Sunday, December 19, 2010

[Milis_Iqra] Para Pemimpin Yang Sebaiknya Ditolak

Para Pemimpin Yang Sebaiknya Ditolak

http://www.eramuslim.com/

Senin, 16/08/2010 23:05 WIB | email | print | share

Di antara Nubuwwah (prediksi Nabi Muhammad shollallahu 'alaih wa
sallam) ialah persoalan para pemimpin yang sebaiknya ditolak. Dalam
hadits tersebut digambarkan bahwa suatu ketika di masa yang akan
datang bakal muncul para pemimpin yang dikenal di tengah masyarakat
namun tidak disetujui karena sikap dan perilakunya yang zalim dan
fasiq. Kemudian Nabi shollallahu 'alaih wa sallam memberi tahu kita
bagaimana sikap yang semestinya ditegakkan bila para pemimpin seperti
itu muncul. Untuk lebih jelasnya inilah tex hadits itu secara lengkap:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
سَتَكُونُ أُمَرَاءُ

فَتَعْرِفُونَ وَتُنْكِرُونَ فَمَنْ عَرَفَ بَرِئَ وَمَنْ أَنْكَرَ
سَلِمَ

وَلَكِنْ مَنْ رَضِيَ وَتَابَعَ قَالُوا أَفَلَا نُقَاتِلُهُمْ قَالَ لَا
مَا صَلَّوْا

Rasulullah shollallahu 'alaih wa sallam bersabda: "Akan muncul
pemimpin-pemimpin yang kalian kenal, tetapi kalian tidak
menyetujuinya. Orang yang membencinya akan terbebaskan (dari
tanggungan dosa). Orang yang tidak menyetujuinya akan selamat. Orang
yang rela dan mematuhinya tidak terbebaskan(dari tanggungan dosa)."
Mereka bertanya: "Apakah kami perangi mereka?" Nabi shollallahu 'alaih
wa sallam bersabda: "Tidak, selagi mereka masih sholat." (HR Muslim
3445)

Dengan jelas Nabi shollallahu 'alaih wa sallam menyatakan bahwa orang
yang membenci para pemimpin yang zalim dan fasiq itu akan terbebaskan
dari tanggungan dosa. Orang yang tidak menyetujui mereka akan selamat.
Berarti hadits ini menegaskan sikap yang semestinya dimiliki seorang
mukmin ketika berhadapan dengan pemimpin yang memiliki penyimpangan
akhlak. Berbeda sekali dengan anggapan sebagian orang yang mengatakan
bahwa di dalam ajaran Islam bagaimanapun perilaku seorang pemimpin
ummat harus tetap mematuhinya dan menganggapnya sebagai ulil amri
minkum (pemegang urusan di kalangan orang-orang beriman). Hadits ini
jelas membantah anggapan naif tersebut.

Lalu dengan tegas Nabi shollallahu 'alaih wa sallam memperingatkan
mereka yang rela dan mematuhi para pemimpin zalim dan fasiq itu.
Beliau mengatakan bahwa "Orang yang rela dan mematuhinya tidak
terbebaskan(dari tanggungan dosa)." Di sinilah ajaran Islam memandang
bahwa urusan menyerahkan loyalitas dan kepatuhan bukanlah perkara
ringan. Sebab tidak saja si pemimpin berdosa karena kezaliman dan
kefasikannya. Tetapi rakyat ikut menanggung dosa juga bila mereka
tetap rela atas kezaliman dan kefasikan pemimpin tersebut, apalagi
kemudian mematuhinya. Sehingga Allah melarang seorang beriman untuk
mentaati siapapun dan apapun tanpa ilmu dan kesadaran akan mana yang
benar dan mana yang batil.

وَلا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ

وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولا

"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai
pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan
hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya." (QS Al-Israa
36)

Namun suatu hal yang memang Nabi shollallahu 'alaih wa sallam juga
anjurkan ialah agar ummat jangan berfikiran untuk memeranginya selagi
si pemimpin tersebut masih sholat. Menarik untuk diperhatikan ialah
pandangan Imam Nawawi mengomentari potongan hadits ini "Apakah kami
perangi mereka?" Nabi shollallahu 'alaih wa sallam bersabda: "Tidak,
selagi mereka masih sholat." Beliau menulis sebagai berikut:

وَأَمَّا قَوْله : ( أَفَلَا نُقَاتِلهُمْ ؟ قَالَ : لَا ، مَا
صَلَّوْا )

فَفِيهِ مَعْنَى مَا سَبَقَ أَنَّهُ لَا يَجُوز الْخُرُوج عَلَى
الْخُلَفَاء

بِمُجَرَّدِ الظُّلْم أَوْ الْفِسْق مَا لَمْ يُغَيِّرُوا شَيْئًا مِنْ
قَوَاعِد الْإِسْلَام .

Maknanya ialah tidak dibenarkan keluar dari kepemimpinan khilafah
hanya semata berdasarkan kezaliman dan kefasiqan selama para pemimpin
itu tidak merubah sesauatupun dari kaedah-kaedah Al-Islam.

Ulama salaf ini dengan jelas sekali menggaris-bawahi bahwa selagi
pemimpin masih menegakkan secara formal sistem kekhalifahan dan tidak
merubah sesuatupun dari kaedah kaedah ajaran Al-Islam, maka tidak
dibenarkan bagi seorang mukmin meninggalkan atau keluar dari
kepemimpinan tersebut, walaupun akhlaq pemimpinnya zalim dan fasiq.

Saudaraku, permasalahan kita ummat Islam dewasa ini adalah bahwa bukan
saja negeri-negeri Islam dipimpin oleh sebagian besar pemimpin yang
berkepribadian zalim dan fasiq, tetapi sudah jelas mereka tidak
menegakkan sistem kekhalifahan dan bahkan nyata benar bahwa kaedah-
kaedah Islam telah banyak yang dirubah, baik oleh sang pemimpin
tertinggi maupun oleh kepemimpinan kolektif kolaborasi lembaga
eksekutif, legislatif dan yudikatif.

Untuk membuktikan kebenaran sinyalemen di atas tidaklah sulit. Karena
dalam realitas keseharian terlalu banyak contoh kasus yang
membenarkannya daripada membantahnya. Sungguh benarlah kita dewasa ini
sedang menjalani masa fitnah sebagaimana telah disinyalir Rasulullah
shollallahu 'alaih wa sallam.

بَادِرُوا فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ
مُؤْمِنًا وَيُمْسِي

كَافِرًا وَيُمْسِي مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيعُ دِينَهُ
بِعَرَضٍ مِنْ الدُّنْيَا

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bersegeralah beramal
sebelum datangnya fitnah seperti sepenggalan malam yang gelap gulita,
seorang laki-laki diwaktu pagi masih mukmin dan diwaktu sore telah
kafir, dan diwaktu sore masih beriman dan paginya sudah menjadi kafir,
ia menjual agamanya demi kesenangan dunia."(HR Ahmad 8493)

رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا

وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

"Ya Rabb kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah
pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir". (QS Al-
Baqarah 250)

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

No comments:

Post a Comment