Wednesday, October 20, 2010

Re: [Milis_Iqra] Sikap dan Reaksi Saat Marah

Iya pak Andri,
Alhamdulillah jika pak Andri sudah dalam tahap demikian.
 
Namun yang terpenting buat saya adalah bagaimana saya tidak menyakiti orang lain.
Bukan menjadikan saya tidak sakit jika disakiti.
 
Karena saya khawatir ketika saya tidak merasakan sakit ketika disakiti, saya tidak merasakan sakit ketika menyakiti orang lain,
ini yang saya tidak mau.
bagaimana saya bisa merasa sakit ketika menyakiti orang jika saya tidak bisa merasakan sakit jika disakiti.
 
Sakit adalah wajar menurut saya, namun mengatasinya yang lebih penting buat saya.
tidak masalah saya disakiti karena bagaimana menahan rasa sakit dan mengatasi hal tersebut memberi pelajaran saya untuk lebih dewasa, lebih sabar dan lebih tahu karakter orang.
 
Demikian pendapat saya pak Andri

2010/10/21 andri subandrio <subandrio.andri@gmail.com>
Artikel yang bagus Mbak Whe-en, dan alhamdulillah wa hadzaa min fadhlir rabbi saya sudah dalam tahap hampir tidak pernah marah walau disakiti, suatu tahapan panjang yang harus dilalui meski belum sempurna namun semua saya kembalikan kepada Allah SWT, suatu ungkapan yang mudah diucapkan namun sulit dilaksanakan.

Mudah-mudahan kita dapat belajar bersama melalui artikel ini

2010/10/21 whe - en <whe.en9999@gmail.com>

Sikap dan Reaksi Saat Marah

Kamis, 21/10/2010 07:34 WIB | email | print | share

 

Oleh bidadari_Azzam

 

http://www.eramuslim.com/oase-iman/bidadari-azzam-sikap-dan-reaksi-saat-marah.htm

 

Kubaca banyak berita kala senggang pagi seraya menyusui, anehnya berita dari "negeri cantik gemah ripah loh jinawi" itu selalu mengangkat tema amuk massa, tawuran, tuntut-menuntut, tujah-menujah, bahkan wanita yang tengah berjuang saat hamil, saat berada dalam amarah, hingga bisa tega menghabisi anak kandungnya sendiri... emosi bisa jadi naik jika ikut terprovokasi warga sekitar, juga media, tentu lagi-lagi media memiliki peran besar untuk mempermainkan emosi pembaca, makin banyak "tema gontok-gontokan" maka makin tinggi ratingnya, bahkan membentuk opini publik, yang benar bisa disalahkan, dan yang salah bisa melanggeng dengan "innocent" karena telah dianggap benar, naudzubillah…

 

Berita berikut foto menyeramkan korban perkelahian massal di sudut Jakarta tentu malah membuat banyak orang makin was-was alias khawatir dengan kondisi keamanan daerah tersebut, apalagi banyak "tangan-tangan tak bertanggung jawab" yang memegang, menyimpan senjata seperti senjata api, samurai, keris, dan terbiasa mengancam orang lain dengan kepemilikan senjata tersebut.

 

Apakah kemarahan perlu dilampiaskan dengan adu senjata? Tak diragukan lagi, Indonesia "beken" dengan "jago adu ototnya", seorang kakek tetanggaku yang Rusia dan dari wilayah Poland lainnya, mereka ini sudah renta, sekitar 80-tahun an, tapi masih kuat dan gagah, kisah perang dunia kedua tentu merupakan cerita favorit yang mereka hafal luar kepala.

 

--
~~~~~
Whe~en
http://wheen.blogsome.com/
 
"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

No comments:

Post a Comment