Saturday, April 30, 2011

Re: [Milis_Iqra] Ketua MUI: Syiah Sah sebagai Mazhab Islam

Benul, betul...dan benar....
sesuatu yg berlebih itu tidak baik adanya.....jadi jangan berlebihan
fanatik buta-nya, tapi kalo sumber benar setelah cross check, ikut
kajian dan langsung bertanya pada sumber-nya ya gak apa2, tapi tetep
gak boleh buta...krn ilmu itu terus dipelajari...(tuntutlah ilmu
sampai di negeri china hehehe)

Aku selalu ingat nasihat masku....dulu pernah naik taxi di semarang,
Otot2an sama supir taxi krn argo (krn si sopir gak mau pake argo) atau
masalah bagasi (agak lupa). Trus akhirnya masku bilang....udahlah, gak
perlu otot2an sama sopir taxi itu, gak bakalan pernah
selesai.....percuma kowe sekolah tinggi2, tapi kok otot2an begitu, yg
dipakai otak aja, jangan dengkul hehe....sayang S2-nya S3-nya kalo
dipakai otot2an seperti itu...gak ada manfaatnyaa, emosi bikin capek,
bikin energi negative keluar, akhirnya gak focus....dan kadang2 masih
terngiang2 terus sampai sekarang....begitulah kira2 aku dulu pake
Otot, akhirnya menyesal kemudian hehehe...tapi namanya manusia, harus
sll diingatkan satu dg lainnya (termasuk mengkoreksi diri saya
sendiri)

2011/5/1 <whe.en9999@gmail.com>:
> :-)
> Namanya aliran, ketika dibicarakan aaa otot lach mas berperan hehehheh
> Otot tangan buat nulis :-) :-) misalnya
>
> Masalahnya itu tadi mas,
> Informasi sudah terbuka luas, tapi kita maunya begini begitu tok, kan ga bisa,
>
> Bukankah ketika satu sumber sudah ga konsisten saja sudah jadi pertanyaan? Bukan fanatik buta kasarnya ya mas?
>
> Contohnya ya yang saya tanyakan dulu habis mengcounter tidak benar dilarang di negara tetangga, eh habis itu sehubungan dilarang disana perlu dilakukan perdiskusian, ini sebenarnya membingungkan saya, makanya saya crosscek bertanya, tapi ya gitu dech hasilnya :-D
>
> Namun karena yang ditanyakan aliran, itu tadi, pasti ada otot mas :-D
>
> Mungkin gunanya ikut kajian langsung biar bisa crosscek dan tahu sumber aslinya yach?
> Narasumbernya kan pasti, kelihatan, bisa direkam juga loch.
>
> Di indo banyak banget loch kalo ini mau dimanfaatkan, tinggal pilih waktu dan tempat.
> Ya dengan mengesampingkan alergi aliran, kalo kita cuma ngaji ke satu aliran gimana kita tahu aliran itu salah pa ga, gitu maksud saya :-)
>
> Regards
> Whe-en
>
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>
> -----Original Message-----
> From: Erwin Bayu Aji <erwinbayu@gmail.com>
> Sender: milis_iqra@googlegroups.com
> Date: Sun, 1 May 2011 09:01:35
> To: <milis_iqra@googlegroups.com>
> Reply-To: milis_iqra@googlegroups.com
> Subject: Re: [Milis_Iqra] Ketua MUI: Syiah Sah sebagai Mazhab Islam
>
> Inilah mungkin fungsi kita untuk selalu melakukan cross checking, dan
> diskusi dg arif...saling mengkoreksi kalau memang ada yg perlu
> dikoreksi, tapi koreksi itu gak perlu pakai OTOT! hanya tukang becak
> dan tukang ojek sepada yg wajib menggunakan OTOT saat bekerja mencari
> nafkah,.bukan dalam berdikusi hehehe
>
>
> Sorry diluar kontek thread subject: (tidak membahas IRIB yaa, biar gak
> salah interpertasi...)
>
> Terus terang, saking bebas-nya, bebasnya dunia internet, orang bebas
> membuat websites, mengisi website dengan berita2 dll....
>
> sampai kemarin2 itu pernah terbersit dari temen2 disini, bagaimana
> meneliti sumber website itu benar adanya, atau jangan2 karangan
> zionist, atau kumpeni2 yg ingin menghancurkan islam......banyak
> ditemukan website "islam" yg bernuansa "islami' tapi ternyata dicheck
> oleh temen, woooo, itu buatan orang yg gak bertanggung jawab (saya gak
> boleh menggangap mereka itu kafir, lebih baik oknum yg tidak
> bertanggung jawab mgkn lebih tepat).
>
> kadang2 website membuat seolah2 menjadi guru kita, padahal website
> internet, bisa dibuat oleh siapa saja, tinggal cuplik sana sini, ambil
> sana sini, copy dan paste....diutak atik, dibumbu2in.....akhirnya
> RUJAK'an....hehehe.
>
>
>
> 2011/5/1  <whe.en9999@gmail.com>:
>> Mas wawan,
>> Correct me if wrong, dulu juga ada informasi dari Irib bahwa malaysia tidak
>> melarang syiah pada saat salah satu web Islam di indo mengupload negara
>> tersebut melarang aliran ini di negaranya.
>>
>> Setelah itu ada berita lagi dari IRIB ada kunjungan beberapa ulama indo ke
>> Iran salah satunya karena adanya pemberitaan larangan aliran syiah di
>> malaysia, sehingga waktu itu saya menanyakan ulama tersebut mewakili
>> golongan yang mana dari indo?
>>
>> Semoga pertanyaan mas wawan mendapat jawaban memuaskan, sehingga menambah
>> wawasan saya juga.
>>
>> Terimakasih
>> Whe-en
>>
>> Sent from my BlackBerry®
>> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>>
>>________________________________
>> From: wawan™ hrn.milis@gmail.com
>> Sender: milis_iqra@googlegroups.com
>> Date: Sun, 1 May 2011 06:22:22 +0700
>> To: <milis_iqra@googlegroups.com>
>> ReplyTo: milis_iqra@googlegroups.com
>> Subject: Re: [Milis_Iqra] Ketua MUI: Syiah Sah sebagai Mazhab Islam
>> bisa disebutkan, kapan tanggal kunjungan ini ?
>> jika teliti, ada banyak berita2 dari irib yg dikemas seolah2 merupakan
>> berita terkini/terbaru. dan ini yg diposting2 disini.
>>
>> 2011/4/29 Armansyah <armansyah.skom@gmail.com>
>>>
>>> Ketua MUI: Syiah Sah sebagai Mazhab Islam
>>> Sumber
>>> : http://indonesian.irib.ir/index.php?option=com_content&view=article&id=32740&Itemid=18
>>> Di tengah gencarnya isu yang menyudutkan syiah sebagai mazhab sesat dan
>>> dinilai bukan bagian dari Islam, Ketua Majelis Ulama Indonesia menyebut
>>> syiah sebagai mazhab yang sah dan benar dalam Islam.
>>> Di hadapan lebih dari seratus pelajar Indonesia yang belajar di Iran,
>>> Ketua MUI, Prof.Dr. KH. Umar Shihab mengatakan, "Sunni dan Syiah bersaudara,
>>> sama-sama umat Islam, itulah prinsip yang dipegang oleh MUI. Jika ada yang
>>> memperselisihkan dan menabrakkan keduanya, mereka adalah penghasut dan
>>> pemecah belah umat, mereka berhadapan dengan Allah swt yang menghendaki umat
>>> ini bersatu."
>>> Sebagaimana dilaporkan Kantor Berita ABNA, dalam kunjungannya ke Iran atas
>>> undangan Forum Pendekatan Mazhab Islam, Umar Shihab beserta beberapa anggota
>>> rombongan menyempatkan mengadakan tatap muka dan pertemuan dengan pelajar
>>> Indonesia yang sedang menuntut ilmu di kota suci Qom, Iran.
>>> Rombongan MUI terdiri dari ketua pusat, beberapa ketua harian dan ketua
>>> komisi, namun beberapa dari rombongan telah bertolak ke tanah air sehingga
>>> tidak sempat mengikuti pertemuan dengan para pelajar Indonesia tersebut.
>>> "Dalam kunjungan ini kami telah melakukan beberapa hal, diantaranya, atas
>>> nama ketua MUI. KH. Prof. DR. Umar Shihab dan atas nama Majma Taghrib bainal
>>> Mazahib Ayatullah Ali Tashkiri, telah dilakukan penandatanganan MOU
>>> kesepakatan bersama. Di antara poinnya adalah kesepakatan untuk melakukan
>>> kerjasama antara MUI dengan Majma Taghrib bainal Mazahib dan pengakuan bahwa
>>> Syiah adalah termasuk mazhab yang sah dan benar dalam Islam. " Jelas Wakil
>>> Ketua Komisi Ukhuwah Islamiyah, DR. Khalid Walid.
>>> Lebih lanjut beliau menjelaskan,"Diantara bentuk kerjasama yang disepakati
>>> adalah pengiriman para peneliti dan ulama Indonesia ke Iran untuk mengikuti
>>> pertemuan dan pendidikan khusus mengenai beberapa hal yang beragam di Iran
>>> begitu juga sebaliknya, ulama-ulama dan peneliti Iran akan berkunjung ke
>>> Indonesia. Di samping itu juga kita telah bertemu dengan Menteri Luar Negeri
>>> Iran, Departemen Pengurusan Haji dan juga berkunjung ke Kamar Dagang
>>> Industri Iran untuk bekerjasama dalam produk halal. Insya Allah, jalinan
>>> kerjasama ini diharapkan dengan tujuan mengeratkan hubungan antara Republik
>>> Islam Iran dengan masyarakat muslim Indonesia."
>>> "Semoga dengan adanya kesepakatan dan kerjasama tersebut ukhuwah Islamiyah
>>> dapat terjalin dengan baik dan kedua belah pihak bisa saling memahami."
>>> Harapnya.
>>> Perpecahan dan Kebodohan, Ujian bagi Umat Islam
>>> KH. Prof. DR. Umar Shihab menyampaikan nasehatnya di hadapan seratus lebih
>>> pelajar Indonesia yang hadir. Beliau menyatakan bahwa hidup di dunia ini
>>> penuh dengan tantangan, ujian dan kesulitan-kesulitan. Lebih lanjut
>>> menjelaskan, "Masyarakat Indonesia saat ini diuji dengan perpecahan. Dalam
>>> internal umat Islam sendiri terdapat berbagai macam kelompok yang mengarah
>>> kepada perpecahan, ada yang menyatakan diri sebagai kelompok liberal,
>>> kelompok anti agama, kelompok anti Syiah dan lain-lain. Keberadaan
>>> kelompok-kelompok ini sangat mengancam persatuan umat Islam."
>>> Menurut beliau ada dua kelompok pemecah umat Islam. Pertama kelompok
>>> pemecah dari luar umat Islam, yakni dari kalangan Yahudi dan Nasrani.
>>> Sebagaimana yang dijelaskan Al-Qur'an keduanya tidak akan senang sampai umat
>>> Islam mengikuti agama dan kelompok mereka. Mereka melakukan berbagai macam
>>> cara dengan giat utuk memecah belah umat, melalui buku-buku, selebaran dan
>>> memanfaatkan tekhnologi yang mereka miliki. Mereka menipu dan menghasut umat
>>> misalnya melalui pemahaman pluralisme yang menyatakan semua agama sama. Ini
>>> adalah pemahaman yang sesat bahkan mengarah kepada kekafiran. Karena itu MUI
>>> telah mengeluarkan fatwa bahwa pernyataan dan keyakinan semua agama sama
>>> adalah pernyataan yang tidak bisa dibenarkan dan MUI telah mengharamkannya.
>>> Kedua, kelompok pemecah dari kalangan umat Islam sendiri. Tidak sedikit
>>> dari kelompok umat Islam yang justru memecah belah umat. Mereka mengeluarkan
>>> pernyataan-pernyataan yang memicu perpecahan umat, mereka misalnya menyebut
>>> maulid itu bid'ah, mengucapkan shalawat di setiap kegiatan itu bid'ah
>>> sehingga dengan pemahaman yang seperti itu mereka menyesatkan dan memusuhi
>>> kelompok Islam yang mengamalkannya.
>>> Di bagian lain ceramahnya, Ketua MUI Pusat ini menyebut ujian kedua Umat
>>> islam adalah kebodohan. "Pelajari dan tuntutlah ilmu agama ini dengan benar
>>> dan dari sumbernya yang asli. Al-Qur'an menyebutkan, yang manakah lebih
>>> layak kamu ikuti, orang yang memiliki pengetahuan atau orang yang tidak
>>> memiliki pengetahuan?. Dan Nabi Muhammad saww dalam haditsnya menyebutkan,
>>> Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya. Dari riwayat Nabi ini, jelas
>>> disebutkan bahwa Sayyidina Ali lebih layak diikuti setelah Nabi. Karenanya
>>> tuntutlah ilmu yang berasal langsung dari sumbernya. Sayangnya kebanyakan
>>> kaum muslimin menyingkirkan dan melupakan hadits-hadits yang bersumber dari
>>> Sayyidina Ali, keluarga, sahabat utama dan terdekat dengan Nabi, dan lebih
>>> banyak mengamalkan dan menerima hadits dari selain beliau,"tegas Umar
>>> Shihab.
>>> Di penghujung ceramah beliau, Ketua MUI Pusat Prof. DR. Umar Shihab
>>> kembali mempertegas pesan Al-Qur'an, Innamal mu'minuna ikhwa, orang-orang
>>> yang beriman itu bersaudara. "Saudara-saudara belajarlah yang
>>> bersungguh-sungguh, dan ketika kembali ke tanah air, sampaikanlah ajaran
>>> Islam yang benar. Saya tidak menyatakan yang benar itu Syiah atau Sunni,
>>> tetapi keduanya."tegas beliau.
>>> Prinsip MUI: Sunni dan Syiah Bersaudara
>>> Setelah Prof. Umar Shihab menyampaikan nasehatnya, dilanjutkan dengan sesi
>>> tanya jawab. Beberapa pelajar kemudian mengajukan pertanyaan. Diantara
>>> pertanyaan yang diajukan, bisakah MUI wilayah di daerah mengeluarkan fatwa
>>> yang bertentangan dengan fatwa yang dikeluarkan oleh MUI Pusat?.
>>> Prof Umar Shihab memberikan jawaban, MUI wilayah jika berkaitan khusus
>>> dengan persoalan umat di daerahnya dibenarkan untuk mengeluarkan fatwa
>>> sendiri, namun jika berkaitan dengan kepentingan nasional, maka yang berhak
>>> mengeluarkan fatwa hanya MUI Pusat yang harus diikuti oleh MUI-MUI di
>>> daerah. Dan MUI di daerah tidak memiliki wewenang untuk menganulir fatwa
>>> yang telah dikeluarkan MUI Pusat.
>>> "Misalnya ada MUI Daerah yang mengeluarkan fatwa Syiah itu sesat -namun
>>> Alhamdulillah syukurnya belum ada MUI Daerah yang mengeluarkan fatwa seperti
>>> itu- maka fatwa tersebut tidak sah secara konstitusi, sebab MUI Pusat
>>> menyatakan Syiah itu sah sebagai mazhab Islam dan tidak sesat. Jika ada
>>> petinggi MUI yang mengatakan seperti itu, itu adalah pendapat pribadi dan
>>> bukan keputusan MUI sebagai sebuah organisasi." Jelas beliau.
>>> Ketika ditanyakan langkah-langkah MUI Pusat yang akan dilakukan untuk
>>> mewujudkan persatuan umat dan menyelesaikan perselisihan Sunni-Syiah, Prof.
>>> Umar Shihab menjelaskan bahwa MUI akan menjadi penyelenggara seminar
>>> Internasional Persaudaraan umat Islam di bulan Desember akhir tahun ini.
>>> "MUI akan mengundang ulama-ulama dari berbagai Negara, dari Mesir, Iran
>>> bahkan dari Arab Saudi termasuk Syaikh Yusuf Qhardawi untuk hadir sebagai
>>> pembicara. Indonesia insya Allah akan menjadi perintis persatuan umat Islam
>>> khususnya antara Sunni dan Syiah, semoga Allah membantu usaha-usaha kita."
>>> Jelas beliau.
>>> Setelah memasuki waktu maghrib, dilakukan shalat maghrib berjama'ah yang
>>> diimami oleh Sayyid Farid, dan Prof. Umar Shihab menjadi jama'ah di shaf
>>> pertama.
>>> Acara pertemuan tersebut diakhiri dengan makan malam bersama, dan do'a
>>> bersama dipenghujung acara dipimpin oleh KH. Prof. DR. Umar Shihab.
>>>  Pertemuan Ketua MUI Pusat Prof. DR. Umar Shihab dengan pelajar Indonesia
>>> yang sedang berada di Qom Iran ini adalah pertemuan yang kedua kalinya,
>>> setelah sebelumnya dua tahun lalu diadakan pertemuan di tempat yang sama.
>>> (IRIB/ABNA)
>>> --
>>> Salamun 'ala manittaba al Huda
>>>
>>>
>>>
>>> ARMANSYAH
>>>
>>> --
>>>
>>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>>> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
>>> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>>>
>>> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
>>> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>>>
>>> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
>>> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
>>> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
>>> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
>>>
>>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>>
>> --
>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
>> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>>
>> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
>> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>>
>> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
>> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
>> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
>> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>>
>> --
>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
>> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>>
>> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
>> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>>
>> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
>> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
>> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
>> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>
> --
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>
> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>
> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
>  Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
>  Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
>     Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>
> --
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>
> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>
> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
>  Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
>  Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
>     Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

Re: [Milis_Iqra] Ketua MUI: Syiah Sah sebagai Mazhab Islam

:-)
Namanya aliran, ketika dibicarakan aaa otot lach mas berperan hehehheh
Otot tangan buat nulis :-) :-) misalnya

Masalahnya itu tadi mas,
Informasi sudah terbuka luas, tapi kita maunya begini begitu tok, kan ga bisa,

Bukankah ketika satu sumber sudah ga konsisten saja sudah jadi pertanyaan? Bukan fanatik buta kasarnya ya mas?

Contohnya ya yang saya tanyakan dulu habis mengcounter tidak benar dilarang di negara tetangga, eh habis itu sehubungan dilarang disana perlu dilakukan perdiskusian, ini sebenarnya membingungkan saya, makanya saya crosscek bertanya, tapi ya gitu dech hasilnya :-D

Namun karena yang ditanyakan aliran, itu tadi, pasti ada otot mas :-D

Mungkin gunanya ikut kajian langsung biar bisa crosscek dan tahu sumber aslinya yach?
Narasumbernya kan pasti, kelihatan, bisa direkam juga loch.

Di indo banyak banget loch kalo ini mau dimanfaatkan, tinggal pilih waktu dan tempat.
Ya dengan mengesampingkan alergi aliran, kalo kita cuma ngaji ke satu aliran gimana kita tahu aliran itu salah pa ga, gitu maksud saya :-)

Regards
Whe-en

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: Erwin Bayu Aji <erwinbayu@gmail.com>
Sender: milis_iqra@googlegroups.com
Date: Sun, 1 May 2011 09:01:35
To: <milis_iqra@googlegroups.com>
Reply-To: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: Re: [Milis_Iqra] Ketua MUI: Syiah Sah sebagai Mazhab Islam

Inilah mungkin fungsi kita untuk selalu melakukan cross checking, dan
diskusi dg arif...saling mengkoreksi kalau memang ada yg perlu
dikoreksi, tapi koreksi itu gak perlu pakai OTOT! hanya tukang becak
dan tukang ojek sepada yg wajib menggunakan OTOT saat bekerja mencari
nafkah,.bukan dalam berdikusi hehehe


Sorry diluar kontek thread subject: (tidak membahas IRIB yaa, biar gak
salah interpertasi...)

Terus terang, saking bebas-nya, bebasnya dunia internet, orang bebas
membuat websites, mengisi website dengan berita2 dll....

sampai kemarin2 itu pernah terbersit dari temen2 disini, bagaimana
meneliti sumber website itu benar adanya, atau jangan2 karangan
zionist, atau kumpeni2 yg ingin menghancurkan islam......banyak
ditemukan website "islam" yg bernuansa "islami' tapi ternyata dicheck
oleh temen, woooo, itu buatan orang yg gak bertanggung jawab (saya gak
boleh menggangap mereka itu kafir, lebih baik oknum yg tidak
bertanggung jawab mgkn lebih tepat).

kadang2 website membuat seolah2 menjadi guru kita, padahal website
internet, bisa dibuat oleh siapa saja, tinggal cuplik sana sini, ambil
sana sini, copy dan paste....diutak atik, dibumbu2in.....akhirnya
RUJAK'an....hehehe.

2011/5/1 <whe.en9999@gmail.com>:
> Mas wawan,
> Correct me if wrong, dulu juga ada informasi dari Irib bahwa malaysia tidak
> melarang syiah pada saat salah satu web Islam di indo mengupload negara
> tersebut melarang aliran ini di negaranya.
>
> Setelah itu ada berita lagi dari IRIB ada kunjungan beberapa ulama indo ke
> Iran salah satunya karena adanya pemberitaan larangan aliran syiah di
> malaysia, sehingga waktu itu saya menanyakan ulama tersebut mewakili
> golongan yang mana dari indo?
>
> Semoga pertanyaan mas wawan mendapat jawaban memuaskan, sehingga menambah
> wawasan saya juga.
>
> Terimakasih
> Whe-en
>
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>
>________________________________
> From: wawan™ hrn.milis@gmail.com
> Sender: milis_iqra@googlegroups.com
> Date: Sun, 1 May 2011 06:22:22 +0700
> To: <milis_iqra@googlegroups.com>
> ReplyTo: milis_iqra@googlegroups.com
> Subject: Re: [Milis_Iqra] Ketua MUI: Syiah Sah sebagai Mazhab Islam
> bisa disebutkan, kapan tanggal kunjungan ini ?
> jika teliti, ada banyak berita2 dari irib yg dikemas seolah2 merupakan
> berita terkini/terbaru. dan ini yg diposting2 disini.
>
> 2011/4/29 Armansyah <armansyah.skom@gmail.com>
>>
>> Ketua MUI: Syiah Sah sebagai Mazhab Islam
>> Sumber
>> : http://indonesian.irib.ir/index.php?option=com_content&view=article&id=32740&Itemid=18
>> Di tengah gencarnya isu yang menyudutkan syiah sebagai mazhab sesat dan
>> dinilai bukan bagian dari Islam, Ketua Majelis Ulama Indonesia menyebut
>> syiah sebagai mazhab yang sah dan benar dalam Islam.
>> Di hadapan lebih dari seratus pelajar Indonesia yang belajar di Iran,
>> Ketua MUI, Prof.Dr. KH. Umar Shihab mengatakan, "Sunni dan Syiah bersaudara,
>> sama-sama umat Islam, itulah prinsip yang dipegang oleh MUI. Jika ada yang
>> memperselisihkan dan menabrakkan keduanya, mereka adalah penghasut dan
>> pemecah belah umat, mereka berhadapan dengan Allah swt yang menghendaki umat
>> ini bersatu."
>> Sebagaimana dilaporkan Kantor Berita ABNA, dalam kunjungannya ke Iran atas
>> undangan Forum Pendekatan Mazhab Islam, Umar Shihab beserta beberapa anggota
>> rombongan menyempatkan mengadakan tatap muka dan pertemuan dengan pelajar
>> Indonesia yang sedang menuntut ilmu di kota suci Qom, Iran.
>> Rombongan MUI terdiri dari ketua pusat, beberapa ketua harian dan ketua
>> komisi, namun beberapa dari rombongan telah bertolak ke tanah air sehingga
>> tidak sempat mengikuti pertemuan dengan para pelajar Indonesia tersebut.
>> "Dalam kunjungan ini kami telah melakukan beberapa hal, diantaranya, atas
>> nama ketua MUI. KH. Prof. DR. Umar Shihab dan atas nama Majma Taghrib bainal
>> Mazahib Ayatullah Ali Tashkiri, telah dilakukan penandatanganan MOU
>> kesepakatan bersama. Di antara poinnya adalah kesepakatan untuk melakukan
>> kerjasama antara MUI dengan Majma Taghrib bainal Mazahib dan pengakuan bahwa
>> Syiah adalah termasuk mazhab yang sah dan benar dalam Islam. " Jelas Wakil
>> Ketua Komisi Ukhuwah Islamiyah, DR. Khalid Walid.
>> Lebih lanjut beliau menjelaskan,"Diantara bentuk kerjasama yang disepakati
>> adalah pengiriman para peneliti dan ulama Indonesia ke Iran untuk mengikuti
>> pertemuan dan pendidikan khusus mengenai beberapa hal yang beragam di Iran
>> begitu juga sebaliknya, ulama-ulama dan peneliti Iran akan berkunjung ke
>> Indonesia. Di samping itu juga kita telah bertemu dengan Menteri Luar Negeri
>> Iran, Departemen Pengurusan Haji dan juga berkunjung ke Kamar Dagang
>> Industri Iran untuk bekerjasama dalam produk halal. Insya Allah, jalinan
>> kerjasama ini diharapkan dengan tujuan mengeratkan hubungan antara Republik
>> Islam Iran dengan masyarakat muslim Indonesia."
>> "Semoga dengan adanya kesepakatan dan kerjasama tersebut ukhuwah Islamiyah
>> dapat terjalin dengan baik dan kedua belah pihak bisa saling memahami."
>> Harapnya.
>> Perpecahan dan Kebodohan, Ujian bagi Umat Islam
>> KH. Prof. DR. Umar Shihab menyampaikan nasehatnya di hadapan seratus lebih
>> pelajar Indonesia yang hadir. Beliau menyatakan bahwa hidup di dunia ini
>> penuh dengan tantangan, ujian dan kesulitan-kesulitan. Lebih lanjut
>> menjelaskan, "Masyarakat Indonesia saat ini diuji dengan perpecahan. Dalam
>> internal umat Islam sendiri terdapat berbagai macam kelompok yang mengarah
>> kepada perpecahan, ada yang menyatakan diri sebagai kelompok liberal,
>> kelompok anti agama, kelompok anti Syiah dan lain-lain. Keberadaan
>> kelompok-kelompok ini sangat mengancam persatuan umat Islam."
>> Menurut beliau ada dua kelompok pemecah umat Islam. Pertama kelompok
>> pemecah dari luar umat Islam, yakni dari kalangan Yahudi dan Nasrani.
>> Sebagaimana yang dijelaskan Al-Qur'an keduanya tidak akan senang sampai umat
>> Islam mengikuti agama dan kelompok mereka. Mereka melakukan berbagai macam
>> cara dengan giat utuk memecah belah umat, melalui buku-buku, selebaran dan
>> memanfaatkan tekhnologi yang mereka miliki. Mereka menipu dan menghasut umat
>> misalnya melalui pemahaman pluralisme yang menyatakan semua agama sama. Ini
>> adalah pemahaman yang sesat bahkan mengarah kepada kekafiran. Karena itu MUI
>> telah mengeluarkan fatwa bahwa pernyataan dan keyakinan semua agama sama
>> adalah pernyataan yang tidak bisa dibenarkan dan MUI telah mengharamkannya.
>> Kedua, kelompok pemecah dari kalangan umat Islam sendiri. Tidak sedikit
>> dari kelompok umat Islam yang justru memecah belah umat. Mereka mengeluarkan
>> pernyataan-pernyataan yang memicu perpecahan umat, mereka misalnya menyebut
>> maulid itu bid'ah, mengucapkan shalawat di setiap kegiatan itu bid'ah
>> sehingga dengan pemahaman yang seperti itu mereka menyesatkan dan memusuhi
>> kelompok Islam yang mengamalkannya.
>> Di bagian lain ceramahnya, Ketua MUI Pusat ini menyebut ujian kedua Umat
>> islam adalah kebodohan. "Pelajari dan tuntutlah ilmu agama ini dengan benar
>> dan dari sumbernya yang asli. Al-Qur'an menyebutkan, yang manakah lebih
>> layak kamu ikuti, orang yang memiliki pengetahuan atau orang yang tidak
>> memiliki pengetahuan?. Dan Nabi Muhammad saww dalam haditsnya menyebutkan,
>> Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya. Dari riwayat Nabi ini, jelas
>> disebutkan bahwa Sayyidina Ali lebih layak diikuti setelah Nabi. Karenanya
>> tuntutlah ilmu yang berasal langsung dari sumbernya. Sayangnya kebanyakan
>> kaum muslimin menyingkirkan dan melupakan hadits-hadits yang bersumber dari
>> Sayyidina Ali, keluarga, sahabat utama dan terdekat dengan Nabi, dan lebih
>> banyak mengamalkan dan menerima hadits dari selain beliau,"tegas Umar
>> Shihab.
>> Di penghujung ceramah beliau, Ketua MUI Pusat Prof. DR. Umar Shihab
>> kembali mempertegas pesan Al-Qur'an, Innamal mu'minuna ikhwa, orang-orang
>> yang beriman itu bersaudara. "Saudara-saudara belajarlah yang
>> bersungguh-sungguh, dan ketika kembali ke tanah air, sampaikanlah ajaran
>> Islam yang benar. Saya tidak menyatakan yang benar itu Syiah atau Sunni,
>> tetapi keduanya."tegas beliau.
>> Prinsip MUI: Sunni dan Syiah Bersaudara
>> Setelah Prof. Umar Shihab menyampaikan nasehatnya, dilanjutkan dengan sesi
>> tanya jawab. Beberapa pelajar kemudian mengajukan pertanyaan. Diantara
>> pertanyaan yang diajukan, bisakah MUI wilayah di daerah mengeluarkan fatwa
>> yang bertentangan dengan fatwa yang dikeluarkan oleh MUI Pusat?.
>> Prof Umar Shihab memberikan jawaban, MUI wilayah jika berkaitan khusus
>> dengan persoalan umat di daerahnya dibenarkan untuk mengeluarkan fatwa
>> sendiri, namun jika berkaitan dengan kepentingan nasional, maka yang berhak
>> mengeluarkan fatwa hanya MUI Pusat yang harus diikuti oleh MUI-MUI di
>> daerah. Dan MUI di daerah tidak memiliki wewenang untuk menganulir fatwa
>> yang telah dikeluarkan MUI Pusat.
>> "Misalnya ada MUI Daerah yang mengeluarkan fatwa Syiah itu sesat -namun
>> Alhamdulillah syukurnya belum ada MUI Daerah yang mengeluarkan fatwa seperti
>> itu- maka fatwa tersebut tidak sah secara konstitusi, sebab MUI Pusat
>> menyatakan Syiah itu sah sebagai mazhab Islam dan tidak sesat. Jika ada
>> petinggi MUI yang mengatakan seperti itu, itu adalah pendapat pribadi dan
>> bukan keputusan MUI sebagai sebuah organisasi." Jelas beliau.
>> Ketika ditanyakan langkah-langkah MUI Pusat yang akan dilakukan untuk
>> mewujudkan persatuan umat dan menyelesaikan perselisihan Sunni-Syiah, Prof.
>> Umar Shihab menjelaskan bahwa MUI akan menjadi penyelenggara seminar
>> Internasional Persaudaraan umat Islam di bulan Desember akhir tahun ini.
>> "MUI akan mengundang ulama-ulama dari berbagai Negara, dari Mesir, Iran
>> bahkan dari Arab Saudi termasuk Syaikh Yusuf Qhardawi untuk hadir sebagai
>> pembicara. Indonesia insya Allah akan menjadi perintis persatuan umat Islam
>> khususnya antara Sunni dan Syiah, semoga Allah membantu usaha-usaha kita."
>> Jelas beliau.
>> Setelah memasuki waktu maghrib, dilakukan shalat maghrib berjama'ah yang
>> diimami oleh Sayyid Farid, dan Prof. Umar Shihab menjadi jama'ah di shaf
>> pertama.
>> Acara pertemuan tersebut diakhiri dengan makan malam bersama, dan do'a
>> bersama dipenghujung acara dipimpin oleh KH. Prof. DR. Umar Shihab.
>>  Pertemuan Ketua MUI Pusat Prof. DR. Umar Shihab dengan pelajar Indonesia
>> yang sedang berada di Qom Iran ini adalah pertemuan yang kedua kalinya,
>> setelah sebelumnya dua tahun lalu diadakan pertemuan di tempat yang sama.
>> (IRIB/ABNA)
>> --
>> Salamun 'ala manittaba al Huda
>>
>>
>>
>> ARMANSYAH
>>
>> --
>>
>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
>> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>>
>> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
>> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>>
>> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
>> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
>> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
>> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
>>
>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>
> --
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>
> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>
> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>
> --
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>
> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>
> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

Re: [Milis_Iqra] Ketua MUI: Syiah Sah sebagai Mazhab Islam

Inilah mungkin fungsi kita untuk selalu melakukan cross checking, dan
diskusi dg arif...saling mengkoreksi kalau memang ada yg perlu
dikoreksi, tapi koreksi itu gak perlu pakai OTOT! hanya tukang becak
dan tukang ojek sepada yg wajib menggunakan OTOT saat bekerja mencari
nafkah,.bukan dalam berdikusi hehehe


Sorry diluar kontek thread subject: (tidak membahas IRIB yaa, biar gak
salah interpertasi...)

Terus terang, saking bebas-nya, bebasnya dunia internet, orang bebas
membuat websites, mengisi website dengan berita2 dll....

sampai kemarin2 itu pernah terbersit dari temen2 disini, bagaimana
meneliti sumber website itu benar adanya, atau jangan2 karangan
zionist, atau kumpeni2 yg ingin menghancurkan islam......banyak
ditemukan website "islam" yg bernuansa "islami' tapi ternyata dicheck
oleh temen, woooo, itu buatan orang yg gak bertanggung jawab (saya gak
boleh menggangap mereka itu kafir, lebih baik oknum yg tidak
bertanggung jawab mgkn lebih tepat).

kadang2 website membuat seolah2 menjadi guru kita, padahal website
internet, bisa dibuat oleh siapa saja, tinggal cuplik sana sini, ambil
sana sini, copy dan paste....diutak atik, dibumbu2in.....akhirnya
RUJAK'an....hehehe.

2011/5/1 <whe.en9999@gmail.com>:
> Mas wawan,
> Correct me if wrong, dulu juga ada informasi dari Irib bahwa malaysia tidak
> melarang syiah pada saat salah satu web Islam di indo mengupload negara
> tersebut melarang aliran ini di negaranya.
>
> Setelah itu ada berita lagi dari IRIB ada kunjungan beberapa ulama indo ke
> Iran salah satunya karena adanya pemberitaan larangan aliran syiah di
> malaysia, sehingga waktu itu saya menanyakan ulama tersebut mewakili
> golongan yang mana dari indo?
>
> Semoga pertanyaan mas wawan mendapat jawaban memuaskan, sehingga menambah
> wawasan saya juga.
>
> Terimakasih
> Whe-en
>
> Sent from my BlackBerry®
> powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>
> ________________________________
> From: wawan™ hrn.milis@gmail.com
> Sender: milis_iqra@googlegroups.com
> Date: Sun, 1 May 2011 06:22:22 +0700
> To: <milis_iqra@googlegroups.com>
> ReplyTo: milis_iqra@googlegroups.com
> Subject: Re: [Milis_Iqra] Ketua MUI: Syiah Sah sebagai Mazhab Islam
> bisa disebutkan, kapan tanggal kunjungan ini ?
> jika teliti, ada banyak berita2 dari irib yg dikemas seolah2 merupakan
> berita terkini/terbaru. dan ini yg diposting2 disini.
>
> 2011/4/29 Armansyah <armansyah.skom@gmail.com>
>>
>> Ketua MUI: Syiah Sah sebagai Mazhab Islam
>> Sumber
>> : http://indonesian.irib.ir/index.php?option=com_content&view=article&id=32740&Itemid=18
>> Di tengah gencarnya isu yang menyudutkan syiah sebagai mazhab sesat dan
>> dinilai bukan bagian dari Islam, Ketua Majelis Ulama Indonesia menyebut
>> syiah sebagai mazhab yang sah dan benar dalam Islam.
>> Di hadapan lebih dari seratus pelajar Indonesia yang belajar di Iran,
>> Ketua MUI, Prof.Dr. KH. Umar Shihab mengatakan, "Sunni dan Syiah bersaudara,
>> sama-sama umat Islam, itulah prinsip yang dipegang oleh MUI. Jika ada yang
>> memperselisihkan dan menabrakkan keduanya, mereka adalah penghasut dan
>> pemecah belah umat, mereka berhadapan dengan Allah swt yang menghendaki umat
>> ini bersatu."
>> Sebagaimana dilaporkan Kantor Berita ABNA, dalam kunjungannya ke Iran atas
>> undangan Forum Pendekatan Mazhab Islam, Umar Shihab beserta beberapa anggota
>> rombongan menyempatkan mengadakan tatap muka dan pertemuan dengan pelajar
>> Indonesia yang sedang menuntut ilmu di kota suci Qom, Iran.
>> Rombongan MUI terdiri dari ketua pusat, beberapa ketua harian dan ketua
>> komisi, namun beberapa dari rombongan telah bertolak ke tanah air sehingga
>> tidak sempat mengikuti pertemuan dengan para pelajar Indonesia tersebut.
>> "Dalam kunjungan ini kami telah melakukan beberapa hal, diantaranya, atas
>> nama ketua MUI. KH. Prof. DR. Umar Shihab dan atas nama Majma Taghrib bainal
>> Mazahib Ayatullah Ali Tashkiri, telah dilakukan penandatanganan MOU
>> kesepakatan bersama. Di antara poinnya adalah kesepakatan untuk melakukan
>> kerjasama antara MUI dengan Majma Taghrib bainal Mazahib dan pengakuan bahwa
>> Syiah adalah termasuk mazhab yang sah dan benar dalam Islam. " Jelas Wakil
>> Ketua Komisi Ukhuwah Islamiyah, DR. Khalid Walid.
>> Lebih lanjut beliau menjelaskan,"Diantara bentuk kerjasama yang disepakati
>> adalah pengiriman para peneliti dan ulama Indonesia ke Iran untuk mengikuti
>> pertemuan dan pendidikan khusus mengenai beberapa hal yang beragam di Iran
>> begitu juga sebaliknya, ulama-ulama dan peneliti Iran akan berkunjung ke
>> Indonesia. Di samping itu juga kita telah bertemu dengan Menteri Luar Negeri
>> Iran, Departemen Pengurusan Haji dan juga berkunjung ke Kamar Dagang
>> Industri Iran untuk bekerjasama dalam produk halal. Insya Allah, jalinan
>> kerjasama ini diharapkan dengan tujuan mengeratkan hubungan antara Republik
>> Islam Iran dengan masyarakat muslim Indonesia."
>> "Semoga dengan adanya kesepakatan dan kerjasama tersebut ukhuwah Islamiyah
>> dapat terjalin dengan baik dan kedua belah pihak bisa saling memahami."
>> Harapnya.
>> Perpecahan dan Kebodohan, Ujian bagi Umat Islam
>> KH. Prof. DR. Umar Shihab menyampaikan nasehatnya di hadapan seratus lebih
>> pelajar Indonesia yang hadir. Beliau menyatakan bahwa hidup di dunia ini
>> penuh dengan tantangan, ujian dan kesulitan-kesulitan. Lebih lanjut
>> menjelaskan, "Masyarakat Indonesia saat ini diuji dengan perpecahan. Dalam
>> internal umat Islam sendiri terdapat berbagai macam kelompok yang mengarah
>> kepada perpecahan, ada yang menyatakan diri sebagai kelompok liberal,
>> kelompok anti agama, kelompok anti Syiah dan lain-lain. Keberadaan
>> kelompok-kelompok ini sangat mengancam persatuan umat Islam."
>> Menurut beliau ada dua kelompok pemecah umat Islam. Pertama kelompok
>> pemecah dari luar umat Islam, yakni dari kalangan Yahudi dan Nasrani.
>> Sebagaimana yang dijelaskan Al-Qur'an keduanya tidak akan senang sampai umat
>> Islam mengikuti agama dan kelompok mereka. Mereka melakukan berbagai macam
>> cara dengan giat utuk memecah belah umat, melalui buku-buku, selebaran dan
>> memanfaatkan tekhnologi yang mereka miliki. Mereka menipu dan menghasut umat
>> misalnya melalui pemahaman pluralisme yang menyatakan semua agama sama. Ini
>> adalah pemahaman yang sesat bahkan mengarah kepada kekafiran. Karena itu MUI
>> telah mengeluarkan fatwa bahwa pernyataan dan keyakinan semua agama sama
>> adalah pernyataan yang tidak bisa dibenarkan dan MUI telah mengharamkannya.
>> Kedua, kelompok pemecah dari kalangan umat Islam sendiri. Tidak sedikit
>> dari kelompok umat Islam yang justru memecah belah umat. Mereka mengeluarkan
>> pernyataan-pernyataan yang memicu perpecahan umat, mereka misalnya menyebut
>> maulid itu bid'ah, mengucapkan shalawat di setiap kegiatan itu bid'ah
>> sehingga dengan pemahaman yang seperti itu mereka menyesatkan dan memusuhi
>> kelompok Islam yang mengamalkannya.
>> Di bagian lain ceramahnya, Ketua MUI Pusat ini menyebut ujian kedua Umat
>> islam adalah kebodohan. "Pelajari dan tuntutlah ilmu agama ini dengan benar
>> dan dari sumbernya yang asli. Al-Qur'an menyebutkan, yang manakah lebih
>> layak kamu ikuti, orang yang memiliki pengetahuan atau orang yang tidak
>> memiliki pengetahuan?. Dan Nabi Muhammad saww dalam haditsnya menyebutkan,
>> Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya. Dari riwayat Nabi ini, jelas
>> disebutkan bahwa Sayyidina Ali lebih layak diikuti setelah Nabi. Karenanya
>> tuntutlah ilmu yang berasal langsung dari sumbernya. Sayangnya kebanyakan
>> kaum muslimin menyingkirkan dan melupakan hadits-hadits yang bersumber dari
>> Sayyidina Ali, keluarga, sahabat utama dan terdekat dengan Nabi, dan lebih
>> banyak mengamalkan dan menerima hadits dari selain beliau,"tegas Umar
>> Shihab.
>> Di penghujung ceramah beliau, Ketua MUI Pusat Prof. DR. Umar Shihab
>> kembali mempertegas pesan Al-Qur'an, Innamal mu'minuna ikhwa, orang-orang
>> yang beriman itu bersaudara. "Saudara-saudara belajarlah yang
>> bersungguh-sungguh, dan ketika kembali ke tanah air, sampaikanlah ajaran
>> Islam yang benar. Saya tidak menyatakan yang benar itu Syiah atau Sunni,
>> tetapi keduanya."tegas beliau.
>> Prinsip MUI: Sunni dan Syiah Bersaudara
>> Setelah Prof. Umar Shihab menyampaikan nasehatnya, dilanjutkan dengan sesi
>> tanya jawab. Beberapa pelajar kemudian mengajukan pertanyaan. Diantara
>> pertanyaan yang diajukan, bisakah MUI wilayah di daerah mengeluarkan fatwa
>> yang bertentangan dengan fatwa yang dikeluarkan oleh MUI Pusat?.
>> Prof Umar Shihab memberikan jawaban, MUI wilayah jika berkaitan khusus
>> dengan persoalan umat di daerahnya dibenarkan untuk mengeluarkan fatwa
>> sendiri, namun jika berkaitan dengan kepentingan nasional, maka yang berhak
>> mengeluarkan fatwa hanya MUI Pusat yang harus diikuti oleh MUI-MUI di
>> daerah. Dan MUI di daerah tidak memiliki wewenang untuk menganulir fatwa
>> yang telah dikeluarkan MUI Pusat.
>> "Misalnya ada MUI Daerah yang mengeluarkan fatwa Syiah itu sesat -namun
>> Alhamdulillah syukurnya belum ada MUI Daerah yang mengeluarkan fatwa seperti
>> itu- maka fatwa tersebut tidak sah secara konstitusi, sebab MUI Pusat
>> menyatakan Syiah itu sah sebagai mazhab Islam dan tidak sesat. Jika ada
>> petinggi MUI yang mengatakan seperti itu, itu adalah pendapat pribadi dan
>> bukan keputusan MUI sebagai sebuah organisasi." Jelas beliau.
>> Ketika ditanyakan langkah-langkah MUI Pusat yang akan dilakukan untuk
>> mewujudkan persatuan umat dan menyelesaikan perselisihan Sunni-Syiah, Prof.
>> Umar Shihab menjelaskan bahwa MUI akan menjadi penyelenggara seminar
>> Internasional Persaudaraan umat Islam di bulan Desember akhir tahun ini.
>> "MUI akan mengundang ulama-ulama dari berbagai Negara, dari Mesir, Iran
>> bahkan dari Arab Saudi termasuk Syaikh Yusuf Qhardawi untuk hadir sebagai
>> pembicara. Indonesia insya Allah akan menjadi perintis persatuan umat Islam
>> khususnya antara Sunni dan Syiah, semoga Allah membantu usaha-usaha kita."
>> Jelas beliau.
>> Setelah memasuki waktu maghrib, dilakukan shalat maghrib berjama'ah yang
>> diimami oleh Sayyid Farid, dan Prof. Umar Shihab menjadi jama'ah di shaf
>> pertama.
>> Acara pertemuan tersebut diakhiri dengan makan malam bersama, dan do'a
>> bersama dipenghujung acara dipimpin oleh KH. Prof. DR. Umar Shihab.
>>  Pertemuan Ketua MUI Pusat Prof. DR. Umar Shihab dengan pelajar Indonesia
>> yang sedang berada di Qom Iran ini adalah pertemuan yang kedua kalinya,
>> setelah sebelumnya dua tahun lalu diadakan pertemuan di tempat yang sama.
>> (IRIB/ABNA)
>> --
>> Salamun 'ala manittaba al Huda
>>
>>
>>
>> ARMANSYAH
>>
>> --
>>
>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
>> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>>
>> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
>> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>>
>> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
>> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
>> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
>> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
>>
>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>
> --
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>
> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>
> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>
> --
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>
> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>
> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

Re: [Milis_Iqra] Ketua MUI: Syiah Sah sebagai Mazhab Islam

Mas wawan,
Correct me if wrong, dulu juga ada informasi dari Irib bahwa malaysia tidak melarang syiah pada saat salah satu web Islam di indo mengupload negara tersebut melarang aliran ini di negaranya.

Setelah itu ada berita lagi dari IRIB ada kunjungan beberapa ulama indo ke Iran salah satunya karena adanya pemberitaan larangan aliran syiah di malaysia, sehingga waktu itu saya menanyakan ulama tersebut mewakili golongan yang mana dari indo?

Semoga pertanyaan mas wawan mendapat jawaban memuaskan, sehingga menambah wawasan saya juga.

Terimakasih
Whe-en

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: wawan™ hrn.milis@gmail.com
Sender: milis_iqra@googlegroups.com
Date: Sun, 1 May 2011 06:22:22 +0700
To: <milis_iqra@googlegroups.com>
ReplyTo: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: Re: [Milis_Iqra] Ketua MUI: Syiah Sah sebagai Mazhab Islam

bisa disebutkan, kapan tanggal kunjungan ini ?
jika teliti, ada banyak berita2 dari irib yg dikemas seolah2 merupakan
berita terkini/terbaru. dan ini yg diposting2 disini.

2011/4/29 Armansyah <armansyah.skom@gmail.com>
Ketua MUI: Syiah Sah sebagai Mazhab Islam

Di tengah gencarnya isu yang menyudutkan syiah sebagai mazhab sesat dan dinilai bukan bagian dari Islam, Ketua Majelis Ulama Indonesia menyebut syiah sebagai mazhab yang sah dan benar dalam Islam.

Di hadapan lebih dari seratus pelajar Indonesia yang belajar di Iran, Ketua MUI, Prof.Dr. KH. Umar Shihab mengatakan, "Sunni dan Syiah bersaudara, sama-sama umat Islam, itulah prinsip yang dipegang oleh MUI. Jika ada yang memperselisihkan dan menabrakkan keduanya, mereka adalah penghasut dan pemecah belah umat, mereka berhadapan dengan Allah swt yang menghendaki umat ini bersatu."

Sebagaimana dilaporkan Kantor Berita ABNA, dalam kunjungannya ke Iran atas undangan Forum Pendekatan Mazhab Islam, Umar Shihab beserta beberapa anggota rombongan menyempatkan mengadakan tatap muka dan pertemuan dengan pelajar Indonesia yang sedang menuntut ilmu di kota suci Qom, Iran.

Rombongan MUI terdiri dari ketua pusat, beberapa ketua harian dan ketua komisi, namun beberapa dari rombongan telah bertolak ke tanah air sehingga tidak sempat mengikuti pertemuan dengan para pelajar Indonesia tersebut. "Dalam kunjungan ini kami telah melakukan beberapa hal, diantaranya, atas nama ketua MUI. KH. Prof. DR. Umar Shihab dan atas nama Majma Taghrib bainal Mazahib Ayatullah Ali Tashkiri, telah dilakukan penandatanganan MOU kesepakatan bersama. Di antara poinnya adalah kesepakatan untuk melakukan kerjasama antara MUI dengan Majma Taghrib bainal Mazahib dan pengakuan bahwa Syiah adalah termasuk mazhab yang sah dan benar dalam Islam. " Jelas Wakil Ketua Komisi Ukhuwah Islamiyah, DR. Khalid Walid.

Lebih lanjut beliau menjelaskan,"Diantara bentuk kerjasama yang disepakati adalah pengiriman para peneliti dan ulama Indonesia ke Iran untuk mengikuti pertemuan dan pendidikan khusus mengenai beberapa hal yang beragam di Iran begitu juga sebaliknya, ulama-ulama dan peneliti Iran akan berkunjung ke Indonesia. Di samping itu juga kita telah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran, Departemen Pengurusan Haji dan juga berkunjung ke Kamar Dagang Industri Iran untuk bekerjasama dalam produk halal. Insya Allah, jalinan kerjasama ini diharapkan dengan tujuan mengeratkan hubungan antara Republik Islam Iran dengan masyarakat muslim Indonesia." 
"Semoga dengan adanya kesepakatan dan kerjasama tersebut ukhuwah Islamiyah dapat terjalin dengan baik dan kedua belah pihak bisa saling memahami." Harapnya.

Perpecahan dan Kebodohan, Ujian bagi Umat Islam

KH. Prof. DR. Umar Shihab menyampaikan nasehatnya di hadapan seratus lebih pelajar Indonesia yang hadir. Beliau menyatakan bahwa hidup di dunia ini penuh dengan tantangan, ujian dan kesulitan-kesulitan. Lebih lanjut menjelaskan, "Masyarakat Indonesia saat ini diuji dengan perpecahan. Dalam internal umat Islam sendiri terdapat berbagai macam kelompok yang mengarah kepada perpecahan, ada yang menyatakan diri sebagai kelompok liberal, kelompok anti agama, kelompok anti Syiah dan lain-lain. Keberadaan kelompok-kelompok ini sangat mengancam persatuan umat Islam."

Menurut beliau ada dua kelompok pemecah umat Islam. Pertama kelompok pemecah dari luar umat Islam, yakni dari kalangan Yahudi dan Nasrani. Sebagaimana yang dijelaskan Al-Qur'an keduanya tidak akan senang sampai umat Islam mengikuti agama dan kelompok mereka. Mereka melakukan berbagai macam cara dengan giat utuk memecah belah umat, melalui buku-buku, selebaran dan memanfaatkan tekhnologi yang mereka miliki. Mereka menipu dan menghasut umat misalnya melalui pemahaman pluralisme yang menyatakan semua agama sama. Ini adalah pemahaman yang sesat bahkan mengarah kepada kekafiran. Karena itu MUI telah mengeluarkan fatwa bahwa pernyataan dan keyakinan semua agama sama adalah pernyataan yang tidak bisa dibenarkan dan MUI telah mengharamkannya.

Kedua, kelompok pemecah dari kalangan umat Islam sendiri. Tidak sedikit dari kelompok umat Islam yang justru memecah belah umat. Mereka mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang memicu perpecahan umat, mereka misalnya menyebut maulid itu bid'ah, mengucapkan shalawat di setiap kegiatan itu bid'ah sehingga dengan pemahaman yang seperti itu mereka menyesatkan dan memusuhi kelompok Islam yang mengamalkannya.

Di bagian lain ceramahnya, Ketua MUI Pusat ini menyebut ujian kedua Umat islam adalah kebodohan. "Pelajari dan tuntutlah ilmu agama ini dengan benar dan dari sumbernya yang asli. Al-Qur'an menyebutkan, yang manakah lebih layak kamu ikuti, orang yang memiliki pengetahuan atau orang yang tidak memiliki pengetahuan?. Dan Nabi Muhammad saww dalam haditsnya menyebutkan, Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya. Dari riwayat Nabi ini, jelas disebutkan bahwa Sayyidina Ali lebih layak diikuti setelah Nabi. Karenanya tuntutlah ilmu yang berasal langsung dari sumbernya. Sayangnya kebanyakan kaum muslimin menyingkirkan dan melupakan hadits-hadits yang bersumber dari Sayyidina Ali, keluarga, sahabat utama dan terdekat dengan Nabi, dan lebih banyak mengamalkan dan menerima hadits dari selain beliau,"tegas Umar Shihab.

Di penghujung ceramah beliau, Ketua MUI Pusat Prof. DR. Umar Shihab kembali mempertegas pesan Al-Qur'an, Innamal mu'minuna ikhwa, orang-orang yang beriman itu bersaudara. "Saudara-saudara belajarlah yang bersungguh-sungguh, dan ketika kembali ke tanah air, sampaikanlah ajaran Islam yang benar. Saya tidak menyatakan yang benar itu Syiah atau Sunni, tetapi keduanya."tegas beliau.

Prinsip MUI: Sunni dan Syiah Bersaudara

Setelah Prof. Umar Shihab menyampaikan nasehatnya, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Beberapa pelajar kemudian mengajukan pertanyaan. Diantara pertanyaan yang diajukan, bisakah MUI wilayah di daerah mengeluarkan fatwa yang bertentangan dengan fatwa yang dikeluarkan oleh MUI Pusat?.

Prof Umar Shihab memberikan jawaban, MUI wilayah jika berkaitan khusus dengan persoalan umat di daerahnya dibenarkan untuk mengeluarkan fatwa sendiri, namun jika berkaitan dengan kepentingan nasional, maka yang berhak mengeluarkan fatwa hanya MUI Pusat yang harus diikuti oleh MUI-MUI di daerah. Dan MUI di daerah tidak memiliki wewenang untuk menganulir fatwa yang telah dikeluarkan MUI Pusat.

"Misalnya ada MUI Daerah yang mengeluarkan fatwa Syiah itu sesat -namun Alhamdulillah syukurnya belum ada MUI Daerah yang mengeluarkan fatwa seperti itu- maka fatwa tersebut tidak sah secara konstitusi, sebab MUI Pusat menyatakan Syiah itu sah sebagai mazhab Islam dan tidak sesat. Jika ada petinggi MUI yang mengatakan seperti itu, itu adalah pendapat pribadi dan bukan keputusan MUI sebagai sebuah organisasi." Jelas beliau.

Ketika ditanyakan langkah-langkah MUI Pusat yang akan dilakukan untuk mewujudkan persatuan umat dan menyelesaikan perselisihan Sunni-Syiah, Prof. Umar Shihab menjelaskan bahwa MUI akan menjadi penyelenggara seminar Internasional Persaudaraan umat Islam di bulan Desember akhir tahun ini. "MUI akan mengundang ulama-ulama dari berbagai Negara, dari Mesir, Iran bahkan dari Arab Saudi termasuk Syaikh Yusuf Qhardawi untuk hadir sebagai pembicara. Indonesia insya Allah akan menjadi perintis persatuan umat Islam khususnya antara Sunni dan Syiah, semoga Allah membantu usaha-usaha kita." Jelas beliau. 

Setelah memasuki waktu maghrib, dilakukan shalat maghrib berjama'ah yang diimami oleh Sayyid Farid, dan Prof. Umar Shihab menjadi jama'ah di shaf pertama.

Acara pertemuan tersebut diakhiri dengan makan malam bersama, dan do'a bersama dipenghujung acara dipimpin oleh KH. Prof. DR. Umar Shihab.  Pertemuan Ketua MUI Pusat Prof. DR. Umar Shihab dengan pelajar Indonesia yang sedang berada di Qom Iran ini adalah pertemuan yang kedua kalinya, setelah sebelumnya dua tahun lalu diadakan pertemuan di tempat yang sama. (IRIB/ABNA)

--
Salamun 'ala manittaba al Huda



ARMANSYAH

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

Re: [Milis_Iqra] Ketua MUI: Syiah Sah sebagai Mazhab Islam

bisa disebutkan, kapan tanggal kunjungan ini ?
jika teliti, ada banyak berita2 dari irib yg dikemas seolah2 merupakan
berita terkini/terbaru. dan ini yg diposting2 disini.

2011/4/29 Armansyah <armansyah.skom@gmail.com>
Ketua MUI: Syiah Sah sebagai Mazhab Islam

Di tengah gencarnya isu yang menyudutkan syiah sebagai mazhab sesat dan dinilai bukan bagian dari Islam, Ketua Majelis Ulama Indonesia menyebut syiah sebagai mazhab yang sah dan benar dalam Islam.

Di hadapan lebih dari seratus pelajar Indonesia yang belajar di Iran, Ketua MUI, Prof.Dr. KH. Umar Shihab mengatakan, "Sunni dan Syiah bersaudara, sama-sama umat Islam, itulah prinsip yang dipegang oleh MUI. Jika ada yang memperselisihkan dan menabrakkan keduanya, mereka adalah penghasut dan pemecah belah umat, mereka berhadapan dengan Allah swt yang menghendaki umat ini bersatu."

Sebagaimana dilaporkan Kantor Berita ABNA, dalam kunjungannya ke Iran atas undangan Forum Pendekatan Mazhab Islam, Umar Shihab beserta beberapa anggota rombongan menyempatkan mengadakan tatap muka dan pertemuan dengan pelajar Indonesia yang sedang menuntut ilmu di kota suci Qom, Iran.

Rombongan MUI terdiri dari ketua pusat, beberapa ketua harian dan ketua komisi, namun beberapa dari rombongan telah bertolak ke tanah air sehingga tidak sempat mengikuti pertemuan dengan para pelajar Indonesia tersebut. "Dalam kunjungan ini kami telah melakukan beberapa hal, diantaranya, atas nama ketua MUI. KH. Prof. DR. Umar Shihab dan atas nama Majma Taghrib bainal Mazahib Ayatullah Ali Tashkiri, telah dilakukan penandatanganan MOU kesepakatan bersama. Di antara poinnya adalah kesepakatan untuk melakukan kerjasama antara MUI dengan Majma Taghrib bainal Mazahib dan pengakuan bahwa Syiah adalah termasuk mazhab yang sah dan benar dalam Islam. " Jelas Wakil Ketua Komisi Ukhuwah Islamiyah, DR. Khalid Walid.

Lebih lanjut beliau menjelaskan,"Diantara bentuk kerjasama yang disepakati adalah pengiriman para peneliti dan ulama Indonesia ke Iran untuk mengikuti pertemuan dan pendidikan khusus mengenai beberapa hal yang beragam di Iran begitu juga sebaliknya, ulama-ulama dan peneliti Iran akan berkunjung ke Indonesia. Di samping itu juga kita telah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran, Departemen Pengurusan Haji dan juga berkunjung ke Kamar Dagang Industri Iran untuk bekerjasama dalam produk halal. Insya Allah, jalinan kerjasama ini diharapkan dengan tujuan mengeratkan hubungan antara Republik Islam Iran dengan masyarakat muslim Indonesia." 
"Semoga dengan adanya kesepakatan dan kerjasama tersebut ukhuwah Islamiyah dapat terjalin dengan baik dan kedua belah pihak bisa saling memahami." Harapnya.

Perpecahan dan Kebodohan, Ujian bagi Umat Islam

KH. Prof. DR. Umar Shihab menyampaikan nasehatnya di hadapan seratus lebih pelajar Indonesia yang hadir. Beliau menyatakan bahwa hidup di dunia ini penuh dengan tantangan, ujian dan kesulitan-kesulitan. Lebih lanjut menjelaskan, "Masyarakat Indonesia saat ini diuji dengan perpecahan. Dalam internal umat Islam sendiri terdapat berbagai macam kelompok yang mengarah kepada perpecahan, ada yang menyatakan diri sebagai kelompok liberal, kelompok anti agama, kelompok anti Syiah dan lain-lain. Keberadaan kelompok-kelompok ini sangat mengancam persatuan umat Islam."

Menurut beliau ada dua kelompok pemecah umat Islam. Pertama kelompok pemecah dari luar umat Islam, yakni dari kalangan Yahudi dan Nasrani. Sebagaimana yang dijelaskan Al-Qur'an keduanya tidak akan senang sampai umat Islam mengikuti agama dan kelompok mereka. Mereka melakukan berbagai macam cara dengan giat utuk memecah belah umat, melalui buku-buku, selebaran dan memanfaatkan tekhnologi yang mereka miliki. Mereka menipu dan menghasut umat misalnya melalui pemahaman pluralisme yang menyatakan semua agama sama. Ini adalah pemahaman yang sesat bahkan mengarah kepada kekafiran. Karena itu MUI telah mengeluarkan fatwa bahwa pernyataan dan keyakinan semua agama sama adalah pernyataan yang tidak bisa dibenarkan dan MUI telah mengharamkannya.

Kedua, kelompok pemecah dari kalangan umat Islam sendiri. Tidak sedikit dari kelompok umat Islam yang justru memecah belah umat. Mereka mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang memicu perpecahan umat, mereka misalnya menyebut maulid itu bid'ah, mengucapkan shalawat di setiap kegiatan itu bid'ah sehingga dengan pemahaman yang seperti itu mereka menyesatkan dan memusuhi kelompok Islam yang mengamalkannya.

Di bagian lain ceramahnya, Ketua MUI Pusat ini menyebut ujian kedua Umat islam adalah kebodohan. "Pelajari dan tuntutlah ilmu agama ini dengan benar dan dari sumbernya yang asli. Al-Qur'an menyebutkan, yang manakah lebih layak kamu ikuti, orang yang memiliki pengetahuan atau orang yang tidak memiliki pengetahuan?. Dan Nabi Muhammad saww dalam haditsnya menyebutkan, Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya. Dari riwayat Nabi ini, jelas disebutkan bahwa Sayyidina Ali lebih layak diikuti setelah Nabi. Karenanya tuntutlah ilmu yang berasal langsung dari sumbernya. Sayangnya kebanyakan kaum muslimin menyingkirkan dan melupakan hadits-hadits yang bersumber dari Sayyidina Ali, keluarga, sahabat utama dan terdekat dengan Nabi, dan lebih banyak mengamalkan dan menerima hadits dari selain beliau,"tegas Umar Shihab.

Di penghujung ceramah beliau, Ketua MUI Pusat Prof. DR. Umar Shihab kembali mempertegas pesan Al-Qur'an, Innamal mu'minuna ikhwa, orang-orang yang beriman itu bersaudara. "Saudara-saudara belajarlah yang bersungguh-sungguh, dan ketika kembali ke tanah air, sampaikanlah ajaran Islam yang benar. Saya tidak menyatakan yang benar itu Syiah atau Sunni, tetapi keduanya."tegas beliau.

Prinsip MUI: Sunni dan Syiah Bersaudara

Setelah Prof. Umar Shihab menyampaikan nasehatnya, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Beberapa pelajar kemudian mengajukan pertanyaan. Diantara pertanyaan yang diajukan, bisakah MUI wilayah di daerah mengeluarkan fatwa yang bertentangan dengan fatwa yang dikeluarkan oleh MUI Pusat?.

Prof Umar Shihab memberikan jawaban, MUI wilayah jika berkaitan khusus dengan persoalan umat di daerahnya dibenarkan untuk mengeluarkan fatwa sendiri, namun jika berkaitan dengan kepentingan nasional, maka yang berhak mengeluarkan fatwa hanya MUI Pusat yang harus diikuti oleh MUI-MUI di daerah. Dan MUI di daerah tidak memiliki wewenang untuk menganulir fatwa yang telah dikeluarkan MUI Pusat.

"Misalnya ada MUI Daerah yang mengeluarkan fatwa Syiah itu sesat -namun Alhamdulillah syukurnya belum ada MUI Daerah yang mengeluarkan fatwa seperti itu- maka fatwa tersebut tidak sah secara konstitusi, sebab MUI Pusat menyatakan Syiah itu sah sebagai mazhab Islam dan tidak sesat. Jika ada petinggi MUI yang mengatakan seperti itu, itu adalah pendapat pribadi dan bukan keputusan MUI sebagai sebuah organisasi." Jelas beliau.

Ketika ditanyakan langkah-langkah MUI Pusat yang akan dilakukan untuk mewujudkan persatuan umat dan menyelesaikan perselisihan Sunni-Syiah, Prof. Umar Shihab menjelaskan bahwa MUI akan menjadi penyelenggara seminar Internasional Persaudaraan umat Islam di bulan Desember akhir tahun ini. "MUI akan mengundang ulama-ulama dari berbagai Negara, dari Mesir, Iran bahkan dari Arab Saudi termasuk Syaikh Yusuf Qhardawi untuk hadir sebagai pembicara. Indonesia insya Allah akan menjadi perintis persatuan umat Islam khususnya antara Sunni dan Syiah, semoga Allah membantu usaha-usaha kita." Jelas beliau. 

Setelah memasuki waktu maghrib, dilakukan shalat maghrib berjama'ah yang diimami oleh Sayyid Farid, dan Prof. Umar Shihab menjadi jama'ah di shaf pertama.

Acara pertemuan tersebut diakhiri dengan makan malam bersama, dan do'a bersama dipenghujung acara dipimpin oleh KH. Prof. DR. Umar Shihab.  Pertemuan Ketua MUI Pusat Prof. DR. Umar Shihab dengan pelajar Indonesia yang sedang berada di Qom Iran ini adalah pertemuan yang kedua kalinya, setelah sebelumnya dua tahun lalu diadakan pertemuan di tempat yang sama. (IRIB/ABNA)

--
Salamun 'ala manittaba al Huda



ARMANSYAH

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

RE: [Milis_Iqra] Tanya?

From: milis_iqra@googlegroups.com [mailto:milis_iqra@googlegroups.com] On Behalf Of Muhammad Amir Rosyidi

Kalau bacaan untuk tahlilan gimana mas? (bukan tahlilannya).

[Dani Permana] Sebenarnya bacaan tahlil itu banyak termaktub di kitab-kitab Hadist, namun berhubung saya terbatas dengan waktu InsyaAllah saya akan posting nanti semampunya.

Rosyid :

Terima kasih mas dani, siap menunggu wis :).

 

[Dani Permana] Maaf menunggu lama…

 

Silahkan click disini http://lidwa.com/  lebih legkap lebih jelas dan lebih terstruktur… atau direct to  http://id.lidwa.com/app/ kemudian cari dan ketik kata “selain Allah” InsyaAllah akan menemukan banyak lafazh tahlil…Semoga dengan link tersebut diatas bisa bermanfaat buat milister semua… karena menggunakan bahasa Indonesia.

 

Sebagai tambahan silahkan lihat disini untuk al Qur’an berdasarkan arti per lafazh dan makna ayat  http://alhikmah.web.id/alquran.html

 

 

Semoga bermanfaat…..

 

==============

[Dani Permana]

Dzikrinya/bacaannya ga pa pa meskipun ada yang dho’if, tapi menjadi apa-apa bila dijadikan kebiasaan dan dipandang suatu ibadah yang berkesinambungan dan dilakukan berjama’ah.

Rosyid :
Berarti kalau saya nggak salah menyimpulkan untuk berbagai macam doa/dzikir itu akan menjadi bermasalah atau menjurus ke bid'ah kalau sudah menjadi ibadah kebiasaan (tanpa ada hadits yang bisa dijadikan rujukan dari Rasulullah SAW)?. Tapi kalau misal kita berdoa ya mungkin di waktu-waktu yang diijabah gimana mas? (tanpa kita harus mengkhususkan doa/dzikirnya) apakah itu juga akan menjadi bid'ah?

[Dani Permana] ya InsyaAllah tidak… karena Rasulullah sendiri banyak menentukan waktu-waktu di ijabahnya do’a, dan do’a bisa apapun tergantung kemauan.

 

2011/4/29 Dani Permana <adanipermana@gmail.com>

Mas Rosyid, jika di lihat dari sisi dzikir (Bacaan) tidak ada masalah selama tidak ada unsur yang menjadikan hal tersebut menjadi sesuatu yang baru di luar syari’at yang telah di gariskan oleh Allah dan Rasul-Nya

 

From: milis_iqra@googlegroups.com [mailto:milis_iqra@googlegroups.com] On Behalf Of Muhammad Amir Rosyidi
Sent: Friday, April 29, 2011 1:22 PM
To: Milis_Iqra@googlegroups.com
Subject: [Milis_Iqra] Tanya?

 

Mas Dani atau mas Arman, atau anggota milis yang lain, saya mau tanya soal ini, benar nggak ya? Apa bedanya dengan bacaan Tahlilan? (dilihat dari sisi dzikirnya)

Wirid al-Ma'tsurat Hasan Al-Banna Bid'ah?

Senin, 22 Maret 2010 00:32

Pertanyaan

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Semoga Allah memberkahi Ustadz Ahmad Sarwat.,

Saya sering mengamalkan do'a Al-Ma'surat Hasan al banna, namun beberapa hari yang lalu saya sempat membaca di blog Salafy yang menyatakan bahwa dzikir Al-Ma'surat itu bid'ah, karena banyak dalil yangg dhaif bahkan palsu  seperti doa Rabithah.

Benarkah Alma'surat oleh Hasan Albana it amalan ahlul Bid'ah. Dan bgaimana hukum dzikr/do'a tanpa dalil. Mohon penjelsannya ustadz.

Wassalamu 'alaikum. warahmatullahi wabarakatuh

Hendri

Jawaban

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Anda jangan kaget dulu kalau situs-situs Salafi sering membid'ahkan banyak pihak, termasuk dzikir Al-Ma'tusrat yang disusun Hasan Al-Banna. Membid'ahkan memang salah satu ciri khas dan identitas situs Salafi. Kalau tidak membid'ahkan, ya bukan situs salafi. Tujuan utama situs-situs itu didirikan memang untuk melemparkan tuduhan bid'ah dan sesat.

Tetapi apakah setiap kali situs salafi menuduh sesat dan bid'ah, lantas kita harus latah ikut-ikutan menuduh sesat, tentu tidak. Harus ada analisa dan kajian yang mendalam, serta hujjah yang tidak hanya satu sisi, ketika kita ingin mengatakan bahwa sebuah fenomena itu sebagai bid'ah.

Dalam hal ini saya tidak berposisi sebagai 'pembela' wirid Al-Ma'tsurat-nya Hasan Al-Banna. Seandainya memang di dalamnya ada hadits yang tidak shahih, tentu kita harus jujur mengatakannya. Dan tentu salah besar kalau kita bilang bahwa wirid Al-Ma'tsurat itu disusun oleh Rasulullah SAW, sehingga kalau tidak dibaca pagi dan petang, seolah-olah kita tidak melaksanakan sunnah beliau SAW.

Kalau kita bedah lebih dalam, sebenarnya di dalam wirid itu ada banyak lafadz Al-Quran dan doa serta dzikir. Lafadz Al-Quran sendiri pasti shahih, bahkan sampai kepada kita lewat jalur mutawatir. Lafadz doa-doanya, meski sebagian ada yang diklaim lemah riwayatnya, tetapi tidak bisa dinafikan bahwa banyak juga yang riwayatnya shahih.

Kalau doa rabithah yang terletak di bagian akhir, tidak ada seorang pun yang bilang bahwa lafadz doa itu berasal dari Rasulullah SAW. Doa itu 100% gubahan Hasan Al-Banna sendiri. Kalau ada yang bilang doa itu dari Rasulullah SAW, tentu orang tersebut kurang paham kedudukannya. Jadi bukan tempatnya kalau kita bilang doa rabithah itu adalah hadits palsu. Sebab dari awal pengarangnya memang tidak mengatakan bahwa lafadz doa itu sebagai doa Rasulullah SAW.

Ada pun doa dan lafadz dzikir yang riwayatnya dianggap lemah, bisa kita bicarakan dari sisi ilmu hadits dan ilmu fiqihnya.

Ilmu Hadits

Dari segi ilmu hadits, kelemahan riwayat suatu hadits memang sering dilontarkan oleh para kritikus hadits. Dan biasanya, para ahli hadits memang saling berbeda pendapat dalam masalah kuat atau lemahnya suatu riwayat. Mirip dengan para ahli fiqih yang sering berbeda pendapat, para ahli hadits pun demikian juga.

Suatu riwayat mungkin dibilang shahih oleh Imam Al-Bukhari, tetapi belum tentu dishahihkan juga oleh Imam Muslim. Sebaliknya, tidak semua hadits shahih di dalam kitab Muslim, otomatis pasti dishahihkan oleh Al-Bukhari.

Jadi secara ilmu hadits, ketika ada pihak yang mendhaifkan suatu hadits, kita jangan lantas putus asa dulu, bahwa seolah-olah hadits itu pasti dhaif. Barangkali analisa kedhaifan itu lebih merupakan opini sebagai ulama hadits, sementara barangkali banyak ulama hadits lainnnya yang mengatakan bahwa hadits itu tidak dhaif.

Untuk itu kita perlu melakukan studi lebih mendalam tentang komentar para ulama hadits secara lebih banyak lagi. Tipsnya, jangan hanya membaca satu buku rujukan saja, tetapi gunakan sekian banyak kitab rujukan, agar wawasan kita tidak sempit dan tidak terkesan kurang ilmu.

Ilmu Fiqih

Dari segi ilmu fiqih, ada perdebatan juga tentang hukum berdoa dan dzikir bila tidak menggunakan riwayat dari Rasulullah SAW. Apakah hukumnya boleh atau tidak boleh, atau makruh.

Mereka yang mengharamkan berdoa dengan lafadz yang bukan dari riwayat Rasulullah SAW berhujjah bahwa doa itu bagian dari ibadah ritual, seperti hukum shalat. Jadi berdoa disejajarkan dengan melakukan shalat, dimana lafadz-lafadz yang dibaca harus sesuai dengan aturan yang telah Rasulullah SAW tentukan.

Sehingga dalam pandangan mereka, kalau wirid Al-Ma'tsurat itu mengandung hadits yang lemah, jadinya bid'ah. Karena beribadah dengan menggunakan lafadz-lafad yang dianggap tidak qath'i bersumber dari Rasulullah SAW.

Di pihak lain, sebagian lain ulama mengatakan bahwa tidak semua doa sejajar kedudukannya dengan ritual shalat. Contoh sederhana, ketika kita minta kepada Allah SWT agar lulus ujian dengan nilai maksimal, rasanya tidak ada satu pun hadits yang mengajarkan hal itu. Lantas, apakah kita tidak boleh minta kepada Allah SWT dalam arti berdoa agar lulus ujian?

Ketika kita minta kepada Allah SWT agar diberikan istri yang shalihah, cantik, tinggi, langsing, putih, terang, pintar, dan seterusnya, tentu kita tidak akan menemukan contoh lafadz doa seperti itu di dalam hadits-hadits yang shahih. Lalu apaka kita tidak boleh berdoa meminta kepada Allah SWT agar mendapat istri yang seperti itu?

Ketika kita meminta kepada Allah SWT agar hubungan baik dengan sesama saudara seiman dan seagama dikuatkan, lalu kita tidak menemukan lafadz yang tepat dan pas dari hadits nabawi, apakah kita tidak boleh berdoa kepada Allah SWT tentang hal itu?

Kesimpulannya, di tengah para ulama ada perbedaan pendapat tentang hukum berdoa bukan dengan lafadz yang bersumber dari Rasulullah SAW. Ada yang menjadikannya sebagai syarat dan ada yang bilang kita bebas minta apa saja kepada Allah SWT sesuai dengan keinginan kita, tanpa harus meniru doa Rasulullah SAW.

Kalau melihat prakteknya, saya yakin Anda bukan termasuk yang mengharuskan berdoa selalu dengan sepeti apa yang dicontohkan Rasulllah SAW. Sebab betapa banyak kita berdoa kepada Allah SWT dengan harapan agar dikabulkan, sementara yang kita minta itu tidak ada contoh lafadznya dari Al-Quran dan As-Sunnah. Tetapi kita tetap meminta juga kepada Allah SWT, Kita tetap berdoa kepada-Nya, walau dengan lafadz yang kita gubah sendiri.

Sebab Allah SWT memang memerintahkan kita untuk meminta kepada-Nya, tanpa memberi batasan bahwa yang kita minta itu harus yang ada contoh lafadz doanya dari Rasulullah SAW.

Maka kalau di dalam wirid Al-Ma'tsurat itu ada hadits yang dhaif atau malah lafadz yang sama sekali bukan hadits, sebenarnya tidak ada yang perlu diributkan. Sebab ada pendapat yang kuat bahwa berdoa itu tidak harus dengan lafadz yang dicontohkan oleh Rasulllah SAW. Silahkan meminta kepada Allah SWT dengan lafadz yang kita karang sendiri, asalkan tidak bertentangan dengan ketentuan syar'i.

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc

 

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

 

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

 

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

RE: [Milis_Iqra] Dana NII Rp250 M di Bank Century Raib

 

 

-----Original Message-----
From: milis_iqra@googlegroups.com [mailto:milis_iqra@googlegroups.com] On Behalf Of whe.en9999@gmail.com

Hehheheh,

Sebenarnya kalo sudah begini memang susah mas, kalo sudah tertuduh, tuduhan tambahan bertubi tubi datang belum tentu juga tuduhannya benar.

Orang rasanya akan membenarkan tuduhan tersebut, lha wong yang tertuduh juga ga bisa membela diri kan?

 

[Dani Permana] betul itu, apalagi kalau sudah nuduh kemudian kabur jika di Tanya klarifikasi....

 

[whe.en9999@gmail.com]

 

Mungkin buat kita sekarang yang jelas tuduhan2 ke NII itu ditintaklanjuti, dibuktikan, diselesaikan secepatnya.

 

[Dani Permana] Wah kalau yang ini nasehatnya bagus sekali wajib di contoh, tapi kalau nasehat doank tetapi ga ada realisasinya gimana tuh?

 

[whe.en9999@gmail.com]

 

Jadi menurut saya, kita terima semua informasi saja tapi ga perlu dipercaya 100% dulu sampai ada saksi, ada bukti.

 

[Dani Permana] betul juga " ga perlu dipercaya 100% dulu sampai ada saksi, ada bukti." Contohnya kemaren ada yang menuduh tapi tidak bertanggung jawab atas tuduhannya. NASEHAT yang bagus sekali.

 

[whe.en9999@gmail.com]

Sing penting kita ga katrok, ga ketinggalan informasi karena menolak informasi, gitu maksud saya.

 

[Dani Permana} kalau orang yang lepas tanggung jawab itu, bias disebut katrok ga yah?

 

 

-----Original Message-----

From: Erwin Bayu Aji <erwinbayu@gmail.com>

Sender: milis_iqra@googlegroups.com

Date: Sat, 30 Apr 2011 15:51:28

To: <milis_iqra@googlegroups.com>

Reply-To: milis_iqra@googlegroups.com

Subject: Re: [Milis_Iqra] Dana NII Rp250 M di Bank Century Raib

 

Cuma diberita kemarin itu masih nyimpan 20 Ton emas...

moga2 cuma mas Erwin, Mas Temi, Mas Dani, Mas Nandang...bukan E-Mas

Murni..hehhehe..

 

Berita2 spt ini harus sll kita cross check juga M'wheen.....bener

kagak yaa.....jangan2 cuma untuk menghembuskan keresahan di

masyarakat?

cuma bagus juga kalo resah, trus pemerintah bisa tegas dan bertindak

cepat......ada sisi baik dan buruknya..

 

krn yg bisa menghilangkan uang segitu banyak, yg baru terbukti, ya

Gayus, Melinda Dee...tapi pasti banyak yg lain juga...hehehe

 

Salam,

Erwin

 

2011/4/30  <whe.en9999@gmail.com>:

> Dana NII Rp250 M di Bank Century Raib

> 

> Sabtu, 30 April 2011 - 11:01 wib

> Fitriyah Tri Cahyani - Okezone

> JAKARTA – Belakangan ini publik kerap dikejutkan dengan pemberitaan orang hilang akibat diculik aktivis Negara Islam Indonesia (NII). Kabarnya, penculikan ini dilakukan karena NII tengah mengalami krisis keuangan.

> 

> Peneliti Sejarah Darul Islam/NII, Sholahudin, berpendapat bahwa krisis keuangan yang tengah dialami NII dikarenakan dana sebesar Rp250 miliar yang disimpan di Bank Century raib akibat bank tersebut bermasalah.

> 

> “NII sedang terlilit utang dan Panji Gumilang berani meminjam uang. Karena itu, NII melakukan perekrutan besar-besaran karena untuk mengincar infaq-nya,” kaya Sholahudin dalam dialog Polemik Trijaka di Jakarta, Sabtu (30/4/2011).

> 

> Menurutnya, dalam waktu beberapa hari saja NII dapat mengumpulkan banyak uang karena telah mendapatkan infaq dari kader yang direkrutnya. “Prinsipnya makin besar bayar infaq, akan makin mudah orang tersebut masuk NII,” tandasnya.

> 

> Menurutnya, aksi NII dan aksi teroris belakangan ini tidak hanya dilakukan orang dari kalangan bawah secara ekonomi, tetapi juga dilakukan oleh orang-orang berduit. Tujuannya adalah agar organisasi tersebut terus berkembang.

> 

> “SMA 3 Bandung sudah dikuasai NII sejak tahun 1985. Buktinya lihat saja NII memiliki kedekatan dengan para menteri dan sejumlah politisi,” tukasnya.

> (teb)

> 

> Sent from my BlackBerry®

> powered by Sinyal Kuat INDOSAT

> 

> --

> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik

> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

> 

> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

> 

> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com

>  Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com

>  Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra

>     Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com

> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

 

--

-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik

dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

 

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

 

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com

  Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com

  Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra

     Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com

-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

 

--

-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik

dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

 

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

 

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com

  Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com

  Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra

     Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com

-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-