On 2/20/11, Dedy Iskandar <dysar06@yahoo.co.id> wrote:
> Ajaran Syi'ah Menghina dan Mengkafirkan Ahlus Sunnah
>
> *
> *
>
> Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam semoga terlimpah
> kepada Rasulullah, keluarga dan para sahabatnya.
>
> Berita penyerangan terhadap Pesantren Syi'ah al-Ma'had al-Islami Yayasan
> Pondok Pesantren Islam (*YAPI*) di Desa Kenep, Kecamatan Beji, Kabupaten
> Pasuruan, pada Selasa (15/2) telah berhasil menyita perhatian media. Bahkan,
> isu besar nasional tentang mafia hukum dan pajak jadi terpinggirkan.
> Padahal, dampak dari keributan tersebut tidaklah lebih besar bila
> dibandingkan dengan dampak dari mafia pajak dan hukum.
>
> Harus diakui, setelah diekpos secara massif oleh media Nasional, penyerangan
> yang konon dilakukan oleh puluhan massa yang mengatasnamakan Ahlus Sunnah
> Wal Jamaah (Aswaja) semakin memanaskan gesekan antar sekte Islam. Karena
> beberapa hari sebelumnya telah terjadi kerusuhan berdarah antara Umat Islam
> dengan jemaat Ahmadiyah yang mengaku bagian dari Islam.
>
> Sebenarnya, penyerangan terhadap pesantren YAPI pada selasa lalu bukanlah
> yang pertama kali. Menurut pimpinan pesantren, Habib Ali bin Umar, pesantren
> yang dipimpinnya tersebut sudah cukup sering mengalami teror. "Tetapi untuk
> yang penyerangan langsung ke pondok baru kali ini terjadi," kata dia saat
> dihubungi dari Surabaya, Selasa malam (Kompas.com, Rabu, 16-02- 2011).
>
> Berdasarkan kabar yang beredar, penyebab insiden di pesantren YAPI ada dua
> versi: Pertama, penyerangan dilakukan sekelompok orang yang sejak lama
> menyimpan sakit hati kepada pondok pesantren beraliran Syi'ah tersebut.
> Kedua, sejumlah kiai dan habib di Bangil menuding insiden ini diawali
> pelemparan batu dari dalam Pondok YAPI terhadap konvoi jemaah yang tengah
> melintas pulang usai menghadiri acara Maulid Nabi (vivanews, Sabtu, 19-02-
> 2011).
>
> Jika demikian, seolah kesimpulan di atas bertentangan dengan pernyataan
> pimpinan YAPI, Habib Ali bin Umar. "Hubungan kami dengan NU dan Muhammadiyah
> sangat baik. Begitu juga dengan para habib di Pasuruan juga berlangsung
> harmonis," katanya sebelum mengikuti pertemuan dengan Wakil Bupati Pasuruan
> Eddy Paripurna dan para anggota muspida di Pendapa Kabupaten Pasuruan.
> (Kompas.com, Rabu, 16-02- 2011)
>
> Bagaimana sebenarnya akidah dan ajaran syi'ah –yang tergolong minoritas-
> terhadap Ahlus sunnah yang menjadi mayoritas? Apakah ajaran golongan
> minoritas tersebut tidak berisi kebencian dan pengafiran terhadap selain
> mereka, khususnya Ahlussunnah wal Jama'ah? Mari kita melihat bagaimana
> ajaran Syi'ah terhadap Ahlus Sunnah dari kitab-kitab yang ditulis para ulama
> Syi'ah dan diakui sebagai rujukan agama mereka.
>
> Akidah Syi'ah terhadap kaum muslimin Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah akidah
> kebencian dan cacian, bahkan sampai pengafiran dan penghalalan darah dan
> harta.
>
> *Akidah Syi'ah Terhadap Ahlussunnah*
>
> Akidah Syi'ah terhadap kaum muslimin Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah akidah
> kebencian dan cacian, bahkan sampai pengafiran dan penghalalan darah dan
> harta. Menurut keyakinan mereka, kekufuran Ahlus Sunnah lebih besar daripada
> kekufuran Yahudi dan Nashrani. Kenapa bisa begitu? Menurut mereka, kekafian
> Yahudi dan Nashrani adalah kekafiran asli, sedangkan kekafiran ahlus sunnah
> adalah karena murtad. Dan menurut ijma', kekafiran karena murtad lebih besar
> daripada kekafiran asli.
>
> Berikut ini kami sebutkan beberapa keyakinan mereka tentang Ahlus Sunnah
> yang berasal dari ucapan ulama-ulama mereka yang tertulis dalam kitab-kitab
> mereka sendiri.
>
> *1.* Syaikh Husain bin Ali 'Ushfur al-Dararial-Bahrani dalam kitabnya,
> *al-Mahasin
> al-Nafsaniyyah fii Ajwibah al-Masaa-il al-Khurasaaniyyah*, hal. 17:
> Orang-orang Syi'ah menggelari orang-orang Sunni atau Ahlus Sunnah wal
> Jama'ah dengan*al-Naashibah*. Menurut keyakinan Syi'ah, mereka lebih najis
> daripada anjing dan lebih kufur daripada Yahudi dan Nashrani.
>
>
> Dia mengatakan,
>
> بَلْ أَخْبَارُهُمْ عَلَيْهِمُ السَّلامُ تُنَادِي بِأَنَّ النَّاصِبَ هُوِ مَا
> يُقَالُ لَهُ عِنْدَهُمْ سُنِّياًّ
>
> "*Bahkan kabar-kabar dari mereka (para imam) 'alaihis salam**menyerukan**
> bahwa
> yang dimaksud al-Nashib adalah yang dikenal dikalangan mereka dengan Sunni.*
> "
>
> *2. *Al-Majlisi dalam *Bihar al-Anwar*, Juz: 101, hal. 85: Abu Abdilllah
> berkata: "Sesunghunya Allah *Tabaraka wa Ta'ala*terlebih dahulu melihat
> orang-orang yang menziarahi kuburan Husain bin Ali pada sore hari 'Arafah."
> Beliau ditanya, "(Apakah) sebelum melihat orang-orang yang sedang wukuf?"
> Beliau menjawab, "Ya." Beliau ditanya lagi, "Bagaimana bisa behitu?" Beliau
> menjawab,
>
>
> لِأَنَّ فِي أُولَئِكَ أَوْلادُ زِنَا ولَيْسَ فِي هَؤُلَاءِ أَوْلادُ زِنَا
>
> "*Karena di tengah-tengah mereka (orang-orang yang wukuf di Arafah) terdapat
> anak-anak zina, sedangkan di tengah-tengah mereka (peziarah kuburan Husain)
> tidak ada anak-anak zina.*"
>
> Syi'ah menuduh Ahlus Sunnah sebagai anak zina . . .
>
> 3. Al-Kulaini, dalam *al-Raudhah min al-Kaafi*, Juz 8, hal. 285, menyebutkan
> sebuah riwayat dari Abu Abdillah yang berkata kepada Abu Hamzah:
>
>
> وَاللهِ يَا أَبَا حَمْزَةَ، إِنَّ النَّاسَ كُلَّهُمْ أَوْلادُ زِنَا مَا خَلا
> شِيْعَتُنَا
>
> "*Demi Allah hai Abu Hamzah, sesungguhnya manusia seluruhnya merupakan
> anak-anak pelacur kecuali Syi'ah
> kita.*"[1]<http://www.voa-islam.com/islamia/aqidah/2011/02/19/13419/ajaran-syiah-menghina-dan-mengkafirkan-ahlus-sunnah/#_ftn1>
>
>
> 4. Muhammad al-Tijani, dalam kitabnya *al-Syi'ah Hum Ahlus Sunnah*, hal.
> 161, lebih terang-terangan lagi menyatakan bahwa al-*Nawasib* (yang mereka
> kafirkan dan musuhi) adalah Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Dia berkata,
>
>
> وَعُنِِيَ عَنِ التَّعْرِيْفِ بِأَنَّ مَذْهَبَ النَّوَاصِبَ هُوَ مَذْهَبُ
> ((أَهْلِ السُّنَّةِ وَالْجَمَاعَةِ)) فَنَاصِرُ مَذْهَبِ النَّوَاصِبِ
> اَلْمُتَوَكِّل هُوَ نَفْسُهُ (( مُحْيِي السُّنَّةِ )) فَافْهَمْ
>
> "*Dan tidak membutuhkan pengenalan lagi bahwa madhab al-Nawashib adalah
> madhab Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Dan al-Mutawwil adalah pembela madhab Al
> Nawashib, dia itu sendiri yang bergelar muhyis sunnah (pengidup sunnah),
> maka pahamilah.*"
>
> Menurut keyakinan al-Tijani, mayoritas Ahlus Sunnah wal Jama'ah-lah yang
> menyimpang dari keluarga Rasulullah*shallallahu 'alaihi wasallam*. Ia
> menjuluki al-Mutawwil sebagai tokoh utama al-Nawashib (yang memusuhi) Ali
> dan Ahlul Bait. Bahkan kedengkiannya sudah sampai membongkar makam Husain,
> melarang menziarahinya, dan membunuh orang-orang yang menggunakan nama Ali.
> Al-Khawirizmi dalam Rasail-Nya menyebutkan bahwa al-Mutawakkil tidak akan
> memberikan harta atau bantuan kecuali kepada orang yang mencela keluarga Ali
> bin Abi Thalib dan membela madhab al-Nawashib.
>
> (Namun ini merupakan tuduhan semata dari al-Tijani yang menunjukkan
> kedengakian dan kebenciannya terhadap kaum muslimin Ahlus Sunnah wal
> Jama'ah).
>
> *5. *Muhammad al-'Ayasyi, dalam tafsirnya *al-'Ayasyi*, Juz 2, hal. 398,
> menukil riwayat dari Ibrahim bin Abi Yahya. Dari Ja'far bin Muhammad, ia
> berkata: "Tidaklah seseorang dilahirkan kecuali ada satu Iblis yang
> mendatanginya. Jika Allah mengetahui bahwa dia dari Syi'ah kami, maka Allah
> akan menghijabinya dari syetan itu. Dan jika bukan dari Syi'ah kami, maka
> syetan akan menancapkan jari telunjuknya di duburnya, lalu ia akan menjadi
> orang yang buruk, oleh karenanya zakar keluar di depan. Dan jika ia seorang
> perempuan, syetan akan menancapkan jari telunjuknya di kemaluannya sehingga
> ia menjadi pezina. Di saat itulah seorang bayi akan menangis dengan kencang
> jika ia keluar dari perut ibunya. Dan setelah itu, Allah akan menghapus dan
> menetapkan apa yang dikehendaki-Nya, dan di sisi-Nya lah terdapat Ummul
> kitab."
>
> Menurut Syi'ah, Wanita Ahlus Sunnah sebagai pelacur . . .
>
> *6. *Ni'matullah al-Jazairi, dalam *al-Anwar al-Nu'maniyah*, 2/307: Bahwa
> Syi'ah menghalalkan darah dan harta Ahlus Sunnah wal Jama'ah, yakni membunuh
> dan merampas harta mereka. Diriwayatkan oleh al-Shaduq, ia bertanya kepada
> Abu Abdillah, "Apa pendapat Anda tentang membunuh orang al-Nashib (Ahlus
> Sunnah)?" Ia menjawab, "Darahnya halal (boleh membunuhnya), tetapi aku
> khawatir atas (keselamatan) mu. Jika kamu bisa, robohkan dinding (timpakan)
> atasnya atau kamu tenggelamkan di air supaya tidak bisa memberikan kesaksian
> (yang memberatkan) atasmu, maka lakukanlah." Aku bertanya lagi, "Apa
> pendapat Anda dalam hartanya?" Ia menjawab, "Ambillah hartanya semampumu."
>
> *7. *Ni'matullah al-Jazaairi, dalam *Nuur al-Barahin*, hal. 57, bahwa
> firqah-firqah yang menyelisihi Firqah Imamiyah, berdasarkan nash-nash yang
> banyak sekali, menunjukkan mereka kekal di neraka. Dan ikrar syahadat mereka
> tidak bermanfaat sedikitpun kecuali dalam penjagaan darah dan harta mereka
> serta pelaksanaan hukum-hukum Islam yang berlaku bagi mereka.
>
>
> *Catatan Penulis: *Bagi Syi'ah, seluruh kaum muslimin adalah Nawashib,
> karena mereka tidak mendahulukan Ali atas Abu Bakar dan Umar, kecuali Syi'ah
> saja.
>
> Syi'ah menuduh Ahlus Sunnah telah kafir dan akan kekal di neraka. Sehingga
> darahnya halal ditumpahkan dan hartanya halal dirampas. . .
>
> *8. *Yusuf al-Bahrani, dalam* al-Hadaa-iq al-Nadhirah fi Ahkaam al-'Ithrah
> al-Thaahirah*, hal. 136 dalam Bab "Orang yang menyelisihi (Syi'ah),
> hakikatnya bukan orang Islam. Dan sesungguhnya orang yang menyelisihi
> (Syi'ah) sebenarnya adalah kafir." Ia tidak membedakan antara kufur kepada
> Allah dan kufur kepada para imam, dengan alasan bahwa imamah termasuk
> masalah *ushuluddien* (pokok agama) berdasarkan nash ayat dan hadits yang
> sangat jelas. Di antaranya pernyataannya,
>
>
> "Pertama: engkau telah mengetahui bahwa orang yang menyelisihi (Syi'ah)
> adalah kafir, tidak memiliki bagian dalam Islam dari berbagai sisinya,
> sebagaimana telah kami pastikan dalam kitab kami al-Syihab al-Syaqib."
>
> *Catatan Penulis:* Beginilah Syi'ah dengan mudahnya menisbatkan kekafiran
> kepada orang yang mereka sebut sebagai wahabiyyin. Jangan heran jika mereka
> sangat membenci dan suka menghina Ahlus Sunnah wal Jama'ah, karena memang
> beginilah ajaran agama mereka.
>
> *9. *Muhammad bin al-Hasan al-Thusi, dalam kitabnya*Tahdziib al-Ahkaam*
> 3/197,
> menyebutkan: Imam mereka (Abu Abdillah), ikut menyalatkan jenazah orang
> munafik (yang mereka maksud adalah Ahlus Sunnah,- red), tapi ia melaknatnya,
> isi doanya:
>
>
> اَللهُ أَكْبَرُ اللَّهُمَّ الْعَنْ فُلاناً عَبْدَكَ أَلْفَ لَعْنَةٍ
> مُؤْتَلَفَةٍ غَيْرَ مُخْتَلَفَةٍ اللَّهُمَّ اخْزِ عَبْدَكَ فِي عِبَادِكَ
> وَبِلادِكَ وَأَصِلْهُ حَرَّ نَارِكَ وَأَذِقْهُ أَشَدَّ عَذَابِكَ فَإِنَّهُ
> كَانَ يَتَوَلَّى أَعْدَاءَكَ وَيُعَادِيْ أَوْلِيَاءَكَ وَيُبْغِضُ أَهْلَ
> بَيْتِ نَبِيِّكَ
>
> "*Allahu Akbar, Ya Allah laknatlah fulan hamba-Mu dengan seribu laknat yang
> terkumpul, bukan terberai. Ya Allah, hinakanlah hamba-Mu ini di tengah
> hamba-hamba-Mu dan di dalam negeri-Mu, sampaikanlah ia panasnya neraka-Mu,
> dan timpakan padanya adzab-Mu yang paling pedih, karena ia mengangkat
> musuh-musuh-Mu sebagai pemimpin, memusuhi para wali-Mu, dan membenci
> keluarga Nabi-Mu.*"
>
> *Catatan Penulis:* Maka jangan heran jika kita melihat seorang pengikut
> Syi'ah ikut menyalatkan jenazah seorang muslim, lalu laknat ini yang ia
> bacakan kepadanya. Karena menurut mereka, setiap orang yang menyelisihi
> Syi'ah disebut munafik.
>
> *10.* Al-Hurr al-'Aamili dalam *Wasail al-Syi'ah*: 2/771, Bab: Bagaimana
> cara menyalatkan orang yang sunni yang menyimpang, dari Muhammad bin Muslim
> dan salah seorang kedunya berkata: "Jika ia seorang penentang kebenaran,
> maka ucapkan:
>
>
> اَللّهُمَّ أَمْلِأْ جَوْفَهُ نَاراً وَقَبْرَهُ نَاراً وَسَلِّطْ عَلَيْهِ
> الْحَيَاتَ وَالْعَقَارِبَ
>
> "*Ya Allah penuhilah lambungnya dengan api, kuburnya dengan api, dan
> kuasakan ular dan kalajengking atas mereka."*
>
> Jika orang Syi'ah menyalatkan Ahlus Sunnah, bukan doa kebaikan yang terucap,
> tapi laknat dan adzab Allah yang mereka mohonkan. . .
>
> *11. *Al-Maaqami, dalam *Tanqih al-Maqaal fii 'Ilmi al-Rijal*, pada faidah
> yang ke-20, hal. 208, menukil dari al-Muhaqqiq al-Bahrani dan dari
> riwayat-riwayat yang banyak bahwa orang yang bukan Syi'ah Istna 'Asyariyah
> adalah kafir dan musyrk.
>
> *12. *Muhsin al-Mu'allim, dalam kitabnya *al-Nushbu wa al-Nawashib*, hal.
> 609. Sesudah menyebutkan sejumlah Nawashib, di antaranya: Abu Bakar, Umar,
> Ustman, 'Aisyah, Hafshah, Abu Hurairah, Ibnu Umar, dan sejumlah sahabat,
> serta Imam Malik, dan al-Bukhari *radhiyallahu 'anhum*, ia menyebutkan
> kafirnya para nawashib dari perkataan para ulama Syi'ah:
>
>
> "Sayyid al-Khu-i semoga Allah meridhainya berkata: dan lebih jelasnya
> seorang nashib hukumnya kafir walau ia menampakkan (ucapan) dua kalimat
> syahadat dan keyakinan kepada hari kiamat."
>
> Sayyid al-Shadr berkata tentang orang-orang yang ia kecualikan dari najisnya
> orang kafir, ia memasukkan di antaranya: Ahlul Kitab, ghulat, lalu menyebut
> Nawashib. Ia berkata, "Begitu nawashib yang menyatakan permusuhannya kepada
> Ahlul Bait yang mereka itu telah Allah hilangkan kotoran (najis) dari mereka
> dan membersihkan mereka sebersih-bersihnya. Sesungguhnya mereka itu, para
> pemberontak dan nawashib, adalah kafir. Tetapi mereka suci menurut syariat
> selama mereka menisbatkan diri kepada Islam."
>
> "Mengambil dalil dari apa yang diriwayatkan Ibnu Abi Ya'fur dalam *
> al-Mautsiq*, dari Abu Abdillah, dalam sebuah hadits ia berkata: Janganlah
> kalian mandi dari tempat pemandian umum. Karena di dalamnya digunakan mandi
> orang Yahudi, Nashrani, Majusi, dan al-Nashib (para pembeci) terhadap kita
> ahlul Bait. Maka dia itu adalah yang terburuk dari mereka. dan sesungguhnya
> Allah Tabaraka wa ta'ala tidak pernah menciptakan satu makhluk yang lebih
> najis daripada anjing. Dan sesungguhnya al-Nashib (orang-orang yang
> memusuhi) kita ahlul bait, jauh lebih najis daripada anjing."
>
> *13. *Al-Majlisi dalam *Bihar al-Anwar*, 23/390 meyebutkan, seluruh kaum
> muslimin yang tidak meyakini keimamahan para imam dua belas (artinya; selai
> kelompok Syi'ah) adalah kafir, sesat, dan kekal dalam neraka. Berikut
> pernyataannya:
>
>
> - "Ketahuilah, sesunguhnya keumuman lafadz syirik dan kufur atas orang yang
> tidak meyakini keimamahan amirul mukminin dan para imam sesudahnya dari
> anak-anaknya, dan lebih mengutamakan yang lain atas mereka itu menunjukkan
> bahwa mereka adalah kafir yang kekal di neraka."
>
> - "Syaikh al-Mufid dalam *kitab al-Masa'il* berkata: "Imamiyah bersepakat
> atas orang yang mengingkari keimamahan salah seorang imam (yang dua belas)
> dan menentang apa yang Allah wajibkan kepadanya berupa kewajiban taat
> (kepada para imam) adalah kafir, sesat, dan wajib kekal di neraka."
>
> *Jika ingin terjadi kehidupan yang rukun dan damai antara Ahlus Sunnah wal
> Jama'ah dan Syi'ah, hendaknya mereka meninggalkan ajaran yang berisi
> profokasi dan suka menghina kelompok lain.*
>
> *Lalu kembali kepada kesatuan ajaran Islam, Al-Qur'an dan Sunnah shahihah
> sesuai dengan yang dipahami para sahabat Nabi ridhwanullah 'alaihim.*
>
> *Penutup*
>
> Dari pernyataan-pernyataan para ulama syi'ah dalam kitab-kitab mereka
> sendiri di atas, nampak jelas bahwa kaum Syi'ah mengafirkan kaum muslimin
> Ahlus Sunnah wal Jama'ah yang merupakan kelompok mayoritas kaum muslimin
> Indonesia. Karena itulah, kiranya wajar kalau saudara-saudara kita
> tersinggung dan marah terhadap paham yang diajarkan dan didengung-dengungkan
> Syi'ah. Oleh sebab itu, jika ingin terjadi kehidupan yang rukun dan damai
> antara Ahlus Sunnah wal Jama'ah dan Syi'ah, hendaknya mereka meninggalkan
> ajaran yang berisi provokasi dan suka menghina kelompok lain. Lalu kembali
> kepada kesatuan ajaran Islam, Al-Qur'an dan Sunnah shahihah sesuai dengan
> yang dipahami para sahabat Nabi *ridhwanullah 'alaihim*. Wallahu Ta'ala
> a'lam.
>
> http://www.voa-islam.com/islamia/aqidah/2011/02/19/13419/ajaran-syiah-menghina-dan-mengkafirkan-ahlus-sunnah/
>
> --
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>
> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>
> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
No comments:
Post a Comment