Friday, July 9, 2010

Re: [Milis_Iqra] Larangan Menguncir Rambut di Iran

point saya pada penjelasan mas Rosyid di bawah adalah kejelasan konsep tujuan ketika kita bersatu waktu itu yaitu "merebut kemerdekaan"
Konsepnya jelas, tujuannya jelas, dan tidak berhubungan dengan aqidah kita,
sekarang yang menjadi masalah adalah keyakinan kita katanya satu yaitu Islam,
Islam yang bagaimana yang akan disatukan?
itulah yang rumit,
seperti kata pak Andri, teorinya mudah, perwujudannya?
silahkan berpendapat sendiri sendiri.
 
Pertanyaan saya:
1.  Bagaimana mungkin orang yang menghormati shahabat disuruh bersatu dengan orang yang menghina shahabat.  Orang yang menghina tentu mau hinaannya diterima, tapi bgmn dengan yang dihina?
2.  Orang yang beribadah sesuai dengan tradisi, tidak berdasarkan dalil disuruh bersatu dengan yang berdasarkan dalil,  Yang tidak berdasarkan dalil pasti ingin diterima dan dipahami, tapi yang berdasarkan dalil bagaimana?
3.  Ada orang yang sholat dengan bahasa indonesia, pasti kelompok ini ingin diterima oleh yang sholat sesuai tuntunan nabi, tetapi apakah bisa orang yang sholat sesuai tuntunan nabi menerima dengan ikhlas, ya biar saja mereka sholat dengan bahasa indonesia demi persatuan?
4.  Ada yang punya keyakinan wanita boleh menikah tanpa wali, bisa jadi imam sholat jum'at dsb.  kelompok ini pasti ingin diterima oleh umat islam, tetapi bgmn dengan orang yang sudah mengikuti ajaran Rasulullah wanita menikah harus dengan wali, wanita tidak bisa jadi imam sholat bagi pria, dsb?  apakah harus memahami mereka demi kata"persatuan?" 
5.  Masih banyak lagi masalah2 yang crusial, dan sekali lagi saya tegaskan.  Saya bukan tidak menginginkan persatuan Islam, tetapi silahkan memandang dari sisi yang lebih luas dan melihat realita. 

2010/7/9 Muhammad Amir Rosyidi <rosyid2007@gmail.com>
Kalau saya membayangkan mungkin bisa mengambil hikmah dari proses perjuangan bangsa Indonesia merebut kemerdekaan. Dari pelajaran sejarah yang pernah saya terima dulu, bangsa Indonesia berhasil merebut kemerdekaan karena bersatu, kok bisa? padahal bangsa Indonesia terdiri dari banyak suku, ras, dan agama. Ternyata yang mewujudkan itu adalah adanya semangat yang sama diantara elemen-elemen masyarakat, yaitu semangat untuk terbebas dari penjajahan, walaupun nyawa taruhannya. Semangat saling mengerti dan menghormati posisi masing masing, yang pegang senjata memahami posisi mbok-mbok yang bekerja menyiapkan makanan buat para pejuang, yang memakai jalan diplomasi juga mengerti posisi yang memegang senjata, yang menggunakan jalur diplomasi mengerti peran ulama atau pendeta. Mereka semua saling mengerti, saling menghormati, saling percaya, saling memahami, saling berempati dan bersimpati satu sama lain. Dan yang lebih penting adalah semangat yang bergelora, semangat yang tanpa padam untuk mencapai tujuan mulia mereka walaupun berbeda cara dan prosesnya.
Mungkinkah semangat itu bisa timbul di umat Islam sekarang? ya pertanyaan itu kembali ke diri kita masing-masing...


On Fri, 2010-07-09 at 15:14 +0700, andri subandrio wrote:
Sebenarnya teori persatuan Islam itu mudah, tapi yang sulit adalah mewujudkan teori dimaksud, contoh sederhana :

Bentuk Uni Negara Muslim seperti Uni Eropa, mudah kan, tapi mewujudkannya yang susah karena masing-masing negara punya kepentingan sendiri-sendiri yang terkadang kepentingan tersebut saling bertentangan antara negara yang satu dengan negara yang lain, atau semua negara muslim atau yang berpenduduk muslim membentuk semacam PBB dengan Sekjen atau presiden yang bergantian antar negara.

Teori yang udah namun sulit mewujudkannya, dan saya pribadi hanya sekedar berharap semoga suatu saat Allah menurunkan seseorang yang mampu untuk mewujudkan itu.





2010/7/9 whe - en <whe.en9999@gmail.com>
 


Whe~en
http://wheen.blogsome.com/
 
"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

No comments:

Post a Comment