----
Utamakan Penilaian Allah
Penulis : Aa Gym
===================
Salah
satu yang membuat kita jadi munafik adalah ketika berkumpul dengan
orang-orang. Kita lebih sibuk mengatur kata dan sikap supaya terlihat
baik dalam pandangan mereka. Padahal, yang paling penting adalah
mengatur hati supaya diterima Allah (dirihai-Nya).
Penilaian
orang terhadap kita sama sekali tidaklah penting. Yang penting
penilaian Allah. Dipuji orang jika Allah tidak ridha, hanya rugi yang
didapat. Sebaliknya, dicaci orang tapi Allah ridha, maka kita termasuk
beruntung.
Ketika
sedang sendiri, sadari bahwa Allah Maha Tahu isi hati. Sebelah kiri
dan kanan ada malaikat yang siap mencatat segala amalan. Ketika
berjalan, kita cenderung mengatur gerak supaya kelihatan bagus,
kelihatan gagah di mata manusia. Seharusnya, kita sibuk bertanya pada
hati kita. Ada ujub atau tidak, ada riya atau tidak. Bagus berjalan
tegap, tapi kalau niatnya supaya terlihat gagah, tidak ada untungnya.
Jika
kita berjumpa dengan orang, dan hendak berbicara, tanya terlebih
dahulu hati kita.
Apakah bicaranya ini karena riya atau pamer? Apakah
perlu kita bicara? Apakah pembicaraan ini sedang mengangkat diri atau
menjatuhkan orang?
Misalnya
sedang mengajar, periksa terlebih dahulu hati kita. Apa ingin dilihat
sebagai guru yang pintar atau hebat. Kalau kita selalu berusaha
mengawasi hati, maka akan terlahir ketulusan. Allah akan menggunakan
lisan dan sikap kita menjadi bertenaga. Mungkin sederhana tapi ada
tenaganya.
Kalau
kita duduk dan ada orang disamping kita, jangan berbuat sopan hanya
untuk dilihat dan dinilai baik. Berbuat sopanlah karena amalan tersebut
memang disukai Allah. Kalau kita terus sibuk memeriksa hati, maka hati
nurani akan bicara. Kalau bertanya ke hati, pasti hati menjawab.
Orang
yang kenal Allah, akan lebih menikmati saat-saat kesendiriannya. Tidak
ada rekayasa sikap, ucapan, bahkan perasaan untuk dipuji orang. Allah
Maha Dekat, Maha
Melihat, dan Maha Tahu segala isi hati dan perbuatan
kita. Tanyalah para kekasih Allah, pasti mereka senang menyendiri.
Keluarnya untuk manfaat. Keluar dalam tugas atau pekerjaan. Bukan untuk
menyenangkan dirinya. Wallahu'alam bishawab.
sumber : cyberMQ.com
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
No comments:
Post a Comment