On Sun, 2011-01-16 at 19:20 -0800, subandrio wrote:
> http://us.detiknews.com/read/2011/01/17/082402/1547921/103/anatomi-kekuasaan-sby?9911032
>
> Senin, 17/01/2011 08:24 WIB
>
> Anatomi Kekuasaan SBY
> Rijalul Imam - detikNews
>
> Jakarta - Hakikatnya pemerintahan SBY terlahir dari rahim reformasi.
> Partai Demokrat (PD) yang dinakhkodai SBY juga bukan partai masa lalu
> bentukan era Orde Baru, kendati personelnya banyak juga lompatan dari
> partai pra reformasi.
>
> Pemerintahan SBY terdiri dari berbagai kelompok kepentingan yang
> berkomitmen melakukan perubahan. Kemenangan PD sangat fenomenal semula
> sekitar 7,45% di tahun 2004. Tapi di tahun 2009 melakukan lompatan
> besar mencapai perolehan dukungan tiga kali lipat suara hingga bisa
> mengalahkan seniornya, Partai Golkar & PDIP sekitar 20%.
>
> Rahasia kemenanganya ditopang oleh tiga hal, yakni image (politik
> citra), uang (money politic), dan intelijen yang tersebar rapi dari
> pusat hingga daerah. Di samping itu dukungan yang meningkat juga
> adalah berkat kerja seriusnya dalam pengambilan keputusan berbasis
> data riset yang di-update secara intensif. Sehingga ketika ada
> kebijakan yang membuat rating dukungan terhadap SBY menurun segera
> dibuatkan kebijakan yang menaikkan rating SBY jelang-jelang pemilu.
>
> Namun patut disayangkan, kekuasan SBY ditopang oleh pengusaha hitam
> dan birokrasi yang korup. Terbukti berbagai kasus korupsi di tubuh
> para penegak hukum dan pengusaha kakap kebal hukum, dan SBY kerap
> menghindari dan tidak mengomandoi secara langsung pemberantasan
> korupsi, alih-alih KPK dikorbankan.
>
> Kekuasan SBY di-back up setgab sebagai pelembagaan partai koalisi
> pemerintah. Setgab dikomandoi Golkar, sebuah partai yang notabene
> tidak bisa hidup di luar kekuasaan. Dan, di tubuh Golkar sendiri
> banyak dikendalikan oleh para politisi pedagang yang tidak ideologis.
> Di Golkar tidak ada cerita tentang ideologi —atau bahkan 'idealisme'.
> Ideologi Golkar adalah pragmatisme.
>
> Menariknya, PD lebih mesra dengan Golkar ketimbang dengan PAN, PPP,
> PKB dan PKS yang lebih dahulu berkoalisi. PAN, PPP, PKB dan PKS
> dinilai idiologis karenanya kerap tampak tidak bisa mesra, bahkan
> akhir-akhir ini para petinggi PD getol mewacanakan penyingkiran PKS.
> Sebagai antisipasi, PAN aktif bangun wacana konfederasi dengan parpol-
> parpol kecil. Adapun PPP dan PKB nothing to lose.
>
> Setgab (Sekretariat Gabungan) dalam perjalanannya menjerat satu sama
> lain di antara parpol koalisi. SBY dijerat problem Centurygate. Golkar
> sendiri dijerat oleh kasus pajak Bakrie Groups, dan lain-lain.
> Akibatnya banyak keputusan yang finalnya di gedung DPR-MPR RI
> dikompromikan di Setgab. Inilah awal dari kepincangan transisi
> demokrasi di era SBY jilid kedua.
>
> Pemegang saham terbesar PD adalah SBY. Karena SBY telah berkuasa dua
> kali, PD sepertinya kesulitan mencari figur sekuat SBY pasca 2 periode
> berkuasa mendatang. Test case berkali-kali dilakukan dengan melempar
> isu, semisal SBY diperpanjang 3 periode melalui amandemen kelima UUD
> 1945. Atau melempar wacana Ani Yudhoyono sebagai capres di 2014.
>
> SBY kesulitan mempertahankan kebersinambungan kekuasan, bahkan bisa
> jadi akan dihinggap penyakit post power sindrome secara kolektif,
> sebab tanda-tanda ke arah itu mulai tampak, semisal melibatkan
> keluarga beramai-ramai, anak dan istri, dalam kekuasan. Semua turun
> gunung, tapi serba tampak dipaksakan.
>
> Hal ini menimbulkan kecurigaan, sepertinya SBY tidak rela tampuk
> kekuasan bergeser ke Anas Urbaningrum yang memenangi kompetisi
> pemilihan ketua umum partai terbesar di Indonesia. Kemenangan Anas
> diwaspadai SBY karena dia didukung oleh HMI connection. Bila Anas
> diberi kewenangan yang luas di PD, maka Anas bisa jadi ancaman yang
> akan mengakhiri Dinasti SBY.
>
> Efek politik citra di tengah-tengah kesenjangan kesejahteraan ekonomi
> di gress root berdampak pada terbentuknya masyarakat yang pragmatis
> dan apatis. Pragmatisme masyarakat kentara terlihat dalam pilkada dan
> pilgub, pemilih lebih realitis untuk memilih calon berduit daripada
> calon idealis tak berduit. Citra positif yang dipaksakan menjadi
> tuntutan dan dakwaan pada calon untuk siap membayar suara mereka.
>
> Akibatnya banyak pengaduan pilkada dan pilgub yang sedikit banyak
> karena efek siraman uang panas. Bila hal ini dibiarkan, maka demokrasi
> semakin mahal dan merugi. Mahal, tidak saja pada fase berlangsungnya
> kampanye tapi juga para bupati, walikota, dan gubernur yang terpilih
> dijebloskan ke penjara akibat korupsi. Pilkada yang semula sebagai
> medium pesta rakyat telah memakan uang banyak itu berubah menikam
> rakyat sendiri. Orang yang dipilih rakyat dijebloskan ke penjara.
>
> Adapun kelompok apatis tidak terlalu peduli dengan pemilu. Mereka
> kritis dan karenanya tidak mau menyumbangkan suara sama sekali pada
> salah satu kandidat. Jumlah mereka juga cukup fantastis bisa mencapai
> separoh dari calon pemilih, karena itu wajar jika berdampak pada
> kurang legitimate-nya pilkada, pilgub, dan pemilu.
>
> 'Ala kulli hal, SBY kendati di luar negeri dipuja-puji, tapi
> integritasnya patut dipertanyakan. Indonesia dibombardir oleh barang-
> barang China, AS dan Jepang tanpa proteksi pelaku usaha lokal secara
> signifikan. Ekspor bahan mentah kerap sekali gencar ketimbang ekspor
> hasil industri. Perlindungan pulau-pulau terluar lembek disikapi.
> Kasus-kasus penganiayaan TKI dan TKW di luar negeri tanpa solusi
> tegas.
>
> Pengerukan tambang, batubara, minyak bumi, eksplorasi emas, nikel,
> tembaga dan lain-lain diberikan keleluasaan tanpa renegosiasi kontrak
> yang menguntungkan bangsa sendiri. Kendati begitu SBY tampaknya puas
> dengan gelar-gelar 'kesetaraan Indonesia-Amerika Serikat' dengan
> kehadiran Obama di tanah air, tanpa dibarengi dengan tindakan nyata
> yang menegaskan kedaulatan bangsa yang saat ini terpuruk akibat
> terhegemoni oleh kapitalisme global.
>
> *) Rijalul Imam adalah Ketua Umum PP KAMMI.
>
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
No comments:
Post a Comment