Sunday, February 27, 2011

Re: [Milis_Iqra] Pertemuan Besar di Malaysia: ESQ Mengandung Kesesatan

 Ibu Wheen
saya tidak tahu apakah ini pernyataan pak arif bahwa memang menuduh mufti tersebut atau tidak. Saya tanyakan karena beberapa orang menganggap apa yang diposting di threads tidak berhubungan, Jika tidak berhubungan, sebaiknya tidak perlu diposting agar semua tetap fokus pada permasalahan.

Maksudnya menuduh ?
Yang saya fahami adalah Hukum itu diciptakan berdasarkan apa yang terjadi di zamannya. dalam kata khusus, hukum itu di ciptakan berdasarkan situasi masyarat yang berada disekitarnya. Bisa jadi, hukum yang ada di"sana" tidak cocok bagi hukum yang ada di"sini". Jikalau dipaksakan mengakibatkan bentrokan. (maaf bukan menyingung DPR yang study banding ke luar Negeri). 

Tetapi bagaimana jika hukum di"sana" itu benar, maka cara mempraktekkannya  (hukum yang di "sana" untuk di "sini") berbeda dengan yang di"sana" kan sudah diajarkan oleh Sunan Kalijaga. ..............Ini pun jika di "sana" benar. ini bukan mengenahi benar dan tidak. tetapi pantas (pas) atau tidak. 

(Whe-en)
Jika MUI adalah sekedar organisasi massa berarti tidak punya wilayah, dan tugas kita adalah bukan taqlid buta namun selalu mempertimbangkan berdasarkan Al Qur'an dan sunnah.
 
Jika organisasi massa,  bisa jadi dan saya meng amini , tetapi apakah MUI itu hanya sekedar Organisasi Massa ? 

Fatwa yang lebih tinggipun di Indonesia tidak diabaikan contohnya sidang isbat, yang dikeluarkan pemerintah dalam hal ini ulil amri. Padahal anggotanya semua unsur, jangan2 ada orang yang tidak setuju sidang isbat sekarang berpendapat "MUI sudah menghalalkan" ini kan pilih2 namanya, yang menguntungkan dia pakai, yang tidak ya diabaikan.

Semoga mas Arif adalah orang yang bukan memilih milih fatwa, jika setuju dibuat alasan agar setuju, jika tidak dianggap fatwa tersebut tidak dipakai.

Ulil amri pun, saya kira, untuk menetapkan Hukum yang terutama berhubungan dengan syarah Ummat tidak menutup sebelah mata terhadap Ulama. Alhamdulillah, Semoga Ibu Wheen juga begitu
 
Dan saya tetap pada pendirian, bahwa Al Qur'an dan hadits tidak boleh diartikan menurut selera pribadi. Kebenaran memang harus dicari, dicari dalam artian di dalam dicari di dalam Al qur'an dan hadits, bukan dengan menyendiri di gua dsb dengan alasan Rasulullah dulu mencarinya dengan cara begitu.
 
Ketika pribadi sudah dikuasai Oleh DIRI (...yang banyak terjadi adalah DIRI dikuasi oleh pribadi (terhijab), maaf ini hanya opini saya saja. DIRI adalah hati dan Nurani atau qolbu atau ruhul kuddus), maka Al-Qur'an yang tidak ditulis pun bisa dibaca.
 
Tetapi jika pribadi-pribadi yang penuh emosi, saya meng amini tulisan ibu Wheen.

Syariat sudah ditetapkan, jadi tugas kita mempelajarinya bukan mencari seperti nabi Ibrahim dan Rasulullah.

Betul .. disebut mengkaji
 
Bagaimana memilih siapa yang harus diikuti, tentu saja yang hujjahnya paling benar. Bukan berdasarkan dimana kita hidup. Apalagi kita hidup di negara dimana semua aliran berkembang, entah sesat entah tidak, ada dalil bahwa mengikuti penguasapun dilarang jika bermaksiat kepada Allah, tidak saya quote lagi karena sudah sering diposting.
 
Nah untuk mencapai kebenaran adalah ilmu kebijaksanaan. Dimana kebenaran pasti mendukung kebijaksanaan dan kebijaksanaan berdasarkan dengan situasi yang terjadi. kebijaksanaan yang kemarin sempat disinggung bagamaiman agar bijaksana.

Nah setelah itu rahmat lil 'alamin akan tercapai (dalam hal yang sangat kecil adalah keluarga, naik menjadi warga, naik menjadi kelurahan sampai pada bangsa dan terakhir adalah BUMI dan alam semesta)

Terima kasih Ibu Wheen, semoga yang kita tulis tidak dipenuhi oleh Nafsu, tetapi indahnya Hati dan Nurani. 

Terima kasih

Salam,


--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

No comments:

Post a Comment