Saturday, December 26, 2009

[Milis_Iqra] Asal-usul Natal, Haji yang sebenarnya ritual kaum jahilliyah.

irawan 789" <irawan789@gmail.com>

Abdiyono adalah orang awam yang tidak terlalu mengenal Islam, jadi
jika pengetahuan Islamnya dangkal menurut saya lumrah saja. Agar
pengetahuannya tentang Islam bertambah, bukalah "tutup embernya itu
agar air bisa masuk". Semoga Abdiyono , Rizal dan kawan-kawan mereka
mendapat hidayah dari Alloh, Pencipta Alam Semesta. Amin


"iwan kurniawan" <iwankrnwn433@gmail.com>

milis_iqra@googlegroups.com

(iwan kurniawan)
Anda (Abdiyono) terlalu naif untuk mengatakan demikian, saya seorang eks-nasoro merasakan begitu hampanya hidup di nasoro.

(abdi yono)

Itu dikarenakan anda samasekali tidak memahami apa itu kekristenan,
jadi ya hampa seperti orang kebanyakan hutang.


(iwan kurniawan)

Saya benar2 tidak memahami Tuhan ku sendiri, siapakah yang aku sembah sebenarnya (Yesus atau Allah atau sebaliknya). Kenapa Tuhan ku disiksa manusia?

(abdi yono)

Ya jelas gak paham kalau anda baca Alkitab seperti baca Quran cuma
membeo.


(iwan kurniawan)

Kenapa aku hanya mengagungkan duniawi, uang dan materi lalu kemanakah imanku.

(abdi yono)
Lho kok malah nanya aku yang tau kan anda sendiri,imanmu dimana kamu
taruh ?

(iwan kurniawan)

Kenapa ada sinterklas, cemara dsb dimana ini ada kaitannya dengan agama Nasrani terlebih2 dengan ibadah !!!


(abdi yono)

Lho anda begitu aja kok bingung? Namanya aja tradisi !
Apakah mnrt anda Muhammad, para muhajirun dan ansar merayakan Iedul Fitri dengan memukul bedug keliling kampung dan makan ketupat lengkap dg sambal goreng hati, semur jengkol dan pake sarung dan pici hitam?'
Dan sepengetahuan saya di Arab tidak ada tradisi saling maaf memaafkan
sesudah sholat ied.

(iwan kurniawan)

Sekarang saya mau tanya kpd Anda sudahkah anda melakukan riset yg lebih tajam dan profesional mengenai apa yang telah dilakukan oleh orang2 ilmuwn Islam, alangkah naifnya pendapat anda ? Anda berilmu tapi bodoh....


(abdi yono)

Buat apa melakukan riset sudah jelas kajian-kajian yang dilakukan
mereka ngawur,dan jelas thawaf adalah ritual kaum jahilliyah ato
para penyembah berhala yng dimodifikasi oleh nabi anda jadi ritual
agama Islam, tujuannya apalagi kalau bukan duit dan politik.

Dan dibawah ini penjelasan saya mengenai Natal yang selalu diper-
tanyakan oleh umat Muslim dan sudah ber-kali2 saya tulis di forum
diskusi tetapi tetap tidak bisa memahami saking goblognya.
Dan juga mengenai ritual haji yang juga tidak banyak diketahui
oleh umat Muslim sendiri asal-usulnya.


Yudi bertanya :

Natal ( kelahiran yesus } diperingati selalu
dilambangkan dengan salju dan pohon cemara.. sementara ditanah
kelahiran Nabi IsaAs,Binti Maryam di Palestina tidak pernah ada
musim salju bahkan hujan pun jarang turun,dan semenjak zaman
Nabi Adam As sampai dengan zaman Adam malikyang namanya pohon
cemara tidak pernah tumbuh disana.

Maka Sangatlah Naif Bila Pengikut Yesus mengakui Injil
sebagai Kitab Sucinya Karna Kitab Suci Injil Hanya Diturunkan
Ole h Allah SWT kepada seorang Hambanya Yang Bernama Isa As.


(abdi yono)

Memang sebagian umat Kristen  jarang yang tahu kalau
tgl.25 december itu sebenarnya bukan hari kelahiran
Yesus,dan memang tidak ada juga didalam Alkitab yang
tertulis Yesus lahir tanggal tersebut.
Bahkan para sejarahwan/arkreolog serta pakar Kristen-
pun tidak tahu persis kapan tepatnya Yesus lahir.

Masehi digunakan untuk menandai peristiwa-peristiwa
penting setelah Yesus lahir,saat ini dikembangkan
kira-
kira pada tahun 525 M.Mestinya kelahiran Yesus Kristus
adalah pada tahun 1 Masehi,dan kemudian tahun-tahun
dihitung sebelum dan sesudahnya.Tetapi terjadi ke-
salahan penghitungan tahun kelahiran Yesus.
Walaupun kesalahan tersebut ditemukan,cara penanggalan
ini tidak dapat diubah lagi.Tahun yang benar mengenai
kelahiran Yesus diperkirakan adalah tahun 6 sebelum
Masehi.

Dan mengenai tgl.25 December sebenarnya adalah per-
ringatan hari besarnya penyembah dewa matahari,bagi
kami hal tersebut tidaklah menjadi ganjalan, yang pen-
ting bagi kami umat Kristen maknanya menyambut ke-
datangan Mesias atau Sang Juru Selamat.Maka dari itu
dalam memperingati Natal tidak mesti tepat tgl.25 ,
biasanya antara awal December sampai pertengahan Janu-
ari.

Peringatan hari Natal hanya meminjam tanggal dan bulan
peringatan para penyembah berhala(kafir).
Bagi kami yang disebut kafir adalah orang yang tidak
menyembah Allah,dalam pengertian Allah yang disembah
Abraham,Isak dan Yakub.
Mengapa pilihannya jatuh tgl.25 Desember,penanggalan
25 Desmber terjadi sejak 273 sesudah Masehi yang di-
gambarkan pada peringatan atau perayaan kaum kafir
yakni penyembah dewa matahari.
25 Desember waktu itu memiliki 2 makna arti perayaan.

Pesta perinatan Solisinvicti (kelahiran dewa matahari
bangsa Roma) dan kelahiran Mithras (dewa matahari ke-
benaran dan kebijakan bangsa Iran yang mana perayaan
ini selalu dinantikan bangsa Roma terlebih para tenta-
ra Roma,yang waktu itu masih belum memeluk agama Kris-
ten.Pada titik pemunculan matahari yang sebelumnya
adalah musim salju.

Selanjutnya dengan masuknya agama Kristen kenegara
tersebut,maka bapak gereja sejak abad ke 4 tgl.25
Desember ditetapkan sebagai hari raya peringatan kelahiran
Yesus Kristus,yang dimaksud untuk menggeser pesta
orang-orang kafir untuk menyambut berlalunya musim salju
untuk menyambut munculnya dewa matahari.Sebab se-
belum bulan Desember,musim dingin menyelimuti daratan
Eropa menjadi terasa panjang.
Dan bertepatan tgl.25 Desember matahari menampakkan
kecerahan dan panasnya,sama dengan perayaan pemujaan
dewa matahari oleh bangsa pribumi Roma dan Iran.

Dan dimana saat itu berbarengan puluhan ribu orang
penyembah berhala bertobat dan menerima Yesus Kristus
sebagai juru selamat.Dan bagi kami yang terpenting
adalah tidak melakukan ritual mereka,tapi hanya
meminjam tanggal dan bulannya untuk memperingati
bahwa pada saat itu para penyembah selain Allah mau
bertobat untuk percaya kepada Sang Firman Allah yang
turun kedunia untuk menyelamatkan orang-orang yang
mau percaya.

Dan mengenai arti  pohon Natal serta lampu terang
mengelilingi pohon cemara dan musim salju yang selalu
tergambar gelap dan dingin.
Maknanya ialah bahwa "Terang telah datang" untuk
menyinari/membebaskan manusia dari kuasa kegelapan.
Seperti yang diucapkan Yesus " Akulah Terang Dunia "


Dan hal tersebut banyak dilakukan oleh para penyebar
agama samawi,dimana berdakwah tapi tidak menghilangkan
adat istiadat daerah setempat,salah satu contoh :

Dalam beberapa sejarah kaum Jahiliah yang saya baca
jauh sebelum Islam ada,bangsa Arab penyembah berhala
melakukan ritual agama yang mirip dengan yang dilaku-
kan umat Islam sekarang dengan cara sedikit berlainan.

1.Ritual Sa'i :

Melakukan sa'i adalah melakukan perjalanan antara bu-
kit shafa dan Marwah,yaitu 2 tempat yang letaknya di-
sekitar Kabah dan jarakm antara bukit Shafa dan Marwah
tidak berjauhan.
Perjalanan ini dilakukan pulang pergi sebanyak tujuh
kali dalam rangka penyembahan berhala yang ada dibukit
Shafa maupun Marwah.
Hal ini terungkap dalam QS.2:158 :

"Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebahagian dari
pada syiar Allah.Maka barangsiapa yang haji ke Baitu-
llah atau umrah,maka "TIDAK SALAH" baginya mengerjakan
sa'i antara keduanya.........dst

Dalam catatan kaki tafsirnya sbb:

Pada masa jahiliyah orang-orang musyrik melakukan upa-
cara ibadah dibukit Shafa dan Marwah untuk menyembah
berhala.Orang -orang Islam kurang enak melakukan sa'i
ditempat bekas pemujaan berhala.Maka datanglah firman
yang menjelaskan "TIDAK SALAH "

2.Ritual melakukan thawaf

Selain ritual sa'i,meraka juga melakukan ritual
Thawaf,
yaitu ritual mengelilingi Kabah sebelumnya mencium
batu hitam "Hajar Aswad" yang terletak disalah satu
sudut Kabah.Jumlah mengelilingi Kabah tersebut tujuh
kali,berjalan keliling dengan setiap kali mencium batu
Hajar Aswad.Pada waktu melakukan perjalanan keliling
tersebut maka para pelakunya berada dalam keadaan
telanjang bulat tanpa busana sambil bertepuk tangan.

Hal ini terungkap dalam HSB no.843
Dari Abu Hurairah r.a.,katanya;"Abu Bakar Siddik di-
tugaskan oleh Rasulullah saw.sebelum haji Wada' untuk
memimpin satu kaum pada hari Nahar melakukan haji,ke-
mudian memberitahukan kepada orang banyak,suatu pem-
beritahuan :"Ketahuilah !! Sesudah tahun ini orang-
orang musyrik tidak bolah lagi haji,dan tidak boleh
Thawaf di Kabah dalam keadaan telanjang "

Catatan kaki dalam tafsir :

Sebelum Islam,orang-orang musyrik Arab telah melakukan
juga pekerjaan haji menurut cara mereka sendiri,antara
lain ialah Thawaf di Kabah dalam keadaan telanjang dan
sambilbertepuk tangan.

3.Ritual melakukan Haji

Sebagaimana telah diketahui pada jaman jahiliyah agama
bangsa Arab adalah agama Polytheisme,yaitu menyembah
360 dewa,dimana patung-patung dewa tersebut dipusatkan
disekitar Kabah mekah.Paling tidak setahun sekali
dilakukan penyembahan serentak terhadap patung-patung
berhala dengan menggabungkan upacara ibadah yang ada
yaitu sa'i dan thawaf,upacara penyembahan seluruh
patung-patung yang ada termasuk Isaf dan Nailat yang
ada di sumur air Zam-Zam.
Kesemuanya ini mencakup upacara ibadah melakukan haji.

Kami umat Kristen hanya meminjam tanggal dan bulannya
para penyembah dewa matahari tanpa mengadopsi
ritual-nya ,sebaliknya apa yang dilakukan umat Islam
saat
menunaikan rukun Islam yang ke 5 adalah meneruskan
ritual kaum jahiliyah yang ritualnya diadopsi oleh
Muhammad dan sudah dimodifikasi sedemikian rupa.

Bukti :
Sepengetahuan saya Quran tidak mengajarkan cara-cara
ritual seperti mengelilingi kabah 7 kali dll,padahal
ritual tersebut adalah milik kaum jahiliyah tapi
kenapa diajarkan oleh Muhammad kepada para
pengikutnya.
Tolong bagi yang bisa memberi penjelasan ?


Dan juga :

Awal penyebaran Islam di Leran yaitu daerah pesisir
pantai Jawa Timur pada abad 13 oleh pedagang Gujarat,
dimana cara mereka sangat bisa diterima oleh penduduk
setempat,asal mengucap 2 kalimat syahadat dan masih
boleh melakukan ritual agama lamanya yang sampai se-
karang memang masih sulit dihilangkan oleh sebagian
umat Muslim didaerah Jawa.

Begitu pula penyebaran Islam oleh para Wali yang hasil
nya sampai sekarang ada Islam ke Jawen,arti kata
KALIMASODO sebenarnya adalah Kalimat Syahadat.

wasallam
abdi yono


--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

Friday, December 25, 2009

[Milis_Iqra] HUKUM UCAPAN SELAMAT NATAL

HUKUM UCAPAN SELAMAT NATAL
Oleh : Armansyah

Hal yang harusnya mendapatkan perhatian dan menjadi pemikiran bersama menurut hemat saya adalah mencoba melakukan rekonstruksi dari makna dan tujuan dari ucapan salam atau selamat natal itu sendiri kepada orang-orang Kristiani.

Pertama-tama, arti ucapan salam adalah selamat atau keselamatan.
Tentu yang dimaksud mula-mula dari kata ini tidak lain dari keselamatan yang datangnya dari Allah.

Saat kita menyebut kata "Assalamu'alaykum" maka ini artinya kurang lebih "semoga keselamatan dari Allah atas dirimu" (walaupun harfiahnya kata-kata "dari Allah" merupakan sisipan utk memperjelas makna dari maksud kalimat aslinya).

Dari arti ucapan salam tersebut maka akan dipahami bahwa kalimat ini adalah do'a yang ditujukan dari kita kepada lawan bicara, lagi-lagi dengan makna agar orang tersebut selamat (tentu selamat dunia dan akhirat), implikasi dari keselamatan tersebut adalah orang ini diampuni kesalahan maupun perbuatannya.

Dalam kaitannya pengucapan salam untuk orang Islam, kalimat-kalimat semacam ini tidak menemui permasalahan apapun sebab akidah ketuhanannya sama yaitu Tauhid.

"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir". (QS AL-Baqarah (2) : 286)

Lalu bagaimana bila kemudian diucapkan kepada orang non Islam atau orang yang menolak mengakui Allah sebagai Tuhannya dan memilih tenggelam didalam kesombongan dan keegoisan dirinya meskipun dia mengetahui bahwa apa yang dia lakukan adalah salah dan tidak rasional ?

Al-Qur'an memberi pelajaran kepada kita melalui kisah Nabi Musa dan Fir'aun manakala beliau menjumpainya diistana :

Maka datanglah kamu berdua (Musa dan Harun) kepadanya (Fir'aun) dan katakanlah: "Sesungguhnya kami berdua adalah utusan Tuhanmu, maka lepaskanlah Bani Israil bersama kami dan janganlah kamu menyiksa mereka. Sesungguhnya kami telah datang kepadamu dengan membawa bukti (atas kerasulan Kami) dari Tuhanmu. Dan keselamatan itu dilimpahkan kepada orang yang mengikuti petunjuk -. Salamun 'ala manittaba al Huda - (QS Thaha (20) :47)

Ucapan salam dari Nabi Musa dan Harun tersebut selanjutnya diterapkan juga oleh Nabi Muhammad dalam surat-surat yang beliau kirimkan kepada berbagai penguasa pada jamannya untuk memeluk Islam (salah satunya adalah surat kepada raja Romawi).

Dari sini kita mendapatkan hikmah bahwa bagi orang-orang sejenis Fir'aun yang menolak konsepsi Tauhid maka salam yang diberikan sepantasnya adalah do'a agar yang bersangkutan mendapatkan petunjuk dari Allah. Jelas maksud disini adalah petunjuk kepada kebenaran Islam sehingga keselamatan itu benar-benar terwujud.

Setelah kita mengetahui hal ini, maka selanjutnya hal yang kita rekonstruksi adalah hakekat dari Natal. Tentu kita tidak akan lari dari konteks pemahaman ataupun pemikiran orang yang merayakan natal itu sendiri yaitu umat Kristiani.

Natal bagi mereka adalah hari kelahiran Tuhan yaitu Tuhan yang bernama Yesus.
Dari sisi pemahaman tersebut maka jelas bertentangan dengan konsepsi Tauhid Islam sebab didalam Islam Tuhan tidak pernah dilahirkan atau melahirkan, Yesuspun dalam teologi Islam adalah Nabi Isa al-Masih seorang manusia biasa yang diangkat sebagai Rasul bagi Bani Israel. Isa alias Yesus bukan Tuhan.

Maka bila kemudian kita memberikan do'a dalam bentuk ucapan "Selamat Natal" kepada orang-orang Kristiani maka setidaknya sudah ada 2 hal yang kita langgar dari prinsip fundamental Islam.

1. Mendo'akan agar orang kafir itu selamat dunia dan akhirat, padahal keselamatan hanya bagi orang yang mengikuti petunjuk Allah dan Rasul-Nya

2. Secara tidak langsung menyetujui konsepsi bahwa Tuhan pernah dilahirkan dalam wujud makhluk yang bernama Yesus, padahal Allah Maha Suci dari semua itu dan al-Masih putera Maryam hanyalah Rasul-Nya.

Bagaimana mungkin setelah kita tahu hal ini masih berani untuk melakukannya ?
Alasan toleransi adalah alasan klasik yang sudah basi, sebab toleransi tidak harus diwujudkan dalam bentuk ucapan selamat atau do'a.

Toleransi dapat berwujud perhatian dalam bentuk sosial, saling bantu membantu dalam perbuatan yang baik dan mencegah perbuatan yang mungkar, mengajaknya kejalan Tuhan melalui diskusi yang positip dan benar serta hal-hal lainnya.

Salamun 'ala manittaba al Huda


Armansyah
Penulis Buku "Rekonstruksi Sejarah Isa Al-Masih"
Jejak Nabi "Palsu"
Ramalan Imam Mahdi dan
Misteri Kecerdasan Syahadat

--

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

Thursday, December 24, 2009

[Milis_Iqra] Muslim wajib kaya..dari property

Assalamualaikum wr. wb.
bagi para orang kaya maupun yang sebentar lagi kaya.

Tahukah saudaraku.. banyak para sahabat Nabi SAW yang kekayaan
berlimpah dari property selain dari berdagang. Bahkan ada yang sahabat
yang mempunyai penghasilan dari property menjadikan beliau sangat kaya
raya.

Untuk itu saudaraku sudah saatnya Muslim wajib kaya.

Butuh penghasilan berapapun pasti bisa..jika caranya benar.
Beli property bisa KAYA di masa kini apalagi di masa tua, apa BISA..?

BISA Hanya kami yang bisa, jangan sampai gak beli property ini..ya
Anda beli BKB (Bukan Kontrakan Biasa) penghasilan tiap bulan menanti
anda..
Belinya sekali penghasilan berkali-kali tiap bulannya
Cekidot (klik aja)

http://www.dewa-properti.co.cc/2009/12/beli-rumah-dapat-uang-mauu-jual.html

cek juga listing rumah/ apartemen terbaik kami

1. apartemen buat cepet kaya di tengah kota jakarta
http://www.dewa-properti.co.cc/2009/12/pelajaran-investasi-properti.html

2. apartemen eksklusif
http://www.dewa-properti.co.cc/2009/12/apartemen-gaya-hotel-bintang-lima.html

3. apartemen baru masih murah, bulan depan naik
http://www.dewa-properti.co.cc/2009/12/apartemen-baru-segera-beli-mumpung.html

4. rumah impian masa depan sumber investasi tak ternilai buat keluarga
http://www.dewa-properti.co.cc/2009/12/rumah-vip-di-suasana-alam-yang-indah.html

khusus menyambut tahun baru dapatkan diskon puluhan juta berlaku
sampai January

Dewa Properti
02130366808 / 081390101654
www.dewa-properti.co.cc
email: dewaproperti@gmail.com

join di group FB kami dan gabung dengan kami:
http://www.facebook.com/group.php?gid=209668679858&ref=mf

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

Wednesday, December 23, 2009

[Milis_Iqra] test

test email kok tidak ada postingan masuk

--
Sent from Gmail for mobile | mobile.google.com

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

Tuesday, December 22, 2009

[Milis_Iqra] Fwd: [Tauziyah] Salam Sejahtera Atas Kelahiran Isa al Masih Dalam Al Quran..!!!



---------- Forwarded message ----------
From: Ibnu Sina <abu.alfarisi@gmail.com>
Date: 2009/12/22
Subject: [Tauziyah] Salam Sejahtera Atas Kelahiran Isa al Masih Dalam Al Quran..!!!
To: Tauziyah@yahoogroups.com


 

Diposting pada Senin, 21-12-2009 | 10:53:40 WIB

PENDAHULUAN

Pada era 1980-an umat Islam dianjurkan oleh pihak-pihak tertentu untuk mengikuti perayaan Natal bersama dengan dalih mengidupkan toleransi dan kerukunan umat beragama. Anjuran tersebut tentu saja meresahkan kalangan umat Islam.1 Kenyataannya anjuran itu bukannya melahirkan sebuah toleransi terhadap umat agama lain namun justru memicu ketegangan dan disharmoni di kalangan internal umat Islam kala itu. Tata cara dan aturan peribadatan dalam Islam merupakan konsep yang otentik dan telah final sejak masa Rasulullah saw, termasuk menyangkut pola hubungan umat Islam dengan umat agama lain. Dalam dimensi peribadatan Islam, sebagaimana telah diajarkan oleh Rasulullah, juga mencakup konsep al-wala' dan al-bara', dimana kaum muslimin dituntut untuk dapat menempatkan diri secara tepat dalam kerangka sebuah loyalitas dan anti-loyalitas. Dari segi loyalitas, seorang muslim yang taat tidak dimungkinkan untuk menghadiri ibadah umat beragama lain.

Maka Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai representasi umat Islam kala itu, segera mengambil tindakan untuk mengatasi keruwetan yang terjadi dengan melahirkan fatwa terkait dengan peristiwa tersebut. Tepatnya, pada 1 Jumadil Awal 1401 H atau 7 Maret 1981, secara resmi MUI mengeluarkan fatwa tentang haramnya mengikuti perayaan Natal bersama. Hal ini dilakukan oleh Majelis Ulama sebagai upaya agar umat Islam tidak terjebak dalam perkara yang syubhat (meragukan) dan terjerumus ke dalam larangan Allah. Natal bersama telah banyak disalah mengerti oleh umat Islam seperti merayakan maulid nabi Muhammad, sehingga tidak sedikit kalangan muslim yang mengikutinya. Padahal perayaan natal bagi umat Kristen merupakan ibadah ritual.2 Muslim bukanlah umat tanpa toleransi, justru Islam-lah, satu-satunya ajaran yang telah mengajarkan toleransi dari teori sampai prakteknya. Permasalahannya apakah menghadiri perayaan Natal bersama merupakan satu-satunya manifestasi dan bukti kerukunan antar umat beragama, dalam hal ini Islam dan Kristen ?

Menteri Agama pada waktu itu Letjen (Purn.) A. Alamsyah Prawiranegara, menyatakan keberatan atas fatwa yang dikeluarkan MUI dan memintanya untuk dicabut. Alasannya, tidak jauh berbeda, fatwa tersebut dianggap berpotensi sebagai pemantik konflik yang pada giliran selanjutnya akan merusak kerukunan umat beragama. Keruwetan tersebut pada akhirnya berujung pada pengunduran diri Prof. Dr. (Buya) HAMKA sebagai ketua MUI.3 Beliau lebih memilih meletakkan jabatan dari MUI ketimbang mencabut fatwa yang bertujuan menjamin kemaslahatan keyakinan umat Islam tersebut.

Beberapa tahun silam, dengan menghasung slogan toleransi dan kerukunan umat beragama yang sama, kaum liberal di Indonesia menyerukan umat Islam mengucapkan Selamat Natal kepada umat Kristen yang merayakannya. Agaknya seruan ini juga merupakan tindak lanjut dari upaya-upaya "membina" kaum muslimin, yang sebelumnya yang dianggap kurang berhasil. Seruan tersebut terekam dalam sebuah buku 'khusus' bernama "Fiqh Lintas Agama". Buku tersebut menyatakan bahwa dengan tujuan kemashlahatan dan tentu saja tanpa mengorbankan akidah, mengucapkan "selamat Natal" adalah diperbolehkan.4 Pendapat tersebut diperkuat dengan argumentasi teologis bahwa umat Islam hendaknya mengenang dan menghayati ucapan selamat natal yang diucapkan oleh Nabi Isa dalam Al Quran sebagai berikut : "Salam sejahtera untukku pada hari kelahiranku, wafatku, dan kebangkitanku kelak". (QS. 19:33).5

Fakta-fakta di atas merupakan gejolak yang berkembang di kalangan kaum muslimin sendiri. Kebanyakan disuarakan oleh intelektual muslim yang telah terpengaruh oleh pemikiran barat sekuler. Namun upaya menarik umat Islam ke dalam ketegangan antar umat beragama tersebut nampaknya bukan hanya bersal dari kalangan Islam. Berdasarkan observasi yang telah penulis lakukan dan serangkaian pengamatan terhadap media massa dan fakta di lapangan, sejumlah gereja juga melakukan upaya yang kurang lebih sama. Beberapa gereja turut terlibat mengundang kaum muslimin yang awam untuk mengikuti kebaktian dalam perayaan Natal. Bahkan tidak jarang dengan iming-iming imbalan yang bersifat materi. Bahkan beberapa waktu lampau sebagian umat Islam juga telah mendapatkan buku tulisan dari Pendeta Poernomo Winangoen yang berjudul "Selamat Natal dalam Al Quran". Isinya tidak terlalu jauh dari apa yang telah ditulis kaum liberalis di Indonesia. Sebuah peragaan penafsiran Al Quran yang gegabah dan sarat muatan kepentingan. Fakta-fakta lapangan yang demikian jelas bukan lagi merupakan wilayah netral atas nama toleransi dan kerukunan umat beragama. Namun telah menjurus ke dalam hegemoni atau lebih tepatnya tirani salah satu agama atas umat agama yang lain.

Pertanyaan besar yang mengemuka adalah apakah penolakan MUI terkait keikutsertaan menghadiri undangan prosesi Natal bersama dan pemberian ucapan Selamat natal, lantas mendudukkan kaum muslimin sebagai intoleran ? Sebaliknya, apakah dengan melakukan kedua hal tersebut, lantas kaum muslimin akan mendapatkan persdikat sebagi umat yang toleran ? Tentu saja jawaban untuk kedua pertanyaan tersebut adalah tidak. Secara normatif, alasan keberatan umat islam mengikuti ritual natal dan penolakan mereka untuk memberikan ucapan selamat natal juga harus diakomodasi dan mendapat porsi pencermatan lebih mendalam. Dengan demikian tidak terjadi penyudutan secara sepihak terhadap umat Islam sebagai pihak anti-toleransi dan kontra terhadap kerukunan antar umat beragama. Apalagi jika alasan sebenarnya justru terletak pada keyakinan yang mendasar terhadap ajaran agamanya.

Terkait dengan kehadiran dalam perayaan Natal bersama, umat Islam telah memperoleh status hukum agama yang tegas melalui fatwa ulama MUI bahwa hukum menghadiri acara tersebut adalah haram. Fatwa tersebut belum dicabut hingga hari ini, sehingga konsekuensi hukumnya bagi seorang muslim tetap berlaku. Akan tetapi terkait dengan pengucapan selamat Natal memang belum mendapatkan penegasan berupa fatwa sebagimana perayaan natal bersama. Namun demikian bukan berati bahwa hukumnya tidak ada atau tidak dapat dijelaskan. Maka, kehadiran tulisan ini dimaksudkan sebagai sebuah usaha untuk memaparkan kesulitan umat Islam yang menyebabkan mereka terlarang untuk mengucapkan selamat Natal kepada penganut agama Kristen. Diharapkan tulisan ini bukan hanya akan memberikan pemahaman terhadap kalangan muslim yang masih awam terhadap hal tersebut sekaligus memberikan pengertian terhadap umat Nashrani bahwa sikap muslim yang menolak memberi ucapan selamat Natal semata-mata merupakan bentuk konsekuensi logis umat Islam atas keimanannya terhadap sumber hukum Islam, yaitu Al Quran. Sekali lagi, bukan karena umat islam berusaha memposisikan diri sebagai umat yang anti toleransi dan anti kerukunan.

 

KELAHIRAN NABI ISA DALAM AL QURAN

Para penulis buku "Fiqih Lintas Agama" memiliki masalah terkait dengan kecermatan mereka dalam mengetengahkan Al Quran Surat Maryam ayat 33 sebagai pijakan teologis bahwa mengucapkan selamat Natal terhadap penganut Kristen adalah diperbolehkan bagi umat Islam. Ayat yang dimaksud adalah sebagi berikut:

Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari Aku dilahirkan, pada hari Aku meninggal dan pada hari Aku dibangkitkan hidup kembali".6

Ayat tersebut hanya diambil sebagai sebuah penggalan dengan melupakan hubungan ayat tersebut dengan ayat-ayat sebelumnya. Padahal melihat hubungan antar ayat dalam Al Quran guna menghasilkan sebuah penafsiran adalah pendekatan yang mutlak harus dilakukan. Melepaskan hubungan antar ayat, sebagaimana dilakukan oleh para penggagas "Fiqih Lintas Agama" tersebut, akan menghasilkan tafsiran yang kurang komprehensif atau bahkan sangat dimungkinkan akan menghasilkan tafsir menyesatkan. Terbukti penafsiran yang dilakukan oleh kalngan liberal tersebut menghasilkan pemahaman yang fragmentatif karena tidak mempertimbangkan sibaq (pra), lihaq (pasca), dan siyaq (suasana). Adapun keterkaitan antar ayat tersebut akan ditampilkan sebagi berikut:

(30). Berkata Isa: "Sesungguhnya Aku Ini hamba Allah, dia memberiku Al Kitab (Injil) dan dia menjadikan Aku seorang nabi, (31). Dan dia menjadikan Aku seorang yang diberkati di mana saja Aku berada, dan dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama Aku hidup; (32). Dan berbakti kepada ibuku, dan dia tidak menjadikan Aku seorang yang sombong lagi celaka. (33). Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari Aku dilahirkan, pada hari Aku meninggal dan pada hari Aku dibangkitkan hidup kembali".7

Ayat ke-30 tersebut menjelaskan kedudukan Nabi Isa sebagai seorang hamba dan Nabi yang menerima kitab dari Allah. Dalam konsep Islam, nabi dan rasul, termasuk Nabi Isa, adalah manusia biasa yang menjadi hamba dan utusan Allah, bukannya sebagai Tuhan. Sementara itu umat Kristen menyakini bahwa Yesus adalah salah satu oknum dari ketuhanan trinitas atau dengan kata lain Yesus adalah Tuhan itu sendiri. Bagi pemeluk agama Kristen, Yesus adalah manusia dan dia juga seorang nabi, namun dia juga merupakan Firman Tuhan yang pada hakikatnya Yesus adalah satu dengan Tuhan.8 Dari sini telah jelas perbedaan konsep antara kedua agama tersebut. Maka pertanyaan besar yang seharusnya mengemuka adalah : "Apakah umat Kristen akan bersedia menerima jika diberi ucapan selamat natal bagi Yesus yang dilahirkan hanya sebagi manusia biasa, bukannya Tuhan ?". Demikian juga sebaliknya, "Apakah umat Islam akan bersedia memberikan ucapan selamat Natal dengan konsekuensi menganggap Yesus sebagai Tuhan ?

Menurut Ibnu Katsir, maksud ayat 33 Surat Maryam tersebut merupakan sebagian dari ketetapan Nabi Isa atas dirinya sebagai hamba Allah dan dia hanya merupakan makhluk, sebagimana makhluk Allah lainnya. Beliau mengalami hidup, mati, dan dibangkitkan kembali sebagaimana makhluk lainnya pula.9 Prof. DR. (Buya) Hamka menyoroti bahwa maksud ayat tersebut pada dasarnya merupakan sebuah doa yang dipanjatkan oleh Nabi Isa agar diberikan keselamatan dan kesejahteraan mulai dalam kehidupan di dunia yang ditandai dengan sejak kelahirannya, ketika telah mati yaitu saat berada di alam kubur, dan pada hari kiamat pada masa kebangkitan.10 Tengku Hasbi Ash Shiddieqy memaknai bahwa ayat ke 33 Surah Maryam tersebut maksudnya adalah penekanan pada pembelaan Nabi Isa yang ibunya, Maryam, telah dituduh sebagai wanita pezina oleh kalangan Yahudi. Masyarakat Yahudi tidak dapat menerima bahwa Isa adalah seorang utusan bagi mereka.11 Senada dengan Buya Hamka, M. Quraish Shihab menafsirkan bahwa ayat tersebut merupakan doa Nabi Isa bahwa salam yakni keselamatan besar dan kesejahteraan sempurna tercurah atas diri beliau serta terhindarkan dari aib dan bencana serta kekurangan pada hari kelahiran, pada hari meninggal dunia, dan pada hari kebangkitan kelak di padang Mahsyar. Lebih lanjut Quraish Shihab menegaskan bahwa ayat tersebut sama sekali tidak terkait dengan ucapan "Selamat Natal". Pengucapan "Selamat Natal" tersebut terkait dengan Ketuhanan Yesus Kristus, sebagimana diyakini kaum Kristen, jelas bertentangan dengan keimanan karena mengaburkan keyakinan azasi Islam.12 Quraish Shihab nampaknya masih memberikan kelonggaran berupa batasan bahwa ucapan "Selamat Natal" tersebut masih sesuai dengan semangat Al Quran maka hal tersebut tidak menjadi masalah. Mengenai hal ini maka akan penulis bahas lebih lanjut.13

Dari pembahasan di atas memang telah tegas bahwa kedua agama tersebut memiliki konsep yang berbeda terhadap sosok yang kurang lebih adalah sama. Dengan kata lain dapat ditegaskan pula bahwa semua agama tidak sama dan konsekuensinya tidak semua agama benar. Namun perbedaan tersebut tidak harus dimunculkan sebagai potensi konflik. Justru perbedaan konsep teologis antara kedua agama tersebut hendaknya dipahami secara mendalam. Jika permasalahanya terkait hubungan antar umat beragama, maka persoalannya bukan terletak pada ucapan selamat hari raya antar agama. Kerukunan tersebut seharusnya lebih merupakan kesadaran setiap umat beragama sebagai sesama ras manusia. Islam disatu sisi telah memiliki sumber-sumber teologis yang cukup untuk menyusun sebuah kerangka kerukunan antar umat beragama. Piagam Madinah, misalnya, merupakan material source yang telah cukup mamadai guna menghasilkan konsep tersebut. Apalagi ketentuan Rasulullah SAW dalam Piagam Madinah tersebut telah secara meyakinkan mampu dibuktikan untuk mengatur pemerintahan Madinah yang multi etnis dan multi-agama. Di lain pihak perbedaan tidak selalu menjadi sumber konflik jika sikap saling pengertian telah terbina sejak awal. Dalam banyak kejadian, upaya menghilangkan sejumlah perbedaan antar agama dengan mengaburkan nilai-nilai agama yang bersangkutan justru merupakan sumber rentan pemicu konflik.

Nabi Isa dalam pandangan Islam merupakan salah satu Nabi yang diyakini diantara nabi-nabi Allah lainnya. Beliau juga merupakan salah satu Nabi dalam 'ulul azmi. Terkait dengan proses kelahiran Nabi Isa, Al Quran memiliki informasi tersendiri secara mandiri yang secara diametral sangat berbeda dengan keterangan dari Perjanjian Baru, kitab suci umat Kristen. Proses kelahiran yang tidak sama ini, harus disadari sejak awal, juga akan melahirkan konsepsi yang berbeda pula.

Al Quran memberikan informasi bahwa Isa alaihi as salam dilahirkan oleh ibundanya, Maryam, di bawah pohon Kurma yang sedang masak buahnya. Informasi ini akan dapat digunakan untuk merekonstruksi waktu kelahiran berdasarkan versi Islam. Adapun Ayat Al Quran tersebut adalah sebagai berikut:

(23). Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia berkata: "Aduhai, alangkah baiknya Aku mati sebelum ini, dan Aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan". (24). Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: "Janganlah kamu bersedih hati, Sesungguhnya Tuhanmu Telah menjadikan anak sungai di bawahmu. (25). Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu,

Dengan asumsi bahwa Nabi Isa lahir di wilayah Betlehem, Palestina, maka kelahiran tersebut telah terjadi pada musim kurma sedang masak. Pohon kurma termasuk pohon musiman dan kematangan buah kurma biasanya memang tidak bisa serentak pada waktu yang sama. Walaupun tidak masak bersamaan kurma di palestina, secara umum, telah mengalami puncak kematangan pada musim panas. Keterangan yang lebih jelas adalah kurma tidak mungkin masak pada musim dingin atau penghujan. Berdasarkan hal ini maka telah jelas, Al Quran mengisyaratkan bahwa kelahiran Isa terjadi pada musim panas. Waktu tepat untuk kematangan kurma itu sendiri adalah antara bulan Maret sampai Juni. Jadi dalam interval kedua bulan itulah Nabi Isa telah dilahirkan oleh Maryam ke dunia. Penggunaan interval waktu dalam kedua bulan tersebut telah mempertimbangkan kematangan kurma yang tidak serempak. Namun masih berada dalam satu musim panas.

Sementara umat Kristen telah meyakini bahwa Yesus lahir pada tanggal 25 Desember dimana setiap tahunnya hari tersebut diperingati sebagi hari Natal. Pada bulan Desember tersebut, matahari berada pada titik balik musim dingin. Dengan kata lain Betlehem sedang mengalami musim dingin. Sedangkan kurma tidak mungkin masak pada musim dingin tersebut. Dengan demikian, semakin jelas sudah bahwa konsep kelahiran Nabi Isa dalam Al Quran dan keyakinan umat Kristiani tentang hari Natal adalah dua hal yang berbeda dan sukar dikompromikan.

Bagi umat Islam, mengucapkan selamat natal kepada penganut agama Kristen sama artinya dengan mengingkari informasi yang diberikan oleh kitab sucinya sendiri. Di lain sisi, pada saat yang sama umat Islam dilarang untuk bermental hipokrit (munafik). Maka, dengan alasan bahwa ucapan selamat Natal tersebut hanya sekedar untuk menjaga hubungan erat dan tidak perlu menjadi keyakinan pun, misalnya sekedar sebagi basa basi, tetap harus dihindari. Sebab konsekuensinya berhubungan dengan keyakinan paling mendasar yaitu terhadap kebenaran informasi dari Allah dalam Al Quran.

Menurut hemat penulis, dengan penjelasan yang demikian, kalangan Kristen sekali pun akan menghargai dan menghormati keyakinan umat Islam dalam menjalankan ajaran agama yang berasal dari kitab sucinya. Hal inilah tindakan bijaksana yang harus dilakukan apabila isu toleransi dan kerukunan umat bergama memang bukan sekadar retorika atau penghias bibir belaka atau bahkan kamuflase kepentingan yang dibungkus dengan memanfaatkan isu tersebut. Sekali lagi, menganjurkan umat Islam untuk mengucapkan selamat Natal dengan mengabaikan keyakinannya, justru merupakan tindakan anti-toleransi dan merusak kerukunan antar umat beragama.

Secara mengejutkan, temuan penulis tentang kelahiran Yesus dalam Perjanjian Baru sangat berbeda dengan keyakinan Kristen yang mempercayai 25 Desember sebagi hari Natal. Keterangan Perjanjian Baru tentang lahirnya Yesus, senada dengan informasi yang diberikan oleh Al Quran, ditengarai terjadi pada musim panas. Dengan demikian bukan terjadi pada bulan Desember dimana terjadi musim dingin. Perjanjian Baru dalam Lukas 2 : 8-11 menceritakan suasan kelahiran tersebut sebagi berikut:

(8). Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. (9). Tiba-tiba berdirilah malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. (10). Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa. (11). Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.14

Berdasarkan keterangan Lukas 2 : 8-11, Yesus lahir pada saat para penggembala ternak berada di padang Yudea untuk menjaga kawanan ternak yang mereka gembalakan pada suatu malam. Kejadian tersebut tidak mungkin terjadi pada bulan Desember. Sebab wilayah Yudea, setiap bulan Desember memasuki musim penghujan dan hawa malam harinya sangat dingin. Faktanya, paling lambat tanggal 15 Oktober, ternak yang digembalakan di padang Yudea sudah harus berada di kandangnya untuk menghindari hujan dan hawa dingin yang menusuk tulang.15

Perjanjian Lama dalam Ezra 10 : 9 dan 13 secara tersendiri telah menjelaskan bahwa bila musim dingin tiba, hawa yang ditimbulkan sampai membuat tubuh menggigil dan tidak memungkinkan orang, termasuk penggembala dan ternaknya, berada di udara terbuka, apalagi pada waktu malam. Adapun kedua ayat Perjanjian Lama tersebut adalah sebagai berikut:

Lalu berhimpunlah semua orang laki-laki Yehuda dan Benyamin dari Yerusalem dalam tiga hari itu, yakni dalam bulan kesembilan pada tanggal dua puluh bulan itu. Seluruh rakyat duduk di halaman rumah Allah sambil menggigil karena perkara itu dan karena hujan.16

Tetapi orang-orang ini besar besar jumlahnya dan sekarang musin hujan sehingga orang-orang tidak sanggup berdiri di luar. Lagipula pekerjaan itu bukan perkara sehari dua hari, karena dalam hal itu kami telah melakukan pelanggaran.17

Dengan demikian walaupun umat Kristiani meyakini bahwa tanggal 25 Desember adalah hari dimana Yesus telah dilahirkan, namun keyakinan ini justru secara diametral justru bertentangan dengan informasi kitab suci mereka sendiri. Lantas, mengapa hari Natal dirayakan pada tanggal 25 Desember ?. Edward Gibbon, seorang sejarawan, mengungkapkan bahwa perayaan tersebut diadopsi dari perayaan kelahiran Sol yang diselenggarakan oleh penganut paganisme di Romawi, sebagi berikut: "The Roman Christians, Ignorant of his (Christ's) birth, fixed the solemn festival to 25 December, the Brumalia or winter solstice when the pagans annually the birth of Sol "18 .(Orang Kristen Romawi yang tidak mengetahui kelahirannya (Kristus), menentukan perayaan Natal pada 25 Desember, saat Brumalia atau titik balik matahari di musim dingin, ketika kaum pagan setiap tahun merayakan kelahiran Sol).

Beberapa waktu lampau seorang astronom Australia, David Reneke memprediksi kelahiran Yesus Kristus bukan jatuh pada tanggal 25 Desember, seperti yang dirayakan umat Kristiani sedunia seperti sekarang ini. Sebagimana dilansir Telegraph, Reneke mengungkapkan jika ditilik dari peristiwa 'bintang terang natal' di Betlehem 2000 tahun silam, seharusnya Natal jatuh pada tanggal 17 Juni. Bintang terang natal itulah yang dikisahkan dalam Perjanjian Baru menuntun tiga orang majus pada bayi Yesus untuk mempersembahkan, mur emas, dan kemenyan. Penelitian yang dilakukan oleh astronom mengasumsikan, bintang terang tersebut merupakan kombinasi planet Venus dan Jupiter. Ketika itu, kedua planet berada pada posisi terdekat dan menjadikannya lebih bersinar terang dari biasanya.19

Hatta demikian telah diketahui bersama bahwa tidak ada tanggal paling pasti tentang kelahiran Nabi Isa. Perayaan Natal per 25 Desember hanya merupakan tradisi Kristen selama berabad-abad yang diadopsi dari perayaan kaum penyembah berhala. Sendainya saja Nabi Isa menginginkan hari lahirnya dirayakan maka tentu salah satu ajaran yang disampaikannya adalah tentang fakta hari kelahirannya terkait waktu yang tepat. Kenyataannya hal itu tidak disampaikannya dan hal ini menjelaskan hakikat bahwa perayaan kelahiran Nabi Isa memang tidak berasal dari ajarannya. Namun merupakan produk dari perkembangan budaya selama berabad-abad dalam kekristenan. Pada bagian terakhir ini, sekaligus perlu ditegaskan bahwa terkait dengan masalah hubungan Islam dengan agama-agama lain beserta klaim-klaim kebenarannya, secara teologis, sudah selesai, settled, dan final. Allah sendiri yang telah menuntaskannnya sejak awal melalui Al Quran. Islam memandang perbedaan dan keragaman agama sebagai hakikat ontologis dan sunatullah dan oleh karenanya genuine.20 Oleh karenanyalah maka kaum muslimin hendaknya hanya berpegang kepada kitabullah dan sunah Nabi yang menjadi sumber-sumber hukum Islam.

 

PENUTUP

Berdasarkan kajian di atas, sikap penolakan kaum muslimin untuk mengucapkan selamat natal bukan disebabkan oleh faktor antipati apalagi anti-toleransi. Namun lebih karena berpijak pada konsep agamanya sendiri tentang kelahiran Nabi Isa. Berdasarkan kajian terhadap ayat-ayat Al Quran, Nabi Isa tidak mungkin lahir pada bulan Desember. Konsekuensinya, berdasarkan kajian tersebut maka mengucapkan "Selamat Natal" adalah sebuah wujud penyangkalan terhadap kebenaran Al Quran. Tidak layak bagi seorang muslim untuk melakukan penyangkalan yang demikian halnya. Keyakinan ini, tentu tidak bisa dipaksa untuk berubah hanya karena argumentasi menjaga toleransi dan kerukunan umat beragama. Apalagi telah terbukti bahwa argumentasi tersebut bukannya berakibat positif namun justru memicu konflik baru di kalangan kaum muslimin. Oleh karena itu kurang bijaksan juga apabila umat Islam dibujuk atau bahkan dipaksa untuk mengikuti ritual agama lain dan memberikan ucapan selamat hari raya dimana umat Islam sendiri telah memiliki konsepnya secara mandiri yang berbeda dengan konsep agama tersebut. Umat Kristiani yang bijaksana, menurut hemat penulis, tentu akan menghormati keyakinan umat Islam yang demikian dalam kerangka toleransi dan kerukunan antar umat beragama.

MAROJI'

1KH. Abdullah Wasi'an. Al Quran Mengucapkan Selamat Natal. Majalah Modus Edisi 3/ Th. II/2004. Hal. 5

2Tim Fakta. Propaganda Natal. Majalah Sabili No. 12 Th. XI/ 2004. Hal. 86-87

3KH. Abdullah Wasi'an. Opcit. Hal. 5

4Mun'im A. Sirry (editor). Fiqih Lintas Agama: membangun Masyarakat Inklusif-Pluralis. Cetakan VII. (Paramadina, Jakarta, 2005). Hal. 84

5Mun'im A. Sirry. Ibid. Hal. 82

6 QS. Al Maryam : 33

7 QS. Maryam : 30-33

8 I. Suharyo, Pr. Membaca Kitab Suci Mengenal Tulisan-tulisan Perjanjian Lama. Cetakan VI. (Lembaga Biblika Indonesia Penerbit Kanisius, Yogyakarta, 1995). Hal. 108-109

9Muhammad Nasib Ar Rifa'i. Taisiru al Aliyyul Qadir li Ikhtishari Tafsir Ibnu Katsir III. (Ma'tabah Ma'arif, Riyadh, 1989). Terjemah Drs. Syihabuddin. Kemudahan dari Allah Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir III. (Gema Insani Press, Jakarta, 2000). Hal. 192

10Prof. DR. Hamka. Tafsir Al Azhar Juz XVI. (Pustaka Panjimas, Jakarta, 1988). Hal. 29

11Teungku Muh. Hasbi Ash Shiddieqy. Tafsir Al Quranul Majid 3. (Pustaka Rizki Putra, Semarang, 2000). Hal. 2475

12M. Quraish Shihab. Tafsir Al Mishbah: Pesan, Kesan, dan Keserasian Al Qur'an. Vol. 8. (Lentera Hati, Jakarta, 2002). Hal. 180-184

13M. Quraish Shihab. Ibid. Hal. 183

14 Lukas 2: 8-11. Alkitab. (Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta, 2002)

15 Pendeta Herbert W. Armstrong. Plain Truth About Christmass. Terjemah oleh Masyhud SM. Merayakan Natal Melestarikan Ritual Penyembah Berhala. Modus Vol. II No. 6 Th. II/ 2005. Hal. 28

16 Ezra 10 : 9. Alkitab. (Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta, 2002)

17 Ezra 10 : 13. Alkitab. (Lembaga Alkitab Indonesia, Jakarta, 2002)

18 Edward Gibbon. Decline and Fall of Roman Empire. Vol. II. Hal 383 dalam Wahyudi. Sex in the Bible. (Bina Ilmu, Surabaya, 2004). Hal. 34

20DR. Anis Malik Thoha. Inklusivisme Lahir dari Rahim Kristen. Majalah Tabligh Vol. 02/ No. 9. (Jakarta, 2004). Hal. 18

 

Penulis: Susiyanto

(Peneliti Pusat Studi Peradaban Islam (PSPI) & Mahasiswa Pasca Sarjana Peradaban Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta)

Dipublikasikan ulang seizin penulis dari www.susiyanto.wordpress.com

__._,_.___
*************************************
Mau belajar Al-Islam dan berita2 sekitar dunia Islam ?? silahkan klik disini : tauziyah-subscribe@yahoogroups.com  Atau mau melihat artikel sebelumnya silahkan kunjungi web-site kami : www.tauziyah.com
.

__,_._,___

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

[Milis_Iqra] Fw: renungan

----- Original Message -----
From: istiqomah iqo
Sent: Wednesday, December 23, 2009 9:28 AM


Pada malam itu, Ana bertengkar dengan ibunya. Karena sangat marah, Ana
segera meninggalkan rumah tanpa membawa apapun. Saat berjalan di suatu
jalan, ia baru menyadari bahwa ia sama sekali tdk membawa uang.

Saat menyusuri sebuah jalan, ia melewati sebuah kedai bakmi dan ia mencium
harumnya aroma masakan. Ia ingin sekali memesan
semangkuk bakmi, tetapi ia tdk mempunyai uang.

Pemilik
kedai melihat Ana berdiri cukup lama di depan kedainya, lalu berkata
"Nona, apakah engkau ingin memesan semangkuk bakmi?" " Ya, tetapi, aku
tidak membawa uang" jawab Ana dengan malu-malu
"Tidak apa-apa, aku akan mentraktirmu" jawab si pemilik kedai. "Silahkan
duduk, aku akan memasakkan bakmi untukmu".

Tidak
lama kemudian, pemilik kedai itu mengantarkan semangkuk bakmi. Ana
segera makan beberapa suap, kemudian air matanya mulai berlinang. "Ada
apa nona?"
Tanya si pemilik kedai.
"tidak apa-apa" aku hanya terharu jawab Ana sambil mengeringkan air matanya.

"Bahkan,
seorang yang baru kukenal pun memberi aku semangkuk bakmi!, tetapi,?
ibuku sendiri, setelah bertengkar denganku, mengusirku dari rumah dan
mengatakan kepadaku agar jangan kembali lagi ke rumah"
"Kau, seorang
yang baru kukenal, tetapi begitu peduli denganku dibandingkan dengan
ibu kandungku sendiri" katanya kepada pemilik kedai.

Pemilik
kedai itu setelah mendengar perkataan Ana, menarik nafas panjang dan
berkata "Nona mengapa kau berpikir seperti itu? Renungkanlah hal ini,
aku hanya memberimu semangkuk bakmi dan kau begitu terharu. Ibumu telah
memasak bakmi dan nasi untukmu saat kau kecil sampai saat ini, mengapa
kau tidak berterima kasih kepadanya? Dan kau malah bertengkar dengannya"

Ana,
terhenyak mendengar hal tersebut. "Mengapa aku tidak berpikir tentang
hal tersebut? Untuk semangkuk bakmi dari orang yang baru kukenal, aku
begitu berterima kasih, tetapi kepada ibuku yg memasak untukku selama
bertahun-tahun, aku bahkan tidak memperlihatkan kepedulianku kepadanya.
Dan hanya karena persoalan sepele, aku bertengkar dengannya.

Ana,
segera menghabiskan bakminya, lalu ia menguatkan dirinya untuk segera
pulang ke rumahnya. Saat berjalan ke rumah, ia memikirkan kata-kata
yang harus diucapkan kepada ibunya. Begitu sampai di ambang pintu
rumah, ia melihat ibunya dengan wajah letih dan cemas. Ketika bertemu
dengan Ana, kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah "Ana kau
sudah pulang, cepat masuklah, aku telah menyiapkan makan malam dan
makanlah dahulu sebelum kau tidur, makanan akan menjadi dingin jika kau
tdk memakannya sekarang". Pada saat itu Ana tdk dapat menahan tangisnya
dan ia menangis dihadapan ibunya.

Sekali waktu, kita mungkin
akan sangat berterima kasih kpd orang lain disekitar kita untuk suatu
pertolongan kecil yang diberikan kepada kita. Tetapi kpd org yang
sangat dekat dengan kita (keluarga) khususnya orang tua kita, kita
harus ingat bahwa kita berterima kasih kepada mereka seumur hidup Kita.

~~~

Bagaimanapun,
kita tidak boleh melupakan jasa orang tua kita. Seringkali kita
menganggap mereka merupakan suatu proses alami yang biasa saja. Tetapi
kasih dan kepedulian orang tua kita adalah hadiah paling berharga yang
diberikan kepada kita sejak lahir. Pikirkanlah hal itu !!!

Apakah kita mau menghargai pengorbanan tanpa syarat dari orang tua kita?

~~~

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

[Milis_Iqra] Artikel/Berita Terbaru dari www.dakwatuna.com

Gaza Bukan Ancaman Bagi Mesir
Posted: 19 Dec 2009 05:21 PM PST
dakwtuna.com - Gaza-Infopalestina : Menteri dalam negeri Palestina, Futuhi
Hammad menegaskan, pihaknya sangat berkepentingan untuk mengamankan wilayah
Mesir. Keamanan Mesir dan ketentramanya bagian dari keamanan Palestina.
Hamad mengungkapkan kekhawatirnya atas apa yang terjadi di perbatasan
Mesir-Palestina akhir-akhir ini, terutama tentang niat pemerintah Mesir yang
akan membangun pembatas baru dari baja. Sementara itu, juru bicara
departemen dalam negeri, [...]

NU-Muhammadiyah Buat Pernyataan Bersama
Posted: 19 Dec 2009 05:19 PM PST
dakwatuna.com - JAKARTA, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Pengurus
Pusat Muhammadiyah, mengeluarkan pernyataan bersama yang salah satu isinya
mengajak pemerintah dan seluruh elemen bangsa lebih mengedepankan
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan politik sesaat. Pernyataan
bersama yang ditandatangani Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi dan Ketua PP
Muhammadiyah Din Syamsuddin di Jakarta hari [...]

Aktivis HAM Mesir: Hentikan Tembok Baja
Posted: 19 Dec 2009 01:56 AM PST
dakwatuna.com - Kairo, Seorang aktivis HAM Mesir, Hafidl Abu Sa'dah
mengkritik kecenderungan Kairo membangun tembok baja di wilayah
perbatasannya dengan Jalur Gaza. Ia menilai langkah ini bertentangan dengan
kewajiban Mesir yang seharusnya dilakukan terhadap rakyat Palestina. Ia
menyerukan Mesir agar bekerja membebaskan Jalur Gaza dari blokade dan
menjamin perlintasan yang aman bagi orang, bahan makanan [...]

Koperasi Masjid Cibubur Jadi Percontohan Koperasi Syariah
Posted: 16 Dec 2009 11:11 AM PST
Koperasi Jasa Keuangan (KJK) Baitul Mal Wat Tamwil Darussalam Madani
(BMT-DM) Kota Wisata, Cibubur, akan menjadi proyek percontohan koperasi
syariah yang sukses. Koperasi BMT-DM itu didirikan pada 9 September 2007
yang diprakarsai Badan Pengelola Masjid Darussalam Kota Wisata Cibubur
dengan modal awal sekitar Rp 185 juta. Anggotanya adalah pengurus masjid dan
pegadang di Fresh Market Cibubur.

Rahasia Hijrah
Posted: 15 Dec 2009 10:14 PM PST
dakwatuna.com - Hijrah adalah keniscayaan. Allah swt. membangun sistem di
alam ini berdasarkan gerak. Pelanit bergerak, berjalan pada porosnya. Allah
berfirman: "Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah
ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui." (QS. Yasin: 38). Imam
Syafii'i menggambarkan dalam sya'irnya yang sangat indah bahwa air yang
tergenang akan busuk dan air yang [...]

Manajemen Stres Membangun Karakter Tangguh
Posted: 15 Dec 2009 07:44 PM PST
Nabi SAW sebagai figur teladan dan sosok manusia berjiwa besar dalam rangka
pengendalian stres sampai berjuang keras melalui doa sekaligus evaluasi
harian setiap pagi dan sore yang berlindung kepada Allah dan selalu mawas
dari delapan pangkal penyakit mental yang sumber stres yakni; obsesi/pikiran
yang mengganggu (hamm) dan kesedihan (huzn), ketidakberdayaan ('ajz) dan
kemalasan/ kurang motivasi (kasal), kekikiran (bukhl) dan ketakutan (jubn),
problem keuangan (ghalabat dain) dan tekanan orang lain (qohrir rijal).

Bekas Lokalisasi di Pekanbaru Dijadikan Pusat Kegiatan Islam
Posted: 15 Dec 2009 07:35 PM PST
Bekas lahan lokalisasi Teleju di Pekanbaru, bakal dijadikan kawasan pusat
kegiatan Islam, kata Asisten bidang Pemerintahan dan Kesra Sekretariat
Daerah Kota Pekanbaru, Dorman Johan di Pekanbaru, Jumat. "Kawasan Teleju
yang berada di Kecamatan Tenayanraya ini akan dijadikan kawasan Islamic
Center, seperti yang diusulkan oleh anggota DPRD Kota Pekanbaru," ungkap
Dorman.

Analis Zionis: Hamas Sulit di Basmi
Posted: 17 Dec 2009 03:07 AM PST
dakwatuna.com - Yerusalem, Saluran 10 televisi Israel dalam laporannya
menysorot perayaan yang digelas Gerakan Perlawanan Islam Hamas, dalam rangka
peringatan 22 tahun berdirinya gerakan, Senin (14/12), yang diselenggarakan
di alun-alun kota Gaza, dihadiri oleh ratusan ribu rakyat Palestina. Di alah
satu programnya yang memiliki jangkauan dan pemirsa yang luas di kalangan
Israel, stasiun televisi ini memaparkan [...]

Menkominfo Resmikan Desa Berdering Ke 21 Ribu
Posted: 17 Dec 2009 02:42 AM PST
dakwatuna.com - Jakarta, Akses internet di desa Kaliau, Kecamatan Sanjingan
Besar, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, rupanya menarik perhatian Menteri
Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring. Desa Kaliau berada di
perbatasan antara RI dengan Malaysia. Tifatul kemudian minta seorng siswa
SMK yang tengah membuka mesin pencari Google, mengetik namanya. Rupanya pak
menteri ingin melihat foto yang ada [...]

Israel Larang Menterinya Kunjungi Inggris
Posted: 17 Dec 2009 01:47 AM PST
dakwatuna.com - Nazaret, Pemerintah Israel memutuskan untuk melarang para
menterinya untuk melakukan perjalanan ke Inggris, menyusul dikeluarkannya
surat perintah penangkapan terhadap Tzipi Livni, mantan Menteri Luar Negeri
Israel yang kini memimpin partai Zionis "Kadima"; karena perannya selama
perang di Jalur Gaza setahun yang lalu. Deputi Menteri Luar Negeri
Zionis,Danny Ayalon mengatakan, "Israel telah diberitahu Inggris [...]

Jatah Indonesia Pimpim Parlemen Dunia Islam
Posted: 17 Dec 2009 01:16 AM PST
dakwatuna.com - Jakarta, Parlemen Indonesia mengincar jabatan Presiden Forum
Parlemen Islam Sedunia atau Parliamentary Union of the OIC Member States
(PUIC) yang pemilihannya akan berlangsung di Kampala, Uganda, akhir Januari
nanti. Ketua DPR Marzuki Alie mengatakan, untuk menduduki posisi tersebut,
Indonesia akan meminta dukungan kepada beberapa negara. "Ya, (akan
mencalonkan) Presiden Forum Parlemen Negara Islam Sedunia," kata [...]

Sang Ibu
Posted: 22 Dec 2009 05:26 AM PST
Benar, ibu adalah pahlawan. Tidak ada seorang pun yang paling berjasa kepada
kemanusiaan melebihi jasa seorang ibu. Karenanya dalam Al-Qur'an Allah swt.
tidak segan menceritakan perih dan lelah seorang ibu saat hamil dan
menyusui. Namun sayang, banyak anak begitu mudah melupakan jasa besar sang
ibu.

Europe Campaign: Tembok Baja Peruncing Kebencian
Posted: 21 Dec 2009 11:54 PM PST
dakwatuna.com - Brussels, Europe Campaign untuk Pembebasan Blokade Gaza
mengecam apa yang diberitakan media bahwa pihak berwenang Mesir mulai
membangun tembok baja di sepanjang perbatasan Mesir dengan Jalur Gaza;
dengan dalih untuk menghentikan penggalian terowongan yang diduga digunakan
untuk mengangkut barang-barang kebutuhan orang-orang Palestina yang
diblokade. Europe Campaign dalam pernyataan pers pada hari Senin (21/12)
[...]

NU Telah Haramkan Infotainment Ghibah
Posted: 21 Dec 2009 11:25 PM PST
dakwatuna.com - Jakarta, Ketua Umum Muslimat NU, Khofifah Indarparawansa,
menegaskan bahwa PBNU telah mengharamkan infotainment Ghibah beberapa tahun
lalu. "Ada area-area pada tayangan infotainment yang kemudian hukumnya
menjadi haram. Yaitu area-area privasi yang kemudian pada akhirnya mennjadi
ghibah, rumors bahkan fitnah," tegas Khofifah dalam Sarasehan Gerakan
Masyarakat Peduli Akhlak Mulia di Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta
[...]

Seratus Ulama Desak Palestina Merdeka 2010
Posted: 21 Dec 2009 11:08 PM PST
dakwatuna.com - Jakarta, Forum Konferensi Persaudaraan Muslim Dunia yang
diselenggarakan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan World Council of
Proximity of Islamic School of Thoughts Iran digelar pekan lalu, Konferensi
yang diikuti 100 ulama dan cendekiawan dari Negara-negara Islam ini
menghasilkan sejumlah rekomendasi. Salah satunya adalah desakan agar
Palestina segera merdeka dari penjajahan Israel pada [...]

22 Tahun, 1780 Kader Al-Qossam Syahid
Posted: 15 Dec 2009 03:04 AM PST
dakwatuna.com - Gaza, Batalion Izzuddin Al-Qassam, sayap militer Hamas
mengumumkan, kadernya yang gugur sebanyak 1780 selama 22 tahun sejak sayap
militer ini dibentuk. Batalion menambahkan dalam pernyataan militernya di
situs resminya alqassam kemarin Senin (14/12) dalam peringatan ulang tahun
Hamas ke 22 bahwa perlawanan dilakukan sebagai balasan atas penjajahan
Israel yang tidak paham kecuali dengan [...]

Puluhan Ribu Warga Hadiri Milad Hamas
Posted: 15 Dec 2009 02:26 AM PST
dakwatuna.com - Gaza, Pagi hari (14/12), warga Gaza sudah disibukan dengan
suara kendaraan, mobil, sepeda dan lalu lalangnya orang. Ada yang berjalan
ada yang berkendaraan. Laki-laki, wanita, anak-anak serta anak mudanya
berbondong-bondong keluar sambil membawa bendera warna hijau, cirri khas
Hamas yang bertuliskan kalimat "Lailaha ilallah, Muhammadurasulallah". Di
sisi lain, sebagian mereka membungkus dirinya [...]

Pornografi di Indonesia Kian Mengkhawatirkan
Posted: 15 Dec 2009 02:13 AM PST
dakwatuna.com - Depok, Pornografi kian marak, bahkan bebas. Ironisnya, di
Indonesia, kota-kota yang paling banyak mengakses pornografi adalah kota
pelajar, seperti Semarang, Yogyakarta, Palembang, dan Depok. "Berdasarkan
googletren, Indonesia menduduki peringkat ketiga yang banyak mengakses
pornografi. Kota-kota pelajar seperti Yogya dan Depok masuk sepuluh besar
yang paling banyak mengakses pornografi," ujar Azimah Soebagijo, dari
Perhimpunan Masyarakat [...]

Pengangguran Haraki
Posted: 14 Dec 2009 11:36 PM PST
Syeikh Muhammad Ghazali rh berkata, "Dalam suasana pengangguran terlahir
ribuan keburukan dan menetas berbagai bakteri kebinasaan, jika kerja
merupakan message kehidupan, maka para penganggur adalah orang-orang yang
mati, dan jika dunia ini merupakan efek dari tanaman kehidupan yang lebih
besar, maka para penganggur adalah sekumpulan manusia yang paling pantas
dikumpulkan dalam keadaan bangkrut, tidak ada panen bagi mereka selain
kehancuran dan kerugian".

Menjadi Haji Mabrur Seorang Diri
Posted: 14 Dec 2009 08:30 PM PST
dakwatuna.com - Ibadah haji dan jihad fii Sabilillah adalah dua amal ibadah
yg bernilai tinggi di sisi Allah. Atas dasar itulah, Syeikh Abdullah bin
al-Mubarak selalu menunaikan dua hal tersebut, tahun ini naik haji, tahun
berikutnya berangkat berjihad, demikianlah secara selang-seling selalu
dilakukannya, betapapun sibuk menderanya. Tibalah saatnya Abdullah bin
al-Mubarak berangkat haji. Setelah bekerja keras [...]

Hidup Bahagia dengan Mengelola Kegagalan dan Keberhasilan
Posted: 21 Dec 2009 05:00 PM PST
Hargailah proses dan usaha betapapun hasilnya untuk dapat meraih
keberhasilan yang hakiki. Orang yang pandai bersyukur adalah orang yang
pandai berterimakasih, dan orang yang pandai berterima kasih adalah orang
yang pandai menghargai dan orang tidak akan dapat menghargai apapun bila
tidak memahami, menyadari dan menghargai proses serta usaha.

Amerika di Balik Tembok Baja Mesir
Posted: 21 Dec 2009 12:20 AM PST
dakwatuna.com - Gaza, Pembangunan tembok baja di perbatasan Palestina-Mesir
yang akan segera dilaksanakan atas arahan Amerika, Perancis dan Mesir.
Pembangunan tembok ini akan menuai kemarahan dan akan mencekik pihak-pihak
yang menyetujui pembangunanya. Warga Palestina menganggap tembok ini
merupakan rangkaian dari blokade terhadap warga Gaza sejak tiga tahun lalu,
oleh Zionis dan pemerintahan Mesir. Peran dan pengawasan [...]

Orang Tua Gilad Tuntut Netanyahu Bebaskan Anaknya
Posted: 21 Dec 2009 12:10 AM PST
dakwatuna.com - Jerusalim, Orang tua tentara Israel yang ditangkap, Gilad
Shalit, dengan tak sabar, Ahad, meminta Perdana Menteri Benjamin Netanyahu
untuk mencapai kesepakatan dengan penangkap anaknya, karena menurut dia
saatnya sudah lewat. "Kami percaya bahwa beberapa hari mendatang menentukan
nasib putra kami tercinta Gilad," kata orang tuanya, Noam dan Aviva Shalit,
yang menulis surat kepada Netanyahu. [...]

Surat Terbuka Bocah Palestina: Doakan Kami Bisa Kembali
Posted: 20 Dec 2009 08:21 PM PST
dakwatuna.com - Al-Quds (terjajah), Dalam kondisi kejahatan Zionis Israel
atas bangsa Palestina di semua tanahnya. Di saat rencana yahudisasi kota
Al-Quds dan pengusiran rakyat Palestina berikut penghancuran rumah-rumah
warga terus meningkat, seorang bocah Palestina, Moha Kurd, yang tinggal di
kota Al-Quds menulis surat kepada pembaca. Dalam suratnya, Moha meminta
bantuan untuk keluarganya setelah pemukim Yahudi [...]

Manhaj Haroki Dalam Hijrah Nabi
Posted: 20 Dec 2009 07:55 PM PST
dakwatuna.com - Sebuah rencana makar telah difokuskan oleh kaum musyrikin
Mekah kepada Rasulullah saw., hal ini dilakukan setelah mereka berkali-kali
gagal melakukan upaya menghalangi mencegah, mengintimidasi, menteror dan
sebagainya. Sasaran utama mereka adalah para pengikut Rasulullah yang
terdiri dari orang-orang lemah dan tidak memiliki dukungan kuat dari
kabilahnya maupun tokoh yang memiliki kekuatan. Semua cara [...]

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

[Milis_Iqra] Hukum menyambut hari Natal/non muslim & Tahun Baru

Hukum menyambut dan merayakan hari Raya non Muslim (Natal/Tahun Baru/Imlek, red)

Sesungguhnya di antara konsekwensi terpenting dari sikap membenci orang-orang kafir ialah menjauhi syi'ar dan ibadah mereka. Sedangkan syi'ar mereka yang paling besar adalah hari raya mereka, baik yang berkaitan dengan tempat maupun waktu. Maka orang Islam berkewajiban menjauhi dan meninggalkannya.

Ada seorang lelaki yang datang kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam untuk meminta fatwa karena ia telah bernadzar memotong hewan di Buwanah (nama sebuah tempat), maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menanyakan kepadanya (yang artinya) : " Apakah disana ada berhala, dari berhala-berhala orang Jahiliyah yang disembah ?" Dia menjawab, "Tidak". Beliau bertanya, "Apakah di sana tempat dilaksanakannya hari raya dari hari raya mereka ?" Dia menjawab, "Tidak". Maka Nabi bersabda, "Tepatillah nadzarmu, karena sesungguhnya tidak boleh melaksanakan nadzar dalam maksiat terhadap Allah dalam hal yang tidak dimiliki oleh anak Adam"
[Hadits Riwayat Abu Daud dengan sanad yang sesuai dengan syarat Al-Bukhari dan Muslim]

Hadits diatas menunjukkan, tidak bolehnya menyembelih untuk Allah di bertepatan dengan tempat yang digunakan menyembelih untuk selain Allah ; atau di tempat orang-orang kafir merayakan pesta atau hari raya. Sebab hal itu berarti mengikuti mereka dan menolong mereka di dalam mengagungkan syi'ar-syi'ar mereka, dan juga karena menyerupai mereka atau menjadi wasilah yang mengantarkan kepada syirik. Begitu pula ikut merayakan hari raya (hari besar) mereka mengandung wala' (loyalitas) kepada mereka dan mendukung mereka dalam menghidupkan syi'ar-syi'ar mereka.

Di antara yang dilarang adalah menampakkan rasa gembira pada hari raya mereka, meliburkan pekerjaan (sekolah), memasak makanan-makanan sehubungan dengan hari raya mereka (kini kebanyakan berpesiar, berlibur ke tempat wisata, konser, acara musik, diakhiri mabuk-mabukan atau perzinaan, red).

Dan diantaranya lagi ialah mempergunakan kalender Masehi, karena hal itu menghidupkan kenangan terhadap hari raya Natal bagi mereka. Karena itu para shahabat menggunakan kalender Hijriyah sebagai gantinya.

Syaikhul Islam Ibnu Timiyah berkata, "Ikut merayakan hari-hari besar mereka tidak diperbolehkan karena dua alasan".

Pertama. Bersifat umum, seperti yang telah dikemukakan di atas bahwa hal tersebut berarti mengikuti ahli Kitab, yang tidak ada dalam ajaran kita dan tidak ada dalam kebiaasaan Salaf. Mengikutinya berarti mengandung kerusakan dan meninggalkannya terdapat maslahat menyelisihi mereka. Bahkan seandainya kesamaan yang kita lakukan merupakan sesuatu ketetapan semata, bukan karena
mengambilnya dari mereka, tentu yang disyari'atkan adalah menyelisihiya karena dengan menyelisihinya terdapat maslahat seperti yang telah diisyaratkan di atas. Maka barangsiapa mengikuti mereka, dia telah kehilangan maslahat ini sekali pun tidak melakukan mafsadah (kerusakan) apapun, terlebih lagi kalau dia melakukannya.

Alasan Kedua.
Karena hal itu adalah bid'ah yang diada adakan. Alasan ini jelas menunjukkan bahwa sangat dibenci hukumnya menyerupai mereka dalam hal itu".

Beliau juga mengatakan, "Tidak halal bagi kaum muslimin ber-Tasyabuh (menyerupai) mereka dalam hal-hal yang khusus bagi hari raya mereka ; seperti, makanan, pakaian, mandi, menyalakan lilin, meliburkan kebiasaan seperti bekerja dan beribadah ataupun yang lainnya. Tidak halal mengadakan kenduri atau memberi hadiah atau menjual barang-barang yang diperlukan untuk hari raya tersebut. Tidak halal mengizinkan anak-anak ataupun yang lainnya melakukan permainan pada hari itu, juga tidak boleh menampakkan perhiasan.

Ringkasnya, tidak boleh melakukan sesuatu yang menjadi ciri khas dari syi'ar mereka pada hari itu. (Dalam Iqtidha Shirathal Mustaqim, pentahqiq Dr Nashir Al-'Aql 1/425-426).

Hari raya mereka bagi umat Islam haruslah seperti hari-hari biasanya, tidak ada hal istimewa atau khusus yang dilakukan umat Islam. Adapun jika dilakukan hal-hal tersebut oleh umat Islam dengan sengaja [1] maka berbagai golongan dari kaum salaf dan khalaf menganggapnya makruh. Sedangkan pengkhususan seperti yang tersebut di atas maka tidak ada perbedaan di antara ulama, bahkan sebagian ulama menganggap kafir orang yang melakukan hal tersebut, karena dia telah mengagungkan syi'ar-syi'ar kekufuran.

Segolongan ulama mengatakan. "Siapa yang menyembelih kambing pada hari raya mereka (demi merayakannya), maka seolah-olah dia menyembelih babi". Abdullah bin Amr bin Ash berkata, "Siapa yang mengikuti negera-negara 'ajam (non Islam) dan melakukan perayaan Nairuz [2] dan Mihrajan [3] serta menyerupai mereka sampai ia meninggal dunia dan dia belum bertobat, maka dia akan dikumpulkan bersama mereka pada Hari Kiamat.


Footnote :
[1] Mungkin yang dimaksud (yang benar) adalah 'tanpa sengaja'.
[2] Nairuz atau Nauruz (bahasa Persia) hari baru, pesta tahun baru Iran yang
bertepatan dengan tanggal 21 Maret -pent.
[3] Mihrajan, gabungan dari kata mihr (matahari) dan jan (kehidupan atau
ruh), yaitu perayaan pada pertengahan musim gugur, di mana udara tidak panas
dan tidak dingin. Atau juga merupakan istilah bagi pesta yang diadakan untuk
hari bahagia -pent.

(Dinukil dari tulisan Dr Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, dalam kitab At-Tauhid Lish-Shaffil Awwal Al-Aliy[Edisi Indonesia, Kitab Tauhid 1])

Bagaimana semestinya sikap Muslim yang tepat menyikapi hari raya Natal/Tahun Baru/Non Muslim lainnya ?

Berikut nasihat dari Komisi Tetap Saudi Arabia

"Sesungguhnya nikmat terbesar yang diberikan oleh Allah Subhannahu wa Ta'ala kepada hamba-Nya adalah nikmat Islam dan iman serta istiqomah di atas jalan yang lurus. Allah Subhannahu wa Ta'ala telah memberitahukan bahwa yang dimaksud jalan yang lurus adalah jalan yang ditempuh oleh hamba-hamba-Nya yang telah diberi nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhadaa dan sholihin (Qs. An Nisaa :69).

Jika diperhatikan dengan teliti, maka kita dapati bahwa musuh-musuh Islam sangat gigih berusaha mema-damkan cahaya Islam, menjauhkan dan menyimpangkan ummat Islam dari jalan yang lurus, sehingga tidak lagi istiqomah.Hal ini diberitahukan sendiri oleh Allah Ta'ala di dalam firman-Nya, diantaranya, yang artinya: "Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka ma'afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesung-guh-Nya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. 2:109)

Firman Allah Subhannahu wa Ta'ala yang lain, artinya: Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, mengapa kamu menghalang-halangi dari jalan Allah orang-orang yang telah beriman, kamu menghendakinya menjadi beng-kok, padahal kamu menyaksikan". Allah sekali-kali tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan. (QS. 3:99)

Firman ALLAH (yang artinya) : " Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menta'ati orang-orang yang kafir itu, niscaya mereka mengembalikan kamu kebelakang (kepada kekafiran), lalu jadilah kamu orang-orang yang rugi". (QS. 3:149)

Salah satu cara mereka untuk menjauhkan umat Islam dari agama (jalan yang lurus)yakni dengan menyeru dan mempublikasikan hari-hari besar mereka ke seluruh lapisan masyara-kat serta dibuat kesan seolah-oleh hal itu merupakan hari besar yang sifatnya umum dan bisa diperingati oleh siapa saja. Oleh karena itu, Komisi Tetap Urusan Penelitian Ilmiyah dan Fatwa Kerajaan Arab Saudi telah memberikan fatwa berkenaan dengan sikap yang seharusnya dipegang oleh setiap muslim terhadap hari-hari besar orang kafir.Secara garis besar fatwa yang dimaksud adalah:

Sesungguhnya kaum Yahudi dan Nashara menghubungkan hari-hari besar mereka dengan peristiwa-peritiwa yang terjadi dan menjadikannya sebagai harapan baru yang dapat memberikan keselamatan, dan ini sangat tampak di dalam perayaan milenium baru (tahun 2000 lalu), dan sebagian besar orang sangat sibuk memperangatinya, tak terkecuali sebagian saudara kita -kaum muslimin- yang terjebak di dalamnya. Padahal setiap muslim seharusnya menjauhi hari besar mereka dan tak perlu menghiraukannya.

Perayaan yang mereka adakan tidak lain adalah kebatilan semata yang dikemas sedemikian rupa, sehingga kelihatan menarik. Di dalamnya berisikan pesan ajakan kepada kekufuran, kesesatan dan kemungkaran secara syar'i seperti: Seruan ke arah persatuan agama dan persamaan antara Islam dengan agama lain. Juga tak dapat dihindari adanya simbul-simbul keagamaan mereka, baik berupa benda, ucapan ataupun perbuatan yang tujuannya bisa jadi untuk menampakkan syiar dan syariat Yahudi atau Nasrani yang telah terhapus dengan datangnya Islam atau kalau tidak agar orang menganggap baik terhadap syariat mereka, sehingga biasnya menyeret kepada kekufuran. Ini merupakan salah satu cara dan siasat untuk menjauhkan umat Islam dari tuntunan agamanya, sehingga akhirnya merasa asing dengan agamanya sendiri.

Telah jelas sekali dalil-dalil dari Al Quran, Sunnah dan atsar yang shahih tentang larangan meniru sikap dan perilaku orang kafir yang jelas-jelas itu merupakan ciri khas dan kekhususan dari agama mereka, termasuk di dalam hal ini adalah Ied atau hari besar mereka.Ied di sini mencakup segala sesuatu baik hari atau tempat yang diagung-agungkan secara rutin oleh orang kafir, tempat di situ mereka berkumpul untuk mengadakan acara keagamaan, termasuk juga di dalam hal ini adalah amalan-amalan yang mereka lakukan. Keseluruhan waktu dan tempat yang diagungkan oleh orang kafir yang tidak ada tuntunannya di dalam Islam, maka haram bagi setiap muslim untuk ikut mengagungkannya.

Larangan untuk meniru dan memeriahkan hari besar orang kafir selain karena adanya dalil yang jelas juga dikarenakan akan memberi dampak negatif, antara lain:
Orang-orang kafir itu akan merasa senang dan lega dikarenakan sikap mendukung umat Islam atas kebatilan yang mereka lakukan.
Dukungan dan peran serta secara lahir akan membawa pengaruh ke dalam batin yakni akan merusak akidah yang bersangkutan secara bertahap tanpa terasa.
Yang paling berbahaya ialah sikap mendukung dan ikut-ikutan terhadap hari raya mereka akan menumbuhkan rasa cinta dan ikatan batin terhadap orang kafir yang bisa menghapuskan keimanan.Ini sebagaimana yang difirmankan Allah Ta'ala, (yang artinya) : "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya o-rang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim". (QS. 5:51)

Dari uraian di atas, maka tidak diperbolehkan bagi setiap muslim yang mengakui Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama dan Muhammad sebagai nabi dan rasul, untuk ikut merayakan hari besar yang tidak ada asalnya di dalam Islam, tidak boleh menghadiri, bergabung dan membantu terselenggaranya acara tersebut.Karena hal ini termasuk dosa dan melanggar batasan Allah.Dia telah melarang kita untuk tolong-menolong di dalam dosa dan pelanggaran, sebagaimana firman Allah, (yang artinya) : "Dan tolong-menolonglah kamu di dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya." (QS. 5:2)

Tidak diperbolehkan kaum muslimin memberikan respon di dalam bentuk apapun yang intinya ada unsur dukungan, membantu atau memeriahkan perayaan orang kafir, seperti : iklan dan himbauan; menulis ucapan pada jam dinding atau fandel; menyablon/membuat baju bertuliskan perayaan yang dimaksud; membuat cinderamata dan kenang-kenangan; membuat dan mengirimkan kartu ucapan selamat; membuat buku tulis;memberi keistimewaan seperti hadiah /diskon khusus di dalam perdagangan, ataupun(yang banyak terjadi) yaitu mengadakan lomba olah raga di dalam rangka memperingati hari raya mereka. Kesemua ini termasuk di dalam rangka membantu syiar mereka.

Kaum muslimin tidak diperbolehkan beranggapan bahwa hari raya orang kafir seperti tahun baru (masehi), atau milenium baru sebagai waktu penuh berkah(hari baik) yang tepat untuk memulai babak baru di dalam langkah hidup dan bekerja, di antaranya adalah seperti melakukan akad nikah,memulai bisnis, pembukaan proyek-proyek baru dan lain-lain. Keyakinan seperti ini adalah batil dan hari tersebut sama sekali tidak memiliki kelebihan dan ke-istimewaan di atas hari-hari yang lain.

Dilarang bagi umat Islam untuk mengucapkan selamat atas hari raya orang kafir, karena ini menunjukkan sikap rela terhadapnya di samping memberikan rasa gembira di hati mereka.Berkaitan dengan ini Ibnul Qayim rahimahullah pernah berkata, "Mengucapkan selamat terhadap syiar dan simbol khusus orang kafir sudah disepakati kaha-ramannya seperti memberi ucapan selamat atas hari raya mereka, puasa mereka dengan mengucapkan, "Selamat hari raya (dan yang semisalnya), meskipun pengucapnya tidak terjeru-mus ke dalam kekufuran, namun ia telah melakukan keharaman yang besar, karena sama saja kedudukannya dengan mengucapkan selamat atas sujudnya mereka kepada salib. Bahkan di hadapan Allah, hal ini lebih besar dosanya daripada orang yang memberi ucapan selamat kapada peminum khamar, pembunuh, pezina dan sebagainya. Dan banyak sekali orang Islam yang tidak memahami ajaran agamanya, akhirnya terjerumus ke dalam hal ini, ia tidak menyadari betapa besar keburukan yang telah ia lakukan. Dengan demikian, barang siapa memberi ucapan selamat atas kemaksiatan, kebid'ahan dan lebih-lebih kekufuran, maka ia akan berhadapan dengan murka Allah". Demikian ucapan beliau rahimahullah!

Setiap muslim harus merasa bangga dan mulia dengan hari rayanya sendiri termasuk di dalam hal ini adalah kalender dan penanggalan hijriyah yang telah disepakati oleh para shahabat Radhiallaahu anhu, sebisa mungkin kita pertahan kan penggunaannya, walau mungkin lingkungan belum mendukung. Kaum muslimin sepeninggal shahabat hingga sekarang (sudah 14 abad), selalu menggunakannya dan setiap pergantian tahun baru hijriyah ini, tidak perlu dengan mangadakan perayaan-perayaan tertentu.
Demikianlah sikap yang seharusnya dimiliki oleh setiap mukmin, hendaknya ia selalu menasehati dirinya sendiri dan berusaha sekuat tenaga menyelamatkan diri dari apa-apa yang menyebabkan kemurkaan Allah dan laknatNya. Hendaknya ia mengambil petunjuk hanya dari Allah dan menjadikan Dia sebagai penolong.

(Dinukil dari Fatwa Komisi Tetap untuk Penelitian Ilmiyah dan Fatwa Kerajaan Arab Saudi tentang Perayaan Milenium Baru tahun 2000.
Tertanda
Ketua: Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah Alu Syaikh
Anggota: Syaikh Abdullah bin Abdur Rahman Al-Ghadyan, Syaikh Bakr bin Abdullah Abu Zaid, Syakh Shalih bin Fauzan Al Fauzan)

(Dikutip dari terjemah Kitab At-Tauhid Lish-Shaffil Awwal Al-Aliy, Edisi Indonesia, Kitab Tauhid, Penulis Dr Shalih bin Fauzan)

http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=384

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-