Tahajud – Ibadah Ringan Yang Sering Dilupakan
Bagikan
Hari ini jam 7:02
Firman Allah,
"Dan pada sebagian malam hari shalat tahajudlah kamu sebagai suatu
tambahan ibadah bagimu." (Al-Isra':79)
Ibnu Abbas berkata, "Apabila Rasulullah bangun pada malam hari, beliau
selalu bertahajud. Beliau berdoa:
'Allaahumma lakalhamdu anta qayyimus samawaati wal ardhi wa man
fiihinna, walakal hamdu, laka mulku (dan dalam satu riwayat : Anta
rabbus) samaawaati wal ardhi wa man fiihinna, walakal hamdu, anta
nuurus samaawaati wal ardhi wa man fiihinna, wa lakal hamdu, anta
malikus samaawaati wal ardhi, wa lakal hamdu, antal haqqu, wawa'dukal
haqqu, waliqaa uka haqqun, waqauluka haqqun, wal jannatu haqqun, wan
naaru haqqun, wannabbiyuuna haqqun, wa muhammadun sallaahu 'alaihi wa
sallama haqqun, wassa'atu haqqun. Allaahumma laka aslamtu, wa bika
aamantu, wa'alaika tawakkaltu, wa ilaika anabtu, wabika khaashamtu, wa
ilaika haakamtu, faghfir lii maa qaddamtu wamaa akhrartu, wamaa
asrartu wamaa a'lantu, [wamaa anta a'lamu bihii minnii], antal
muqaddimu wa antal muakhkhiru, (anta ilaahii 8/ 198), laa ilaaha illaa
anta, au laa ilaaha (lii 8/167) ghairuka.'
'Ya Allah, bagi Mu segala puji, Engkau penegak langit, bumi dan apa
yang ada padanya. Bagi-Mulah segala puji, kepunyaan Engkaulah kerajaan
(dalam satu riwayat: Engkaulah Tuhan) langit, bumi, dan apa yang ada
padanya. Bagi-Mulah segala puji, Engkaulah Pemberi cahaya langit dan
bumi dan apa saja yang ada di dalamnya. Bagi-Mulah segala puji,
Engkaulah Penguasa langit dan bumi. Bagi-Mulah segala puji, Engkaulah
Yang Maha Benar, janji-Mu itu benar, bertemu dengan-Mu adalah benar,
firman-Mu adalah benar, surga itu benar, neraka itu benar, para nabi
itu benar, Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam itu benar, kiamat
itu benar. Ya Allah, hanya kepada-Mulah saya berserah diri, kepada-
Mulah saya beriman, kepada-Mu saya bertawakal. Kepada-Mu saya kembali,
kepada-Mu saya mengadu, dan kepada-Mu saya berhukum. Maka, ampunilah
dosaku yang telah lampau dan yang kemudian, yang saya sembunyikan dan
yang terang-terangan, dan yang lebih Engkau ketahui daripada saya.
Engkaulah yang mendahulukan dan Engkaulah yang mengemudiankan.
(Engkaulah Tuhanku 8/198), tidak ada tuhan melainkan Engkau, atau
tiada tuhan (bagiku 8/167) selain Engkau'."
Mujahid berkata, "Al-Qayyuum artinya yang mengurusi segala sesuatu."
Umar membaca "Al-Qayyaam", dan keduanya adalah benar.
Panjangnya Sujud dalam Melakukan Shalat Malam
Aisyah berkata, "Rasulullah shalat (malam) sebelas (dan dalam satu
riwayat: tiga belas 2/52) rakaat. Memang begitulah shalat beliau.
Beliau sujud dalam shalat nya itu untuk satu kali sujud selama
seseorang dari kamu membaca kira-kira lima puluh ayat sebelum beliau
mengangkat kepalanya. Beliau biasa melakukan shalat (sesudah mendengar
azan subuh) dua rakaat yang ringan dan (sebelum shalat subuh) sehingga
aku bertanya-tanya, 'Apakah beliau membaca al-Faatihah?' (2/53).
Kemudian beliau berbaring di lambungnya yang kanan, hingga datang
orang memberitahukannya untuk shalat (subuh)."
Meninggalkan Shalatullail untuk Orang Sakit
Jundub berkata, "Nabi sakit, maka beliau tidak mendirikan shalat satu
malam atau dua malam."
Jundub bin Abdullah berkata, "Jibril tidak mendatangi Nabi, kemudian
ada seorang wanita dari kaum Quraisy berkata, 'Setannya Muhammad
terlambat datang kepada Muhammad (yakni agak lama tidak datang kepada
beliau).' Kemudian turunlah ayat, 'Wadhdhuhaa wal-laili idzaa sajaa.
Maa wadda'aka Rabbuka wamaa qalaa.'"
Anjuran Nabi dengan Sangat untuk Mengerjakan Shalatullail dan Shalat-
Shalat Sunnah lain, Tetapi Tidak Mewajibkannya
Nabi saw. mengetuk pintu Fatimah dan Ali pada suatu malam untuk
shalat.
Aisyah berkata, "Sesungguhnya Rasulullah meninggalkan amal padahal
beliau senang untuk mengamalkannya, karena takut manusia
mengamalkannya lalu difardhukan atas mereka. Saya tidak (pernah
melihat Rasulullah 2/54) melakukan shalat sunnah seperti shalat sunnah
dhuha, dan sesungguhnya saya mengerjakannya."
Berdirinya Nabi dalam Shalat Malam Sehingga Kedua Kakinya Bengkak
Aisyah berkata, "Nabi biasa melakukan shalat malam hingga bengkak
kedua kaki beliau."
Mughirah bin Syu'bah berkata, "Sesungguhnya Rasulullah bangun untuk
shalat sehingga kedua telapak kaki atau kedua betis beliau bengkak.
Lalu dikatakan kepada beliau, 'Allah mengampuni dosa-dosamu terdahulu
dan yang kemudian, mengapa engkau masih shalat seperti itu?' Lalu,
beliau menjawab, 'Apakah tidak sepantasnya bagiku menjadi hamba yang
bersyukur?'"
Orang yang Tidur di Waktu Sahar (Dini Hari Menjelang Subuh)
Masruq berkata, "Aku bertanya kepada Aisyah, 'Apakah amal yang paling
disukai Nabi?' Ia menjawab, 'Amal yang dilakukan secara terus-
menerus.' (Dalam satu riwayat: 'Amal yang paling disukai Rasulullah
ialah yang dilakukan oleh pelakunya secara konstan.' 7/181). Lalu aku
bertanya lagi, 'Kapan beliau bangun?' Aisyah menjawab, 'Apabila telah
mendengar kokok ayam.'" (Dalam satu riwayat: 'Apabila mendengar kokok
ayam, beliau bangun lalu mengerjakan shalat)
Aisyah berkata, "Pada waktu sahar (dini hari menjelang subuh) aku
tidak menjumpai beliau (Nabi) di tempatku kecuali dalam keadaan
tidur."
Lamanya Berdiri dalam Shalatullail
Abdullah (bin Mas'ud) r.a. berkata, "Aku shalat bersama Nabi pada
suatu malam, maka beliau senantiasa berdiri sehingga aku bermaksud
dengan buruk." Ditanyakan (kepada Abdullah), "Apakah yang Anda
maksudkan?" Ia menjawab, "Aku bermaksud duduk dan membiarkan Nabi."
Cara Shalat Nabi dan Berapa Rakaat Shalat Beliau pada Waktu Malam
Masruq berkata, "Aku bertanya kepada Aisyah tentang shalat malam
Rasulullah.' Aisyah menjawab, 'Adakalanya tujuh, sembilan, dan ada
kalanya sebelas rakaat, selain dua rakaat fajar.'"
Aisyah berkata, "Nabi biasa melakukan shalat malam tiga belas rakaat,
termasuk witir dan shalat fajar dua rakaat."
Shalat Malam Nabi, Tidurnya, serta Mengenai Apa yang Dihapuskan dari
Shalat Malam Itu
Firman Allah,
"Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk shalat) di
malam hari, kecuali sedikit (darinya), (yaitu) seperduanya atau
kurangilah dari seperdua itu sedikit, atau lebih dari seperdua itu.
Bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami akan
menurunkan kepadamu perkataan yang berat. Sesungguhnya bangun di waktu
malam adalah lebih tepat (untuk khusyu) dan bacaan di waktu itu lebih
berkesan. Sesungguhnya kamu pada waktu siang hari mempunyai urusan
yang panjang (banyak)." (al-Muzzammil: 1-7)
Firman Allah,
'Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-
batas waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu. Karena itu,
bacalaah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Qur'an. Dia mengetahui bahwa
akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang
berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang
yang lain lagi yang berperang di jalan Allah. Maka, bacalah apa yang
mudah (bagimu) dari Al-Qur'an dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat
dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Kebaikan apa
saja yang kamu perbuat untuk dirimu, niscaya kamu memperoleh (balasan)
nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan paling besar
pahalanya." (al-Muzzammil: 20)
Ibnu Abbas r.a. berkata,
"Nasya'a berarti berdiri, menggunakan bahasa Habasyah. Witha'an
berarti merasa cocok dengan Al-Qur'an, lebih mengesankan pada
pendengaran, pandangan, dan hati. Dan, liyuwaathi'uu berarti mendapat
kecocokan."
Anas berkata,
"Rasulullah tidak berpuasa dalam satu bulan sehingga aku menduga
beliau tidak puasa pada bulan itu. Beliau berpuasa dalam bulan lain
sehingga aku menduga bahwa beliau tidak berbuka sedikit pun darinya.
Jika kamu ingin melihatnya shalat tengah malam, kamu akan dapat
melihatnya. Dan, jika kamu ingin melihatnya tidur, kamu juga bisa
melihatnya."
Ikatan Setan pada Tengkuk (Leher) Jika Seseorang Tidak Shalat Malam
Abu Hurairah mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, "Setan mengikat
tengkuk salah seorang di antara kamu pada waktu tidur dengan tiga
ikatan. Pada setiap ikatan dikatakan, 'Bagimu malam yang panjang, maka
tidurlah.' Apabila ia bangun dan ingat kepada Allah, maka lepaslah
satu ikatan. Jika ia berwudhu, maka terlepaslah satu ikatan (lagi).
Dan, jika ia mengerjakan shalat, maka terlepaslah seluruh ikatannya.
Ia memasuki pagi hari dengan tangkas dan segar jiwanya. Jika tidak,
maka ia masuk pagi dengan jiwa yang buruk dan malas."
Jika Seseorang Tidur dan Tidak Shalat Malam, Maka Setan Telah Kencing
di Telinganya
Abdullah berkata, "Disebutkan di sisi Nabi bahwa ada seorang laki-laki
yang selalu tidur sampai pagi tanpa mengerjakan shalat (malam). Lalu
beliau bersabda, 'Setan telah kencing di telinganya.'"
Berdoa dan Shalat pada Akhir Malam
Allah berfirman, "Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan di
akhir-akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah." (adz-Dzaariyaat:
17-18)
Abu Hurairah r.a. mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, 'Tuhan kita
Yang Mahasuci dan Mahatinggi turun ke langit dunia setiap malam ketika
tinggal sepertiga malam yang akhir dengan berfirman,
'Siapakah yang mau berdoa kepada-Ku lalu Aku kabulkan? Siapakah yang
mau meminta kepada-Ku lalu Aku kabulkan? Siapa yang mau meminta ampun
kepada-Ku lalu Aku ampuni?'"
Orang yang Tidur di Permulaan Malam dan Menghidupkan (Yakni Bangun
untuk Shalatullail) pada Akhir Malam Itu
Salman berkata kepada Abud Darda' r.a., "Tidurlah." Kemudian pada
akhir malam, Salman berkata, "Bangunlah." Nabi saw bersabda, "Salman
benar."
Al-Aswad berkata, "Aku bertanya kepada Aisyah, 'Bagaimanakah shalat
Rasulullah di malam hari?' Ia menjawab, 'Beliau tidur pada permulaan
malam, dan bangun di akhir malam, lalu shalat. Kemudian kembali ke
tempat tidur beliau. Apabila muadzin mengumandangkan azan, maka beliau
melompat. Jika beliau mempunyai keperluan, maka beliau mandi. Jika
tidak, maka beliau berwudhu dan keluar.'"
Berdirinya Nabi di Waktu Malam dalam Bulan Ramadhan dan Bulan Iainnya
Abu Salamah bin Abdurrahman mengatakan bahwa ia bertanya kepada
Aisyah,
"Bagaimanakah shalat Nabi di bulan Ramadhan?"
Aisyah menjawab, "Rasulullah baik di bulan Ramadhan maupun di bulan
lain tidak pernah menambah atas sebelas rakaat, yaitu beliau shalat
empat rakaat. Namun, jangan kamu tanyakan lagi tentang baik dan
panjangnya. Kemudian beliau shalat empat rakaat (lagi), dan jangan
kamu tanyakan lagi tentang baik dan panjangnya. Lalu, beliau shalat
tiga rakaat. Aku bertanya, 'Wahai Rasulullah, apakah engkau tidur
sebelum witir?' Beliau menjawab, 'Wahai Aisyah, kedua mataku tidur,
tetapi hatiku tidak tidur.'"
Keutamaan Bersuci dan Shalat Sesudah Wudhu di Waktu Malam dan Siang
Abu Hurairah r.a. mengatakan bahwa Nabi pernah bersabda kepada Bilal
pada waktu subuh,
"Hai Bilal, coba ceritakan kepadaku amal yang paling kamu sukai dalam
Islam. Karena aku mendengar bunyi terompahmu di hadapanku di surga."
Bilal berkata, 'Tidak ada amal yang paling kusukai melainkan apabila
aku selesai berwudhu pada waktu siang ataupun malam, melainkan aku
shalat dengan wudhu itu, seberapa dapat aku kerjakan."
Tidak Disukai Memberatkan Diri Sendiri dalam Beribadah
Anas bin Malik r.a. berkata, "Nabi masuk, tiba-tiba ada tali
membentang antara dua tiang masjid. Beliau bertanya, 'Tali apakah
ini?' Mereka menjawab, 'Ini adalah tali Zainab. Apabila ia letih, maka
ia bergantung (bersandar) padanya.' Lalu Nabi bersabda, 'Tidak,
lepaskan tali itu. Hendaklah salah seorang di antaramu shalat secara
tangkas. Apabila letih, maka duduklah.'"
Makruh Meninggalkan Shalat di Waktu Malam bagi Orang yang Sudah Biasa
Mengerjakannya
Abdullah bin Amru ibnul Ash berkata, "Rasulullah berkata kepadaku,
'Wahai Abdullah, janganlah kamu menjadi seperti Fulan. Ia dahulu biasa
mengerjakan shalat malam, lalu meninggalkan shalat malam itu.'"
Keutamaan Orang yang Bangun Malam Lantas Mengucapkan Istighfar,
Tasbih, atau Lainnya, Kemudian Mengerjakan Shalatullail
Ubadah bin Shamit mengatakan bahwa Nabi bersabda, "Barangsiapa yang
bangun di malam hari dan mengucapkan:
'Tiada tuhan melainkan Allah Yang Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-
Nya segala kerajaan dan segala pujian, Dia Mahakuasa atas segala
sesuatu. Segala puji bagi Allah, Mahasuci Allah, tidak ada tuhan
melainkan Allah, Allah Mahabesar, tidak ada daya dan kekuatan kecuali
dengan pertolongan Allah', kemudian ia mengucapkan, 'Ya Allah,
ampunilah aku', atau ia berdoa, maka dikabulkanlah doanya. Jika ia
berwudhu dan shalat, maka diterima (shalatnya)."
Al-Haitsam bin Abu Sinan mengatakan bahwa ia mendengar Abu Hurairah
r.a. menceritakan kisah-kisahnya. Ia menuturkan bahwa Rasulullah
bersabda,
"Sesungguhnya saudaramu tidak berkata jelek."
Maksud beliau adaIah Abdullah bin Rawahah, ketika ia berkata,
"Di sisi kami ada Rasulullah yang membaca kitab Allah. Ketika itulah
kebaikan gemerlap memancar dari fajar. Beliau memperlihatkan petunjuk
setelah kita buta. Dan hati kita percaya apa yang disabdakan bakal
terjadi. Beliau bermalam dengan menjauhkan lambung dari hamparan di
kala pembaringan-pembaringan merasa berat oleh orang-orang yang
mempersekutukan Tuhan."
<b.Mengekalkan Shalat Sunnah Dua Rakaat Sebelum Subuh
Aisyah r.a. berkata, "Nabi melakukan shalat isya'. Sesudah itu beliau
shalat delapan rakaat. Kemudian shalat dua rakaat sambil duduk. Lalu,
beliau shalat lagi dua rakaat antara azan dan iqamah. Beliau tidak
pernah meninggalkan yang dua rakaat (antara azan dan iqamah subuh)
itu."
Sunnah - Tidur Berbaring pada Sisi Badan Sebelah Kanan Sesudah
Mengerjakan Dua Rakaat Fajar
Rujukan: Ringkasan Shahih Bukhari
Oleh : Muhammad Nashiruddin Al-Albani
Kitab Tahajud
diambil dari milis sholat tahajud
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---