Friday, May 14, 2010

[Milis_Iqra] 11 Anggota JAT Dibebaskan Polisi Kamis Malam

DEPOK (Arrahmah.com) - Tadi malam, dari 16 anggota JAT yang ditangkap
Densus 88 beberapa waktu lalu, 11 di antaranya dibebaskan dari Rutan
Brimob Kepala Dua, Depok. Mereka tidak terbukti terlibat dalam
pendanaan kelompok terorisme di Aceh.

Dan Tim Pembela Muslim (TPM), selaku kuasa hukum JAT akan melayangkan
gugatan praperadilan terhadap Mabes Polri terkait penangkapan sejumlah
anggota Jamaah Ansharut Tauhid di Pejaten, pekan lalu, lantaran salah
tangkap.

"Kita akan lakukan upaya hukum, praperadilankan Polri," tandas Ketua
Pengurus TPM Guntur Fatahilah di Rutan Brimob Kelapa Dua, Depok, Kamis
(13/5) malam.

Selain itu, kata dia, TPM juga akan melaporkan kasus penanganan yang
tidak disertai dengan surat penangkapannya itu ke Komisi Nasional Hak
Asasi Manusia (Komnas HAM) dan Komisi III DPR.

Kenapa salah sasaran? Guntur menjelaskan, karena penangakapan tidak
dilengkapi dengan surat penangkapan. "Tidak ada bukti dan baru hari
ini justru disodorkan surat penangkapannya," tutur dia.

Adapun kesebelas nama itu adalah, Nining, Hendro, Salahudin, Mali,
Firman Firdaus, Heri Purwanto, Agus, Heriyanto, Adriansyah, Muhammad
Ilham, dan Abdullah Alkatiri.

Sementara itu lima nama lainnya masih ditahan yakni, Ustad Haris,
Haryadi Usman, Syarif Usman, Muksit, dan Munasyikin. "Muksit dan
Munasyikin akan dilepaskan menunggu tujuh hari setelah ditahan. Tiga
lainnya belum tahu kapan akan dilepaskan," jelas Guntur. Dengan
demikian, yang sudah pasti sebanyak 13 orang.

Sebelumnya, sebuah rumah kontrakan di Jalan RT 7 RW 3, Pejaten Barat,
Jakarta Selatan, yang dihuni tujuh orang digerebek oleh Densus 88
Mabes Polri, 6 Mei lalu. Rumah tersebut telah dihuni oleh mereka
selama setahun. Warga sekitar mengenal kontrakan itu sebagai lokasi
pengajian Jamaah Ansharut Tauhid, binaan Ustad Abu Bakar Baasyir.

Jumpa Pers di Markas JAT Pusat

Sementara itu, terkait dengan dibebaskannya 11 anggota JAT dan tetap
ditahannya 5 anggota JAT lainnya. Maka siang ini, setelah sholat
Jum'at Jamaah Anshorut Tauhid akan mengadakan jumpa pers di Markas
Pusat mereka di Cemani, Sukoharjo. (muslimdaily/arrahmah.com)

http://www.arrahmah.com/index.php/news/read/7835/11-anggota-jat-dibebaskan-polisi-kamis-malam

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

[Milis_Iqra] Kristen Siapkan Brigade, Jawa Barat Jadi Target

BEKASI (Arrahmah.com) - Terkait adanya dugaan upaya kristenisasi
berkedok karnaval dengan memanfaatkan momentum Hari Pendidikan
Nasional (Hardiknas) dan bekerjasama dengan Badan Anti Narkotika (BAN)
di Bekasi, Ahad (2/5) lalu, Forum Ummat Islam (FUI) Wilayah Bekasi,
mengungkapkan bahwa memang ada skenario besar dibalik peristiwa-
peristiwa provokatif tersebut.

Tak lama sebelum kasus itu, telah terjadi pula sikap penentangan oleh
kalangan Kristen dengan melakukan pelecehan terhadap Islam dengan
menginjak Al-Qur'an. Kemudian munculnya blog Santo Bellarminus yang
memberikan tagline pada title header blognya, "Habisi Islam di
Indonesia". Uniknya, kejadian dan objek tersebut semua berlangsung di
Kota Bekasi Raya.

Menurut Pengurus Forum Ummat Islam (FUI) Wilayah Kota Bekasi, Drs.
Bernard Abdul Jabbar, M.Pd, Provinsi Jawa Barat telah menjadi agenda
utama gerakan kristenisasi di Indonesia selain juga Provinsi Sumatera
Barat.

"Jawa Barat dan Sumatera Barat itu agenda kristenisasi internasional.
Di Jawa Barat dimulai dari Bekasi, kemudian akan berkelanjutan
termasuk misalnya pada kasus di Cianjur," kata Bernard yang ditemui
Hidayatullah.com, Jum'at (14/05) kemarin di sela-sela aksi demontrasi
ummat Islam di Bekasi.

Mantan pendeta ini mengungkapkan, gerakan-gerakan kristenisasi yang
terbilang marak dan berani tersebut memang sesuai dengan perintah
dalam upaya menjalankan perintah Alkitab Matius (10): 16; licik
seperti ular, tulus seperti merpati.

"Menurut mereka, ini adalah misi agung. Mereka didukung Gerakan
jaringan zionis kristen Indonesia," jelasnya.

Provinsi Jawa Barat dan Sumatera Barat, janjut Bernard, merupakan
indikator keberhasilan kristenisasi di Indonesia. Lebih dari itu,
bahkan menurut investigasi dan temuan FUI, kini ummat Kristen di
Bekasi sudah bersiap diri dengan segala sesuatunya.

Sekte garis keras Kristen Protestan yakni Yehova pun rutin melakukan
bantuan melalui Denny Tunggul, orang yang diduga menunggangi aksi
pelecehan terhadap Islam di halaman Masjid Al Barkah belum lama ini.

"Pasukannya sudah bersiap diri. Ada Brigade Kristus, Brigade Maryam,
Brigade Imron, dan Brigade Kudus. Mereka sudah bersatu, ini kita harus
sadar," imbuh pria yang juga sempat menjadi aktivis kristen radikal
ini.

Bernard menyakini bahwa ada kekuatan besar dibalik semua kegiatan
kristenisasi tersebut. "Ada rekayasa dan agenda besar di sana," tandas
dia. [hidayatullah/arrahmah.com]

http://www.arrahmah.com/index.php/news/read/7840/kristen-siapkan-brigade-jawa-barat-jadi-target

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

[Milis_Iqra] Pemerintah Kurang Perhatian Terhadap Para Penghafal Alquran

Pada penutupan Konferensi Penghafal Alquran se-Asia Pasifik, Senin
(10/5), salah satu hal yang mencuat dalam konferensi adalah kurangnya
perhatian pemerintah terhadap para penghafal Alquran. Hal itu
dikemukakan oleh Jhon Edy Rahman, Ketua Panitia Konferensi Penghafal
Alquran se-Asia Pasifik.

Menurut Jhon Edy, para peserta konferensi berharap pemerintah memberi
perhatian dan dukungan dalam setiap kegiatan mereka, misalnya dalam
upaya melahirkan para generasi penghafal Alquran. "Ada lembaga ilmu
pengetahuan lain yang selama ini diperhatikan pemerintah, kami juga
ingin mendapatkan perhatian," ujarnya.

Selain menuntut perhatian pemerintah, Jhon Edy juga berharap ada
lembaga khusus bagi para penghafal Alquran sebagai wadah organisasi
dan kontribusi mereka kepada masyarakat. Dalam hal ini, Jhon Edy
mengusulkan agar Rabithah Ma'ahid Alquran yang sudah ada di Indonesia
dikukuhkan sebagai lembaga bagi para penghafal Alquran.

Konferensi yang diadakan sejak 7—10 Mei ini menghadirkan peserta dari
9 negara plus 2 negara tamu, yakni Indonesia, Brunei Darussalam,
Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Kamboja, Australia, China,
Maroko, dan Saudi Arabia. Konferensi dibuka oleh Menteri Agama,
Suryadharma Ali, dan Menkominfo, Tifatul Sembiring, bertempat di
Masjid Istiqlal, Jakarta. Selama konferensi, para peserta disuguhkan
beragam acara, mulai dari seminar, talkshow, hingga studi banding ke
beberapa pesantren alquran di Jakarta, antara lain Pesantren El-
Tahfidz Nurul Fikri dan Pesantren PPPA Darul Quran Yusuf Mansyur. (ind/
rep)
http://eramuslim.com/berita/info-umat/pemerintah-kurang-perhatian-terhadap-para-penghafal-alquran.htm

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

[Milis_Iqra] Video Doa dan Musik Rohani

1. Video Doa Jawsyan Kabir, 1000 Asma Allah (Arab - Inggris)
2. Video Doa Tawassul (Arab-Inggris)
3. The Choosen One (Rasulullah saw)
4. Open Your Eyes
5. Asma Allah oleh Sami Yusuf (Arab – Indonesia)
6. Munajat Sami Yusuf (Arab-Indonesia)
7. Petikan Gitar Klasik Irani

Yang berminat, klik di sini:
http://tokoku99.com/artikel/257-video-doa-dan-spiritual-di-peoplestring.html

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

Re: [Milis_Iqra] Penghinaan terhadap Islam

Ini kebiasaan orang kristen/katolik menjelek-jelekan Islam, Isalm is tetap the Best.

Wassalam,
Hadi.

2010/5/14 Mohd Mat Yaman <isherald_perkim@yahoo.com.my>
ya kita doakan semoga mereka insaf. hairan ya, kenapa mereka sejak dulu sehingga sekarang, tidak habis-habis cemburukan Islam. padahal, kalau yakin dengan kristian, kenapa tidak amalkan saja kristian tanpa menyerang agama lain dan menuduh agama lain khianat. agama yang benar tidak memancing-mancing untuk masuk ke dalam agamanya. tidak perlu juga memburuk-burukkan agama lain!



From: Erwin Bayu Aji <erwinbayu@gmail.com>
To: milis_iqra@googlegroups.com
Sent: Friday, 14 May 2010 16:37:23
Subject: Re: [Milis_Iqra] Penghinaan terhadap Islam

Salam to all,

Kita doakan saja, smoga ybs bisa cepat sadar, InshaAllah, Amin.
Bisa juga bisa melakukan report abuse....kegiatan2 propaganda spt ini
sudah sering dilakukan untuk memecah belah ummah

Salam,

2010/5/14 Arianda Priyatna <arianakmedan@gmail.com>:
> Assalaamu'alaykum wa rahmatullaahi wa barakaatuh
>
> Sebuah akun grup yang membawa nama Islam namun isinya jelas-jelas
> mengacaukan / menghina Islam bahkan salah satu postingnya menampilkan
> karikatur Rasulullaah dengan wajah *maaf* b**i. Salah seorang anggotanya
> yang berinisial Moo Hammed
> (http://www.facebook.com/profile.php?id=100001060147468) gambar profilnya
> kepala b**i menggigit Al Quran.
>
> To bang Rizal :
> Siapa yang merecoki siapa sekarang?
>
> Wassalaam
>
> --
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>
> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>
> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
  Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
  Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
    Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

[Milis_Iqra] Ingin berdagang busana muslimah

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Dengan hormat,

Kami adalah salah satu produsen busana muslimah dan mukena anak bagi anda yang berminat untuk berdagang
silahkan hubungi Ummi Nisa di no telp 081219328692  dan sebahagian model dapat dilihat pada
http://rafirahmaisyah.blogspot.com/

Semoga bermanfaat

Wassalam

--
bambang

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

Re: [Milis_Iqra] Mengganggu Wacana Terorisme

pimpinan indonesia sekarang bukan terdiri dari orang-orang yang mengamalkan Islam. pun tidak juga punya semangat nasionalisme indonesia. itu sebabnya mereka asyik memikat paman sam.


From: Muhammad Amir Rosyidi <rosyid2007@gmail.com>
To: milis_iqra@googlegroups.com
Sent: Friday, 14 May 2010 15:36:33
Subject: Re: [Milis_Iqra] Mengganggu Wacana Terorisme

Kalau saya kemaren sempat berfikir dan membayangkan (kalau untuk
kebenaran saya tidak tahu, unsur spionasenya terlalu tinggi), apakah ini
hadiah dari Indonesia untuk paman Sam, karena paman sam sudah menolong
sebagian aktor di Indonesia dari kasus dengan ditariknya Sri Mulyani
menjadi direktur pelaksana Bank Dunia.
Wallahu 'alam...

On Fri, 2010-05-14 at 10:36 +0800, enkong engkong wrote:
> Jumat, 14/05/2010 07:58 WIB
> Mengganggu Wacana Terorisme
> Noory Okthariza - suaraPembaca
>
>
>
>
> Jakarta - Apa yang bisa dikatakan dari penyergapan teroris baru-baru
> ini. Berita penyergapan menjadi headline hari ke hari. Polisi dan
> media begitu bersemangat memberitakan keberadaan gembong teroris yang
> telah lama dicari.
>
> Sampai dengan pengembangan kasus yang demikian cepat dari Aceh sampai
> Pamulang serta Cawang, Cikampek, sampai Sukoharjo (red.). Satu per
> satu orang yang dianggap teroris ditangkap tertembak (atau ditembak)
> mati.
>
> Penyergapan yang bertepatan dengan sejumlah momentum penting politik
> Indonesia tentu saja menimbulkan kecurigaan. Ada sekelumit jalinan
> peristiwa yang belum ada penjelasan. Kita tidak pernah tahu bagaimana
> pemberitaan sampai di sekitar kita.
>
> Narasumber yang diterima masyarakat terbatas pada 'aktor-aktor lama'.
> Polisi, media, pengamat terorisme, dan beberapa orang dekat atau
> minimal pernah kontak langsung dengan kelompok teroris.
>
> Selain itu fakta sosial terungkapnya persembunyian teroris di Aceh,
> misalnya, hampir bisa dikatakan nihil. Penyergapan yang kita saksikan
> di televisi lebih menyerupai drama dan panggung teater yang
> direncanakan. Satu hal definitif yang bisa kita dapatkan yakni tentang
> matinya beberapa orang akibat tebasan timah panas. Di luar itu apa
> yang diberitakan adalah informasi 'siap saji' yang tidak terlacak
> asal-usulnya.
>
> Situasi ini berpotensi menyuburkan kecurigaan sosial. Tata integrasi
> masyarakat justru terancam dengan pemberitaan instan. Media yang
> memberitakan fakta kabur tanpa reserve justru menjadi musuh bagi
> ketertiban sosial.
>
> Kita saksikan pemberitaan yang bertema ketidakadilan, kekerasan, dan
> terorisme menghiasi sumber-sumber diskursus publik. Diskursus ini
> tidak menjadi pencerdasan. Malah justru menjadi tragedi bagi orang
> kebanyakan. Perisitiwa penting tidak menjadi titik tolak keberangkatan
> menuju kebaikan bersama melainkan titik degradasi sosial yang semakin
> mengkhawatirkan.
>
> Semakin gawat karena kita mudah mengidentifikasi seseorang dan
> kelompoknya lewat atribut sosial. 'The social' yang harus dipelihara
> agar terus plural dan jamak justru disederhanakan pada pengkategorian
> klasikal. Ini memungkinkan kerja ideologi terselebung yang bergerak
> dengan halus.
>
> Ideologi tidak lagi menampakkan dirinya secara telanjang. Tetapi,
> bekerja pada tatanan apa yang sejauh ini dianggap baik oleh orang
> banyak. Lokus ideologi berpindah ke ruang kondisi sosial karena ia
> cukup percaya diri mengontrol diskursus dengan alat kekuasaan yang
> tersedia.
>
> Jadi, ia bekerja setelah menilai apakah keadaan saat ini menguntungkan
> bagi eksistensi
> kekuasaan tertentu.
>
> Apakah jalan keluar dari kondisi ini. Salah satu caranya adalah
> membuka kedok pemberitaan atau kepentingan yang berbungkus penyergapan
> teroris. Ada sejumlah alasan yang membuat kita mesti berontak secara
> konseptual.
>
> Pertama, kita mengkhawatirkan pluralitas dan antagonisme yang ada di
> level masyarakat justru dirawat dengan pembungkaman lewat penghakiman
> di media. Kita tahu relasi kekuasaan tidak pernah seimbang. Tetapi,
> kita tidak boleh tinggal diam ketika praktik dominasi kekuasaan justru
> mendapat justifikasi lewat pemberitaan yang kita tidak bisa lacak
> asal-usulnya. Terlepas dari bersalah atau tidak gembong teroris
> potensi dominasi ini justru rawan penindasan terhadap mereka yang
> tidak punya akses terhadap kekuasaan.
>
> Kedua, kita patut kritis pada pemberitaan instan dan informasi yang
> dikutip dari 'para ahli'. Sering kali distorsi informasi bukan berasal
> dari apa yang kita baca dan kita persepsikan. Tetapi, disebabkan oleh
> gumpalan keyakinan akibat informasi bertubi-tubi yang kita dapatkan.
> Alih-alih memproduksi episteme kondisi dan aktor sosial bisa
> memproduksi kebeneran versi mereka.
>
> Kompleksitas kondisi kita disederhanakan oleh pilihan-pilihan yang
> disodorkan begitu saja. Akibatnya, bukan lagi kebebasan sebagai
> pilihan yang kita ajukan tetapi pilihan atas pilihan itu sendiri.
>
> Ketiga, rekonstruksi wacana terorisme. Apakah tepat menandai
> sekelompok orang dengan teori yang lebih berat segi identitasnya.
> Sangat mungkin wacana terorisme yang terus digulirkan adalah wacana
> usang tentang pembidanan dan pelegitimasian rezim tertentu dengan gaya
> baru namun isi yang sama.
>
> Sampai tahap tertentu kuriositas terus kita kembangkan pada level
> wacana yang lebih luas. Apakah isu terorisme memungkinkan terbentuknya
> satu nasionalisme masyarakat internasional atau ini adalah manifestasi
> dari power relation yang tidak seimbang dalam konteks politik global.
>
> Keempat, kita berdebat tentang Hak Asasi Manusia atas teroris yang
> ditembak mati. Akses informasi tidak kita dapatkan selain berita yang
> disebar bahwa teroris yang tertembak (atau ditembak) berpotensi
> memiliki bom atau melakukan perlawanan. Di luar itu ucapan tentang
> kemanusiaan (apakah pantas kita berbicara kemanusiaan mengatasnamakan
> 'teroris') hampir tidak pernah terdengar.
>
> Kita ingat tentang diskontinuitas sejarah yang pernah digagas Michel
> Foucault. Bahwa relasi kuasa dan pengetahuan ibarat sekeping mata
> uang. Di setiap waktu dan tempat selalu ada kondisi yang memungkinkan
> munculnya pengetahuan-pengetahuan baru yang diproduksi terus-menerus
> lewat wacana. Sehingga, yang terjadi bukan kausalitas masa lalu atas
> masa kini. Melainkan formasi diskursus yang dibentuk dan terus
> diucapkan oleh aparatus ideologi dengan sengaja.
>
> Dengan mengungkap fakta dan alasan terselubung kita tahu selalu ada
> jejak yang disembunyikan.
>
> Noory Okthariza
> Gedung Pusat PPSDMS NF
> Jalan Lenteng Agung Raya No 20 Jakarta Selatan
> okt_nomad@yahoo.co.id
> 087888007300
>
>
>
> --
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-


--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
  Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
  Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
    Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

Re: [Milis_Iqra] Penghinaan terhadap Islam

ya kita doakan semoga mereka insaf. hairan ya, kenapa mereka sejak dulu sehingga sekarang, tidak habis-habis cemburukan Islam. padahal, kalau yakin dengan kristian, kenapa tidak amalkan saja kristian tanpa menyerang agama lain dan menuduh agama lain khianat. agama yang benar tidak memancing-mancing untuk masuk ke dalam agamanya. tidak perlu juga memburuk-burukkan agama lain!



From: Erwin Bayu Aji <erwinbayu@gmail.com>
To: milis_iqra@googlegroups.com
Sent: Friday, 14 May 2010 16:37:23
Subject: Re: [Milis_Iqra] Penghinaan terhadap Islam

Salam to all,

Kita doakan saja, smoga ybs bisa cepat sadar, InshaAllah, Amin.
Bisa juga bisa melakukan report abuse....kegiatan2 propaganda spt ini
sudah sering dilakukan untuk memecah belah ummah

Salam,

2010/5/14 Arianda Priyatna <arianakmedan@gmail.com>:
> Assalaamu'alaykum wa rahmatullaahi wa barakaatuh
>
> Sebuah akun grup yang membawa nama Islam namun isinya jelas-jelas
> mengacaukan / menghina Islam bahkan salah satu postingnya menampilkan
> karikatur Rasulullaah dengan wajah *maaf* b**i. Salah seorang anggotanya
> yang berinisial Moo Hammed
> (http://www.facebook.com/profile.php?id=100001060147468) gambar profilnya
> kepala b**i menggigit Al Quran.
>
> To bang Rizal :
> Siapa yang merecoki siapa sekarang?
>
> Wassalaam
>
> --
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>
> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>
> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
  Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
  Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
    Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

Re: [Milis_Iqra] Mengganggu Wacana Terorisme

Senin, 10 Mei 2010

Analisa Ekonomi Politik : Dari pada Mulyani lebih baik Marsinah

Apa hubungannya dengan Mulyani? Marsinah adalah buruh, komoditi yang menjadi jantung pertumbuhan kapitalisme. Mulyani adalah ekonom borjuis yang mengesahkan sistem itu. Rumit, tetapi ringkasnya, 17 tahun setelah kematian Marsinah, 12 tahun kediktatoran Orde Baru yang mengeksekusinya sudah tumbang, tetapi sistem ekonomi kapitalis yang mengeksploitasinya bergerak semakin progresif. Krisis ekonomi 1997, resep-resep neoliberal penyelesaiannya, aneka macam konflik, dan ekspansi kapital secara besar-besaran telah melipatgandakan surplus tenaga kerja, yang dapat digunakan untuk re-ekspansi kapital secara tiba-tiba dan cepat. Itulah faktor-faktor yang melanggengkan penghisapan.

Tentang Mulyani, berita tentangnya melimpah-ruah akhir-akhir ini. Dialah generasi baru ekonom pelanjut dan penganjur ekonomi kapitalis Orde Baru. Dia dibela mati-matian dalam menghadapi partai-partai politik oportunis di parlemen dalam kasus 'Bank Century'. Sebagai sosok yang digambarkan bersih dan sukses dalam reformasi birokrasi, Mulyani dibela pasar. Penunjukkannya sebagai salah satu direktur pelaksana Bank Dunia, mengundang reaksi negatif pasar di Jakarta. Di negeri, di mana korupsi, kolusi, dan nepotisme begitu merajalela – tercatat sebagai salah satu negeri terkorup di dunia – dukungan terhadap Mulyani bisa dipahami, kendati bukan di situ duduk perkaranya.





Dari pada Mulyani lebih baik Marsinah


ANALISA EKONOMI POLITIK

Anto Sangaji
Mahasiswa Doktoral di York University, Kanada

sumber
http://indoprogress.blogspot.com/2010/05/analisa-ekonomi-politik_10.html


"9 Mei 1993, di sebuah gubuk di Hutan Wilangan, Nganjuk, ditemukan sebuah mayat yang terkapar dengan kondisi sangat mengenaskan. Vaginanya hancur, tulang panggul dan lehernya hancur, perutnya luka tertusuk sedalam 20 sentimeter, sekujur tubuhnya penuh memar, lengan dan pahanya lecet. Dialah Marsinah…." (sumber: Siaran Pers Front Oposisi Rakyat Indonesia dalam Rangka Memperingati Gugurnya Marsinah, 8/5/2010)

Pembunuhan itu berhubungan dengan aktivitas Marsinah (1969 – 1993), seorang buruh dan aktivis buruh di PT, Catur Putra Surya (CPS), Rungkut Surabaya. Dia adalah contoh satu dari jutaan tenaga kerja yang dikonsumsi secara murah oleh kelas kapitalis dalam sejarah industrialisasi Orde Baru. Beda dengan mahasiswa yang perlu mengernyitkan dahi saat mempelajari teori-teori mengeni commodity, labour theory of value, working day, etc, Marsinah berhadapan, merasakan, dan memahami langsung realitas konkret dari teori-teori itu. Dia dan teman-temannya, karenanya, menuntut soal kenaikan upah minimum regional (UMR), cuti haid/hamil, dan hak-hak lainnya. Dalam skala pabrik, mereka menentang eksploitasi buruh oleh pemilik modal. Senjata mereka adalah pemogokan dan demonstrasi. Tuntutan yang secara teoritik akan memangkas keuntungan kelas kapitalis.

Tetapi, gadis lulusan SMA itu memahami bahwa pabrik bukan ruang terisolasi dari dunia di luarnya. Dia mendatangi markas Komando Distrik Militer (Kodim) Sidoarjo (5/5/1993), mempersoalkan nasib teman-temannya yang di-PHK di kantor militer itu, setelah pemogokan yang mereka lakukan beberapa hari sebelumnya. Marsinah menunjukkan bahwa pabrik dan komando teritorial tentara adalah satu kesatuan: area di mana perampasan nilai lebih secara terus-menerus hanya dimungkinkan di bawah todongan senapan; tempat dia bekerja, sekaligus kematiannya. Dalam bahasa lebih abstrak, para teknokrat Orde Baru menyebutnya: pertumbuhan (ekonomi) dan stabilitas (politik). Pabrik yang mempekerjakannya adalah buah dari kemajuan-kemajuan strategi industrialisasi berbasis pada keyakinan ini. Strategi yang menghasilkan sumbangan sektor manufaktur sebesar 21 persen kepada GDP (1992) seperti dilaporkan Bank Dunia saat itu. Dan yang dibanggakan dan menjadi legitimasi rejim Orde Baru dan kekuatan-kekuatan imperialis global.

Kekerasan terhadap Marsinah adalah salah satu contoh telanjang kebrutalan sistem kapitalisme. Tangan yang terlihat nyata membunuhnya atau pembunuhnya: oknum tentara. Peradilan borjuis tidak akan membuka agen besar, institusi tentara atau negara Orde Baru, bahkan pada pemerintahan kapitalis baru yang menggantikan Orde Baru. Tetapi yang jelas adalah ini: Tangan tersembunyi yang membunuhnya adalah kapitalisme. Inilah kekerasan sistemik yang tidak pernah lekang oleh waktu dan ruang. Bahkan, setelah kita merayakan demokrasi liberal yang menggantikan sebuah pemerintahan paling lalim dalam sejarah dunia abad 20, kekerasan itu terus berlanjut. Karena, sebagai sebuah sistem yang berbasis pada eksploitasi, nafas sistem ini hanya bisa dipertahankan melalui kekerasan yang terus-menerus.


***
Apa hubungannya dengan Mulyani? Marsinah adalah buruh, komoditi yang menjadi jantung pertumbuhan kapitalisme. Mulyani adalah ekonom borjuis yang mengesahkan sistem itu. Rumit, tetapi ringkasnya, 17 tahun setelah kematian Marsinah, 12 tahun kediktatoran Orde Baru yang mengeksekusinya sudah tumbang, tetapi sistem ekonomi kapitalis yang mengeksploitasinya bergerak semakin progresif. Krisis ekonomi 1997, resep-resep neoliberal penyelesaiannya, aneka macam konflik, dan ekspansi kapital secara besar-besaran telah melipatgandakan surplus tenaga kerja, yang dapat digunakan untuk re-ekspansi kapital secara tiba-tiba dan cepat. Itulah faktor-faktor yang melanggengkan penghisapan.

Tentang Mulyani, berita tentangnya melimpah-ruah akhir-akhir ini. Dialah generasi baru ekonom pelanjut dan penganjur ekonomi kapitalis Orde Baru. Dia dibela mati-matian dalam menghadapi partai-partai politik oportunis di parlemen dalam kasus 'Bank Century'. Sebagai sosok yang digambarkan bersih dan sukses dalam reformasi birokrasi, Mulyani dibela pasar. Penunjukkannya sebagai salah satu direktur pelaksana Bank Dunia, mengundang reaksi negatif pasar di Jakarta. Di negeri, di mana korupsi, kolusi, dan nepotisme begitu merajalela – tercatat sebagai salah satu negeri terkorup di dunia – dukungan terhadap Mulyani bisa dipahami, kendati bukan di situ duduk perkaranya.

Ada tiga soal yang perlu dilihat dalam percakapan tentang Mulyani. Pertama, para pembelanya sebenarnya berasal dari subjek yang sama. Sebagai sistem yang menghisap, salah satu keberhasilan kapitalisme paling vital adalah mencetak subyek-subyek yang menerima eksploitasi sebagai sesuatu yang biasa dan diperlukan. Subyek-subyek ini bisa bermacam latar belakangnya. Boleh jadi, mereka adalah pemburu keuntungan dari perdagangan saham PT Inco atau PT Astra Agro Lestari – menyebut dua perusahaan -- yang sahamnya ramai diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta, tetapi sama sekali tidak mau pusing dengan praktik-praktik penggusuran terhadap warga-warga desa di Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan dan keadaan para buruh di sana. Atau siapapun, yang berharap ekspansi perusahaan kapitalis di bidang pertambangan dan perkebunan berlangsung lebih cepat. Termasuk mereka yang percaya bahwa kapitalisme dan penyelamatan lingkungan hidup bisa dikompromikan. Juga adalah para ilmuwan yang mengagung-agungkan kapitalisme sebagai pilihan final.

Kedua, kepergian Mulyani juga mengundang kekhawatiran mengenai sosok penggantinya. Sikap yang juga tidak beralasan, karena siapapun penggantinya tidak akan banyak memengaruhi format ekonomi politik liberal yang tersedia. Karena siapapun yang terpilih dia adalah subyek yang sudah terbentuk, yang menerima kapitalisme sebagai keharusan, dan tidak akan memilih jalan lain di luar itu. Debat soal Menteri Keuangan dari partai politik atau dari profesional jadinya tidak penting, kalau tidak ingin bilang hanya akal-akalan saja.

Ketiga, lantas apa pula yang diharapkan dari seorang Mulyani di Bank Dunia? Lebih dari sekedar solusi krisis politik di tanah air, banyak juga yang berharap dia akan menjadi corong Indonesia atau negara sedang berkembang di sana. Harapan ini tidak lebih dari ilusi. Bank Dunia akan tetap berfungsi sebagai lembaga yang mempromosikan sistem kapitalisme. Semua sudah tahu, sejak awal 1980an, Bank Dunia bersama saudara kembarnya IMF memaksakan agenda neoliberalisme di permukaan bumi dengan mensyaratkan penerapan program penyesuaian struktural (structural adjustment programs/SAP) bagi negeri-negeri penerima pinjaman, sehingga memicu penarikan kekayaan yang melimpah ruah dari negeri-negeri Selatan ke Utara. Tidak heran, ahli ekonomi politik Afrika, Bani Onimode, menyebut pinjaman penyesuaian struktural (structural adjustment loans/SALs) sebagai praktik rekolonisasi.

Belakangan sebagian orang menganggap Bank Dunia sudah banyak mengalami perubahan, dengan program-program yang kedengaran enak di telinga: 'strengthening civil society' atau 'development and climate change.' Tetapi, perlu digaris-bawahi bahwa program-program itu tetap diletakkan dalam kerangka pasar. Dalam logika ini, bersama-sama dengan kekuatan-kekuatan politik nasional dan supranasional (pemerintah, IMF, WTO) Bank Dunia akan terus memfasilitasi proses-proses liberalisasi ekonomi.

Dulu, ketika Paul Wolfowitz, salah satu arsitek Perang Global Melawan Terorisme (GWOT) ditunjuk presiden George W. Bush Jr, untuk mengepalai Bank Dunia, tentu tidak secara sederhana dipandang sebagai usaha memajukan kepentingan Amerika Serikat (AS) di lembaga tersebut. Lebih dari itu, penunjukkan Wolfowitz atau siapapun di lembaga itu mesti dipandang sebagai usaha menjaga kepentingan kapital – tidak peduli asal negara mana modal itu. Benar, Bank Dunia memang kerap lebih memprioritaskan kepentingan geopolitik AS, tetapi itu juga perlu dibaca dalam kerangka geopolitik kapitalisme. Misalnya, Bank ini tidak memberi pinjaman kepada presiden Sukarno ketika memanasnya hubungan Indonesia dengan Barat. Tetapi, segera setelah pembantaian massal 1965, Bank Dunia kemudian membuka kantor terbesar di Jakarta setelah kantor pusat Washington dan mulai memandikan Suharto dengan utang.

Nasib serupa juga menimpa presiden Cile yang terpilih secara demokratis Salvador Allende. Karena menentang proyek imperialisme AS, pihak Bank Dunia kemudian membekukan bantuannya ke Cile. Namun ketika jenderal Augusto Pinochet melakukan kudeta paling berdarah dalam sejarah politik modern Cile dan berhasil membumihanguskan pemerintahan Allende beserta pengikutnya, Bank Dunia segera mengalirkan pinjaman ke pemerintahan diktator dukungan AS itu.

Pendek kata, adalah ilusi besar kalau Pemerintah Indonesia saat ini yang berlutut di bawah skema geopolitik AS, dapat berbuat lebih besar hanya karena penunjukkan seorang Mulyani. Business as usual.

Terakhir ketimbang melihat Mulyani, wakil dari sebuah sistem global yang mapan, lebih baik menengok Marsinah, pihak yang ada di seberangnya, lapisan terbesar yang terhisap dalam sistem ini.***

2010/5/14 Muhammad Amir Rosyidi <rosyid2007@gmail.com>
Kalau saya kemaren sempat berfikir dan membayangkan (kalau untuk
kebenaran saya tidak tahu, unsur spionasenya terlalu tinggi), apakah ini
hadiah dari Indonesia untuk paman Sam, karena paman sam sudah menolong
sebagian aktor di Indonesia dari kasus dengan ditariknya Sri Mulyani
menjadi direktur pelaksana Bank Dunia.
Wallahu 'alam...

On Fri, 2010-05-14 at 10:36 +0800, enkong engkong wrote:
> Jumat, 14/05/2010 07:58 WIB
> Mengganggu Wacana Terorisme
> Noory Okthariza - suaraPembaca
>
>
>
>
> Jakarta - Apa yang bisa dikatakan dari penyergapan teroris baru-baru
> ini. Berita penyergapan menjadi headline hari ke hari. Polisi dan
> media begitu bersemangat memberitakan keberadaan gembong teroris yang
> telah lama dicari.
>
> Sampai dengan pengembangan kasus yang demikian cepat dari Aceh sampai
> Pamulang serta Cawang, Cikampek, sampai Sukoharjo (red.). Satu per
> satu orang yang dianggap teroris ditangkap tertembak (atau ditembak)
> mati.
>
> Penyergapan yang bertepatan dengan sejumlah momentum penting politik
> Indonesia tentu saja menimbulkan kecurigaan. Ada sekelumit jalinan
> peristiwa yang belum ada penjelasan. Kita tidak pernah tahu bagaimana
> pemberitaan sampai di sekitar kita.
>
> Narasumber yang diterima masyarakat terbatas pada 'aktor-aktor lama'.
> Polisi, media, pengamat terorisme, dan beberapa orang dekat atau
> minimal pernah kontak langsung dengan kelompok teroris.
>
> Selain itu fakta sosial terungkapnya persembunyian teroris di Aceh,
> misalnya, hampir bisa dikatakan nihil. Penyergapan yang kita saksikan
> di televisi lebih menyerupai drama dan panggung teater yang
> direncanakan. Satu hal definitif yang bisa kita dapatkan yakni tentang
> matinya beberapa orang akibat tebasan timah panas. Di luar itu apa
> yang diberitakan adalah informasi 'siap saji' yang tidak terlacak
> asal-usulnya.
>
> Situasi ini berpotensi menyuburkan kecurigaan sosial. Tata integrasi
> masyarakat justru terancam dengan pemberitaan instan. Media yang
> memberitakan fakta kabur tanpa reserve justru menjadi musuh bagi
> ketertiban sosial.
>
> Kita saksikan pemberitaan yang bertema ketidakadilan, kekerasan, dan
> terorisme menghiasi sumber-sumber diskursus publik. Diskursus ini
> tidak menjadi pencerdasan. Malah justru menjadi tragedi bagi orang
> kebanyakan. Perisitiwa penting tidak menjadi titik tolak keberangkatan
> menuju kebaikan bersama melainkan titik degradasi sosial yang semakin
> mengkhawatirkan.
>
> Semakin gawat karena kita mudah mengidentifikasi seseorang dan
> kelompoknya lewat atribut sosial. 'The social' yang harus dipelihara
> agar terus plural dan jamak justru disederhanakan pada pengkategorian
> klasikal. Ini memungkinkan kerja ideologi terselebung yang bergerak
> dengan halus.
>
> Ideologi tidak lagi menampakkan dirinya secara telanjang. Tetapi,
> bekerja pada tatanan apa yang sejauh ini dianggap baik oleh orang
> banyak. Lokus ideologi berpindah ke ruang kondisi sosial karena ia
> cukup percaya diri mengontrol diskursus dengan alat kekuasaan yang
> tersedia.
>
> Jadi, ia bekerja setelah menilai apakah keadaan saat ini menguntungkan
> bagi eksistensi
> kekuasaan tertentu.
>
> Apakah jalan keluar dari kondisi ini. Salah satu caranya adalah
> membuka kedok pemberitaan atau kepentingan yang berbungkus penyergapan
> teroris. Ada sejumlah alasan yang membuat kita mesti berontak secara
> konseptual.
>
> Pertama, kita mengkhawatirkan pluralitas dan antagonisme yang ada di
> level masyarakat justru dirawat dengan pembungkaman lewat penghakiman
> di media. Kita tahu relasi kekuasaan tidak pernah seimbang. Tetapi,
> kita tidak boleh tinggal diam ketika praktik dominasi kekuasaan justru
> mendapat justifikasi lewat pemberitaan yang kita tidak bisa lacak
> asal-usulnya. Terlepas dari bersalah atau tidak gembong teroris
> potensi dominasi ini justru rawan penindasan terhadap mereka yang
> tidak punya akses terhadap kekuasaan.
>
> Kedua, kita patut kritis pada pemberitaan instan dan informasi yang
> dikutip dari 'para ahli'. Sering kali distorsi informasi bukan berasal
> dari apa yang kita baca dan kita persepsikan. Tetapi, disebabkan oleh
> gumpalan keyakinan akibat informasi bertubi-tubi yang kita dapatkan.
> Alih-alih memproduksi episteme kondisi dan aktor sosial bisa
> memproduksi kebeneran versi mereka.
>
> Kompleksitas kondisi kita disederhanakan oleh pilihan-pilihan yang
> disodorkan begitu saja. Akibatnya, bukan lagi kebebasan sebagai
> pilihan yang kita ajukan tetapi pilihan atas pilihan itu sendiri.
>
> Ketiga, rekonstruksi wacana terorisme. Apakah tepat menandai
> sekelompok orang dengan teori yang lebih berat segi identitasnya.
> Sangat mungkin wacana terorisme yang terus digulirkan adalah wacana
> usang tentang pembidanan dan pelegitimasian rezim tertentu dengan gaya
> baru namun isi yang sama.
>
> Sampai tahap tertentu kuriositas terus kita kembangkan pada level
> wacana yang lebih luas. Apakah isu terorisme memungkinkan terbentuknya
> satu nasionalisme masyarakat internasional atau ini adalah manifestasi
> dari power relation yang tidak seimbang dalam konteks politik global.
>
> Keempat, kita berdebat tentang Hak Asasi Manusia atas teroris yang
> ditembak mati. Akses informasi tidak kita dapatkan selain berita yang
> disebar bahwa teroris yang tertembak (atau ditembak) berpotensi
> memiliki bom atau melakukan perlawanan. Di luar itu ucapan tentang
> kemanusiaan (apakah pantas kita berbicara kemanusiaan mengatasnamakan
> 'teroris') hampir tidak pernah terdengar.
>
> Kita ingat tentang diskontinuitas sejarah yang pernah digagas Michel
> Foucault. Bahwa relasi kuasa dan pengetahuan ibarat sekeping mata
> uang. Di setiap waktu dan tempat selalu ada kondisi yang memungkinkan
> munculnya pengetahuan-pengetahuan baru yang diproduksi terus-menerus
> lewat wacana. Sehingga, yang terjadi bukan kausalitas masa lalu atas
> masa kini. Melainkan formasi diskursus yang dibentuk dan terus
> diucapkan oleh aparatus ideologi dengan sengaja.
>
> Dengan mengungkap fakta dan alasan terselubung kita tahu selalu ada
> jejak yang disembunyikan.
>
> Noory Okthariza
> Gedung Pusat PPSDMS NF
> Jalan Lenteng Agung Raya No 20 Jakarta Selatan
> okt_nomad@yahoo.co.id
> 087888007300
>
>
>
> --
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>
> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>
> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-


--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
 Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
 Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
    Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

Re: [Milis_Iqra] Penghinaan terhadap Islam

Salam to all,

Kita doakan saja, smoga ybs bisa cepat sadar, InshaAllah, Amin.
Bisa juga bisa melakukan report abuse....kegiatan2 propaganda spt ini
sudah sering dilakukan untuk memecah belah ummah

Salam,

2010/5/14 Arianda Priyatna <arianakmedan@gmail.com>:
> Assalaamu'alaykum wa rahmatullaahi wa barakaatuh
>
> Sebuah akun grup yang membawa nama Islam namun isinya jelas-jelas
> mengacaukan / menghina Islam bahkan salah satu postingnya menampilkan
> karikatur Rasulullaah dengan wajah *maaf* b**i. Salah seorang anggotanya
> yang berinisial Moo Hammed
> (http://www.facebook.com/profile.php?id=100001060147468) gambar profilnya
> kepala b**i menggigit Al Quran.
>
> To bang Rizal :
> Siapa yang merecoki siapa sekarang?
>
> Wassalaam
>
> --
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>
> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>
> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

[Milis_Iqra] Transfer Ilmu

 

Transfer Ilmu

Jumat, 30/04/2010 06:15 WIB |
Oleh Halimah

"Sesungguhnya amal itu sesuai dengan niatnya." Hadits ini merupakan sebuah peringatan penting yang harus dipegang dengan erat, agar setiap aktifitas kita dalam kehidupan yang serba "berbasis materi" dapat kita lalui dengan selamat. Tapi masalahnya, walaupun hadits itu sudah hapal di keluar kepala, tapi penerapannya kadang sangat susah untuk dilaksanakan. Apalagi kalau menyangkut untung-rugi. Kadang wilayah "ikhlas" menjadi terabaikan, atau dapat dikatakan terlupakan.

Saat ini, saat saya sedang berusaha agar bisa sukses pada sebuah jaringan MLM. Kemauan yang kuat dan keinginan untuk dapat berkembang, membuat saya mengalami gejolak yang lumayan berat. Tempat ini membuat kita harus berlomba dengan sekuat daya, agar kita dapat "memengaruhi" orang lain untuk masuk ke jaringan kita. Tentu hitung-hitungan yang akan kita dapat akan sesuai hasil usaha kita. Bila banyak merekrut orang lain, dan bisa membinanya agar mereka bisa menarik orang lain pula, maka jaringan kita bisa dikatakan sukses. Begitu seterusnya.

Pembinaan jaringan tentu dengan sebuah ilmu, dan didalamnya harus ada sebuah transfer ilmu. Semua ilmu yang kita punya tentang apa dan bagaimana pemanfaat produk yang kita pasarkan, tentu harus diketahui oleh downline kita. Proses transfer ilmu sesungguhnya sebuah perbuatan mulia. Bukankah bila kita memberikan ilmu bermanfaat kepada orang lain dan kemudian orang lain pun membaginya kepada orang lain, maka ilmu itu merupakan amal jariyah bagi kita. Tentu transfer ilmu tersebut dapat dikatakan sebuah amal jariyah bila didasarkan dengan niat karena Allah Swt. Tapi apakah itu yang terjadi?

Rasanya semangat berbagi memang menggelora di dalam dada. Usaha untuk membuat orang lain bisa seperti apa yang kita ketahui, membuat dada sedikit membuncah. Perasaan senang, karena orang yang kita transfer ilmu itu pun gembira dengan bertambah ilmunya. Semangat saling membagi membuat kita selalu berkomunikasi tentang apa saja yang ingin kita ketahui, Saling berbagi ilmu memang sangat indah. Karena dengan berbagi itu lah perasaan lebih dekat pada kawan akan lebih terasa "mewangi".

Tapi apakah saya bisa memastikan, bahwa tranfer ilmu dilakukan dengan ikhlas? Bukan karena ingin banyak materi? Karena ukuran kesuksesan kita, adalah bagaimana bisa membuat jaringan di bawah kita lebih banyak dan lebih berbobot. Hingga saya sering kali terdiam dan merenung, "sudah benarkah niatku ini?" Apakah bukan karena ingin mendapat "materi" yang lebih banyak dengan membagi ilmu ini? Atau kah memang hanya menginginkan peningkatan jumlah jaringan ku? Ilmu ini memang sangat bermanfaat saya rasakan, dan membaginya pun karena ingin manfaat yang dirasakan bisa pula mereka rasakan. Tapi?

Sungguh susah! Susah membuat garis batas yang jelas dan jernih antara keikhlasan karena Allah dan keuntungan dunia. Padahal keuntungan dunia seharusnya mengiringi bukan menjadi tujuan utama, karena niat ikhlas dalam berbagi ilmu terhadap sesama. Bukankah orang yang berilmu derajatnya lebih tinggi di hadapan Allah Swt.?

Sengata, 24 April 2010

Halimah Taslima

Forum Lingkar Pena ( FLP ) Cab. Sengata

halimahtaslima@gmail.com

Re: [Milis_Iqra] Mengganggu Wacana Terorisme

Kalau saya kemaren sempat berfikir dan membayangkan (kalau untuk
kebenaran saya tidak tahu, unsur spionasenya terlalu tinggi), apakah ini
hadiah dari Indonesia untuk paman Sam, karena paman sam sudah menolong
sebagian aktor di Indonesia dari kasus dengan ditariknya Sri Mulyani
menjadi direktur pelaksana Bank Dunia.
Wallahu 'alam...

On Fri, 2010-05-14 at 10:36 +0800, enkong engkong wrote:
> Jumat, 14/05/2010 07:58 WIB
> Mengganggu Wacana Terorisme
> Noory Okthariza - suaraPembaca
>
>
>
>
> Jakarta - Apa yang bisa dikatakan dari penyergapan teroris baru-baru
> ini. Berita penyergapan menjadi headline hari ke hari. Polisi dan
> media begitu bersemangat memberitakan keberadaan gembong teroris yang
> telah lama dicari.
>
> Sampai dengan pengembangan kasus yang demikian cepat dari Aceh sampai
> Pamulang serta Cawang, Cikampek, sampai Sukoharjo (red.). Satu per
> satu orang yang dianggap teroris ditangkap tertembak (atau ditembak)
> mati.
>
> Penyergapan yang bertepatan dengan sejumlah momentum penting politik
> Indonesia tentu saja menimbulkan kecurigaan. Ada sekelumit jalinan
> peristiwa yang belum ada penjelasan. Kita tidak pernah tahu bagaimana
> pemberitaan sampai di sekitar kita.
>
> Narasumber yang diterima masyarakat terbatas pada 'aktor-aktor lama'.
> Polisi, media, pengamat terorisme, dan beberapa orang dekat atau
> minimal pernah kontak langsung dengan kelompok teroris.
>
> Selain itu fakta sosial terungkapnya persembunyian teroris di Aceh,
> misalnya, hampir bisa dikatakan nihil. Penyergapan yang kita saksikan
> di televisi lebih menyerupai drama dan panggung teater yang
> direncanakan. Satu hal definitif yang bisa kita dapatkan yakni tentang
> matinya beberapa orang akibat tebasan timah panas. Di luar itu apa
> yang diberitakan adalah informasi 'siap saji' yang tidak terlacak
> asal-usulnya.
>
> Situasi ini berpotensi menyuburkan kecurigaan sosial. Tata integrasi
> masyarakat justru terancam dengan pemberitaan instan. Media yang
> memberitakan fakta kabur tanpa reserve justru menjadi musuh bagi
> ketertiban sosial.
>
> Kita saksikan pemberitaan yang bertema ketidakadilan, kekerasan, dan
> terorisme menghiasi sumber-sumber diskursus publik. Diskursus ini
> tidak menjadi pencerdasan. Malah justru menjadi tragedi bagi orang
> kebanyakan. Perisitiwa penting tidak menjadi titik tolak keberangkatan
> menuju kebaikan bersama melainkan titik degradasi sosial yang semakin
> mengkhawatirkan.
>
> Semakin gawat karena kita mudah mengidentifikasi seseorang dan
> kelompoknya lewat atribut sosial. 'The social' yang harus dipelihara
> agar terus plural dan jamak justru disederhanakan pada pengkategorian
> klasikal. Ini memungkinkan kerja ideologi terselebung yang bergerak
> dengan halus.
>
> Ideologi tidak lagi menampakkan dirinya secara telanjang. Tetapi,
> bekerja pada tatanan apa yang sejauh ini dianggap baik oleh orang
> banyak. Lokus ideologi berpindah ke ruang kondisi sosial karena ia
> cukup percaya diri mengontrol diskursus dengan alat kekuasaan yang
> tersedia.
>
> Jadi, ia bekerja setelah menilai apakah keadaan saat ini menguntungkan
> bagi eksistensi
> kekuasaan tertentu.
>
> Apakah jalan keluar dari kondisi ini. Salah satu caranya adalah
> membuka kedok pemberitaan atau kepentingan yang berbungkus penyergapan
> teroris. Ada sejumlah alasan yang membuat kita mesti berontak secara
> konseptual.
>
> Pertama, kita mengkhawatirkan pluralitas dan antagonisme yang ada di
> level masyarakat justru dirawat dengan pembungkaman lewat penghakiman
> di media. Kita tahu relasi kekuasaan tidak pernah seimbang. Tetapi,
> kita tidak boleh tinggal diam ketika praktik dominasi kekuasaan justru
> mendapat justifikasi lewat pemberitaan yang kita tidak bisa lacak
> asal-usulnya. Terlepas dari bersalah atau tidak gembong teroris
> potensi dominasi ini justru rawan penindasan terhadap mereka yang
> tidak punya akses terhadap kekuasaan.
>
> Kedua, kita patut kritis pada pemberitaan instan dan informasi yang
> dikutip dari 'para ahli'. Sering kali distorsi informasi bukan berasal
> dari apa yang kita baca dan kita persepsikan. Tetapi, disebabkan oleh
> gumpalan keyakinan akibat informasi bertubi-tubi yang kita dapatkan.
> Alih-alih memproduksi episteme kondisi dan aktor sosial bisa
> memproduksi kebeneran versi mereka.
>
> Kompleksitas kondisi kita disederhanakan oleh pilihan-pilihan yang
> disodorkan begitu saja. Akibatnya, bukan lagi kebebasan sebagai
> pilihan yang kita ajukan tetapi pilihan atas pilihan itu sendiri.
>
> Ketiga, rekonstruksi wacana terorisme. Apakah tepat menandai
> sekelompok orang dengan teori yang lebih berat segi identitasnya.
> Sangat mungkin wacana terorisme yang terus digulirkan adalah wacana
> usang tentang pembidanan dan pelegitimasian rezim tertentu dengan gaya
> baru namun isi yang sama.
>
> Sampai tahap tertentu kuriositas terus kita kembangkan pada level
> wacana yang lebih luas. Apakah isu terorisme memungkinkan terbentuknya
> satu nasionalisme masyarakat internasional atau ini adalah manifestasi
> dari power relation yang tidak seimbang dalam konteks politik global.
>
> Keempat, kita berdebat tentang Hak Asasi Manusia atas teroris yang
> ditembak mati. Akses informasi tidak kita dapatkan selain berita yang
> disebar bahwa teroris yang tertembak (atau ditembak) berpotensi
> memiliki bom atau melakukan perlawanan. Di luar itu ucapan tentang
> kemanusiaan (apakah pantas kita berbicara kemanusiaan mengatasnamakan
> 'teroris') hampir tidak pernah terdengar.
>
> Kita ingat tentang diskontinuitas sejarah yang pernah digagas Michel
> Foucault. Bahwa relasi kuasa dan pengetahuan ibarat sekeping mata
> uang. Di setiap waktu dan tempat selalu ada kondisi yang memungkinkan
> munculnya pengetahuan-pengetahuan baru yang diproduksi terus-menerus
> lewat wacana. Sehingga, yang terjadi bukan kausalitas masa lalu atas
> masa kini. Melainkan formasi diskursus yang dibentuk dan terus
> diucapkan oleh aparatus ideologi dengan sengaja.
>
> Dengan mengungkap fakta dan alasan terselubung kita tahu selalu ada
> jejak yang disembunyikan.
>
> Noory Okthariza
> Gedung Pusat PPSDMS NF
> Jalan Lenteng Agung Raya No 20 Jakarta Selatan
> okt_nomad@yahoo.co.id
> 087888007300
>
>
>
> --
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>
> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>
> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-


--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

Thursday, May 13, 2010

[Milis_Iqra] INFO : KAJIAN & KEGIATAN ISLAMI

 
 

[Milis_Iqra] Mengganggu Wacana Terorisme

Jumat, 14/05/2010 07:58 WIB
Mengganggu Wacana Terorisme
Noory Okthariza - suaraPembaca



Jakarta - Apa yang bisa dikatakan dari penyergapan teroris baru-baru ini. Berita penyergapan menjadi headline hari ke hari. Polisi dan media begitu bersemangat memberitakan keberadaan gembong teroris yang telah lama dicari.

Sampai dengan pengembangan kasus yang demikian cepat dari Aceh sampai Pamulang serta Cawang, Cikampek, sampai Sukoharjo (red.). Satu per satu orang yang dianggap teroris ditangkap tertembak (atau ditembak) mati.

Penyergapan yang bertepatan dengan sejumlah momentum penting politik Indonesia tentu saja menimbulkan kecurigaan. Ada sekelumit jalinan peristiwa yang belum ada penjelasan. Kita tidak pernah tahu bagaimana pemberitaan sampai di sekitar kita.

Narasumber yang diterima masyarakat terbatas pada 'aktor-aktor lama'. Polisi, media, pengamat terorisme, dan beberapa orang dekat atau minimal pernah kontak langsung dengan kelompok teroris.

Selain itu fakta sosial terungkapnya persembunyian teroris di Aceh, misalnya, hampir bisa dikatakan nihil. Penyergapan yang kita saksikan di televisi lebih menyerupai drama dan panggung teater yang direncanakan. Satu hal definitif yang bisa kita dapatkan yakni tentang matinya beberapa orang akibat tebasan timah panas. Di luar itu apa yang diberitakan adalah informasi 'siap saji' yang tidak terlacak asal-usulnya.

Situasi ini berpotensi menyuburkan kecurigaan sosial. Tata integrasi masyarakat justru terancam dengan pemberitaan instan. Media yang memberitakan fakta kabur tanpa reserve justru menjadi musuh bagi ketertiban sosial.

Kita saksikan pemberitaan yang bertema ketidakadilan, kekerasan, dan terorisme menghiasi sumber-sumber diskursus publik. Diskursus ini tidak menjadi pencerdasan. Malah justru menjadi tragedi bagi orang kebanyakan. Perisitiwa penting tidak menjadi titik tolak keberangkatan menuju kebaikan bersama melainkan titik degradasi sosial yang semakin mengkhawatirkan.

Semakin gawat karena kita mudah mengidentifikasi seseorang dan kelompoknya lewat atribut sosial. 'The social' yang harus dipelihara agar terus plural dan jamak justru disederhanakan pada pengkategorian klasikal. Ini memungkinkan kerja ideologi terselebung yang bergerak dengan halus.

Ideologi tidak lagi menampakkan dirinya secara telanjang. Tetapi, bekerja pada tatanan apa yang sejauh ini dianggap baik oleh orang banyak. Lokus ideologi berpindah ke ruang kondisi sosial karena ia cukup percaya diri mengontrol diskursus dengan alat kekuasaan yang tersedia.

Jadi, ia bekerja setelah menilai apakah keadaan saat ini menguntungkan bagi eksistensi
kekuasaan tertentu.

Apakah jalan keluar dari kondisi ini. Salah satu caranya adalah membuka kedok pemberitaan atau kepentingan yang berbungkus penyergapan teroris. Ada sejumlah alasan yang membuat kita mesti berontak secara konseptual.

Pertama, kita mengkhawatirkan pluralitas dan antagonisme yang ada di level masyarakat justru dirawat dengan pembungkaman lewat penghakiman di media. Kita tahu relasi kekuasaan tidak pernah seimbang. Tetapi, kita tidak boleh tinggal diam ketika praktik dominasi kekuasaan justru mendapat justifikasi lewat pemberitaan yang kita tidak bisa lacak asal-usulnya. Terlepas dari bersalah atau tidak gembong teroris potensi dominasi ini justru rawan penindasan terhadap mereka yang tidak punya akses terhadap kekuasaan.

Kedua, kita patut kritis pada pemberitaan instan dan informasi yang dikutip dari 'para ahli'. Sering kali distorsi informasi bukan berasal dari apa yang kita baca dan kita persepsikan. Tetapi, disebabkan oleh gumpalan keyakinan akibat informasi bertubi-tubi yang kita dapatkan. Alih-alih memproduksi episteme kondisi dan aktor sosial bisa memproduksi kebeneran versi mereka.

Kompleksitas kondisi kita disederhanakan oleh pilihan-pilihan yang disodorkan begitu saja. Akibatnya, bukan lagi kebebasan sebagai pilihan yang kita ajukan tetapi pilihan atas pilihan itu sendiri.

Ketiga, rekonstruksi wacana terorisme. Apakah tepat menandai sekelompok orang dengan teori yang lebih berat segi identitasnya. Sangat mungkin wacana terorisme yang terus digulirkan adalah wacana usang tentang pembidanan dan pelegitimasian rezim tertentu dengan gaya baru namun isi yang sama.

Sampai tahap tertentu kuriositas terus kita kembangkan pada level wacana yang lebih luas. Apakah isu terorisme memungkinkan terbentuknya satu nasionalisme masyarakat internasional atau ini adalah manifestasi dari power relation yang tidak seimbang dalam konteks politik global.

Keempat, kita berdebat tentang Hak Asasi Manusia atas teroris yang ditembak mati. Akses informasi tidak kita dapatkan selain berita yang disebar bahwa teroris yang tertembak (atau ditembak) berpotensi memiliki bom atau melakukan perlawanan. Di luar itu ucapan tentang kemanusiaan (apakah pantas kita berbicara kemanusiaan mengatasnamakan 'teroris') hampir tidak pernah terdengar.

Kita ingat tentang diskontinuitas sejarah yang pernah digagas Michel Foucault. Bahwa relasi kuasa dan pengetahuan ibarat sekeping mata uang. Di setiap waktu dan tempat selalu ada kondisi yang memungkinkan munculnya pengetahuan-pengetahuan baru yang diproduksi terus-menerus lewat wacana. Sehingga, yang terjadi bukan kausalitas masa lalu atas masa kini. Melainkan formasi diskursus yang dibentuk dan terus diucapkan oleh aparatus ideologi dengan sengaja.

Dengan mengungkap fakta dan alasan terselubung kita tahu selalu ada jejak yang disembunyikan.

Noory Okthariza
Gedung Pusat PPSDMS NF
Jalan Lenteng Agung Raya No 20 Jakarta Selatan
okt_nomad@yahoo.co.id
087888007300

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

[Milis_Iqra] Penghinaan terhadap Islam

Assalaamu'alaykum wa rahmatullaahi wa barakaatuh

Sebuah akun grup yang membawa nama Islam namun isinya jelas-jelas mengacaukan / menghina Islam bahkan salah satu postingnya menampilkan karikatur Rasulullaah dengan wajah *maaf* b**i. Salah seorang anggotanya yang berinisial Moo Hammed (http://www.facebook.com/profile.php?id=100001060147468) gambar profilnya kepala b**i menggigit Al Quran.

To bang Rizal :
Siapa yang merecoki siapa sekarang?

Wassalaam

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

[Milis_Iqra] Manfaat Luar Biasa dari Wudhu

Manfaat Luar Biasa dari Wudhu
Wudhu

Oleh Prof Dr H Nasaruddin Umar


Prof Leopold Werner von Ehrenfels, seorang psikiater dan sekaligus
neurology berkebangsaan Austria, menemukan sesuatu yang menakjubkan
terhadap wudlu. Ia mengemukakan bahwa pusat-pusat syaraf yang paling
peka yaitu sebelah dahi, tangan, dan kaki. Pusat-pusat syaraf tersebut
sangat sensitif terhadap air segar. Dari sini ia menghubungkan hikmah
wudlu yang membasuh pusat-pusat syaraf tersebut. Ia bahkan
merekomendasikan agar wudlu bukan hanya milik dan kebiasaan umat
Islam, tetapi untuk umat manusia secara keseluruhan.

Dengan senantiasa membasuh air segar pada pusat-pusat syaraf tersebut,
maka berarti orang akan memelihara kesehatan dan keselarasan pusat
sarafnya. Pada akhirnya Leopold memeluk agama Islam dan mengganti nama
menjadi Baron Omar Rolf Ehrenfels.

Ulama Fikih juga menjelaskan hikmah wudlu sebagai bagian dari upaya
untuk memelihara kebersihan fisik dan rohani. Daerah yang dibasuh
dalam air wudlu, seperti tangan, daerah muka termasuk mulut, dan kaki
memang paling banyak bersentuhan dengan benda-benda asing termasuk
kotoran. Karena itu, wajar kalau daerah itu yang harus dibasuh.

Ulama tasawuf menjelaskan hikmah wudlu dengan menjelaskan bahwa daerah-
daerah yang dibasuh air wudlu memang daerah yang paling sering
berdosa. Kita tidak tahu apa yang pernah diraba, dipegang, dan
dilakukan tangan kita. Banyak pancaindera tersimpul di bagian muka.

Berapa orang yang jadi korban setiap hari dari mulut kita, berapa kali
berbohong, memaki, dan membicarakan aib orang lain. Apa saja yang
dimakan dan diminum. Apa saja yang baru diintip mata ini, apa yang
didengar oleh kuping ini, dan apa saja yang baru dicium hidung ini? Ke
mana saja kaki ini gentayangan setiap hari? Tegasnya, anggota badan
yang dibasuh dalam wudlu ialah daerah yang paling riskan untuk
melakukan dosa.

Organ tubuh yang menjadi anggota wudlu disebutkan dalam QS al-Maidah
[5]:6, adalah wajah, tangan sampai siku, dan kaki sampai mata kaki.
Dalam hadis riwayat Muslim juga dijelaskan bahwa, air wudlu mampu
mengalirkan dosa-dosa yang pernah dilakukan oleh mata, penciuman,
pendengaran, tangan, dan kakinya, sehingga yang bersangkutan bersih
dari dosa.

Kalangan ulama melarang mengeringkan air wudlu dengan kain karena
dalam redaksi hadis itu dikatakan bahwa proses pembersihan itu sampai
tetesan terakhir dari air wudlu itu (ma'a akhir qathr al-ma').

Wudlu dalam Islam masuk di dalam Bab al-Thaharah (penyucian rohani),
seperti halnya tayammum, syarth, dan mandi junub. Tidak disebutkan Bab
al-Nadhafah (pembersihan secara fisik). Rasulullah SAW selalu berusaha
mempertahankan keabsahan wudlunya.

Yang paling penting dari wudlu ialah kekuatan simboliknya, yakni
memberikan rasa percaya diri sebagai orang yang 'bersih' dan sewaktu-
waktu dapat menjalankan ketaatannya kepada Tuhan, seperti mendirikan
shalat, menyentuh atau membaca mushaf Alquran. Wudlu sendiri akan
memproteksi diri untuk menghindari apa yang secara spiritual merusak
citra wudlu. Dosa dan kemaksiatan berkontradiksi dengan wudlu.
http://www.republika.co.id/berita/ensiklopedia-islam/hikmah/10/05/13/115531-manfaat-wudhu

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

Tuesday, May 11, 2010

[Milis_Iqra] Hiburan Dari Allah SWT Bagi Yang Mau Menolong Agama-NYA

Janji Allah dalam Al-Qur'an Surat Muhammad ayat 7 yang artinya: Hai
orang-orang yang beriman bila kamu menolong agama Allah maka Allah
akan menolongmu dan menguatkan kedudukanmu, jelas dan yakin akan
ditepati oleh Allah SWT.Hal ini terbukti dari pengalaman seorang guru
ngaji di suatu kampung.

Selain mengajar pelajaran Teknik di suatu sekolah swasta guru tersebut
juga menjadi guru ngaji di beberapa masjid dan musholla di
lingkungannya serta TPA dengan tidak ada imbalan materi dari
aktifitasnya mengajar TPA dan guru ngaji, bahkan kadang-kadang harus
keluar dana untuk membantu kegiatan pengajian dan lain sebagainya.

Tetapi ternyata Allah tetap mencatat amal ibadahnya karena
aktifitasnya mengurusi kegiatan ke agamaan dan ada-ada saja hiburan
yang menyenangkan yang diberikan Allah SWT.Pengalaman dari guru ngaji
tersebut yang pertama anaknya yang nomer dua walaupun masih kelas I
sekolah Dasar oleh sekolah yang bersangkutan sudah diikutkan hafalan
Juz-30 yang umumnya diikuti oleh kelas IV dan V serta rangkaian
kegiatannya termasuk acara MABIT ( Malam Bina Iman Taqwa ) yang harus
mengikuti kegiatan sehari semalam.Anak dari guru tersebut satu-satunya
siswa kelas I yang mengikuti acara MABIT.Oleh pihak sekolah sebetulnya
anaknya diperbolehkan pulang jam lima sore,tetapi ternyata setelah mau
dijemput jam lima sore anak nya tidak mau dan ingin mengikuti acara
MABIT bersama dengan kakak-kakak kelasnya ,walaupun selimut dan
pakaian ganti tidak membawa.Diantara rasa haru trenyuh dan sedikit
kuatir jangan-jangan malamnya bangun dan ingin pulang karena biasanya
tidur ditempat neneknya saja tidak krasan.Tetapi alkhmadulillah sampai
pagi anak guru tersebut krasan dan tetap ceria.Ini merupakan hiburan
yang diberikan oleh Allah SWT kepada siapa saja yang mau menolong
agama Allah.

Hiburan yang ke dua adalah sewaktu seluruh siswa disuruh menuliskan
cita-citanya oleh guru kelasnya di SD tersebut, anaknya menuliskan
sesustu yang mungkin tidal lazim ,sebab biasanya anak SD akan menulis
cita-citanya seperti Doter, Insinyur atau pejabat yang lain tetapi
anak tersebut bercita cita menjadi penghafal Al-Qur'an,Subkhanallah
Allah Maha Mengetahui dan selalu menolong pada hambaNYA yang mau
menolong agama_NYA.Semoga Allah SWT selalu membimbingnya untuk menuju
cita-citanya menjadi penghafal Al-Qur'an Amien.

http://azzamudin.wordpress.com/2010/05/12/hiburan-dari-allah-swt-bagi-yang-mau-menolong-agama-nya/

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

[Milis_Iqra] Surga Pemerkosa No.1 Di Dunia

Surga Pemerkosa No.1 Di Dunia



TEMPO
Interaktif, Jakarta – Kongo mungkin menjadi salah satu negeri yang paling mengerikan sedunia.
Pejabat Persatuan Bangsa Bangsa menyebut sebagai ” Surga Pemerkosa “.
Bahkan para perempuan di sana sampai harus didampingi tentara bila harus ke pasar.
Menurut Pejabat tinggi PBB, Margot Wallstrom, kekerasan seksual terhadap para perempuan adalah pemandangan rutin di wilayah timur Kongo yang didera konflik.
Komisi Tinggi PBB untuk Urusan Pengungsi (UNHCR) pekan lalu mencatat setiap hari ada 14 orang perempuan yang menjadi korban kekerasan seksual di Republik Demokratik Kongo. Itu sehari terjadi dua kali pemerkosaan.

“Kaum perempuan Kongo masih tidak aman sekalipun di rumah dan kasur mereka sendiri saat malam datang,” kata pejabat PBB yang belum lama ini mengunjungi Kongo itu.

Wallstrom menambahkan, pemerkosaan itu merajalela karena “Hukum tidak cukup ditegakkan di Kongo,” kata Wallstrom. Itulah sebabnya dia menjuluki negara itu “Ibu Kota pemerkosaan dunia“.
Wallstrom berharap Dewan Keamanan PBB bisa turun tangan untuk mengendalikan situasi di sana.
Mereka, kata dia, harus mengubah “dari aturan perang ke aturan hukum” dan “dari peluru ke Pemilu”.
Lembaga-lembaga bantuan kemanusiaan internasional sudah sering mengungkapkan keprihatinan soal pemerkosaan di Kongo. Sebagian besar tindak kekerasan seksual itu terjadi di Provinsi-provinsi Kivu Utara dan Selatan di wilayah timur negara itu. Di wilayah tersebut ada sekitar 1,4 juta warga yang mengungsi.
Untuk menekan kasus kekerasan terhadap perempuan di sana, maka misi PBB di Republik Demokratik Kongo (MONUC) didukung 20 ribu personel keamanan. Mereka antara lain bertugas mendampingi para perempuan Kongo yang akan ke pasar atau mencari kayu api dan air, mengembangkan sistem peringatan dini, dan membantu para walikota setempat.
Mantan wakil presiden Komisi Eropa yang bertugas sebagai pejabat tinggi PBB sejak Februari lalu

 

Legal Disclaimer: The information contained in this message may be privileged and confidential. It is intended to be read only by the individual or entity to whom it is addressed or by their designee. If the reader of this message is not the intended recipient, you are on notice that any distribution of this message, in any form, is strictly prohibited. If you have received this message in error, please immediately notify the sender and delete or destroy any copy of this message

[Milis_Iqra] Fw: OOT: Did u know

----- Original Message -----
From: Yuli Triyono
Sent: Wednesday, May 12, 2010 9:18 AM

Apakah ada yang tahu??

Apakah pernah diketemukan gejala sakit ginjal pada perempuan?ternyata
menurut survey jarang sekali di ketemukan penyakit ginjal atau kencing manis
pada perempuan, inilah faktanya perempuan apabila buang air kecil pasti
sambil jongkok.
jadi benar apa yang disampaikan Rasulullah laki-lakipun semestinya kencing
sambil jongkok, karena dengan kencing jongkok semua kotoran didalam kantung
kemih semua terbuang jadi tidak ada sisa kotoran di kantung kemih.
jadi ini bisa kita ikuti,sebagai umatnya untuk mengikuti sunahnya selain
untuk mencegah najis dari cipratan air kencing juga untukkesehatan.

wassalam,
semoga berguna, yang benar datang dari Allah.


--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

[Milis_Iqra] Fwd: [assunnah-qatar] Terapi Penyakit Suka Sesama Jenis



---------- Forwarded message ----------
From: n hawadaa <nxhawadaa@yahoo.ca>
Date: 2010/5/11
Subject: [assunnah-qatar] Terapi Penyakit Suka Sesama Jenis
To:


 

Terapi Penyakit Suka Sesama Jenis

 

Posted: 09 May 2010 06:00 PM PDT

Maha Suci Allah Yang telah setiap makhluk-Nya dengan berpasang-pasangan. Ketentuan ini berlaku pada seluruh makhluq-Nya, tidak terkecuali berbagai penyakit yang menimpa manusia. Tidaklah Allah Ta'ala menciptakan suatu penyakit, melainkan telah menurunkan pula obatnya.

 

Sahabat Jabir radhiyallahu 'anhu meriwayatkan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda,

 

(لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءٌ فَإِذَا أُصِيبَ دَوَاءُ الدَّاءِ بَرَأَ بِإِذْنِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ. )

 

"Setiap penyakit ada obatnya, dan bila telah ditemukan dengan tepat obat suatu penyakit, niscaya akan sembuh dengan izin Allah Azza wa Jalla." (HR. Muslim)

 

Dalam setiap proses pengobatan, langkah pertama yang akan ditempuh oleh dokter atau tenaga medis adalah mengadakan diagnotis. Diagnotis bertujuan mengetahui penyebab penyakit yang sedang diderita. Dalam dunia medis moderen, diagnotis dapat ditempuh dengan berbagai cara, dimulai dari wawancara dengan pasient, hingga dengan test laboratoris dengan menggunakan tekhnologi canggih.

Dan dalam ilmu pengobatan yang diajarkan dalam syari'at, Islam telah memudahkan proses pengobatan dengan cara mengajarkan kepada umatnya hasil diagnotis yang benar-benar aktual. Allah Ta'ala yang menurunkan penyakit, telah mengabarkan kepada kita bahwa di antara penyebab datangnya penyakit adalah perbuatan dosa kita sendiri.

Allah Ta'ala berfirman,

وَمَا أَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ

"Dan musibah apapun yang menimpamu, maka itu adalah akibat dari ulah tanganmu sendiri." (QS. As Syura 30).

 

Abu Bilaad yang terlahir dalam keadaan buta bertanya kepada Al 'Alaa' bin Bader, bagaimana penerapan ayat ini pada dirinya, padahal ia menderita buta mata sejak dalam kandungan ibunya?

Jawaban Al 'Ala' bin bader sangat mengejutkan, ia berkata: "Itu adalah akibat dari dosa kedua orang tuamu."([1])

 

Singkat kata, penyakit yang menimpa kita, tidak terkecuali penyakit suka sesama jenis sangat dimungkinkan adalah akibat dari perbuatan dosa, baik dosa yang kita lakukan atau yang dilakukan oleh orang-orang yang ada disekitar kita.

 

Diagnosa:

Berikut beberapa perbuatan dosa atau kesalahan yang mungkin pernah dialami oleh orang yang dihinggapi penyakit suka sesama jenis:

 

1. Nama yang tidak menunjukkan akan identitas.

Di antara kewajiban pertama yang harus dilakukan oleh kedua orang tua ialah memilihkan nama yang bagus untuk anaknya. Bukan sekedar bagus ketika didengar atau diucapkan. Akan tetapi bagus dari segala pertimbangan, dari makna, nilai sejarahnya. Di antara pertimbangan nama yang baik adalah dapat menunjukkan akan identitas, baik identitas agama ataupun jenis kelamin. Oleh karena itu banyak ulama' yang mencela penggunaan nama-nama yang terkesan lembut bagi anak lelaki.

Ibnu Qayyim berkata, "Ada hubungan keserasian antara nama dan pemiliknya. Sangat jarang terjadi ketidak serasian antara nama dan pemiliknya. Yang demikian itu karena setiap kata adalah pertanda akan makna yang terkandung di dalamnya, dan nama adalah petunjuk akan kepribadian pemiliknya. Bila engkau merenungkan julukan seseorang, niscaya makna dari julukan tersebut ada padanya. Sehingga nama yang buruk adalah pertanda bahwa jiwa pemiliknya adalah buruk. Sebagaimana wajah yang buruk, pertanda bagi buruknya jiwa seseorang."([2])

Oleh karena itu, bila orang yang ditimpa penyakit suka sesama jenis memiliki nama yang kurang menunjukkan akan jati dirinya, hendaknya segera merubah namanya, sehingga lebih menunjukkan akan jati dirinya sebagai seorang lelaki atau wanita.

 

2. Peranan pakaian dan perhiasan.

Islam melarang kaum lelaki untuk menyerupai kaum wanita, baik dalam pakaian, perhiasan, perilaku atau lainnya, dan demikian juga sebaliknya.

لَعَنَ النبي e الْمُخَنَّثِينَ من الرِّجَالِ وَالْمُتَرَجِّلَاتِ من النِّسَاءِ وقال: (أَخْرِجُوهُمْ من بُيُوتِكُمْ). متفق عليه

"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melaknati lelaki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai lelaki, dan beliau bersabda: Usirlah mereka dari rumah-rumah kalian." (Muttafaqun'alaih)

Berdasarkan hadits ini, kaum lelaki dilarang untuk mengenakan pakaian dan perhiasan yang merupakan ciri khas kaum wanita, dan demikian juga sebaliknya. Sebagaimana kaum lelaki juga dilarang untuk menyerupai suara, cara berjalan, dan seluruh gerak-gerik kaum wanita, demikian juga sebaliknya.([3])

 

Oleh karena itu diharamkan atas kaum lelaki untuk mengenakan perhiasan emas dan pakaian yang terbuat dari sutra. Ini semua karena kedua hal itu merupakan perhiasan yang dikhususkan untuk kaum wanita.

 

(حرم لباس الحرير والذهب على ذكور أمتي وأحل لأناثهم) رواه الترمذي والنسائي وصححه الألباني

"Diharamkan pakaian sutra dan perhiasan emas atas kaum lelaki dari umatku dan dihalalkan atas kaum wanita mereka" (HR. At Tirmizy, An Nasa'i dan dishohihkan oleh Al Albani)

 

Para ulama' menjelaskan hikmah dari larangan ini, bahwa perhiasan emas dan pakaian sutra dapat mempengarui kepribadian lelaki yang mengenakannya. Bahkan Ibnul Qayyim menyatakan bahwa biasanya orang yang mengenakan perhiasan emas atau pakaian sutra memiliki perilaku yang menyerupai perilaku kaum wanita. Kedua hal ini akan terus menerus melunturkan kejantanan lelaki yang mengenakannya, hingga pada akhirnya akan menjadi sirna, dan berubah menjadi kebancian. Oleh karena itu, pendapat yang lebih benar adalah: diharamkan atas orang tua untuk mengenakan kepada anak lelakinya perhiasan emas atau pakaian sutra, agar kejantanan anak tersebut tidak terkikis.([4])

 

Bukan hanya sebatas dalam penampilan belaka, bahkan ketika sedang sholat pun kaum lelaki dilarang untuk menyerupai wanita.

 

(يا أَيُّهَا الناس ما لَكُمْ حين نَابَكُمْ شَيْءٌ في الصَّلَاةِ أَخَذْتُمْ في التَّصْفِيقِ إنما التَّصْفِيقُ لِلنِّسَاءِ من نَابَهُ شَيْءٌ في صَلاتِهِ فَلْيَقُلْ سُبْحَانَ اللَّهِ) متفق عليه

"Wahai sahabatku, mengapa ketika mendapatkan sesuatu ketika sedang sholat kalian bertepuk tangan. Sesungguhnya tepuk tangan hanya dibolehkan bagi kaum wanita. Barang siapa (dari kaum lelaki) mendapatkan sesuatu ketika sedang sholat, hendaknya ia mengucapkan : "Subhanallah"." (Muttafaqun 'alaih)

 

Syari'at untuk membedakan diri dari lawan jenis ini juga ditekankan kepada kaum wanita, sehingga mereka dilarang melakukan hal-hal yang menyerupai kaum lelaki dan dianjurkan untuk melakukan hal-hal yang selaras dengan kewanitaannya. Di antara hal yang dapat menunjukkan identitas kewanitaan seseorang ialah dengan cara merubah warna kuku jari jemarinya dengan hinna'.

عن عَائِشَةَ رضي الله عنها قالت: مَدَّتِ امْرَأَةٌ من وَرَاءِ السِّتْرِ بِيَدِهَا كِتَاباً إلى رسول اللَّهِ e، فَقَبَضَ النبي e يَدَهُ، وقال: (ما أَدْرِى أَيَدُ رَجُلٍ أو أيد امْرَأَةٍ) فقالت: بَلِ امْرَأَةٌ . فقال: (لو كُنْتِ امْرَأَةً، غَيَّرْتِ أَظْفَارَكِ بِالْحِنَّاءِ).

 

Sahabat 'Aisyah radhiallahu 'anha mengisahkan: ada seorang wanita yang dari balik tabir menyodorkan secarik surat kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Maka Nabi pun memegang tangannya, dan beliau bersabda: "Aku tidak tahu, apakah ini tangan seorang lelaki atau wanita?" Wanita itu pun berkata: Ini adalah tangan wanita. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Andai engkau adalah benar-benar wanita, niscaya engkau telah mewarnai kukumu dengan hinna'." (HR. Ahmad, Abu Dawud, An Nasa'i dan dihasankan oleh Al Albani)

 

3. Peranan Makanan Haram.

Tidak dapat dipungkiri bahwa perangai dan kepribadian setiap manusia terpengaruh dengan jenis makanan yang ia konsumsi. Oleh karena itu, tidak heran bila orang yang memakan daging onta disyari'atkan untuk berwudlu, guna menghilangkan pengaruh buruk daging yang ia makan.

 

عن جَابِرِ بن سَمُرَةَ t أَنَّ رَجُلا سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ e، أَأَتَوَضَّأُ من لُحُومِ الْغَنَمِ؟ قال: (إن شِئْتَ فَتَوَضَّأْ، وَإِنْ شِئْتَ فلا تَوَضَّأْ) قال: أَتَوَضَّأُ من لُحُومِ الإِبِلِ؟ قال: (نعم، فَتَوَضَّأْ من لُحُومِ الإِبِلِ). رواه مسلم

 

"Diriwayatkan dari Jabir bin Samurah radhiyallahu 'anhu, ia mengisahkan: Ada seorang laki-laki yang bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: Apakah kita diwajibkan berwudlu karena memakan daging kambing? Beliau menjawab: Engkau boleh berwudlu, dan juga boleh untuk tidak berwudlu". Lelaki itu kembali bertanya: Apakah kita wajib berwudlu karena memakan daging onta? Beliau menjawab: "Ya, berwudlulah engkau karena memakan daging onta." Riwayat Muslim.

 

Ibnu Taimiyyah berkata: "Orang yang berwudlu seusai memakan daging onta akan terhindar dari pengaruh sifat hasad dan berjiwa kaku yang biasa menimpa orang yang hobi memakannya, sebagaimana yang dialami oleh orang-orang pedalaman. Ia akan terhindar dari perangai hasad dan berjiwa kaku yang disebutkan oleh Nabi shallallallahu 'alaihi wa sallam dalam hadits riwayat Imam Bukhary dan Muslim:

 

(إن الغلظة وقسوة القلوب فى الفدادين أصحاب الإبل وإن السكينة فى أهل الغنم)

 

"Sesungguhnya perangai kasar dan berjiwa kaku biasanya ada pada orang-orang pedalaman , para pemelihara onta, dan lemah-lembut biasanya ada pada para pemelihara kambing."([5])

 

Bila demikian adanya, maka tidak diragukan lagi bahwa makanan yang nyata-nyata haram memiliki pengaruh buruk pada diri dan kepribadian pemakannya.

Dan di antara makanan haram yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorang, sehingga dijangkiti penyakit suka sesama jenis ialah daging babi dan keledai.

Ibnu Sirin berkata, "Tidaklah ada binatang yang melakukan perilaku kaum Nabi Luth selain babi dan keledai."  ([6])

 

Bila seseorang membiasakan dirinya dan juga keluarganya memakan daging babi atau keledai, lambat laun, berbagai perangai buruk kedua binatang ini dapat menular kepadanya.

 

4. Peranan pergaulan & pendidikan.

Setiap kita pasti memiliki pengalaman tersendiri tentang peranan pergaulan dalam pembentukan jati diri dan perangainya. Sedikit banyak, cara pikir dan kesukaan kita terpengaruh oleh keluarga, teman bergaul atau masyarakat sekitar. Oleh karena itu, jauh-jauh hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kita agar memilihkan kawan yang baik untuk anak-anak kita, sehingga terpengaruh oleh kebaikan mereka dan terhindar dari pengaruh buruknya.

 

عن أبي هريرة رضي الله عنه أنه كان يقول: قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : (ما من مولود إلا يولد على الفطرة فأبواه يهودانه وينصرانه ويمجسانه، كما تنتج البهيمة بهيمة جمعاء، هل تحسون فيها من جدعاء) متفق عليه

 

"Dari sahabat Abu Hurairah rodiallahu'anhu, ia menuturkan: Rasulullah shollallahu'alaihiwasallam bersabda: Tidaklah ada seorang yang dilahirkan melainkan dilahirkan dalam keadaan fitrah (muslim) maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya yahudi, atau nasrani, atau majusi. Perumpamaannya bagaikan seekor binatang yang dilahirkan dalam keadaan utuh anggota badannya, nah apakah kalian mendapatkan padanya hidung yang dipotong?" (Muttafaqun 'alaih)

 

Sebagaimana Islam juga mengajarkan kita agar mulai memisahkan tempat tidur anak laki-laki dari tempat tidur anak wanita.

(مُرُوا أَوْلادَكُمْ بِالصَّلاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ وَاضْرِبُوهُمْ عليها وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ في الْمَضَاجِعِ)

"Perintahlah anak-anakmu untuk mendirikan sholat ketika mereka telah berumur tujuk tahun, dan pukullan bila enggan mendirikan sholat ketika telah berumur sepuluh tahun dan pisahkanlah tempat tidur mereka." (HR. Abu Dawud dan dishohihkan oleh Al Albany)

 

Pemisahan tempat tidur anak laki-laki dari tempat tidur anak wanita dapat menumbuhkan kesadaran pada masing-masing mereka tentang jati dirinya. Sehingga anak laki-laki mulai menyadari bahwa dirinya berlawanan jenis dengan saudarinya, demikian juga halnya dengan anak wanita. Dan sejalan dengan perjalanan waktu yang  disertai pendidikan yang baik, masing-masing dari mereka akan menjadi manusia yang berkepribadian lurus lagi luhur.

 

Di antara hal yang dapat memupuk subur jati diri anak-anak kita adalah dengan membedakan jenis permainan mereka. Melalui sarana permainan yang terarah dan mendidik, kita dapat menumbuhkan kesadaran pada masing-masing anak tentang jati dirinya. Di antara permainan yang dapat memupuk subur kepribadian anak wanita adalah boneka.

(كنت أَلْعَبُ بِالْبَنَاتِ في بَيْتِهِ وَهُنَّ اللُّعَبُ) متفق عليه

"Dahulu aku bermain boneka anak-anak di rumah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam." (Muttafaqun 'alaih)

 

Para ulama' menyatakan bahwa izin membuatkan boneka untuk anak-anak wanita yang masih kecil ini merupakan keringanan atau pengecualian dari dalil-dalil umum yang melarang kita dari membuat patung. Melalui sarana permainan ini, diharapkan anak-anak wanita kita mulai memahami jati dirinya dan juga peranan yang harus mereka lakukan, kelak ketika telah dewasa dan berkeluarga([7]) .

 

Dengan demikian, pergaulan, dan pendidikan memiliki peranan besar dalam pembentukan karakter dan cara pandang anak-anak kita. Sehingga kesalahan dalam pendidikan dan pergaulan dapat mengakibatkan hal-hal yang kurang terpuji di kemudian hari.

 

Pengobatan:

Bila melalui diagnosa di atas, kita dapat menemukan penyebab datangnya penyakit yang kita derita, maka pengobatan pertama yang harus dilakukan ialah dengan membenahi kesalahan dan bertobat dari kekhilafan.

 

Langkah kedua: Berdoa kepada Allah.

Saudaraku, ketahuilah bahwa perbuatan dosa dan khilaf dapat terjadi karena kita menuruti bisikan kotor, baik bisikan yang datang dari iblis atau dari jiwa yang tidak suci. Oleh karena itu, dahulu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam senantiasa memohon agar dikaruniai hati yang suci dan dijauhkan dari perilaku yang buruk :

 

(اللهم آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا وَزَكِّهَا أنت خَيْرُ من زَكَّاهَا) رواه مسلم

"Ya Allah, limpahkanlah ketaqwaan kepada jiwaku dan sucikanlah. Engkau adalah sebaik-baik Dzat Yang Mensucikan jiwaku." (HR. Muslim). Dan pada kesempatan lain, beliau berdoa:

 

(اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ مُنْكَرَاتِ الْأَخْلاَقِ وَالْأَعْمَالِ وَالْأَهْوَاءِ). رواه الترمذي والحاكم والطبراني

"Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari akhlaq, amalan, dan hawa nafsu yang buruk." (HR. At Tirmizy, Al Hakim, dan At Thabrani)

 

Mungkin ini salah satu hikmah mengapa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memohonkan kesucian batin (hati) untuk seorang pemuda yang datang kepada beliau  guna memohon izin untuk berzina:

 

"Sahabat Abu Umamah radhiyallahu 'anhu, ia mengisahkan: "Ada seorang pemuda yang datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu ia berkata: Ya Rasulullah! "Izinkanlah aku berzina." Spontan seluruh sahabat yang hadir, menoleh dan menghardiknya, sambil berkata kepadanya: Apa-apaan ini! Mendengar ucapan sahabatnya itu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Mendekatlah". Pemuda itu pun mendekat kepada beliau, lalu ia duduk. Selanjutnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam besabda kepadanya: "Apakah engkau suka bila perbuatan zina menimpa ibumu? Pemuda itu menjawab: Tidak, sungguh demi Allah. Semoga aku menjadi tebusanmu. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Demikian juga orang lain tidak suka bila itu menimpa ibu-ibu mereka…… Selanjutnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam meletakkan tangannya di dada pemuda tersebut, lalu berdoa: "Ya Allah, ampunilah dosanya, sucikanlah hatinya, dan lindungilah kemaluannya." Sejak hari itu, pemuda tersebut tidak pernah menoleh ke sesuatu hal (tidak pernah memiliki keinginan untuk berbuat serong). " (HR. Ahmad, At Thabrani, Al Baihaqy dan dishahihkan oleh Al Albany)

 

Saudaraku, mohonlah kepada Allah agar jiwa anda disucikan, dan perangai anda diluruskan. Yakinlah bahwa bila anda bersungguh-sungguh dalam berdoa, terlebih-lebih ketika sedang sujud dan pada sepertiga akhir malam, pasti Allah akan mengabulkan.

(يُسْتَجَابُ لأَحَدِكُمْ ما لم يَعْجَل، يقول: دَعَوْتُ فلم يُسْتَجَبْ لي). متفق عليه

"Doa kalian pasti akan dikabulkan, selama ia tidak terburu-buru, yaitu dengan berkata: aku telah berdoa, akan tetapi tidak kunjung dikabulkan." Muttafaqun 'alaih

 

Langkah ketiga: Melakukan kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan jenis kelamin kita.

 

Di antara cara yang dapat kita tempuh untuk memupuk subur jati diri kita ialah dengan melakukan kegiatan yang selaras dengan diri kita. Misalnya dengan mengasuh anak kecil (keponakan, adik, atau lainnya), memasak, berdandan, menjahit, membuat karangan bunga, bagi kaum wanita. Atau mencangkul, olah raga angkat besi, bela diri, bertukang kayu, berenang, bagi kaum lelaki.

Dan hendaknya kita menjauhi segala perbuatan dan perilaku yang biasa dilakukan oleh lawan jenis.

 

Langkah keempat: Terapi hormon.

Salah satu metode pengobatan yang sekarang dikenal masyarakat  adalah dengan terapi hormon. Oleh karena itu, tidak ada salahnya bila orang yang menderita penyakit suka sesama jenis mencoba pengobatan dengan cara ini.

 

Akan tetapi sebelum ia mencoba terapi ini, seyogyanya ia terlebih dahulu berkonsultasi kepada tenaga medis yang berkompeten dalam hal ini, guna mengetahui sejauh mana kegunaannya dan juga meyakinkan bahwa pada seluruh prosesnya  tidak terdapat hal-hal yang diharamkan atau melanggar syari'at.

 

Langkah Kelima:  Besarkan Harapan dan kobarkan semangat.

 

Sebagaimana telah diisyaratkan di atas, bahwa masing-masing kita terlahir ke dunia dalam keadaan normal dan berjiwa suci, hanya karena pengaruh dunia luarlah kita mengalami perubahan.

 

(وَإِنِّي خَلَقْتُ عِبَادِي حُنَفَاءَ كُلَّهُمْ وَإِنَّهُمْ أَتَتْهُمْ الشَّيَاطِينُ فَاجْتَالَتْهُمْ عن دِينِهِمْ) رواه مسلم

"Allah Ta'ala berfirman dalam hadits qudsi: Sesungguhnya Aku telah menciptakan seluruh hamba-Ku dalam keadaan lurus lagi suci, kemudian mereka didatangi oleh syetan dan kemudian syetanlah yang menyesatkan mereka dari agamanya." (HR. Muslim).

 

Oleh karena itu, hendaknya kita senantiasa membesarkan harapan dan optimis bahwa segala penyakit yang kita derita dapat disembuhkan. Yakinlah bahwa penyakit yang kita derita adalah salah satu akibat dari ulah dan godaan syetan. Syetanlah yang telah menodai kesucian jiwa kita. Oleh karena itu, besarkan harapan, bulatkanlah tekad dan kobarkanlah semangat untuk merebut kembali kesucian jiwa kita dari belenggu syetan.

Saudaraku, ketahuilah, bahwa membaca Al Qur'an dengan khusyu' dan penuh penghayatan adalah senjata yang paling ampuh untuk menghancurkan perangkap syetan.

 

Dan di antara metode untuk menghindari perangkap syetan ialah dengan senantiasa menghadiri majlis-majlis ilmu, dan berusaha untuk senantiasa berada bersama-sama dengan sahabat yang baik.

 

(إن الشيطان مع الواحد ، و هو من الاثنين أبعد) رواه أحمد وابن ماجة وصححه الألباني

 

"Sesungguhnya syetan itu bersama orang yang menyendiri, sedangkan ia akan menjauh dari dua orang." (HR. Ahmad, Ibnu Majah dan dishohihkan oleh Al Albani)

 

Semoga pemaparan singkat ini, dapat bermanfaat bagi kita semua, dan semoga Allah Ta'ala senantiasa melimpahkan kesucian jiwa dan keluhuran budi pekerti kepada kita. Sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya. Wallahu a'alam bisshowab.

Penulis: Ustadz Muhammad Arifin Baderi, MA

Artikel www.muslim.or.id


[1] ) Tafsir Ibnu Abi Hatim 10/3279 & Tafsir Al Baghowi 7/355.

[2] ) Tuhfatul Maudud oleh Ibnul Qayyim 51.

[3] ) Fathul Bari oleh Ibnu Hajar 10/334, & Faidhul Qadir oleh Al Munawi 5/271.

[4] ) Zaadul Ma'aad oleh Ibnul Qayyim 4/80.

[5] ) Majmu' Fatawa Ibnu Taimiyyah 21/11.

[6] ) Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Ad Dunya dalam kitab Zammul Malaahy.

[7] ) Fathul Bari oleh Ibnu Hajar Al Asqalaany 10/527

 

----------

Sesungguhnya hati merupakan sentral dalam mengarungi kehidupan. Karena hati ini adalah sentral kehidupan cermin dalam kebijakannya, di perlihatkan apabila baik hatinya maka seluruh amalnyapun baik, dan sebaliknya apabila hatinya buruk maka semua amalnya juga buruk. Allah SWT menyatakan dalam Al-Qur'an;

(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna.
Kecuali orang orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.
Dan (dihari itu) didekatkanlah Syurga kepada orang-orang yang bertaqwa.

(QS. Asy-Syuaraa 88- 90)


__._,_.___
Recent Activity:
.

__,_._,___

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-