Friday, March 5, 2010

Re: [Milis_Iqra] Kan tidak ada di Quran ?

Waduh, kok balik lagi ke masalah yg lama. Dendam itu bisa menghapuskan amal seperti api memakan kayu bakar.
 
Kalo saya lihat masalahnya adlah cara pandang yg berbeda.
 
----- Original Message -----
From: whe - en
Sent: Thursday, March 04, 2010 10:45 AM
Subject: Re: [Milis_Iqra] Kan tidak ada di Quran ?

Untung pak Tarno yang menulis, kalau saya... waduch sudah dituduh apalagi ya selain menyebabkan mas Dani off?
Dan aib yang mana lagi yang akan dibeberkan di milis?

2010/3/1 tarno Sutarno <tarnosutarno@gmail.com>
Intinya mas Arman tidak percaya sama sahabat Ibnu Mas'ud,tidak yakin sama  Albani,

Salut-salut,
Ada orang yang pandai melebihi sahabat,serta ulama-ulama terdahuluu....

2010/3/1 Armansyah <armansyah.skom@gmail.com>
Jelas ada kaitannya ... bahwa segala sesuatunya kita letakkan pada proporsi yang memang diarahkan kepadanya. Saya selalu percaya semua hukum yang ada didalam Islam memiliki tujuan yang dapat dijelaskan dan memiliki pijakan dari dalam kitab suci al-Qur'an, karena memang sangat tidak mungkin seorang Nabi membuat aturan baru diluar aturan yang sudah ditetapkan oleh Allah. Selama aturan itu berasal dari Allah maka aturan itu PASTI ada didalam al-Qur'an, dan Nabi pasti telah merujuk aturan yang beliau buat berdasarkan pijakan hukum yang ada didalam al-Qur'an itu sendiri. Kaitannya dalam menyambung rambut, berkonde dan bonding atau lain-lainnya itu khan buat pamer atau show pada orang lain. Nah sekarang untuk melakukan hal itu sendiri khan sudah dilarang didalam al-Qur'an dimana perempuan muslimah harus berjilbab dan rambut bukan sesuatu yang mesti diperlihatkan kepada orang lain.

Loh pak Arman, ini buat suami ... itu sekedar alasan saja karena seorang suami yang baik dan ia adalah muslim yang mengerti agama, mestinya dia mau menerima Istrinya apa adanya tanpa banyak mengeluh atau menambah-nambahi ciptaan Allah yang sudah sempurna.

So ... ini intinya mbak Whe-en, maaf mengecewakan.

2010/3/1 whe - en <whe.en9999@gmail.com>

Whe~en
http://wheen.blogsome.com/

"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
======================================= Your Messages Has Been Scan with Telkom  Mail Security.  =======================================
============================================== Flexi ngROOMpi : Ngobrol bareng teman pake flexi ngROOMpi kapan aja, dari mana aja se-Indonesia Rp 49/Menit. Caranya: call *55*nomor-room ( nomor room 1 s/d 9999 ).  Flexi Chatting : Buat yg suka Chatting, dapatkan HP Chatting Cuma Rp 299rb bisa YM, GTalk, Flexi Messenger sepuasnya Rp 2000/Mg & akses Facebook / Twitter masing2 Rp 1000/Mg. ==============================================                 This Email Has been Scanned  by Anti Virus ==============================================  

Re: [Milis_Iqra] Re: Perayaan Maulid Rasulullah dalam sorotan Islam

Mbak When,
ini ada hadis lagi ""Sesungguhnya Allah telah mewajibkan beberapa kewajiban maka      
janganlah disia-siakan dan telah menggariskan batasan maka jangan      
dilampui, mengharamkan beberapa larangan maka jangan dilanggar      
serta mendiamkan beberapa perkara bukan karena lupa untuk menjadi      
rahmat bagimu (HR Daraquthni)      
Jadi perkara yang didiamkan oleh syariat, yaitu tidak ada contoh, tidak
ada perintah dan tidak ada larangannya, maka hukumnya adalah
RAHMAT = Mubah.

Sekarang saya mau nanya "Apakah Maulid nabi itu Ibadah",apa bedanya maulid dengan seminar misalkan.
dan apakah mbak when percaya pembagian ibadah MAKDOH dan Ghoiru makoh.

Jadi kaitannya hadis kenapa memperingati maulid dilarang"lha wong disitu ada pembacaan Alquran,Sholawat,tholabul ilmi,silahturahmi dll.



2010/3/5 whe - en <whe.en9999@gmail.com>
pak Tarno,
Mungkin sebaiknya bapak menjelaskan, apakah yang dimaksud "tidak
diharamkan" menjadi "diharamkan" dalam masalah maulid nabi ini.
Terimakasih//
Whe~en

On 4 Mar, 10:22, tarno Sutarno <tarnosuta...@gmail.com> wrote:
> *قال رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ أَعْظَمَ
> الْمُسْلِمِينَ جُرْمًا مَنْ سَأَلَ عَنْ شَيْءٍ لَمْ يُحَرَّمْ فَحُرِّمَ مِنْ
> أَجْلِ مَسْأَلَتِهِ*
> *
>
> (صحيح البخاري)
>
> Sabda Rasulullah saw :
> "Sungguh sebesar besar kejahatan diantara muslimin adalah orang yg
> mempermasalahkan hal yg tidak diharamkan, namun menjadi diharamkan sebab ia
> mempermasalahkannya" (Shahih Bukhari)
> *
>
> 2010/3/2 whe - en <whe.en9...@gmail.com>
>
>
>
>

>
>

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
 Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
 Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
    Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

Re: [Milis_Iqra] Tabligh Akbar di Masjid Raya Bogor insya Alloh tgl 7 Maret 2010

Jadi ingat tema kemarin, Tabligh tabligh Akbar perangkap setan... hiiiii seyeeem

2010/3/5 whe - en <whe.en9999@gmail.com>
~~~   From milis sebelah   ~~~

From: Bukit Adhinugraha <bukit_adhinugraha@yahoo.co.id>
To: Milis As Sunnah assunnah@yahoogroups.com
 
Assalamu alaikum Warohmatullohi Wabarokatuhu

Hadirilah tabligh akbar dan bedah buku : KONSEKUENSI CINTA KEPADA NABI MUHAMMAD Shalallahu Alaihi Wasallam

bersama USTADZ YAZID bin ABDUL QADIR JAWAS hafidzahullohu

Insya Alloh pada hari: AHAD, 7 MARET 2010 M / 21 RABIUL AWAL 1431 H

Jam 09.00 - 12.00 WIB (harap hadir 30 menit sebelumnya)

MASJID RAYA BOGOR, Jln Pajajaran, samping terminal bis Baranang Siang

Acara terbuka untuk kaum muslimin dan muslimah, diharapkan dengan tetap menjaga adab majlis ilmu. Silakan ajak kerabat anda!

Layanan info: 0818 0828 4414, 0857 8033 3469, 0852 1885 5004

Acara ini kerja sama antara DKM Masjid Raya Bogor dengan Masjid Imam Ahmad bin Hanbal Bogor

Semoga kita dimudahkan Alloh untuk ittiba kepada Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam sebagai wujud konsekuensi cinta kepada beliau.

Jazakumullohu khoiron
Akhukum Abu Abdirrahman Bukit
 

 
Whe~en
http://wheen.blogsome.com/

"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

Thursday, March 4, 2010

Re: [Milis_Iqra] Perayaan Maulid Rasulullah dalam sorotan Islam

Maaf mbak ya saya ikut nimbrung,
 
Sebelum melangkah jauh,disamakan dulu arti ibadah dan bid ah biar nyambung,gitu lhooo.

2010/3/2 whe - en <whe.en9999@gmail.com>
(Farhan)
Coba mas Dedi sodorkan pula dalilnya  dari  Al-Qur;an yang menyatakan bahwa "Perayaan Maulid Nabi adalah Bid'ah" (satu ayat saja yang mengupas tentang maulid Nabi sebagai perbuatan bid'ah).
 
(whe~en)
Kalau saya yang menjawab pertanyaan mas Farhan boleh tidak? :-)
 
Jawaban saya adalah:

"Dan tidak patut bagi laki-laki mukmin dan tidak pula bagi wanita mukminah, apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka. Dan barang siapa yang mendurhakai Allah da RasulNya maka sungguh dia telah sesat, sesat yang nyata." (Q.S. Al Ahzab: 36).

 

QS Muhammad 33 :

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul dan janganlah kamu merusakkan amal-amalmu.

 

"Apa saja yang didatangkan oleh Rasul kepadamu, maka terimalah,. dan apa saja yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah". (QS. Al-Hasyr: 7)


Nach, saya tanya dulu sama mas Farhan apakah QS Al Ahzab 36, QS Muhammad 33 dan QS Al Hasyr 7 tersebut ada kan ya di dalam Al Qur'an?
 
Kalau ada, berarti ketika Allah memerintahkan taat kepada Rasul, menerima ketetapan Rasul tidak ditentang kan? karena kalau tidak menerima perintah Rasul, tidak menerima ketetapan Rasul, melanggar yang dilarang Rasul berarti menentang perintah Allah kan?
Tentusaja ini sesuai dengan  QS Al Ahzab 36, QS Muhammad 33 dan QS Al Hasyr 7 tersebut, bukan kata saya loch.
 
Nach karena taat kepada Rasul, apa sich yang dilarang dan diperbolehkan Rasul?
Rasul bersabda:
 

"Artinya : Janganlah kamu sekalian mengada-adakan urusan-urusan yang baru, karena sesungguhnya mengadakan hal yang baru adalah bid'ah, dan setiap bid'ah adalah sesat". [Hadits Riwayat Abdu Daud, dan At-Tirmidzi ; hadits hasan shahih].

 

Barangsiapa membuat sesuatu yang baru dalam urusan kami (dalam Islam) yang tidak terdapat (tuntunan) padanya, maka ia tertolak"[Disepakati keshahihannya: Al-Bukhari dalam Ash-Shulh (2697). Muslim dalam Al-Aqdhiyah (1718).]

 

"Artinya : Hendaklah kalian menjauhi perkara-perkara baru yang diada-adakan, karena setiap perkara baru (dalam agama) adalah bid 'ah, setiap bid 'ah itu sesat, dan setiap yang sesat itu (tempatnya) di neraka" [HR. Abu Dawud dalam As-Sunnah (4607). Ibnu Majjah dalam Al-Muqaddimah (42). Tambahan "dan yang setiap yang sesat itu (tempatnya di neraka)" pada riwayat An-Nasa'I dalam Al-Idain (1578).]

 

Tidaklah tertinggal sesuatupun yang mendekatkan ke surga dan menjauhkan dari neraka melainkan telah dijelaskan semuanya kepada kalian.

(Hadist shahih diriwayatkan : oleh ath-Thabrani dalam al-Mu'jamul Kabirr (II/155-156, no. 1647) dari Shahabat Abu Dzar al-Ghifari radhiyallaahu'anhu. Lihat Silsilah al-Ahaadiits ash-shahiihah (no. 1803) )

 

Artinya:  "Siapa yang membuat hal baru dalam urusan kami [ajaran agama] apa yang bukan bagian darinya, maka perbuatannya itu tertolak." Muttafaq 'alaih, dari 'Aisyah r. lih: Syarh Sunnah, karya al-Baghawi, dengan tahqiq Zuhair asy-syawisy dan syu'aib al-arnauth, 1/211, hadist no.103 , juga diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ibnu Majah. Lih al-Muntaqa min Kitab at Targhib wa Tarhib, 1/112, hadist no.32

 

Sabda Rasulullah "Fii Amronaa"/dalam urusan kami apalagi kalau bukan dalam urusan agama, karena Allah mengutus Rasululah untuk menyempurnakan akhlaq dan dien ini.

 
Karena sabda Nabi mengada adakah ibadah itu bid'ah, jadinya bid'ah dech.
Pertanyaannya, maulid nabi itu ibadah bukan?
kalau ibadah berarti bid'ah donk, kan nabi tidak memerintahkan?  Firman Allah kita taat, menerima ketetapan Rasul dan menjauhi yang dilarang kan?
 
(tarno) disini dijelaskan dulu apa arti ibadah ?
 
Rasul juga bersabda semua telah dijelaskan, berarti telah dijelaskan donk semuanya, dan pasti ada kan jawabannya? lha wong saya menemukan at least 3 diatas?
 
ada lagi:
 "Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhu berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa 'ala aalihi wasallam bersabda:"Barang siapa yang menyerupai suatu kaum maka dia termasuk bagian dari kaum tersebut"(HR. Abu Dawud dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban)
Ternyata Rasul tidak pernah merayakan ulang tahun beliau, eh malah orang Nasrani yang merayakan kelahiran yesus, apa berarti kita bukan termasuk meniru kaum nasrani karena menirunya mas Farhan?
 
(Tarno ) bagaimana dengan ini"

Dalam shohih Muslim halaman 168 juga memperkuat dalil-dalil keabsahan peringatan maulid (kelahiran) Nabi saw. yaitu mengenai puasa setiap hari Senin yang dilakukan oleh Nabi saw. Beberapa orang sahabat beliau saw. bertanya apa sesungguhnya motifasi beliau berpuasa tiap hari Senin? Beliau saw. menjawab: "Pada hari itu yakni hari Seninadalah hari kelahiranku dan hari turunnya wahyu (pertama) kepadaku".

Kata Nabi kalau kita meniru mereka kita termasuk bagian dari kaum yang kita tiru.  Memangnya mau kita dimasukkan dalam golongan orang nasrani?
Kata Allah kita harus menerima pada apa yang dilarang Rasul, ini Firman Allah kan?
 
Trus ada lagi;

Dari Abu Najih al-'Irbadh bin Syariyah, ia mengatakan, " Rasulullah memberikan nasehat kepada kami dengan satu satu nasehat yang menggetarkan hati dan membuat mata menangis karenanya. Maka kami mengatakan, 'Wahai Rasulullah, seolah-olah ini adalah nasihat orang yang akan berpisah, maka berwasiatlah kepada kami.' Beliau bersabda,'Aku wasiatkan kepada kalian agar bertaqwa kepada Allah, mendengar dan taat, meskipun yang memerintah kalian adalah seorang hamba sahaya. sesungguhnya barangsiapa yang masih hidup diantara kalian sepeninggalku, maka ia akan melihat perselisihan yang banyak. Oleh karena itu, wajib atas kaliah berpegang teguh dengan Sunnahku dan Sunnah Khulafaur Rasyidin al Mahdiyyin (para khalifah yg lurus lagi mendapat petunjuk). Gigitlah ia dengan gigi-gigi geraham. Dan hati-hatilah terhadap perkara-perkara yg diada-adakan (dalam agama), karena setiap bid-ah adalah kesesatan.'" (HR. Abu Dawud dan at Tirmidzi, dan ia mengatakan, "Hadist ini hasan shahih).

 

Nabi bersabda kita juga wajib berpegang teguh pada sunnah khulafaur Rasyidin, dan ternyata beliau beliau tidak merayakan maulid nabi.

Kita harus taat loch dengan perintah Rasul, karena Allah yang memerintah kita di 3 ayat yang saya tuliskan diatas.

Jadi kalau Rasul memerintahkan kita taat pada khulafaur rasyidin taat juga kan?

 

Kayanya cukup dulu jawaban dari saya mas Farhan, Kalau kurang silahkan ditambahi :-)

 

2010/3/1 addin <addinkesmas@gmail.com>

Mas Farhan yang baik, mungkin pertanyaannya dibalik kali ya..  Adakah dalil yang memerintahkan adanya perayaan Maulid dari AlQuran, ??

 Kalo mas Dedy yang ditanya kemungkinan ga nemu dalil yang memerintahkan adanya perayaan Maulid dari Alquran maupun Hadist, makanya mas Dedy menyampaikan bahwa Maulid itu sesuatu yang Bid'ah karena ga ada perintah dari Allah, dan tidak pernah dilakukan oleh Rasullullah Sallallahu Alaihi Wassallam maupun Kulafaur Rasyidin.

 

From: milis_iqra@googlegroups.com [mailto:milis_iqra@googlegroups.com] On Behalf Of Farhan Nabil Hawary
Sent: 25 Februari 2010 10:06
To: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: Bls: [Milis_Iqra] Perayaan Maulid Rasulullah dalam sorotan Islam

 


Mas Dedy yang dirahmati Allah SWT,

 Coba mas Dedi sodorkan pula dalilnya  dari  Al-Qur;an yang menyatakan bahwa "Perayaan Maulid Nabi adalah Bid'ah" (satu ayat saja yang mengupas tentang maulid Nabi sebagai perbuatan bid'ah).

 Wassalam,

 Farhan Nabil


--- Pada Rab, 24/2/10, Dedy Iskandar <dysar06@gmail.com> menulis:


 

 Whe~en
http://wheen.blogsome.com/

"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

[Milis_Iqra] Layanan Kesehatan Muslim Kian Berkembang di Belanda

Layanan Kesehatan Muslim Kian Berkembang di Belanda
Rabu, 03 Maret 10

http://www.alsofwah.or.id/?pilih=lihatakhbar&id=954

DEN HAAG--Fasilitas khusus untuk warga Muslim di Belanda makin banyak. Selain toko dan restoran halal, kini ada juga perawatan atau pelayanan khusus bagi Muslim yang sakit atau para lansia Muslim.

Perawatan atau pelayanan yang disebut dalam bahasa Belanda thuiszorg yang dikelola orang Belanda umumnya tidak cocok dengan orang Islam. Karena para perawat atau petugas orang Belanda, yang mendatangi rumah orang Islam tidak mengerti budaya dan agama mereka. Oleh karena itu didirikanlah thuiszorg khusus yang bernama Avicen atau Ibnu Sina.

Gagasan untuk mendirikan pelayanan khusus bagi Muslim ini dilahirkan oleh dua bersaudara asal Maroko yaitu Said dan Ali. Ketika tante mereka sakit, mereka melihat bahwa para petugas yang dikirim oleh lembaga thuiszorg Belanda yang biasa tidak bisa membantu tante mereka dengan baik. Pertama karena kendala bahasa dan kedua karena kendala budaya dan agama.

Menurut Mounia Abbadi dari Avicen Den Haag, pekerjaan Avicen adalah membantu orang yang mempunyai keterbatasan jasmani dan juga rohani untuk mengurus rumah mereka. Dalam beberapa hal Avicen malah mengambil alih sepenuhnya pekerjaan rumah tangga si klien. "Misalnya kami membuat daftar belanja yakni produk-produk apa yang harus dibeli. Selain itu petugas Avicen memberikan perawatan dan bimbingan sosial, " tambahnya.

Avicen bukan hanya di Den Haag saja, tapi merupakan organisasi nasional Belanda. Misalnya sekarang mereka telah memiliki kantor-kantor cabang di Rotterdam, Amsterdam dan Gouda. Mounia berharap jumlah kantor perwakilan mereka akan bertambah.

Meski Avicen didirikan untuk membantu para klien yang beragama Islam, tapi menurut Mounia Abbadi mereka juga terbuka bagi semua orang termasuk warga Belanda asli. Tapi klien yang terbanyak adalah imigran asal Arab terutama orang Maroko. Namun ada juga orang Tunisia dan Aljazair.

Tentu saja ada orang Turki. Dan mereka berharap bisa memperbanyak klien dari kalangan masyarakat Indonesia. Untuk itu diperlukan para perawat atau petugas asal Indonesia. "Kami berusaha agar karyawan kami beragam, sehingga mencerminkan klien kami. Jadi kami berusaha mempunyai karyawan yang sama negeri asalnya dengan klien," ujar dia.(rn/an)

 
 
 
Whe~en
http://wheen.blogsome.com/

"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

[Milis_Iqra] Orang Israel Dilarang Masuk Uni Emirat Arab

Orang Israel Dilarang Masuk Uni Emirat Arab
Selasa, 02 Maret 10

http://www.alsofwah.or.id/?pilih=lihatakhbar&id=953

Pendatang yang dicurigai sebagai "orang Israel" tidak boleh masuk ke Uni Emirat Arab (UEA), walaupun yang bersangkutan menggunakan paspor negara lain. Kebijakan itu dilakukan setelah polisi Emirat Dubai curiga bahwa intelijen Israel berperan dalam membunuh seorang aktivis Palestina dari Kelompok Hamas di wilayah mereka.

Pelarangan itu diumumkan oleh Kepala Polisi Emirat Dubai, Dahi Khalfan, Senin 1 Maret 2010. Seperti dikutip laman stasiun televisi ABC News, Khalfan mengungapkan bahwa pihaknya memiliki kemampuan dan teknologi - seperti sistem pengenal suara dan wajah - untuk mendeteksi warga Israel yang berusaha masuk Dubai, kota yang merupakan salah satu pintu masuk utama ke Uni Emirat Arab dan kini menjadi salah satu pusat keuangan dan bisnis terkemuka di dunia.

Polisi Dubai pun sudah mengantisipasi kunjungan warga Israel yang memakai paspor lain. Pasalnya, banyak warga Israel menikmati status kewarganegaraan ganda.

Namun, tidak disebutkan sampai kapan larangan itu diberlakukan. Menurut Khalfan, kebijakan itu terpaksa muncul setelah polisi curiga pada peran Israel dalam pembunuhan seorang pejabat senior Hamas, Mahmoud al Mbhouh, di kamar hotelnya di Dubai 19 Januari lalu. Sampai kini polisi Dubai mencurigai 26 orang terlibat dalam pembunuhan itu.

Polisi Dubai curiga bahwa semua tersangka bersembunyi di Israel dan sedikitnya 15 diantara mereka memakai nama palsu. Emirat Dubai pun menuduh dinas intelijen Israel, Mossad, membuat paspor palsu kepada para pembunuh untuk menunjukkan seolah-olah mereka berasal dari negara lain.

Paspor palsu itu menggunakan identitas tiga warga Australia yang tinggal di Israel. Itulah sebabnya Kepolisian Australia mengirim tim ke Israel untuk menyelidiki apakah nama tiga warga itu dicatut atau mereka memang terlibat dalam pembunuhan pejabat Hamas di Dubai.

Sementara itu, menurut harian Ha'aretz, Kementrian Luar Negeri Israel tidak yakin atas tuduhan dari Dubai. Pasalnya, Israel selama ini tidak menjalin hubungan diplomatik dengan pemerintah Uni Emirat Arab, termasuk dengan Emirat Dubai yang memiliki pengaruh besar bagi negara itu.

Kendati tidak punya hubungan diplomatik, selama ini para pebisnis Israel rutin ke Dubai untuk keperluan bisnis. Mereka tertarik menjalin hubungan dengan para pebisnis lokal di sektor infrastruktur, komunikasi, dan pertanian.(vn/an)

 
 
 
Whe~en
http://wheen.blogsome.com/

"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

[Milis_Iqra] Ringtone Al-Qur’an dan Adzan Picu Kontraversi di Kalangan Ulama Mesir

Ringtone Al-Qur'an dan Adzan Picu Kontraversi di Kalangan Ulama Mesir
Jumat, 26 Februari 10

http://www.alsofwah.or.id/?pilih=lihatakhbar&id=952

KAIRO--Penggunaan ayat al- Quran dan suara adzan sebagai ringtone menimbulkan kontraversi di kalangan ulama. Mufti Mesir, Dr Ali Gomaa, pun ikut mengungkapkan pendapatnya terkait masalah tersebut.

"Tidaklah pantas ayat-ayat Al-Qur'an atau suara adzan dijadikan sebagai ringtone atau nada sambung telepon. Keagungan dan kesucian lantunan ayat Al-Qur'an dan Adzan, tidak semestinya ditempatkan sebagai nada sambung", ungkapnya.

"Nada sambung ayat Al-Qur'an maupun suara adzan agar diganti dengan nasyid-nasyid yang berisi pujian terhadap Islam atau Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam", tambahnya.

Keagungan dan kesucian ayat Al-Qur'an maupun suara adzan, diyakininya, bisa ternoda jika harus dijadikan nada sambung. "Kita harus merefleksikan ayat-ayat Al-Qur'an dan memahami betul maknanya dan menggunakannya untuk mendekatkan diri, shalat, berdoa, dan tidak menyalahgunakannya," tutur dia seperti termuat situs Asharq Alawsath.

Jika dijadikan nada sambung, ujar dia, lantunan ayat Al-Qur'an bakal tiba-tiba terhenti saat pemilik telepon menjawab panggilan teleponnya. Hal ini, diyakininya, berpeluang untuk mendistorsi makna keseluruhan dari ayat itu. Hal serupa pun, kata dia, berlaku untuk nada sambung yang menggunakan suara adzan.

Lagi pula, imbuh dia, adzan adalah instrumen yang digunakan oleh umat Islam untuk menunjukkan waktu shalat. Saat dijadikan nada sambung, lantunan adzan itu bisa terdengar kapan saja, meski tidak di waktu shalat. Dia pun menekankan agar kata Allah harus diucapkan penuh respek, bukan sambil lalu.

Fatwa ini pun mendapat reaksi dari Dr Moahmmed Al Dessouki, pengajar hukum Islam di Universitas Kairo. Dessouki yang juga anggota Dewan Agung Urusan Islam Mesir, mengungkapkan bahwa penggunaan ayat Al-Qur'an dan adzan untuk nada sambung sebenarnya bisa menjadi pengingat. Dia lalu mengutip Surat Adhariyat ayat 55. Intinya ayat tersebut memerintahkan umat Islam untuk selalu memberi peringatan, karena peringatan itu bermanfaat bagi orang yang beriman.

Dia pun menyatakan bahwa isu soal nada sambung ayat Al-Qur'an dan suara adzan sebagai isu sekunder. Alasan bahwa lantunan ayat Al-Qur'an maupun suara adzan bisa terhenti tiba-tiba saat pemilik telepon menjawab panggilan, dinilainya, tidak cukup signifikan untuk mengeluarkan larangan tersebut.

Berbeda dengan Dessouki, Syeikh Yossef El Badri, penceramah yang juga anggota Dewan Agung Urusan Islam Mesir, mendukung fatwa tersebut. Selain karena keagungan dan kesucian, dia juga setuju dengan kekhawatiran bakal terpotongnya ayat Al-Qur'an maupun suara adzan secara tiba-tiba. (AA/an)

 
 
 
Whe~en
http://wheen.blogsome.com/

"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

[Milis_Iqra] Di Gaza, Tukang Cukur Rambut Pria Tak Memotong Rambut Wanita

Di Gaza, Tukang Cukur Rambut Pria Tak Memotong Rambut Wanita

Jumat, 05/03/2010 07:40 WIB
 

Memang begitulah seharusnya dalam Islam. Di Gaza, Hamas mengeluarkan larangan kepada para tukang cukur rambut pria untuk memotong rambut wanita di salonnya. Larangan ini berlaku sejak Kamis (4/3) kemarin dan sebagai upaya kampanye terbaru dalam melaksanakan syariat Islam.

Sejak menguasai Gaza pada 2007, Hamas telah mengambil langkah-langkah ke arah itu. Lebih karena itu, mayoritas penduduk Gaza adalah konservatif Muslim.

Tradisi Islam melarang wanita menunjukkan rambut mereka kepada laki-laki yang bukan suami atau kerabat.

Toh, larangan itu bukannya tanpa alternatif. Mohammed Fares, seorang pemilik salon yang mempekerjakan hanya perempuan, merupakan salon pertama bagi perempuan sudah muncul di Gaza sejak tahun 1950.

Fares mengatakan Hamas menghilangkan salah satu dari sisa-sisa terakhir gaya hidup liberal di Gaza yang berkembang sejak dekade yang lalu. Sebelumnya, Gaza sudah steril dari bioskop dan bar.

Namun, Hamas juga peka terhadap opini publik, dan sebagai respons terhadap kritik itu, Hamas memperbolehkan pengacara perempuan berjilbab terlibat di pengadilan. Bukti bahwa Islam selalu mengakomodasi kepentingan perempuan.

Memang ada juga beberapa suara sumbang dari penata rambut di Gaza. Mereka mengatakan bahwa larangan itu akan mempersempit rejeki mereka. Namun jumlahnya tidak sedikit. Padahal, ketika kita melaksanakan syraiat Islam, mana ada Allah swt jadi mengecilkan rejekiNya yang diberikan kepada hambanya yang bertaqwa? (sa/ynet)

 
Whe~en
http://wheen.blogsome.com/

"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

[Milis_Iqra] PRESS RELEASE : Marissa Haque: Aset Wakaf Senilai Rp 590 Triliun Tidak Produktif

~~~   From milis sebelah   ~~~
 
From: waqffund <waqffund@yahoo.com>
To: daarut-tauhiid@yahoogroups.com

Indonesia memiliki banyak aset wakaf berupa lahan yang tersebar di berbagai Indonesia. Namun aset wakaf tersebut tidak produktif karena lemahnya visi dan kemampuan para pengelola wakaf alias nazhir. Padahal nilai aset wakaf tersebut mencapai Rp 590 triliun.

Duta Waqf Fund, Marissa Haque Fawzi, mengutip sebuah studi yang dilakukan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta (2006), yang mengungkapkan jumlah unit wakaf yang terdata mencapai hampir 363 ribu bidang tanah, dengan nilai secara nominal diperkirakan mencapai Rp 590 trilyun! Ini setara dengan lebih dari 67 milyar dolar AS dengan asumsi kurs Rp 9.250/dolar.

"Paradigma yang keliru tentang wakaf menjadi kendala bagi pengelolaan wakaf di Indonesia, sehingga saat ini diperkirakan sekitar 76 persen wakaf di Indonesia tidak dikelola dengan baik"papar Marissa Haque pada Pelatihan Kewirausahaan Pengurus Masjid se-Jakarta, di Jakarta Islamic Center (JIC), Minggu, 28 Februari 2010.

Pelatihan yang dibuka oleh Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) DKI Jakarta DR Zaki Mubarak, diikuti sebanyak 200 peserta dari pengurus masjid dan majelis taklim di lima wilayah di Jakarta: Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan. Kegiatan didukung Asuransi Bumiputera Syariah dan BTN Syariah.

Marissa mengajak pengembangan ekonomi rakyat dapat dimulai dari masjid. Dengan memanfaatkan aset masjid dan sekitarnya bisa terbangun sistem ekonomi rakyat yang terintegrasi dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Di Indonesia terdapat sekitar 800 ribu masjid jami. Masjid-masjid tersebut memiliki aset lahan berupa wakaf dan memiliki dana sosial dari sodakoh, infak, dan donasi lainnya. Bila aset dan dana tersebut dikelola dengan profesional, maka dapat menjadi penggerak ekonomi rakyat.

Managing Director Waqf Fund Management, Guntur S Mahardika menjelaskan, masjid-masjid di Jakarta umumnya memiliki dana sosial (kas) dari sodakoh, infak, dan donasi mulai Rp 5 juta sampai miliaran rupiah. Bila saja diasumsikan terdapat 200 masjid yang masing-masing memiliki dana sosial Rp 5 juta, maka bila dikumpulkan diperoleh dana Rp 1 miliar. "Dana tersebut dapat digunakan untuk membangun tiga atau empat minimarket di sekitar masjid,"tuturnya.

Marissa Haque bersama Waqf Fund Management memberikan pelatihan kewirausahaan dengan tujuan agar para pengurus masjid bisa memiliki jiwa entrepreneurship, sehingga mereka mampu mengembangkan aset wakaf dan dana sosial yang dimiliki masjid tersebut. Waqf Fund mengajak para penglola wakaf untuk meningkatkan kemampuan berbisnis untuk mengembangkan aset-aset wakaf dan dana sosial.

Bila memerlukan informasi lebih lanjut dapat menghubungi: Guntur S Mahardika, 0888 163 8000, email: guntursubagja@gmail.com, www.waqffund.com


 

Whe~en
http://wheen.blogsome.com/

"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

[Milis_Iqra] Mumi Firaun - Uncorrupted Body & Al Qur'an

Rabu, 17 Desember 2008

IDENTIFIKASI AL-QUR'AN TENTANG FIR'AUN EKSODUS

oleh : Archa (swaramuslim)

Kisah nabi Musa dalam Al-Qur'an mempunyai kesamaan dengan penjelasan Bibel. Namun ada juga sejumlah perbedaan. Tulisan ini mengkaji terutama teks Al-Qur'an tentang kisah nabi Musa, Al-Qur'an dan Bibel memberikan gambaran historis yang sangat berbeda dan menggaris-bawahi perbedaan besar dalam kredibilitas historis antara Al-Qur'an dan Bibel. Perbedaan tersebut akan dikontraskan dengan fakta historis yang teruji dan implikasinya akan diperbincangkan secara mendalam.

1. Satu Fir'aun, bukan dua

Kita melihat Bibel menyatakan bahwa Fir'aun yang memerintah Mesir pada saat kelahiran nabi Musa, meninggal ketika nabi Musa berada di Midian (Keluaran 2:23, 4:10) , sekembalinya dari Midian, nabi Musa menghadap Fir'aun yang berbeda. Sebagaimana telah disimpulkan sebelumnya, dengan memperbandingkan cerita Bibel terhadap fakta historis, Fir'aun sang penindas adalah Ramses II (1279SM – 1212 SM) dan karenanya Fir'aun masa eksodus adalah anaknya Merneptah (1212SM – 1202SM). Al-Qur'an dengan sangat jelas menyebutkan hanya 'satu' Fir'aun, bukan dua. Fir'aun ini menindas Bani Israel dan kemudian mengejar mereka saat eksodus dari Mesir. Semua ayat Al-Qur'an yang relevan secara sangat jelas hanya merujuk kepada satu Fir'aun. Dalam ayat Al-Qur'an yang menuturkan kisah nabi Musa tidak ada satupun yang menyebutkan tentang naik tahtanya Fir'aun baru di Mesir.

Bukti yang pertama terdapat dalam surat al-Qashash [QS 28:2-9]. Ayat tersebut bercerita tentang kejahatan Fir'aun dan kekejaman yang dilakukan terhadap Bani Israil sebelum nabi Musa lahir. Selanjutnya diberikan perincian tentang kelahiran nabi Musa dan izin Fir'aun agar nabi Musa dibiarkan hidup. Kisah tersebut berlanjut dengan keberangkatan nabi Musa ke Midian dan kemudian eksodus dan diinformasikan bahwa kemudian Fir'aun tenggelam. Disamping itu, bagian dialog antara nabi Musa dengan Fir'aun setelah kembali dari Midian dan Fir'aun yang disebutkan dalam Al-Qur'an menjelaskan dengan gamblang bahwa dialah yang memelihara nabi Musa pada masa kanak-kanak, lihat Asy-Syu'ara [QS 26:18-22].

Indikasi yang lain tentang adanya satu Fir'aun adalah surat Asy-Syu'ara [QS 26:10-16] dan al-Qashash [QS 28:32-35]. Berbeda dengan Bibel yang menggambarkan sama sekali tidak ada ketakutan nabi Musa untuk kembali ke Mesir karena Fir'aun sudah mati (Keluaran 4:19) Al-Qur'an menyatakan tegas bahwa ketika pertama kali diperintahkan Allah agar pergi ke Fir'aun, nabi Musa menunjukkan kekhawatirannya tentang misi ini, karena telah membunuh salah seorang kaum Fir'aun dan sebelumnya telah melarikan diri beberapa tahun. Jelaslah bahwa Al-Qur'an berbicara tentang satu Fir'aun yang berkuasa di Mesir sejak kelahiran nabi Musa sampai tenggelam di laut setelah eksodus Bani Israil.

2. Fir'aun yang lama memerintah

Fakta bahwa Al-Qur'an berbicara tentang satu Fir'aun yang memerintah Mesir sebelum kelahiran nabi Musa hingga eksodus – jika kita kombinasikan dengan perincian lain Al-Qur'an tentang kisah nabi Musa – mendorong suatu kesimpulan yang sangat penting tentang lama kekuasaan Fir'aun ini, dan juga identitasnya. Mengingat bahwa nabi Musa lahir ketika Fir'aun sudah berkuasa dan Fir'aun meninggal dalam pengejarannya terhadap nabi Musa, lama kekuasaan Fir'aun dapat dikalkulasikan dengan menjumlahkan semua ini : (1) lama kekuasaan Fir'aun sebelum nabi Musa lahir (2) usia nabi Musa ketika meninggalkan Mesir menuju Midian (3) lama nabi Musa tinggal di Midian (4) lama nabi Musa tinggal di Mesir setelah kembali dari Midian.

Pertama, Al-Qur'an tidan menyatakan pada tahun keberapa kekuasaan Fir'aun ketika nabi Musa lahir, maka kita hanya bisa membuat perkiraan minimal lama kekuasaan raja tersebut. Kedua, Kesimpulan berapa lama nabi Musa tinggal di Mesir sebelum pergi ke Midian dapat ditarik dari surat al-Qashash [QS 28:14] yang memuat kata 'lammaa balagha asyuddahu' yang diartikan secara harfiah 'ketika dia mencapai kekuatan penuhnya'. Variasi ungkapan ini ditemukan dalam 8 ayat Al-Qur'an dan penafsiranpun beragam. Sebagian mufassir mengartikan 'sampai masa pubertas', sedangkan sebagian lain menyatakan 'sampai usia yang lebih tua, 60 tahun'. (Setelah membahas panjang-lebar soal ini dengan mengkaitkan kepada kedelapan ayat tersebut, [QS 6:152], [QS 17:34], [QS 4:6] dan [QS 18:82] tentang kematangan usia pada anak yatim, serta ayat lainnya seperti [QS 22:5], [QS 46:15], juga terkait dengan usia dewasa dari nabi Yusuf [QS 12:19-24], maka disimpulkan bahwa usia 22 tahun adalah dugaan yang dapat diandalkan tentang usia nabi Musa ketika pergi ke Midian.

Ketiga, selama di Midian disebutkan secara eksplisit dalam surat al-Qashash [QS 28:27-29], ayat tersebut menyatakan bahwa nabi Musa langsung meninggalkan Midian setelah terpenuhi kontrak yang telah disepakati dengan mertuanya, namun Al-Qur'an tidak menyebutkan pasti apakah delapan atau sepuluh tahun. Oleh karena itu kita memperkirakan rentang waktu tersebut. Kalkulasi tersebut membuahkan kesimpulan bahwa ketika nabi Musa pertama kali diajak bicara oleh Allah dan kembali ke Mesir, beliau berusia sekitar 28 – 32 tahun. Keempat, lamanya waktu nabi Musa tinggal di Mesir setelah kembali dari Midian, Al-Qur'an mengisyaratkan adanya periode yang agak lama. Indikasinya terdapat dalam surat al-A'raf [QS 7:129] tentang keluhan Bani Israil yang menyatakan bahwa mereka ditindas setelah nabi Musa menyampaikan risalah dan nabi Musa menasehati mereka agar bersabar. Indikasi yang lain menyebutkan soal adanya 'kekeringan' yang menunjuk periode beberapa tahun, bahkan dalam tahun-tahun berurutan seperti dalam surat al-A'raf [QS 7:131]. Karena itu, pemukiman kedua nabi Musa di Mesir diperkirakan berlangsung selama 8 – 10 tahun.

Berdasarkan analisa diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Fir'aun yang hidup di jaman nabi Musa sekurang-kurangnya telah berkuasa sangat lama, yaitu sekitar 36-40 tahun, ini merupakan penafsiran yang sangat rendah, karena belum menghitung berapa tahun Fir'aun tersebut telah memerintah sampai ketika nabi Musa lahir. Kesimpulan ini memiliki potensi yang sangat penting dalam mengidentifikasikan Fir'aun ini karena hanya sedikit Fir'aun yang berkuasa selama itu sepanjang sejarah Mesir. Bahkan pada paruh kedua milenium kedua SM – yang disepakati semua peneliti sebagai periode terjadinya eksodus – hanya ada 2 Fir'aun yang memerintah lebih dari 40 tahun, mereka adalah Tuthmosis III (1504SM – 1450SM) dan Ramses II (1279SM – 1212SM). Dari kedua Fir'aun tersebut hanyalah Ramses II yang terlihat sesuai indikasi yang disampaikan Al-Qur'an, karena Tuthmosis III secara faktual baru memerintah setelah ibu-tirinya meninggal pada tahun 1483SM sehingga Fir'aun ini mutlak berkuasa hanya selama 33 tahun dan karenanya bukan Fir'aun yang dibicarakan dalam Al-Qur'an.

3. Fir'aun 'pemilik autad'

Al-Qur'an memberikan deskripsi unik lainnya tentang Fir'aun yang terbukti dapat diberikan kepada Ramses II, dengan menyebutnya sebagai 'dzii al-autad' terdapat dalam surat Shaad [QS 38:10-13] dan surat al-Fajr [QS 89:6:13]. Para mufassir mempunyai perbedaan pendapat tentang kata 'autad' – jamak dari kata 'watad'. Sebagian menafsirkan sebagai 'kekuasaan dan kekejaman yang luar biasa' karena Fir'aun adalah seorang tiran yang kejam, sebagian yang lain menafsirkan sebagai 'prajurit' karena dia memiliki tentara yang banyak. Namun pendapat yang lebih banyak disepakati adalah bahwa sebutan tersebut berarti 'pasak' atau 'paku' besar yang dipergunakan Fir'aun untuk menyiksa orang ketika mereka berpindah kepada agama nabi Musa, seperti yang terdapat dalam surat Thaaha [QS 20: 70-71], Asy-Syu'ara [QS 26:46-49], dan al-A'raaf [QS 7:120-124]. Kata 'autad' sendiri dalam bahasa Arab mempunyai beberapa makna seperti ; kekerasan, kekuasaan, tiang dan bangunan yang aman atau bangunan yang tinggi. Penulis buku ini mengajukan pendapat yang menarik dengan memperbandingkan kata 'autad' yang terkait dengan gunung-gunung (dalam Al-Qur'an disebut 'rawaasii' dan 'jibaal' ). Ketika Al-Qur'an membahas tentang peranan gunung yang menstabilkan bumi, Al-Qur'an menyebut kata 'rawaasii', sedangkan kata 'autad' dipergunakan dalam konteks kata 'jibaal'. Perbedaan menarik antara penggunaan kedua kata itu dan perbedaan konteks penggunaan keduanya mengantar penulis buku ini menyatakan bahwa 'autad' bermakna 'bangunan-bangunan'.

Sebenarnya penafsiran kata 'autad' sebagai 'bangunan-bangunan' sesuai dengan konteks ayatnya, yaitu surat al-Fajr [QS 89:6-13] yang mensejajarkan '
Fir'aun pemilik autad dengan kaum Aad yang mempunyai 'bangunan-bangunan yangh tinggi' dan kaum Tsamud yang 'memotong batu di lembah' untuk membangun rumah-rumah mereka.

Pilihan Al-Qur'an menggambarkan Fir'an sebagai 'pemilik bangunan' sangatlah tepat. Hal ini yang membedakan Ramses II dengan Fir'aun yang lain. Fir'aun ini menjalankan proyek pembangunan lebih banyak ketimbang Fir'aun yang lain sepanjang sejarah Mesir. Dia membangun patung-patung dan kuil-kuil besar di seluruh Mesir. "Sebagai pembangun monumen", tegas Clayton. "Ramses II paling terkenal diantara seluruh Fir'aun Mesir. Meskipun Khufu telah menciptakan Piramida raksasa, tangan Ramses II menjangkau seluruh negeri. Tentang Ramses II ini, Clayton selanjutnya menyatakan :

"Prestasi pembangunan laksana Hercules. Dia membangun kuil-kuil besar di Karnak dan Luxor, menyempurnakan kuil-kuil makam ayahnya, Seti, di Gourna (Thebes) dan juga kuil Abydos, da membangun kuilnya sendiri didekat Abydos. Di tepi barat Thebes. Dia membangun makam-makam raksasa, Ramesseum. Prasasti pada galian batu di Gebel el-Silsila mencatat setidaknya 3.000 pekerja yang dipekerjakan disana untuk memecah batu yang diperlukan untuk Ramesseum. Kuil-makam penting lainnya berdiri di Nubia di Beit el-Wali, Gerf Hussein, Wadi es-Sebua, Derr dan bahkan sampai menjangkau daerah paling selatan. Napata". (Clayton, P.A – 1994 – Chronicle of the Pharaohs: The Reign-By-Reign Record of the Rules and Dysnaties of Ancient Egypt)

Mengomentari obsesi luar biasa Fir'aun dengan bangunan ini, Kitchen (dalam buku 'Pharaoh Triumphant; The Life and Times of Ramesses II King of Egypt' ) mengatakan :"dia ingin berkarya tidak hanya pada skala kebesaran – saksikanlah Ramesseum, Luxor, Abu Simbel dan kemegahan Pi-Raamses yang sekarang telah lenyap – tetapi juga berbagai bidang seluas mungkin". Kitchen menyatakan bahwa :"bisa dipastikan untuk karyanya yang berupa bangunan untuk dewa-dewa di seluruh Mesir dan Nubia, Ramses II melampaui tidak hanya Dinasti ke-18, tetapi juga semua periode dalam sejarah Mesir".

Dengan demikian dapat dilihat secara jelas mengapa Al-Qur'an memilih menyebut Ramses II dengan 'Fir'aun pemilik autad'.

4. Fir'aun yang dimumikan

Baik Al-Qur'an maupun Bibel menyatakan dengan tegas bahwa Fir'aun pada masa nabi Musa tewas tenggelam ketika berupaya mengejar nabi Musa dan bani Israil (Keluaran 14). Namun Bibel tidak secara eksplisit manyatakan bahwa jasad Fir'aun tersebut ditemukan orang. Ini terlihat bagaimana reaksi para sarjana Bibel ketika mumi Merneptah (yang dikalim merupakan Fir'aun eksodus yang berbeda dengan Fir'aun Ramses II ketika nabi Musa lahir) tidak ditemukan baik didalam makamnya di Lembah Raja-Raja maupun ditempat penyimpanan mumi-mumi kerajaan yang ditemukan tahun 1881 di dekat Deir el-Bahari di Thebes. Mereka mengklaim bahwa Merneptah pastilah Fir'aun eksodus yang telah tenggelam di laut sehingga jasadnya tidak ditemukan. Namun klaim ini terpaksa dikoreksi pada tahun 1898 ketika mumi Merneptah ditemukan ditempat penyimpanan mumi kerajaan yang tersembunyi di makam Amenhotep II di Lembah Raja-Raja bersama 15 mumi lainnya (Clayton 1994: hal 158). Menarik untuk ditunjukkan bahwa keyakinan yang didasari pada Bibel bahwa Merneptah adala Fir'aun pada masa eksodus – dikombinasikan dengan fakta bahwa penyelidikan terhadap muminya menunjukkan lapisan tebal garam pada kulitnya – dinyatakan sebagian sarjana Bibel sebagai bukti bahwa dialah Fir'aun masa eksodus yang lenyap dilaut. Namun sebenarnya, ini adalah akibat dari pembalseman (Harris dan Weeks : X-raying the Pharaohs).

Al-Qur'an, disisi lain, disamping menekankan dalam sejumlah ayat bahwa Fir'aun dan para tentaranya tenggelam, menjelaskan bahwa jasad Fir'aun yang tenggelam itu diselamatkan sebagai tanda bagi manusia, pada surat Yunus [QS 10:90-92]. Pernyataan Al-Qur'an tersebut sejalan dengan fakata bahwa jasad Ramses II masih ada dalam bentuk yang telah dimumikan. Mumi Ramses II ditemukan pada tahun 1881 diantara 40 mumi yang terpelihara di tempat penyimpanan dekat Deir el -Bahari di Thebes. Buccaile (The Bible, the Quran and Science: The Holy Scripture Examined in the Light of Modern Knowledge) menunjukkan dengan tepat, pada saat pewahyuan Al-Qur'an, keberadaan mumi-mumi ini tidak diketahui sama sekali.

Ada juga hal penting yang harus ditegaskan, bahwa Allah banyak menyebut dalam Al-Qur'an tentang orang ataupun kaum yang Dia hukum sebagai pelajaran bagi manusia, hanya dalam kasus Fir'aun inilah Allah menyatakan bahwa Dia akan menyelamatkan jasad-nya dan menjadikan sebagai peringatan bagi manusia. Fakta menarik lainnya adalah Allah menyatakan Dia akan menyelamatkan jasad Fir'aun untuk dijadikan sebagai tanda bagi mereka yang datang 'sesudah' Fir'aun dan Dia tidak membatasi pernyataan tersebut hanya untuk orang-orang Mesir dan/atau mereka yang hidup pada masa itu saja. Mumi Ramses II hingga kini masih bisa dilihat orang yang datang dari mana saja. Sekarang mumi tersebut terpelihara di Museum Mesir di Kairo.

Dari buku :
Sejarah Bangsa Israel dalam Bibel dan Al-Qur'an, Sebuah Penelitian Islamic Archeology.
Pengarang : Dr. Louay Fatoohi dan Prof. Shetha al-Dargazelli

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

[Milis_Iqra] Tabligh Akbar di Masjid Raya Bogor insya Alloh tgl 7 Maret 2010

~~~   From milis sebelah   ~~~

From: Bukit Adhinugraha <bukit_adhinugraha@yahoo.co.id>
To: Milis As Sunnah assunnah@yahoogroups.com
 
Assalamu alaikum Warohmatullohi Wabarokatuhu

Hadirilah tabligh akbar dan bedah buku : KONSEKUENSI CINTA KEPADA NABI MUHAMMAD Shalallahu Alaihi Wasallam

bersama USTADZ YAZID bin ABDUL QADIR JAWAS hafidzahullohu

Insya Alloh pada hari: AHAD, 7 MARET 2010 M / 21 RABIUL AWAL 1431 H

Jam 09.00 - 12.00 WIB (harap hadir 30 menit sebelumnya)

MASJID RAYA BOGOR, Jln Pajajaran, samping terminal bis Baranang Siang

Acara terbuka untuk kaum muslimin dan muslimah, diharapkan dengan tetap menjaga adab majlis ilmu. Silakan ajak kerabat anda!

Layanan info: 0818 0828 4414, 0857 8033 3469, 0852 1885 5004

Acara ini kerja sama antara DKM Masjid Raya Bogor dengan Masjid Imam Ahmad bin Hanbal Bogor

Semoga kita dimudahkan Alloh untuk ittiba kepada Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam sebagai wujud konsekuensi cinta kepada beliau.

Jazakumullohu khoiron
Akhukum Abu Abdirrahman Bukit
 

 
Whe~en
http://wheen.blogsome.com/

"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

[Milis_Iqra] Bid'ah Dan Niat Baik

~~~   From milis sebelah   ~~~

From: Abu Abdillah <abdullah_abu@hotmail.com>
To: assunnah assunnah assunnah@yahoogroups.com

BID'AH DAN NIAT BAIK
Oleh  :  Syaikh Ali bin Hasan Al-Halabi Al-Atsari
http://www.almanhaj.or.id/content/2135/slash/0

Ketika sebagian orang melakukan bid'ah, mereka beralasan bahwa amal
mereka dilakukan dengan niat yang baik, tidak bertujuan melawan
syari'at, tidak mempunyai pikiran untuk mengoreksi agama, dan tidak
terbersit dalam hati untuk melakukan bid'ah ! Bahkan sebagian mereka
berdalil dengan hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.

"Artinya : Sesungguhnya segala amal tergantung pada niat" [Muttafaq Alaihi]

Untuk membentangkan sejauh mana tingkat kebenaran cara mereka
menyimpulkan dalil dan beberapa alasan yang mereka kemukakan tersebut,
kami kemukakan bahwa kewajiban seorang muslim yang ingin mengetahui
kebenaran yang sampai kepadanya serta hendak mengamalkannya adalah
tidak boleh menggunakan sebagian dalil hadits dengan meninggalkan
sebagian yang lain. Tetapi yang wajib dia lakukan adalah memperhatiakn
semua dalil secara umum hingga hukumnya lebih dekat kepada kebenaran
dan jauh dari kesalahan. Demikianlah yang harus dilakukan bila dia
termasuk orang yang mempunyai keahlian dalam menyimpulkan dalil.

Tetapi bila dia orang awam atau pandai dalam keilmuan kontemporer yang
bukan ilmu-ilmu syari'at, maka dia tidak boleh coba-coba memasuki
kepadanya, seperti kata pepatah : "Ini bukan sarangmu maka berjalanlah
kamu!".

Adapun yang benar dalam masalah yang penting ini, bahwa sabda Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam. "Sesunnguhnya segala amal tergantung
pada niat" adalah sebagai penjelasan tentang salah satu dari dua pilar
dasar setiap amal, yaitu ikhlas dalam beramal dan jujur dalam batinnya
sehingga yang selain Allah tidak meretas ke dalamnya.

Adapun pilar kedua adalah, bahwa setiap amal harus sesuai Sunnah Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam, seperti dijelaskan dalam hadits,
"Barangsiapa yang mengerjakan suatu amal yang tidak ada keterangannya
dari kami maka dia tertolak". Dan demikian itulah kebenaran yang
dituntut setiap orang untuk merealisasikan dalam setiap pekerjaan dan
ucapannya.

Atas dasar ini, maka kedua hadits yang agung tersebut adalah sebagai
pedoman agama, baik yang pokok maupun cabang, juga yang lahir dan yang
batin. Dimana hadits : "Sesungguhnya segala amal tergantung pada niat"
sebagai timbangan amal yang batin. Sedangkan hadits "Barangsiapa yang
mengerjakan suatu amal yang tidak ada keterangannya dari kami maka dia
tertolak" sebagai tolak ukur lahiriah setiap amal.

Dengan demikian, maka kedua hadits tersebut memberikan pengertian,
bahwa setiap amal yang benar adalah bila dilakukan dengan ikhlas karena
Allah dan mengikuti Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, yang
keduanya merupakan syarat setiap ucapan dan amal yang lahir maupun yang
batin.

Oleh karena itu, siapa yang ikhlas dalam setiap amalnya karena Allah
dan sesuai sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi was allam, maka
amalnya diterima, dan siapa yang tidak memenuhi dua hal tersebut atau
salah satunya maka amalnya tertolak. [1]

Dan demikian itulah yang dinyatakan oleh Fudhail bin Iyadh ketika
menafsirkan firman Allah : "Supaya Dia menguji kamu, siapa diantara
kamu yang lebih baik amalnya" [2] Beliau berkata, 'Maksudnya, dia
ikhlas dan benar dalam melakukannya. Sebab amal yang dilakukan dengan
ikhlas tetapi tidak benar maka tidak akan diterima. Dan jika dia benar,
tetapi tidak ikhlas maka amalnya juga tidak diterima. Adapun amal yang
ikhlas adalah amal yang dilakukan karena Allah, sedang amal yang benar
adalah bila dia sesuai dengan Sunnah Rasulullah" [3]

Al-Alamah Ibnul Qayyim berkata [4], "Sebagian ulama salaf berkata,
"Tidaklah suatu pekerjaan meskipun kecil melainkan dibentangkan
kepadanya dua catatan. Mengapa dan bagaimana ? Yakni, mengapa kamu
melakukan dan bagaimana kamu melakukan ?

Pertanyaan pertama tentang alasan dan dorongan melakukan pekerjaan.
Apakah karena ada interes tertentu dan tujuan dari berbagai tujuan
dunia seperti ingin dipuji manusia atau takut kecaman mereka, atau
ingin mendapatkan sesuatu yang dicintai secara cepat, atau
menghindarkan sesuatu yang tidak disukai dengan cepat ? Ataukah yang
mendorong melakukan pekerjaan itu karena untuk pengabdian kepada Allah
dan mencari kecintaan-Nya serta untuk mendekatkan diri kepada Allah
Subhanahu wa Ta'ala ?

Artinya, pertanyaan pertama adalah, apakah kamu mengerjakan amal karena
Allah, ataukah karena kepentingan diri sendiri dan hawa nafsu?

Adapun pertanyaan kedua tentang mengikuti Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam dalam pengabdian itu. Artinya, apakah amal yang
dikerjakan sesuai syari'at Allah yang disampaikan Rasul-Nya? Ataukah
pekerjaan itu tidak disyari'atkan Allah dan tidak diridhai-Nya?

Pertanyaan pertama berkaitan dengan ikhlas ketika beramal, sedangkan
yang kedua tentang mengikuti Sunnah. Sebab Allah tidak akan menerima
amal kecuali memenuhi kedua syarat tersebut. Maka agar selamat dari
pertanyaan pertama adalah dengan memurnikan keikhlasan. Sedang agar
selamat dari pertanyaan kedua adalah dengan mengikuti Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam mengerjakan setiap amal. Jadi amal
yang diterima adalah bila hatinya selamat dari keinginan yang
bertentangan dengan ikhlas dan juga selamat dari hawa nafsu yang
kontradiksi dengan mengikuti Sunnah".

Ibnu Katsir dalam tafsirnya (I/231) berkata, "Sesungguhnya amal yang di
terima harus memenuhi dua syarat. Pertama, ikhlas karena Allah. Kedua,
benar dan sesuai syari'at. Jika dilakukan dengna ikhlas, tetapi tidak
benar, maka tidak akan diterima".

Pernyataan itu dikuatkan dan dijelaskan oleh Ibnu Ajlan, ia berkata,
"Amal tidak dikatakan baik kecuali dengan tiga kriteria : takwa kepada
Allah, niat baik dan tepat (sesuai sunnah)" [5]

Kesimpulannya, bahwa sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallamn,
"Sesungguhnya segala amal tergantung pada niat" itu maksudnya, bahwa
segala amal dapat berhasil tergantung pada niatnya. Ini adalah perintah
untuk ikhlas dan mendatangkan niat dalam segala amal yang akan
dilakukan oleh seseorang dengan sengaja, itulah yang menjadi sebab
adanya amal dan pelaksanaannya. [6]

Atas dasar ini, maka seseorang tidak dibenarkan sama sekali menggunakan
hadits tersebut sebagai dalil pembenaran amal yang batil dan bid'ah
karena semata-mata niat baik orang yang melakukannya!

Dan penjelasan yang lain adalah, bahwa hadits tersebut sebagai dalil
atas kebenaran amal dan keikhlasan ketika melakukannya, yaitu dengan
pengertian, "Sesungguhnya segala amal yang shalih adalah dengan niat
yang shalih"

Pemahaman seperti ini sepenuhnya tepat dengan kaidah ilmiah dalam hal mengetahui ibadah dan hal-hal yang membatalkannya.

Dan diantara yang menguatkan bahwa diterimanya amal bukan hanya karena
niat baik orang yang melakukannya saja, tetapi harus pula sesuai dengan
Sunnah adalah hadits sebagai berikut.

"Artinya : Bahwa seseorang berkata kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa
sallam : "Apa yang Allah kehendaki dan apa yang engkau kehendaki". Maka
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata kepadanya, "Apakah kamu
menjadikan aku sebagai tandingan bagi Allah? Tetapi katakanlah : "Apa
yang dikehendaki Allah semata" [7]

Niat baik dan keikhlasan hati sahabat yang agung ini tidak diragukan.
Tetapi ketika ucapan yang keluar darinya bertolak belakang dengan
manhaj Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam akidah dan bertutur
kata, maka Rasulullah mengingkari seraya mengingatkan kesalahannya dan
menjelaskan yang benar tanpa melihat niatnya yang baik.

Hadits tersebut [8] adalah pokok dalil dalam sub kajian ini.

[Disalin dari kitab Ilmu Ushul Al-Fiqh Al-Bida' Dirasah Taklimiyah
Muhimmah Fi Ilmi Ushul Fiqh, edisi Indonesia Membedah Akar
Bid'ah,Penulis Syaikh Ali Hasan Ali Abdul Hamid Al-Halabi Al-Atsari,
Penerjemah Asmuni Solihan Zamakhsyari, Penerbit Pustaka Al-Kautsar]
__________
Footnote
[1]. Bahjah Qulub Al-Abrar : 10 Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa'di
[2]. Al-Mulk : 2
[3]. Hilyatu Auliya : VIII/95, Abu Nu'aim. Dan lihat Tafsir Al-Baghawi
V/419, Jami'ul Al-Ulum wal Hikam : 10 dan Madarij As-Salikin I/83
[4]. Mawarid Al-Aman Al-Muntaqa min Ighatshah Al-Lahfan : 35
[5]. Jami Al-Ulum wal Hikam : 10
[6]. Lihat Fathul bari : I/13 dan Umdah Al-Qari : I/25
[7]. Hadits hasan, lihat takhrijnya dalam risalah saya : At-tasfiyah wat-tarbiyyah : 61
[8]. Dan hadist lain yang seperti itu masih banyak.
_____________________________________________________________


Whe~en
http://wheen.blogsome.com/

"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

[Milis_Iqra] Antara Adat Dan Ibadah

~~   From milis  sebelah   ~~

---------- Forwarded message ----------
From: Abu Abdillah <abdullah_abu@hotmail.com>
To: assunnah assunnah assunnah@yahoogroups.com

ANTARA ADAT DAN IBADAH
Oleh  :  Syaikh Ali bin Hasan Al-Halabi Al-Atsari
http://www.almanhaj.or.id/content/2136/slash/0

Ini adalah sub kajian yang sangat penting yang membantah anggapan orang
yang dangkal akal dan ilmunya, jika bid'ah atau ibadah yang mereka buat
diingkari dan dikritik, sedang mereka mengira melakukan kebaikan, maka
mereka menjawab : "Demikian ini bid'ah ! Kalau begitu, mobil bid'ah,
listrik bid'ah, dan jam bid'ah!"

Sebagian orang yang memperoleh sedikit dari ilmu fiqih terkadang merasa
lebih pandai daripada ulama Ahli Sunnah dan orang-orang yang mengikuti
As-Sunnah dengan mengatakan kepada mereka sebagai pengingkaran atas
teguran mereka yang mengatakan bahwa amal yang baru yang dia lakukan
itu bid'ah seraya dia menyatakan bahwa "asal segala sesuatu adalah
diperbolehkan".

Ungkapan seperti itu tidak keluar dari mereka melainkan karena
kebodohannya tentang kaidah pembedaan antara adat dan ibadah.
Sesungguhnya kaidah terseubut berkisar pada dua hadits.

Pertama  : Sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.

"Artinya : Barangsiapa melakukan hal yang baru dalam urusan (agama)
kami ini yang tidak ada di dalamnya, maka amal itu tertolak".

Hadits ini telah disebutkan takhrij dan syarahnya secara panjang lebar.

Kedua : Sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam peristiwa penyilangan serbuk sari kurma yang sangat masyhur.

"Artinya : Kamu lebih mengetahui tentang berbagai urusan duniamu"

Hadits ini terdapat dalam Shahih Muslim (1366) dimasukkan ke dalam bab
dengan judul : "Bab Wajib Mengikuti Perkataan Nabi Shallallahu Alaihi
Wa Sallam Dalam Masalah Syari'at Dan Yang Disebutkan Nabi Shallallahu
'Alaihi Wa Sallam Tentang Kehidupan Dunia Berdasarkan Pendapat", dan
ini merupakan penyusunan bab yang sangat cermat

Atas dasar ini maka sesungguhnya penghalalan dan pengharaman, penentuan
syari'at, bentuk-bentuk ibadah dan penjelasan jumlah, cara dan
waktu-waktunya, serta meletakkan kaidah-kaidah umum dalam muamalah
adalah hanya hak Allah dan Rasul-Nya dan tidak ada hak bagi ulil amri
[1] di dalamnya. Sedangkan kita dan mereka dalam hal tersebut adalah
sama. Maka kita tidak boleh merujuk kepada mereka jika terjadi
perselisihan. Tetapi kita harus mengembalikan semua itu kepada Allah
dan Rasul-Nya.

Adapun tentang bentuk-bentuk urusan dunia maka mereka lebih mengetahui
daripada kita. Seperti para ahli pertanian lebih mengetahui tentang apa
yang lebih maslahat dalam mengembangkan pertanian. Maka jika mereka
mengeluarkan keputusan yang berkaitan dengan pertanian, umat wajib
mentaatinya dalam hal tersebut. Para ahli perdagangan ditaati dalam
hal-hal yang berkaitan dengan urusan perdagangan.

Sesungguhnya mengembalikan sesuatu kepada orang-orang yang berwenang
dalam kemaslahatan umum adalah seperti merujuk kepada dokter dalam
mengetahui makanan yang berbahaya untuk dihindari dan yang bermanfaat
darinya untuk dijadikan santapan. Ini tidak berarti bahwa dokter adalah
yang menghalalkan makanan yang manfaat atau mengharamkan makanan yang
mudharat. Tetapi sesungguhnya dokter hanya sebatas sebagai pembimbing
sedang yang menghalalkan dan mengharamkan adalah yang menentukan
syari'at (Allah dan Rsul-Nya), firmanNya.

"Artinya : Dan menghalalkan bagi mereka segala hal yang baik dan
mengharamkan bagi mereka segala hal yang buruk" [Al-Araf : 157] [2].

Dengan demikian anda mengetahui bahwa setiap bid'ah dalam agama adalah
sesat dan tertolak. Adapun bid'ah dalam masalah dunia maka tiada
larangan di dalamnya selama tidak bertentangan dengan landasan yang
telah ditetapkan dalam agama [3]. Jadi, Allah membolehkan anda membuat
apa yang anda mau dalam urusan dunia dan cara berproduksi yang anda
mau. Tetapi anda harus memperhatikan kaidah keadilan dan menangkal
bentuk-bentuk mafsadah serta mendatangkan bentuk-bentuk maslahat." [4]

Adapun kaidah dalam hal ini menurut ulama sebagaimana dikatakan Ibnu
Taimiyah [5] adalah : "Sesungguhnya amal-amal manusia terbagi kepada :
Pertama, ibadah yang mereka jadikan sebagai agama, yang bermanfaat bagi
mereka di akhirat atau bermanfaat di dunia dan akhirat. Kedua, adat
yang bermanfaat dalam kehidupan mereka. Adapun kaidah dalam hukum
adalah asal dalam bentuk-bentuk ibadah tidak disyari'atkan kecuali apa
yang telah disyariatkan Allah. Sedangkan hukum asal dalam adat [6]
adalah tidak dilarang kecuali apa yang dilarang Allah".

Dari keterangan diatas tampak dengan jelas bahwa tidak ada bid'ah dalam
masalah adat, produksi dan segala sarana kehidupan umum".

Hal tersebut sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Mahmud Syaltut dalam
kitabnya yang sangat bagus, Al-Bid'ah Asabbuha wa Madharruha (hal. 12
–dengan tahqiq saya), dan saya telah mengomentarinya sebagai berikut,
"Hal-hal tersebut tiada kaitannya dengan hakikat ibadah. Tetapi hal
tersebut harus diperhatikan dari sisi dasarnya, apakah dia bertentangan
dengan hukum-hukum syari'at ataukah masuk di dalamnya".

Di sini terdapat keterangan yang sangat cermat yang diisyaratkan oleh
Imam Syathibi dalam kajian yang panjang dalam Al-I'tisham (II/73-98)
yang pada bagian akhirnya disebutkan, "Sesungguhnya hal-hal yang
berkaitan dengan adat jika dilihat dari sisi adatnya, maka tidak ada
bid'ah di dalamnya. Tetapi jika adat dijadikan sebagai ibadah atau
diletakkan pada tempat ibadah maka ia menjadi bid'ah".

Dengan demikian maka "tidak setiap yang belum ada pada masa Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam dan juga belum ada pada masa Khulafa
Rasyidin dinamakan bid'ah. Sebab setiap ilmu yang baru dan bermanfaat
bagi manusia wajib dipelajari oleh sebagian kaum muslimin agar menjadi
kekuatan mereka dan dapat meningkatkan eksistensi umat Islam.

Sesungguhnya bid'ah adalah sesuatu yang baru dibuat oleh manusia dalam
bentuk-bentuk ibadah saja. Sedangkan yang bukan dalam masalah ibadah
dan tidak bertentangan dengan kaidah-kaidah syari'at maka bukan bid'ah
sama sekali" [7]

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Al-Qawa'id An-Nuraniyah Al-Fiqhiyah
(hal. 22) berkata, " Adapun adat adalah sesuatu yang bisa dilakukan
manusia dalam urusan dunia yang berkaitan dengan kebutuhan mereka, dan
hukum asal pada masalah tersebut adalah tidak terlarang. Maka tidak
boleh ada yang dilarang kecuali apa yang dilarang Allah. Karena
sesungguhnya memerintah dan melarang adalah hak prerogratif Allah. Maka
ibadah harus berdasarkan perintah. Lalu bagaimana sesuatu yang tidak
diperintahkan di hukumi sebagai hal yang dilarang?

Oleh karena itu, Imam Ahmad dan ulama fiqh ahli hadits lainnya
mengatakan, bahwa hukum asal dalam ibadah adalah tauqifi (berdasarkan
dalil). Maka, ibadah tidak disyariatkan kecuali dengan ketentuan Allah,
sedang jika tidak ada ketentuan dari-Nya maka pelakunya termasuk orang
dalam firman Allah.

"Artinya : Apakah mereka mempunyai para sekutu yang mensyari'atkan
untuk mereka agama yang tidak dizinkan Allah?" [Asy-Syuraa : 21]

Sedangkan hukum asal dalam masalah adat adalah dimaafkan (boleh). Maka, tidak boleh dilarang kecuali yang diharamkan Allah.

"Artinya : Katakanlah. Terangkanlah kepadaku tentang rezki yang
diturunkan Allah kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya haram dan
(sebagiannya) halal. 'Katakanlah, 'Apakah Allah telah memberikan izin
kepadamu (tentang ini) ataukah kamu mengada-adakan saja terhadap
Allah?" [Yunus : 59]

Ini adalah kaidah besar yang sangat berguna. [8]

Yusuf Al-Qaradhawi dalam Al-Halal wal Haram fil Islam (hal.21)berkata,
"Adapun adat dan muamalah, maka bukan Allah pencetusnya, tetapi
manusialah yang mencetuskan dan berinteraksi dengannya, sedang Allah
datang membetulkan, meluruskan dan membina serta menetapkannya pada
suatu waktu dalam hal-hal yang tidak mendung mafsadat dan mudharat".

Dengan mengetahui kaidah ini [9], maka akan tampak cara menetapkan
hukum-hukum terhadap berbagai kejadian baru, sehingga tidak akan
berbaur antara adat dan ibadah dan tidak ada kesamaran bid'ah dengan
penemuan-penemuan baru pada masa sekarang. Dimana masing-masing
mempunyai bentuk sendiri-sendiri dan masing-masing ada hukumnya secara
mandiri.

[Disalin dari kitab Ilmu Ushul Al-Fiqh Al-Bida' Dirasah Taklimiyah
Muhimmah Fi Ilmi Ushul Fiqh, edisi Indonesia Membedah Akar
Bid'ah,Penulis Syaikh Ali Hasan Ali Abdul Hamid Al-Halabi Al-Atsari,
Penerjemah Asmuni Solihan Zamakhsyari, Penerbit Pustaka Al-Kautsar]
__________
Foote Note
[1]. Maksudnya ulama dan umara
[2]. Ushul fil Bida' was Sunan : 94
[3]. Ini batasan yang sangat penting, maka hendaklah selalu mengingatnya!
[4]. Ushul fil Bida' was Sunan : 106
[5]. Al-Iqtidha II/582
[6]. Lihat Al-I'tiham I/37 oleh Asy-Syatibi.
[7]..Dari ta'liq Syaikh Ahmad Syakir tentang kitab Ar-Raudhah An-Nadiyah I/27
[8]. Sungguh Abdullah Al-Ghumari dalam kitabnya "Husnu At-Tafahhum wad
Darki" hal. 151 telah mencampuradukkan kaidah ini dengan sangat buruk,
karena menganggap setiap sesuatu yang tidak terdapat larangannya yang
menyatakan haram atau makruh, maka hukum asal untuknya adalah
dipebolehkan. Dimana dia tidak merincikan antara adat dan ibadah. Dan
dengan itu, maka dia telah membantah pendapatnya sendiri yang juga
disebutkan dalam kitabnya tersebut seperti telah dijelaskan sebelumnya.
[9]. Lihat Al-Muwafaqat II/305-315, karena di sana terdapat kajian
penting dan panjang lebar yang melengkapi apa yang ada di sini.


Whe~en
http://wheen.blogsome.com/

"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

[Milis_Iqra] Kajian Ust. Muhtarom - di Tangerang Selatan

~~  From milis sebelah  ~~

--------- Forwarded message ----------
From: rismaalbarkah2 <rismaalbarkah2@yahoo.com>
To: assunnah@yahoogroups.com
 

Hadirilah Bedah Buku Kitab : Manhaj Al-Imam Asy-Syafi'i Fii
Itsbaat Al-'Aqidah
Karya :(Syeikh Dr. Muhammad Bin Abdul Wahab al-'Aqil
Narasumber : Ust. Muhtarom Abu Abdul Aziz
Waktu : Sabtu, 6 Maret 2010 / 20 Rabiul Awal 1431H
jam : 10.00 WIB s/d Zhuhur
Tempat : Masjid Darussalam Jl. Al-Barokah, Komp. Perumahan Paku Jaya Permai Jl. Bayangkara I Serpong Utara-Tangerang Selatan.

Contact Person : 085695396481 (KIKI)

__._,_.___
Whe~en
http://wheen.blogsome.com/

"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

[Milis_Iqra] ISLAMIC BOOK FAIR 2010

~~  From milis sebelah  ~~

---------- Forwarded message ----------
From: M. Omar <mnomar01@yahoo.com>
To: daarut-tauhiid@yahoogroups.com

KUNJUNGI !!! ISLAMIC BOOK FAIR 2010, pameran buku Islam terbesar & terlengkap, di Istora Senayan jakarta 5 - 14 maret 2010, didukung acara menarik, menghibur & mendidik:
- bedah buku
- talkshow
- jumpa pengarang, temu tokoh nasional & internasional, dll.

Whe~en
http://wheen.blogsome.com/

"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

[Milis_Iqra] Re: Perayaan Maulid Rasulullah dalam sorotan Islam

pak Tarno,
Mungkin sebaiknya bapak menjelaskan, apakah yang dimaksud "tidak
diharamkan" menjadi "diharamkan" dalam masalah maulid nabi ini.
Terimakasih//
Whe~en

On 4 Mar, 10:22, tarno Sutarno <tarnosuta...@gmail.com> wrote:
> *قال رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِنَّ أَعْظَمَ
> الْمُسْلِمِينَ جُرْمًا مَنْ سَأَلَ عَنْ شَيْءٍ لَمْ يُحَرَّمْ فَحُرِّمَ مِنْ
> أَجْلِ مَسْأَلَتِهِ*
> *
>
> (صحيح البخاري)
>
> Sabda Rasulullah saw :
> "Sungguh sebesar besar kejahatan diantara muslimin adalah orang yg
> mempermasalahkan hal yg tidak diharamkan, namun menjadi diharamkan sebab ia
> mempermasalahkannya" (Shahih Bukhari)
> *
>
> 2010/3/2 whe - en <whe.en9...@gmail.com>
>
>
>
> > (Farhan)
> > Coba mas Dedi sodorkan pula dalilnya  dari  Al-Qur;an yang menyatakan bahwa
> > "Perayaan Maulid Nabi adalah Bid'ah" (satu ayat saja yang mengupas tentang
> > maulid Nabi sebagai perbuatan bid'ah).
>
> > (whe~en)
> > Kalau saya yang menjawab pertanyaan mas Farhan boleh tidak? :-)
>
> > Jawaban saya adalah:
>
> > "Dan tidak patut bagi laki-laki mukmin dan tidak pula bagi wanita mukminah,
> > apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan akan ada bagi
> > mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka. Dan barang siapa yang
> > mendurhakai Allah da RasulNya maka sungguh dia telah sesat, sesat yang
> > nyata." (Q.S. Al Ahzab: 36).
>
> > QS Muhammad 33 :
>
> > Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul dan
> > janganlah kamu merusakkan amal-amalmu.
>
> > "Apa saja yang didatangkan oleh Rasul kepadamu, maka terimalah,. dan apa
> > saja yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah". (QS. Al-Hasyr: 7)
>
> > Nach, saya tanya dulu sama mas Farhan apakah QS Al Ahzab 36, QS Muhammad 33
> > dan QS Al Hasyr 7 tersebut ada kan ya di dalam Al Qur'an?
>
> > Kalau ada, berarti ketika Allah memerintahkan taat kepada Rasul, menerima
> > ketetapan Rasul tidak ditentang kan? karena kalau tidak menerima perintah
> > Rasul, tidak menerima ketetapan Rasul, melanggar yang dilarang Rasul berarti
> > menentang perintah Allah kan?
> > Tentusaja ini sesuai dengan  QS Al Ahzab 36, QS Muhammad 33 dan QS Al Hasyr
> > 7 tersebut, bukan kata saya loch.
>
> > Nach karena taat kepada Rasul, apa sich yang dilarang dan diperbolehkan
> > Rasul?
> > Rasul bersabda:
>
> > "Artinya : Janganlah kamu sekalian mengada-adakan urusan-urusan yang baru,
> > karena sesungguhnya mengadakan hal yang baru adalah bid'ah, dan setiap
> > bid'ah adalah sesat". [Hadits Riwayat Abdu Daud, dan At-Tirmidzi ; hadits
> > hasan shahih].
>
> > Barangsiapa membuat sesuatu yang baru dalam urusan kami (dalam Islam) yang
> > tidak terdapat (tuntunan) padanya, maka ia tertolak"[Disepakati
> > keshahihannya: Al-Bukhari dalam Ash-Shulh (2697). Muslim dalam Al-Aqdhiyah
> > (1718).]
>
> > "Artinya : Hendaklah kalian menjauhi perkara-perkara baru yang
> > diada-adakan, karena setiap perkara baru (dalam agama) adalah bid 'ah,
> > setiap bid 'ah itu sesat, dan setiap yang sesat itu (tempatnya) di neraka"
> > [HR. Abu Dawud dalam As-Sunnah (4607). Ibnu Majjah dalam Al-Muqaddimah (42).
> > Tambahan "dan yang setiap yang sesat itu (tempatnya di neraka)" pada riwayat
> > An-Nasa'I dalam Al-Idain (1578).]
>
> > *Tidaklah tertinggal sesuatupun yang mendekatkan ke surga dan menjauhkan
> > dari neraka melainkan telah dijelaskan semuanya kepada kalian.*
>
> > (Hadist shahih diriwayatkan : oleh ath-Thabrani dalam al-Mu'jamul Kabirr
> > (II/155-156, no. 1647) dari Shahabat Abu Dzar al-Ghifari radhiyallaahu'anhu.
> > Lihat Silsilah al-Ahaadiits ash-shahiihah (no. 1803) )
>
> > Artinya:  "*Siapa yang membuat hal baru dalam urusan kami [ajaran agama] apa
> > yang bukan bagian darinya, maka perbuatannya itu tertolak." Muttafaq 'alaih,
> > dari 'Aisyah r. *lih: Syarh Sunnah, karya al-Baghawi, dengan tahqiq Zuhair
> > asy-syawisy dan syu'aib al-arnauth, 1/211, hadist no.103 , juga diriwayatkan
> > oleh Abu Dawud dan Ibnu Majah. Lih al-Muntaqa min Kitab at Targhib wa
> > Tarhib, 1/112, hadist no.32
>
> > Sabda Rasulullah "Fii Amronaa"/dalam urusan kami apalagi kalau bukan dalam
> > urusan agama, karena Allah mengutus Rasululah untuk menyempurnakan akhlaq
> > dan dien ini.
>
> > Karena sabda Nabi mengada adakah ibadah itu bid'ah, jadinya bid'ah dech.
> > Pertanyaannya, maulid nabi itu ibadah bukan?
> > kalau ibadah berarti bid'ah donk, kan nabi tidak memerintahkan?  Firman
> > Allah kita taat, menerima ketetapan Rasul dan menjauhi yang dilarang kan?
>
> > Rasul juga bersabda semua telah dijelaskan, berarti telah dijelaskan donk
> > semuanya, dan pasti ada kan jawabannya? lha wong saya menemukan at least 3
> > diatas?
>
> > ada lagi:
> >  "Dari Ibnu Umar *radhiyallahu 'anhu* berkata, Rasulullah *shallallahu
> > 'alaihi wa 'ala aalihi wasallam* bersabda:"Barang siapa yang menyerupai
> > suatu kaum maka dia termasuk bagian dari kaum tersebut"(HR. Abu Dawud dan
> > dishahihkan oleh Ibnu Hibban)
> >  Ternyata Rasul tidak pernah merayakan ulang tahun beliau, eh malah orang
> > Nasrani yang merayakan kelahiran yesus, apa berarti kita bukan termasuk
> > meniru kaum nasrani karena menirunya mas Farhan?
> > Kata Nabi kalau kita meniru mereka kita termasuk bagian dari kaum yang kita
> > tiru.  Memangnya mau kita dimasukkan dalam golongan orang nasrani?
> > Kata Allah kita harus menerima pada apa yang dilarang Rasul, ini Firman
> > Allah kan?
>
> > Trus ada lagi;
>
> > Dari Abu Najih al-'Irbadh bin Syariyah, ia mengatakan, " Rasulullah
> > memberikan nasehat kepada kami dengan satu satu nasehat yang menggetarkan
> > hati dan membuat mata menangis karenanya. Maka kami mengatakan, 'Wahai
> > Rasulullah, seolah-olah ini adalah nasihat orang yang akan berpisah, maka
> > berwasiatlah kepada kami.' Beliau bersabda,*'*Aku wasiatkan kepada kalian
> > agar bertaqwa kepada Allah, mendengar dan taat, meskipun yang memerintah
> > kalian adalah seorang hamba sahaya. *sesungguhnya barangsiapa yang masih
> > hidup diantara kalian sepeninggalku, maka ia akan melihat perselisihan yang
> > banyak. Oleh karena itu, wajib atas kaliah berpegang teguh dengan Sunnahku
> > dan Sunnah Khulafaur Rasyidin al Mahdiyyin (para khalifah yg lurus lagi
> > mendapat petunjuk).* Gigitlah ia dengan gigi-gigi geraham. Dan
> > hati-hatilah terhadap perkara-perkara yg diada-adakan (dalam agama), karena
> > setiap bid-ah adalah kesesatan.*'**" (HR. Abu Dawud dan at Tirmidzi, dan
> > ia mengatakan, "Hadist ini hasan shahih).*
>
> > **
>
> > *Nabi bersabda kita juga wajib berpegang teguh pada sunnah khulafaur
> > Rasyidin, dan ternyata beliau beliau tidak merayakan maulid nabi.*
>
> > *Kita harus taat loch dengan perintah Rasul, karena Allah yang memerintah
> > kita di 3 ayat yang saya tuliskan diatas.*
>
> > *Jadi kalau Rasul memerintahkan kita taat pada khulafaur rasyidin taat
> > juga kan?*
>
> > **
>
> > *Kayanya cukup dulu jawaban dari saya mas Farhan, Kalau kurang silahkan
> > ditambahi :-)*
>
> > 2010/3/1 addin <addinkes...@gmail.com>
>
> >>  Mas Farhan yang baik, mungkin pertanyaannya dibalik kali ya..  Adakah
> >> dalil yang memerintahkan adanya perayaan Maulid dari AlQuran, ??
>
> >>  Kalo mas Dedy yang ditanya kemungkinan ga nemu dalil yang memerintahkan
> >> adanya perayaan Maulid dari Alquran maupun Hadist, makanya mas Dedy
> >> menyampaikan bahwa Maulid itu sesuatu yang Bid'ah karena ga ada perintah
> >> dari Allah, dan tidak pernah dilakukan oleh Rasullullah Sallallahu Alaihi
> >> Wassallam maupun Kulafaur Rasyidin.
>
> >> *From:* milis_iqra@googlegroups.com [mailto:milis_iqra@googlegroups.com]
> >> *On Behalf Of *Farhan Nabil Hawary
> >> *Sent:* 25 Februari 2010 10:06
> >> *To:* milis_iqra@googlegroups.com
> >> *Subject:* Bls: [Milis_Iqra] Perayaan Maulid Rasulullah dalam sorotan
> >> Islam
>
> >> Mas Dedy yang dirahmati Allah SWT,
>
> >>  Coba mas Dedi sodorkan pula dalilnya  dari  Al-Qur;an yang menyatakan
> >> bahwa "Perayaan Maulid Nabi adalah Bid'ah" (satu ayat saja yang mengupas
> >> tentang maulid Nabi sebagai perbuatan bid'ah).
>
> >>  Wassalam,
>
> >>  Farhan Nabil
>
>

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-