LinkedIn I'd like to add you to my professional network on LinkedIn. - Yudi Yudi Ofrianus Oil & Energy Professional Indonesia | Confirm that you know Yudi © 2011, LinkedIn Corporation
Dari Abdul 'Aziz bin Abdullah bin Baz, kepada kaum muslimin, semoga Allah memberi mereka taufiq menuju apa yang dia ridloi dan mengumpulkan kita semua bersama orang-orang takut dan bertaqwa kepada Allah. Amin. As Salamu 'alaikum wa rahmatulahi wa barakatuhu. Amma ba'du: Sampai berita kepada saya bahwa kebanyakan orang telah melalaikan penunaian shalat dengan berjama'ah. Mereka beralasan dengan penggampangan oleh sebagian ulama dalam masalah itu. Maka wajib bagiku untuk menjelaskan perkara yang agung dan hebat ini. Dari Abdul 'Aziz bin Abdullah bin Baz, kepada kaum muslimin, semoga Allah memberi mereka taufiq menuju apa yang dia ridloi dan mengumpulkan kita semua bersama orang-orang takut dan bertaqwa kepada Allah. Amin. As Salamu 'alaikum wa rahmatulahi wa barakatuhu. Amma ba'du: Sampai berita kepada saya bahwa kebanyakan orang telah melalaikan penunaian shalat dengan berjama'ah. Mereka beralasan dengan penggampangan oleh sebagian ulama dalam masalah itu. Maka wajib bagiku untuk menjelaskan perkara yang agung dan hebat ini. Selayaknya seorang muslim tidak meremehkan suatu perkara yang Allah malah menganggapnya besar dalam Al Qur'an. Dan rasul-Nya juga melakukan demikian. Semoga shalawat dan salam tercurah atas beliau dengan sebaik-baik shalawat dan salam. Allah sering sekali menyebut tentang shalat dalam Al Qur'an. Dan juga membuat masalahnya besar. Allah menyuruh untuk menjaganya dan menunaikannya dengan berjama'ah. Allah mengabarkan bahwa sikap meremehkannya dan bermalas-malas menunaikannya termasuk sifat orang munafik. Allah mengatakan dalam Kitab-Nya yang Jelas: "Jagalah shalat-shalat dan shalat wustha. Dan berdirilah (kalian semua) karena Allah (dalam shalat) dengan khusyu' " (Al Baqarah: 238) Bagaimana seseorang akan dianggap "menjaga" shalat-shalat tersebut dan mengagungkannya, bila kenyataannya dia tidak mau menunaikannya bersama saudara-saudaranya dan meremehkannya. Allah Ta'ala berfirman: "Dan dirikanlah shalat dan tunaikan zakat serta ruku'lah bersama orang-orang yang ruku'." (Al Baqarah:43) Ayat yang mulia ini mengaskan wajibnya shalat dengan berjama'ah. Dan bersama-samanya orang yang shalat dalam shalat mereka. Kalau maksudnya hanya menegakkannya saja, tentu tidak akan sesuai dengan akhir ayatnya, yaitu: Ruku'lah bersama orang-orang yang ruku'." Karena pada Allah memerintahkan untuk menegakkannya di awal ayat. Allah berfirman: "Dan apabila kalian berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila mereka (yang shalat besertamu) sujud (telah menyempurnakan seraka'at), Maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum shalat, lalu merekashalat bersamamu, dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata." (An Nisa': 102) Walau dalam keadaan perang, Allah tetap mewajibkan shalat berjama'ah, maka bagaimana pula dalam keadaan aman?! Kalau seseorang diperbolehkan meninggalkan shalat berjama'ah, tentu orang-orang yang sedang menghadapi musuh dan yang sedang bersiap menyerang mereka tentu lebih pantas untuk diperbolehkan meninggalkan shalat berjama'ah. Ketika realitanya tidak demikian, tahulah kita bahwa menunaikan shalat dengan berjama'ah adalah termasuk perkara wajib yang sangat penting. Dan tidak boleh bagi seorang pun untuk terlambat darinya. Dalam shahih Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Saya sangat ingin agar ada yang memimpin pelaksanaan shalat, kemudian saya pergi bersama beberapa orang sambil membawa kayu bakar mendatangi rumah-rumah orang yang tidak mengikuti shalat berjama'ah, kemudian kubakar rumah mereka." Dalam shahih Muslim dari Abdullah bin Mas'ud radliyallahu 'anhu, ia berkata: "Kami (para sahabat) berpendapat bahwa tidak ada orang yang meninggalkan shalat berjama'ah kecuali dia adalah seorang munafik atau orang sakit. Dan pada masa itu orang sakit dipapah untuk bisa sampai kemasjid melaksanakan shalat." Ibnu Mas'ud berkata lagi: "Sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallamm telah mengajarkan kami Sunnah-Sunnah yang berisi hidayah, dan diantara Sunnah-Sunnah itu: Shalat di masjid yang disitu dilakukan adzan." Dalam shahih Muslim dari Ibnu Mas'ud juga, ia berkata: "Siapa yang ingin bertemu dengan Allah esok hari dalam keadaan sebagai seorang muslim, maka hendaklah dia menjaga shalat-shalat ini ketika diserukan adzan baginya. Karena Allah telah mensyari'atkan Sunnah-Sunnah yang berisi petunjuh bagi Nabi kalian, dan shala-shalat pada saat ada adzan baginya termasuk Sunnah-Sunnah yang berisi petunjuk itu. Kalau kalian shalat di rumah-rumah kalian , sebagaimana orang-orang yang tidak turut berjama'ah shalat di rumahnya, niscaya kalian akan meninggalkan Sunnah Nabi kalian. Dan bila kalian meninggalkan Sunnah Nabi kalian, pasti kalian akan sesat. Bila seseorang bersuci kemudian dia melakukannya dengan baik, kemudian menuju salah satu mesjid, maka Allah akan mencatatkan untuknya satu pahala bagi satu langkahnya. Dan mengangkatnya karena satu langkah itu satu derajat. Dan menghilangkan baginya karena langkah itu satu dosa. Kami (para sahabat) berpendapat bahwa tidak ada seseorang yang tidak ikut berjama'ah, kecuali doa seorang munafik yang tidak diragukan kemunafikannya. Dan dimasa itu seseorang ada yang mendatangi masjid untuk shalat berjama'ah dalam keadaan dipapah dua orang sampai masuk kedalam shaf." Dalam shahih Muslim juga dari Abu Hurairah, radliyallahu 'anhu, ia berkata: "Ada seorang buta berkata: Wahai Rasulullah, saya tidak memiliki penunjuk jalan yang tetap ke mesjid. Maka apakah saya memiliki keringanan untuk boleh shalat di rumahku? Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadanya: Apakah engkau mendengar suara adzan memanggil untuk shalat? Kata orang itu: Ya. Kata Nabi: Maka penuhilah." Hadits-hadits tadi menunjukkan wajibnya shalat berjama'ah dan wajibnya menegakkannya di rumah-rumah Allah yang Allah mengizinkan kita untuk meninggikan dan menyebut-nyebut Nama-Nya didalamnya, banyak sekali. Maka wajib bagi setiap muslim untuk memperhatikan hal ini. Dan bersegera kepadanya serta saling berwasiat dengannya bersama anak-anaknya, keluarganya, tetangganya dan seluruh saudaranya kaum muslimin. Itu sebagai sikap melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya. Dan sebagai sikap waspada terhadap apa yang Allah larang dan Rasul-Nya. Dan sebagai sikap untuk tidak meniru-niru kaum munafik yang Allah banyak mencela mereka karena akhlak-akhlak mereka yang jelek dan yang paling jeleknya: Mereka bermalas-malas menunaikan shalat. Allah berfirman: "Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya' (dengan shalat) dihadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali. Mereka dalam keadaan ragu-ragu antara yang demikian (iman atau kafir) : tidakmasuk kedalam golongan ini (orang-orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang-orang kafir). Barang siapa yang disesatkan Allah, maka kamu sekali-kali tidak akan mendapat jalan 9untuk memberi petunjuk) baginya."(An Nisa': 142-143) Karena meninggalkannya dalam penunaian dengan berjama'ah adalah sebab terbesar untuk meningalkannya secara menyeluruh. Dan kita sudah tahu bahwa meninggalkan shalat adalah kufur, sesat dan keluar dari Islam. Ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: "Antara seseorang dan antara kekufuran dan syirik adalah meninggalkan shalat."(HR Muslim dalam shahihnya dari Jabir radliyallahu 'anhu) Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Perjanjian antara kita dengan mereka adalah shalat. Maka siapa yang meninggalkannya, dia telah kafir." Ayat-ayat dan hadits-hadits yang menerangkan tentang pengagungan kepada masalah shalat, wajib menjaganya dan menegakkannya sebagaimana yang disyri'atkan Allah serta peringatan kepada orang yang meninggalkannya, banyak sekali. Maka wajib atas setiap muslim untuk mejaganya pada waktunya dan menegakkannya seperti yang disyari'atkan Allah. Dan agar menunaikannya bersama saudara-saudaranya dengan berjama'ah di rumah-rumah Allah. Sebagai sikap taat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam, serta sebagai sikap waspada dari kemurkaan Allah dan sakitnya hukuman-Nya. Bila kebenaran telah tampak dan jelas dalil-dalilnya, tidak boleh bagi seorang pun untuk berkilah darinya dengan berdalih kepada pendapat si A atau si B. karena Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: "Jika kalian berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (Sunnah), jika kalian benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya."(An Nisa': 59) Allah Subhanahu juga berfirman: "Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih." (An Nur:63) Kita tahu banyak sekali faedah dalam shalat berjama'ah, yang paling jelasnya adalah adanya sikap saling mengenal dan tolong menolong dalam kebaikan dan taqwa, saling berwasiat dengan kebenaran dan saling berwasiat dengan kesabaran untuk terus mengamalkannya. Juga disana kita bisa memberikan semangat kepada orang-orang yang suka meninggalkannya, memberitahu kepada yang tidak mengetahuinya, menjauhi jalan mereka, menampakkan simbol-simbol Allah diantara hamba-Nya, mengajak kepada Allah dengan ucapan dan amalan dan banyak lagi faedah yang lainnya. Semoga Allah memberi taufiqnya kepadaku dan juga kepada kalian untuk bisa mengamalkan apa-apa yang membuat-Nya ridla dan kebaikan dalam urusan dunia dan akhirat. Dan semoga Allah melindungi kita semua dari kejelekan-kejelekan diri-diri kita dan amal-amal kita serta melindungi kita agar jangan sampai meniru-niru sifat kaum munafik. Karena Dia Maha Dermawan lagi Maha Mulia. Judul Asli: Rasa'il fit Thoharoti wash Sholah, Syaikh Abdul 'Aziz bin Baaz rahimahullah Tafsir depag tentang shalat : "Jagalah shalat-shalat dan shalat wustha. Dan berdirilah (kalian semua) karena Allah (dalam shalat) dengan khusyu' " (Al Baqarah: 238) Tafsir Depag Tepat sekali dalam ayat ini Allah menerangkan keutamaan melakukan salat, dan selalu memeliharanya. Kita dapat melihat bahwa keluarga merupakan bagian dari masyarakat dalam memenuhi segala kebutuhan dan persoalan hidupnya banyak sekali menemui kesulitan yang kadang-kadang dapat menjerumuskannya kepada hal-hal yang dilarang agama. Karena itu Allah memberikan suatu cara yang baik untuk dilakukan manusia agar selalu terjamin hubungan keduniaannya dengan ketakwaan kepada Allah yaitu dengan selalu memelihara salat. Mulai dari bangun tidur sebelum melakukan kontak dengan manusia lainnya ia ingat dan bermunajat lebih dahulu dengan Allah (waktu subuh). Kemudian setelah ia berhubungan dengan masyarakat, dan mungkin sekali terjadi perbuatan yang tidak diridai Allah maka untuk mengingatkan dan menyelamatkannya, ia dipanggil untuk berhubungan lagi dengan Allah di waktu tengah hari (salat zuhur). Begitulah seterusnya selama 24 jam. Dengan demikian selalu terjalin antara kesibukan manusia (untuk memenuhi hajat hidupnya) dengan ingat kepada Allah dan melaksanakan perintah-perintah-Nya. Hal ini mempunyai pengaruh dan membekas kepada jiwa dan peri kehidupan manusia itu sendiri sebagaimana ditegaskan Allah bahwa dengan salat itu manusia dapat terhindar dari perbuatan jahat dan mungkar. Selain dari itu memelihara salat adalah merupakan bukti iman kepada Allah dan menjadi syarat mutlak bagi kehidupan seorang muslim, menguatkan tali persaudaraan dan dapat menjamin hak-hak manusia. Menurut riwayat Ahmad, Rasulullah saw. bersabda:
العهد الذي بيننا و بينهم الصلاة فمن تركها فقد كفر Artinya: Perjanjian antara aku sebagai rasul dengan kaum Muslimin adalah salat, siapa yang meninggalkannya maka ia mengingkari nikmat Allah kepada dirinya. Dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Tabrani, Rasulullah saw. bersabda:
من حافظ عليها كانت له نورا و برهانا و نجاة يوم القيامة و من لم يحافظ عليها لم يكن له نور ولا برهان ولا نجاة و كان يوم القيامة مع قارون و فرعون و هامان و أبي بن خلف Artinya: Barang siapa selalu memelihara salat maka ia akan dapat cahaya dan petunjuk serta akan dapat keselamatan di hari kiamat. Sebaliknya orang yang tidak memelihara salat maka tidak ada baginya cahaya, petunjuk dan keselamatan. Di akhirat nanti ia akan bersama Firaun, Haman dan Ubai bin Khalaf di dalam neraka. Dengan demikian jelaslah bagaimana pentingnya menjaga dan memelihara salat terus-menerus. Manusia yang melakukan perintah ini benar-benar akan menjadi makhluk Allah yang penuh takwa dan hidupnya akan selalu aman, di dalam magfirah dan rida Allah. Adapun sebab turun ayat ini menurut riwayat dari Zaid bin Sabit, Rasulullah saw. selalu melakukan salat zuhur, meskipun pada siang hari yang panas terik yang bagi para sahabat dirasakan berat melakukannya, maka turunlah ayat ini. Allah memerintahkan kepada kaum muslimin untuk selalu menjaga terus-menerus melakukan salat yang lima waktu. Jika salat itu dilaksanakan, ia dapat memelihara diri di berbuat hal-hal yang jahat dan mungkar. Dan juga ia dapat penenang jiwa dan segala kegelisahan yang menimpa diri. Karena itu salat adalah merupakan tiang agama. Allah menekankan lagi mengenai salat wusta. Yang dimaksud dengan salat wusta menurut jumhur ulama ialah salat asar. Allah mengajarkan pula, agar dalam melakukan salat kita berlaku khusyuk dan tawaduk. Sebab pemusatan kepada Allah semata-mata adalah tingkat salat yang paling baik dan salat inilah yang dapat membekas pada jiwa dan tindak-tanduk manusia. Karena pentingnya melaksanakan dan memelihara salat ini seorang muslim tidak boleh meninggalkannya walau dalam keadaan bagaimanapun. Seandainya terhalang melaksanakan salat dengan sempurna namun salat itu tetap tidak boleh ditinggalkan, meskipun dalam suasana kekhawatiran terhadap jiwa, harta atau kedudukan. Dalam keadaan uzur, salat dapat dikerjakan menurut cara yang mungkin dilakukan, baik dalam keadaan berjalan kaki atau berkendaraan atau pun sakit. Maka setelah hilang uzur itu, terutama yang berupa kekhawatiran, hendaklah bersyukur kepada Allah, karena Allah mengajarkan kepada manusia hal-hal yang tidak diketahuinya termasuk mengenai cara melakukan salat dalam masa tidak aman. "Dan dirikanlah shalat dan tunaikan zakat serta ruku'lah bersama orang-orang yang ruku'." (Al Baqarah:43) Tafsir Depag Pada ayat ini terdapat pula tiga macam perintah Allah yang ditujukan kepada Bani Israel, ialah: 1.Agar mereka mendirikan salat, yaitu melaksanakan salat dengan cara yang sebaik-baiknya dengan melengkapi segala syarat-syarat dan rukun-rukunnya serta menjaga waktu-waktunya yang telah ditentukan dan menghadapkan seluruh hati kepada-Nya dengan tulus dan khusuk. Inilah jiwa dari ibadah salat. Adapun bentuk lahir dari pada ibadah salat ini adalah formalitas yang dapat berbeda-beda caranya menurut perbedaan agama, namun isi dan jiwanya tetap sama. 2.Agar mereka menunaikan zakat, karena zakat itu merupakan salah satu dari pernyataan syukur kepada Allah atas nikmat yang telah dilimpahkan-Nya dan menumbuhkan hubungan yang erat antar sesama manusia dan karena zakat itu merupakan pengorbanan harta benda untuk membantu fakir miskin. Dengan zakat itu pula dapat dilakukan kerja sama dan saling membantu dalam masyarakat, di mana orang-orang yang miskin memerlukan bantuan dari yang kaya dan sebaliknya, yang kaya pun memerlukan pertolongan orang-orang yang miskin. Dalam hubungan ini Rasulullah saw. telah bersabda:
المؤمن للمؤمن كالبنيان يشد بعضه بعضا Artinya: Orang Mukmin terhadap mukmin yang lain tak obahnya seperti sebuah bangunan, masing-masing bagiannya saling menguatkan (HR Bukhari dan Muslim) 3.Agar mereka rukuk bersama orang-orang yang rukuk. Maksudnya ialah agar mereka masuk dalam jemaah kaum muslimin dan agar mendirikan salat sebagaimana mereka mengerjakannya. Jadi ayat ini menganjurkan untuk mendirikan salat dengan berjemaah yang merupakan perpaduan jiwa dalam bermunajat kepada Allah dan menumbuhkan hubungan yang erat antara sesama mukmin dan karena dalam kesempatan berjemaah itu mereka dapat pula mengadakan musyawarah sesudah beribadah, untuk merundingkan usaha-usaha yang akan mereka lakukan, baik untuk memperoleh sesuatu kebaikan, maupun untuk membendung malapetaka yang akan menimpa. Dalam hubungan ini Rasulullah pun telah bersabda:
صلاة الجماعة أفضل من صلاة الفذ بسبع وعشرين درجة Artinya: Salat berjemaah itu lebih utama daripada salat sendirian dengan beda 27 derajat lebih tinggi daripada salat seorang diri". (HR Bukhari dan Muslim) Kita telah mengetahui, bahwa salat menurut agama Islam terdiri dari bermacam-macam gerakan jasmaniyah, seperti rukuk, sujud, iktidal dan sebagainya. Tetapi pada akhir ayat ini salat tersebut hanya diungkapkan dengan kata-kata "rukuk ini adalah untuk menekankan agar mereka menunaikan salat itu benar-benar seperti yang dikehendaki syariat Islam, seperti yang telah diajarkan oleh Rasulullah saw bukan salat menurut cara mereka dahulunya, yaitu salat tanpa rukuk.
"Dan apabila kalian berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila mereka (yang shalat besertamu) sujud (telah menyempurnakan seraka'at), Maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum shalat, lalu merekashalat bersamamu, dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata." (An Nisa': 102) Tafsir Depag Dalam ayat ini Allah menjelaskan tentang cara salat khauf, yaitu bilamana Rasul berada dalam barisan kaum Muslimin dan beliau hendak salat bersama pasukannya, maka lebih dahulu beliau membagi pasukannya dalam dua kelompok. Kelompok pertama salat bersama Rasul sedang kelompok kedua tetap ditempatnya menghadapi musuh sambil melindungi kelompok yang sedang salat. Kelompok yang sedang salat ini di haruskan menyandang senjata dalam salat untuk menjaga kemungkinan musuh menyerang dan agar mereka tetap waspada. Bilamana kelompok pertama ini telah menyelesaikan rakaat pertama, hendaklah mereka pergi menggantikan kelompok kedua, dan Nabi menanti dalam salat. Kelompok kedua ini juga harus menyandang senjata bahkan harus lebih bersiap siaga. Nabi bersalat dengan kelompok kedua ini dalam rakaat kedua. Sesudah rakaat kedua ini beliau membaca salam, kemudian masing-masing kelompok menyelesaikan satu rakaat lagi dengan cara bergantian. Dari Ibnu Umar beliau berkata:
صلى رسول الله صلى الله عليه وسلم صلاة الخوف بإحدي الطائفتين ركعة والطائفة الأخرى مواجهة الالعدو ثم انصرفوا وقاموا مقام أصحابهم مقبلين على العدو وجاء أولئك ثم صلى بهم النبي صلى الله عليه وسلم ركعة ثم سلم ثم قضى هؤلااء ركعة وهؤلااء ركعة (رواه الشيخان) Artinya: "Nabi saw mengerjakan salat khauf dengan salah satu di antara dua kelompok satu rakaat. sedang kelompok lainnya menghadapi musuh. Kemudian kelompok pertama pindah menempati kelompok teman-teman mereka sambil menghadapi musuh, lalu datanglah kelompok kedua dan bersalat di belakang Nabi satu rakaat pula kemudian Nabi membaca salam. Kemudian masing-masing kelompok menyelesaikan salatnya satu rakaat lagi". (H.R. Bukhari dan Muslim) Ayat ini menjadi dasar salat khauf. Kecuali cara tersebut dalam ayat ini terdapat pula cara salat khauf yang diterangkan dalam Sunah Rasul. Dalam ayat ini Allah SWT menjelaskan alasan kaum muslimin bersalat menyandang senjata dalam salat khauf itu yaitu musuh yang tidak jauh dan mereka selalu mengintai saat-saat pasukan Islam kehilangan kewaspadaan dan melengahkan senjata dan perlengkapan mereka, maka pada saat itulah pasukan kafir dapat kesempatan menggempur mereka dengan sekali gempuran. Kemudian Allah menerangkan pula bilamana ternyata pasukan itu mendapat kesusahan karena hujan atau sakit atau kesulitan lain karena membawa senjata dalam salat khauf itu dibolehkan dia tidak menyandang senjata. Sesungguhnya Allah telah menyediakan azab yang menghinakan terhadap orang-orang kafir it! yaitu kekalahan-kekalahan yang mereka alami. "Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya' (dengan shalat) dihadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali. Mereka dalam keadaan ragu-ragu antara yang demikian (iman atau kafir) : tidakmasuk kedalam golongan ini (orang-orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang-orang kafir). Barang siapa yang disesatkan Allah, maka kamu sekali-kali tidak akan mendapat jalan 9untuk memberi petunjuk) baginya."(An Nisa': 142-143) Tafsir Depag 142 Kemudian Allah SWT menjelaskan sikap orang-orang munafik yang selalu membantu tipu daya untuk menghalang-halangi berkembangnya agama Islam. Dan bahwa mereka menipu Rasul saw dengan jalan menampakkan keimanan dan menyembunyikan kekafiran. Di dalam ayat ini diungkapkan bahwa mereka telah menipu Allah dengan menipu Rasul-Nya, karena menipu Rasul itu disamakan dengan menipu Allah. Perbuatan mereka menipu Allah dan Rasul Nya itu adalah perbuatan sesat Allah SWT Maha Mengetahui apa yang terkandung dalam hati mereka. Oleh sebab itulah Allah membalas tipuan mereka seperti yang diterangkan dalam firman Nya: وَمَكَرُوا وَمَكَرَ اللَّهُ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ Artinya: "Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya" (Q.S. Ali Imran: 54) Dan firman Allah: مَثَلُهُمْ كَمَثَلِ الَّذِي اسْتَوْقَدَ نَارًا فَلَمَّا أَضَاءَتْ مَا حَوْلَهُ ذَهَبَ اللَّهُ بِنُورِهِمْ وَتَرَكَهُمْ فِي ظُلُمَاتٍ لَا يُبْصِرُونَ Artinya: "Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyimpan) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat" (Q.S. Al-Baqarah: 17) Demikianlah Allah menggambarkan bahwa tipu daya mereka tidak akan berhasil dan mereka tidak akan mendapat manfaat dari petunjuk-petunjuk yang datang dan Allah karena sifat-sifat kemunafikannya yang bersemi di dalam dada mereka. Dan apabila mereka mendirikan salat merekapun bermalas-malas karena tidak mempunyai keinginan untuk melakukannya, mereka tide: meyakini adanya pahala di akhirat dan tidak merasa takut akan ancaman Allah di hari kemudian. Hal ini disebabkan karena hatinya kosong dari iman yang benar. Mereka ikut melakukan salat hanyalah supaya dikatakan orang-orang muslim, sedangkan apabila mereka tidak lagi berada di lingkungan kaum Muslimin, mereka tidak lagi melakukannya. Pantaslah apabila mereka berlaku demikian karena mereka sebenarnya adalah bersifat ria, ingin agar mereka dianggap mukmin. Dan mereka tidak melakukan salat terkecuali dalam waktu-waktu tertentu saja yaitu pada saat-saat mereka berada di hadapan orang-orang Islam. Tafsir Depag143 Kemudian dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa orang-orang munafik itu kadang-kadang memihak orang-orang mukmin dan kadang-kadang memihak orang-orang kafir. Sikap mereka memihak itupun tidak dilakukan secara ikhlas. karena mereka hanya menginginkan keuntungan duniawi dan melepaskan diri dari tekanan-tekanan yang akan dijumpainya dari kedua belah pihak. Pada akhir ayat, Allah SWT menegaskan bahwa barang Si apa yang disesatkan dari hidayah Allah, maka tide: ada yang dapat menolong dan tide: ada yang dapat menunjukinya kepada jalan yang benar yang akan melepaskan mereka dari kesesatan itu. Jadi dalam afsir depag tdk ada satu pun yang mewajibkan salat di masjid yang ada hanyalah menganjurkan….. Mohon pencerahan dari siapapun tentang masalah ini…… tks
Kalau sama sama syar'i gimana mas faizal? Artikel dibawah menurut ustadz syarwat mengenai menikahi budak... http://www.ustsarwat.com/search.php?id=1205140176 Tentang Kebolehan Menggauli BudakAssalamu'alaikum wr wb ustadz, Saya sering kali terasa berat dibenak & pikiran, tiap kali membaca ayat yang membolehkan kita utk menggauli budak. Sedang dalam riwayat, membebaskan budak sangat dianjurkan. Mohon penjelasan ttg ayat tersebut, agar bisa lebih tenang & saya bisa menjelaskan ke org awam jk adayangmenanyakan. JazakaLLAHUjawabanAssalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Memang sekilas agak rancu manakala kita melihat dua masalah itu. Agak terasa ambigu, soalnya di satu sisi Islam menentang perbudakan, tapi di sisi lain, kok malah dihalalkan 'menikmati' budak? Tapi kalau kita dekati masalahnya, mungkin bisa akan semakin jelas. Ada beberapa hal yang perlu kita jadikan bahan pemikiran dalam masalah ini. Pertama, bahwa perbudakan bukan produk agama Islam. Sebaliknya, ketika Islam diturunkan pertama kali, perbudakan sudah menjadi pola hidup seluruh umat manusia. Bukan hanya di tanah Arab saja, tetapi nyaris di semua peradaban manusia, pasti ada perbudakan. Kedua, perbudakan bukan semata-mata penindasan manusia atas manusia, tapi di sisi lain, perbudakan adalah bagian utuh dari dari sendi dasar perekonomian suatu bangsa. Sehingga menghilangkan perbudakan berarti meruntuhkan sendi-sendi dasar perekonomian. Ketiga, perbudakan juga sudah diakui oleh hukum yang positif dan dibenarkan oleh undang-undang semua peradaban manusia. Memiliki budak, menjual, menukar dan mempertaruhkannya, adalah tindakan yang sesuai dengan hukum yang berlaku secara universal. Maka budak yang melarikan diri dari tuannya, tidak bisa begitu saja dibebaskan oleh orang lain. Secara hukum, mengambil budak yang lari dari tuannya adalah tindakan melawan hukum. Membebaskan budak dengan tebusan adalah satu-satunya jalan yang dibenarkan saat itu. Keempat, adanya hukum positif semua bangsa tentang budak termasuk juga keabsahan untuk menyetubuhi budak perempuan. Ini merupakan bagian dari aturan yang diakui oleh semua bangsa yang hidup di masa itu. Bukan hal yang aneh atau melanggar hukum. Islam Diturunkan unutk Menghilangkan Perbudakan Nah, di tengah kondisi nyata seperti inilah Islam diturunkan di negeri Arab pertama kali. Karena tujuan akhir memang menghilangkan sistem perbudakan di muka bumi, maka Islam secara khas memang memiliki ciri, yaitu melakukan perubahansecara berangsur-angsur tapi pasti. Misalnya tentang penghapusan khamar, awal ayat yang pertama kali turun sama sekali tidak mengharamkan khamar, ayat yang kedua juga sama sekali tidak mengharamkannya. Baru pada ayat yang ketiga, ada sedikit larangan untuk minum, yaitu saat menjelang shalat. Dan akhirnya baru pada ayat ke empat, khamar diharamkan sama sekali. Demikian juga dengan proses penghilangan budak, adalah sah bila juga ada proses yang harus dilalui. Apalagi perbudakan itu terkait dengan sendi-sendi ekonomi suatu bangsa, tentu waktu yang dibutuhkan jauh lebih lama. Bayangkan bila harga seorang budak 100 dinar, sebagaimana salah satu riwayat menyebutkan tentang harga Bilal saat dibebaskan. Padahal kita tahu bahwa satu dinar emas itu senilai dengan harga seekor kambing. Kalau seekor kambing seharga sejuta rupiah, berarti seorang budak seharga 100 juta rupiah. Bayangkan kalau satu orangtuan di Makkah memiliki 100 budak, maka nilai assetnya 10 milyar. Kalau tiba-tiba budak dihapuskan dalam satu ketukan palu, maka jelas sekali ekonomi akan goncang dan runtuh. Tentu saja Islam tidak akan meruntuhkan sendi-sendi ekonomi suatu bangsa. Yang dilakukan adalah penghapusan budak secara proses. Ada banyak pintu untuk membebaskan budak, antara lain: Pintu Pertama, lewat hukuman atau kaffarah atau denda. Seorang yang melakukan suatu dosa tertentu, ada pilihan denda yaitu membebaskan budak. Misalnya, melakukan hubungan suami isteri siang hari bulan Ramadhan. Pintu kedua adalah lewat mukatab, yaitu seorang budak harus diberi hak untuk membebaskan dirinya dengan angsuran, di mana uangnya didapat dari 8 ashnaf zakat. Pintu ketiga, lewat sedekah atau tabarru'. Seseorang tidak melakukan dosa, tapi dia ingin punya amal ibadah yang sangat bernilai di sisi Allah, maka dia pun membebaskan budak miliknya, atau membeli budak milik orang lain. Pintu Keempat, Islam menetapkan bahwa semua budak yang dinikahi oleh orang merdeka, maka anaknya pasti menjadi orang merdeka. Sehingga secara nasab, perbudakan akan hilang dengan sendirinya. Itulah salah satu rahasia mengapa menikahi atau menyetubuhi budak sendiri dibenarkan dalam Islam, jawabnya karena anak yang akan lahir dari rahim wanita itu akan menjadi orang yang merdeka. Tanpa harus kehilangan hak atas nilai asset yang dimiliki secara langsung. Dan masih banyak lagi pintu-pintu lain yang bisa dimanfaatkan untuk mengantarkan para budak menemui kebebasannya. Pada intinya, perbudakan bisa dihapuskan secara sistematis, namun tidak ada orang yang dirugikan secara finansial. Dan sendi-sendi ekonomi tidak akan rusak atau runtuh. Menyetubuhi Budak: Sebuah Kerendahan Sebagaimana pernah kami sampaikan di situs ini sebelumya, mungkin sebagian dari kita berpikir, wah enak juga ya punya budak, bisa menyetubuhi tanpa dinikahi'. Berarti Islam itu tidak adil, di satu sisi bilang mau membebaskan perbudakan, tapi di ayat Quran kok malah dibolehkan menyetubuhi budak? Padahal sesungguhnya yang terjadi tidak demikian. Terutama untuk bangsa Arab di masa lalu yang sangat menjunjung tinggi nilai seorang isteri. Sudah menjadi adat dan tradisi bagi bangsa itu untuk menikahi dengan wanita terhormat. Dan untuk itu, secara finansial mereka punya level bargaining yang tinggi. Laki-laki arab tidak segan-segan untuk menggelontorkan seluruh hartanya demi untuk membayar mahar (maskawin) yang sedemikian mahal. Semakin tinggi nilai dan derajat seorang wanita yang akan dinikahi, maka semakin malah nilai maharnya. Dan semakin naik pula gengsi si laki-laki yang menikahinya. Dan urusan gengsi ini menjadi ukuran status sosial yang punya kedudukan tersendiri. Mereka yang menikah dengan wanita bermahar murah, biasanya langsung mengalami penurunan IHD (Indeks Harga Diri). Minimal sedikit terkucil dari pergaulan. Hanya karena menikah dengan wanita yang nilai maharnya agak rendah. Sebab kemurahan nilai mahar sedikit banyak menggambarkan status dan derajat keluarga si wanita. Dan buat bangsa arab saat itu, menikahi wanita yang maharnya murah akan sangat menjatuhkan gengsi dan wibawa. Apalagi kalau sampai menikahi budaknya sendiri, maka 'indeks harga diri' akan langsung melorot jatuh. Dia akan kehilangan 'muka' di hadapan teman-temannya, karena bersetubuh atau menikah dengan budak. Sama sekali tidak ada yang bisa dibanggakan, bahkan memalukan. Maka meski ada ayatyang menghalalkan menyetubuhi budak wanita milik sendiri, bukan berarti orang Arab lantas senang. Sebab buat mereka, menikah dengan wanita yang berderajat tinggi adalah sebuah prestise tersendiri. Dan menikah dengan budak adalah sebuah 'catatan tersendiri' meski dihalalkan. Maka di akhir ayat, Allah SWT menegaskan bahwa hal itu tidak tercela. Sebab memang buat bangsa Arab saat itu, menyetubuhi dan menikahi budak memang agak membuat mereka terhina. Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Ahmad Sarwat, Lc Sent from BlackBerry® on 3
From: "Faizal" <faizal@busanagroup.com> Sender: milis_iqra@googlegroups.com Date: Thu, 9 Jun 2011 10:40:18 +0700 To: <milis_iqra@googlegroups.com> ReplyTo: milis_iqra@googlegroups.com Subject: RE: {MS-Spam-6} [Milis_Iqra] Politisi Perempuan Kuwait Kampanyekan Perbudakan Seks Perempuan
Kenapa ga mendukung poligami saja ya? Regards F a i z a L From: milis_iqra@googlegroups.com [mailto:milis_iqra@googlegroups.com] On Behalf Of Muhammad Amir Rosyidi Sent: Thursday, June 09, 2011 10:05 AM To: milis_iqra Subject: {MS-Spam-6} [Milis_Iqra] Politisi Perempuan Kuwait Kampanyekan Perbudakan Seks Perempuan Politisi Perempuan Kuwait Kampanyekan Perbudakan Seks Perempuan Kamis, 09 Juni 2011 09:46 WIB REPUBLIKA.CO.ID,KUWAIT CITY - Seorang politisi wanita Kuwait melontarkan ide yang tidak biasa. Salwa Al Mutairi, nama politisi tersebut, menyarankan agar pemerintah Kuwait melegalkan perbudakan seks perempuan agar pria-pria Kuwait tidak selingkuh. Untuk mencegah selingkuh, Salwa menyarankan agar pria-pria Kuwait membeli saja budak perempuan dari penjara-penjara di luar negeri. Para budak perempuan tersebut merupakan tahanan perang di negara-negara yang sedang atau baru saja dilanda perang. ''Contohnya adalah perang Chechnya. Pasti banyak wanita Rusia yang menjadi tahanan perang,'' kata Salwa. ''Jadi langsung saja pergi dan beli para tahanan Rusia tersebut. Para tahanan wanita itu kemudian dijual di Kuwait. Hal tersebut lebih baik daripada lelaki kita menjalin hubungan seksual yang terlarang.'' Salwa menilai cara tersebut sebagai langkah bagi lelaki Kuwait untuk menghindari diri dari perzinahan. Karena, membeli budak seks perempuan itu sama saja dengan menikah sehingga sah dan tidak haram. Tidak hanya itu alasannya. Menurut Salwa, perempuan budak seks juga ikut tertolong dan terangkat derajatnya dengan menjadi selir lelaki Kuwait. Para perempuan budak seks juga akan terhindar dari ancaman kelaparan. ''Kita tidak perlu merasa malu untuk melakukannya. Karena, ini tidak haram menurut hukum syariah Islam,'' kata Salwa. Salwa pun mencontohkan Harun al-Rashid sebagai salah satu contohnya. Harun Al-Rashid, pemimpin Islam abad 8 Masehi yang menguasai daratan Iran, Irak dan Suriah, dikabarkan memiliki selir sebanyak 2000 orang. Salwa merekomendasikan agar Kuwait memiliki kantor yang khusus mengurus masalah budak seks perempuan. Dalam aturannya nanti, setiap pria Kuwait dibatasi memiliki budak perempuan paling banyak 15 selir. Salwa mengaku sudah konsultasi dengan seorang mufti Arab Saudi ketika dia datang ke Mekkah. Menurut sang mufti, budak seks tidak diharamkan dalam Islam. ''Mereka mengatakan bahwa itu (budak seks) benar. Satu-satunya cara untuk menghindari pria dari selingkuh adalah jawari (budak seks),'' katanya. Tapi, mufti Arab Saudi itu kemungkinan mengatakan kepada Salwa:'Konteksnya adalah negara Muslim menguasai negara non-Muslim. Jadi, jawari ini statusnya tawanan perang.'' -- Regards, Muhammad Amir Rosyidi Distributed Website Corporation -- -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=- Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125 Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63 Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--- This message has been scanned for viruses and dangerous content by MailScanner, and is believed to be clean. -- This message has been scanned for viruses and dangerous content by MailScanner, and is believed to be clean.
ah nggak juga... tapi perempuan lebih subyektif dan emosional dalam pendapat dari laki-laki mungkin iya, itupun tdk mutlak. Itu juga tidak mutlak negatif, laki-laki lebih obyektif dan kurang menampilkan ikatan emosi dalam berpendapat, akibatnya banyak laki-laki yg bisa menerangkan suatu kebajikan tapi kurang menghayati dan melaksanakannya, perempuan karena ada unsur emosi, biasanya yg dikatakan pendapatnya memang itulah yg diyakini dan diamalkan mati-matian. Kalau egois lebih diartikan mementingkan diri sendiri, saya lihat perempuan malah lebih empatik dan bisa berkorban daripada laki-laki. ini hanya suatu pendapat mentah saya, bukan riset y ... piss.. :-) 2011/6/9 aendangzr@yahoo.co.id <aendangzr@yahoo.co.id> Rasanya memang begitu,tanpa risetpun bisa dirasakan.....pisss Salam Sent from BlackBerry® on 3 -----Original Message----- From: subandrio <subandrio.andri@gmail.com> Sender: milis_iqra@googlegroups.com Date: Wed, 8 Jun 2011 19:35:49 To: Milis_Iqra<milis_iqra@googlegroups.com> Reply-To: milis_iqra@googlegroups.com Subject: [Milis_Iqra] Perempuan Lebih Egois dari Pria TRIBUNNEWS.COM - Survei menunjukkan perempuan lebih egois dibandingkan laki-laki. Perempuan juga cenderung bicara buruk mengenai temannya kepada orang lain. Riset mengenai perilaku dan sikap egois ini melibatkan 2.000 perempuan dan laki-laki. Riset digelar oleh organisasi kerelawanan di Inggris untuk memperingati Hari Kerelawanan. Tujuh dari sepuluh responden mengakui mereka egois. Bahkan 50 persen responden mengaku konsisten menjalankan dua atau lebih aktivitas yang individualistis setiap harinya. Sebenarnya secara umum, perempuan dan laki-laki sama-sama egois. Namun, riset ini menunjukkan data yang lebih spesifik bahwa ternyata perempuan jauh lebih egois. Fakta ini ditemui dalam berbagai perilaku harian. Perempuan cenderung tak menunjukkan kepeduliannya. Simpati perempuan terhadap orang lain rendah. Sekitar 43,2 persen perempuan cenderung tak bersimpati terhadap orang lain. Sementara hanya 38,6 persen pria yang tak bersimpati dengan orang lain. Perempuan cenderung mengurungkan niatnya membukakan pintu untuk orang lain ketimbang pria. Hanya 19,3 persen pria yang tak membukakan pintu saat orang lain membutuhkan. Sementara 20,2 persen perempuan cenderung tak peduli membukakan pintu. Hanya 27,3 persen pria yang enggan menolong perempuan paruh baya untuk membawa barang belanjaannya. Sementara itu, ada 32,1 persen perempuan tak tergerak menolong perempuan paruh baya tersebut. Dalam hubungan berpasangan, perempuan juga cenderung egois. Riset ini menunjukkan bahwa 27,1 persen perempuan memilih DVD yang disukainya, tanpa memikirkan pasangannya suka atau tidak. Sementara itu, hanya 26,2 persen laki-laki yang melakukan hal serupa. Artinya, lebih banyak laki-laki yang mempertimbangkan perasaan atau pendapat pasangannya dalam memilih suatu barang. Lebih dari setengah responden perempuan mengaku memasak makan malam yang diinginkannya. Sementara itu, hanya 45,9 persen laki-laki yang memasak makan malam sesuai keinginannya. Selebihnya, laki-laki memilih masakan makan malam dengan mempertimbangkan orang lain. Soal makanan favorit, seperti cokelat, perempuan juga lebih egois. Perempuan mau berbagi cokelat, tetapi mengambil porsi lebih besar. Sebanyak 37,9 persen perempuan mengambil potongan cokelat lebih besar saat berbagi dengan orang lain. Sementara itu, hanya 30,1 persen pria yang melakukan hal serupa. Bahkan dalam keluarga, perempuan juga cenderung sibuk dengan dirinya. Ada 50,1 persen perempuan yang lupa dengan hari ulang tahun anggota keluarganya, sedangkan lebih dari 50 persen laki-laki mengingat hari ulang tahun anggota keluarga mereka. Fakta lainnya, 42,6 persen perempuan cenderung tak menghubungi keluarga, sedangkan hanya 35,5 persen laki-laki yang tak berkomunikasi dengan keluarganya. -- -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=- Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125 Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63 Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=- -- -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=- Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125 Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63 Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=- -- -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=- Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125 Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63 Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Imam Ali Zainal Abidin (sa) berkata: Hati-hatilah berteman dengan pembohong, karena dia seperti fatamorgana, mendekatkan yang jauh kepadamu, menjauhkan darimu sesuatu yang dekat. (Tuhaful 'Uqul: 279) Mutiara Hikmah dan Mutiara Cinta http://www.tinyurl.com/3temdps TWITTER TIM CREATIVE99: http://www.tinyurl.com/3trf44k -- -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=- Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125 Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63 Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Seperti artikel dibawah, cuci otak bukan hanya dilakukan NII,tetapi kelompok tertentu dng memanfaatkan segala kondisi dan sarana seperti media, sedang mencuci otak kita....agar kita lengah dalam memperjuangkan tegaknya hukum Allah http://www.eramuslim.com/suara-kita/suara-pembaca/nii-nafsu-intelejen-untuk-intelejen.htm Kamis, 7 Rajab 1432/ 9 Juni 2011 NII: Nafsu Intelijen (untuk) Intelijen (Pernyataan sikap Mahasiswa Pecinta Islam seputar fenomena NII KW 9) Dua pekan terakhir isu NII KW 9 (Negara Islam Indonesia Komandemen Wilayah 9) dengan markas besarnya Ponpes Al Zaytun kembali ke permukaan. Satu bulan sebelumnya isu ini dipicu dengan ditemukannya Lian seorang karyawati yang menghilang kemudian ditemukan di Masjid At Ta'wun Puncak-Bogor dalam keadaan bercadar, aparat mengatakan bahwa Lian adalah korban pencucian otak. Isu terus menyeruak hingga menyasar ke kampus-kampus yang kehilangan mahasiswanya akibat menjadi korban pencucian otak oleh NII. Isu ini dikawinkan dengan isu radikalisasi agama sehingga melahirkan beberapa kesimpulan-kesimpulan yang diopinikan setiap hari oleh media-media guna memuluskan agenda pemerintah memberangus gerakan Islam. Berikut adalah kesimpulan-kesimpulan yang diopinikan oleh media-media serta penjelasannya. UU Intelijen adalah Kebutuhan yang Tidak Bisa Ditawar Maraknya isu seputar radikalisme yang mengancam negara mulai terorisme dan NII yang muncul secara simultan tidak bisa dilepaskan dari nafsu para elit aparat keamanan dan juga pemerintah untuk segera mensahkan UU intelijen, mereka sudah tidak tahan untuk kembali bernostalgia dengan gaya rezim orde baru untuk memberangus gerakan Islam secara membabi buta. Sebagai contoh adalah NII KW 9 sebagai gerakan yang telah lama berkiprah, gerakan ini adalah produk operasi intelijen sejak masa orde baru yang sengaja dipelihara untuk beberapa kepentingan. Pertama, gerakan ini dibentuk untuk menjebak para aktivis Islam pro penegakkan syari'at sehingga apabila mereka bergabung ke NII KW 9 mereka merasa telah menegakkan syari'at dan memiliki negara sementara hakikatnya hal itu hanyalah utopia mereka kemudian perlahan mereka mulai dimanfaatkan untuk motif-motif lain seperti ekonomi dan pengrusakan gerakan Islam pro syari'at itu sendiri dengan melakukan pencurian, merubah syariat seperti kewajiban sholat dihapus dan sejumlah perusakan citra lain. Kedua, Gerakan ini terus dipelihara oleh pemerintah melalui Badan Intelejen Negara untuk dapat dimanfaatkan pada waktu diperlukan, bukti pemanfaatan ini terlihat hari ini dimana isu NII kembali muncul ditengah kebuntuan proses legalisasi yang terhambat dikarenakan pro-kontra elit politik dan minimnya dukungan masyarakat terhadapa UU intelejen sehingga isu NII dimunculkan bersamaan dengan isu radikalisasi untuk mengarahkan opini masyarakat akan pentingnya UU intelejen sebagai payung hukum bagi aparat intelejen untuk memberangus gerakan semacam NII juga teroris tentunya yang digambarkan amat berbahaya kemudian masyarakat dibuat seakan tidak punya pilihan kecuali mendukung UU intelejen. Jika kita sadari maka pada titik ini negara melalui media-medianya sedang menjadi teroris dengan menebar "hantu" yang menakutkan masyarakat bernama NII dan teroris guna melancarkan UU intelejen sementara jika UU intelejen disahkan. Ttentu masyarakat akan menjadi korban pertama operasi berpayung UU ini dimana intelejen bisa secara sah kembali melakukan penculikan, cuci otak (seperti penyataan A.M. Hendropriyono dalam kesempatan berbicara di salah satu acara Tvone) terhadap orang-orang yang dianggap membahayakan negara secara sepihak. Jika itu terjadi jelas terlihat kesamaan pola NII KW 9 dan intelejen dalam bekerja karena memang mereka memiliki satu tujuan dan satu pengendali yaitu pemerintah itu sendiri (data-data tentang keterlibatan intelejen dalam membentuk dan memelihara NII KW 9 cukup banyak dan sulit terbantahkan, namun tidak cukup dipaparkan ditempat ini). Perlu diperhatikan intelejen juga ingin kebagian kue lezat teroris dari amerika jika mereka diikut sertakan dalam proyek antiteror mengingat selama ini kue itu hanya bermuara di POLRI. Perhatikan Tabel. (Fakta yang menguatkan NII KW 9 sengaja dipelihara) NII KW 9 Gerakan Terduga Teroris Aktif sejak era orde baru(padahal era orde baru begitu ketat dengan UU subversi-nya, namun NII KW 9 justru berkembang) Gerakan terduga teroris muncul pasca era reformasi yang relatif lebih bebas Sampai hari ini NII KW 9 tidak bisa diberangus, padahal banyak sekali fakta penyimpangan mereka berikut adanya 100 saksi baru-baru ini ditambah kesaksian mantan mentri NII KW 9 Setelah ada aksi hanya satu pekan langsung diberangus padahal gerakan ini relatif minim saksi dan bukti permulaan Ponpes Al Zaytun justru semakin besar, padahal mereka terbukti terlibat NII KW 9 melalui kesaksian sejumlah korban dan mantan pejabbat NII KW 9 Ada sejumlah Ponpes yang langsung disebut-sebut terlibat terorisme padahal tidak ada bukti, seperti kasus bom cirebon densus langsung mengaitkan dengan Ponpes Nurul Hadid Cirebon Aparat berdalih bahwa NII KW 9 gerakan bawah tanah sehingga sulit dibuktikan sebagai gerakan berbahaya, begitu pula Ponpes Al Zaytun yang memiliki nama-nama gedung tokoh nasional (ini memperlihatkan seakan aparat sangat bodoh sekali menyikapi kamuflase gerakan bawah tanah) Gerakan ini juga di bawah tanah, namun terlihat mudah sekali ditumpas dan cepat disikapi (ini memperlihatkan seakan aparat layak diberi penghargaan dan dipuji kepintarannya dan sangat pintar menyikapi gerakan bawah tanah) POLRI beralasan mereka belum bisa disebut makar kepada negara Disebut-sebut sedang berupaya mendelegitimasi pemerintah Dari tabel, "Mengapa demikian?" "Hati-Hati Anak Anda Menjadi Sholih dan Sholihah !" Mahasiswa dan kampus dijadikan objek dalam kasus NII KW 9 pun demikian kaum muda pada kasus radikalisasi, objek-objek ini harus kita akui adalah fakta yang tidak terbantahkan bahwa NII KW 9 banyak mentarget korbannya yang berstatus mahasiswa. Fakta ini lagi-lagi dimanfaatkan oleh pemerintah melalui awak media untuk menyebarkan "hantu" menyeramkan bernama gerakan Islam radikal kepada para orang tua anak-anak muda dan mahasiswa, penyebaran "hantu" ini lengkap dengan ciri-ciri utama diantaranya mereka yang dituduh gerakan Islam radikal biasanya rajin mengaji, membaca Al Quran, mulai mengenakan jilbab bahkan cadar (bagi yang perempuan), rajin ke masjid (bagi yang laki-laki), gemar membela ummat Islam, dan lain-lain yang pada akhirnya menyasar aktivitas-aktivitas keIslaman pemuda yang diadakan remaja Masjid dan institusi-institusi dakwah kampus. Opini ini dibentuk untuk mengarahkan para orang tua agar memperhatikan aktivitas anaknya seputar kegiatan keIslaman kemudian pada akhirnya para orang tua tanpa sadar memiliki pemahaman yang khawatir jika anaknya menjadi Muslim dam Muslimah yang sholih, mereka lebih tenang melihat anaknya pulang diantar dengan teman lawan jenis (pacar) daripada anak-anak mereka rajin mengaji, berjilbab dan rajin sholat ke masjid karena itu petanda anak anda mulai radikal. Untuk para orang tua, anda tidak perlu terbawa oleh permainan kotor pemerintah melalui aparat dan media-medianya, anda harus sadar bahwa ketika anak anda menjadi sholih dan memahami Islam dengan baik berarti anda telah berinfestasi untuk akhirat, mereka akan menolong anda ketika kematian telah menghampiri, ketika anak anda memahami Islam dengan baik ditandai aktifnya mereka dalam kegiatan keIslaman di masyarakat maupun dikampus secara terbuka berarti anak anda justru selamat dari terkaman gerakan sesat bernama NII KW 9 dan gerakan-gerakan sesat lainnya dikarenakan mereka memiliki pemahaman Islam yang cukup untuk membantah doktrin-doktrin murahan gerakan semisal NII. Hal ini terbukti dengan fakta bahwa NII KW 9 tidak pernah berhasil merekrut pemuda ataupun mahasiswa yang akktif di gerakan dakwah, justru yang mereka target adalah pemuda atau mahasiswa yang terlihat minim pengetahuan Islamnya, kalaupun ada korban NII KW 9 yang berjilbab kesemuanya adalah mereka yang berjilbab pendek (tidak sesuai kketentuan syariat alias jilbab gaul) sebagai petanda memang mereka hanya berjilbab namun tidak memahami Islam dengan baik. Kepada para orang tua, jangan khawatir jika putra-putri anda menjadi sholih ditandai dengan rajin mengaji, ke masjid serta aktif dalam kegiatan keagamaan, anda seharusnya bersyukur memiliki anak yang sholih dan dukung mereka terus untuk semangat mempelajari Islam. Usaha Menegakkan Negara Islam Adalah Tindakan Sesat Judul diatas yang akhirnya tertanam di benak kaum Muslimin Indonesia dengan munculnya fenomena NII KW 9. Jelas ini adalah pengrusakan citra aktifis Islam pro penegakkan syari'at serta pengkaburan pemahaman agama itu sendiri. Memang benar nash-nash Al Qur'an dan Hadits tidak ada yang secara sharih (jelas) memerintahkan umat Islam mendirikan negara, namun jika kita mencermati perjalanan umat Islam yang diawali oleh sepak terjang Rasulullah Sholallahu'alaihi Wasallam dan para sahabatnya Radhiallahu'anhum ajma'in. Telah tercatat dalam tinta emas sejarah kaum Muslimin berhasil mendirikan tatanan kenegaraan yang lebih besar dan luas dari sekedar negara adidaya di zaman ini sekalipun, kita telah melihat bagaimana Rasulullah Sholallahu'alaihi Wasallam dan para Khulafaur Rasyidin berhasil menguasai hampir 2/3 dunia, untuk itu kita perlu mencermati sabda Rasulullah Sholallahu'alaihi Wasallam berikut ini, "Kalian akan melihat perselisihan yang hebat sepeninggalku, maka berpeganglah kalian pada sunnahku dan sunnah Khulafa`ur Rasyidin Al Mahdiyin sepeninggalku. Gigitlah ia dengan gigi geraham (peganglah kuat-kuat), dan jauhilah perkara-perkara yang baru (dalam agama), karena setiap bid`ah adalah sesat." (Shahih Sunan Ibnu Majah no.42) Nabi Sholallahu'alaihi Wasallam jelas memerintahkan kita untuk meneladani sunnah (jalan) beliau dan para khulafaur rasyidin setelahnya, diantara jalan yang mereka tempuh adalah menegakkan supremasi hukum dan politik Islam dalam sebuah wadah yang bernama ke-kholifahan, disinilah letak perintah yang jelas dalam Islam untuk menegakkan supremasi hukum dan politik Islam yang hari ini disebut sebuah negara. Untuk memahami perintah diatas cukup panjang penjelasannya, untuk itu berikut sedikit alur logika syari'at seputar perintah penegakkan negara, Kita tahu dalam Al Qur'an Al Baqarah 183, "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa" Dan Al Baqarah 178, "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh" Perhatikan kata dalam bahasa arab yang ditulis tebal, ayat 183 sudah familiar di telinga kaum Muslimin, para da'i sering mengulang pembbahasan ayat ini dan secara tegas mengatakan bahwa berdosa besar bagi yang meninggalkannya karena jelas puasa diwajibkan, kata "kutiba" menegaskan tentang kewajibannya, kaum Muslimin pun menerima dengan semangat pewajiban syari'at puasa ini. Kemudian mari kita simak ayat 178, disana juga menggunakan kata yang sama dengan ayat sebelumnya yang bermakna wajib mengakkan qishosh (pembalasan setimpal) dalam Islam khususnya dalam kasus pembunuhan, untuk kewajiban dalam ayat 178 ini para da'i arang yang mmenyinggung, kaum Muslimin tidak berani berkata tegas bahwa meninggalkannya adalah dosa besar sebagaimana jika kita meninggalkan perintah dalam ayat 183, Mengapa demikian? Dalam ayat 178 jelas terdapat perintah tegas untuk menegakkan salah satu hukum Alloh Subhanahu Wa Ta'ala yang bernama qishosh bentuk kalimat perintahnya dalam Al Quran sama seperti perintah berpuasa, perbedaannya hanyalah pada aspek pelaksanaannya, untuk puasa setiap orang langsung bisa melaksanakannya, namun untuk qishosh tidak setiap orang bisa langsung melaksanakannya (karena qishosh bisa terlaksana jika perangkat pelaksananya ada yaitu tegaknya supremasi hukum dalam sebuah negara), jika dapat langsung dilaksanakan setiap orang maka justru akan terjadi kekacauan. Rasulullah Sholallahu'alaihi Wasallam dan sahabat Radhiallahu'anhum ajma'in telah mencontohkan tata cara melaksanakan perintah dalam ayat 178 diatas dengan menegakkan supremasi hukum dan politik dibawah wadah ke-kholifahan. Dengan demikian dalam rangka mengakkan keadilan dalam menyikapi perintah Alloh Subhanahu Wa Ta'ala (ayat 183 dan 178), kita harus jujur bahwa menegakkan institusi apapun namanya yang bisa menegakkan perintah Alloh Subhanahu Wa Ta'ala berupa hukum-hukum syari'at adalah wajib dan perlu diusahakan semaksimal mungkin mengingat banyak perintah Alloh Subhanahu Wa Ta'ala tidak bbisa terlaksana tanpanya, jika tidak berarti kita tidak jujur menyikapi perintah Alloh Subhanahu Wa Ta'ala. Sebagai analogi jika ingin sholat harus berwudhu, maka wudhu menjadi wajib karena sholat tidak dapat terlaksana tanpanya, maka menegakkan supremasi hukum dan politik dalam bentuk apapun (seperti negara)menjadi wajib demi terlaksananya kewajiban Islam seperti qishosh. Ini hanyalah contoh kecil, semoga dengan ini kita bisa jujur bahwa menegakkan syari'at adalah penting, kita bisa mengatakan NII KW 9 sesat namun cita-cita mengakkan syari'at dalam wahana negara bukanlah cita-cita sesat melainkan perintah Alloh Subhanahu Wa Ta'ala. Terjemahan Al Quran Harus Direvisi karena Memicu Radikalisme Buntut dari opini sedemikian rupa yang dibentuk oleh musuh-musuh Islam berujung pada usaha untuk merusak kitab suci umat Islam. Tidak perlu berpanjang lebar, ini jelas merupakan penghinaan terhadap kitab Alloh Azza Wa Jalla, kita tidak perlu repot dengan opini ini, faktanya terjemahan Al Quran Depag telah ada sejak tahun 60-an, sementara aksi radikalisme (jika bisa dikatakan demikian) baru marak pasca era reformasi, Prof.DR. Ali Mustafa Ya'kub (MUI) telah membandingkan bahwa Al Quran terjemahan Inggris pun tidak berbeda secara makna dengan terjemahan Al Quran versi Depag, lalu mengapa kehidupan kaum Muslimin barat tidak diwarnai dengan radikalisme?, kesimpulan harus merevisi terjemahan Al Quran Depag memang terlalu gegabah dan menunjukkan skeptisisme berlebihan pemerintah dan sebagian tokoh nasional terhadap Islam, ini petanda lagi-lagi pemerintah mencoba mendiskreditkan Islam, maka dengan inilah hakikkatnya pemerintah sendiri yang selalu melakukan tindakan yang secara tidak langsung memprovokasi umat Islam dengan cara terus melemparkan citra buruk kepada Islam. Diantara yang paling menyakitkan hati umat Islam sebuah ormas Islam yaitu Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) yang konon memperjuangkan penegakkan syari'at justru mendukung opini perlunya terjemahan Al Quran direvisi, melalui tokohnya Irfan S. Awwas dan Muhammad Thalib mereka dengan penuh percaya diri mendukung ide revisi ini. Hal ini tidak lebih dari sekedar sikap hubbuzhzhuhur (cinta ketenaran) dari kedua tokoh itu mengingat MMI sudah tenggelam pasca ditinggal oleh tokoh karismatik Ustadz Abu Bakar Ba'asyir, dengan isu ini mereka mencoba untuk mendongkrak kembali popularitas ormas mereka yang mulai tenggelam. Disamping itu Irfan S. Awwas (adik kandung Ust. Abu Jibril) harusnya sadar bahwa sebaiknya ia menegur kakak kandungnya sendiri yang jika mengisi kajian-kajian hobi membicarakan seputar jihad yang dinilai oleh pemerintah sebagai tindakan radikal, bahkan materi jihad terus diulang-ulang oleh kakak kandung Irfan S. Awwas ini di setiap kesempatan seakan dalan Islam tidak ada yang lebih penting selain jihad (banyak eks.peserta majelis Abu Jibril mengeluhkan bahwa materinya jihad terus menerus sehingga mereka tidak mendapat pembahasan Islam yang utuh). Kepada MMI khususnya Irfan S, Awwas, sebaiknya anda menegur kakak kandung anda sendiri yang juga pejabat MMI yang gemar membahas persoalan jihad (menurut pemerintah jihad adalah pembahasan dalam Islam yang memicu radikalisme) ketimbang menyalahkan terjemahan Al Quran Depag yang telah diteliti oleh 20 ulama ahli. Demikian pernyataan Mahasiswa Pecinta seputar fenomena NII KW 9 dan turunannya, semoga dapat mencerahkan umat khususnya dunia mahasiswa. Kepada ikhwah aktifis mahasiswa Islam apapun latar belakangnya, jangan terpengaruh dengan isu-isu penyudutan Islam, lanjutkan perjuangan ini, tetaplah maju dengan dada tegap menghadapi setiap musuh-musuh Islam. MPI Jogjampi_jogja@yahoo.com Sent from BlackBerry® on 3
-- -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=- Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125 Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63 Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Oleh Dr Lai Chiu-Nan
Ini telah berhasil bagi banyak org. Apabila kejadian anda demikian juga, ayo beritahu pd org lain.
Dr. Chiu-Nan sendiri tak memungut biaya u/ informasinya ini, kr itu sebaiknya kita buat ini gratis juga. Ganjarannya adl bila ada org yg kr informasi yg anda berikan mjd sehat.
Batu empedu tak banyak dirisaukan org, tp sebenarnya semua perlu tahu kr kita hampir pasti mengindapnya.
Apalagi kr batu empedu bisa berakhir dg penyakit kanker. "Kanker sendiri tdk pernah muncul sbg penyakit pertama" kata Dr. Chiu-Nan.
"Umumnya ada penyakit lain yg mendahuluinya. Dlm penelitian di Tiongkok saya menemukan bacaan bhw org2 yg terkena kanker biasanya ada byk batu dlm tubuhnya. Dlm kantung empedu hampir semua dari kita mengandung batu empedu. Perbedaannya hanya dlm ukuran dan jumlah saja. Gejala adanya batu empedu biasanya adl perasaan penuh di perut (enek, busung) sehabis makan. Rasanya kurang tuntas mencernakan makanan. Dalam kondisi parah ada tambahan rasa nyeri pd ginjal."
Bila anda menduga ada batu pd empedu anda, cobalah cara yg dianjurkan oleh Dr. Chiu Nan untuk menghilangkannya secara alamiah.
Pengobatan ini juga dapat dipakai bila ada keluhan gangguan hati, kr hati dan kandung empedu saling berkaitan.
Tata-cara pengobatannya adalah sebagai berikut :
1. Selama lima hari berturut2 minumlah 4 gelas sari buah apel segar setiap hari, atau makanlah 4 atau 5 buah apel segar, tergantung selera anda. Apel berkhasiat melembutkan batu empedu. Selama masa ini anda boleh makan spt biasa.
2. Pada hari ke-6 jangan makan malam. Jam 18:00, minum 1 sdt "Epsom salt" (magnesium sulfat, garam Inggris) dg segelas air hangat.
Jam 20:00 lakukan hal yg sama. Magnesium sulfat berkhasiat membuka pembuluh2 kandung empedu. Jam 22:00 campurkan 1/2 cangkir minyak zaitun (minyak wijen) + 1/2 cangkir sari jeruk segar. Aduk sebelum minum. Minyaknya melumasi batu2 u/ melancarkan keluarnya batu empedu.
Keesokan hari Anda akan menemukan batu2 berwarna kehijauan dlm limbah air besar anda. "Batu-batu ini biasanya mengambang," menurut Dr. Chiu-Nan.
"Cobalah hitung jumlahnya. Ada yg jumlahnya 40, 50 sampai 100 batu. Banyak sekali. Tanpa gejala apapun Anda mungkin memiliki ratusan batu yg berhasil dikeluarkan melalui metoda ini, walaupun mungkin tdk semuanya keluar. Baik sekali apabila kita sekali2 membersihkan kandung empedu kita. ...cOpaS From Next Door Milis....
Lagi pada sibukk ni....! -- -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=- Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125 Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63 Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Kenapa ga mendukung poligami saja ya? Regards F a i z a L From: milis_iqra@googlegroups.com [mailto:milis_iqra@googlegroups.com] On Behalf Of Muhammad Amir Rosyidi Sent: Thursday, June 09, 2011 10:05 AM To: milis_iqra Subject: {MS-Spam-6} [Milis_Iqra] Politisi Perempuan Kuwait Kampanyekan Perbudakan Seks Perempuan Politisi Perempuan Kuwait Kampanyekan Perbudakan Seks Perempuan Kamis, 09 Juni 2011 09:46 WIB REPUBLIKA.CO.ID,KUWAIT CITY - Seorang politisi wanita Kuwait melontarkan ide yang tidak biasa. Salwa Al Mutairi, nama politisi tersebut, menyarankan agar pemerintah Kuwait melegalkan perbudakan seks perempuan agar pria-pria Kuwait tidak selingkuh. Untuk mencegah selingkuh, Salwa menyarankan agar pria-pria Kuwait membeli saja budak perempuan dari penjara-penjara di luar negeri. Para budak perempuan tersebut merupakan tahanan perang di negara-negara yang sedang atau baru saja dilanda perang. ''Contohnya adalah perang Chechnya. Pasti banyak wanita Rusia yang menjadi tahanan perang,'' kata Salwa. ''Jadi langsung saja pergi dan beli para tahanan Rusia tersebut. Para tahanan wanita itu kemudian dijual di Kuwait. Hal tersebut lebih baik daripada lelaki kita menjalin hubungan seksual yang terlarang.'' Salwa menilai cara tersebut sebagai langkah bagi lelaki Kuwait untuk menghindari diri dari perzinahan. Karena, membeli budak seks perempuan itu sama saja dengan menikah sehingga sah dan tidak haram. Tidak hanya itu alasannya. Menurut Salwa, perempuan budak seks juga ikut tertolong dan terangkat derajatnya dengan menjadi selir lelaki Kuwait. Para perempuan budak seks juga akan terhindar dari ancaman kelaparan. ''Kita tidak perlu merasa malu untuk melakukannya. Karena, ini tidak haram menurut hukum syariah Islam,'' kata Salwa. Salwa pun mencontohkan Harun al-Rashid sebagai salah satu contohnya. Harun Al-Rashid, pemimpin Islam abad 8 Masehi yang menguasai daratan Iran, Irak dan Suriah, dikabarkan memiliki selir sebanyak 2000 orang. Salwa merekomendasikan agar Kuwait memiliki kantor yang khusus mengurus masalah budak seks perempuan. Dalam aturannya nanti, setiap pria Kuwait dibatasi memiliki budak perempuan paling banyak 15 selir. Salwa mengaku sudah konsultasi dengan seorang mufti Arab Saudi ketika dia datang ke Mekkah. Menurut sang mufti, budak seks tidak diharamkan dalam Islam. ''Mereka mengatakan bahwa itu (budak seks) benar. Satu-satunya cara untuk menghindari pria dari selingkuh adalah jawari (budak seks),'' katanya. Tapi, mufti Arab Saudi itu kemungkinan mengatakan kepada Salwa:'Konteksnya adalah negara Muslim menguasai negara non-Muslim. Jadi, jawari ini statusnya tawanan perang.'' -- Regards, Muhammad Amir Rosyidi Distributed Website Corporation -- -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=- Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125 Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63 Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--- This message has been scanned for viruses and dangerous content by MailScanner, and is believed to be clean. -- This message has been scanned for viruses and dangerous content by MailScanner, and is believed to be clean.
Politisi Perempuan Kuwait Kampanyekan Perbudakan Seks Perempuan Kamis, 09 Juni 2011 09:46 WIB REPUBLIKA.CO.ID,KUWAIT CITY - Seorang politisi wanita Kuwait melontarkan ide yang tidak biasa. Salwa Al Mutairi, nama politisi tersebut, menyarankan agar pemerintah Kuwait melegalkan perbudakan seks perempuan agar pria-pria Kuwait tidak selingkuh.
Untuk mencegah selingkuh, Salwa menyarankan agar pria-pria Kuwait membeli saja budak perempuan dari penjara-penjara di luar negeri. Para budak perempuan tersebut merupakan tahanan perang di negara-negara yang sedang atau baru saja dilanda perang.
''Contohnya adalah perang Chechnya. Pasti banyak wanita Rusia yang menjadi tahanan perang,'' kata Salwa. ''Jadi langsung saja pergi dan beli para tahanan Rusia tersebut. Para tahanan wanita itu kemudian dijual di Kuwait. Hal tersebut lebih baik daripada lelaki kita menjalin hubungan seksual yang terlarang.''
Salwa menilai cara tersebut sebagai langkah bagi lelaki Kuwait untuk menghindari diri dari perzinahan. Karena, membeli budak seks perempuan itu sama saja dengan menikah sehingga sah dan tidak haram.
Tidak hanya itu alasannya. Menurut Salwa, perempuan budak seks juga ikut tertolong dan terangkat derajatnya dengan menjadi selir lelaki Kuwait. Para perempuan budak seks juga akan terhindar dari ancaman kelaparan.
''Kita tidak perlu merasa malu untuk melakukannya. Karena, ini tidak haram menurut hukum syariah Islam,'' kata Salwa.
Salwa pun mencontohkan Harun al-Rashid sebagai salah satu contohnya. Harun Al-Rashid, pemimpin Islam abad 8 Masehi yang menguasai daratan Iran, Irak dan Suriah, dikabarkan memiliki selir sebanyak 2000 orang.
Salwa merekomendasikan agar Kuwait memiliki kantor yang khusus mengurus masalah budak seks perempuan. Dalam aturannya nanti, setiap pria Kuwait dibatasi memiliki budak perempuan paling banyak 15 selir.
Salwa mengaku sudah konsultasi dengan seorang mufti Arab Saudi ketika dia datang ke Mekkah. Menurut sang mufti, budak seks tidak diharamkan dalam Islam. ''Mereka mengatakan bahwa itu (budak seks) benar. Satu-satunya cara untuk menghindari pria dari selingkuh adalah jawari (budak seks),'' katanya.
Tapi, mufti Arab Saudi itu kemungkinan mengatakan kepada Salwa:'Konteksnya adalah negara Muslim menguasai negara non-Muslim. Jadi, jawari ini statusnya tawanan perang.'' Redaktur: Didi Purwadi -- Regards, Muhammad Amir Rosyidi Distributed Website Corporation -- -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=- Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125 Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63 Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
|