Oleh: nani triyana
dakwatuna.com – Waktu terus berlalu, tanpa terasa telah lama
kutinggalkan masa remaja yang penuh suka cita dan sedikit duka. Di
kala duduk di bangku SMA, saya dan teman-teman sesama wanita sering
berkhayal akan masa depan yang kami impikan.
Kebanyakan dari kami ingin kuliah dan tentu saja menikah, menurut kami
usia 20 – 23 tahun merupakan usia paling ideal untuk menikah. Sosok
suami impian kami tentunya seorang pria yang tergambarkan sangat
sempurna dalam khayalan, jika ditarik 'benang merah' dari sosok impian
kami yaitu dengan kriteria sebagai berikut : tampan, baik hati, sabar,
setia, jujur, mapan dan bertanggung jawab.
Itu baru kriteria pria idaman, belum lagi khayalan kami tentang
bagaimana kami ingin dilamar, seindah apa pesta pernikahan kami dan
tentu saja tentang Happy ending Love Story.
Saya yakin remaja-remaja masa kini pun punya khayalan tak jauh berbeda
dengan khayalanku & teman-teman tentang 'pernikahan sempurna', dulu
kami terbius dengan dongeng-dongeng tentang putri raja yang akhirnya
bertemu pangeran tampan, dongeng yang paling melekat sampai zaman
sekarang ya Cinderella story, di zaman sekarang faktor yang
mengkontaminasi pikiran kaum muda lebih berat lagi karena terlalu
banyak sinetron serta film-film korea yang menggambarkan bahwa
'Bahagia itu' jika Anda punya pacar tampan, kaya, pintar & terkenal.
Jadi jangan heran bila remaja yang tak cantik & tak tampan biasa di
vonis memiliki nasib 'tak bahagia' karena mereka sudah jelas-jelas
bukan pangeran dan bukan pula Cinderella.
Tak bisa dipungkiri bahwa pola pikir seperti ini dipengaruhi oleh
media cetak dan elektronik yang biasa kita konsumsi, di mana
kebahagiaan diukur oleh ada tidaknya cinta dari makhlukNya, Anda sudah
bahagia bila kisah cinta Anda seindah kisah Cinderella.
Satu persatu teman-teman menemukan pangerannya masing-masing, jatuh
bangun dan tertatih-tatih untuk sampai di gerbang pernikahan dengan
segudang rintangan yang menghadang.
Bertahun-tahun saya menganalisa cara Allah memberikan Jodoh untuk
hamba-hambaNya, ada yang sangat mudah hanya kenal sebulan untuk merasa
yakin bahwa mereka berjodoh, ada yang berteman lama dan akhirnya
memutuskan untuk menikah, dan yang paling banyak ya dengan pacaran
dari yang sebentar sampai yang lama, ada yang berjodoh dan tidak
sedikit yang gagal.
Di dalam Al Qur'an sebenarnya Allah telah menjelaskan tentang jodoh
(saya saja yang telat belajar dan menelaah), salah satunya ada di
dalam QS Al Hadid ayat 22: "telah tertulis dalam kitab (Lauhul
Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya", saya sampai pada satu
kesimpulan bahwa jodoh itu Pasti, dan akan Allah berikan pada Saat
yang Tepat, Tempat yang Tepat serta Orang yang Tepat, karena Allah
maha tahu apa yang dibutuhkan oleh HambaNya.
Kisah dari teman-teman yang telah menikah pun tidak berakhir hanya
sampai mereka menemukan belahan jiwa mereka, ada banyak suka duka yang
mereka hadapi sebagai suami istri, mereka selalu mengatakan 'kami
bahagia dengan pernikahan ini' tapi cerita yang keluar dari bibir
mereka tak jauh dari 'keluhan dan kekurangan' pasangan mereka.
Siapapun yang menulis kisah Cinderella, yang pasti dia lupa/sengaja
menjadikan akhir kisah ini hanya sampai Pangeran & Cinderella menikah,
agar terlihat ending yang sempurna dan menjadi impian hampir semua
wanita untuk Bahagia versi Cinderella.
Padahal ending story Cinderella merupakan awal kehidupan baru yang
penuh tantangan dan ketidaksempurnaan (makanya tidak diceritakan…
^_^)
Mungkin bila Cinderella bisa curhat tentang pernikahannya, diapun akan
menyampaikan keluhan & kekurangan sang pangeran karena manusia memang
tercipta tak sempurna.
Di tengah keluhan orang-orang yang telah menikah, saya tetap berazzam
bahwa saya tak ingin menapaki bumi sendirian, saya tetap ingin
menyempurnakan separuh agama ini dengan menikah walaupun takkan
seindah kisah Cinderella saya tetap ingin melangkah menuju waktu yang
tepat, tempat yang tepat serta menemukan orang yang tepat, yang telah
Allah Ridhai untukku.
"Apakah mereka mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya mengatakan
'kami telah beriman' dan mereka tidak diuji" (QS. Al-Ankabut : 2)
Untuk teman-teman yang telah menikah, berhentilah mengeluh kawan,
karena keluhan takkan membuat kalian lebih dekat dengan SurgaNya.
Untuk teman-teman yang sedang dalam perjalanan menuju waktu yang
ditentukan Allah untuk melepas masa lajang, mari kita isi waktu kita
untuk memperbaiki diri, agar pada saat bertemu dengan belahan jiwa
hanya ada kebaikan, kebaikan dan kebaikan yang dia dapati pada diri
kita.
Teruntuk belahan jiwaku yang masih dirahasiakan Allah,
Doaku senantiasa mengiringi langkahmu
Semoga Allah selalu menjaga kita dari keburukan dunia & akhirat
Baik sebelum maupun sesudah Allah menyatukan kita dengan RidhaNya.
Amien ya Rabb
Tanah Paser, 20 10 2010
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
No comments:
Post a Comment