Thursday, October 21, 2010

[Milis_Iqra] Perbaikan Ibadah dan Syariah

Perbaikan Ibadah dan Syariah

Oleh KH. Ma'ruf Amin

Dalam Kuliah Dzuhur Gema Ramadhan di Darul Ihsan, 9 Ramadhan 1431 H


Ramadhan kali ini adalah momen yang tepat bagi kita untuk memperbaiki
diri. Prinsip Islam adalah mengambil yang terbaik. Islam adalah al-
islam dinul islah yang berarti agama perbaikan, disebut juga risalah
perbaikan menuju sesuatu yang baik, memperbaiki kepada yang baik dan
menuju kepada yang lebih baik.


Maka jika ada orang yang tidak mendahulukan yang lebih baik atas yang
baik, maka ia tidak mengerti kelebihan yang lebih baik tersebut.
Bahkan menurut ulama sufi adalah suatu kebodohan jikalau seseorang
lebih memilih yang baik daripada yang lebih baik.


Adapun upaya perbaikan itu adalah sebagai berikut;


1. Islahul Aqidah

Perbaikan Aqidah, pada waktu zaman jahiliyah wabah-wabah dan segala
tindakan yang menjerumus kemusyrikan diluruskan aqidahnya oleh rasul
sehingga menjadi umat yang benar aqidahnya.


Di kita pun, upaya perbaikan sangat penting untuk memperbaiki dan
meluruskan aliran-aliran sesat yang suka bermunculan di Indonesia.


Agar kita terhindar dari segala bentuk penyesatan-penyesatan yang
dilakukan oleh suatu kelompok tersebut, maka dalam hal ini MUI
memberikan beberapa kriteria mengenai gerakan aliran sesat.


1. Gerakan menjauhkan ummat dari ulama, sehingga lahirlah pandangan
agar tidak mempercayai ulama

2. Adanya upaya-upaya penyesatan

3. Pengkafiran


2. Islahul Ibadah

Perbaikan ibadah, upaya ini dilakukan untuk mengatur dan meluruskan
ibadah, agar orientasinya tepat yaitu hanya semata-mata menyembah
Allah Swt, ia tidak menyembah berhala, memuja selain Allah, tetapi
mengimplementasikan salah satu ayat dalam surat al-fatihah yaitu iyya
kana'budu waiyya kanastain, hanya kepada-Mu lah kami menyembah dan
hanya kepada-Mu lah aku meminta pertolongan.


3. Islahul Muamalah

Perbaikan Muamalah, bukan hanya ibadah dan aqidah saja yang diatur
oleh Islam, tetapi juga mengatur muamalah yaitu memperhatikan ekonomi,
sosial, budaya, dan aspek muamalah lainnya. Salah satu
keberhasilannya, MUI telah mengembangkan ekonomi syariah yang
sebelumnya tidak ada, ini dilakukan agar umat Islam kembali kepada
hukum syariah.


Oleh karena itu jika ada dari sebagian kita menabung dengan tujuan
mendapatkan bunga sebanyak-banyaknya maka sama saja memakan riba. Riba
itu dibatalkan oleh Allah dan diharamkan oleh Allah. Riba itu utang
yang ditangguhkan dan ada tambahan, maka secara otomatis bahwa bunga
bank pun adalah haram. Meskipun riba dengan jumlah sedikit atau banyak
itu sama saja haram hukumnya. Sekalipun ridho tetap saja tidak akan
menghalalkan yang haram, bukan berarti karena dilandasi suka sama suka
atau ridho sama ridho kemudian yang haram itu menjadi halal, itu
adalah pendapat yang keliru. Tetapi perbaikan muamalah disini adalah
memberbaiki dan menerapkan prinsip-prinsip ekonomi ketuhanan dalam
setiap aspek kehidupan kita. Dalam perdagangan, syariah tidak
menganjurkan adanya manipulasi dan segala prilaku-prilaku jahiiyah
lainnya.


4. Islahul Akhlak

Perbaikan Akhlak, Nabi Muhammad Saw diutus tidak lain adalah untuk
memperbaiki ummatnya, Innamal buistu liutammima makarimal akhlak,
sesungguhnya aku diutus ke dunia ini adalah untuk menyempurnakan
akhlak.


Menurut Imam Ghazali akhlak adalah prilaku batin. Dapat kita artikan
bahwa akhlak yang baik adalah sikap, prilaku dan tindakannya itu
selaras dengan batinnya. Maka kalau seseorang bersikap baik, namun
dalam hatinya sebaliknya, maka dapat dikatakan orang tersebut hanya
berpura-pura saja, yang muncul hanya ekspresinya saja.


5. Islahul Firqah

Perbaikan Cara Berfikir, selain persoalan ibadah, akidah dan akhlak
terdapat juga umat atau kelompok yang memilki pandangan atau cara
berfikir yang keliru. Maka dengan ini Firqah islamiyah perlu
diterapkan untuk membenarkan faham-faham yang keliru. Salah satunya
yang berkembang sekarang ini adalah faham sekuler yang sengaja
dimunculkan agar Islam berbenturan bahkan seiring dengan sistem
jahiliyah.


Beberapa kesalahan-kesalahan yang muncul dalam proses berfikir


A. Distorsi Pemahaman

Banyak bermunculan faham-faham radikal yang salah dalam menafsirkan
ayat yang hanya menonjolkan ayat-ayat jihad.

Padahal kalau kita kembalikan pada definisi sesungguhnya, bahwa jihad
adalah


1. Islahan, yaitu melakukan perbaikan.

2. Qitalan, yaitu berperang, dalam pengertian deffensif tidak lantas
offensiff, kita boleh berperang karena kita dianiaya, didzalimi atau
diusir oleh orang kafir.


B. Distorsi Tekstualisme

Faham seperti ini, adalah gerakan atau faham yang hanya terpaku pada
nash-nash saja, sehingga apabila ada sesuatu, baik itu cara beribadah
atau pemahaman diluar tekstual(yang tidak tertulis dalam Al-Qur'an dan
sunnah) maka dengan gampangnya ia nyatakan sesat, dholalah, kafir dan
vonis lainnya. Padahal ada ijtihad dari para ulama, yang sudah
dipelopori oeh para sahabat seperti Umar bin khottob, Usman bin affan,
seperti sholat tarawih yang sebelumnya rasul lakukan di rumah maka
setelah dilakukan ijtihad shalat tarawih selanjutnya dilaksanakan
berjamaah di masjid.


Contoh lain adalah azan, ketika masih ada rasul azan jum'at ini
dilakukan sekali, namun pada masa usman bin affan azan pun bertambah
menjadi 2 kali. Sehingga dalam perkembangannya banyak sekali aspek-
aspek kehidupan baik pemahaman tentang ibadah yang diijtihadi para
ulama sebagai bentuk dari kesepakatan ulama untuk memberikan informasi
tentang nash-nash yang tidak qath'i atau nash yang tidak tertulis.


Cara berfikir seperti ini harus kita hindari agar tidak menimbulkan
konflik yang akan berujung pada perpecahan ummat. Hematnya adalah
masing-masing kelompok atau faham bersikap toleransi, tidak bersikap
egois dengan menganggap kelompoknya yang paling baik atau fanatisme
yang berlebihan.

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

No comments:

Post a Comment