Dikutip dari Headline Tabloid DARSUS edisi Oktober 2007
Nasional
Ahmadiyah Tidak
Termasuk Aliran Sesat
Tanggapan Atas Sepuluh Kriteria Aliran Sesat dari MUI
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 4-6 November 2007 lalu di Hotel Sari Pan Pacifik, Majlis Ulama Indonesia (MUI) telah menetapkan sepuluh kriteria aliran sesat.
Dalam dialog yang diprakarsai Balitbang Departemen Agama November 2007, pihak Ahmadiyah telah mengemukakan tanggapan atas kesepuluh kriteria MUI tersebut. Pada kesempatan itu Amir Jemaat Ahmadiyah Indonesia mengemukakan satu persatu tanggapan atas kesepuluh kriteria tersebut dan membuktikan bahwa Ahmadiyah tidak tergolong aliran sesat sesuai dengan sepuluh kriteria yang ditetapkan MUI tersebut. Dibawah ini tanggapan yang dikemukakan pihak Ahmadiyah.
1. Mengingkari salah satu rukun Iman dan rukun Islam,
Tanggapan: Ahmadiyah berpegang teguh kepada rukun Iman dan rukun Islam sebagaimana pernyataan pendiri Jemaat Ahmadiyah, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, "Sesungguhnya kami orang-orang Islam yang beriman kepada Allah yang Tunggal, yang segala sesuatu bergantung pada-Nya, yang MahaEsa, dengan pengakuan 'tidak ada Tuhan kecuali Dia'; kami beriman kepada kitabullah Al Qur'an dan Rasul-Nya, paduka kita Muhammad Khataamun Nabiyyin; kami beriman kepada Malaikat, Hari Kebangkitan, Surga dan Neraka . . . dan kami menerima setiap yang dibawa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, baik kami mengerti maupun kami tidak mengerti rahasianya serta kami tidak mengerti hakikatnya; dan berkat karunia Allah, aku termasuk orang-orang mukmin yang meng-esakan Tuhan dan berserah diri." (Nurul Haq, Juz I, halaman 5)
2. Meyakini atau mengikuti akidah yang tidak sesuai dengan dalil syar'i (Al Qur'an dan As Sunnah),
Tanggapan: Ahmadiyah tidak meyakini atau mengikuti akidah yang tidak sesuai dengan Al Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW. Pendiri Ahmadiyah menyatakan dengan tegas: "Tidak masuk kedalam Jemaat kami kecuali orang yang telah masuk ke dalam Islam dan mengikuti Kitab Allah dan Sunnah-sunnah pemimpin kita sebaik-baik manusia (Muhammad Rasulullah SAW) dan beriman kepada Allah, Rasul-Nya yang MahaMulia yang Maha Pengasih dan beriman kepada khasyr dan nasyr, surga dan neraka jahiim; dan berjanji dan berikrar bahwa ia tidak akan memilih agama selain agama Islam dan akan mati diatas agama ini, agama fitrah, dengan berpegang teguh kepada kitab Allah yang Maha Tahu; dan mengamalkan setiap yang telah ditetapkan dari Sunnah, Al Qur'an dan Ijma' para sahabat yang mulia; siapa yang mengabaikan tiga perkara ini sungguh ia telah membiarkan jiwanya dalam api neraka. (Lihat buku Ruhani Khazain jilid XIX, hal.315 dan Mawahibur-Rahman, hal 96).
3. Meyakini turunnya wahyu sesudah Al Qur'an,
Tanggapan: Ahmadiyah meyakini Al Qur'an itu wahyu Allah yang mengandung syariat yang lengkap dan terakhir, karena itu tidak akan turun lagi wahyu sesudah Nabi Muhammad SAW yang mengandung syariat yang mengganti atau merubah syariat Al Qur'an.
Keyakinan Ahmadiyah tentang wahyu didasarkan pada surah Asy Syura, 42:52 yang artinya, "Dan tidaklah mungkin bagi manusia agar Allah berfirman kepadanya, kecuali dengan wahyu langsung atau dari belakang tabir atau dengan mengirimkan seorang Rasul guna mewahyukan apa yang dikehendaki-Nya dengan izin-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Luhur, Maha Bijaksana."
Kalimat 'yukallimahullahu' dalam ayat ini berbentuk fi'il mudhori yang menunjukkan waktu sekarang, dan akan datang. Ini menunjukkan bahwa adanya wahyu adalah kekal sebagaimana kekalnya Dzat Allah Taala sebab ia terbit dari sifat mutakallim Allah Yang Maha Kekal.
Sedangkan wahyu yang diturunkan hanya untuk menjelaskan dan menjunjung tinggi Al Qur'an akan tetap ada dan tetap diperlukan sampai kiamat dan wahyu-wahyu semacam itu pernah diterima para Sahabat Nabi Muhammad SAW. Sesudah Rasulullah Muhammad SAW wafat, para sahabat yang akan memandikan jenazah nabi Muhammad SAW menerima wahyu tentang bagaimana hendaknya jenazah Rasulullah Muhammad SAW , "Mandikanlah Nabi SAW sedang padanya ada pakaiannya." (Hadits Al Baihaqi dari Siti Aisyah r.a. dalam Tarikhul Kamil jil. 2 halaman 16 dan Misykatus Syarif, jil. 3 babul Kiromat hal. 196-197). Imam Syafi'i, Imam Ahmad bin Hambal, Muhyiddin Ibnu Arabi dan lain-lain, juga pernah menerima wahyu jenis ini. (tentang hal ini dapat dibaca pada buku Muzhatul-Majalis, jil. 1 hal. 107, babul-khilmi washfchi; Al Mathalibul Jamaliyah, Cetakan Mesir tahun 1344 halaman 23; dan Al futuhatul Makiyyah, jilid III, halaman 35).
Pendapat yang mengatakan bahwa sama sekali tidak ada wahyu dalam bentuk apapun setelah kewafatan Rasulullah Muhammad SAW sama saja dengan mengatakan bahwa sifat mutakallim Allah Taala telah terhenti, dengan kata lain Allah telah mengalami pengurangan dalam sifat-sifat-Nya. Bila salah satu sifatnya dinyatakan telah tidak berlaku lagi maka tidak tertutup kemungkinan bagi sifat-sifat-Nya yang lain akan berkurang dan ini akhirnya merusak keimanan seseorang kepada Allah.
4. Mengingkari autentisitas dan kebenaran Al Qur'an,
Tanggapan: Ahmadiyah meyakini Al Qur'an yang kita warisi sekarang ini asli sebagaimana diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dulu, dan Ahmadiyah menerimanya secara utuh. Pendiri Ahmadiyah menyatakan: "Siapa yang menambah atau menguranginya maka mereka itu tergolong setan." (lihat, Mawahibur Rahman, halaman 285) "…. Kami tidak menambah sesuatu dan tidak pula mengurangi sesuatu dari Al Qur'an dan diatasnya kami hidup dan mati. Siapa yang menambah pada syariat Al Qur'an ini seberat dzarroh (atom) atau menguranginya atau menolak akidah ijma'iyah. Maka baginya kutukan Allah, malaikat dan manusia semuanya." (Anjami Atham, halaman 144) ; "…Al Qur'an itu sesudah Rasulullah SAW (wafat) terpelihara dari perubahan orang-orang yang merubah dan kesalahan dari orang-orang yang menyalahkan; dan Al Qur'an itu tidak akan dimanshukhkan dan tidak akan bertambah dan berkurang sesudah Rasulullah (wafat)." (lihat, Ainah Kamalati Islam, halaman 21).
5. Menafsirkan Al Qur'an yang tidak berdasar kaidah-kaidah tafsir,
Tanggapan: Ahmadiyah menafsirkan Al Qur'an berdasarkan 7 kaidah penafsiran yang satu dengan lainnya tidak boleh saling bertentangan, yaitu:
(A) Dengan Al Qur'an sendiri. Tafsir suatu ayat tidak boleh bertentangan dengan ayat yang lain,
(B) Dengan tafsir Rasulullah SAW. Jika satu arti dari ayat Al Quran terbukti telah diartikan oleh Rasulullah SAW maka kewajiban seluruh orang Islam untuk menerima itu tanpa keraguan dan keseganan sedikitpun,
(C) Dengan tafsir para Sahabat Rasulullah SAW. Sebab mereka adalah pewaris utama dan pertama dari nur ilmu-ilmu nubuwat Rasulullah SAW,
(D) Dengan merenungkan isi Al Quran dengan jiwa yang disucikan,
(E) Dengan Bahasa Arab,
(F). Dengan hukum Alam, sebab tidak ada pertentangan antara tatanan rohani dengan tatanan alam semesta,
(G) Dengan tafsir yang diperoleh melalui bimbingan langsung dari Allah seperti wahyu, mimpi, dan kasyaf. (disarikan dari buku 'Barakatud do'a', karya Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad).
6. Mengingkari kedudukan hadist Nabi sebagai sumber ajaran Islam,
Tanggapan: Ahmadiyah tidak pernah mengingkari kedudukan Hadits sebagai sumber ajaran Islam. Pendiri Jemaat Ahmadiyah menegaskan, "Sarana petunjuk ketiga adalah Hadits, sebab banyak sekali soal-soal yang berhubungan dengan sejarah Islam, budi pekerti, fiqh dengan jelas dibentangkan di dalamnya. Faedah besar daripada Hadits selain itu ialah, Hadits merupakan khadim (abdi) Al Qur'an." (Bahtera Nuh, bahasa Indonesia, edisi kelima, halaman 87-88)
7. Menghina, melecehkan dan atau merendahkan Nabi dan Rasul,
Tanggapan: Ahmadiyah tidak pernah menghina, melecehkan atau merendahkan Nabi dan Rasul. Ahmadiyah menghormati dan mengimani semua Nabi dan Rasul Allah sebagaimana Al Qur'an mengajarkan kepada kaum Muslim, "Kami tidak membeda-bedakan di antara seorangpun dari Rasul-Rasul-Nya yang satu terhadap yang lain." (Al Baqarah: 286).
8. Mengingkari Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul terakhir,
Tanggapan: Ahmadiyah tidak mengingkari Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul terakhir yang membawa syari'at. Nabi Muhammad SAW sendiri memberitakan bahwa di akhir zaman akan turun Isa Ibnu Maryam yang kedudukannya adalah Nabi, (Hadits Bukhari, Kitabul Anbiya', bab Nuzul Isa Ibnu Maryam), namun tidak membawa syari'at baru melainkan menegakkan syari'at Islam.
9. Mengubah, menambah, dan mengurangi pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan syariat,
Tanggapan: Ahmadiyah tidak pernah mengubah, menambah dan atau mengurangi pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan syariat, bahkan Ahmadiyah berupaya melaksanakan semua sunnah Rasulullah SAW dan Ijma' sahabatnya Yang Mulia. Pendiri Ahmadiyah menyatakan : "Kami berlepas diri dari semua kenyataan yang tidak disaksikan syariat Islam." (Tuhfah Baghdad, halaman 35)
10. Mengafirkan sesama Muslim tanpa dalil syar'i,
Tanggapan: Ahmadiyah tidak pernah dan tidak akan mengafirkan seorangpun yang mengaku Islam atau mengucapkan dua Kalimah Syahadah.
Perlu diingat dan dipedomani bahwa Nabi Besar Muhammad SAW telah membuat definisi seorang dikatakan Muslim yang didasarkan atas amal seseorang dan bukan atas niat atau pikiran yang ada dalam benaknya. Misalnya, "Siapa saja yang shalat sebagaimana shalat kami, menghadap kepada kiblat kami dan memakan sesembelihan kurban kami, maka itu petunjuk bagimu (bahwa ia adalah) seorang muslim. Ia menjadi tanggungan Allah dan Rasul-Nya. Oleh karena itu, janganlah kamu merusak tentang tanggungan Allah itu." (Bukhari dan An Nasaai dan Kanzul Umal juz 1/398).
Dengan demikian Ahmadiyah sama sekali tidak termasuk kedalam aliran sesat. (Jakarta, 8 November 2007, P.B. Jemaat Ahmadiyah Indonesia) []
(Yoyo)
Kalau ada yang tanya, Ahmadiyah yang Nabinya tetep Nabi Muhammad dan Al-Qur'an tetep kitabnya apa mesti dibubarkan ?Akan tetapi tetap saja terdapat banyak penyimpangan yang ada di dalam ajaran Ahmadiyah(whe-en)
Jadi walaupun Al Qur'annya sama
nabinya sama
karena dianggap banyak penyimpangan harus dibubarkan?
kalau begitu aliran lain yang Al Qur'annya sama, nabinya sama juga harus dibubarkan ya mas Yoyo jika banyak penyimpangan analoginya?
menyimpangnya seperti apa mas yang boleh dibubarkan dan penyimpangan seperti apa yang boleh dibela atau tidak dibubarkan?2010/11/1 Yoyo D'Commander <yoyo.dcommander@gmail.com>
Oh...ngono to. Saya tidak pintar dalam berpendapat, tapi setidaknya harus ada ungkapan yg harus sy utarakan di sini, setidaknya biar bisa dikenal, kan ada pepatah, "Bersuara pangkal dikenal".
Kepekaan Presiden kita yang satu ini memang pasang surut, tergantung nilai komersial menurut publik. Itu menurut saya. Kan politik beliau saat ini politik raih simpati. Hehehehe...
Kalau berkomentar masalah bencana pastinya jadi prioritas buat beliau, namun kekurangan beliau hanya pada isu2 yang berkaitan dengan Islam. Banyak perkara2 terkait Islam di negri kita ini yang kurang diperhatikan oleh beliau, termasuk kasus Ahmadiyah.
Kalau ada yang tanya, Ahmadiyah yang Nabinya tetep Nabi Muhammad dan Al-Qur'an tetep kitabnya apa mesti dibubarkan ? Jawab saya, ya mesti lah, seperti halnya Ahmadiyah Lahore di India sana, yang tetap mengejewantahkan Nabi Muhammad sebagai Rasul terakhir, sedang MGA hanya sebagai pembesar agama saja dan menganggap Tadkzirah bukan sebagai kitab suci, tapi sebagai catatan spiritual MGA saja. Akan tetapi tetap saja terdapat banyak penyimpangan yang ada di dalam ajaran Ahmadiyah. Wah, kalau perlu pembeberan apa penyimpangannya, saya bukan ahlinya. Tapi mungkin saja bisa di Googling apa itu Ahmadiyah Lahore, sehingga kita bisa sama tahu, butuh dibubarkan atau tidak. Sekali lagi, penyimpangan bukan hanya diliat kalau Nabinya beda dan Kitabnya beda saja, banyak faktor2 ushul yang jika di dalamnya terdapat penyimpangan maka dia disebut Sesat.
Maaf, suara saya segini dulu deh, ada yang tanya urunan piro, yah urunan sejuta suara sajalah buat Milis Iqra........!Pada 1 November 2010 14.10, Nandang Sudrajat <aendangzr@yahoo.co.id> menulis:
mas yoyo, thread nya sih menangisnya presiden sebagai bentuk kepekaan dan kepedulian terhadap musibah bencana,karena sebelumnya beberapa pihak menganggap pak sby tidak peka.yang kemudian kepekaan itu saya kaitkkan dengan kepakaan beliau terhadap masalah umat muslim dan kebutuhanya di kita terutama terkait ahmadyah. jadi kalau ada info atau masukan silahkan di share ,mungkin pendapatnya akan bermanfaat.
--- Pada Sen, 1/11/10, Yoyo D'Commander <yoyo.dcommander@gmail.com> menulis:
Dari: Yoyo D'Commander <yoyo.dcommander@gmail.com>Tanggal: Senin, 1 November, 2010, 11:32 AM
Judul: Re: [Milis_Iqra] [Millis_Iqra] Ahmadiyah (Presiden SBY Pun Menangis)
Kepada: milis_iqra@googlegroups.com
Maaf, orang baru mau urunan nanya,....tapi By d way Bus way, ini mengenai apa ya ? Nangisnya Presiden ? Apa Mengenai Ahmadiyah sih ?
Pada 1 November 2010 11.10, whe - en <whe.en9999@gmail.com> menulis:
Saya juga pernah mendengar,
Kalau orang Ahmadiyah ditanya MGA bukanlah nabi, Nabinya ya nabi Muhammad.
Kasusnya bisa seperti diskusi S***h" sekarang nich
Itulah yang dari kemarin saya bertanya ke mas Nandang hehehehhe
tahu tidak informasi yang diberikan kepada presiden kita oleh pembantu pembantunya dan para penasehatnya?
eh belum dijawab :-)
2010/11/1 Didi Muharwoko <didimu@telkom.co.id>
maaf turut nimbrung.
Saya pernah mendengar acara di salah satu tv swasta kira2 2-3 bulan lalu terkait ahmadiyah. disana perwakilan ahmadiyah mengatakan tidak ada perbedaan ibadah ahmadiyah dgn kebanyakan umat islam, dia mnegakui alloh sbg tuhan dan nabi muhammad sbg rasul.
Sebelumnya dia dilahirkan dan dibesarkan sbg org NU, dan skrg beralih ke ahmadiyah dan tidak ada perubahan dalah hal ibadah.
Nah sy jadi bingung, kalo ibadahnya sama, Alloh dan nabinya sama, kenapa jd pertentangan.
yg perlu diklarifikasi skrg apakah warga ahmadiyah saat ini, saya ulangi saat ini, msh mempercayai mirza gulam ahmad sebagai nabi dan rasul terakhir??
Coba ada diantara rekans milis Iqra share info ini, tks
Didi Muharwoko
021-70607373
----- Original Message ----- From: "Nandang Sudrajat" <aendangzr@yahoo.co.id>
To: <milis_iqra@googlegroups.com>
Sent: Saturday, October 30, 2010 1:25 PM
Subject: RE: [Milis_Iqra] [Millis_Iqra]Presiden SBY Pun Menangis
Menangis bisa di bikin,tidak menangis juga bisa di buat.itu tidak penting.yg penting dari seorang pemimpin, siapapun itu bisa bekerja dgn sungguh2 buat rakyatnya.dalam hal pak sby yg paling mudah dan seharusnya bisa adalah membubarkan ahmadiyah.jangan tunggu korban berjatuhan terus setiap ada perselisihan.uud memang menjamin kebebasan beragama tetapijangan lupa juga negarapun menjamin agar agama yg ada tidak dinistakan.ahmadiyahdgn pengkuan gulam ahmad sbg nabi itu adalah penistaan agama dan merusak akidah utama islam.pak sby dgn kekuasaanya yg power full(sperti katta mas heriyadi)harusnya bisa.melindungi agamayg ada yg resmi dari penistaan adalah sebagai tugas pemimpin sebagai amanat dari uu juga.bagi saya pak sby kurang keberpihakanya terhadap muslim dan tidak adil terhadap muslim.
Trims
On Sat, 30 Oct 2010 08:16 ICT Heriyadi Heriyadi wrote:
Bagus, demikianlah harusnya
________________________________
From: milis_iqra@googlegroups.com [mailto:milis_iqra@googlegroups.com]
On Behalf Of geotemi adibisma
Sent: Friday, October 29, 2010 4:38 PM
To: milis_iqra
Subject: [Milis_Iqra] [Millis_Iqra]Presiden SBY Pun Menangis
Any comment? gak sengaja buka lounge forum sebelah... eh ada ini.. jadi
aku share aja di sini.. :)
Presiden SBY Pun Menangis
Seorang korban tsunami menangis di depan SBY karena kehilangan istri.
Kamis, 28 Oktober 2010, 21:29 WIB
Arfi Bambani Amri, Mohammad Adam
<http://media.vivanews.com/thumbs2/2010/10/28/98570_presiden-sby-berdoa-
bersama-korban-tsunami-di-pagai-selatan_300_225.jpg>
Presiden SBY berdoa bersama korban tsunami di Pagai Selatan, Mentawai
(Antara/ Iggoy el Fitra)
BERITA TERKAIT
* Gubernur Perintah Masjid Galang Dana Bencana
<http://nasional.vivanews.com/news/read/185554-gubernur-perintah-masjid-
galang-dana-bencana>
* Korban Tewas Tsunami Mentawai Dekati 400
<http://nasional.vivanews.com/news/read/185551-korban-tewas-tsunami-ment
awai-dekati-400>
* DPR: Rp100 M Tersedia untuk Mentawai-Merapi
<http://politik.vivanews.com/news/read/185535-dpr--rp100-m-tersedia-untu
k-mentawai-merapi>
* Boediono: Bencana Menguji Ke-Indonesiaan Kita
<http://nasional.vivanews.com/news/read/185527-boediono--bencana-menguji
-ke-indonesiaan-kita>
* Sekjen Golkar Sesalkan Pernyataan Marzuki
<http://politik.vivanews.com/news/read/185523-sekjen-golkar-sesalkan-per
nyataan-marzuki>
--
~~~~~Whe~en
http://wheen.blogsome.com/
"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
--~~~~~Whe~en
http://wheen.blogsome.com/
"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
No comments:
Post a Comment