Saturday, September 26, 2009

[Milis_Iqra] Fwd: Trinitas : misteri yang tidak bisa dijelaskan

---------- Forwarded message ----------
From: Armansyah <armansyah.skom@gmail.com>
Date: Fri, 2 May 2008 17:25:26 +0700
Subject: Trinitas : misteri yang tidak bisa dijelaskan
To: "Milis_Iqra@googlegroups.com" <milis_iqra@googlegroups.com>

Diambil dari buku :

Rekonstruksi Sejarah Isa al-Masih : Sebuah Pelurusan Sejarah & Jawaban untuk
Dinasti Yesus
Karya : Armansyah
Penerbit : Restu Agung, 2008
Bab 5 : Penyimpangan Ajaran Isa al-Masih
Hal. 284 s/d 293

*Trinitas, misteri yang tidak bisa dijelaskan***

Kemelut ajaran paganisme yang sudah bercampur baur kedalam pengajaran asli
Isa al~Masih memang memunculkan berbagai perdebatan hebat disepanjang
sejarah agama Kristen, tidak kurang dari ratusan ribu orang yang menolak
menerima Kristen Trinitas sebagai akidahnya telah dihukum bakar atau
diakuisisi oleh pihak gereja diabad-abad kelamnya. Dari sini mungkin kita
perlu juga sedikit banyak mendalami apa sebenarnya yang telah membuat jurang
yang cukup lebar antara pengajaran Tauhid Isa kepada bangsa Israel dengan
pengajaran Trinitas oleh sejumlah pihaknya.

Telah umum dalam pemahaman orang-orang Kristen bahwa Tuhan dikonsepkan
menjadi tiga oknum, yaitu Tuhan Bapa (*God the Father*), Tuhan anak (*Jesus
the Christ*) dan Tuhan Roh Kudus (*The Holy Spirit*). Dan ketiga-tiga oknum
ini didalam keyakinan mereka merupakan sehakikat dan satu dalam kesatuannya.
Adanya kehadiran Jesus atau Isa al~Masih yang disebut sebagai Tuhan anak
(The Son of God) didalam salah satu unsur ke-Tuhanan Kristen, tidak hanya
dipandang sebagai kiasan (metafora), namun lebih cenderung dalam arti yang
sebenarnya. Oleh karena perkataan Tuhan anak disini digunakan dalam arti
yang sebenarnya, maka perkataan "Tuhan Bapa" disini seharusnya juga
digunakan pula dalam arti "Bapa" yang sesungguhnya, sebab dengan demikian
pemahaman ini menjadi benar. Namun hal ini akan menjadikan suatu hal yang
mustahil untuk dapat diterima oleh akal sehat !

Karena diri "anak" yang sebenarnya dari sesuatu, adalah mustahil akan
memiliki suatu zat dengan diri sang "Bapa" yang sesungguhnya dari sesuatu
itu juga. Sebab pada ketika zat yang satu itu disebut anak, tidak dapat
ketika itu juga zat yang satu ini disebut sebagai Bapak. Begitupula
sebaliknya, yaitu pada ketika zat yang satu itu disebut sebagai Bapa, tidak
dapat ketika itu kita sebut zat yang sama ini sebagai anak dari Bapa itu.
Ketika zat yang satu ini kita sebut sebagai Bapa, maka dimanakah zat anak ?


Tentunya kita semua sepakat bahwa kata apapun yang kita pakai dalam
membicarakan Tuhan itu semata sebagai pengganti kata Dia (yaitu kata ganti
yang tentu saja memang ada kata yang digantikannya), dan kata Zat dalam
konteks pembicaraan kita disini bukanlah kata zat yang dapat dibagi menjadi
zat zair, padat dan gas namun lebih kepada esensi wujud-Nya. Oleh karena
dunia Kristiani memiliki konsep pluralitas Tuhan dalam satu zat, maka disini
telah terjadi suatu dilema yang sukar dan untuk menjawab hal ini, mereka
selalu melarikan diri pada jawaban "Misteri Tuhan yang sulit diungkapkan."
Suatu pernyataan yang mencoba menutupi ketidak berdayaan penganut Kristen
didalam memberikan pemahaman mengenai doktrin keTuhanan mereka yang
bertentangan dengan akal sehat.

Disatu sisi mereka memberikan kesaksian akan ke-Esaan dari Allah, namun
pada sisi lain mereka juga dipaksa untuk menerima kehadiran unsur lain
sebagai Tuhan selain Allah yang satu itu, logikanya adalah, jika disebut zat
Tuhan Bapa lain dari zat Tuhan anak, maka akan nyata pula bahwa Tuhan itu
tidak Esa lagi tetapi sudah menjadi dua (dualisme keTuhanan dan bukan
Monotheisme atau Tauhid). Begitu pula dengan masuknya unsur ketuhanan yang
ketiga, yaitu Roh Kudus, sehingga semakin menambah oknum ketuhanan yang satu
menjadi tiga oknum yang berbeda satu dengan yang lainnya sehingga mau tidak
mau pengakuan tentang ke-Esaan Tuhan (prinsip Monotheisme) akan menjadi
sirna. Khusus mengenai diri Tuhan Roh Kudus sendiri, didalam al-Kitab
kadangkala digambarkan sebagai api, sebagai burung dan lain sebagainya. Dan
Tuhan Roh Kudus ini menurut kitab Perjanjian Lama sudah seringkali hadir
ditengah-tengah manusia, baik sebelum kelahiran Isa al~Masih, masa
keberadaannya ditengah para murid-murid hingga masa-masa setelah ketiadaan
Isa paska penyaliban. Dan menghadapi hal ini, kembali kita sebutkan bahwa
unsur Tuhan sudah terpecah kedalam tiga zat yang berbeda. Sebab jika tetap
dikatakan masih dalam satu zat (satu kesatuan), maka ketika itu juga
terjadilah zat Tuhan Bapa adalah zat Tuhan anak kemudian zat Tuhan anak dan
zat Tuhan Bapa itu adalah juga zat dari Tuhan Roh Kudus. Pertanyaannya
sekarang, sewaktu zat yang satu disebut Bapa, dimanakah anak ?


Dan sewaktu zat yang yang satu disebut sebagai Tuhan anak, maka dimanakah
Tuhan Bapa serta Tuhan Roh Kudus ? Oleh sebab itu haruslah disana terdapat
tiga wujud Tuhan dalam tiga zat yang berbeda. Sebab yang memperbedakan oknum
yang pertama dengan oknum yang kedua adalah 'keanakan' dan 'keBapaan'.
Sedang anak bukan Bapa dan Bapa bukan anak !
Jadi nyata kembali bahwa Tuhan sudah tidak Esa lagi. Oleh karena itulah
setiap orang yang mau mempergunakan akal pikirannya dengan baik dan benar
akan menganggap bahwa ajaran Trinitas, bukanlah bersifat Monotheisme atau
meng-Esakan Tuhan melainkan lebih condong kepada paham Polytheisme (sistem
kepercayaan banyak Tuhan). Dengan begitu, maka nyata sudah bahwa ajaran itu
bertentangan dengan ajaran semua Nabi-nabi yang terdahulu yang mengajarkan
bahwa Tuhan itu adalah Esa dalam arti yang sebenarnya.

Kita dapati dari kitab Perjanjian Lama, Perjanjian Baru (khususnya 4 Injil)
sampai kepada kitab suci umat Islam yaitu al-Qur'an, tidak didapati konsep
pluralitas ketuhanan sebagaimana yang ada pada dunia Kristen itu sendiri.
Pada masanya, Adam tidak pernah menyebut bahwa Tuhan itu ada tiga, demikian
pula dengan Abraham, Daud, Musa, dan nabi-nabi sebelum mereka sampai pada
Isa al~Masih sendiri juga tidak pernah mengajarkan asas ke-Tritunggalan
Tuhan, apalagi dengan apa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Lebih jauh
lagi bila kita analisa konsep Trinitas ini menyebutkan bahwa oknum Tuhan
yang pertama terbeda dengan Ke-Bapaan, karena itu ia disebut sebagai Tuhan
Bapa (Dia dianggap sebagai Tuhan yang lebih tua), sementara oknum Tuhan
kedua terbeda dengan Keanakan yang lahir menjadi manusia bernama Isa
al~Masih dalam pengertian singkatnya bahwa Tuhan anak baru ada setelah
adanya Tuhan Bapa, karena itu ia disebut sebagai sang anak. Hal yang paling
menarik lagi adalah tentang oknum Tuhan ketiga yaitu Roh Kudus yang justru
terbeda sifatnya dengan keluarnya bagian dirinya dari Tuhan Bapa dan Tuhan
anak, sehingga Bapa bukan anak dan anak bukan pula Bapak atau Roh Kudus.

Apabila sesuatu menjadi titik perbedaan sekaligus titik keistimewaan pada
satu oknum, maka perbedaan dan keistimewaan itu harus juga ada pada zat
oknum tersebut. Misalnya, satu oknum memiliki perbedaan dan keistimewaan
menjadi anak, maka zatnya harus turut menjadi anak. Artinya zat itu adalah
zat anak, sebab oknum tersebut tidak dapat terpisah daripada zatnya sendiri.
Apabila perbedaan dan keistimewaan itu ada pada zatnya, maka ia harus
adapula pada zat Tuhan, karena zat keduanya hanya satu. Oleh karena sesuatu
tadi menjadi perbedaan dan keistimewaan pada satu oknum maka ia tidak
mungkin ada pada oknum yang lain. Menurut misal tadi, keistimewaan menjadi
anak tidak mungkin ada pada oknum Bapa.
Apabila ia tidak ada pada oknum Bapa, maka ia tidak ada pada zatnya.
Apabila ia tidak ada pada zatnya, maka ia tidak ada pada zat Allah.

Karena zat Bapa dengan zat Tuhan adalah satu (unity). Dengan demikian
terjadilah pada saat yang satu, ada sifat keistimewaan tersebut pada zat
Tuhan dan tidak ada sifat keistimewaan itu pada zat Tuhan. Misalnya, Tuhan
anak lahir menjadi manusia. Apabila Tuhan anak menjadi manusia, maka zat
Tuhan Bapa harus menjadi manusia karena zat mereka satu (sesuai dengan
prinsip Monotheisme). Namun kenyataannya menurut dunia kekristenan bahwa
Tuhan Bapa tidak menjadi manusia. Dengan demikian berarti zat Tuhan Allah
tidak menjadi manusia.

Maka pada saat zat Tuhan Allah akan disebut menjadi manusia dan zat Tuhan
Allah tidak menjadi manusia, maka ini menjadi dua yang bertentangan dan
suatu konsep yang mustahil. Ajaran Trinitas yang mengakui adanya Tuhan Bapa,
Tuhan anak dan Tuhan Roh Kudus hanya dapat dipelajari dan dapat diterima
secara baik hanya jika dunia Kristen mendefenisikannya sebagai 3 sosok Tuhan
yang berbeda dan terlepas satu sama lainnya, dalam pengertian diakui bahwa
Tuhan bukan Esa, melainkan tiga (Trialisme). Siapapun tidak akan menolak
bahwa Tuhan bersifat abadi, Alpha dan Omega, tidak berawal dan tidak
berakhir, namun keberadaan Tuhan yang menjadi anak dan lahir dalam wujud
manusia telah memupus keabadian sifat Tuhan didalam dunia Kristen, karena
nyata ada Bapa dan ada anak alias telah ada Tuhan pertama yang lebih dulu
ada yang disebut sebagai Tuhan tertinggi dan ada pula Tuhan yang baru ada
setelah Tuhan yang pertama tadi ada. Akal manusia dapat membenarkan, jika
Bapa dalam pengertian yang sebenarnya harus lebih dahulu ada daripada
anaknya. Akal manusia akan membantah bahwa anak lebih dahulu daripada Bapa
atau sang anak bersama-sama ada dengan Bapa, sebab bila demikian adanya
tentu tidak akan muncul istilah Bapa maupun anak.

Apabila Tuhan Bapa telah terpisah dengan Tuhan anak dari keabadiannya, maka
Tuhan anak itu tidak dapat disebut 'diperanakkan' oleh Tuhan Bapa. sebab
Tuhan Bapa dan Tuhan anak ketika itu sama-sama abadi, Alpha dan Omega,
sama-sama tidak berpermulaan dan tidak ada yang lebih dahulu dan yang lebih
kemudian hadirnya.

Apabila ia disebut diperanakkan, maka yang demikian menunjukkan bahwa ia
adanya terkemudian daripada Bapa. Karena sekali lagi, anak yang sebenarnya
harus ada terkemudian daripada Bapa yang sebenarnya. Apabila antara Tuhan
Bapa serta Tuhan anak telah terbeda dari kekekalan, maka Tuhan Roh Kudus pun
telah terbeda pula dari kekekalannya masing-masing, mereka bukan satu
kesatuan tetapi tiga unsur yang berbeda. Kenyataan ini justru didukung penuh
oleh kitab Perjanjian Baru sendiri, bukti pertama bisa kita baca dalam Injil
karangan Matius pasal 3 ayat 16 sampai 17 :

*Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga
langit terbuka dan ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke
atasnya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku
yang Kukasihi, kepadanyalah Aku berkenan." – Injil Matius pasal 3 ayat 16
dan 17*

Pada ayat diatas secara langsung kita melihat keberadaan tiga oknum dari
zat Tuhan yang berbeda secara bersamaan, yaitu satu dalam wujud manusia
bernama Isa dengan status Tuhan anak, satu berwujud seperti burung merpati
(yaitu Tuhan Roh Kudus) dan satunya lagi Tuhan Bapa sendiri yang berseru
dari sorga dilangit yang sangat tinggi. Dengan berdasar bukti dari pemaparan
Injil Matius diatas, bagaimana bisa sampai dunia Kristen mempertahankan
argumentasi paham Monotheisme didalam sistem ketuhanan mereka ? Bukti
lainnya yang menunjukkan perbedaan antara masing-masing zat Tuhan didalam
dunia Kristen yang semakin membuktikan keterpisahan antara Tuhan yang satu
dengan Tuhan yang lainnya dalam kemanunggalan mereka.

*Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa
mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu." Dan sesudah berkata
demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus. - Injil
Yohanes pasal 20 ayat 21 dan 22*

Ayat Injil Yohanes diatas sebagaimana juga ayat dari Injil Matius pasal 3
ayat 16 dan 17 sebelumnya, memaparkan mengenai keterbedaan zat Tuhan anak
dan Tuhan Roh Kudus sehingga semakin jelas bahwa antara Tuhan Bapa, Tuhan
anak dan Tuhan Roh Kudus tidak ada ikatan persatuan dan tidak dapat disebut
Tuhan yang Esa, masing-masing Tuhan memiliki pribadinya sendiri, inilah
sistem kepercayaan banyak Tuhan (Pluralisme ketuhanan) sebagaimana juga yang
diyakini oleh orang-orang Yunani maupun Romawi tentang keragaman dewa-dewa
mereka. Konsep ini sama dengan konsep tiga makhluk bernama manusia, ada si
Arman sebagai Bapa, ada si Daffa sebagai anak dan adapula si Haura,
ketiganya berbeda pribadi namun tetap memiliki kesatuan, yaitu satu dalam
wujud, sama-sama manusia, tetapi apakah ketiganya sama ? Tentu saja tidak,
mereka tetaplah tiga orang manusia berbeda. Tuhan Bapa, Tuhan anak maupun
Tuhan Roh Kudus adalah sama-sama Tuhan namun mereka tetap tiga individu
Tuhan yang berbeda, inilah sebenarnya konsep yang terkandung dalam paham
Trinitas atau Tritunggal pada dunia Kristen. Untuk menjadi pemikiran
lanjutan bagi kita semua, bahwa dunia Kristen Trinitas meyakini Isa al~Masih
merupakan anak Tuhan sekaligus Tuhan itu sendiri yang lahir menjadi manusia
untuk menerima penderitaan diatas kayu salib demi menebus kesalahan Adam
yang telah membuat jarak yang jauh antara Tuhan dengan manusia.

Sekarang, bila memang demikian adanya, bisakah kita menyatakan bahwa pada
waktu penyaliban terjadi atas diri Isa maka pada saat yang sama Tuhan Bapa
(Allah) telah ikut tersalibkan ? Hal ini perlu diangkat sebagai acuan
pemikiran yang benar, bahwa ketika Tuhan telah memutuskan diri-Nya untuk
terlahir dalam bentuk manusia oleh perawan Maria maka secara otomatis antara
Isa dengan Tuhan Bapa tidak berbeda, yang disebut Isa al~Masih hanyalah raga
manusiawinya saja tetapi isi dari ruhnya adalah Tuhan sehingga hal ini
menjadikan diri Isa pantas disebut Tuhan anak.

Dalam keadaan apapun selama tubuh jasmani Isa masih hidup dan melakukan
aktivitas layaknya manusia biasa, pada waktu itu Ruh Tuhan pun tetap ada
dalam badan jasmani tersebut dan tidak bisa dipisahkan, sebab jika Ruh Tuhan
telah keluar dari badan kasarnya maka saat itu juga Isa al~Masih mengalami
kematian, karena tubuh jasmani telah ditinggalkan oleh ruhnya. Jadi
logikanya, sewaktu tubuh jasmaniah Isa disalibkan, maka zat Tuhan juga telah
ikut tersalib, artinya secara lebih gamblang, Tuhan Bapa telah ikut disalib
pada waktu bersamaan (sebab mereka satu kesatuan). Pada waktu tubuh jasmani
Isa al~Masih bercakap-cakap dengan para murid serta para sahabat lainnya
maka pada waktu yang bersamaan sebenarnya Tuhan-lah yang melakukannya
dibalik wadag tersebut.

Dan sekarang bila Isa mengalami kejadian-kejadian tertentu seperti
mengutuki pohon Ara karena rasa laparnya namun ia tidak menjumpai apa-apa
disana selain daun (Lihat Injil Matius pasal 21 ayat 18 dan 19) maka hal ini
menyatakan ketidak tahuan dari diri Isa mengenai segala sesuatu dan
berimplikasi bahwa Tuhan yang mengisi jiwa dari wadag manusia Isa al~Masih
itupun bukanlah Tuhan yang sebenarnya, sebab ia tidak bersifat maha
mengetahui sedangkan pencipta alam semesta ini haruslah Tuhan yang mengenal
ciptaan-Nya sekalipun itu dalam wujud makhluk paling kecil dan hitam yang
tidak tampak secara kasat mata berjalan pada malam yang paling kelam
sekalipun.

Dan pada waktu Isa merasa sangat ketakutan sampai peluhnya membasahi sekujur
tubuhnya bagaikan titik-titik darah yang berjatuhan ketanah seperti ditulis
oleh Injil Lukas pasal 22 ayat 44, maka pada saat yang sama kita menyaksikan
Tuhan yang penuh kecacatan, betapa tidak, Tuhan justru frustasi dan kecewa
sampai Dia mau mati (Lihat Injil Matius pasal 26 ayat 3) akibat
ketakutan-Nya kepada serangan para makhluk ciptaan-Nya sendiri yang
seharusnya justru menjadi lemah dan bukan ancaman menakutkan dimata Tuhan.
Dan didetik-detik tersebut kita dapati pada Injil Matius pasal 26 ayat 36
sampai 39 Isa telah memanjatkan doa yang ditujukan kepada Tuhan. Sungguh
suatu kejanggalan yang sangat nyata sekali, betapa Tuhan telah menjadi
makhluk dalam bentuk manusia dan Tuhan itu masih memerlukan bantuan dari
pihak lain (dalam hal ini Tuhan itu butuh bantuan Tuhan juga), disinilah
sebenarnya kita melihat kenyataan bahwa Isa al~Masih itu sendiri bukan
Tuhan, dia hanyalah makhluk dan sebagai makhluk maka seluruh dirinya
terlepas dari unsur-unsur ketuhanan, baik jasmani maupun rohaninya. Karena
itu dia pasti membutuhkan bantuan Tuhan yang sebenarnya, Tuhan yang Maha
Tahu, Tuhan yang Maha Berkuasa atas segala sesuatu dari ciptaan-Nya serta
Tuhan yang Maha Gagah.

Doktrin kemanunggalan Isa al~Masih dengan Tuhan, memang sungguh layak untuk
bisa dikaji ulang, kalimat keanakan Tuhan yang dilekatkan padanya jelas
bukan bahasa metafora. Dalam banyak kitab dan pasal pada Perjanjian Baru,
kita sebut saja misalnya Injil Matius pasal 26 ayat 64, Kisah Para Rasul
pasal 7 ayat 55 dan 56, Kitab Roma pasal 8 ayat 34 dan sebagainya telah
disebut bahwa Isa al~Masih sebagai Tuhan anak telah duduk disebelah kanan
Tuhan Bapa, artinya mereka berdua (antara Tuhan Bapa dengan Tuhan anak)
merupakan dua Tuhan yang berbeda, bukankah semakin jelas kita melihat ada
dua Tuhan dan bukan satu Tuhan, dan jika paham satu Tuhan disebut sebagai
Tauhid atau Monotheisme maka sistem banyak Tuhan (lebih dari satu Tuhan)
disebut sebagai Pluralisme Tuhan atau Polytheisme. Inilah bukti yang bisa
kita persembahkan kepada golongan yang masih menerima Isa sebagai Tuhan dan
menganggapnya sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

Kita bukan hendak menghujat ataupun melakukan bentuk penistaan terhadap
ajaran maupun keyakinan agama lain, namun disini kita mencoba menyampaikan
kebenaran melalui kalimat dan bukti-bukti yang bisa ditelaah dan dipelajari
secara obyektif oleh setiap orang. Islam melarang umatnya untuk melakukan
pelecehan agama manapun, kita akan tetap menghormati mereka meskipun menolak
apa yang sudah disampaikan. Kiranya buku ini bisa mendatangkan hikmah dan
hidayah bagi setiap pembacanya dan bukan malah memunculkan polemik baru yang
akan semakin memecah belah rasa persaudaraan antar iman di Indonesia.

*Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125*

*
*

Isa al~Masih hanyalah seorang Rasul

Secara abstrak, Tuhan memang meliputi segala sesuatunya namun kalau Dia
sudah didoktrinkan menjadi terbatas (yaitu tersekat kedalam daging)
sebagaimana pernyataan orang-orang Kristiani terhadap sosok Isa al~Masih,
maka artinya Tuhan dengan menjadi daging itu telah tunduk dengan segala
keterbatasannya, maka tentunya ini tidak bisa disamakan lagi dengan konsepsi
kemaha kuasaan Allah.

……… > Lanjutannya, silahkan baca langsung buku tersebut.


--
Salamun 'ala manittaba al Huda
Khud al hikmah walau min lisani al kafir


ARMANSYAH
http://armansyah.blogsome.com/
Telp. 0816.355.539
Penulis Buku "Rekonstruksi Sejarah Isa Al-Masih" & "Jejak Nabi Palsu"

--
Salamun 'ala manittaba al Huda

ARMANSYAH

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

[Milis_Iqra] Isa al-Masih

---------- Forwarded message ----------
From: "ARMAN (GMAIL)" <armansyah.skom@gmail.com>
Date: Thu, 4 Oct 2007 08:30:49 +0700
Subject: MENGAPA ISA ITU BUKAN YESUS KRISTUS (Jawaban) Bag. 1
To: milis_iqra@googlegroups.com


Dengan Nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang.


- Keselamatan atas mereka yang mengikuti petunjuk -

Posting ini merupakan jawaban atas pernyataan dari salah seorang rekan
dari Kristiani (Sdr. Rizal Lingga : nyomet123@yahoo.com ) atas posting
beliau di Milis_Iqra dengan judul "Mengapa Isa itu bukan Yesus
Kristus". ; Jawaban ini dibuat secara bertahap dan satu persatu
digulirkan sehingga mudah untuk dipelajari serta dianalisa dan bisa
lebih memberikan hikmah terhadap kebenaran (InsyaAllah).

Posting ini juga bisa dianggap sebagai pelengkap dari buku saya
"Rekonstruksi Sejarah Isa al-Masih : Sebuah pelurusan sejarah &
Jawaban untuk Dinasti Yesus" yang InsyaAllah akan segera terbit
setelah Ramadhan ini.; Lebih jauh dan lengkap tentang apa dan siapa
sosok Nabi Isa al-Masih putera Maryam serta bagaimana perjalanan
dakwah beliau ditengah komunitas bangsa Israel sejak awal sampai ia
di-isukan wafat dalam penyaliban atau bahkan dimitoskan diangkat
kelangit oleh penganut Kristiani maupun oleh sebagian penganut Islam,
silahkan membaca buku saya tersebut.

Palembang, 04 Oktober 2007
ARMANSYAH


--------------------------------------------------------------------------------

1. Penamaan :
al-Qur'an menyebut nama beliau dengan al-Masih 'Isa putera Maryam
Bible menyebut nama beliau dengan Yesus Kristus putera Allah Bapa

Mana yang benar ?

Jawab :

A.

Istilah Yesus Kristus atau Jesus Christ yang sekarang dijumpai didalam
Bible bukanlah nama aslinya, karena nama itu adalah hasil terjemahan
kedalam bahasa Yunani (Gerika) dari bahasa aslinya yang diterapkan
oleh para penerjemah kitab Bible agar lebih mudah diterima dan
diucapkan oleh masyarakat yang berbahasa Yunani pada abad pertama dan
kedua, disamping itu, masyarakat Gerika pada saat itu gemar sekali
pada mitologi, kepercayaan, penyembahan berhala kepada dewa 'Zeus' dan
juga 'Dionysius' atau sejenisnya, sehingga nama tersebut diterjemahkan
dalam bentuk yang sudah dikenal dan mudah bagi lidah masyarakat
mereka, yaitu 'Iesous,' kemudian dari bentuk inilah diperoleh sebutan
'Jesus' dalam bahasa Inggris atau 'Yesus' dalam bahasa Indonesia.

Anda ingat cerita mengenai Barnabas dan Paulus di Likaonia ?

Ketika orang banyak melihat apa yang telah diperbuat Paulus, mereka
itu berseru dalam bahasa Likaonia: "Dewa-dewa telah turun ke
tengah-tengah kita dalam rupa manusia." Barnabas mereka sebut Zeus dan
Paulus mereka sebut Hermes, karena ia yang berbicara. - Kisah Para
Rasul pasal 14 ayat 11 dan 12

Jika reaksi dari penduduk Yunani semacam ini yang menganggap Barnabas
dan Paulus sebagai dewa berbentuk manusia, maka hal ini menandakan
bahwa keduanya mengalami kesulitan praktis dalam menyebarkan ajaran
tentang Messias Israel. Bagi orang-orang Yunani yang Polytheisme,
penggambaran tentang sosok sang Messias Israel, haruslah sesuai dengan
salah satu dewa mereka, dan mungkin sekali mereka siap untuk menerima
ajaran Tauhid dalam penggambaran seperti ini. Sebab bagi pemahaman
mereka, tetap ada ruang untuk lebih dari satu. Ajaran Nabi putera
Maryam mengenai Tauhid, adalah suatu bentuk penghapusan semua
dewa-dewa yang beragam itu. Ajaran ini yang tidak bisa diterima oleh
mereka. Tugas menciptakan cara hidup yang diajarkan oleh konsep Tauhid
di Yunani tanpa menyesuaikan diri dengan lingkungannya, pastilah
sangat berat karena itu dimulailah pengadopsian sosok sang Messias
dari tokoh dewa yang sudah ada dan agar tetap tampil beda
disesuaikanlah namanya menjadi Iesous seperti yang telah diterangkan
dimuka.

Nama Yesus sendiri dalam bahasa Yahudi adalah Yaohushua ( ) diucapkan
'yao-hóo-shua' - tekanan pada suku kata kedua, dengan pengucapan huruf
hidup pada suku kata pertama seperti pada pengucapan kata 'how' dalam
bahasa Inggris. Arti dari Yaohushua ini adalah kuasa Yaohu
menyelamatkan. Yaohu sendiri berasal dari kata Yáohu UL, yaitu sebutan
untuk Allah dalam bahasa Yahudi sehingga nama itu bisa diartikan Nabi
yang akan menyelamatkan umatnya (yaitu Bangsa Israel) dengan kuasa
Allah (seperti yang juga bisa dirujuk ke Injil Matius pasal 1 ayat 21
: karena dialah yang akan menyelamatkan umatnya dari dosa mereka.)

Tetapi patut diingat juga bahwa bahasa yang digunakan oleh beliau pada
waktu itu adalah bahasa Aram (yaitu bahasa ibunya bangsa semit kuno),
maka nama Yaohushua tersebut dalam bahasa Aramnya adalah Eesho (bukan
Esau). Istilah Aram Eesho sama dengan istilah Arab 'Isa, karena antara
bahasa Arab dengan bahasa Aram merupakan satu rumpun.

Jadi, dalam hal ini, penggunaan nama 'Isa yang dijumpai dalam
al-Qur'an, jauh lebih tepat dibanding dengan istilah Yesus yang ada
dalam al-Kitab Kristen (Bible).

Catatan tambahan : untuk mempelajari khusus tentang nama Yaohushua
ini lebih jauh maka saya persilahkan anda atau siapa saja untuk
membacanya lebih lengkap di "Introduction to the Restored Name King
James Version" http://www.eliyah.com/Scripture/preface.htm yang juga
sudah diterima sebagai salah satu modul resmi aplikasi Electronic
Bible : e-sword (www.e-sword.net) karya Rick Meyers.


B.

Istilah putera Allah Bapa, sebenarnya hanyalah kiasan semata, karena
sosok yang disebut sebagai Tuhan Bapa dalam terminologi Perjanjian
Lama maupun Perjanjian Baru, adalah konsepsi Tuhan yang Maha Tunggal
atau Tuhan yang Laam Yaalid Waalam Yuulad, bukan Tuhan yang berbilang.
Dengan demikian maka istilah anak Allah bukan merupakan istilah yang
sebenarnya. Bagaimanapun, Eesho alias Yesus alias 'Isa adalah anak
seorang manusia bernama Maryam dengan sebuah takdir atau ketentuan
yang sudah ditetapkan kepadanya dengan tidak mengandung unsur-unsur
ketuhanan sedikitpun.

Mari kita kembali pada pembahasan sebelumnya mengenai kelahiran 'Isa
yang diriwayatkan oleh Lukas 1:30 :

Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau
beroleh kasih karunia di hadapan Allah. (Lukas 1:30)

Disini malaikat Gabriel telah memberitahukan kepada Maria bahwa
dirinya telah memperoleh kasih karunia dari Allah. Apakah kasih
karunia dari Allah itu ?

Jawabannya ada pada ayat berikutnya :
"Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak
laki-laki dan hendaklah engkau menamai dia Yesus." (Lukas 1:31)

Jadi kasih karunia tersebut berupa hamilnya Maria yang disebutkan pada
ayat ke-35 bahwa "...kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau"
yang dilanjutkan pada ayat ke-37 :"Sebab bagi Allah tidak ada yang
mustahil."

Lagi-lagi ini memiliki pengertian yang serupa dengan al-Qur'an yang
sudah pernah kita bahas pada email terdahulu dimana disana disebutkan
bahwa :

"Ketika Malaikat berkata:"Wahai Maryam, sesungguhnya Allah mengabarkan
kepadamu bahwa engkau akan dapat satu kalimah daripadaNya, namanya
Almasih, 'Isa putra Maryam." (QS. 3:45)

"Allah berfirman : 'Demikianlah Allah menciptakan apa yang
dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka
Allah hanya cukup berkata kepadanya:"Jadilah", lalu jadilah dia." (QS.
3:47)

"Demikianlah Tuhanmu berfirman : 'Hal itu adalah mudah bagi-Ku, karena
Kami hendak menjadikannya suatu tanda untuk manusia dan sebagai suatu
rahmat dari Kami, dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah
ditetapkan". (QS. 19:21)

Ayat yang cukup sering dijadikan dasar fondasi akan ketuhanan Yesus
oleh umat Kristiani beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :

Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan
Firman itu adalah Allah.; Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun
yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. - Kitab Injil
Yohanes 1:1-3

Serta

Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita
telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya
sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. - Kitab
Injil Yohanes 1:14

Sejauh mana kebenaran ayat-ayat diatas dalam mendukung ke-Tuhanan Yesus ?
Mari kita analisa ...

Point pertama, bahwa kalimat yang terdapat pada Injil Yohanes
tersebut, bukanlah merupakan ucapan atau kesaksian dari Yesus sendiri,
melainkan hanyalah kalimat dari Yohanes sipenulis Injil, sementara
Yohanes penulis Injil ini pun berdasarkan hasil penelitian dari banyak
sarjana alkitab sendiri, sangat diragukan bukanlah Yohanes bin Zabdi
murid Yesus yang masuk dalam kelompok 12 murid utama.

Point berikutnya, hal yang unik dalam alkitab Indonesia ayat dari
Injil Yohanes pasal 1 ayat 14 diatas tampaknya baik-baik saja dan
tidak ada yang salah, tetapi coba kita samakan dengan alkitab
berbahasa Inggris versi King James Version akan anda temukan beberapa
kalimat berada dalam tanda kurung, yang mengindikasikan bahwa kalimat
ini tidak pernah ada pada versi alkitab tertua.

"And the Word was made flesh, and dwelt among us, (and we beheld his
glory, the glory as of the only begotten of the Father,) full of grace
and truth." (John 1:14)

Kenapa para penterjemah Alkitab Indonesia meninggalkan penulisan tanda
kurung tersebut ? Jelas bahwa agar ayat ini bisa lebih leluasa untuk
dipakai sebagai penopang ketuhanan Yesus tanpa mendapat pertanyaan
yang bersifat kritis.

Tapi ya sudahlah, terlalu bertele-tele jika harus membahas masalah ini
saja sebab berdasarkan pengalaman, rekan-rekan Kristen kitapun akan
mengeluarkan argumen yang panjang-panjang untuk menjawabnya yang
intinya tidak akan menghasilkan suatu komitmen.

Untuk itu mari kita memulai pembahasan :

Pada pasal 1:1-3, disebut oleh Yohanes bahwa pada mulanya adalah
firman, dan firman itu bersama Allah, dan firman itu adalah Allah.

Firman ini mulanya sama sebagaimana permulaan dengan Allah asalnya.
Semua benda dibuat oleh-Nya. Dan tanpa Dia, tidak akan ada benda
apapun yang terciptakan.

Sekarang, apa yang dimaksud dengan Firman atau dalam Bible berbahasa
Inggris disebut dengan Word ini ?

Jika kita analisa, isi Kalimat sambungannya belum merupakan kalimat
jawaban tetapi berupa kalimat penambahan, yaitu bahwa "Firman atau
Word" tadi bersama dengan Tuhan (The Word was with God).


Kedua kalimat ini disambungkan dengan kata "With" atau "Beserta/bersama".
Sekarang :

Jika ada orang berkata "Armansyah bersama Rizal Lingga", maka susunan
kalimat ini semua orang dapat mengerti bahwa Armansyah tetaplah
Armansyah itu sendiri dan dia Rizal Lingga.

Jadi berdasarkan ayat Bible tersebut yang menyatakan bahwa "The Word
was with God", langsung dapat dimengerti bahwa "The Word" bukanlah
"God" (Firman bukanlah Allah), begitupula sebaliknya, lihat kembali
analogi yang sudah saya berikan diatas.

Jika pada kalimat berikutnya disebut bahwa "The Word was God", maka
kita tidak bisa mengambil arti bahwa "Word" itulah Tuhan, melainkan
kita kembalikan pada kalimat sebelumnya, bahwa "The Word was with
God", jika tidak, maka kita akan menemukan satu pertentangan yang
tajam dalam satu ayat, dimana disebut pada awal bahwa si A bersama
dengan B (meaning A # B) lalu pada kalimat berikutnya mengatakan bahwa
A = B, ini suatu kontradiksi.

Untuk itu, mari kita hilangkan kontradiksi ini dengan cara yang
terbaik sebagaimana saya sebutkan diatas.

Sejenak kita melakukan lompatan pembahasan dahulu kepada ayat ke-14
dari pemberitaan Yohanes.

"And the Word was made flesh, and dwelt among us, (and we beheld his
glory, the glory as of the only begotten of the Father,) full of grace
and truth." (John 1:14)

Dan "The Word" dijadikan bentuk Jasmani (flesh = tubuh berdaging =
jasmani), lalu The Word yang sudah menjadi jasmani ini tinggal
diantara manusia ("us" disini merefer pada manusia atau human being).

Kita kembalikan lagi pembahasan Yohanes, dimana dikatakan bahwa The
Word pada 1:1 yang bersama dengan Tuhan itu telah menjadi jasmani yang
tinggal ditengah-tengah manusia pada 1:14.

Sebagaimana yang sudah kita bahas, bahwa The Word # Yahweh, untuk itu
kita juga tidak bisa langsung mengatakan bahwa "The Word" tersebut
adalah inkarnasi dari Yahweh dalam wujud jasmani manusia, sebab Yahweh
bukanlah "The Word" itu sendiri.

Lalu apa "The Word" itu sebenarnya ? Jawabnya tidak lain bahwa "The
Word" itu merupakan ketetapan atau keputusan yang dibuat oleh Allah
dan bukan Allah itu sendiri. Dimana sang "The Word" akan diberikan
kepada Maria bahwa dia akan melahirkan seorang anak laki-laki yang
suci tanpa bapak jasmani karena sebab kuasa Allah yang maha tinggi,
sebab bagi Allah tidak ada sesuatu yang mustahil.

Dia mampu menjadikan sesuatu yang sebelumnya tidak ada, lalu
diadakan-Nya (lihat Yohanes 1:3, Surah al-Kahfi 51, ar-Ruum 8 dsb),
dibentukNya dunia dan seluruh alam raya ini dengan kekuasaanNya,
apakah kita mesti harus ragu dengan kebijaksanaanNya ?

Menganggap bahwa kelahiran 'Isa almasih itu sebagai suatu keistimewaan
tersendiri dan dinisbatkan sebagai kelahiran Tuhan, rasanya cenderung
hanya memperikutkan kita kepada tradisi-tradisi masa lalu, kepercayaan
Mesir kuno, Babilon, Persi atau Yunani.

Ayat lainnya yang juga dijadikan oleh kaum Kristiani alasan untuk
mempertuhankan al-Masih adalah :

"Tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepadaku,
percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui
dan mengerti, bahwa Bapa di dalam aku dan aku di dalam Bapa." (Yohanes
10:38)

Ayat ini bisa kita tarik benang merah dengan ayat yang terdapat
didalam Yohanes 17:21 dan 23 :

"Supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di
dalam aku dan aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam kita,
supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus aku. "

"Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam aku supaya mereka sempurna
menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus aku
dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi aku."

Kalimat "Bapa dalam aku", dan muridnya pun jadi satu dengan Allah dan
Yesus mempunyai pengertian bahwa Allah selalu menyertai Yesus dan para
muridnya dimana dan kapan saja, ini BUKAN suatu pernyataan bahwa Allah
= Yesus atau Allah = murid-murid.

Selain itu, untuk menambah kelengkapan penjelasan bahwa anak Tuhan
yang dipakaikan terhadap Yesus hanyalah satu kiasan, kita tarik lagi
benang merah antar ayat-ayat Bible.

Kalimat anak Tuhan ini juga bisa kita temukan dalam berbagai ayat
Bible lainnya yang merujuk pada pribadi atau golongan selain dari
Yesus.


Daud disebut sebagai anak Allah yang sulung berdasarkan Mazmur 89:27
Yakub alias Israil adalah anak Allah yang sulung berdasarkan Keluaran
4:22 dan 23
Afraim adalah anak Allah yang sulung berdasar pada Yeremia 31:9
Adam disebut sebagai anak Allah berdasar Lukas 3:38


Selanjutnya tercatat pula adanya anak-anak Allah dalam :
Kitab Kejadian 6:2 dan 6:4,
Kitab Job 1:6 dan Job 2:1 serta Job 38:7


Bahkan salah satu kriteria untuk menjadi anak-anak Allah adalah
sebagaimana diriwayatkan oleh Matius pasal 5 ayat 9 dan juga Yohanes
pasal 1 ayat 12:

"Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut
anak-anak Allah."


"Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi
anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya".


Dengan demikian maka sebagai kesimpulan akhir dari semua ini adalah :
Bahwa yang disebut selaku anak Allah itu merupakan manusia yang
dicintai atau diridhoi Allah yang lazim juga dikenal sebagai para
kekasih Allah atau mereka yang taat kepada perintah-perintah Tuhan.

Dalam hal ini, Allah menyatakan firman-Nya di Qur'an sebagai berikut :

"Dan mereka berkata: 'Allah mempunyai anak.", Mahasuci Dia ! Bahkan
Dia-lah yang mempunyai apa-apa yang dilangit dan dibumi."
(QS. 2:116)


Mereka berkata:"Allah mempunyai anak". Maha Suci Allah; Dia-lah Yang
Maha Kaya; kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan apa yang di bumi.
Kamu tidak mempunyai pengetahuan tentang ini. Pantaskah kamu
mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui? (QS. 10:68)


Dan telah berkata orang-orang Yahudi dan Nasrani: "Kami ini adalah
anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya". Tanyalah: "Kalau begitu,
kenapa Allah menyiksa kamu karena dosa-dosamu ?" Kamu adalah manusia
(biasa) yang telah diciptakan-Nya." (QS. 5:18)


"Katakan: Dialah Allâh yang Esa. Allâh tempat bergantung. Tidak
beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada bagi-Nya kesetaraan
dengan apapun."


Wassalamu'alaykum Wr. Wb.,
Salamun 'ala manittaba al Huda

ARMANSYAH
http://armansyah.swaramuslim.net
http://arsiparmansyah.wordpress.com
http://rekonstruksisejarahisaalmasih.wordpress.com


Catatan : Posting ini boleh diteruskan kemana saja selama itu
bermanfaat bagi kemaslahatan umat Islam dan pencerahan kepada semua
orang yang membutuhkannya dengan tetap menyertakan sumber
pengambilannya dengan lengkap agar siapapun yang ingin secara langsung
mendiskusikan ataupun melakukan sanggahan-sanggahan dapat menghubungi
penulis secara langsung dan tidak membuatnya bingung yang bisa jadi
menghalangi semangat pembelajarannya terhadap kebenaran yang sudah
sampai.

Copyright hanya ada pada ALLAH, sumber semua kebenaran.


--------------------------------------------------------------------------------


----- Original Message -----
From: "rizal lingga" <nyomet123@yahoo.com>
To: <Milis_Iqra@googlegroups.com>
Subject: [Milis_Iqra] MENGAPA ISA ITU BUKAN YESUS KRISTUS


--
Salamun 'ala manittaba al Huda

ARMANSYAH

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

[Milis_Iqra] Fwd: Makna Tuhan tidak beranak

Makna Tuhan tidak beranak
Oleh : Armansyah

Sumber :
http://arsiparmansyah.wordpress.com/2008/09/12/makna-tuhan-tidak-beranak/
http://armansyah.swaramuslim.com/more.php?id=59_0_1_0_M

Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan menurut ajaran Islam adalah dalam
pengertian maupun sifat seperti apapun. Islam tidak menyetujui konsep
Inkarnasi dimana Tuhan bisa menjelma menjadi makhluk. Dalam ajaran Islam,
Tuhan tidak pernah terlahir ataupun hadir dalam bentuk daging seperti yang
didoktrinkan oleh ajaran Kristen terhadap Yesus Kristus.

Menyangkut penggunaan isitilah Wallad dalam bahasa al-Qur'an yang
diterjemahkan sebagai anak biologis Tuhan, sebenarnya tidak menyimpang dari
kenyataan yang berlaku didunia Kristen itu sendiri sehubungan dengan status
Yesus.

Bahwa ayat-ayat Perjanjian Baru sendiri memberikan kesaksian tentang doktrin
kedagingan Yesus sebagai bagian dari ilahiahnya adalah sebuah fakta yang
membenarkan penggunaan istilah Wallad oleh al-Qur'an :

Mari kita baca Kisah Para Rasul 2:31 : "Karena itu ia telah melihat ke depan
dan telah berbicara tentang kebangkitan Mesias, ketika ia mengatakan, bahwa
Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati, dan bahwa daging-Nya tidak
mengalami kebinasaan".

Ketika kemudian ada pihak Kristen menyangkal bahwa penunjukan Allah dalam
al-Qur'an terhadap adanya makna anak biologis terhadap Yesus oleh kaum
Kristiani adalah sesuatu yang salah, maka secara otomatis orang-orang
seperti ini telah mengingkari akan konsepsi ketuhanan dalam wujud daging
yang diperanakkan oleh manusia (artinya daging diperanakkan oleh daging)
yang lalu dagingnya itu sendiri kekal (tidak menjadi binasa).
Al-Qur'an sama sekali tidak bercerita mengenai adanya hubungan seksual
antara Tuhan dengan Maria, bahkan dalam kasus awal dari kehamilan perawan
suci itu sendiripun al-Qur'an memberikan kesaksian pula bahwa semua itu sama
sekali tidak melibatkan Allah secara langsung, artinya al-Qur'an sebagaimana
juga dengan ayat-ayat Perjanjian Baru, menceritakan bahwa hamilnya Maryam
didahului oleh datangnya malaikat Jibril untuk menyampaikan apa yang sudah
dikehendaki Allah kepadanya, yaitu mengandung tanpa adanya percampuran
dengan laki-laki ( Parthenogenesis ), dengan demikian tuduhan bahwa
al-Qur'an menganggap Maryam sebagai permaisuri Tuhan dan Yesus adalah anak
biologis hasil persetubuhan Tuhan dengan Maryam sama sekali diluar konteks
pembicaraan al-Qur'an yang benar.

Konsep "Kun Faya kun" didalam teologi Islam memiliki relasi jelas dengan
hukum-hukum kausalitas yang berlaku sehingga segala sesuatunya terjadi
dengan proses-proses yang alamiah sehingga dengan semua tahapan-tahapan
panjang tersebut kehendak Allah tetap terjadi.

Baik Islam atau Kristen, keduanya tidak menolak doktrin kemahakuasaan Tuhan
diatas segala-galanya, namun keduanya juga sepakat bahwa keberadaan Isa
al-Masih atau Yesus diatas dunia ini melalui tahapan-tahapan persalinan dan
kehamilan yang wajar oleh seorang wanita sebagaimana halnya wanita-wanita
lain diatas dunia ini, begitupula misalnya dengan terjadinya alam semesta,
kedua agama sepakat bahwa alam semesta tidak dijadikan Allah dengan sekali
jadi tanpa adanya tahapan yang panjang.; Kedua contoh ini hanya segelintir
dari fakta-fakta bahwa Tuhanpun dibalik doktrinal serba Maha-Nya tetap
bermain diatas hukum-hukum alam yang Dia buat sendiri.

Maha Segala-galanya apakah bisa berarti bebas bertindak suka-suka tanpa ada
keteraturan, tanpa ada keseimbangan dan tanpa ada tujuan serta hikmah
pembelajaran dibaliknya ?

Kalau memang sesuatu itu sudah menjadi rencana Allah, maka pasti akan
terjadi dengan sendirinya tanpa ada satupun yang bisa menghalanginya tanpa
Dia sendiri harus bertindak suka-suka dengan doktrin kemaha kuasaan-Nya.

1 Korintus 14:33 Sebab Allah tidak menghendaki kekacauan …

Ini, adalah sesuatu yang make sense buat siapapun, dengan demikian maka
semuanya menimbulkan satu pembelajaran kepada manusia terhadap nilai-nilai
kebenaran, sebab kebenaran itu sendiri tidak mungkin sesuatu yang bersifat
kacau dan tidak teratur.

Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk
menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang
dalam kebenaran. 2 Timotius 3:16

Isa al-Masih dalam Islam disebut sebagai Kalimat Allah yang diberikan kepada
Maryam.
Ini tidak berarti bahwa Isa Al-Masih adalah sabda alias firman yang menjelma
menjadi manusia dalam pengertian Tuhan mewujud kebentuk manusia melalui
perawan maria.

Isa = Kalimat Allah adalah berarti kehadiran dan kelahiran beliau as sebagai
ketetapan Allah terhadap Maryam ( surah 3 Ali Imron 45 )

Lebih jauh, dalam hal pembahasan istilah " Kalimat " didalam al-Qur'an,
terdapat beberapa kategori :
1. "Kalimat" bisa berartikan "Ujian" ; Dasarnya adalah al-Qur'an Surah
al-Baqarah (2) ayat ke-124 :

"Dan tatkala Ibrahim DIUJI oleh Tuhannya dengan beberapa UJIAN, maka
dilaksanakannya dengan sempurna."

Konteks ayat diatas dalam bahasa al-Qur'an-nya adalah :
"Wa 'idzibtala Ibrahim marobbuhu bi KALIMATI faatammahunna …"

2. "Kalimat" bisa berartikan "Ketetapan" ; Dasarnya adalah al-Qur'an Surah
az-Zumar (39) ayat ke-71 :

"Tetapi berlakulah ketetapan siksa atas orang-orang kafir"

Konteks ayat diatas dalam bahasa al-Qur'an-nya adalah :
"Qolu bala walakin haqqot KALIMAT alazabi 'alal kafirin"

Lebih jauh lagi, al-Qur'an secara langsung mengadakan pembantahan mengenai
status keTuhanan 'Isa putra Maryam ini melalui ayat :

"Hai Ahli Kitab ! Janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan
janganlah kamu berkata atas Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya al-Masih,
'Isa putera Maryam itu, tidak lain melainkan utusan Allah dan Kalimah-Nya
yang Dia berikan kepada Maryam dengan tiupan ruh daripadaNya. Maka
berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu berkata:
"Tritunggal", Hentikanlah ! Baik bagimu. Allah itu adalah Tuhan Yang Maha
Esa, Maha Suci Dia dari mempunyai anak, kepunyaanNya-lah semua yang dilangit
dan semua yang dibumi; Cukuplah Allah sebagai Pelindung." (QS. 4:171)

Sehingga nyatalah keterangan al-Qur'an dalam hal ini bahwa Kalimatullah itu
tidak berarti Allah itu sendiri sebagaimana yang tertulis dalam Yohanes
1:1-3 dan 1:14 dan al-Qur'an sama sekali tidak mendukung doktrin keTuhanan
'Isa al-Masih.

Adapun juga kalimat "peniupan ruh daripadaNya" sebagaimana yang telah
terjadi pada Maryam itu pada konteks ayat diatas adalah sama kejadiannya
dengan tiupan ruh dari-Nya yang diberikan kepada Nabi Adam as.

"Tatkala Tuhanmu berkata kepada malaikat: 'Sesungguhnya Aku akan menciptakan
menusia dari tanah !, maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan
Kutiupkan kepadanya ruhKu; maka hendaklah kamu tunduk bersujud kepadanya !"
-Qs. 38: 71-72

Kemudian, Isa Rasul Allah atau Isa utusan Allah, ya memang demikian adanya,
sama seperti Muhammad pun utusan Allah, Musapun utusan Allah, Ibrahimpun
utusan Allah dan itu sama sekali tidak merubah status mereka masing-masing
sebagai utusan Tuhan.


--
Inna min khiyarikum ahsanakum akhlâqan
Sesungguhnya orang pilihan di antara kalian adalah orang yang berakhlak baik

Salamun 'ala manittaba al Huda
Khud al hikmah walau min lisani al kafir


ARMANSYAH
http://arsiparmansyah.wordpress.com
http://armansyah.swaramuslim.com
http://dunia-it-armansyah.blogspot.com/

--
Salamun 'ala manittaba al Huda

ARMANSYAH

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Friday, September 25, 2009

[Milis_Iqra] Re: ingin bertanya sama rizal

Rizal :
"Hanya Dia yang berani mengatakan: Akulah Jalan, dan Kebenaran dan Hidup, tak seorangpun yang bisa sampai kepada Bapa (selamat masuk sorga) kalau tidak melalui melalui Aku. Yohanes 14: 6.
Tak ada manusia lain yang berani mengatakan begitu jelas dan tegas mengenal soal Keselamatan dan pengampunan dosa, termasuk Muhammad, selain Yesus Kristus yang dari Nazaret itu."

Apakah Yesus "BERANI "berkata begitu bila Sang Bapa tidak memerintahkan begitu ?
Apakah Yesus berkata dgn kehendak dirinya sendiri tanpa di perintah bapa ?

Jangankan Muhammad SAW , saya atau kamu pun pasti  'BERANI'  berkata "Akulah Jalan, dan Kebenaran dan Hidup, tak seorangpun yang bisa sampai kepada Bapa (selamat masuk sorga) kalau tidak melalui melalui Aku",......kalau Tuhan sendiri yg memerintahkan begitu kepada kita........... (?)

Yesus ' BERANI ' berkata begitu karena diperintah Bapa.!! 

Dan PASTI !!!,...Yesus " TIDAK BERANI " berkata begitu kalau Bapa tidak memerintahkan begitu,khan..?

*( it's a simple Logic , can't you see this ?)



Pada 30 Juni 2009 17:56, rizal lingga <nyomet123@yahoo.com> menulis:
Karena saya memilihnya setelah menyadari bahwa saya orang berdosa, dan tidak ada manusia atau nabi lain yang berani mengklaim bisa menyelesaikan masalah dosa2 saya, kecuali Yesus.
 
Hanya Dia yang berani mengatakan: Akulah Jalan, dan Kebenaran dan Hidup, tak seorangpun yang bisa sampai kepada Bapa (selamat masuk sorga) kalau tidak melalui  melalui Aku. Yohanes  14: 6.
Tak ada manusia  lain yang berani  mengatakan begitu jelas dan tegas mengenal soal Keselamatan dan pengampunan dosa, termasuk Muhammad, selain Yesus Kristus yang dari Nazaret itu.
 

--- On Sat, 6/20/09, aendangzr@yahoo.co.id <aendangzr@yahoo.co.id> wrote:

From: aendangzr@yahoo.co.id <aendangzr@yahoo.co.id>
Subject: [Milis_Iqra] ingin bertanya sama rizal
To: Milis_Iqra@googlegroups.com
Date: Saturday, June 20, 2009, 5:55 AM

zal, saya ingin bertanya pertanyaan yg sangat sederhana

ketika kita kecil kita tidak memlih agama,karena cap agama tersebut udah kita dapatkan dari warisan orang tua.tetapi setelah kita dewasa kita baru menyadari bahwa ternyata pilihan agama itu banyak dan semuanya mengklaim agama mereka adalah agama yg benar. nah, kira2 apa yg membuat mu memilih agama yg dianut sekarang?
terima kasih kl mau menjawab



 

"




Selalu bisa chat di profil jaringan, blog, atau situs web pribadi!
Yahoo! memungkinkan Anda selalu bisa chat melalui Pingbox.. Coba





--
Ahid_M

Bekasi


--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
  Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
  Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
     Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

[Milis_Iqra] Re: Mohon Tanggapan

Assalaamu'alaikum warohmatullahi wa barakaatuh,

ikhwan fillah .....

semoga tulisan ini membawa manfaat bagi alam dan dalam lindungan Allah SWT.

1) setelah membaca kesaksian menunjukkan bahwa web ini (seperti yang disampaikan oleh mas Arman dan teman-teman), mengajak kepada kristenisasi.

2) dari tulisan tanya jawab (dialog), mereka mengambil/menuliskan/mencantumkan surat-surat dalam Al-qur'an, hadits, ...tetapi surat - surat dalam Al-qur'an dan hadits tersebut dipotong-potong sesuai kebutuhan mereka. sehingga nampak seolah-olah mereka sudah benar.

3) bagi muslimin yang belum mendalami betul tentang islam, harus berhati-hati bila membaca tulisan-tulisan dalam web ini. di dalamnya terdapat tulisan yang menjelekan Rasulullah Muhammad SAW (lihat dialog antar agama : Sungguhkah Isa Itu Manifestasi Dari Allah?)

4) dalam web ini menuliskan juga terdapat pertentangan isi Al-qur'an (lihat dialog antar agama:
Bagaimanakah Pandangan Orang Kristen Tentang Nabi Muhammad?

5) semoga kita dijaga Allah setelah kita beriman KEPADA-NYA. ya Allah Yang Maha Melindungi ... hamba mohon kepada-MU... lindungi kami dari tipu daya syaitan.

wa salaamu 'alaikum wa rohmatullahi wa barokaatuh.



2009/9/14 Arianda Priyatna <arianakmedan@gmail.com>
Assalaamu'alaykum wa rahmatullaahi wa barakaatuh,

Ikhwan fiillaah...

Mohon tanggapannya terhadap website berikut ini:
http://www.isadanislam.com/

Wassalaamu'alaykum wa rahmataullaahi wa barakaatuh

Ari




--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
  Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
  Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
     Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Thursday, September 24, 2009

[Milis_Iqra] Fwd: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pendeta Bajak Pesawat atas "Perintah" Tuhan



---------- Forwarded message ----------
From: Ridwan Nyak Baik <rbaik@pertamina.com>
Date: 2009/9/11
Subject: RE: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pendeta Bajak Pesawat atas "Perintah" Tuhan
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com


 

Jangan salahkan agama, apalagi memberi stigma agama teroris, tapi laku
keliru itu karena ulah pemeluknya (si Pereira) yang tak khatam kaji.
Agama adalah damai, rahmat bagi semesta alam berikut seluruh isinya.....

Tabik;

RnB

From: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
[mailto:Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com] On Behalf Of
agushamonangan
Sent: Friday, September 11, 2009 7:46 AM
To: Forum-Pembaca-Kompas@yahoogroups.com
Subject: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Pendeta Bajak Pesawat atas "Perintah"
Tuhan

http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/09/11/03354350/pendeta.bajak.pesaw
at.atas.perintah.tuhan

Mexico City, Kamis - Seorang pria asal Bolivia yang menggenggam Kitab
Suci, Rabu (9/9), membajak sebuah pesawat Meksiko berpenumpang 104
orang. Dia mengatakan sedang melakukan misi dari Tuhan, tetapi insiden
itu berakhir cepat dan tanpa pertumpahan darah.

Jose Mar Flores Pereira (44) mengatakan kepada polisi dia seorang
pendeta Protestan. Dia membajak pesawat Boeing 737 AeroMexico setelah
lepas landas dari resor wisata Cancun menuju Mexico City.

Flores, yang membawa bom palsu, menuntut berbicara dengan Presiden
Meksiko Felipe Calderon karena mendapat pesan dari Tuhan untuk
memperingatkan rakyat Meksiko akan gempa bumi besar yang akan terjadi.

Para penumpang, di antaranya 30 orang asing, tidak menyadari apa yang
terjadi saat pilot bernegosiasi dengan Flores. Pilot mendaratkan pesawat
dengan mulus setelah sekitar satu jam mendapat kesepakatan untuk
mengakhiri pembajakan.

"Kami baru mengetahui mengenai itu ketika kami mendarat dan kami diberi
tahu oleh awak bahwa pesawat dibajak," kata seorang penumpang, Rodrigo
Padilla.

Krisis itu dimulai ketika Flores mengatakan kepada seorang pramugari
bahwa sebuah kaleng jus yang dimilikinya adalah bom.

Flores menahan penumpang dan awak di landasan selama lebih dari sejam.
Saat itu pesawat dikepung polisi bersenjata.

9/9/9

Setelah penumpang anak-anak dan perempuan diperbolehkan pergi, polisi
menyerbu pesawat dan segera membawa beberapa pria yang diborgol, tanpa
melepaskan satu tembakan pun.

Polisi kemudian mengatakan hanya ada satu pembajak dan pria-pria lain
ditahan sebentar karena tersangka telah mengatakan kepada pramugari
bahwa dia punya tiga rekan.

Pria Bolivia yang tinggal 17 tahun di Meksiko itu mengatakan membajak
pesawat setelah mendapat pesan dari Tuhan. Tanggal hari Rabu itu, 9/9/9,
menurut dia, adalah angka 666 (nomor setan) yang terbalik.

Menteri Keamanan Publik Genaro Garcia Luna mengatakan, Flores adalah
seorang pemadat narkoba yang terbukti melakukan perampokan bersenjata di
Bolivia. Flores menyebut dirinya mantan pengguna narkoba dan seorang
pendeta di Oaxaca, Meksiko. (AP/AFP/Reuters/DI)

*****
This message may contain confidential and/or privileged information. If you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any information herein. If you have received this communication in error, please notify us immediately by responding to this email and then delete it from your system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete transmission of the information contained in this communication nor for any delay in its receipt.
*****

[Non-text portions of this message have been removed]

__._,_.___
=====================================================
Pojok Milis Komunitas Forum Pembaca KOMPAS [FPK] :

1.Milis Komunitas FPK dibuat dan diurus oleh pembaca setia KOMPAS

2.Topik bahasan disarankan bersumber dari http://cetak.kompas.com/ , http://kompas.com/ dan http://kompasiana.com/

3.Moderator berhak memuat,menolak dan mengedit E-mail sebelum diteruskan ke anggota

4.Moderator E-mail: agus.hamonangan@gmail.com agushamonangan@yahoo.co.id

5.Untuk bergabung: Forum-Pembaca-Kompas-subscribe@yahoogroups.com

KOMPAS LINTAS GENERASI
=====================================================
Recent Activity
Visit Your Group
Give Back

Yahoo! for Good

Get inspired

by a good cause.

Y! Toolbar

Get it Free!

easy 1-click access

to your groups.

Yahoo! Groups

Start a group

in 3 easy steps.

Connect with others.

.

__,_._,___


--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
  Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
  Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
     Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

[Milis_Iqra] Re: Pulanglah...

Mas Agus, di ramadhan tahun lalu pernah ada seorang ustads yang ceramah kultum di antara sholat traweh dan witir
 
"menjelang akhir ramadhan orang bukannya mikirin itikaf di masjid malah sibuk pada pulang kampung, masjid, mushola sepi.. bukannya perbanyak menedekatkan diri pada ALLAH ini malah sibuk bedesak-desakan pulang kampung.. biarin saya doain tuh yang pulang kampung pada tebalik pesawatnya"
 
saya langsung terkaget2 dengan kata2nya, saya tebak ini ustad gak punya kampung untuk mudik jadi bisa ngomong asal jeplak ajah
 
kira kira sikap kita bagaimana ya??
kalau saya sudah jempol kebawah untuk ustad ini... no recomended dah
----- Original Message -----
Sent: Thursday, September 24, 2009 2:11 PM
Subject: [Milis_Iqra] Pulanglah...

Pulanglah...
oleh Halimah
Pulkam ( pulang kampung ) adalah hal yang lazim terdengar, diakhir-akhir
ramadhan. Saat di pasar, saat di masjid maupun saat kita di taksi ( di Sengata,
angkot dinamakan taksi ), perbincangan pulkam adalah hal yang biasa Saat lebaran
memang adalah saat dimana para musafir dan perantau punya tujuan pulang ke
kampung halamannya. Menumpahkan kerinduan kepada keluarga besar, terutama kedua
orangtua, khususnya ibunya.
Kepulangan ke kampung halaman memang sebuah kenikmatan. Nikmat karena bila
berada di dalam lingkaran keluarga yang telah membesarkan kita, maka perasaan
tenang dan nyaman akan melingkupi kita. Oleh karena itulah di saat kita berada
di kota yang berbeda, ataupun pulau yang berbeda dari kampung halaman kita, maka
kerinduan itu akan selalu bernyanyi di relung hati kita, karena ingat betapa
indahnya bila kita dapat bercengkrama dan berbagi cerita pada mereka yang di
kampung. Yang di kampung pun akan sangat senang mendengar cerita-cerita kita,
tentang sebuah tempat atau kota yang kita jalani saat ini. Tentu akan
menimbulkan kebahagiaan membagi dan mendengar cerita yang di iringi suasana
keakraban.
Pulkam memang sangat layak untuk dijalani, karena  sepertinya pada waktu itulah
semua orang punya waktu libur yang sama. Pada waktu libur yang bersamaan itulah
dapat membuat kita bertemu dengan orang-orang yang ingin kita jumpai. Pulkam
tentu saja dapat terlaksana bila di tunjang dana yang cukup. Karena sebagai
seorang perantau biasanya akan sedikit risih bila tidak ada buah tangan, untuk
orang-orang yang menyambut kedatangan kita. Perlu dana lebih pula untuk dapat
berbagi rejeki kepada orang-orang yang kita tuakan di kampung kita, istilahnya
sih bagi amplop. Tapi itu memang bukan sebuah keharusan, tapi sepertinya sebuah
kebutuhan pada diri kita untuk dapat pula menyenangkan hati orang-orang terdekat
kita, yang telah lama kita tinggalkan.
Urusan uang meng-uang, memang sebuah dilema untuk pulkam ini. Karena di satu
sisi ingin berbagi saat di kampung, tapi disisi yang lain sebenarnya kita merasa
kerepotan juga, karena dana yang digunakan untuk pulkam ini, adalah hasil
tabungan kita selama satu tahun. Hingga kadang kita menunda ke pulangan kita,
karena memang kondisi keuangan tidak memungkinkan.
Berbicara tentang uang, memang susah-susah gampang. Karena selama ini, kita
terkotomi dengan pemikiran bahwa banyak uang maka urusan jadi lancar. Hingga
terkadang bila kita punya uang yang "mepet" membuat kita berpikir ulang tentang
pulkam. Padahal pulkam ini sebenarnya sebuah kenikmatan, baik dari rasa sang
anak maupun sebaliknya, orang-tuanya.
Saya merasakan sendiri, saat ini. Kedua orang-tua telah tiada. Maka acara pulkam
sepertinya kadang hanya sebuah rekreasi saja. Karena di hati ini, sudah tak
merasakan sambutan dan cinta dari orang-tua khususnya sang ibu yang sangat
mencintai kita. Ibu yang selalu dekat, dan merepotkan diri bila kita datang, dan
sangat terlihat rasa gembiranya ketika kita menampakkan wajah di hadapan beliau.
Rasa gembira yang terpancar dari wajah ibu itulah yang membuatku sering pulkam
saat beliau masih ada. Tapi saat ini sepertinya, saya kehilangan setengah
semangat untuk melakukan pulkam, yang banyak diminati orang.
Begitu pula cerita seorang ibu yang berasal dari  pulau Jawa. Sebutlah dia
bernama A. A menceritakan bagaimana ingin bersemangatnya dia pulkam, seperti
yang dilakukan di lingkungannya, tapi dia merasakan kehampaan. A merasakan
sambutan sang ibu berbeda dengan saudaranya. Walaupun saudaranya sudah maksimal,
tapi rasa cinta seorang ibu yang dapat dirasakannya saat pulkam, ternyata sudah
tidak bisa di dapatkannya lagi. Jadi bila A bercerita pulkam, terlihat jelas
sebuah kesedihan dari wajahnya, walaupun ayahnya masih hidup. Memang tidak bisa
di pungkiri kedekatan antara ibu dan anaknya adalah sebuah kedekatan yang memang
tidak bisa tertandingi oleh orang lain, semisal sang ayah.
Ada juga seorang ibu yang saya namakan saja B, ternyata dia punya pula perasaan
yang sama dengan si A. Ayahnya pun masih hidup dan beristri lagi. B adalah
seorang perantau dari Sulawesi. B merasakan sebuah perasaan hampa pula, bila
orang menceritakan niatnya untuk pulkam. Tapi memang si B ini, sedari kecil
tidak mengenal ibunya. Karena ibunya telah berpulang ke Rahmatullah sejak dia
masih berupa bayi "merah". Dia diasuh oleh banyak orang dan banyak keluarga.
Penderitaanya saat tinggal pada orang yang ditumpanginya hidup, tidak
menjadikannya rindu pada keluarga yang menghidupinya tersebut. Tak ada rasa 
sayang, yang ada hanya rasa ingin membalas budi. Karena itulah B tak seantusias
orang lain untuk urusan pulkam.
Pulkam yang bertujuan untuk silaturahmi pada keluarga dekat, tentu saja sebuah
kebajikan yang perlu di dilakukan. Karena silaturahmi pada keluarga yang lama
tak bersua, akan mendekatkan hati, dan rasa kekeluargaan yang dalam. Karena bila
silaturahmi itu tidak dilakukan, kemungkinan besar beberapa tahun kemudian, kita
akan merasakan sebuah keterasingan, karena memang kita memerlukan sebuah tempat
untuk merasa satu hati dan memerlukan dukungan dari keluarga besar untuk  semua
problema hidup kita. Maka sebuah kewajaran bila biasanya sang perantau akan
banyak mengeluarkan dana untuk urusan menelpon ke kampungnya.
Bila saat ini kita punya waktu dan dana yang cukup, maka bersegeralah untuk bisa
 pulkam. Karena pulkam ini adalah sebuah silaturahmi yang akan mengikatkan rasa
kekeluargaan di antara keluarga besar kita dan kedekatan kita pada orang-orang
yang kita cintai khusunya ibu kita. Karena pulkam akan bernilai lebih bila masih
ada orang-tua yang menyambut kita. Pulkam akan terasa lebih bermakna, karena
kita masih bisa sujud di kaki orang-tua kita, dan merasakan betapa mereka
mencintai kita.
Pulanglah…. Sebelum ibu meninggalkan dunia fana ini. Ibu yang telah banyak
berkorban untuk kita, ibu yang banyak meneteskan air mata untuk kita, ibu yang
banyak berdo'a untuk kita. Beliau sangat menantikan kepulangan kita di saat
lebaran Idul Fithri ( Walaupun kadang di mulutnya mengatakan sangat mengerti
kondisi kita, untuk tidak menjenguknya. ) .
Kedatangan kita untuk mencium pipinya, menyentuh tangannya yang mulai keriput
karena termakan usia, akan menambah kebahagiaannya karena anak yang telah
dilahirkannya masih mau berkorban untuk dirinya, untuk menyentuhnya, untuk
mendengar cerita-ceritanya ( walaupun kadang kita sudah sangat hapal dengan
ceirta yang dilulang-ulang tersebut. ), mendengar keluhannya secara langsung.
Beliau akan merasa dinomor satukan karena beliau tahu, kita dalam kondisi yang 
sedikit "sesak nafas" karena tabungan yang akan menipis untuk acara pertemuan
tersebut.
Pulanglah… Untuk meyakinkan ibu, bahwa kita sangat memerhatikan dan mencintai
beliau walau dengan segala kondisi yang serba kekurangan.
Pulanglah… Sebelum ibu kita berpulang ke hadirat Allah Swt.
( Ibu…. Maafkan semua kesalahan anakmu ini, disaat dikau masih hidup, karena
seringkali berhitung tentang uang dan waktu untuk menemuimu. Saat ini aku hanya
bisa berdoa, Semoga semua amal kebajikanmu diterima oleh Allah Swt. Amiin )
 
Sengata, 17 September 2009
Halimah Taslima
Forum Lingkar Pena ( FLP ) Cab. Sengata
halimahtaslima@gmail.com
 
 
 
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
  Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
  Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
     Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

[Milis_Iqra] Pulanglah...

Pulanglah...
oleh Halimah
Pulkam ( pulang kampung ) adalah hal yang lazim terdengar, diakhir-akhir
ramadhan. Saat di pasar, saat di masjid maupun saat kita di taksi ( di Sengata,
angkot dinamakan taksi ), perbincangan pulkam adalah hal yang biasa Saat lebaran
memang adalah saat dimana para musafir dan perantau punya tujuan pulang ke
kampung halamannya. Menumpahkan kerinduan kepada keluarga besar, terutama kedua
orangtua, khususnya ibunya.
Kepulangan ke kampung halaman memang sebuah kenikmatan. Nikmat karena bila
berada di dalam lingkaran keluarga yang telah membesarkan kita, maka perasaan
tenang dan nyaman akan melingkupi kita. Oleh karena itulah di saat kita berada
di kota yang berbeda, ataupun pulau yang berbeda dari kampung halaman kita, maka
kerinduan itu akan selalu bernyanyi di relung hati kita, karena ingat betapa
indahnya bila kita dapat bercengkrama dan berbagi cerita pada mereka yang di
kampung. Yang di kampung pun akan sangat senang mendengar cerita-cerita kita,
tentang sebuah tempat atau kota yang kita jalani saat ini. Tentu akan
menimbulkan kebahagiaan membagi dan mendengar cerita yang di iringi suasana
keakraban.
Pulkam memang sangat layak untuk dijalani, karena  sepertinya pada waktu itulah
semua orang punya waktu libur yang sama. Pada waktu libur yang bersamaan itulah
dapat membuat kita bertemu dengan orang-orang yang ingin kita jumpai. Pulkam
tentu saja dapat terlaksana bila di tunjang dana yang cukup. Karena sebagai
seorang perantau biasanya akan sedikit risih bila tidak ada buah tangan, untuk
orang-orang yang menyambut kedatangan kita. Perlu dana lebih pula untuk dapat
berbagi rejeki kepada orang-orang yang kita tuakan di kampung kita, istilahnya
sih bagi amplop. Tapi itu memang bukan sebuah keharusan, tapi sepertinya sebuah
kebutuhan pada diri kita untuk dapat pula menyenangkan hati orang-orang terdekat
kita, yang telah lama kita tinggalkan.
Urusan uang meng-uang, memang sebuah dilema untuk pulkam ini. Karena di satu
sisi ingin berbagi saat di kampung, tapi disisi yang lain sebenarnya kita merasa
kerepotan juga, karena dana yang digunakan untuk pulkam ini, adalah hasil
tabungan kita selama satu tahun. Hingga kadang kita menunda ke pulangan kita,
karena memang kondisi keuangan tidak memungkinkan.
Berbicara tentang uang, memang susah-susah gampang. Karena selama ini, kita
terkotomi dengan pemikiran bahwa banyak uang maka urusan jadi lancar. Hingga
terkadang bila kita punya uang yang "mepet" membuat kita berpikir ulang tentang
pulkam. Padahal pulkam ini sebenarnya sebuah kenikmatan, baik dari rasa sang
anak maupun sebaliknya, orang-tuanya.
Saya merasakan sendiri, saat ini. Kedua orang-tua telah tiada. Maka acara pulkam
sepertinya kadang hanya sebuah rekreasi saja. Karena di hati ini, sudah tak
merasakan sambutan dan cinta dari orang-tua khususnya sang ibu yang sangat
mencintai kita. Ibu yang selalu dekat, dan merepotkan diri bila kita datang, dan
sangat terlihat rasa gembiranya ketika kita menampakkan wajah di hadapan beliau.
Rasa gembira yang terpancar dari wajah ibu itulah yang membuatku sering pulkam
saat beliau masih ada. Tapi saat ini sepertinya, saya kehilangan setengah
semangat untuk melakukan pulkam, yang banyak diminati orang.
Begitu pula cerita seorang ibu yang berasal dari  pulau Jawa. Sebutlah dia
bernama A. A menceritakan bagaimana ingin bersemangatnya dia pulkam, seperti
yang dilakukan di lingkungannya, tapi dia merasakan kehampaan. A merasakan
sambutan sang ibu berbeda dengan saudaranya. Walaupun saudaranya sudah maksimal,
tapi rasa cinta seorang ibu yang dapat dirasakannya saat pulkam, ternyata sudah
tidak bisa di dapatkannya lagi. Jadi bila A bercerita pulkam, terlihat jelas
sebuah kesedihan dari wajahnya, walaupun ayahnya masih hidup. Memang tidak bisa
di pungkiri kedekatan antara ibu dan anaknya adalah sebuah kedekatan yang memang
tidak bisa tertandingi oleh orang lain, semisal sang ayah.
Ada juga seorang ibu yang saya namakan saja B, ternyata dia punya pula perasaan
yang sama dengan si A. Ayahnya pun masih hidup dan beristri lagi. B adalah
seorang perantau dari Sulawesi. B merasakan sebuah perasaan hampa pula, bila
orang menceritakan niatnya untuk pulkam. Tapi memang si B ini, sedari kecil
tidak mengenal ibunya. Karena ibunya telah berpulang ke Rahmatullah sejak dia
masih berupa bayi "merah". Dia diasuh oleh banyak orang dan banyak keluarga.
Penderitaanya saat tinggal pada orang yang ditumpanginya hidup, tidak
menjadikannya rindu pada keluarga yang menghidupinya tersebut. Tak ada rasa 
sayang, yang ada hanya rasa ingin membalas budi. Karena itulah B tak seantusias
orang lain untuk urusan pulkam.
Pulkam yang bertujuan untuk silaturahmi pada keluarga dekat, tentu saja sebuah
kebajikan yang perlu di dilakukan. Karena silaturahmi pada keluarga yang lama
tak bersua, akan mendekatkan hati, dan rasa kekeluargaan yang dalam. Karena bila
silaturahmi itu tidak dilakukan, kemungkinan besar beberapa tahun kemudian, kita
akan merasakan sebuah keterasingan, karena memang kita memerlukan sebuah tempat
untuk merasa satu hati dan memerlukan dukungan dari keluarga besar untuk  semua
problema hidup kita. Maka sebuah kewajaran bila biasanya sang perantau akan
banyak mengeluarkan dana untuk urusan menelpon ke kampungnya.
Bila saat ini kita punya waktu dan dana yang cukup, maka bersegeralah untuk bisa
 pulkam. Karena pulkam ini adalah sebuah silaturahmi yang akan mengikatkan rasa
kekeluargaan di antara keluarga besar kita dan kedekatan kita pada orang-orang
yang kita cintai khusunya ibu kita. Karena pulkam akan bernilai lebih bila masih
ada orang-tua yang menyambut kita. Pulkam akan terasa lebih bermakna, karena
kita masih bisa sujud di kaki orang-tua kita, dan merasakan betapa mereka
mencintai kita.
Pulanglah…. Sebelum ibu meninggalkan dunia fana ini. Ibu yang telah banyak
berkorban untuk kita, ibu yang banyak meneteskan air mata untuk kita, ibu yang
banyak berdo'a untuk kita. Beliau sangat menantikan kepulangan kita di saat
lebaran Idul Fithri ( Walaupun kadang di mulutnya mengatakan sangat mengerti
kondisi kita, untuk tidak menjenguknya. ) .
Kedatangan kita untuk mencium pipinya, menyentuh tangannya yang mulai keriput
karena termakan usia, akan menambah kebahagiaannya karena anak yang telah
dilahirkannya masih mau berkorban untuk dirinya, untuk menyentuhnya, untuk
mendengar cerita-ceritanya ( walaupun kadang kita sudah sangat hapal dengan
ceirta yang dilulang-ulang tersebut. ), mendengar keluhannya secara langsung.
Beliau akan merasa dinomor satukan karena beliau tahu, kita dalam kondisi yang 
sedikit "sesak nafas" karena tabungan yang akan menipis untuk acara pertemuan
tersebut.
Pulanglah… Untuk meyakinkan ibu, bahwa kita sangat memerhatikan dan mencintai
beliau walau dengan segala kondisi yang serba kekurangan.
Pulanglah… Sebelum ibu kita berpulang ke hadirat Allah Swt.
( Ibu…. Maafkan semua kesalahan anakmu ini, disaat dikau masih hidup, karena
seringkali berhitung tentang uang dan waktu untuk menemuimu. Saat ini aku hanya
bisa berdoa, Semoga semua amal kebajikanmu diterima oleh Allah Swt. Amiin )
 
Sengata, 17 September 2009
Halimah Taslima
Forum Lingkar Pena ( FLP ) Cab. Sengata
halimahtaslima@gmail.com
 
 
 

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
  Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
  Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
     Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

[Milis_Iqra] Atas Nama Lebaran

Atas Nama Lebaran
oleh Halimah 

 
Lebaran telah tiba.  Lebaran 'Idul Fithri sebagai sebuah hadiah yang diberikan
untuk orang-orang yang telah berusaha sekuat daya upaya untuk menjalani ramadhan
dengan sebaik-baiknya. Jadi lebaran yang bermakna sebuah hari yang istimewa bagi
orang-orang yang mampu mengisi setiap waktunya disaat ramadhan, dengan ibadah
yang maksimal kepada Allah Swt dan mampu pula menambah jiwa kepedulian sosialnya
dengan banyak bersedekah di bulan tersebut.
Puasa memang sebuah ibadah yang tidak bisa dinilai oleh manusia. Karena puasa
tidak bisa dilihat secara lahiriah, semisal ibadah sholat. Oleh karena itulah,
hanya Allah yang berkuasa untuk menilai puasa yang dijalani hamba-Nya. Puasa
yang ikhlas karena Allah ini, memang sangat berat tantangannya. Karena dengan
berpuasa maka berbagai segi akhlak kita yang minus, semisal suka meninggikan
suara terhadap anak-anak di rumah, ternyata harus bisa kita tahan. Padahal
anak-anak tidak mengenal hari istimewa untuk menuruti kemauan kita. Hingga
akhirnya anak-anak adalah sebuah ujian terberat bagi kita yang shaum, khusunya
bagi seorang ibu yang kariernya di rumah.
Kembali ke masa lebaran, sesungguhnya lebaran ini adalah masa terindah yang saya
rasakan. Karena bertepatan dengan hari lebaran, bertepatan pula dengan hari
ulang tahunku. Walaupun memang dari jaman dulu tidak pernah ada perayaan ulang
tahun untukku, namun kadang juga terbersit di hati untuk merayakannya.
Lebaran istimewa ini, hanya saya yang tahu. Kebetulan tahun ini, saya dan
keluarga ke kampung halaman untuk bersilaturahmi dengan keluarga. Silaturahmi
kepada keluarga dan orang-orang yang bersahabat dengan orang-tuaku, bertujuan
untuk memuliakan kedua orangtuaku yang telah meninggal. Ikatan persahabatan yang
telah di jalin orangtuaku harus tetap di jaga, sebagai bentuk penghormatan
terhadap orangtua yang telah berjasa besar pada kami, anak-anaknya.
Lebaran yang istimewa ini pula, membuatku banyak bertemu dengan tetanggaku
disaat masa kecil. Banyak pula yang telah beranak-pinak, dan banyak pula orang
yang seumuran ibuku telah meninggal dunia. Banyak wajah baru yang tidak saya
kenal, karena lamanya kami tidak bersilaturahim pada mereka. Hingga ada beberapa
keluarga yang telah kami singgahi, orangtuanya sudah berpulang. Tinggallah hanya
anak-anak dan cucu mereka yang dapat kami temui. Sebuah kesedihan dan penyesalan
karena seringkali kami pulang kampung, ternyata tidak sempat menampakkan muka
pada beberapa keluarga yang sangat dekat persahabatannya dengan orangtua kami.
Tapi memang penyesalan selalu ada di belakang, namun dengan kunjungan kali ini,
membuat  saya sedikit berlega hati, karena mereka masih menerima kedatangan kami
dengan tangan terbuka dan tentu saja dengan beberapa hidangan yang mengundang
selera.
Untuk hidangan lebaran, ternyata di setiap rumah yang di singgahi, selalu
tersedia makanan pembuka hingga makanan penutup. Ada es buah, buras (makanan
khas suku Bugis ) beserta lauknya, ada bakso hingga puding dan banyak lagi yang
lainnya. Makanan pada saat lebaran ini, memang melimpah. Seakan-akan setiap
rumah, adalah orang yang mampu. Mereka dengan sangat ramah, dan wajah sumringah
menerima setiap kunjungan. Dan memersilahkan untuk mencicipi makanan yang telah
tersaji secara prasmanan. Padahal saya tahu beberapa orang dari mereka adalah
orang yang serba kekurangan. Tapi saat lebaran, sepertinya mereka tidak ingin
ketinggalan. Maka, sajian yang terhidang pun tidak mencerminkan kelas ekonomi
mereka yang rendah.
Saat lebaran, memang sebuah saat yang penuh gelak tawa. Banyak bersilaturahmi
dan saling meminta maaf di antara sesama, seakan-akan dunia penuh dengan
bunga-bunga yang baru saja bermekaran. Lebaran yang penuh kunjungan dari
orang-orang terdekat maupun handai taulan, ternyata membuat diri kita menjadi
lebih dekat pada mereka, karena kita merayakan lebaran bersama.
Saat saya menolak untuk mencicipi makanan yang disediakan oleh tuan rumah,
ternyata masih dipaksa untuk memakannya. Padahal beberapa rumah sudah kami
singgahi. Perut rasanya sudah penuh sesak, tapi atas nama LEBARAN, maka kami pun
tetap makan!? Ha?! Yah atas nama lebaran, maka kami pun sepertinya terseret arus
syahwat perut, untuk melahap semua makanan yang menggiurkan, yang semuanya tentu
saja gratis.
Lebaran yang pada awalnya sebuah hadiah istimewa bagiku, ternyata saya masuk
pula dalam lingkaran orang-orang yang tidak bisa menahan diri dari sebuah
perbuatan yang kurang baik. Padahal saat puasa di bulan Ramadhan, sudah terbiasa
makan dengan porsi secukupnya dan merasakan sebuah nikmat saat melaksanakan
ibadah,  karena makanan yang masuk di perut tidak penuh sesak.
Tapi saat lebaran ini, semuanya terbalik. Sepertinya latihan selama sebulan
penuh, hampir-hampir tidak berbekas. Saat mengunjungi sebuah keluarga, kemudian
adzan dzuhur berkumandang, tuan rumah beserta tamunya tak bergeming untuk
menunaikan shalat. Sepertinya mereka tidak mengacuhkan seruan muadzin untuk
menghadap Allah. Apakah karena atas nama lebaran, nilai-nilai yang tertanam saat
puasa malah tersingkirkan? Mungkin saja ini berlaku, karena merasa bulan
ramadhan hanyalah sebuah bulan untuk mendapatkan sebanyak-banyaknya pahala, dan
setelah selesai bulan tersebut, maka selesai pula semuanya.
 Atas nama lebaran, membuat banyak orang berlomba-lomba membeli sesuatu, Sesuatu
yang semuanya serba baru. Baik pada pakaian yang di kenakan saat lebaran,
perlengkapan rumah mapun lainnya, ternyata berlebaran pada tipe ini, adalah
lebaran yang  identik dengan barang yang serba baru. Tentu saja ini tidak di
larang, sepanjang tidak memberatkan. Hal dilarang adalah bila kita sampai
memaksakan diri untuk mengikuti trend tersebut, misalnya dengan berutang. Karena
hal-hal baru tersebut, bukanlah kebutuhan primer alias kebutuhan mendesak.
Sungguh rugi rasanya, hanya karena atas nama lebaran kita menumpuk utang untuk
bisa bersaing dengan tetangga, misalnya.
Begitulah kehidupan ini, disaat kita berada pada sebuah kondisi yang ketat dalam
beribadah, seperti ramadhan membuat kita pula turut serta di dalamnya. Tapi
begitu kondisi lingkungan kita "longgar" maka sedikit banyak akan bisa
mempengaruhi kita, walau tanpa kita sadari. Oleh karena itulah, kita memerlukan
sebuah kekuatan agar kita bisa dan mampu  menjalani kehidupan di luar ramadhan
dengan sebaik-baiknya. Amin.
Atas nama lebaran pula, kami pulang kampung untuk dapat berjumpa kawan lama,
handai taulan dan orang-orang yang pernah singgah dalam memori perjalanan hidup
kami. Orang-orang yang turut mewarnai pola pikir kita dulunya. Orang-orang yang
banyak menolong disaat kami dalam kesusahan, dan orang-orang yang banyak
mendo'akan kami untuk kesuksesan dan kebahagiaan kami.
Sebagai penutup dari tulisan ini, maka atas nama lebaran, saya mengucapkan
terima kasih yang tidak terhingga kepada seluruh keluarga atas semua bantuannya
selama ini, baik moril dan materiil. Khususnya kepada kakakku  yang tersayang,
yang bertugas di tanah Grogot, semoga semua petuahmu  di saat lebaran dan
sekaligus ultahku ini, dapat saya jalankan dengan sebaik-baiknya. Allahumma
amin.
Sengata, 21 September 200
Halimah Taslima
Forum Lingkar Pena ( FLP ) Cab. Sengata
halimahtaslima@gmail.com
 
sumber : Oase Iman Eramuslim

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
  Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
  Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
     Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---