Saturday, July 10, 2010

Re: [Milis_Iqra] Larangan Menguncir Rambut di Iran

Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al Qur'an)
kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan
Kami; menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.[Al
A'raaf 52]

Katakanlah: "Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu
semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada
Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan
mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul Nya, Nabi yang
umi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya
(kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk".[Al
A'raaf 158]

Tetapi Aku telah memberikan kenikmatan hidup kepada mereka dan
bapak-bapak mereka sehingga datanglah kepada mereka kebenaran (Al
Qur'an) dan seorang rasul yang memberi penjelasan[Az Zukhruf 29]

On 7/10/10, Dang <naoneuy@gmail.com> wrote:
> Jadi Kalo kita mau dikatakan mengikuti Rasulullah ... ya konsepnya
> Harus Al Qur'an.
>
> On 7/10/10, Dang <naoneuy@gmail.com> wrote:
>> Memang benar mbak ween... karena nga' mungkin bisa kita dikatakan
>> mengikuti Al Qur'an, kalo nga' mengikuti Rasulullah.
>>
>> Al Qur'an kan semuanya Firman Allah.
>> As Sunnah adalah perkataan dan perbuatan Rasulullah.
>>
>> Jadi kesimpulan nya kalo kita mengikuti Al Quran... Otomatis harus
>> mengetaui As Sunnah...
>>
>> Begitu ya...
>>
>> On 7/10/10, whe - en <whe.en9999@gmail.com> wrote:
>>> Maaf tadi ke sent,
>>> Allah memerintahkan kita taat pada Allah dan RasulNya (ada dalam ayat Al
>>> Qur'an)
>>> Jadi mas Dang, pendapat saya, Al Qur'an tidak bisa dipisahkan dari
>>> Assunnah
>>> karena Assunnah yang menjelaskan Al Qur'an.
>>>
>>> 2010/7/10 whe - en <whe.en9999@gmail.com>
>>>
>>>> Allah memerintahkan kita taat
>>>>
>>>> 2010/7/10 Dang <naoneuy@gmail.com>
>>>>
>>>> Assalamu'alaikum...
>>>>>
>>>>> Semoga teman-teman semua di milis iqra ini selalu berada dalam
>>>>> lindungan Allah Subhanahu wa ta'ala.. mudah-mudahan kita semuanya
>>>>> tetap berada dalam Hidayah-Nya sehingga tetap berada di jalan yang
>>>>> lurus menurut penilaian Allah Subhanahu wa ta'ala bukan menurut
>>>>> penilaian manusia/pribadi yang hanya bisa menimbulkan perpecahan
>>>>> diantara kita. amin
>>>>>
>>>>> Konsep Persatuan kita adalah Al Qur'an.
>>>>>
>>>>> wasalam
>>>>>
>>>>> --
>>>>> -
>>>>>
>>>>>
>>>>> --
>>>>>
>>>>
>>>
>>> --
>>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>>> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
>>> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>>>
>>> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
>>> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>>>
>>> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
>>> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
>>> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
>>> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
>>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>>
>

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

Re: [Milis_Iqra] Larangan Menguncir Rambut di Iran

Jadi Kalo kita mau dikatakan mengikuti Rasulullah ... ya konsepnya
Harus Al Qur'an.

On 7/10/10, Dang <naoneuy@gmail.com> wrote:
> Memang benar mbak ween... karena nga' mungkin bisa kita dikatakan
> mengikuti Al Qur'an, kalo nga' mengikuti Rasulullah.
>
> Al Qur'an kan semuanya Firman Allah.
> As Sunnah adalah perkataan dan perbuatan Rasulullah.
>
> Jadi kesimpulan nya kalo kita mengikuti Al Quran... Otomatis harus
> mengetaui As Sunnah...
>
> Begitu ya...
>
> On 7/10/10, whe - en <whe.en9999@gmail.com> wrote:
>> Maaf tadi ke sent,
>> Allah memerintahkan kita taat pada Allah dan RasulNya (ada dalam ayat Al
>> Qur'an)
>> Jadi mas Dang, pendapat saya, Al Qur'an tidak bisa dipisahkan dari
>> Assunnah
>> karena Assunnah yang menjelaskan Al Qur'an.
>>
>> 2010/7/10 whe - en <whe.en9999@gmail.com>
>>
>>> Allah memerintahkan kita taat
>>>
>>> 2010/7/10 Dang <naoneuy@gmail.com>
>>>
>>> Assalamu'alaikum...
>>>>
>>>> Semoga teman-teman semua di milis iqra ini selalu berada dalam
>>>> lindungan Allah Subhanahu wa ta'ala.. mudah-mudahan kita semuanya
>>>> tetap berada dalam Hidayah-Nya sehingga tetap berada di jalan yang
>>>> lurus menurut penilaian Allah Subhanahu wa ta'ala bukan menurut
>>>> penilaian manusia/pribadi yang hanya bisa menimbulkan perpecahan
>>>> diantara kita. amin
>>>>
>>>> Konsep Persatuan kita adalah Al Qur'an.
>>>>
>>>> wasalam
>>>>
>>>> --
>>>> -
>>>>
>>>>
>>>> --
>>>>
>>>
>>
>> --
>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
>> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>>
>> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
>> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>>
>> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
>> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
>> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
>> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
>> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
>

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

Friday, July 9, 2010

Re: [Milis_Iqra] Larangan Menguncir Rambut di Iran

Memang benar mbak ween... karena nga' mungkin bisa kita dikatakan
mengikuti Al Qur'an, kalo nga' mengikuti Rasulullah.

Al Qur'an kan semuanya Firman Allah.
As Sunnah adalah perkataan dan perbuatan Rasulullah.

Jadi kesimpulan nya kalo kita mengikuti Al Quran... Otomatis harus
mengetaui As Sunnah...

Begitu ya...

On 7/10/10, whe - en <whe.en9999@gmail.com> wrote:
> Maaf tadi ke sent,
> Allah memerintahkan kita taat pada Allah dan RasulNya (ada dalam ayat Al
> Qur'an)
> Jadi mas Dang, pendapat saya, Al Qur'an tidak bisa dipisahkan dari Assunnah
> karena Assunnah yang menjelaskan Al Qur'an.
>
> 2010/7/10 whe - en <whe.en9999@gmail.com>
>
>> Allah memerintahkan kita taat
>>
>> 2010/7/10 Dang <naoneuy@gmail.com>
>>
>> Assalamu'alaikum...
>>>
>>> Semoga teman-teman semua di milis iqra ini selalu berada dalam
>>> lindungan Allah Subhanahu wa ta'ala.. mudah-mudahan kita semuanya
>>> tetap berada dalam Hidayah-Nya sehingga tetap berada di jalan yang
>>> lurus menurut penilaian Allah Subhanahu wa ta'ala bukan menurut
>>> penilaian manusia/pribadi yang hanya bisa menimbulkan perpecahan
>>> diantara kita. amin
>>>
>>> Konsep Persatuan kita adalah Al Qur'an.
>>>
>>> wasalam
>>>
>>> --
>>> -
>>>
>>>
>>> --
>>>
>>
>
> --
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
> Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
> dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
>
> Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang
> berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
>
> Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
> Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
> Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
> Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
> -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

Re: [Milis_Iqra] Larangan Menguncir Rambut di Iran

Maaf tadi ke sent,
Allah memerintahkan kita taat pada Allah dan RasulNya (ada dalam ayat Al Qur'an)
Jadi mas Dang, pendapat saya, Al Qur'an tidak bisa dipisahkan dari Assunnah karena Assunnah yang menjelaskan Al Qur'an.

2010/7/10 whe - en <whe.en9999@gmail.com>
Allah memerintahkan kita taat

2010/7/10 Dang <naoneuy@gmail.com>

Assalamu'alaikum...

Semoga teman-teman semua di milis iqra ini selalu berada dalam
lindungan Allah Subhanahu wa ta'ala.. mudah-mudahan kita semuanya
tetap berada dalam Hidayah-Nya sehingga tetap berada di jalan yang
lurus menurut penilaian Allah Subhanahu wa ta'ala bukan menurut
penilaian manusia/pribadi yang hanya bisa menimbulkan perpecahan
diantara kita. amin

Konsep Persatuan kita adalah Al Qur'an.

wasalam

--
-


--

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

Re: [Milis_Iqra] Larangan Menguncir Rambut di Iran

Allah memerintahkan kita taat

2010/7/10 Dang <naoneuy@gmail.com>
Assalamu'alaikum...

Semoga teman-teman semua di milis iqra ini selalu berada dalam
lindungan Allah Subhanahu wa ta'ala.. mudah-mudahan kita semuanya
tetap berada dalam Hidayah-Nya sehingga tetap berada di jalan yang
lurus menurut penilaian Allah Subhanahu wa ta'ala bukan menurut
penilaian manusia/pribadi yang hanya bisa menimbulkan perpecahan
diantara kita. amin

Konsep Persatuan kita adalah Al Qur'an.

wasalam

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
 Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
 Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
    Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-



--
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh//
Whe~en
http://wheen.blogsome.com/
 
"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

Re: [Milis_Iqra] Larangan Menguncir Rambut di Iran

1.  Mas nandang jangan lupa bahwa kaidah ibadah adalah ada perintah baru ibadah, bukan ada larangan.
Jadi jangan dibali balik, dan saya tanya, apakah MUI memerintahkan tahlilan?
2.  Kaidah ada perintah ini adalah perintah dari Allah sebagai pemilik risalah melalui Rasul-Nya, bukan perintah dari MUI.
3.  Kita memang harus taat kepada penguasa selama penguasa tersebut tidak memerintahkan kita kufur kepada Allah.  Apakah pernah MUI memerintahkan kufur kepada Allah mas Nandang?
Dalil taat pada penguasa pernah kita bahas, silahkan copas lagi
Saya menerima semua keputusan MUI sepanjang tidak memerintahkan kufur
a.  soal Syiah Imamah yang tidak sesuai dengan Al Qur'an, saya terima
b.  Soal Salafi yang bukan merupakan suatu aliran sesat karena salafi adalah cara memahami Islam berdasarkan pemikiran para shahabat, saya menerimanya.
c.  keputusan MUI tentang penentuan hari raya, saya terima, karena penentuan hari raya menjadi hak pemerintah, silahkan cari sendiri dalilnya.

2010/7/9 Nandang Sudrajat <aendangzr@yahoo.co.id>
mba wheen orang yang taat pada ulama seperti MUI. mantap mba soalnya ulama kan memang orang yg pintar dibidangnya. tapi ada ga sih mba fatwa MUI tentang larangan tahlilan karena bid'ah? kalo ada tolong di copas ya!!!! supaya kita jelas
mengikuti fatwa ulama tentunya jangan dipilih pilih sesuai selera juga kali ya mba.

--- Pada Jum, 9/7/10, whe - en <whe.en9999@gmail.com> menulis:

Dari: whe - en <whe.en9999@gmail.com>
Judul: Re: [Milis_Iqra] Larangan Menguncir Rambut di Iran
Kepada: milis_iqra@googlegroups.com
Tanggal: Jumat, 9 Juli, 2010, 8:52 AM

Bukan berarti rumput di Iran selalu kelihatan lebih hijau kan pak Andri?
hehehehehe
 
Sebenarnya MUI kita sudah berperan banyak koq pak menurut saya,
Coba lihat fatwa soal Ahmadiyah, Syiah, infotainment, soal salafi pun ada loch, penentuan hari raya, halal haram, film, dsb
yach.... mungkin loch...... ada yang merasa lebih pintar dari MUI, jadi koq MUI seakan akan fatwanya angin lalu karena ada yang membuat fatwa sendiri heheheheh.
 
Coba MUI kita dukung, rumput kita jauh jauh lebih hijau loch dari Iran :-) heheheh
Karena kalau MUI sampai mengurusi rambut, jenggot, pakaian dsb..... bisa bisa dituduh wahabi, salafi, kuno, picik, dsb... hehehehhe
ntar ada yang bilang, orang sudah ke bulan masih saja ngurusi rambut
tapi kalau Iran yang mengeluarkan fatwa, langsung ada dukungan hehehhehe
 
Menurut pak Andri bagaimana?
2010/7/8 andri subandrio <subandrio.andri@gmail.com>
Menurut pandanagan saya yang sempit ini, campur tangan negara dalam mengurusi hal-hal mode rambut (yang sepele menurut kita, "mungkin") menunjukan bahwa Negara memikirkan masa depan generasi muda mereka, dibanding "maaf" di negara kita yang diurusi oleh Departemen Agama hanya masalah Haji saja karena disitu banyak duitnya (tanpa mengurangi rasa hormat saya pada peran Dep. Agama yang lainnya, namun Urusan Haji itulah yang sangat menonjol)

2010/7/8 whe - en <whe.en9999@gmail.com>

Larangan Menguncir Rambut di Iran

 
Whe~en
http://wheen.blogsome.com/
 
"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

--

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

Re: [Milis_Iqra] Larangan Menguncir Rambut di Iran

point saya pada penjelasan mas Rosyid di bawah adalah kejelasan konsep tujuan ketika kita bersatu waktu itu yaitu "merebut kemerdekaan"
Konsepnya jelas, tujuannya jelas, dan tidak berhubungan dengan aqidah kita,
sekarang yang menjadi masalah adalah keyakinan kita katanya satu yaitu Islam,
Islam yang bagaimana yang akan disatukan?
itulah yang rumit,
seperti kata pak Andri, teorinya mudah, perwujudannya?
silahkan berpendapat sendiri sendiri.
 
Pertanyaan saya:
1.  Bagaimana mungkin orang yang menghormati shahabat disuruh bersatu dengan orang yang menghina shahabat.  Orang yang menghina tentu mau hinaannya diterima, tapi bgmn dengan yang dihina?
2.  Orang yang beribadah sesuai dengan tradisi, tidak berdasarkan dalil disuruh bersatu dengan yang berdasarkan dalil,  Yang tidak berdasarkan dalil pasti ingin diterima dan dipahami, tapi yang berdasarkan dalil bagaimana?
3.  Ada orang yang sholat dengan bahasa indonesia, pasti kelompok ini ingin diterima oleh yang sholat sesuai tuntunan nabi, tetapi apakah bisa orang yang sholat sesuai tuntunan nabi menerima dengan ikhlas, ya biar saja mereka sholat dengan bahasa indonesia demi persatuan?
4.  Ada yang punya keyakinan wanita boleh menikah tanpa wali, bisa jadi imam sholat jum'at dsb.  kelompok ini pasti ingin diterima oleh umat islam, tetapi bgmn dengan orang yang sudah mengikuti ajaran Rasulullah wanita menikah harus dengan wali, wanita tidak bisa jadi imam sholat bagi pria, dsb?  apakah harus memahami mereka demi kata"persatuan?" 
5.  Masih banyak lagi masalah2 yang crusial, dan sekali lagi saya tegaskan.  Saya bukan tidak menginginkan persatuan Islam, tetapi silahkan memandang dari sisi yang lebih luas dan melihat realita. 

2010/7/9 Muhammad Amir Rosyidi <rosyid2007@gmail.com>
Kalau saya membayangkan mungkin bisa mengambil hikmah dari proses perjuangan bangsa Indonesia merebut kemerdekaan. Dari pelajaran sejarah yang pernah saya terima dulu, bangsa Indonesia berhasil merebut kemerdekaan karena bersatu, kok bisa? padahal bangsa Indonesia terdiri dari banyak suku, ras, dan agama. Ternyata yang mewujudkan itu adalah adanya semangat yang sama diantara elemen-elemen masyarakat, yaitu semangat untuk terbebas dari penjajahan, walaupun nyawa taruhannya. Semangat saling mengerti dan menghormati posisi masing masing, yang pegang senjata memahami posisi mbok-mbok yang bekerja menyiapkan makanan buat para pejuang, yang memakai jalan diplomasi juga mengerti posisi yang memegang senjata, yang menggunakan jalur diplomasi mengerti peran ulama atau pendeta. Mereka semua saling mengerti, saling menghormati, saling percaya, saling memahami, saling berempati dan bersimpati satu sama lain. Dan yang lebih penting adalah semangat yang bergelora, semangat yang tanpa padam untuk mencapai tujuan mulia mereka walaupun berbeda cara dan prosesnya.
Mungkinkah semangat itu bisa timbul di umat Islam sekarang? ya pertanyaan itu kembali ke diri kita masing-masing...


On Fri, 2010-07-09 at 15:14 +0700, andri subandrio wrote:
Sebenarnya teori persatuan Islam itu mudah, tapi yang sulit adalah mewujudkan teori dimaksud, contoh sederhana :

Bentuk Uni Negara Muslim seperti Uni Eropa, mudah kan, tapi mewujudkannya yang susah karena masing-masing negara punya kepentingan sendiri-sendiri yang terkadang kepentingan tersebut saling bertentangan antara negara yang satu dengan negara yang lain, atau semua negara muslim atau yang berpenduduk muslim membentuk semacam PBB dengan Sekjen atau presiden yang bergantian antar negara.

Teori yang udah namun sulit mewujudkannya, dan saya pribadi hanya sekedar berharap semoga suatu saat Allah menurunkan seseorang yang mampu untuk mewujudkan itu.





2010/7/9 whe - en <whe.en9999@gmail.com>
 


Whe~en
http://wheen.blogsome.com/
 
"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

[Milis_Iqra] Ikhwan Mesir Kumpulkan Tandatangan Untuk Dukung Elbaradei

Ikhwan Mesir Kumpulkan Tandatangan Untuk Dukung Elbaradei

Jumat, 09/07/2010 13:40 WIB | email | print | share

Ikhwanul Muslimin, kelompok oposisi terbesar Mesir, meluncurkan website untuk membantu calon presiden potensial, Muhammad ElBaradei, dalam rangka mengumpulkan dukungan untuk kampanye perubahan dan reformasi politik.

Dalam website tersebut telah berpartisipasi kelompok-kelompok oposisi lainnya serta telah mendapat dukungan hampir 3000 orang sejak diluncurkan hari Rabu yang lalu, dan hal ini memberi sinyal kepada pemerintah Mesir bahwa kelompok terlarang Ikhwanul Muslimin memiliki kemampuan untuk mengumpulkan sejumlah besar pendukung.

'Issam el-Irian mengatakan yang merupakan anggota Dewan Syuro Ikhwan mengatakan kepada Reuters: "kampanye Ikhwan, adalah sebuah kampanye untuk mengumpulkan tanda tangan untuk mendukung ElBaradei. Elbaradei sendiri telah memulai kampanyenya sejak bulan Maret lalu. Namun adanya kemajuan yang sangat lambat dalam dua bulan terakhir makanya kami memberikan dukungan."

Para pengamat mengatakan tindakan keras tidak dapat mengakibatkan perubahan konstitusional secara langsung, tetapi bisa menarik perhatian internasional dalam sistem politik Mesir. Pemerintah Mesir mengkalim bahwa sistem saat ini yang ada, bebas dan adil.

ElBaradei yang merupakan mantan Direktur Jenderal IAEA Badan Energi Atom Internasional mengatakan bahwa ia akan mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan pada tahun 2011 jika adanya perubahan konstitusi. Transformasi undang-undang yang ada hampir tidak memberi kesempatan calon independen untuk maju.

ElBaradei (68 tahun) sejak kembali ke Mesir pada bulan Februari lalu, telah melakukan kampanye untuk mengumpulkan tanda tangan dan ia telah berhasil mendapat dukungan sebanyak 72.000 tanda tangan.

Pengumpulan tanda tangan tersebut untuk tujuh tuntutan, dua di antaranya adalah seruan untuk mengamandemen konstitusi agar memungkinkan calon independen maju untuk menjadi calon presiden Mesir dan penghapusan hukum darurat militer. Para kritikus mengatakan bahwa pemerintah menggunakan hukum darurat dan konstitusi yang ada saat ini untuk menekan kelompok-kelompok oposisi.

Ikhwanul bulan lalu mengatakan bahwa mereka akan berusaha mengumpulkan satu juta tanda tangan untuk mendukung El-Baradei.(fq/reu)

http://www.eramuslim.com/berita/dunia/ikhwan-mesir-kumpulkan-tandatangan-untuk-dukung-elbaradei.htm

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

Re: [Milis_Iqra] Larangan Menguncir Rambut di Iran

Assalamu'alaikum...

Semoga teman-teman semua di milis iqra ini selalu berada dalam
lindungan Allah Subhanahu wa ta'ala.. mudah-mudahan kita semuanya
tetap berada dalam Hidayah-Nya sehingga tetap berada di jalan yang
lurus menurut penilaian Allah Subhanahu wa ta'ala bukan menurut
penilaian manusia/pribadi yang hanya bisa menimbulkan perpecahan
diantara kita. amin

Konsep Persatuan kita adalah Al Qur'an.

wasalam

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

[Milis_Iqra] Menanti Tanda-tanda Kekuasaan Allah di Akhir Zaman

Menanti Tanda-tanda Kekuasaan Allah di Akhir Zaman




"Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Rabb-mu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah: 'Tunggulah oleh kalian sesungguhnya kamipun menunggu (pula)'." (Al-An'am: 158)

Penjelasan Makna Ayat
Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa'di rahimahullahu berkata:

"Pada hari datangnya sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Rabbmu, yang merupakan kejadian yang luar biasa, yang dengannya diketahui bahwa kehancuran telah demikian dekat, dan kiamat tidak lama lagi. Maka tidak bermanfaat keimanan dari satu jiwa yang sebelumnya tidak beriman atau yang belum membuahkan kebaikan dalam keimanannya, yakni apabila telah dijumpai sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta'ala, maka tidak bermanfaat keimanan seorang yang kafir apabila dia hendak beriman. Tidak pula bermanfaat bagi seorang mukmin yang kurang beramal untuk semakin bertambah keimanannya setelah itu. Namun yang bermanfaat bagi dia adalah keimanan yang dia miliki sebelum itu serta kebaikan yang dia miliki yang diharapkan (bermanfaat) sebelum datangnya sebagian dari tanda-tanda tersebut. Dan hikmah dari semua itu jelas, di mana keimanan yang mendatangkan manfaat adalah keimanan terhadap perkara yang ghaib, dan merupakan pilihan dari seorang hamba (untuk beriman). Adapun bila tanda-tanda kekuasaan tersebut telah nampak, maka telah menjadi perkara yang disaksikan (bukan ghaib), sehingga keimanan tidak lagi berfaedah. Sebab, hal tersebut menyerupai keimanan yang terpaksa. Seperti keimanan orang yang tenggelam, yang terbakar, dan orang-orang semisalnya yang apabila telah melihat kematian, dia pun berusaha melepaskan apa yang dahulu dia yakini. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

"Maka tatkala mereka melihat adzab Kami, mereka berkata: 'Kami beriman hanya kepada Allah saja dan kami kafir kepada sembahan-sembahan yang telah kami persekutukan dengan Allah.' Maka iman mereka tiada berguna bagi mereka tatkala mereka telah melihat siksa Kami. Itulah sunnah Allah yang telah berlaku atas hamba-hamba-Nya. Dan di waktu itu, binasalah orang-orang kafir." (Ghafir: 84-85)

Dan banyak hadits shahih dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam yang menerangkan bahwa yang dimaksud dengan sebagian dari ayat-ayat Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah terbitnya matahari dari tempat terbenamnya. Dan di saat manusia melihatnya, maka mereka pun beriman. Namun keimanan mereka tidaklah bermanfaat dan telah tertutup pintu taubat atas mereka. Tatkala ini merupakan janji yang dinanti terhadap orang-orang yang mendustakan Rasul-Nya Shallallahu 'alaihi wa sallam dan mereka beserta para pengikutnya menantikan kehancuran dan musibah, maka Allah Subhanahu wa Ta'ala menyatakan: 'Katakanlah: tunggulah (munculnya salah satu dari tanda tersebut), sesungguhnya kami termasuk orang-orang yang menunggunya,' sehingga kalian akan mengetahui siapa di antara kita yang lebih berhak mendapatkan keselamatan." (Taisir Al-Karim Ar-Rahman)

Al-Qurthubi rahimahullahu berkata:
"Para ulama berkata:

'Tidak bermanfaatnya keimanan seseorang di kala terbitnya matahari dari tempat terbenamnya, karena telah masuk ke dalam hati mereka perasaan takut yang melenyapkan setiap syahwat hawa nafsunya dan melemahkan setiap kekuatan dari kekuatan tubuhnya. Sehingga, manusia seluruhnya beriman karena mereka yakin akan dekatnya hari kiamat. Seperti keadaan orang yang mendekati kematian, yang memutuskannya dari berbagai dorongan melakukan perbuatan maksiat serta melemahkan tubuh-tubuh mereka. Barangsiapa bertaubat dalam keadaan seperti ini tidaklah diterima taubatnya, seperti tidak diterimanya taubat orang yang mendekati kematian. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala menerima taubat seorang hamba selama nyawa belum sampai ke tenggorokan."

(HR. At-Tirmidzi dan Ahmad dari Abdullah bin 'Umar radhiyallahu 'anhuma, dihasankan Al-Albani rahimahullahu dalam Shahih Al-Jami' no. 1903)

Yaitu, selama ruhnya belum sampai ke ujung tenggorokan. Waktu itu merupakan saat di mana seseorang melihat secara langsung tempatnya di dalam surga atau neraka. Maka orang yang menyaksikan terbitnya matahari dari tempat terbenamnya juga seperti itu (keadaannya). Oleh karenanya, sepantasnyalah setiap orang yang telah menyaksikan peristiwa tersebut atau yang memiliki hukum yang sama dengan yang menyaksikannya, taubatnya tertolak selama hidupnya. Sebab ilmunya tentang Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Nabi-Nya Shallallahu 'alaihi wa sallam serta janji-janji-Nya telah menjadi sesuatu yang terpaksa." (Tafsir Al-Qurthubi)

Ibnu Katsir rahimahullahu juga mengatakan:
"Jika seorang kafir menampakkan keimanannya pada saat itu, maka tidak diterima darinya. Adapun bila dia seorang mukmin sebelum hari itu, jika dia baik dalam beramal, maka dia dalam kebaikan yang besar. Namun jika dia mengotori (imannya), lalu dia bertaubat saat itu, maka tidak diterima taubatnya." (Tafsir Ibnu Katsir)

Tertutupnya Pintu Taubat

Ayat yang mulia ini menjelaskan tentang akan munculnya suatu waktu di mana Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak lagi menerima taubat orang-orang yang hendak bertaubat di masa itu. Yaitu di kala terbitnya matahari dari tempat terbenamnya, yang menandakan akan berakhirnya zaman dan bangkitnya hari kiamat. Di antara dalil-dalil yang menunjukkan tentang penafsiran sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta'ala bahwa yang dimaksud adalah tanda-tanda hari kiamat yang besar tersebut, adalah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam Muslim rahimahullahu dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Ada tiga perkara yang jika telah muncul maka tidak bermanfaat keimanan seseorang yang tidak beriman sebelum munculnya atau dalam keimanannya tidak membuahkan kebaikan; Terbitnya matahari dari tempat terbenamnya, (munculnya) Dajjal, dan (keluarnya) daabbah (binatang melata yang berdialog dengan manusia dan memberitakan kepada mereka akan dekatnya hari kiamat)."

(HR. Muslim, Kitabul Iman, Bab Az-Zaman Al-Ladzi la Yuqbalu fihi Al-Iman, 1/158)

Diriwayatkan juga oleh Al-Bukhari dan Muslim dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Tidak tegak hari kiamat hingga matahari terbit dari tempat terbenamnya. Apabila telah terbit demikian, dan manusia telah melihatnya maka merekapun beriman. Dan itu merupakan hari yang tidak bermanfaat keimanan bagi satu jiwa, yang dia tidak beriman sebelumnya atau tidak menghasilkan kebaikan pada keimanannya."

(HR. Al-Bukhari no. 4359 dan Muslim, 1/157)

Diriwayatkan juga dari Shafwan bin 'Assal radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memberitakan:

"Bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala membuat sebuah pintu taubat di sebelah barat yang luasnya sejarak perjalanan 70 tahun, yang tidak akan ditutup selama matahari belum terbit dari tempat tersebut. Dan itulah maksud dari firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

'Tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman

…'."(HR. At-Tirmidzi no. 3536, dan beliau menshahihkannya serta dihasankan Al-Albani rahimahullahu)

Al-Imam Muslim rahimahullahu juga meriwayatkan dari hadits Abdullah bin 'Amr radhiyallahu 'anhuma bahwa ia berkata: 'Aku telah mendengar dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam satu hadits yang tidak aku lupakan. Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Sesungguhnya tanda hari kiamat yang paling pertama keluar adalah terbitnya matahari dari tempat terbenamnya'."

Juga diriwayatkan dari hadits Abu Dzar radhiyallahu 'anhu, dia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda pada suatu hari: "Tahukah kalian ke mana perginya matahari ini?" Mereka (para sahabat) menjawab: "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui." Beliau mengatakan: "Sesungguhnya dia pergi ke tempat menetapnya di bawah 'Arsy, lalu dia merendahkan diri sambil sujud. Senantiasa dia dalam keadaan demikian hingga dikatakan kepadanya: 'Terbitlah dari tempat yang engkau kehendaki.' Dia pun terbit dari tempat biasanya terbit. Lalu dia terus berjalan, dalam keadaan manusia tidak terkejut sedikit pun akan hal itu. Sampai dia kembali berhenti lalu merendahkan diri sambil sujud di tempat menetapnya di bawah 'Arsy. Dan manusia tidak terkejut sedikit pun dari hal itu. Lalu dikatakan kepadanya: 'Terbitlah dari tempat terbenammu!' Lalu terbitlah dia dari tempat terbenamnya." Lalu Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Tahukah kalian hari apa itu?" Mereka menjawab: "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui." Beliau menjawab: "Itu adalah hari yang tidak bermanfaat keimanan bagi satu jiwa yang tidak beriman sebelumnya atau keimanan yang padanya tidak menghasilkan kebaikan." (HR. Muslim, 1/159)

Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullahu berkata:
"Ini merupakan riwayat-riwayat yang saling menguatkan yang sepakat menunjukkan bahwa jika matahari terbit dari tempat terbenamnya, tertutuplah pintu taubat dan tidak terbuka lagi. Dan hal tersebut tidak dikhususkan pada saat hari terbitnya (dari tempat terbenamnya saja), namun terus berlanjut hingga hari kiamat." (Fathul Bari, 11/354)

Pengingkaran Ahlul Bid'ah tentang Kejadian Ini

Seluruh riwayat ini menunjukkan bahwa kejadian ini pasti akan terjadi di akhir zaman. Dan tidak ada yang mengingkarinya kecuali dari kalangan ahlul bid'ah, seperti Khawarij dan Mu'tazilah.

Al-Qurthubi rahimahullahu berkata dalam Tafsir-nya setelah beliau menyebutkan hadits-hadits tentang tanda-tanda hari kiamat tersebut:

"Ini semua telah didustakan oleh kaum Khawarij dan Mu'tazilah." Lalu beliau menyebut atsar 'Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu 'anhu bahwa beliau berkata: "Wahai sekalian manusia, sesungguhnya rajam itu benar, maka janganlah kalian tertipu. Dan hujjah yang menunjukkan hal tersebut bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah menegakkan rajam, dan Abu Bakr pun telah merajam, dan sesungguhnya kami pun telah melaksanakan rajam setelah mereka berdua. Dan akan muncul satu kaum dari kalangan umat ini yang akan mendustakan rajam, mendustakan Dajjal, mendustakan terbitnya matahari dari tempat terbenamnya, mendustakan adanya siksa kubur, mendustakan syafaat, mendustakan kaum yang keluar dari neraka setelah mereka hangus terbakar." (Diriwayatkan Abdurrazzaq dalam Al-Mushannaf, 7/13364, Ahmad, 1/23. Namun dalam sanadnya ada seorang perawi yang bernama 'Ali bin Zaid bin Jud'an, dia lemah karena hafalannya yang buruk)

Ibnu Abdil Barr rahimahullahu juga berkata dalam kitabnya At-Tamhid (23/98) setelah menyebutkan atsar ini:
"Seluruh Khawarij dan Mu'tazilah mendustakan enam perkara ini. Sedangkan Ahlus Sunnah membenarkannya dan merekalah al-jamaah serta hujjah membantah orang-orang yang menyelisihi Ahlus Sunnah."

Sumber: Asy Syariah

http://asysyariah.com/syariah.php?menu=detil&id_online=535

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

Re: {MS-Spam-6} [Milis_Iqra] Jadikan Istirahatmu Bernilai di Sisi Allah

subhanallah
terima kasih mas wawan
atas artikel yg sangat bermanfaat
 
sekiranya ada lagi ga aktifitas2 kecil yg bisa menjadi amalan
dimulai dari bangun tidur hingga tidur kembali (yg ini baru saja diposting)
yg saya baru tahu
- doa bangun tidur
- doa masuk kamar mandi, lalu keluarnya
- memakai pakaian bagian kanan didahulukan (tidak tahu doanya)
- bercermin (lupa lagi doanya, jarang diterapkan)
- memakai sepatu, kaki kanan dulu. melepas sepatu kaki kiri
- berpamitan pada istri & anak
- doa keluar rumah
- masuk kantor (adakah doanya??)
- makan siang (tentu berdoa)
- pulang, doa masuk rumah (tidak tahu doanya) cuma salam saja
 
mohon dilengkapi
 
----- Original Message -----
Sent: Thursday, July 08, 2010 8:59 PM
Subject: {MS-Spam-6} [Milis_Iqra] Jadikan Istirahatmu Bernilai di Sisi Allah

Jadikan Istirahatmu Bernilai di Sisi Allah

Penulis : Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An-Nawawi

Dalam Islam, setiap amalan, sekecil apapun, bisa bernilai ibadah. Beristirahat, misalnya. Ia tak sekedar rutinitas melepas lelah setelah seharian beraktivitas. Namun bisa menjadi pohon yang berbuah pahala. Bagaimana amalan yang nyata-nyata telah menjadi kebutuhan kita sehari-hari ini bisa bernilai ibadah? Simak bahasan berikut!

Hidup memang sebuah pengorbanan dan perjuangan. Berjuang dan berkorban adalah sesuatu yang melelahkan dan memberatkan, dan ketika lelah tentu butuh ketenangan dan istirahat. Namun tidak semua orang bisa dengan mudah mendapatkan ini semua. Ada yang hanya bisa beristirahat satu atau dua jam saja setiap harinya. Hidupnya dipenuhi dengan aktivitas dan kesibukan yang luar biasa. Sehingga, kesempatan beristirahat merupakan sebuah kenikmatan dan kasih sayang Allah Subhanahu wa Ta'ala yang mesti kita syukuri.

Namun di masa kini, manusia dihadapkan pada pola hidup yang menuhankan materi. Hidup di dunia seolah-olah hanya untuk mencari uang atau materi. Manusia diposisikan sebagai alat produksi yang senantiasa dituntut produktif. Dengan kata lain, segala aktivitas harus ada timbal baliknya secara materi. Pekerjaan adalah no. 1, sementara keharmonisan keluarga, interaksi sosial dengan masyarakat, adalah nomor kesekian. Walhasil, manusia pun tak ubahnya seperti robot. Ini jelas menyelisihi fitrah manusia. Allah  Subhanahu wa Ta'ala menjelaskan di dalam Al-Qur`an:

وَخُلِقَ اْلإِنْسَانُ ضَعِيْفًا

"Dan manusia diciptakan dalam keadaan lemah." (An-Nisa`: 28)

As-Sa'di rahimahullahu mengatakan: "(Allah Subhanahu wa Ta'ala menginginkan atas kalian keringanan) artinya kemudahan dalam segala perintah dan larangan-Nya atas kalian. Kemudian bila kalian menjumpai kesulitan dalam beragama maka Allah  Subhanahu wa Ta'ala telah menghalalkan bagi kalian sesuatu yang kalian butuhkan seperti bangkai, darah dan selain keduanya bagi orang yang mudhthar1, dan seperti bolehnya bagi orang yang merdeka menikahi budak wanita dengan syarat di atas. Hal ini sebagai bukti sempurnanya kasih sayang Allah Subhanahu wa Ta'ala, kebaikan yang mencakup ilmu dan hikmah-Nya atas kelemahan manusia (yaitu kelemahan) dari semua sisi. Lemah tubuh, lemah niat, lemah kehendak, lemah keinginan, lemah iman, dan lemah kesabaran. Berdasarkan semua ini sangat sesuai jika Allah Subhanahu wa Ta'ala meringankan atas mereka perkara yang dia tidak sanggup untuk melakukannya dan segala apa yang tidak sanggup dipenuhi oleh keimanannya, kesabaran, dan kekuatan dirinya."

Dan karena kelemahan itu, Allah Maha Bijaksana di dalam menentukan waktu kehidupan bagi mereka. Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadikan malam dan siang memiliki hikmah tersendiri. Dan adanya malam dan siang itu menunjukkan kasih sayang Allah Subhanahu wa Ta'ala terhadap hamba-hamba-Nya dan manakah dari hamba-Nya yang mau mensyukurinya?
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

فَالِقُ اْلإِصْبَاحِ وَجَعَلَ اللَّيْلَ سَكَنًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ حُسْبَانًا ذَلِكَ تَقْدِيْرُ الْعَزِيْزِ الْعَلِيْمِ

"Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah yang Maha perkasa lagi Maha Mengetahui." (Al-An'am: 98)

هُوَالَّذِي جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ لِتَسْكُنُوا فِيْهِ وَالنَّهَارَ مُبْصِرًا إِنَّ فِيْ ذَلِكَ لآيَاتِ لِقَوْمِ يَسْمَعُوْنَ

"Dialah yang telah menjadikan malam bagi kalian supaya kalian beristirahat padanya dan (menjadikan) siang terang benderang (supaya kalian mencari karunia Allah Subhanahu wa Ta'ala). Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta'ala) bagi orang-orang yang mendengar." (Yunus: 67)

وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ لِبَاسًا وَالنَّوْمَ سُبَاتًا وَجَعَلَ النَّهَارَ نُشُوْرًا

"Dialah yang menjadikan untuk kalian malam sebagai pakaian dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha." (Al-Furqan: 47)

وَمِنْ رَحْمَتِهِ جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لِتَسْكُنُوا فِيْهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

"Dan karena rahmat-Nya Dia jadikan untuk kalian malam dan siang, supaya kalian beristirahat pada malam itu dan supaya kalian mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kalian bersyukur kepada-Nya." (Al-Qashash: 73)

Dan masih banyak lagi ayat yang semakna dengan di atas. Semuanya menunjukkan betapa besar kasih sayang Allah  Subhanahu wa Ta'ala terhadap hamba-hamba-Nya dan bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala telah melimpahkan kepada mereka segala yang mereka butuhkan dalam pengabdian dan ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Namun mengapa kebanyakan manusia ingkar kepada-Nya?

Dan kita semua berkeinginan agar tidur sebagai salah satu bentuk istirahat bukan hanya sebagai ketundukan kepada sunnatullah semata. Kita juga ingin agar tidur kita mendapatkan nilai ibadah tambahan dari sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala. Allah Subhanahu wa Ta'ala melalui lisan Rasul-Nya Muhammad n telah mengajarkan kepada kita beberapa adab di dalam tidur.

Berwudhu Sebelum Tidur

Termasuk Sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam adalah berwudhu sebelum tidur. Hal ini bertujuan agar setiap muslim bermalam dalam keadaan suci, sehingga bila ajalnya datang menjemput diapun dalam keadaan suci. Dan sunnah ini menggambarkan bentuk kesiapan seorang muslim untuk memenuhi panggilan kematian dalam keadaan suci hatinya. Dan jelas bahwa kesucian hati lebih diutamakan daripada kesucian badan. Dan sunnah ini juga akan mengarahkan pada mimpi yang baik dan menjauhkan diri dari permainan setan yang akan menimpanya. (Lih. Fathul Bari, 11/125 dan Syarah Shahih Muslim, 9/32)

Tentang sunnah ini, Rasulullah  Shallallahu 'alaihi wasallam telah menjelaskan dalam sabda beliau:

عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ لِي رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوْئَكَ لِلصَّلاَةِ…

Dari Al-Bara` bin 'Azib radhiallahu 'anhu, berkata: "Rasulullah  Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadaku: 'Apabila kamu mendatangi tempat tidurmu, maka berwudhulah kamu sebagaimana wudhumu untuk shalat'."2

Al-Imam Al-Bukhari di dalam Shahih beliau menulis sebuah bab: "Apabila Bermalam (Tidur) dalam Keadaan Suci". Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullahu mengatakan: "Sungguh terdapat hadits-hadits yang menjelaskan makna ini yang tidak memenuhi syarat Al-Bukhari dalam Shahih-nya, di antaranya hadits Mu'adz radhiallahu 'anhu:

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَبِيْتُ عَلَى ذِكْرٍ طَاهِرًا فَيَتَعَارُُُّ مِنَ اللَّيْلِ فَيَسْأَلُ اللهَ خَيْرًا مِنَ الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ

"Tidaklah seorang muslim tidur di malam hari dengan berdzikir dan dalam keadaan suci, kemudian dia terbangun dari tidurnya di malam hari kemudian dia meminta kepada Allah kebaikan dunia dan akhirat melainkan Allah akan memberikan itu kepadanya."3 (lih. Fathul Bari, 11/124)

Dan beliau mengatakan: "Perintah (untuk berwudhu di sini) adalah sunnah (bukan wajib)." Beliau mengatakan juga: "At-Tirmidzi mengatakan: 'Tidak ada di dalam hadits-hadits penyebutan wudhu ketika tidur melainkan di dalam hadits ini'." (lih. Fathul Bari, 11/125)

Al-Imam An-Nawawi mengatakan: "Di dalam hadits ini terdapat tiga sunnah yang penting, namun bukan wajib. Salah satu di antaranya adalah berwudhu ketika ingin tidur. Dan bila dia dalam keadaan berwudhu maka cukup baginya (dalam melaksanakan sunnah tersebut) karena yang dimaksud adalah (tidur) dalam keadaan suci." (Syarah Shahih Muslim, 9/32)

Demikianlah sunnah yang tidak ditinggalkan oleh Rasulullah  Shallallahu 'alaihi wasallam ketika hendak tidur, yang semestinya kita sebagai muslim memperhatikannya. Abdullah bin 'Abbas radhiallahu 'anhu bercerita:

أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَامَ مِنَ اللَّيْلِ فَقَضَى حَاجَتَهُ فَغَسَلَ وَجْهَهُ وَيَدَيْهِ ثُمَّ نَامَ

"Bahwa Rasulullah  Shallallahu 'alaihi wasallam terjaga di suatu malam lalu beliau menunaikan hajatnya dan kemudian membasuh wajah dan tangannya lalu tidur."4

Mengibas (Membersihkan) Tempat Tidurnya

Satu dari sekian sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah  Shallallahu 'alaihi wasallam berkaitan dengan adab tidur adalah mengibas tempat tidur. Ini dimaksudkan agar tidak terjadi sesuatu yang membahayakan diri seperti binatang berbisa, baik ular, kalajengking, dan sebagainya. Ini dilakukan tidak dengan tangan langsung, supaya terhindar dari sesuatu yang mengotori sekiranya terdapat najis atau kotoran. (Lih. Syarah Shahih Muslim, 9/38 dan Fathul Bari, 11/143)

Rasulullah  Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

إِذَا أَوَى أَحَدُكُمْ إِلَى فِرَاشِهِ فَلْيَنْفُضُ فِرَاشَهُ بِدَاخِلَةِ إِزَارِهِ فَإِنَّهُ لاَيَدْرِي مَا خَلَفَهُ عَلَيْهِ

"Apabila salah seorang dari kalian beranjak menuju tempat tidurnya maka hendaklah dia mengibas (membersihkan) tempat tidurnya karena dia tidak mengetahui apa yang akan terjadi kemudian."5

فَإِنَّهُ لاَيَدْرِي مَا خَلَفَهُ عَلَيْهِ

"Dia tidak mengetahui apa yang terjadi kemudian" artinya, kata Al-Imam At-Thibi: "Dia tidak mengetahui apa yang akan terjatuh di ranjangnya berupa tanah, kotoran, atau serangga bila dia meninggalkannya." (Fathul Bari, 11/144)

Ibnu Baththal mengatakan: "Di dalam hadits ini terdapat adab yang besar dan telah disebutkan hikmahnya dalam hadits, yaitu dikhawatirkan sebagian serangga yang berbahaya bermalam di tempat tidurnya dan mengganggunya.

Al-Qurthubi mengatakan: "Diambil faedah dari hadits ini bahwa sepantasnya bagi orang yang akan tidur untuk mengibas tempat tidurnya karena dikhawatirkan terdapat sesuatu yang basah tersembunyi atau selainnya."

Ibnul 'Arabi mengatakan: "Di dalam hadits ini terdapat peringatan dan (anjuran) agar seseorang mengetahui sebab-sebab tertolaknya taqdir yang jelek. Dan hadits ini sama dengan hadits: "Ikatlah ontamu kemudian bertawakkal." (lihat Fathul Bari, 11/144)

Tidur di atas Lambung Sebelah Kanan

Kesempurnaan Islam adalah sebuah keistimewaan yang diberikan kepada umat Rasulullah  Shallallahu 'alaihi wasallam dan menunjukkan keutamaan mereka atas umat-umat terdahulu. Sungguh merugi bila akal, perasaan, adat istiadat, ajaran nenek moyang dijadikan sebagai hakim atas kesempurnaannya.

Segala perintah, larangan dan bimbingan yang ada di dalamnya adalah demi kemaslahatan manusia. Akan tetapi berapa banyak dari mereka yang mau menerima bimbingan? Yang ingkar lebih banyak daripada yang beriman, dan yang menentang lebih banyak daripada yang taat, dan yang menolak lebih banyak dari yang menerima.

Hikmah yang terkandung dalam bimbingan Rasulullah  Shallallahu 'alaihi wasallam untuk tidur di atas lambung kanan adalah lebih cepat untuk terjaga (bangun), jantung bergantung ke arah sebelah kanan sehingga tidak menjadi berat bila ketika tidur.

Ibnul Jauzi berkata: "Cara seperti ini sebagaimana telah dijelaskan ilmuwan-ilmuwan kedokteran sangat berfaedah bagi badan. Mereka mengatakan: 'Mereka mengawali sesaat tidur di atas lambung sebelah kanan, kemudian di atas lambung sebelah kiri karena tertidur. (Dengan cara) pertama akan menurunkan makanan, dan tidur di atas lambung kiri akan menghancurkannya dan dikarenakan hati (terkait dengan pekerjaan) lambung." (Lih. Fathul Bari, 11/115)

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ اْلأَيْمَنِ

"Lalu tidurlah di atas lambungmu yang kanan."6

Meletakkan Tangan di Bawah Pipi

Tata cara ini dijelaskan oleh Hudzaifah ibnul Yaman radhiallahu 'anhu:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَخَذَ مَضْجَعَهُ مِنَ اللَّيْلِ وَضَعَ يَدَهُ تَحْتَ خَدِّهِ

"Adalah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam apabila beliau tidur di malam hari, beliau meletakkan tangan beliau di bawah pipi."7

Berdoa Sebelum Tidur

كَانَ إِذَا أَخَذَ مَضْجَعَهُ قَالَ: اللَّهُمَّ بِاسْمِكَ أَحْيَا وَبِاسْمِكَ أَمُوتُ

"Rasulullah  Shallallahu 'alaihi wasallam apabila akan tidur beliau berdoa: 'Ya Allah, dengan menyebut nama-Mu aku hidup dan dengan menyebut namamu aku mati (tidur)."8

Membaca Dzikir-dzikir Tidur

Dzikir-dzikir tidur yang ada dan shahih riwayatnya dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam sangatlah banyak, dan buku-buku yang ditulis dalam masalah ini bertebaran di tengah kaum muslimin. Di antara dzikir-dzikir tersebut adalah:

a. Membaca ta'awwudz dan meniup telapak tangan lalu mengusapkannya ke seluruh anggota tubuh.
Hal ini berdasarkan hadits yang dikeluarkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dan Muslim:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، كَانَ إِذَا أَخَذَ مَضْجَعَهُ نَفَثَ فِي يَدَيْهِ وَقَرَأَ بِالْمُعَوِّذَاتِ وَمَسَحَ بِهِمَا جَسَدَهُ

"Adalah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam apabila beliau akan tidur beliau meniup kedua tangan beliau dan membaca mu'awwidzat (ayat-ayat perlindungan) lalu mengusap dengan itu seluruh jasadnya."9

Apa yang dimaksud dengan ayat-ayat perlindungan? Dan bagaimana tatacaranya yang dipraktekkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam ?

Telah dijelaskan dalam riwayat Abu Dawud (no. 5057) tentang yang dimaksud dengan doa perlindungan dan tatacaranya, yaitu:

عَنْ عَائِشَةَ رَضِي اللهُ عَنْهَا، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ ثُمَّ نَفَثَ فِيْهِمَا وَقَرَأَ فِيْهِمَا {قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ} وَ{قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ} وَ{قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ} ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ، يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ

"Dari 'Aisyah, bahwa Nabi  Shallallahu 'alaihi wasallam apabila menuju tempat pembaringan pada setiap malam, beliau menghimpun kedua telapak tangan beliau kemudian meniupnya dan membaca Qul Huwallahu Ahad dan Qul A'udzubirabbil Falaq dan Qul A'udzubi Rabbi An-Nas kemudian dia mengusap seluruh tubuh beliau, dan beliau memulai dari kepala kemudian wajah dan bagian depan jasad dan beliau lakukan hal itu tiga kali."10

b. Membaca takbir, tahmid dan tasbih 33 kali
Al-Imam Al-Bukhari rahimahullahu mengatakan:

حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ: حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ: حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنِ الْحَكَمِ: سَمِعْتُ ابْنَ أَبِي لَيْلَى قَالَ: حَدَّثَنَا عَلِيٌّ أَنَّ فَاطِمَةَ عَلَيْهَا السَّلاَمُ شَكَتْ مَا تَلْقَى مِنْ أَثَرِ الرَّحَا فَأَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَبْيٌ. فَانْطَلَقَتْ فَلَمْ تَجِدْهُ فَوَجَدَتْ عَائِشَةَ فَأَخْبَرَتْهَا. فَلَمَّا جَاءَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخْبَرَتْهُ عَائِشَةُ بِمَجِيءِ فَاطِمَةَ، فَجَاءَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَيْنَا وَقَدْ أَخَذْنَا مَضَاجِعَنَا فَذَهَبْتُ لأَقُوْمَ فَقَالَ: عَلَى مَكَانِكُمَا. فَقَعَدَ بَيْنَنَا حَتَّى وَجَدْتُ بَرْدَ قَدَمَيْهِ عَلَى صَدْرِي، وَقَالَ: أَلاَ أُعَلِّمُكُمَا خَيْرًا مِمَّا سَأَلْتُمَانِي؟ إِذَا أَخَذْتُمَا مَضَاجِعَكُمَا تُكَبِّرَا أَرْبَعًا وَثَلاَثِيْنَ وَتُسَبِّحَا ثَلاَثًا وَثَلاَثِيْنَ وَتَحْمَدَا ثَلاَثًا وَثَلاَثِيْنَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمَا مِنْ خَادِمٍ

Muhammad bin Basysyar telah bercerita kepadaku: Ghundar telah menceritakan kepada kami: Syu'bah telah menceritakan kepada kami dari Al-Hakam: Aku telah mendengar Ibnu Abi Laila berkata: "'Ali telah menceritakan kepadaku bahwa Fathimah mengeluhkan apa yang beliau dapati (berupa bekas pada tangan beliau) karena menumbuk (tepung). Kemudian dibawakan kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam seorang tawanan dan aku segera mendatangi Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam. Akan tetapi aku tidak menjumpainya dan beliau menjumpai 'Aisyah lalu Fathimah menceritakan (hajatnya) kepada 'Aisyah.

Ketika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam datang, 'Aisyah memberitahukan tentang kedatangan Fathimah kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mendatangi kami sedangkan kami telah tidur. Lalu aku berusaha bangun, beliau berkata: "Tetaplah kalian di tempat kalian." Lalu beliau duduk di antara kami, dan aku (kata Fathimah) merasakan dingin kedua kaki beliau yang diletakkannya di atas dadaku dan beliau bersabda: "Maukah aku ajarkan kepada kalian sesuatu yang lebih baik dari apa yang kalian minta kepadaku yaitu bila kalian akan tidur bertakbirlah 34 kali, bertasbih 33 kali, dan bertahmid 33 kali lebih baik bagi kalian dari pada memiliki pembantu (budak)."

c. Membaca doa di bawah ini:

عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ نَامَ عَلَى شِقِّهِ اْلأَيْمَنِ ثُمَّ قَالَ: اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِي إِلَيْكَ وَوَجَّهْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ رَغْبَةً وَرَهْبَةً إِلَيْكَ لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلاَّ إِلَيْكَ آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ. وَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ قَالَهُنَّ ثُمَّ مَاتَ تَحْتَ لَيْلَتِهِ مَاتَ عَلَى الْفِطْرَةِ

Dari Al-Bara` bin 'Azib, berkata: Adalah Rasulullah  Shallallahu 'alaihi wasallam apabila beliau menuju tempat pembaringan, beliau tidur di atas lambung sebelah kanan kemudian berdoa: "Ya Allah, aku serahkan diriku kepada-Mu dan aku hadapkan wajahku kepada-Mu dan aku serahkan semua urusanku kepada-Mu dan aku bentangkan punggungku di hadapan-Mu dengan penuh harapan dan rasa takut dari-Mu. Tidak ada tempat berlindung dan (meminta) keselamatan melainkan kepada-Mu, aku beriman kepada kitab yang Engkau telah turunkan dan Nabi yang Engkau telah utus", dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa mengatakannya lalu dia meninggal pada malam itu maka dia meninggal di atas fitrah."11

c. Membaca doa di bawah ini:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِذَا أَوَى أَحَدُكُمْ إِلَى فِرَاشِهِ فَلْيَنْفُضْ فِرَاشَهُ بِدَاخِلَةِ إِزَارِهِ فَإِنَّهُ لاَ يَدْرِي مَا خَلَفَهُ عَلَيْهِ، ثُمَّ يَقُولُ بِاسْمِكَ رَبِّ وَضَعْتُ جَنْبِي وَبِكَ أَرْفَعُهُ إِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِي فَارْحَمْهَا وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, berkata: "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Apabila salah seorang dari kalian menuju tempat tidurnya, hendaklah dia mengibasnya dengan bagian dalam kainnya, karena dia tidak mengetahui apa yang akan terjadi kemudian. Lalu dia berdoa: 'Dengan menyebut nama-Mu wahai Rabb, aku meletakkan lambungku dan karena-Mu pula aku mengangkatnya dan jika Engkau mencabut ruhku maka rahmatilah dia, dan jika Engkau melepaskannya (untuk hidup) maka jagalah dia sebagaimana Engkau menjaga hamba-hamba-Mu yang shalih'."12
Wallahu a'lam.

Catatan kaki:

1 Orang yang sangat membutuhkan dan bila dia tidak melakukannya niscaya akan binasa, seperti orang yang bepergian sementara bekalnya habis di perjalanan dan dia dalam keadaan sangat lapar yang dapat mengancam jiwanya (jika dibiarkan). Maka agama memperbolehkan memakan segala apa yang didapatinya seperti bangkai, darah, babi, anjing dan sebagainya untuk memenuhi kebutuhannya di saat itu saja. Ibnu Atsir di dalam kitab An-Nihayah (3/83) menjelaskan: "Sesungguhnya dihalalkannya bangkai bagi orang yang mudhthar hanyalah sebatas memakan apa yang akan menutup laparnya di pagi atau malam dan tidak boleh menjadikannya bekal antara keduanya (mempersiapkan di pagi hari sampai malam, pent.)
2 HR. Al-Bukhari no. 6311 dan Muslim no. 2710
3 HR. Abu Dawud di dalam Sunan beliau no. 5042 dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani di dalam kitab Shahih Sunan Abu Dawud no 5042, Al-Misykat no. 1215 dan di dalam kitab At-Ta'liq Ar-Raghib 1/207-208.
4 HR. Al-Bukhari no. 6316 dan Abu Dawud no. 5043 dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani di dalam kitab Shahih Sunan Abu Dawud no. 4217.
5 HR. Al-Bukhari no. 6320 dan Muslim no. 2714
6 HR. Al-Bukhari no. 6311 dan Muslim no. 2710
7 HR. Al-Bukhari no. 6314
8 HR. Muslim (no. 2711) dan Ahmad (no.17862) dari shahabat Al-Bara' bin 'Azib radhiallahu 'anhu. Dari shahabat Hudzaifah ibnul Yaman radhiallahu 'anhu dikeluarkan oleh Al-Imam Al-Bukhari (no.1324) dengan lafadz yang berbeda dengan lafadz Al-Imam Muslim:

كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَخَذَ مَضْجَعَهُ وَضَعَ يَدَهُ تَحْتَ خَدِّهِ ثُمَّ يُقُوْلُ: اللَّهُمَّ بِاسْمِكَ أَمُوْتُ وَأَحْيَا

Dan yang semakna dengan hadits ini diriwayatkan dari shahabat Abu Dzar radhiallahu 'anhu, dikeluarkan oleh Al-Imam Al-Bukhari (no. 6325).
9 HR. Al-Bukhari no. 6319, Muslim, Abu Dawud no. 5057, Ibnu Majah, dan Ahmad no. 23708 dari shahabat 'Aisyah radhiallahu 'anha.
10 Dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam kitab Shahih Sunan Abu Dawud no. 4228
11 HR. Al-Imam Al-Bukhari no. 6315 dan Muslim no. 2710
12 HR. Al-Imam Al-Bukhari no. 6320 dan Muslim no. 2714, lafadz ini adalah lafadz Al-Bukhari

Sumber: http://asysyariah.com/syariah.php?menu=detil&id_online=323

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
--
This message has been scanned for viruses and
dangerous content by MailScanner, and is
believed to be clean.

--
This message has been scanned for viruses and
dangerous content by MailScanner, and is
believed to be clean.

Re: [Milis_Iqra] Larangan Menguncir Rambut di Iran

Kalau pak Rosyid membayangkan zaman perjuangan kemerdekaan dan semangat persatuannya.. Sy rasa semangat itu masih akan timbul apabila kita dalam kondisi yg sama seperti dulu..
Karena apa? Karena semangat persatuan yang pak Rosyid sebutkan hanyalah persatuan badan saja bukan persatuan keyakinan...
Persatuan yang bukan karena Allah tidak akan langgeng..begitu kemerdekaan tercapai ya sudah kembali tercerai berai karena bersatu hanya untuk mengusir penjajah..


Coba kita Lihat iran yang notebene adalah syiah... Mereka punya keyakinan dan pemahaman yg sama tentang agamanya, begitu juga saudi, sy lihat persatuan diantara mereka mungkin lebih baik daripada sekedar persatuan badan ala yahudi (badan bersatu padu hati bercerai berai) yang disebutkan dalam surah AlHasyr(14)



Wallahu 'alam bi showab

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT


From: Muhammad Amir Rosyidi <rosyid2007@gmail.com>
Sender: milis_iqra@googlegroups.com
Date: Fri, 09 Jul 2010 15:33:18 +0700
To: <milis_iqra@googlegroups.com>
ReplyTo: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: Re: [Milis_Iqra] Larangan Menguncir Rambut di Iran

Kalau saya membayangkan mungkin bisa mengambil hikmah dari proses perjuangan bangsa Indonesia merebut kemerdekaan. Dari pelajaran sejarah yang pernah saya terima dulu, bangsa Indonesia berhasil merebut kemerdekaan karena bersatu, kok bisa? padahal bangsa Indonesia terdiri dari banyak suku, ras, dan agama. Ternyata yang mewujudkan itu adalah adanya semangat yang sama diantara elemen-elemen masyarakat, yaitu semangat untuk terbebas dari penjajahan, walaupun nyawa taruhannya. Semangat saling mengerti dan menghormati posisi masing masing, yang pegang senjata memahami posisi mbok-mbok yang bekerja menyiapkan makanan buat para pejuang, yang memakai jalan diplomasi juga mengerti posisi yang memegang senjata, yang menggunakan jalur diplomasi mengerti peran ulama atau pendeta. Mereka semua saling mengerti, saling menghormati, saling percaya, saling memahami, saling berempati dan bersimpati satu sama lain. Dan yang lebih penting adalah semangat yang bergelora, semangat yang tanpa padam untuk mencapai tujuan mulia mereka walaupun berbeda cara dan prosesnya.
Mungkinkah semangat itu bisa timbul di umat Islam sekarang? ya pertanyaan itu kembali ke diri kita masing-masing...

On Fri, 2010-07-09 at 15:14 +0700, andri subandrio wrote:
Sebenarnya teori persatuan Islam itu mudah, tapi yang sulit adalah mewujudkan teori dimaksud, contoh sederhana :

Bentuk Uni Negara Muslim seperti Uni Eropa, mudah kan, tapi mewujudkannya yang susah karena masing-masing negara punya kepentingan sendiri-sendiri yang terkadang kepentingan tersebut saling bertentangan antara negara yang satu dengan negara yang lain, atau semua negara muslim atau yang berpenduduk muslim membentuk semacam PBB dengan Sekjen atau presiden yang bergantian antar negara.

Teori yang udah namun sulit mewujudkannya, dan saya pribadi hanya sekedar berharap semoga suatu saat Allah menurunkan seseorang yang mampu untuk mewujudkan itu.





2010/7/9 whe - en <whe.en9999@gmail.com>
Benarkah saya kelihatan seperti itu mas? heheheheh
 
Bicara kenyataan saja mas her,
tanpa konsep yang jelas, persatuan semacam apa yang mas inginkan, bukankah memang tidak bisa terwujud?
lha wong mas Her saja tidak tahu koq kemauan mas Her itu sebenarnya apa,
jadi wujudnya mau seperti apa yang mana bisa cocok mas heheheh,
maaf saya contohkan mas her saja.
 
Contohnya juga saya,
Kemarin saya begitu bingung mau membeli kosmetik apa saja hanya karena discount 20% untuk pembelian diatas 250 ribu untuk merk yang saya inginkan.
Padahal make up saya yang masih baru masih banyak, shampoo,conditioner, serum rambut, serum rambut night, sabun muka, cream mata, make up remover, dll sama sekali belum dibuka segelnya.
Tapi cuma gara gara ingin membeli spot correction white seharga 120ribu saya mencari cari barang lain sehingga total belanja saya diatas 250 ribu agar dapat discount 20%.
Ketidakjelasan konsep apa yang mau saya beli membuat pembelanjaan sayapun kacau, saya menambahkan barang yang sebenarnya sama sekali belum saya perlukan karena saya baru membelinya.  saya tambahkan cream malam seharga 105 ribu tetap belum mencapai 250 ribu, padahal saya memerlukan barang ini beberapa minggu lagi, dan akhirnya sayapun mencari cari lagi.
 
Itu baru kebutuhan barang yang tidaklah serumit keyakinan.
Bagi orang yang sudah menjalankan syariat dengan benar, apakah diminta untuk menerima orang yang masih salah dalam menjalankan syariatnya?
Bagaimana mungkin orang yang sudah diberi petunjuk diminta kembali ke kegelapan?
Sampai saya belum sempat cari dalilnya, silahkan cari sendiri di al Qur'an
(Mas wawan bisa bantu saya dalilnya? mas Dani?)
 
Dosa paling besar adalah syirik, apakah yang tidak syirik diminta membiarkan saja demi persatuan?
membiarkan saja itu maksudnya menerima atau bagaimana?
kalau menerima, bukankah membenarkan kesyirikan? dsb
 
jadi, konsep yang sangat tidak jelas ini harus diluruskan lagi mas,
maaf jika terkesan saya tidak menginginkan persatuan,
saya menginginkan, tapi dengan konsep yang jelas,
saya disuruh bersatu dalam hal apa?
kalau tidak jelas ya tetep saja kaya buih di lautan mas, terombang ambing.
 
silahkan bicara dan ajukan konsepnya dulu
baru kita bahas :-)
bukan kita bahas tetapi tidak tahu membahas ke arah mana
Ibarat orang ingin beli cheese cake tetapi karena tidak tahu cheese cake itu seperti apa, tidak bisa menerangkan kepada penjualnya, akhirnya dapatnya blueberry cake tanpa ada secuil cheese, jauh kan hasilnya?

bagaimana mas Her?

2010/7/9 Heriyadi Heriyadi <Heriyadi.Heriyadi@id.flextronics.com>

Mabk wheen benar sekali bahwa saya memang tidak punya konsep dalam hal ini,


Karena saya bukanlah konseptor…. J

Kalau saya konseptor…nama saya bisa terkenal… J seperti Bung Karno kali ya.

Yang ada pada saya adalah niat untuk menuju kesana… ingin melihat persatuan islam.

Ingin melihat sesama muslim tidak ada pertengkaran dan lain2.

 

Nah…kalau mbak wheen sudah mengerti seperti apa golongan2 tersebut….dan

apakah sekarang bisa mengetahui perbedaan2nya?

Malah yang saya amati semakin lama mbak wheen memahami golongan2 tsbt,

Mbak wheen semakin menjauh….misalkan masalah sunni dan syi ah.

Terkesan mbak wheen  mengatakan nggak mungkin ada persatuan islam.

 

Karena perbedaan yang mbak wheen jelaskan tersebut.

Sedikit banyak mbak kana mempengaruhi cara berfikir mbak wheen dan merasa bahwa syiah sudah jauh dari ajaran Islam.

 

Artikel dari Pak andri mengenai persatuan Islam cukup membuat kita berfikir dan memahami.

Bahwa apa yang terjadi ditengah tengah kehidupan masarakat modern.

 

 

 

 

 


From: milis_iqra@googlegroups.com [mailto:milis_iqra@googlegroups.com] On Behalf Of whe - en
Sent: Friday, July 09, 2010 1:22 PM



To: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: Re: [Milis_Iqra] Larangan Menguncir Rambut di Iran

 

Konsep dari saya mas rachman?


Saya belum punya konsep apa apa,


satu satunya do'a Nabi Muhammad yang belum dikabulkan Allah setahu saya adalah umat Islam tidak menjadi golongan golongan.


 


Jadi ya memang Islam ada berbagai macam golongan seperti sekarang ini


 


Tanpa bermaksud mengatakan bahwa saya tidak menginginkan persatuan,


Saya ingin tahu konsep dari rekan rekan yang selalu mendengungkan persatuan Islam,


konsep seperti apakah yang ditawarkan.


 


Saat ini,


saya baru belajar mengerti golongan golongan yang ada sehingga saya tahu apa bedanya, apa persamaannya.


dengan mengetahui masalahnya, saya baru tahu cara penyelesaian problemnya.


 


Pendapat saya soal rekan rekan yang selalu mendengungkan itu di milis ini (di milis ini loch ya),


ada beberapa orang yang ingin memaksakan golongan satu menerima golongan lainnya tanpa tahu masalah yang dihadapi,


itu aneh menurut saya, karena tanpa mengerti ajaran yang mereka yakini seperti apa, bagaimana mereka bisa memaksakan kehendaknya,


dan punya kekuasaan apa mereka memaksakan pandangannya.


 


Karena perbedaan pandangan inilah yang sebenarnya menjadi penyebab utamanya.


 


Demikian dari saya mas,


Bagaimana dengan konsep dari mas Rachman sendiri?


2010/7/9 abdur rachman <doer81@gmail.com>

trus konsep dari mbak when sendiri seperti apa ..? 

 

2010/7/9 whe - en <whe.en9999@gmail.com>


 
 
Whe~en

http://wheen.blogsome.com/
 
"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"


--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-



--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

Re: [Milis_Iqra] Iran Manfaatkan Kemiskinan Afrika Untuk Sebarkan Ajaran Syi'ah?

On Fri, 2010-07-09 at 15:38 +0700, whe - en wrote:
Saya kan tidak menjudge mas Rosyid?
Rosyid :
waduh..saya tidak menuduh mbak wheen menjudge lho, saya khan hanya menanggapi permintaan mbak wheen dari sudut pandang saya,hehehe...Ya itulah sudut pandang saya, seperti yang di email saya.
lihat point 1 yang saya tulis :-)
juga di no.2 :-)
kan saya cuma menyampaikan, setiap pilihan kita, kitalah yang akan mempertanggungjawabkan sendiri sendiri,
jadi kalaupun orang mau bilang kita wahabi, kita salafi, kita sunni, dsb
kalau selama kita benar, sesuai dengan Al Qur'an dan sunnah. ya biarkan saja kan?
karena itu sebagian dari ujian.
 
seperti mas her lihat,
mungkin ada yang bilang saya kolot,wahabi, salafi, dsb,
 ya saya tetep saja dengan pendirian saya, wong saya merasa saya benar diatas Kitabullah dan assunnah
jangan sampai umpatan, hujatan, sindiran, mengubah kita dari benar ke salah, itu maksud saya...
begitupun sebaliknya, kalau saya salah, ya harus mau menerima kebenaran.
Rosyid :
Ya betul mbak, kalau memang hal tersebut benar ya selayaknya untuk dipertahankan, saya setuju itu. Tapi memang bagi saya yang masih belajar ini, sampai saat ini masih banyak hal yang saya belum bisa menjudge bahwa sesuatu itu salah, sesuatu itu benar, karena kalau yang saya lihat begitu banyaknya perbedaan dan semuanya sepertinya mempunyai landasan yang kuat, seperti pernah saya utarakan di email saya yang dulu.
Bagi saya yang masih berproses ini, selain saya mencoba belajar mencari tahu mana yang benar (dari para master yang ada disini), demi ukhuwah islamiyah saya mencoba menghormati perbedaan-perbedaan itu selama tidak keluar dari Islam. 
Sampai saat ini saya hanya bisa berdoa kepada Alloh SWT ibadah yang saya kerjakan benar dan minta pertolongan kepada Alloh SWT supaya diberi petunjuk terhadap mana yang benar.
Hanya orang sombong saja yang tidak mau mengakui kebenaran
Karena parameter kebenaran adalah Al Qur'an dan assunnah bukan seseorang atau kelompok
Dari Abdullah Bin Mas’ud radhiayallahu’anhu dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:

وعن عبداللّه بن مسعودرضى اللّه عنه عن النّبىّ صلّى اللّه عليه وسلّم قال : لايدخل الجنّةمن كان فى قلبه مثقال ذرّةمن كبر ، فقال رجل : انّ الرّجل يحبّ ان يكون ثوبه حسناونعله حسنة ، قال : انّ اللّه جميل يحبّ الجمال . الكبر : بطرالحقّ وغمط النّاس (رواه مسلم)٠

Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada sebesar dzarrah dari kesombongan.” Salah seorang shahabat lantas bertanya: “Sesungguhnya seseorang senang jika bajunya bagus dan sandalnya baik?” Maka beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah Dzat yang Maha Indah dan senang dengan keindahan, Al-Kibru (sombong) adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.”(HR Muslim dalam Shahih-nya, Kitabul Iman, Bab: Tahrimul Kibri wa Bayanuhu)

Nabi telah menjelaskan Al-kibru (kesombongan) itu adalah:

الْكِبْرُ بَطْرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ

Menolak kebenaran dan merendahkan manusia”. Adapun batharul haq artinya mengingkari kebenaran dan menolaknya. Sedang ghomthunaas artinya meremehkan mereka (manusia).



 


2010/7/8 Muhammad Amir Rosyidi <rosyid2007@gmail.com>


On Thu, 2010-07-08 at 15:18 +0700, whe - en wrote:
Mas Rosyid,
tanggapan saya yach? :-)
1.  Saya bingung kenapa syia'h harus mengeluarkan uang dengan imbalan mereka berganti memeluk syiah yang sebelumnya sunni, itu jika diklaim bahwa ajaran syiah dan sunni tidak berbeda.
kalau sama kenapa harus diiming imingi uang, dinikahkan dengan gadis mereka dsb.
Lha wong ga ada bedanya kan?
Bagaimana menurut mas Rosyid?
Rosyid :
Kalau menurut saya, saya sedikti berbeda dalam memaknai email mbak. Saya tidak melihat ada pemaksaan disana, kalau menurut saya lebih kearah simpati. Kasus adalah seperti ini, ketika banyak terjadi bencana di Indonesia, mbak tahu partai dulu ada partai yang terdepan dalam hal bencana, dulu selalu terdepan dalam membantu korban bencana. Orang bisa melihat dari 2 sisi, pertama : wah ini pati untuk kepentingan kampanye, membantu dengan iming-iming memilih partai tersebut di pemilu berikutnya. Yang kedua adalah : ooo ternyata partai ini bagus ya, kepedualiannya terhadap rakyat tinggi, ssehingga orang akan tertarik untuk memilih partai tersebut.
Sama halnya deng email mbak wheen, orang bisa menanggapi dengan cara yang berbeda, pertama : ahh ini kok mau minta orang beragama syiha aja harus pake ini itu. Yang kedua, bisa jadi itu adalah program kekhlasan mereka untuk beramal dan akhirnya rakyat simpati dengan ajarannya dan memeluk syiah.


2.  Pemilihan ikut aliran apapun akan menjadi tanggung jawab masing masing nanti diakherat.  Jadi buat saya mas Rosyid, itu suatu ujian, sesuai dengan firman Allah
QS Al ‘Ankabuut (29) : 2

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan    mengatakan : "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?


 
dan jika mereka mengganti kepercayaan mereka, kalau sama ya tidak berganti to ya namanya, tapi kalau beda dan berganti demi uang, makanan, dsb, bergantinya dari jalan yang lurus ke jalan yang tidak lurus, ya seperti firman Allah:
QS Ali Imran (3)  :  77

Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji  Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian  di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak  akan mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih.


 
Tapi kalau berganti dari jalan tidak lurus ke jalan yang lurus ya mas Rosyid pasti tahu kan pahalanya? :-)

Rosyid :
Nah ini yang saya masih belum bisa menjudge apakah ajarannya lurus atau tidak lurus, karena kalau saya lihat masih banyak pertentangan dalam menanggapi masalah syiah ini. Saya tidak berani mengatakan syiah lurus atau sunni lurus, atau syiah nggak lurus atau sunni nggal lurus, karena yang saya tahu Islam, dan sama seperti dulu selama masih sama Islamnya : syahadatnya sama, nabi terakhirnya sama, rukun Islamnya sama, rukun imannya sama, saya tidak berani mengatakan itu sesat atau tidak lurus.

kalau menurut mas Rosyid bagaimana?

2010/7/7 Muhammad Amir Rosyidi <rosyid2007@gmail.com>

 
Whe~en
http://wheen.blogsome.com/
 
"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-