Saturday, December 5, 2009

[Milis_Iqra] Re: Hadis hari ini

Sedikit mau nanya, masih menyangkut dzikir, kemarin pas idul adha saya
pulang ke kampung halaman, dan ternyata di sana sudah ada majlis
dzikir tiap malam jumat di makam syeikh Mahdum Cahyana (ada mushala
kecil) jamaahnya cukup banyak bahkan datang dari luar kabupaten juga
ada, saat dzikir hampir dipastikan semua yang ikut nangis semua
(menurut yang pernah ikut, soalnya saya ga pernah ikut) kecuali yang
dalam 24 pernah berbuat salah dan menyakiti orang lain.Saya minta
pencerahanya dong dzikir semacam ini di golongkan dalam dzikir apa dan
apa pernah dicontohkan oleh Rasulullah?
2009/12/6 Ndy <nugraha212@gmail.com>:
>
> Penjelasan hadits ini, bahwa dalam kalimat 'malaikat yang pergi
> berkeliling dan berhenti di majlis dzikir di dunia' maksudnya berarti
> dzikir dalam hal ini adalah dzikir jahar yang dilakukan manusia.
> Karena malaikat hanya mengetahui dzikir jahar dan tidak mampu
> mengetahui dzikir khofi. Hal ini sebagaimana sabda Rasul: "Adapun
> dzikir yang tidak terdengar oleh malaikat yakni dzikir khofi atau
> dzikir dalam hati yakni dzikir yang memiliki keutamaan 70x lipat dari
> dzikir yang diucapkan" (HR. Imam Baihaqi dalam Kitab Tanwirul Qulub
> hal.509).
>
>
>
>
> On 5 Des, 10:34, Pman Atmokuncoro Sanusi <atmokunc...@gmail.com>
> wrote:
>> minta penjelasan haditsnya dong
>>
>> 2009/12/5 Ndy Ndy212 <nugraha...@gmail.com>:
>>
>>
>>
>> > Diriwayatkan di dalam Al Mustadrak dan dianggap saheh, dari Jabir ra.
>> > berkata: "Rasulullah keluar menjumpai kami dan bersabda: 'Wahai
>> > saudara-saudara, Allah memiliki malaikat yang pergi berkeliling dan berhenti
>> > di majlis-majlis dzikir di dunia. Maka penuhilah taman-taman syurga'. Mereka
>> > bertanya:'Dimanakah taman-taman syurga itu?'. Rasulullah menjawab:
>> > 'Majlis-majlis dzikir.' Kunjungilah dan hiburlah diri dengan dzikir kepada
>> > Allah" (HR. Al Badzar dan Al Hakim).- Sembunyikan teks kutipan -
>>
>> - Perlihatkan teks kutipan -
> >
>

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

KEISTIMEWAAN AIR ZAMZAM ( Benarkah Nabi Ibrahim pernah ke Mekkah? )
Sunday, 6 December, 2009 0:27
From:
"abdi yono" <boiran2000@yahoo.co.uk>
Add sender to Contacts
To:
milis_iqra@googlegroups.com
Cc:
abdullah_abu@hotmail.com, rudi_jambaq@yahoo.com


KEISTIMEWAAN AIR ZAM-ZAM

Oleh
Ustadz Mu'tashim
http://www.almanhaj.or.id/content/2581/slash/0


SEJARAH MUNCULNYA ZAM-ZAM
Disebutkan oleh Imam al Bukhari dalam Shahih-nya, dari hadits Ibnu
'Abbas. Suatu saat, ketika berada di Mekkah, Nabi Ibrahim menempatkan
istrinya Hajar dan anaknya Ismail di sekitar Ka`bah, di suatu pohon
besar yang berada di atas sumur Zam-Zam. Waktu itu, tidak ada
seorangpun di Mekkah, melainkan mereka bertiga. Setelah Nabi Ibrahim
Alaihissalam meletakkan kantong berisi kurma dan air, iapun beranjak
pergi. Namun Hajar mengikutinya seraya mengatakan,"Wahai Ibrahim,
kemanakah engkau akan pergi dengan meninggalkan kami sendiri di tempat
yang tiada manusia lain, atau yang lainnya?"

Pertanyaan itu ia ulangi terus, tetapi Nabi Ibrahim tidak menengok
kepadanya. Sampai akhirnya Hajar berseru kepadanya,"Apakah Allah yang
menyuruhmu melakukan hal ini?"

"Ya," jawab Nabi Ibrahim.

"Kalau begitu, Allah tidak akan menyengsarakan kami," seru Hajar.
Kemudian kembalilah Hajar ke tempatnya, dan Nabi Ibrahim terus
melanjutkan perjalanannya.

Sesampainya di Tsaniyah -jalan bebukitan, arah jalan ke Kada`.
Rasulullah ketika memasuki Mekkah juga melewati jalan tersebut- dan
keluarganya tidak dapat melihatnya lagi, Nabi Ibrahim q menghadap ke
arah Baitullah, lalu mengangkat kedua tangannya seraya berdoa : "Ya
Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku
di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau
(Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami, (yang demikian itu) agar
mereka mendirikan shalat. Maka jadikanlah hati sebagian manusia
cenderung kepada mereka, dan beri rizkilah mereka dari buah-buahan,
mudah-mudahan mereka bersyukur" [Ibrahim/14 : 37]

Ibunda Ismail menyusui anaknya dan meminum dari kantong air tersebut.
Hingga akhirnya air itupun habis, dan anaknya kehausan. Dia melihat
anaknya dengan penuh cemas, karena terus menangis. Dia pun pergi untuk
mencari sumber air, karena tidak tega melihat anaknya kehausan.

Pergilah dia menuju bukit terdekat, yaitu bukit Shafa, dan berdiri di
atasnya. Pandangannya diarahkan ke lembah di sekelilingnya, barangkali
ada orang disana. Akan tetapi, ternyata tidak ada.

Dia pun turun melewati lembah sampai ke bukit Marwa. Berdiri di atasnya
dan memandang barangkali ada manusia di sana? Tetapi, ternyata tidak
juga. Dia lakukan demikian itu hingga tujuh kali.

Ketika berada di atas bukit Marwa, dia mendengar ada suara, dia berkata
kepada dirinya sendiri, "Diam!" Setelah diperhatikannya ternyata memang
benar dia mendengar suara, kemudian dia pun berkata, "Aku telah
mendengar, apakah di sana ada pertolongan?"

Tiba-tiba dia melihat Malaikat Jibril, yang mengais tanah dengan
kakinya (atau dengan sayapnya, sebagaimana disebutkan dalam riwayat
yang lain), kemudian memukulkan kakinya di atasnya. Maka keluarlah
darinya pancaran air.

Hajar pun bergegas mengambil dan menampungnya. Diciduknya air itu
dengan tangannya dan memasukkannya ke dalam tempat air. Setelah
diciduk, air tersebut justru semakin memancar. Dia pun minum air
tersebut dan juga memberikan kepada putranya, Ismail. Lalu Malaikat
Jibril berkata kepadanya, "Jangan takut terlantar. Sesungguhnya, di
sinilah Baitullah yang akan dibangun oleh anak ini (Ismail) bersama
ayahnya. Dan sesungguhnya, Allah tidak akan menelantarkan hambanya."


Benarkah Nabi Ibrahim Pernah ke Mekah?

Hanya berdasarkan QS.3:96 umat Islam mengklaim bahwa
Ibrahim pernah tinggal di Mekkah bersama Ismail mendirikan
ka'bah.Benar-benar mustahil tokoh besar/nabi besar sekaliber
Ibrahim tidak meninggalkan jejak apapun ditempat yang
pernah didiami selama puluhan tahun,para ilmuwan/
arkeolog benar-benar merasa putus asa dalam penye-
lidikan selama puluhan tahun tanpa menemukan bukti
sedikitpun tentang sosok yang dianggap bapak leluhur
umat beragama samawi.


Penyelidikdn para arkeolog terhadap reruntuhan yang menurut cerita
dari mulut kemulut adalah tempat dimana Nabi Ibrahim dan keluarganya
tinggal juga tidak menemukan jejak-jejak dan sampah peninggalan sosok
Ibrahim,padahal sampah peninggalan manusia yang terus bertahan dan
tidak dirusakkan oleh waktu.


Sungguh aneh dan mustahil seorang tokoh besar yang juga dikenal
sebagai utusan Allah tidak meninggalkan jejak sedikitpun dimana
daearah tempat bermukimnya,tapi demi mempertahankan pendapatnya
umat muslim tetap mengklaim bahwa Ibrahim pernah tinggal di Mekkah
dan bersama anaknya Ismael mendirikan kabah. Yang demikian memang
sudah menjadi tipikal umat Islam untuk mempertahankan argumentnya
demi agamanya meskipun tanpa disertai bukti-bukti yang otentik.

Begitu juga peristiwa besar seperti pembangunan rumah Allah (ka'bah)
bisa terlewatkan oleh bangsa Israel yang terkenal paling cermat
dan super teliti dalam mencatat setiap peristiwa yang terjadi,dan
tidak satupun kitab tradisi Yahudi maupun buku sejarah sekuler pernah mencatat bahwa Abraham bersama keluarganya pernah berdiam di Mekkah
seperti klaim umat Muslim.

Bapak leluhur pertama bangsa Arab ialah Qahtan atau
Yoktan. Nama beberapa putranya dipakai untuk menamai
tempat-tempat geografis Arabia pada masa itu,seperti
Sheba,Hajarmaveth,Ophir dan Havilah.
Sumber leluhur ketiga datang dari keponakan Abraham
yaitu Lot (Luth)melalui dua putrinya yang menjadi
bani Moab dan bani Ammon. Dan sumber leluhur keempat
berasal dari adik kembar Yakub yaitu Esau.
Dan hampir semua orang melupakan sumber leluhur yang
terakhir yakni dari istri ketiga Abraham yaitu Keturah
yang melahirkan enam putera yang juga menjadi nenek
moyang sebagian suku bangsa Arab.

Keluarga Abraham tinggal di Mesopotamia dinegeri orang
Kasdim,kemudian keluar dari negeri tersebut berangkat
ketanah Kanaan lalu terus ke Sikhem,ditempat inilah
yaitu More bukan di Mekkah,Abraham mendirikan mesbah
bagi Tuhan yang menampakkan diri kepadanya.
Ditengah kelaparan yang melanda Abraham sekeluarga
sempat tinggal sementara di Mesir dan selanjutnya
ke Negeb dan akhirnya menetap di di Kanaan,dan kem-
bali mendirikan mesbah di Mamre dekan Hebron (tidak
di Mekkah),sempat juga tinggal di Bersyeba dan kemu-
dian mati dan dikuburkan di gua Makhpela sebelah
timur Mamre yang sampai sekarang makamnya dijadikan
tempat ziarah bagi orang-orang yang menjunjung Abra-
ham.Jadi dimana pun tidak pernah ada bukti/prasasti
yang pernah mencatat bahwa Abraham dan keluarhanya
pernah hijrah dan menetap di Mekkah dan membangun
baitullah atau ka'bah,semua itu hanya dongeng-dongeng
yang menjadi konsumsi bangsa Arab.

Sampai saat ini semua itu hanya dugaan/tafsir yang
tidak bisa dibuktikan kebenarannya oleh para ahli
sejarah manapun kalau ada jejak keluarga Abraham
pernah datang dan tinggal di Mekkah seperti halnya
para tokoh besar yang selalu meninggalkan jejak dan
sangat mudah dilacak oleh para ahli sejarah.

Pandangan bahwa Sayidina Ibrahim pernah ke Mekah
didasarkan dari ayat berikut :


Surat Ali 'Imran (3): 96

"Sesungguhnya rumah yang mula-mula dlbangun (untuk
tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di
Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk
bagi semua manusia."

Kisah ini diperkuat dalam :
Sahih Bukhari Volume 4, buku 55, nomer 583 :

Dikisahkan oleh Ibn Abbas: "

Sayidina Ibrahim membawa Siti Hajar dan anaknya Ismael
yang masih menyusu ketempat dekat Ka'ba dibawah pohon
dilokasi Zam Zam, diposisi tertinggi dari rumah Allah.
Pada saat itu tidak ada orang di Mekah, begitu pula
tidak ada air.

Sayidina Ibrahim kembali tidak menjumpai Ismael dalam
jangka waktu yang telah ditentukan Allah dan kemudian
berusaha untuk menemui Ismael kembali. Kali ini
Sayidina Ibrahim melihat Ismael dibawah pohon di Zam
Zam, sedang menajamkan anak panahnya. Ketika Ismael
melihat Sayidina Ibrahim , dia berdiri dan
menyambutnya. Sayidina Ibrahim berkata, 'Oh Ismael,
Allah telah memberi perintah kepadaku." Ismael
berkata, "Kerjakanlah apa yang telah diperintahkan
Allah kepadamu." Sayidina Ibrahim bertanya, "Apakah
engkau mau membantuku?'. Ismael berkata, "Aku akan
membantumu". Sayidina Ibrahim berkata, "Allah telah
memerintahkan untuk membangun sebuah rumah disini (red
: Ka'ba)." Kemudian mereka mulai membangun rumah
tersebut. ……."

Apakah klaim bahwa Sayidina Ibrahim pernah ke Mekah
bahkan membangun Ka'abah ini valid atau sah?

Kita coba lihat dari sumber-sumber Islam.

Pertama :
Perhatikan kutipan dari buku:
Sirah Ibnu Ishaq Kitab Sejarah Nabi Tertua,
Muhammadiah University Press, Juni 2002, Jilid 1,
halaman 15 - 16.

Kutipan ini mengisahkan raja Abu Karib Tiban As'ad
yang berasal dari Yaman yang saat itu melakukan
perjalanan ke Yatsrib.

Halaman 15 :
"Tubba menulis baris-baris berikut tentang
perjalanannya, apa yang dia lakukan terhadap Madinah
dan Ka'bah, ……."

Dalam salah satu baris syairnya yang terdapat di
halaman 16 :


"Aku tidak tahu tentang adanya kuil yang murni
Yang dipersembahkan untk tuhan di lembah Mekah..."

Raja ini adalah ayah dari Dzu Nawas yang menyerang
kaum Kristen Najran pada tahun 523 M (Sejarah Hidup
Muhammad Sirah Nabawiyah, Robbani Press, Mei 2002,
Syaikh Shafiyyur Rahman Al-Mubarakfury, halaman 36).

Jika kita asumsikan bahwa raja Abu Karib Tiban As'ad
melakukan perjalanan ke Madinah dan Mekah 70 tahun
sebelumnya, berarti perjalanan terjadi pada sekitar
tahun 450 M.

Dan pada tahun 450 M, Ka'abah di Mekah tidak diketahui
oleh seorang raja dari Yaman!

Sungguh aneh, padahal menurut Al-qur'an Kabah dibangun
oleh Sayidina Ibrahim dan Ismail yang hidup sekitar
1900 SM - 2000 SM, kenapa tidak dikenal pada tahun 450
M??

Kedua :
Tentang waktu pembangunan Kabah.

Dikutip dari tafsir Ibn Kathir terhadap QS 3 : 96 yang
dapad diakses di
http://www.tafsir.com/default.asp?sid=3&tid=8799

Imam Ahmad recorded that Abu Dharr said; "I said, `O
Allah's Messenger! Which Masjid was the first to be
built on the surface of the earth' He said, `Al-Masjid
Al-Haram (in Makkah).' I said, `Which was built next'
He replied `Al-Masjid Al-Aqsa (in Jerusalem).' I said,
`What was the period of time between building the two'
He said, `Forty years.'

Terjemahan bebas :

Imam Ahmad mencatat bahwa Abu Dharr berkata; "Aku
berkata, "O Rasulullah, masjid mana yang pertama
dibuat didunia ini?. Dia berkata, "Al-Masjid Al Haram
(di Mekah)". Aku berkata, "Mana yang dibangun setelah
itu?". Dia menjawab, "Al-Masjidil Al-Aqsa (di
Yerusalem)". Aku berkata, "Berapa jangka waktu antara
pembangunan kedua bangunan itu?" Dia berkata, "Empat
puluh tahun"

Menurut perhitungan :

Sayidina Ibrahim dan Ismail hidup sekitar tahun 1900
SM – 2000 SM.
Raja Salomo (Sulaiman) yang membangun bait Allah di
Yerusalem hidup sekitar 1000 SM - 950 SM.
Jadi ada beda waktu 1000 tahun antara Ismail (yang
membangun Masjidil Haram) dengan raja Salomo (yang
membangun Bait Allah di Yerusalem).

Jadi bagaimana bisa dikatakan beda waktu keduanya
hanya 40 tahun?
Lagi-lagi, tampaknya Muhammad telah mengalami
disorientasi waktu saat merangkai cerita Sayidina
Ibrahim dan raja Salomo!

Ketiga :
Makanya tidaklah mengherankan jika ada pakar Islam
sendiri yang MERAGUKAN kisah pembangunan Kabah oleh
Sayidina Ibrahim . Lebih lanjut kutipan dari tokoh
Islam modern tentang hubungan Ismail dan Arab sebagai
berikut :


Dr. Taha Husayn, seorang profesor dari Mesir,
pendapatnya dikutip dalam buku "Mizan al Islam karya
Anwar Jundi", halaman 170 :

"Dalam kasus cerita Sayidina Ibrahim dan Ismail
membangun Kabah cukup jelas, cerita ini muncul
belakangan disaat Islam mulai berkembang. Islam
mengeksploitasi kisah ini untuk kepentingan
agama/politik."

Siapa DR.Taha Husayn?
Dikutip dari :
Encyclopaedia Britannica edisi 2003
Sub Topik : Taha Hussein

Terjemahan bebas :
Lahir Nov. 14, 1889, Maghaghah, Mesir
Meninggal Oct. 28, 1973, Kairo

Figur yang menonjol dalam khasanah Mesir modern
…..Ditahun 1902 dia belajar di Al-Azhar, Kairo ……
Ditahun 1908 dia masuk Universitas Kairo dan di tahun
1914 menjadi orang pertama yang meraih gelar doktor ……
Taha menjadi professor Kebudayaan Arab di Universitas
Kairo, karirnya dipenuhi dengan gejolak karena
pandangan-pandangan kritisnya yang sering membuat
marah kaum Islam ortodoks. ….Tahun 1926 dia
menerbitkan buku On Pre-Islamic Poetry, dalam buku ini
dia menyimpulkan beberapa syair-syair yang dinyatakan
pra Islam sebetulnya adalah pemalsuan oleh muslim
kemudian karena beberapa alasan, salah satunya adalah
untuk memberikan otoritas kepada Al-Qur'an. Karena
buku ini, dia dinyatakan kafir. ….. Taha kemudian
menjabat sebagai Menteri Pendidikan ditahun 1950 –
1952 …..


Informasi tambahan:

Perjalanan Sayidina Ibrahim Dari Kota Ur-Kasdim ke
Tanah Perjanjian Berdasarkan Alkitab

Menurut buku 'Atlas of the Bible: with A-Z Guide to
Places' karangan Eerdmans, perjalanan Sayidina Ibrahim
dari kota Ur-Kasdim ke tanah perjanjian (yang berakhir
di Hebron) ternyata TIDAK menunjukkan bahwa rute
perjalanan Sayidina Ibrahim tersebut melewati Arab
Saudi atau kota Mekkah. Perjalanan Sayidina Ibrahim di
mulai dari kota Ur, di tanah Khaldea, kemudian menuju
ke barat-laut, yakni Haran di sebelah tenggara Turki
atau masih di sebelah timur sungai Eufrat dan kemudian
dari sana berbelok menuju ke arah barat daya menuju
Hebron (tanah kanaan).

Dari rute perjalanan tersebut, nampaknya Sayidina
Ibrahim tidak melewati daerah Arab Saudi, khususnya
kota Mekkah. Anehnya, umat Islam mengklaim bahwa
Sayidina Ibrahim (Ibrahim) pernah berada di Mekah.
Apakah memang ada bukti (dari Kitab Suci) bahwa
Ibrahim memang pernah tinggal (lewat) di Mekkah?

Perlu diketahui, kota Haran berbeda dengan padang
Paran. Padang Paran (Desert of Paran) juga bukan
terletak di daerah Arab Saudi, melainkan di daerah
Sinai (wilayah Mesir).

Memang secara logika, kalau Sayidina Ibrahim diminta
oleh Allah untuk meninggalkan kota kediamannya (Ur)
menuju ke tanah Kanaan, maka posisi tanah Kanaan
memang berada di arah barat dari Ur. Sementara, kota
Mekah terletak di sebelah barat daya dari kota Ur.
Karena Sayidina Ibrahim melakukan perjalanan (nomad),
maka sangat mungkin dia akan memilih jalan dekat
sungai Eufrat dan akhirnya berhenti sementara di kota
Haran. Di kota Haran ini, ayah Sayidina Ibrahim ,
Terah, meninggal dunia.

Sementara Padang Paran, tempat di mana Ismael dan
ibunya tinggal berada di daerah Sinai. Padang Paran
ini juga pernah dilewati oleh bangsa Israel ketika
melakukan perjalanan keluar dari Mesir, kembali ke
tanah kanaan.

Secara Alkitab, tak ada bukti bahwa Sayidina Ibrahim
pernah tinggal/lewat kota Mekah. Tempat-tempat yang
dilewati Sayidina Ibrahim adalah:

1. Berangkat dari Ur-Kasdim (Kej 11:31)
2. Sampai di Haran (Kej 11:31) Ayah Sayidina Ibrahim ,
Terah, mati di Haran.
3. Sampai di Sikhem (Kej 12:6)
4. Sampai pegunungan sebelah Timur Betel. (Kej 12:
5. Sampai ke tanah Negeb (Kej 12:9) Ketika ada
kelaparan di negeri itu, Sayidina Ibrahim pergi ke
Mesir.
6. Sampai di Mesir (Kej 12:10)
7. Kembali ke tanah Negeb (Kej 13:1)
8. Menuju ke Betel (Kej 13:3) Sayidina Ibrahim pernah
membuat mezbah di Betel (Kej 13:4). Betel = Beth-el
(Beth = rumah, El = Allah)= Baitullah
9. Pindah ke Mamre, dekat Hebron (Kej 13:1
10. Sayidina Ibrahim punya anak Ismael ketika di
Kanaan (Kej 16:3)
11. Sayidina Ibrahim ke tanah Negeb (Kej 20:1)
12. Sayidina Ibrahim punya anak Ishak sewaktu berada
di tanah Negeb (Kej 21:2)
13. Siti Hajar dan Ismael mengembara di gurun Bersyeba
(Kej 21:14)
14. Siti Hajar dan Ismael akhirnya tinggal di gurun
Paran (Kej 21:21)
15. Sayidina Ibrahim menanam pohon di Bersyeba (Kej
21:33)
16. Sayidina Ibrahim ke tanah Moria (Kej 22:2)
17. Sayidina Ibrahim pergi dan tinggal di Bersyeba
(Kej 22:19) Sara nampaknya tetap tinggal di Hebron.
18. Sara wafat di Hebron (Kej 23:2)
19. Sayidina Ibrahim dimakamkan di gua Makhpela
(Hebron) (Kej 25:9)

Catatan: Dalam Alkitab ada kota/tempat tang bernama
Maakha, yaitu sebuah kota kecil di sebelah tenggara
gunung Hermon (gunung Hermon terletak di perbatasan
Libanon dan Syria). Namun berdasarkan lokasinya, kota
Maakha ini tidak bisa disamakan dengan Mekkah.

Wasallam

abdi yono


--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

[Milis_Iqra] Re: Hadis hari ini

Penjelasan hadits ini, bahwa dalam kalimat 'malaikat yang pergi
berkeliling dan berhenti di majlis dzikir di dunia' maksudnya berarti
dzikir dalam hal ini adalah dzikir jahar yang dilakukan manusia.
Karena malaikat hanya mengetahui dzikir jahar dan tidak mampu
mengetahui dzikir khofi. Hal ini sebagaimana sabda Rasul: "Adapun
dzikir yang tidak terdengar oleh malaikat yakni dzikir khofi atau
dzikir dalam hati yakni dzikir yang memiliki keutamaan 70x lipat dari
dzikir yang diucapkan" (HR. Imam Baihaqi dalam Kitab Tanwirul Qulub
hal.509).


On 5 Des, 10:34, Pman Atmokuncoro Sanusi <atmokunc...@gmail.com>
wrote:
> minta penjelasan haditsnya dong
>
> 2009/12/5 Ndy Ndy212 <nugraha...@gmail.com>:
>
>
>
> > Diriwayatkan di dalam Al Mustadrak dan dianggap saheh, dari Jabir ra.
> > berkata: "Rasulullah keluar menjumpai kami dan bersabda: 'Wahai
> > saudara-saudara, Allah memiliki malaikat yang pergi berkeliling dan berhenti
> > di majlis-majlis dzikir di dunia. Maka penuhilah taman-taman syurga'. Mereka
> > bertanya:'Dimanakah taman-taman syurga itu?'. Rasulullah menjawab:
> > 'Majlis-majlis dzikir.' Kunjungilah dan hiburlah diri dengan dzikir kepada
> > Allah" (HR. Al Badzar dan Al Hakim).- Sembunyikan teks kutipan -
>
> - Perlihatkan teks kutipan -
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

[Milis_Iqra] Re: Tambahkan Salib di Bendera untuk Melawan Islam

Well... Sebenarnya siapa yang g toleran? Siapa yang takut?

On 12/6/09, Armansyah <armansyah.skom@gmail.com> wrote:
> Tambahkan Salib di Bendera untuk Melawan Islam
> Sumber :
> http://www.republika.co.id/berita/93054/Tambahkan_Salib_di_Bendera_untuk_Melawan_Islam
>
> ROMA--Seorang pejabat pemerintah Italia mengajukan usul untuk menambah
> gambar salib di bendera nasional Italia guna mempertahankan "identitas
> Kekristenan" Eropa melawan Islam. Ide ini muncul hanya berselang dua hari
> setelah Swiss melarang pembangunan menara masjid.
>
> "Sayangnya, kita menghadapi serangan kuat terhadap identitas kita dari agama
> yang tidak toleran seperti Islam," ujar Roberto Castelli, deputi menteri
> infrastruktur dan transportasi, seperti dilaporkan oleh kantor berita AKI
> Selasa (1/12), kemarin.
>
> Castelli, anggota Liga Utara dari sayap kanan, menginginkan penambahan
> gambar salib pada bendera Italia. "Saya harap partai di mana saya menjadi
> anggota bersedia mempertimbangkan usulan ini."
>
> Bendera Italia terdiri dari tiga warnanya, hijau, putih, dan merah. Warna
> hijau mewakili dataran dan perbukitan Swiss, putih mewakili pegunungan Alpen
> dengan puncaknya yang diselimuti salju, dan merah mewakili pertumpahan darah
> dalam perang kemerdekaan.
>
> Liga Utara telah dituduh bersikap rasis dengan banyak kritik yang
> menyebutnya sebagai BNP dari Italia, merujuk pada partai sayap kanan
> Inggris. Menggambarkan dirinya sebagai pembela akar Kristiani Italia, partai
> itu memulai misinya dalam pemerintahan Berlusconi di bulan Mei 2008.
>
> Tahun lalu, Liga ini merayakan keberhasilan kampanyenya menghentikan
> pembangunan sebuah Masjid di kota Bologna. Anggota parlemen Mario Borghezio
> tahun lalu menerobos masuk ke dalam sebuah gereja di kota Genoa dan
> meneriakkan pernyataan anti-Islam
>
> Usulan penambahan salib pada bendera itu muncul dua hari setelah para
> pemilih Swiss mendukung sebuah inisiatif oleh Partai Rakyat Swiss (SVP) dari
> sayap kanan yang melarang pembangunan menara masjid baru di negara tersebut.
> Larangan Swiss itu memicu seruan dari partai-partai sayap kanan di Italia,
> Belanda, dan Belgia untuk mengadakan hal yang serupa terhadap simbol-simbol
> Islam.
>
> Namun, usul Castelli itu mendapat tentangan dari anggota legislatif Italia.
> Juru bicara parlemen, Gianfranco Fini, dari partai PDL menyebut usul itu
> bersifat mengganggu dan menghasut.
>
> Angelo Bonelli, pemimpin partai Federasi Hijau, juga mengkritik usulan
> tersebut. "Castelli ingin meletakkan salib di bendera? Lalu kapan kita akan
> memulai perang salib untuk membebaskan tanah suci?" ujar Bonelli dengan nada
> sinis.
>
> *Identitas Kristen*
>
> Castelli mengkalim bahwa salib adalah bagian dari "identitas Eropa yang
> sebenarnya". Menurutnya, penambahan salib pada bendera Italia akan
> menegaskan kembali identitas Kristen.
>
> "Eropa memiliki hak untuk menjaga identitasnya sendiri, menghormati akar
> orang lain, namun penting untuk kembali ke akar kita," ujar dia.
>
> "Saya yakin Eropa memiliki hak untuk mengakui identitas sebenarnya yang
> hampir punah," imbuh dia.
>
> Usulan dari duputi menteri sayap kanan itu mendapat dukungan dari Menlu
> Italia, Franco Frattini. "Sembilan negara Eropa telah memiliki gambar salib
> di benderanya, ini adalah sebuah usul yang umum," ujar Frattini.
>
> Awal bulan lalu, Pengadilan HAM Eropa melarang salib di sekolah-sekolah
> Italia. Pengadilan mengatakan bahwa salib di dalam sekolah melanggar hak
> orangtua untuk mendidik anak-anaknya sesuai dengan keyakinan mereka dan hak
> anak-anak akan kebebasan beragama. iol/taq
>
> --
> Salamun 'ala manittaba al Huda
>
>
>
> ARMANSYAH
>
> >
>

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

[Milis_Iqra] Tambahkan Salib di Bendera untuk Melawan Islam

Tambahkan Salib di Bendera untuk Melawan Islam


Sumber :
http://www.republika.co.id/berita/93054/Tambahkan_Salib_di_Bendera_untuk_Melawan_Islam

ROMA--Seorang pejabat pemerintah Italia mengajukan usul untuk menambah gambar salib di bendera nasional Italia guna mempertahankan "identitas Kekristenan" Eropa melawan Islam. Ide ini muncul hanya berselang dua hari setelah Swiss melarang pembangunan menara masjid.

"Sayangnya, kita menghadapi serangan kuat terhadap identitas kita dari agama yang tidak toleran seperti Islam," ujar Roberto Castelli, deputi menteri infrastruktur dan transportasi, seperti dilaporkan oleh kantor berita AKI Selasa (1/12), kemarin.

Castelli, anggota Liga Utara dari sayap kanan, menginginkan penambahan gambar salib  pada bendera Italia. "Saya harap partai di mana saya menjadi anggota bersedia mempertimbangkan usulan ini."

Bendera Italia terdiri dari tiga warnanya, hijau, putih, dan merah. Warna hijau mewakili dataran dan perbukitan Swiss, putih mewakili pegunungan Alpen dengan puncaknya yang diselimuti salju, dan merah mewakili pertumpahan darah dalam perang kemerdekaan.

Liga Utara telah dituduh bersikap rasis dengan banyak kritik yang menyebutnya sebagai BNP dari Italia, merujuk pada partai sayap kanan Inggris. Menggambarkan dirinya sebagai pembela akar Kristiani Italia, partai itu memulai misinya dalam pemerintahan Berlusconi di bulan Mei 2008.

Tahun lalu, Liga ini merayakan keberhasilan kampanyenya menghentikan pembangunan sebuah Masjid di kota Bologna. Anggota parlemen Mario Borghezio tahun lalu menerobos masuk ke dalam sebuah gereja di kota Genoa dan meneriakkan pernyataan anti-Islam

Usulan penambahan salib pada bendera itu muncul dua hari setelah para pemilih Swiss mendukung sebuah inisiatif oleh Partai Rakyat Swiss (SVP) dari sayap kanan yang melarang pembangunan menara masjid baru di negara tersebut. Larangan Swiss itu memicu seruan dari partai-partai sayap kanan di Italia, Belanda, dan Belgia untuk mengadakan hal yang serupa terhadap simbol-simbol Islam.

Namun, usul Castelli itu mendapat tentangan dari anggota legislatif Italia. Juru bicara parlemen, Gianfranco Fini, dari partai PDL menyebut usul itu bersifat mengganggu dan menghasut.

Angelo Bonelli, pemimpin partai Federasi Hijau, juga mengkritik usulan tersebut. "Castelli ingin meletakkan salib di bendera? Lalu kapan kita akan memulai perang salib untuk membebaskan tanah suci?" ujar Bonelli dengan nada sinis.

Identitas Kristen

Castelli mengkalim bahwa salib adalah bagian dari "identitas Eropa yang sebenarnya". Menurutnya, penambahan salib pada bendera Italia akan menegaskan kembali identitas Kristen.

"Eropa memiliki hak untuk menjaga identitasnya sendiri, menghormati akar orang lain, namun penting untuk kembali ke akar kita," ujar dia.

"Saya yakin Eropa memiliki hak untuk mengakui identitas sebenarnya yang hampir punah," imbuh dia.

Usulan dari duputi menteri sayap kanan itu mendapat dukungan dari Menlu Italia, Franco Frattini. "Sembilan negara Eropa telah memiliki gambar salib di benderanya, ini adalah sebuah usul yang umum," ujar Frattini.

Awal bulan lalu, Pengadilan HAM Eropa melarang salib di sekolah-sekolah Italia. Pengadilan mengatakan bahwa salib di dalam sekolah melanggar hak orangtua untuk mendidik anak-anaknya sesuai dengan keyakinan mereka dan hak anak-anak akan kebebasan beragama. iol/taq

--
Salamun 'ala manittaba al Huda



ARMANSYAH

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
  Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
  Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
     Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

[Milis_Iqra] Re: Tanggapan untuk Lingga : (Topik: Jesus' Tomb in Talpiot)

Kalau anda menganggap Al Kitab adalah yang paling benar, apa parameter untuk mengukur kebenaran Al kitab itu?

2009/12/4 abdi yono <boiran2000@yahoo.co.uk>

(andri subandrio)

Sedikit nimbrung Sdr Abdi Yono, kalau Bible tidak diubah-ubah, kemudian Quran juga demikian, pertanyaan saya dari dua kitab yang menurut anda tidak diubah-ubah mana yang benar, baik menurut sains, akal maupun pendapat Sdr? Dan tolong sebut alasan serta parameter yang valid untuk mendukung jawaban Sdr!


(abdi yono)


Tidak satupun produk kecap mencantumkan label no.2 yang jelas pastilah
label no.1,jadi menurut saya yang baik dan benar pasti Alkitab karena
saya seorang pengikut Kristus dan sebagai pengikut ajaran Muhammad
pastilah anda menganggap yang paling baik dan benar adalah Quran.
Suatu hal yang wajar.
Prinsip yang digunakan Muhammad pada awal dakwahnya memang valid.
Yaitu bahwa wahyu yang lebih awal menjadi totok ukur terhadap semua
Wahyu-wahyu yang datang belakangan. Hal tersebut bisa dibuktikan
dalam Quran sendiri yaitu dalam QS.10:94

Maka jika kamu (Muhammad) berasda dalam keragu-raguan tentang apa
yang Kami turunkan kepadamu,maka tanyakanlah kepada orang-orang
yang membaca kitab sebelum kamu........dst......

Jadi intinya apa bila Muhammad ragu-ragu akan Quran dia disuruh
bertanya kepada orang yang sudah terlebih dahulu menerima kitab
seperti Taurat,Zabur maupun Injil.
Dengan demikian Alkitab harus dijadikan standar acuan dari semua
Wahyu-wahyu yang baru yang tentunya termasuk Quran sendiri.
Hal tersebut semat-mata hanya merupakan masalah kronologis
karena Muhammad datang 600 tahun setelah Yesus Kristus,jadi Quran
diturunkan jauh hari setelah adanya Kitab Perjanjian Baru.

Keabsahan Kitab Perjanjian Baru didasarkan pada kenyataan bahwa
nubuatan-nubuatan,symbol-simbol,dan tipologi dari Kitab Perjanjian
Lama itu tergenapi. Jadi dengan cara yang sama,jikalau Quran akan
diterima sebagai Firman Tuhan juga,makaQuran harus lulus testing
secara sempurna memenuhi kesesuaian terhadap Kitab-kitab suci
seperti Taurat,zabur maupun Injil yang memang seperti tertulis
dalam QS.10:94.

Orang-orang Muslim awam menduga bahwa Quran yang turun belakangan
itu justru yang harus dianggap paling benar jika terjadi kontradiksi
antara Alkitab dan Quran. Karena mereka mempersamakanhal ini dengan
temuan-temuan ilmiah yang paling akhir mengoreksi yang awal-awal.
(Dalam bidang tekhnologi temuan yang akhir menjadi penyempurna
 yang awal). Persamaan ini jelas salah karena yang bisa dikoreksi
adalah hal-hal yang belum tentu kebenarannya(sekalipun ilmiah).
Namun Alkitab telah dipastikan kebenarannya oleh semua nabi-nabi
termasuk Muhammad sendiri pada awal dakwahnya. Alkitablah yang
menjadi pengukur untuk semua  Wahyu yang datang kemudian.

Prinsip kebenaran adalah "ADA KEBENARAN BARU KEMUDIAN ADA KEPALSUAN"
Anda mungkin tahu Sdr.Andri bahwa kepalsuan tidaklah mungkin hadir
mendahului kebenaran. Tidak mungkin ada kepalsuan bila tidak ada
kebenaran,kepalsuan tidak bisa hadir sendirian dalam kehampaan
kebenaran!!!
Jadi kebenaran lama harus menjadi acuan bagi setiap ajaran baru
yang ingin dibenarkan.
Contohnya keshahihan setiap hadis juga harus dirujukkan pada sistim
periwayatan sanad nya. Dimana para rawi dirujukkan terus kejenjang
belakang hingga bertemu kepada sumber kebenaran hadis itu sendiri,
jenjang paling awal mula yaitu Muhammad.
Misalnya jenjang perawi ketiga ,At ba'al Tabi"in,dirujukkan kejenjang
kedua,Tabi'in,hingga jenjang para sahabat yang mengklaim sumbernya
dari Muhammad sendiri. Jadi yang awal mula mem-verifikasikan yang
belakangan.

Quran sendiri menyatakan bahwa ia merupakan kelanjutan dari Alkitab
(QS.2:136).

Quran selalu dianggap paling benar dan sebagai pengkoreksi Kitab
sebelumnya(walau hanya tafsiran belaka).
Tetapi apakah memang demikian logikanya untuk suatu Wahyu ?
Kalau untuk bidang sains memang penemuan-penemuan baru praktis
membatalkan semua anggapan-anggapan yang lama yang berselih
dengannya. Dan hal ini bisa kita terima semata-mata "anggapan-
anggapan lama" tersebut belum mendapatkan otorisasi akan
kebenarannya yang mutlak.

Namun untuk suatu Wahyu justru


--- On Fri, 4/12/09, andri subandrio <subandrio.andri@gmail.com> wrote:

> From: andri subandrio <subandrio.andri@gmail.com>
> Subject: [Milis_Iqra] Re: Tanggapan untuk Lingga : (Topik: Jesus' Tomb in  Talpiot)
> To: milis_iqra@googlegroups.com
> Date: Friday, 4 December, 2009, 18:45
> Sedikit nimbrung Sdr Abdi Yono, kalau Bible
> tidak diubah-ubah, kemudian Quran juga demikian, pertanyaan
> saya dari dua kitab yang menurut anda tidak diubah-ubah mana
> yang benar, baik menurut sains, akal maupun pendapat Sdr?
> Dan tolong sebut alasan serta parameter yang valid untuk
> mendukung jawaban Sdr!
>
>
> 2009/12/3 abdi yono <boiran2000@yahoo.co.uk>
>
>
>
> MUDAH KOK BUNG ARMAN PERTANYAAN SAYA,COBA TLG JAWAB YANG
> SATU INI : DAPATKAH MENURUT BUNG ARMAN SEORANG MANUSIA
> MERUBAH-UBAH ATAU
>
> MENGHILANGKAN KALIMAT ALLAH ?
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> --- On Thu, 3/12/09, Armansyah <armansyah.skom@gmail.com>
> wrote:
>
>
>
> > From: Armansyah <armansyah.skom@gmail.com>
>
> > Subject: [Milis_Iqra] Re: Tanggapan untuk Lingga :
> (Topik: Jesus' Tomb in  Talpiot)
>
> > To: milis_iqra@googlegroups.com
>
> > Date: Thursday, 3 December, 2009, 8:39
>
> >
>
> >
>
> > 2009/12/2 abdi yono <boiran2000@yahoo.co.uk>
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Sudah terlalu sering orang kristen mendengar
> pengritik
>
> > melontar ucapan-
>
> >
>
> > ucapan tidak intelek tanpa bukti :"ALKITAB TELAH
>
> > DIUBAH-UBAH"
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > [Arman] : Entah bukti seperti apa lagi yang diminta
> sama
>
> > Abdi Yono ... silahkan jawab dengan tuntas bukti yang
> sudah
>
> > saya ajukan sebelum ini. Semua pihak bisa melihatnya
> secara
>
> > sangat obyektif sejauh mana kebenaran ucapan anda
>
> > "tidak intelek tanpa bukti bila alkitab telah
>
> > diubah-ubah". Kenyataannya memang demikian adanya
> ...
>
> > akan semakin nyata bila anda juga membaca buku
> Misquoting
>
> > Jesus karya Bart D. Ehrman.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > --
>
> > Salamun 'ala manittaba al Huda
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > ARMANSYAH
>
> >
>
> >
>
> > >
>
> >
>
> >
>
> >
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> >
>
>
>







--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
  Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
  Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
     Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

[Milis_Iqra] Vedio Al-Ghadir, Perang Khandaq dan Khaibar

Assalamu'alaikum wr.wb
Bapak/Ibu dan para pecinta Rasulullah saw dan Ahlul bait (as) yang
ingin menyaksikan video:
1. Peristiwa Al-Ghadir
2. Perang Khandaq
3. Perang Khaibar
4. dan lainnya

dapat kita saksikan di:
http://amalia-99.blogspot.com

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Friday, December 4, 2009

[Milis_Iqra] Re: Hadis hari ini

minta penjelasan haditsnya dong

2009/12/5 Ndy Ndy212 <nugraha212@gmail.com>:
> Diriwayatkan di dalam Al Mustadrak dan dianggap saheh, dari Jabir ra.
> berkata: "Rasulullah keluar menjumpai kami dan bersabda: 'Wahai
> saudara-saudara, Allah memiliki malaikat yang pergi berkeliling dan berhenti
> di majlis-majlis dzikir di dunia. Maka penuhilah taman-taman syurga'. Mereka
> bertanya:'Dimanakah taman-taman syurga itu?'. Rasulullah menjawab:
> 'Majlis-majlis dzikir.' Kunjungilah dan hiburlah diri dengan dzikir kepada
> Allah" (HR. Al Badzar dan Al Hakim).
>
> >
>

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

[Milis_Iqra] Hadis hari ini

Diriwayatkan di dalam Al Mustadrak dan dianggap saheh, dari Jabir ra. berkata: "Rasulullah keluar menjumpai kami dan bersabda: 'Wahai saudara-saudara, Allah memiliki malaikat yang pergi berkeliling dan berhenti di majlis-majlis dzikir di dunia. Maka penuhilah taman-taman syurga'. Mereka bertanya:'Dimanakah taman-taman syurga itu?'. Rasulullah menjawab: 'Majlis-majlis dzikir.' Kunjungilah dan hiburlah diri dengan dzikir kepada Allah" (HR. Al Badzar dan Al Hakim).


--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
  Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
  Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
     Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

[Milis_Iqra] Re: Tanggapan untuk Lingga : (Topik: Jesus' Tomb in Talpiot)

TANGGAPAN SINGKAT TERHADAP BUKU "MISQUOTING JESUS" (penulis : BART D. EHRMAN)

oleh : Ev. Yakub Tri Handoko, Th.M.


ISI BUKU SECARA UMUM
Sebenarnya tidak ada yang baru dalam buku ini. Sudah banyak theolog yang menyusun buku sejenis, walaupun sikap mereka cenderung berbeda dengan Ehrman. Tetapi tekad Ehrman untuk membawa isu ini ke level jemaat awam dapat dikategorikan sebagai hal baru.

Secara sederhana, Ehrman ingin menunjukkan Alkitab tidak bisa diandalkan. Alasan yang diangkat ada dua. Pertama, para penulis naskah asli Alkitab (autografa) kemungkinan melakukan beberapa kesalahan. Kedua, para penyalin Alkitab melakukan berbagai kesalahan/pengubahan, baik yang disengaja maupun tidak. Di antara dua alasan tersebut, Ehrman hanya memfokuskan pada alasan yang kedua.

Alur berpikir Ehrman dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Yang disebut firman Allah adalah autografa Alkitab.
2. Autografa sudah tidak ada lagi.
3. Yang tersisa adalah salinan-salinan Alkitab yang saling berbeda.
4. Usaha untuk menentukan autografa berdasarkan perbandingan salinan-salinan tidak bisa diandalkan.

Kesimpulan : Alkitab sekarang bukanlah firman Allah yang tidak bisa salah.


ANALISIS KRITIS
Kita perlu mengakui pandangan Ehrman bahwa yang disebut firman Allah yang tidak mungkin salah memang hanya terbatas pada autografa Alkitab. Salinan, terjemahan ataupun tafsiran kadangkala menunjukkan beberapa kesalahan. Dia juga benar bahwa autografa Alkitab sudah tidak ada lagi (salinan Perjanjian Baru tertua yang kita miliki ditulis tahun 125 M). Dia juga benar soal ribuan salinan yang saling berbeda. Sayangnya, Ehrman tidak mampu mengambil kesimpulan yang benar dari hal-hal tersebut.

Tidak adanya autografa Alkitab seharusnya tidak boleh terlalu meresahkan kita. Pertama, semua buku kuno—baik yang dianggap kitab suci maupun buku sekuler—yang pernah ada di dunia ini sudah tidak memiliki autografa lagi. Kita hanya memiliki salinan-salinannya saja. Seandainya Alkitab diragukan hanya gara-gara tidak menyisakan autografa, maka sikap yang sama seharusnya diterapkan pada semua kitab yang lain.

Kedua, dibandingkan dengan buku-buku kuno lain yang juga tidak memiliki autografa, salinan-salinan Alkitab justru lebih bisa dipercaya. Para cendekiawan biasanya menerapkan uji kualitas yang disebut bibliographical test. Berdasarkan kriteria ini, suatu buku kuno dianggap bisa dipercaya kalau memiliki salinan-salinan :
1. Yang jarak waktu antara penyalinan dengan penulisan aslinya semakin dekat. Semakin dekat dengan waktu penulisan maka salinan tersebut mengalami proses penyalinan yang jumlahnya semakin sedikit, sehingga jumlah kesalahan yang ditimbulkan dari penyalinan tersebut juga relatif lebih sedikit.
2. Yang jumlahnya banyak. Dengan memiliki jumlah salinan yang banyak maka kita memiliki banyak bahan/pertimbangan untuk menentukan mana yang lebih sesuai dengan autografa.

Hasil penerapan bibliographical test terhadap Perjanjian Baru dan buku-buku kuno lainnya menunjukkan bahwa salinan Perjanjian Baru memiliki jarak waktu yang terpendek dengan waktu penulisannya. Salinan Perjanjian Baru juga memiliki jumlah yang paling banyak. Lihat penjelasan di bawah ini :
• Buku Iliad ditulis oleh Homer pada tahun 800 SM (salinan tertua : c. 400 SM ; interval waktu : c. 400 tahun ; jumlah salinan : 643).
• Buku History ditulis oleh Herodotus pada tahun 480-425 SM (salinan tertua : c. 900 M ; interval waktu : 1350 tahun ; jumlah salinan : 8).
• Buku History ditulis oleh Thucydides pada tahun 460-400 SM (salinan tertua : c. 900 M ; interval waktu : c. 1300 tahun ; jumlah salinan : 8).
• Buku yang ditulis oleh Plato pada tahun 400 SM (salinan tertua : c. 900 M ; interval waktu : c. 1300 tahun ; jumlah salinan : 7).
• Buku yang ditulis oleh Demosthenes pada tahun 300 SM (salinan tertua : c. 1100 M ; interval waktu : c. 1400 tahun ; jumlah salinan : 200)
• Buku Gallic Wars ditulis oleh Caesar pada tahun 100-44 SM (salinan tertua : 900 M ; interval waktu : c. 1000 tahun ; jumlah salinan : 10)
• Buku History of Rome ditulis oleh Livy pada tahun 59 SM-17 M (salinan tertua : abad IV (partial), abad X (mostly) ; interval waktu : c. 400 tahun (partial), c. 1000 tahun (mostly) ; jumlah salinan : 1 partial, 19 copies).
• Buku Annals ditulis oleh Tacitus pada tahun 100 M (salinan tertua : c. 1100 M ; interval waktu : c. 1000 tahun ; jumlah salinan : 20)
• Buku Natural History ditulis oleh Pliny Secundus pada tahun 61-113 M (salinan tertua : c. 850 M ; interval waktu : c. 750 M ; jumlah salinan : 7)
• Perjanjian Baru ditulis pada tahun 50-100 M (salinan tertua : c. 114 (fragmen), c. 200 (buku), c. 250 (mostly), c. 325 (lengkap) ; interval waktu : +50 tahun (fragmen), 100 tahun (buku), 150 tahun (mostly), 225 tahun (lengkap) ; jumlah salinan : 5366)


Kita bisa menyimpulkan, seandainya Perjanjian Baru diragukan hanya gara-gara tidak memiliki autografa, maka kita juga harus meragukan semua buku kuno yang lain, karena kualitas dan jumlah salinan mereka mereka sangat jauh di bawah salinan-salinan Perjanjian Baru. Sekali lagi, yang terpenting bukanlah memiliki autografa atau tidak, namun seberapa bagus dan banyak salinan yang kita miliki.

Ketiga, berdasarkan salinan-salinan yang ada, para cendekiawan berusaha merekonstruksi autografa Alkitab (menentukan salinan mana yang lebih sesuai dengan yang asli) melalui kritik teks (textual criticism). Mereka menerapkan kriteria tertentu untuk menentukan salinan mana yang lebih bisa dipercaya. Misalnya usia salinan, kualitas salinan, karakteristik tata bahasa penulis Alkitab, konteks dari ayat yang diselidiki, dsb.

Kritik teks sudah berkembang sedemikian rupa, sehingga mayoritas cendekiawan telah mencapai persetujuan tentang banyak bagian di dalam Alkitab. Beberapa ayat memang masih diperdebatkan, namun di antara ayat-ayat ini tidak ada yang memengaruhi ajaran Kristen yang pokok. Buku Misquoting Jesus terlalu melebih-lebihkan beberapa ayat yang belum bisa dipastikan ada di dalam autografa atau tidak, seolah-olah ayat-ayat itu sangat memengaruhi runtuh atau berdirinya ajaran Kristen.

Beberapa teks yang dipermasalahkan dalam buku Misquoting Jesus juga tidak boleh dilihat secara berlebihan seolah-olah hal tersebut cukup untuk meragukan otoritas Alkitab secara keseluruhan. Sebagai contoh, seandainya 1 Yohanes 5:7b-8 tidak ada dalam autografa (beberapa terjemahan kuno dan salinan Alkitab yang tertua tidak memiliki bagian ini), maka kita masih memiliki ayat-ayat lain yang sangat kuat untuk mendukung doktrin Tritunggal. Begitu pula dengan Yohanes 8:11. Seandainya teks ini tidak ada dalam autografa (salinan kuno tidak memiliki kisah ini ; salinan yang lebih muda yang memiliki bagian ini meletakkannya di tempat yang berbeda-beda), maka hikmat dan kasih Kristus kepada orang berdosa masih bisa dilihat dengan jelas di bagian Perjanjian Baru yang lain.


KONKLUSI
Saya setuju dengan semangat Ehrman untuk menyelidiki Alkitab sampai pada autografanya karena hanya autografa Alkitab yang diilhamkan Allah dan bersifat tidak mungkin salah. Bagaimanapun, hal ini tidak berarti bahwa kita boleh merendahkan Alkitab terjemahan modern. Semua terjemahan tersebut dibuat oleh para ahli Alkitab yang juga telah belajar kritik teks. Sesuai dengan segmen pembaca yang ditargetkan, para penerjemah Alkitab telah berusaha semampu mungkin untuk merekonstruksi autografa sekaligus menerjemahkannya ke dalam bahasa populer yang bisa dimengerti oleh orang awam (khusus untuk terjemahan King James Version kita memang harus mengakui bahwa ketika terjemahan ini dibuat, banyak salinan kuno yang belum ditemukan). Dalam hal ini, para hamba Tuhan memiliki peranan sentral dalam membimbing jemaat untuk memilih terjemahan yang paling baik (saya sendiri merekomendasikan terjemahan Revised Standard Version dan New American Standard Bible bagi mereka yang
bisa bahasa Inggris dan senang menyelidiki Alkitab).

Hal terakhir, soal keyakinan Ehrman bahwa para penulis Alkitab mungkin melakukan beberapa kesalahan sehingga ada kontradiksi dalam Alkitab. Tentang pendapat ini, kita harus dengan tegas menolaknya. Sayangnya, kita tidak memiliki banyak ruang untuk membahas hal ini secara detail. Kita juga harus menolak pandangan Ehrman yang menilai Alkitab hanya sebagai hasil karya manusia yang bisa salah. Allah memang menggerakkan para penulis Alkitab dan Ia menggunakan keunikan mereka masing-masing, namun Allah tetap menjaga mereka sehingga apa yang akhirnya ditulis adalah apa yang dinafaskan Allah (2 Tim. 3:16) dan didorong oleh Roh Kudus (2 Pet. 1:21). Sekali lagi, penolakan ini untuk sementara hanya bisa dinyatakan saja di sini tanpa disertai argumentasi-argumentasi yang mendukungnya. Lain waktu kalau Tuhan berkehendak, kita akan membahas hal ini secara khusus.


Sumber : Majalah Rohani Populer BAHANA Vol. 192, April 2007

Diketik ulang dan sedikit diedit oleh : Denny Teguh Sutandio

Profil Ev. Yakub Tri Handoko :
Ev. Yakub Tri Handoko, Th.M. adalah hamba Tuhan yang melayani di Gereja Kristus Rahmani Indonesia (GKRI) Exodus, Surabaya. Beliau juga adalah dosen apologetika di Sekolah Theologia Reformed Injili Surabaya (STRIS) Ngagel, Surabaya. Beliau meraih gelar Sarjana Theologia (S.Th.) dari Sekolah Tinggi Alkitab Surabaya (STAS), gelar Master of Arts (M.A.) dan Master of Theology (Th.M.) dari International Theological Seminary, USA (President : Rev. Prof. Joseph Tong, Ph.D., adik kandung Pdt. Dr. Stephen Tong). Selain itu, beliau juga menjadi dosen di STT Injili Abdi Allah, Pacet.

--- On Thu, 3/12/09, Armansyah <armansyah.skom@gmail.com> wrote:

> From: Armansyah <armansyah.skom@gmail.com>
> Subject: [Milis_Iqra] Re: Tanggapan untuk Lingga : (Topik: Jesus' Tomb in Talpiot)
> To: milis_iqra@googlegroups.com
> Date: Thursday, 3 December, 2009, 8:39
>
>
> 2009/12/2 abdi yono <boiran2000@yahoo.co.uk>
>
>
>
> Sudah terlalu sering orang kristen mendengar pengritik
> melontar ucapan-
>
> ucapan tidak intelek tanpa bukti :"ALKITAB TELAH
> DIUBAH-UBAH"
>
>
>
>
>
> [Arman] : Entah bukti seperti apa lagi yang diminta sama
> Abdi Yono ... silahkan jawab dengan tuntas bukti yang sudah
> saya ajukan sebelum ini. Semua pihak bisa melihatnya secara
> sangat obyektif sejauh mana kebenaran ucapan anda
> "tidak intelek tanpa bukti bila alkitab telah
> diubah-ubah". Kenyataannya memang demikian adanya ...
> akan semakin nyata bila anda juga membaca buku Misquoting
> Jesus karya Bart D. Ehrman.
>
>
>
>
> --
> Salamun 'ala manittaba al Huda
>
>
>
> ARMANSYAH
>
>
> >
>
>
>


--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

[Milis_Iqra] Re: Tanggapan untuk Lingga : (Topik: Jesus' Tomb in Talpiot)

Respon Terhadap Buku Misquoting Jesus

Pendalaman Alkitab GKRI Exodus, 24 April 2007

Yakub Tri Handoko, Th. M.

Dewasa ini sering bermunculan buku-buku yang mendiskreditkan kekristenan (atau paling tidak menyerang kekristenan injili/ortodoks). Yang termasuk buku semacam ini antara lain novel Da Vinci Code (Dan Brown), terjemahan Injil Yudas, Dinasti Yesus (James Tabor) dan Misquoting Jesus (Bart D. Ehrman). Tidak tertutup kemungkinan akan muncul buku-buku lain yang sejenis. Semua buku ini bukan diterbitkan oleh penerbit Kristen. Dari hal ini kita dengan mudah bisa menduga motif di balik penerjemahan dan penerbitan buku-buku tersebut, yaitu sekedar strategi bisnis untuk mengeruk keuntungan besar dari isu kontroversial (dan disukai banyak orang) atau tendensi ideologis lain yang turut berperan di dalamnya.

Sejauh ini respon orang Kristen di Indonesia terhadap fenomena di atas bisa dibilang cukup bijaksana. Mereka tidak mau mengintimidasi maupun menuntut para penerbit tersebut secara hukum. Dalam era kebebasan pers, orang Kristen memang sudah sepatutnya memiliki wawasan yang luas. Yang harus dilakukan adalah memperdalam pemahaman terhadap kebenaran Alkitab, sehingga tidak dibingungkan oleh berbagai ajaran yang menyimpang. Bukankah Yesus sendiri pernah mengatakan bahwa penyesatan memang harus ada (Mat 18:7//Luk 17:1)? Bukankah hal itu justru bermanfaat untuk menguji siapa yang sungguh-sungguh percaya kepada kebenaran dan siapa yang tidak sungguh-sungguh (1Yoh 2:19)?

Dalam makalah kali ini, kita hanya akan menyoroti buku Misquoting Jesus karya teolog liberal yang bernama Bart D. Ehrman yang diterbitkan oleh Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, tahun 2006. Buku yang mulai diterbitkan pada tanggal 1 November 2005 ini bukanlah satu-satunya buku karya Ehrman yang menyerang kekristenan injili. Dia sebelumnya sudah menulis dua buku yang memiliki semangat sama, walaupun topik yang dibahas berbeda, yaitu Lost of Christianities: The Battles for Scripture and the Faith We Never Knew dan Lost Scriptures: Books that Did Not Make It into the New Testament. Dia juga yang memberikan rekomendasi dalam buku Dinasti Yesus karya James Tabor. Buku Ehrman yang lain yang paling berkaitan dengan Misquoting Jesus adalah The Orthodox Corruption of Scripture.

Popularitas Misquoting Jesus

Buku Misquoting Jesus terus menuai popularitas sejak penerbitan pada tanggal 1 November 2005. Ehrman diundang ke berbagai acara talk-show TV ternama. Dalam tempo 3 bulan penjualan buku ini sudah mencapai 100 ribu buku dan terus menanjak menempati posisi sebagai salah satu buku best-seller pada tahun 2006. Popularitas ini sangat istimewa jika dikaitkan dengan topik yang dibahas. Buku Misquoting Jesus membahas tentang kritik teks, yaitu penyelidikan terhadap berbagai salinan kuno Alkitab guna merekonstruksi autografa (naskah asli) Alkitab sampai sedekat mungkin. Topik seperti ini biasanya termasuk dalam salah satu matakuliah yang paling membosankan bagi mahasiswa teologi. Bagaimanapun, gaya penulisan Ehrman yang sederhana dan situasi pasar telah berhasil membuat topik yang membosankan ini menjadi sangat digemari.

Popularitas Misquoting Jesus sangat berhubungan dengan situasi pasar secara umum. Segala sesuatu yang kontroversial seputar kehidupan Yesus dewasa ini merupakan isu yang paling dicari oleh orang-orang postmodernisme. Pemilihan judul "Misquoting Jesus: The Story Behind Who Changed the Bible and Why" juga dilakukan atas pertimbangan komersial. Judul asli yang disukai Ehrman adalah Lost In Transmission, tetapi penerbit memutuskan untuk mengubah usulan ini (mungkin karena kuatir dianggap sebagai buku tentang balap mobil!?). Judul yang ada sekarang dianggap tampak lebih menarik perhatian banyak orang, karena secara langsung menampilkan Yesus yang berbeda dengan Yesus menurut kalangan kekristenan ortodoks. Dari sisi kaidah penulisan, judul ini justru tidak sesuai dengan isi buku. Dari beberapa kata Alkitab yang keaslian diperdebatkan oleh Ehrman dalam buku ini, tidak ada satu pun yang berisi perkataan Yesus.

Kehadiran Misquoting Jesus turut memberi dukungan mental bagi mereka yang memang sejak semula meragukan kredibilitas Alkitab. Mereka sebelumnya telah memiliki bekal untuk meneguhkan ketidakpercayaan mereka terhadap Alkitab melalui berbagai buku yang mengajarkan bahwa kisah-kisah dalam Alkitab hanyalah mitos Hellenis tentang Yesus yang diciptakan para penulis Alkitab untuk memenuhi kebutuhan gereja pada jaman mereka. Sekarang mereka mendapat peneguhan baru melalui penyelidikan kritik teks yang tampak sangat meragukan kredibilitas Alkitab. Berbagai salinan yang ada – menurut Ehrman – ternyata telah banyak diubah-ubah oleh kalangan kekristenan ortodoks supaya sesuai dengan doktrin yang mereka anut. Kekristenan sejak awal dipercaya terdiri dari berbagai aliran yang berbeda dan saling berkontradiksi.

Rangkuman isi Misquoting Jesus

Menurut Ehrman, buku Misquoting Jesus terasa lebih spesial dibandingkan yang lain, karena buku ini merupakan kristalisasi dari pergumulan iman dan akademisnya selama 30 tahun (hlm. xi). Dia lalu menceritakan bagaimana pergumulannya dari seorang Kristen injili akhirnya menjadi seperti sekarang. Apakah cerita singkat tentang pergumulan ini hanya berguna sebagai pendahuluan bagi buku tersebut ataukah dia memiliki motif/pesan yang tersembunyi di baliknya, misalnya "seorang Kristen yang serius dengan kebenaran pasti akan berakhir seperti dia"? Kita tidak pernah mengetahui dengan pasti.

Dalam lingkungan akademis, apa yang disampaikan dalam buku Misquoting Jesus sebenarnya tidak ada hal yang baru. Hampir semua yang ditulis sudah menjadi rahasia umum para teolog biblika. Hal yang baru dalam buku ini adalah keberanian Ehrman untuk membawa diskusi tentang kritik teks (naskah) ke dalam wilayah populer (orang Kristen awam), sebagaimana yang dia akui di halaman xxx. Hal baru lain (yang menurut saya cukup mengagetkan) adalah konklusi negatif dari studi kritik teks yang dilakukan Ehrman. Banyak ahli yang mendalami kritik teks – beberapa di antara mereka bahkan lebih kompeten dan diakui daripada Ehrman – tetapi hasil studi tersebut tidak membuat kepercayaan mereka terhadap ketidakbersalahan Alkitab hilang.

Apakah inti yang ingin disampaikan oleh Ehrman dalam bukunya? Bagaimana alur berpikir Ehrman yang telah membawa dia pada konklusi yang negatif terhadap Alkitab? Dua pertanyaan di atas dapat dengan mudah dijawab hanya dengan membaca bagian kata pengantar dari buku Misquoting Jesus (bab-bab selanjutnya hanyalah penjelasan detil dari pokok pikiran yang sudah dituangkan di bagian awal). Ehrman ingin menunjukkan bahwa Alkitab yang sekarang ada bukanlah firman Allah yang tidak bisa salah, karena ribuan manuskrip yang ada telah mengalami modifikasi oleh para penyalin, sehingga sulit diketahui apakah manuskrip yang ada mencerminkan autografa Alkitab yang sampai sekarang tidak ditemukan. Menurut Ehrman, "hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah kembali ke versi seawal mungkin, tidak soal apakah kita telah mencapai naskah "asli" itu atau tidak" (hlm. 57). Dia sendiri secara eksplisit menyamakan signifikansi Alkitab dengan tulisan Kristen lain di abad-abad
berikutnya, bahkan tulisan non-Kristen lain pada jaman itu, misalnya tulisan Josephus, Lusian Samosata dan Plutarkh (hlm. xxix).

Untuk membuktikan hal itu, Ehrman memiliki alur pemikiran yang dapat digambarkan sebagai berikut: (1) tidak ada autografa Alkitab yang ditemukan; (2) manuskrip-manuskrip yang ada saling berlainan dan tidak bisa dipercaya, karena sudah diubah berkali-kali, baik secara tidak sengaja maupun disengaja dengan berbagai motivasi tertentu. Motivasi pengubahan yang tampaknya ditekankan Ehrman adalah motivasi melawan bidat atau penyalahgunaan teks autografa oleh para bidat; (3) tidak ada cara untuk mencapai naskah asli, sehingga Alkitab yang ada sekarang tidak bisa dipercaya, termasuk doktrin-doktrin Kristen yang penting yang didasarkan pada teks-teks yang bermasalah; (4) semua ini menunjukkan Alkitab bukan firman Allah. Mengapa? Kalau Allah memang berfirman, maka Ia akan melakukan mujizat untuk menjaga agar autografa firman-Nya tidak musnah atau menjaga para penyalin Alkitab dari segala bentuk kesalahan. Faktanya, ribuan manuskrip Alkitab mengandung kesalahan,
karena itu autografanya pasti bukan firman Allah (hlm. xxv).

Sehubungan dengan autografa – yang tidak mungkin direkonstruksi dan bukan firman Allah – Ehrman menjelaskan bahwa autografa sendiri sangat mungkin mengandung berbagai kesalahan dan kontradiksi, karena para penulisnya memang tidak diinspirasikan oleh Allah. Dengan asumsi seperti ini dia tidak berusaha mengharmonisasikan beberapa teks Alkitab yang sekilas tampak sulit diterima maupun berkontradiksi. Sebaliknya, dia berpendapat bahwa memang ada kemungkinan (dan sudah terbukti) kalau para penulis Alkitab melakukan kesalahan atau saling kontradiktif.

Ketidakadaan autografa

Sebelum menganalisa kelemahan dalam buku Misquoting Jesus, hal pertama yang perlu dibahas adalah ketidakadaan autografa. Mengapa Allah tidak menjaga keberadaan autografa Alkitab? Apakah hal itu merupakan hal yang sangat serius sekaligus membuktikan bahwa autografa tersebut tidak diilhamkan?

Sehubungan dengan pertanyaan pertama, Allah memang memiliki maksud tertentu dengan tidak melestarikan autografa Alkitab. Dia tidak ingin orang Kristen terjebak pada penyembahan berhala dengan cara mengagungkan bentuk fisik firman Allah itu (tulisan) daripada isinya. Alkitab dan sejarah gereja memberikan banyak contoh dari bahaya seperti ini. Baju efod Gideon disembah oleh bangsa Israel (Hak 8:27). Terjemahan Alkitab Vulgata dan King James Version saja diperlakukan secara berlebihan oleh orang-orang Kristen seolah-olah firman Tuhan hanya terdapat dalam versi tersebut.

Apakah ketidakadaan autografa merupakan permasalahan yang sangat serius? Tidak seserius yang dipikirkan Ehrman, kecuali kalau alur berpikir Ehrman diaplikasikan secara konsisten, maka hal itu baru akan membawa implikasi yang serius. Di dunia ini tidak ada satu buku kuno atau kitab suci apapun yang autografanya ditemukan. Kita hanya memiliki berbagai salinan kuno. Seandainya ketidakadaan autografa meruntuhkan kredibilitas autografa tersebut, maka keberadaan dan kebenaran semua buku kuno dan kitab suci juga harus diragukan. Dalam hal inilah inkonistensi Ehrman terlihat dengan jelas. Dia berkali-kali mengutip kitab-kitab kuno di luar Alkitab dan mengasumsikan bahwa kutipan itu pasti benar, padahal semua kutipan itu juga dia dapatkan dari salinan-salinan (tidak ada autografa dari kitab-kitab tersebut yang ditemukan). Mengapa dia tidak mengaplikasikan prinsip ini kepada Alkitab?

Ketika suatu autografa tidak ditemukan lagi, maka jembatan untuk menuju autografa tersebut hanyalah terletak pada berbagai terjemahan kuno dan salinan. Seberapa jauh terjemahan kuno dan salinan kuno tersebut dapat merekonstruksi autografa dapat diukur berdasarkan tes bibliografi (bibliographical test). Manuskrip yang lebih banyak dan lebih dekat dengan waktu penulisan autografa adalah yang lebih bisa dipercaya. Jika diuji memakai kriteria yang objektif ini, maka manuskrip-manuskrip Alkitab tampak sangat unggul dibandingkan kitab-kitab lain, sebagaimana terlihat dari tabel berikut ini:

Analisa kritis terhadap Misquoting Jesus

Hal positif dalam buku ini adalah pemaparan tentang introduksi umum kritik teks yang dibahas di bab I-IV. Apa yang ditulis Ehrman di bagian itu bisa disebut sebagai sebuah pengantar yang cukup baik, sekalipun ada beberapa detil yang masih bisa diperdebatkan dan perlu dibaca dengan kritis. Pengantar itu juga sangat sederhana dan enak untuk dibaca, sehingga bisa dikonsumsi oleh orang awam. Persoalannya, Ehrman ternyata tidak konsisten dan kurang jeli dalam menerapkan berbagai prinsip kritik teks maupun menarik konklusi dari data yang ada.

Pertama, pernyataan Ehrman bahwa "jumlah perbedaan yang terdapat di antara manuskrip-manuskrip kita lebih banyak daripada jumlah kata-kata dalam Perjanjian Baru" (hlm. xxiv) terlalu bias dan bisa menimbulkan kesan yang salah. Kesan yang timbul adalah "hampir setiap kata dalam Perjanjian Baru diperdebatkan keasliannya". Kesan ini tentu saja merupakan sesuatu yang tidak benar. Para teolog biblika sudah mengetahui bahwa jumlah kata dalam Perjanjian Baru adalah sekitar 138.000 dan perbedaan variasi bacaan yang ada di berbagai manuskrip mencapai sekitar 400.000, namun hal ini bukanlah sesuatu yang signifikan. Mengapa? Karena berbagai variasi itu hanya berhubungan dengan ayat-ayat tertentu yang jumlahnya hanya sekitar 1% dari keseluruhan kata dalam Perjanjian Baru.

Kedua, Ehrman tidak memberikan perbandingan manuskrip secara detil untuk ayat-ayat yang dia bahas. Ia hanya menyebutkan adanya perbedaan bacaan dalam suatu ayat tanpa menjelaskan manuskrip mana yang lebih bisa dipercaya dalam konteks tersebut. Ketidakadaan penjelasan semacam ini menimbulkan kesan kalau salinan yang berbeda tersebut memiliki peluang yang seimbang, padahal aplikasi kritik teks dengan mudah dapat menunjukkan salinan/bacaan mana yang sesuai dengan autografa. Ketidakadaan penjelasan ini mungkin disengaja oleh Ehrman agar dia mampu menyeret pembaca dengan mudah kepada apa yang dia percayai.

Ketiga, secara umum Ehrman telah menyalahi prinsip dasar dari kritik teks, yaitu membandingkan kata per kata, bukan membandingkan manuskrip per manuskrip. Dari awal pembahasan Ehrman terkesan hanya ingin menekankan perbedaan secara umum antar manuskrip yang ada. Hal ini memang benar. Tidak ada dua manuskrip yang sama 100%. Bagaimanapun, hal itu tidak berarti bahwa semua manuskrip itu secara keseluruhan tidak bisa dipercayai. Kita harus membandingkan kata per kata dan menentukan kata mana yang lebih sesuai dengan autografa.

Keempat, tidak ada hubungan logis antara ketidakadaan autografa dan penolakan terhadap doktrin inspirasi Alkitab. Inspirasi berkaitan dengan dorongan dan bimbingan Roh Kudus kepada para penulis Alkitab (2Tim 3:16; 2Pet 1:20-21). Hal ini tidak ada kaitan sama sekali dengan salinan maupun terjemahan kuno Alkitab. Sekalipun semua manuskrip mengandung perubahan – entah sedikit atau banyak – bukankah manuskrip-manuskrip itu dalam taraf tertentu tetap menyiratkan autografa? Dengan kata lain, kita tetap akan menemukan bagian dari autografa dalam berbagai manuskrip tersebut.

Kelima, Ehrman telah melakukan kesalahan fatal ketika dia menganggap kritik teks telah berpengaruh besar terhadap doktrin-doktrin penting dalam kekristenan, seolah-olah hasil kritik teks menuntut diadakannya reformasi doktrin kekristenan ortodoks. Dia menyoroti beberapa ayat yang dipermasalahkan secara kiritk tekstual, yaitu Matius 24:36, Markus 1:41, Ibrani 2:8-9, Markus 16:9-20, Yohanes 1:18 dan Yohanes 7:53-8:11. Mari kita mengambil salah satu contoh dari 1Yohanes 5:7-8. Menurut Ehrman, bagian ini tidak terdapat dalam autografa, dengan demikian hal ini meruntuhkan doktrin Tritunggal, karena "hanya di bagian itulah ajaran Tritunggal disebut bahwa ada tiga pribadi ilahi dan ketiganya membentuk satu Allah" (hlm. 81).

Dari semua ayat yang disorot Ehrman, beberapa bisa dipastikan memang tidak ada dalam autografa (Yoh 7:53-8:11; 1Yoh 5:7-8) atau kemungkinan besar tidak ada dalam autografa (Mar 16:9-20), karena semua ayat itu tidak ditemukan dalam manuskrip-manuskrip kuno; kalaupun ditemukan, ayat-ayat itu hanya ditemukan di bagian margin, diberi tanda khusus yang menunjukkan keraguan penyalinan atau diletakkan di tempat yang berbeda-beda dalam Alkitab. Bagaimanapun, hal ini tidak akan mengubah doktrin Kristen secara mendasar. Kita masih memiliki banyak ayat lain yang mengajarkan nilai teologis yang sama. Seandainya kisah kebangkitan dan perintah Yesus sesudah kebangkitan-Nya di Injil Markus memang tidak asli, kita masih memiliki kisah kebangkitan dan perintah tersebut di kitab-kitab injil lain (Mat 28; Luk 24; Yoh 20). Seandainya kisah perempuan berzinah di Injil Yohanes tidak asli, kita masih bisa mendapatkan figur Yesus yang sama di bagian lain, yaitu figur yang
berhikmat (Mat 22:15-22) dan mengasihi orang berdosa (Luk 15:1-3; 19:10). Seandainya 1Yohanes 5:7-8 tidak asli, kita masih memiliki banyak ayat yang mengajarkan Tritunggal (misalnya Mat 3:16-17; 28:19-20) dan ayat-ayat lain yang meneguhkan keilahian Yesus (misalnya Yoh 20:28) maupun Roh Kudus (misalnya Kis 5:4, 9).

Selain tiga ayat di atas, ayat-ayat lain yang dipermasalahkan Ehrman dapat dipastikan ada dalam autografa (Mat 24:36; Yoh 1:18 dan Ibr 2:8-9) atau masih bisa diperdebatkan (Mar 1:41). Sekalipun – misalnya – dalam Markus 1:41 kata yang benar bukan "tergeraklah hati-Nya dengan belas kasihan", tetapi "sambil marah" (seperti yang diusulkan Ehrman), apakah hal ini mempengaruhi figur Yesus secara keseluruhan dalam Injil Markus maupun Alkitab? Bukankah di tempat lain Yesus juga beberapa kali diceritakan marah kepada orang-orang lain (Mar 3:5; 8:33; 10:14)? Jadi, baik penyembuhan yang Yesus lakukan didasarkan pada "belas kasihan" (mayoritas versi) maupun "kemarahan" (karena orang kusta itu mungkin meragukan kebaikan-Nya), ayat itu tetap tidak mengubah doktrin Kristologi.

Keenam, penolakan Ehrman terhadap Alkitab sebagai firman Allah dan sikap dia yang menyamakan Alkitab dengan berbagai kitab lain merupakan sikap yang tidak bisa dipertahankan. Alkitab dan berbagai kitab kuno itu kadangkala (bahkan seringkali) berkontradiksi satu dengan yang lainnya. Seandainya Ehrman memperlakukan semua kitab itu secara sama – yaitu sebagai tulisan manusia belaka – standar kebenaran apa yang dia pakai untuk mengevaluasi kontradiksi tersebut?


Konklusi

Apa yang dipaparkan dalam Misquoting Jesus sebagian berisi pendapat tekstual Ehrman yang tidak tepat. Pada beberapa kasus ketika dia mengambil keputusan tekstual yang tepat, ia menafsirkan hal tersebut secara berlebihan. Lebih parah lagi, tafsiran ini seringkali lebih didasarkan pada presuposisi teologis daripada bukti yang objektif.

Akhirnya, kita perlu memberikan respek kepada Ehrman atas usahanya untuk membawa isu akademis menjadi wacana publik. Sikap ini akan sangat bermanfaat dalam mendidik jemaat lebih memepelajari Alkitab jika diterapkan oleh teolog injili. #


© 2007 Gereja Kristus Rahmani Indonesia (GKRI) Jemaat Exodus | www.gkri-exodus.org
Jl. Nginden Intan Timur 2/5 Surabaya
031-5998458
A Church Where Care, Teaching and Mission Meet Together

Passion 4 Truth !

--- On Thu, 3/12/09, Armansyah <armansyah.skom@gmail.com> wrote:

> From: Armansyah <armansyah.skom@gmail.com>
> Subject: [Milis_Iqra] Re: Tanggapan untuk Lingga : (Topik: Jesus' Tomb in Talpiot)
> To: milis_iqra@googlegroups.com
> Date: Thursday, 3 December, 2009, 8:39
>
>
> 2009/12/2 abdi yono <boiran2000@yahoo.co.uk>
>
>
>
> Sudah terlalu sering orang kristen mendengar pengritik
> melontar ucapan-
>
> ucapan tidak intelek tanpa bukti :"ALKITAB TELAH
> DIUBAH-UBAH"
>
>
>
>
>
> [Arman] : Entah bukti seperti apa lagi yang diminta sama
> Abdi Yono ... silahkan jawab dengan tuntas bukti yang sudah
> saya ajukan sebelum ini. Semua pihak bisa melihatnya secara
> sangat obyektif sejauh mana kebenaran ucapan anda
> "tidak intelek tanpa bukti bila alkitab telah
> diubah-ubah". Kenyataannya memang demikian adanya ...
> akan semakin nyata bila anda juga membaca buku Misquoting
> Jesus karya Bart D. Ehrman.
>
>
>
>
> --
> Salamun 'ala manittaba al Huda
>
>
>
> ARMANSYAH
>
>
> >
>
>
>


--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

[Milis_Iqra] Re: Tanggapan untuk Lingga : (Topik: Jesus' Tomb in Talpiot)

(andri subandrio)

Sedikit nimbrung Sdr Abdi Yono, kalau Bible tidak diubah-ubah, kemudian Quran juga demikian, pertanyaan saya dari dua kitab yang menurut anda tidak diubah-ubah mana yang benar, baik menurut sains, akal maupun pendapat Sdr? milis_iqra@googlegroups.com
> Date: FriDan tolong sebut alasan serta parameter yang valid untuk mendukung jawaban Sdr!


(abdi yono)


Tidak satupun produk kecap mencantumkan label no.2 yang jelas pastilah
label no.1,jadi menurut saya yang baik dan benar pasti Alkitab karena
saya seorang pengikut Kristus dan sebagai pengikut ajaran Muhammad
pastilah anda menganggap yang paling baik dan benar adalah Quran.
Suatu hal yang wajar.
Prinsip yang digunakan Muhammad pada awal dakwahnya memang valid.
Yaitu bahwa wahyu yang lebih awal menjadi totok ukur terhadap semua
Wahyu-wahyu yang datang belakangan. Hal tersebut bisa dibuktikan
dalam Quran sendiri yaitu dalam QS.10:94

Maka jika kamu (Muhammad) berasda dalam keragu-raguan tentang apa
yang Kami turunkan kepadamu,maka tanyakanlah kepada orang-orang
yang membaca kitab sebelum kamu........dst......

Jadi intinya apa bila Muhammad ragu-ragu akan Quran dia disuruh
bertanya kepada orang yang sudah terlebih dahulu menerima kitab
seperti Taurat,Zabur maupun Injil.
Dengan demikian Alkitab harus dijadikan standar acuan dari semua
Wahyu-wahyu yang baru yang tentunya termasuk Quran sendiri.
Hal tersebut semat-mata hanya merupakan masalah kronologis
karena Muhammad datang 600 tahun setelah Yesus Kristus,jadi Quran
diturunkan jauh hari setelah adanya Kitab Perjanjian Baru.

Keabsahan Kitab Perjanjian Baru didasarkan pada kenyataan bahwa
nubuatan-nubuatan,symbol-simbol,dan tipologi dari Kitab Perjanjian
Lama itu tergenapi. Jadi dengan cara yang sama,jikalau Quran akan
diterima sebagai Firman Tuhan juga,makaQuran harus lulus testing
secara sempurna memenuhi kesesuaian terhadap Kitab-kitab suci
seperti Taurat,zabur maupun Injil yang memang seperti tertulis
dalam QS.10:94.

Orang-orang Muslim awam menduga bahwa Quran yang turun belakangan
itu justru yang harus dianggap paling benar jika terjadi kontradiksi
antara Alkitab dan Quran. Karena mereka mempersamakanhal ini dengan
temuan-temuan ilmiah yang paling akhir mengoreksi yang awal-awal.
(Dalam bidang tekhnologi temuan yang akhir menjadi penyempurna
yang awal). Persamaan ini jelas salah karena yang bisa dikoreksi
adalah hal-hal yang belum tentu kebenarannya(sekalipun ilmiah).
Namun Alkitab telah dipastikan kebenarannya oleh semua nabi-nabi
termasuk Muhammad sendiri pada awal dakwahnya. Alkitablah yang
menjadi pengukur untuk semua Wahyu yang datang kemudian.

Prinsip kebenaran adalah "ADA KEBENARAN BARU KEMUDIAN ADA KEPALSUAN"
Anda mungkin tahu Sdr.Andri bahwa kepalsuan tidaklah mungkin hadir
mendahului kebenaran. Tidak mungkin ada kepalsuan bila tidak ada
kebenaran,kepalsuan tidak bisa hadir sendirian dalam kehampaan
kebenaran!!!
Jadi kebenaran lama harus menjadi acuan bagi setiap ajaran baru
yang ingin dibenarkan.
Contohnya keshahihan setiap hadis juga harus dirujukkan pada sistim
periwayatan sanad nya. Dimana para rawi dirujukkan terus kejenjang
belakang hingga bertemu kepada sumber kebenaran hadis itu sendiri,
jenjang paling awal mula yaitu Muhammad.
Misalnya jenjang perawi ketiga ,At ba'al Tabi"in,dirujukkan kejenjang
kedua,Tabi'in,hingga jenjang para sahabat yang mengklaim sumbernya
dari Muhammad sendiri. Jadi yang awal mula mem-verifikasikan yang
belakangan.

Quran sendiri menyatakan bahwa ia merupakan kelanjutan dari Alkitab
(QS.2:136).

Quran selalu dianggap paling benar dan sebagai pengkoreksi Kitab
sebelumnya(walau hanya tafsiran belaka).
Tetapi apakah memang demikian logikanya untuk suatu Wahyu ?
Kalau untuk bidang sains memang penemuan-penemuan baru praktis
membatalkan semua anggapan-anggapan yang lama yang berselih
dengannya. Dan hal ini bisa kita terima semata-mata "anggapan-
anggapan lama" tersebut belum mendapatkan otorisasi akan
kebenarannya yang mutlak.

Namun untuk suatu Wahyu justru berlaku sebaliknya,semata-mata
karena wahyu di Alkitab(Wahyu terdahulu)telah mendapatkan pembenaran
Allah,sehingga layaklah ia dipakai sebagai pengukur untuk semua
ajaran dan Wahyu lainnya yang datang dengan mengatasnamakan Allah.


Wassalam

abdi yono

--- On Fri, 4/12/09, andri subandrio <subandrio.andri@gmail.com> wrote:

> From: andri subandrio <subandrio.andri@gmail.com>
> Subject: [Milis_Iqra] Re: Tanggapan untuk Lingga : (Topik: Jesus' Tomb in Talpiot)
> To: day, 4 December, 2009, 18:45
> Sedikit nimbrung Sdr Abdi Yono, kalau Bible
> tidak diubah-ubah, kemudian Quran juga demikian, pertanyaan
> saya dari dua kitab yang menurut anda tidak diubah-ubah mana
> yang benar, baik menurut sains, akal maupun pendapat Sdr?
> Dan tolong sebut alasan serta parameter yang valid untuk
> mendukung jawaban Sdr!
>
>
> 2009/12/3 abdi yono <boiran2000@yahoo.co.uk>
>
>
>
> MUDAH KOK BUNG ARMAN PERTANYAAN SAYA,COBA TLG JAWAB YANG
> SATU INI : DAPATKAH MENURUT BUNG ARMAN SEORANG MANUSIA
> MERUBAH-UBAH ATAU
>
> MENGHILANGKAN KALIMAT ALLAH ?
>
>
>

--- On Fri, 4/12/09, andri subandrio <subandrio.andri@gmail.com> wrote:

> From: andri subandrio <subandrio.andri@gmail.com>
> Subject: [Milis_Iqra] Re: Tanggapan untuk Lingga : (Topik: Jesus' Tomb in Talpiot)
> To: milis_iqra@googlegroups.com
> Date: Friday, 4 December, 2009, 18:45
> Sedikit nimbrung Sdr Abdi Yono, kalau Bible
> tidak diubah-ubah, kemudian Quran juga demikian, pertanyaan
> saya dari dua kitab yang menurut anda tidak diubah-ubah mana
> yang benar, baik menurut sains, akal maupun pendapat Sdr?
> Dan tolong sebut alasan serta parameter yang valid untuk
> mendukung jawaban Sdr!
>
>
> 2009/12/3 abdi yono <boiran2000@yahoo.co.uk>
>
>
>
> MUDAH KOK BUNG ARMAN PERTANYAAN SAYA,COBA TLG JAWAB YANG
> SATU INI : DAPATKAH MENURUT BUNG ARMAN SEORANG MANUSIA
> MERUBAH-UBAH ATAU
>
> MENGHILANGKAN KALIMAT ALLAH ?
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> --- On Thu, 3/12/09, Armansyah <armansyah.skom@gmail.com>
> wrote:
>
>
>
> > From: Armansyah <armansyah.skom@gmail.com>
>
> > Subject: [Milis_Iqra] Re: Tanggapan untuk Lingga :
> (Topik: Jesus' Tomb in Talpiot)
>
> > To: milis_iqra@googlegroups.com
>
> > Date: Thursday, 3 December, 2009, 8:39
>
> >
>
> >
>
> > 2009/12/2 abdi yono <boiran2000@yahoo.co.uk>
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Sudah terlalu sering orang kristen mendengar
> pengritik
>
> > melontar ucapan-
>
> >
>
> > ucapan tidak intelek tanpa bukti :"ALKITAB TELAH
>
> > DIUBAH-UBAH"
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > [Arman] : Entah bukti seperti apa lagi yang diminta
> sama
>
> > Abdi Yono ... silahkan jawab dengan tuntas bukti yang
> sudah
>
> > saya ajukan sebelum ini. Semua pihak bisa melihatnya
> secara
>
> > sangat obyektif sejauh mana kebenaran ucapan anda
>
> > "tidak intelek tanpa bukti bila alkitab telah
>
> > diubah-ubah". Kenyataannya memang demikian adanya
> ...
>
> > akan semakin nyata bila anda juga membaca buku
> Misquoting
>
> > Jesus karya Bart D. Ehrman.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > --
>
> > Salamun 'ala manittaba al Huda
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > ARMANSYAH
>
> >
>
> >
>
> > >
>
> >
>
> >
>
> >
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> >
>
>
>

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

[Milis_Iqra] Re: Tanggapan untuk Lingga : (Topik: Jesus' Tomb in Talpiot)

(andri subandrio)

Sedikit nimbrung Sdr Abdi Yono, kalau Bible tidak diubah-ubah, kemudian Quran juga demikian, pertanyaan saya dari dua kitab yang menurut anda tidak diubah-ubah mana yang benar, baik menurut sains, akal maupun pendapat Sdr? Dan tolong sebut alasan serta parameter yang valid untuk mendukung jawaban Sdr!


(abdi yono)


Tidak satupun produk kecap mencantumkan label no.2 yang jelas pastilah
label no.1,jadi menurut saya yang baik dan benar pasti Alkitab karena
saya seorang pengikut Kristus dan sebagai pengikut ajaran Muhammad
pastilah anda menganggap yang paling baik dan benar adalah Quran.
Suatu hal yang wajar.
Prinsip yang digunakan Muhammad pada awal dakwahnya memang valid.
Yaitu bahwa wahyu yang lebih awal menjadi totok ukur terhadap semua
Wahyu-wahyu yang datang belakangan. Hal tersebut bisa dibuktikan
dalam Quran sendiri yaitu dalam QS.10:94

Maka jika kamu (Muhammad) berasda dalam keragu-raguan tentang apa
yang Kami turunkan kepadamu,maka tanyakanlah kepada orang-orang
yang membaca kitab sebelum kamu........dst......

Jadi intinya apa bila Muhammad ragu-ragu akan Quran dia disuruh
bertanya kepada orang yang sudah terlebih dahulu menerima kitab
seperti Taurat,Zabur maupun Injil.
Dengan demikian Alkitab harus dijadikan standar acuan dari semua
Wahyu-wahyu yang baru yang tentunya termasuk Quran sendiri.
Hal tersebut semat-mata hanya merupakan masalah kronologis
karena Muhammad datang 600 tahun setelah Yesus Kristus,jadi Quran
diturunkan jauh hari setelah adanya Kitab Perjanjian Baru.

Keabsahan Kitab Perjanjian Baru didasarkan pada kenyataan bahwa
nubuatan-nubuatan,symbol-simbol,dan tipologi dari Kitab Perjanjian
Lama itu tergenapi. Jadi dengan cara yang sama,jikalau Quran akan
diterima sebagai Firman Tuhan juga,makaQuran harus lulus testing
secara sempurna memenuhi kesesuaian terhadap Kitab-kitab suci
seperti Taurat,zabur maupun Injil yang memang seperti tertulis
dalam QS.10:94.

Orang-orang Muslim awam menduga bahwa Quran yang turun belakangan
itu justru yang harus dianggap paling benar jika terjadi kontradiksi
antara Alkitab dan Quran. Karena mereka mempersamakanhal ini dengan
temuan-temuan ilmiah yang paling akhir mengoreksi yang awal-awal.
(Dalam bidang tekhnologi temuan yang akhir menjadi penyempurna
yang awal). Persamaan ini jelas salah karena yang bisa dikoreksi
adalah hal-hal yang belum tentu kebenarannya(sekalipun ilmiah).
Namun Alkitab telah dipastikan kebenarannya oleh semua nabi-nabi
termasuk Muhammad sendiri pada awal dakwahnya. Alkitablah yang
menjadi pengukur untuk semua Wahyu yang datang kemudian.

Prinsip kebenaran adalah "ADA KEBENARAN BARU KEMUDIAN ADA KEPALSUAN"
Anda mungkin tahu Sdr.Andri bahwa kepalsuan tidaklah mungkin hadir
mendahului kebenaran. Tidak mungkin ada kepalsuan bila tidak ada
kebenaran,kepalsuan tidak bisa hadir sendirian dalam kehampaan
kebenaran!!!
Jadi kebenaran lama harus menjadi acuan bagi setiap ajaran baru
yang ingin dibenarkan.
Contohnya keshahihan setiap hadis juga harus dirujukkan pada sistim
periwayatan sanad nya. Dimana para rawi dirujukkan terus kejenjang
belakang hingga bertemu kepada sumber kebenaran hadis itu sendiri,
jenjang paling awal mula yaitu Muhammad.
Misalnya jenjang perawi ketiga ,At ba'al Tabi"in,dirujukkan kejenjang
kedua,Tabi'in,hingga jenjang para sahabat yang mengklaim sumbernya
dari Muhammad sendiri. Jadi yang awal mula mem-verifikasikan yang
belakangan.

Quran sendiri menyatakan bahwa ia merupakan kelanjutan dari Alkitab
(QS.2:136).

Quran selalu dianggap paling benar dan sebagai pengkoreksi Kitab
sebelumnya(walau hanya tafsiran belaka).
Tetapi apakah memang demikian logikanya untuk suatu Wahyu ?
Kalau untuk bidang sains memang penemuan-penemuan baru praktis
membatalkan semua anggapan-anggapan yang lama yang berselih
dengannya. Dan hal ini bisa kita terima semata-mata "anggapan-
anggapan lama" tersebut belum mendapatkan otorisasi akan
kebenarannya yang mutlak.

Namun untuk suatu Wahyu justru


--- On Fri, 4/12/09, andri subandrio <subandrio.andri@gmail.com> wrote:

> From: andri subandrio <subandrio.andri@gmail.com>
> Subject: [Milis_Iqra] Re: Tanggapan untuk Lingga : (Topik: Jesus' Tomb in Talpiot)
> To: milis_iqra@googlegroups.com
> Date: Friday, 4 December, 2009, 18:45
> Sedikit nimbrung Sdr Abdi Yono, kalau Bible
> tidak diubah-ubah, kemudian Quran juga demikian, pertanyaan
> saya dari dua kitab yang menurut anda tidak diubah-ubah mana
> yang benar, baik menurut sains, akal maupun pendapat Sdr?
> Dan tolong sebut alasan serta parameter yang valid untuk
> mendukung jawaban Sdr!
>
>
> 2009/12/3 abdi yono <boiran2000@yahoo.co.uk>
>
>
>
> MUDAH KOK BUNG ARMAN PERTANYAAN SAYA,COBA TLG JAWAB YANG
> SATU INI : DAPATKAH MENURUT BUNG ARMAN SEORANG MANUSIA
> MERUBAH-UBAH ATAU
>
> MENGHILANGKAN KALIMAT ALLAH ?
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> --- On Thu, 3/12/09, Armansyah <armansyah.skom@gmail.com>
> wrote:
>
>
>
> > From: Armansyah <armansyah.skom@gmail.com>
>
> > Subject: [Milis_Iqra] Re: Tanggapan untuk Lingga :
> (Topik: Jesus' Tomb in Talpiot)
>
> > To: milis_iqra@googlegroups.com
>
> > Date: Thursday, 3 December, 2009, 8:39
>
> >
>
> >
>
> > 2009/12/2 abdi yono <boiran2000@yahoo.co.uk>
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Sudah terlalu sering orang kristen mendengar
> pengritik
>
> > melontar ucapan-
>
> >
>
> > ucapan tidak intelek tanpa bukti :"ALKITAB TELAH
>
> > DIUBAH-UBAH"
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > [Arman] : Entah bukti seperti apa lagi yang diminta
> sama
>
> > Abdi Yono ... silahkan jawab dengan tuntas bukti yang
> sudah
>
> > saya ajukan sebelum ini. Semua pihak bisa melihatnya
> secara
>
> > sangat obyektif sejauh mana kebenaran ucapan anda
>
> > "tidak intelek tanpa bukti bila alkitab telah
>
> > diubah-ubah". Kenyataannya memang demikian adanya
> ...
>
> > akan semakin nyata bila anda juga membaca buku
> Misquoting
>
> > Jesus karya Bart D. Ehrman.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > --
>
> > Salamun 'ala manittaba al Huda
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > ARMANSYAH
>
> >
>
> >
>
> > >
>
> >
>
> >
>
> >
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> >
>
>
>


--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---