Saturday, September 5, 2009

[Milis_Iqra] MUTIARA SAKINAH

Assalamualaikum wr wb
Marhaban ya ramadhan salam persahabatan
 
 DOA UNTUK  KEDUA ORANG TUAKU
 
                 Ya Allah
 
rendahkanlah suaraku bagi mereka.Perindahlah ucapan ku d depan mereka
.Lunakanlah watakku terhadap mereka dn lembutkanlah hatiku untk mereka .
                 
                 Ya Allah
 
     Berilah mereka balasan yg sebaik2nya atas didikan mereka kpd ku dn pahala yg besar kasih sayang yg mereka limpahkan kpd ku, periharalah mereka sebagaimana mereka memelihara dr kecil aku. 
 
                  Ya Allah  
 
 Apa saja gangguan yg telah mereka rasakan atau kesusahanyg mereka derita karena ku atau hilangnya hak mereka karena perbuatanku,jadiknlah itu semua perontok dosa2 mereka dn bertambahnya pahala kebaikan mereka ddgn perkenanmu ya Allah,hamya engkaulah yg berhak membalas kejahatan dgn kebaikan yg berlipat ganda .
 
                   Ya Allah
 
sehingga kami semua berkumpul bersama dgn santunan mu d tempat kediamanMu ,ampunan-Mu serta rahmat -Mu.sesugguhnya engkaulah yg memiliki karunia yg agung ,serta anugrah yg tak berahirdn engkaulah yg maha pengasih lagi maha penyayang .Amin ya robbal alamin
 
 
  ini adalah konsep doa utk kedua orangtua yg sy ambil dari salah satu media islam  untuk  menyadarkan kita pentingnya d bln ramadhan ini yg penuh rahmat dn ampunan utk selalu mendoakan kpd kedua orangtua kita sesudah sekian lama sibik dg masalah dunia dll. mudah2 dpt bermangfaat bagi semua .mohon maaf apa bila ada salah kata
        
      wasalam

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
  Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
  Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
     Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

[Milis_Iqra] Re: SAUDARAKU, JANGAN CEPAT-CEPAT SHOLATNYA!

assalamualaikum wr wb
    salam persahabatan
     
  maaf nih  ikut nimbrung . saya juga sependapat dgn mas addin mengenai hal di atas walaupua sy masih awam tp sy pernah dengar kata seorang ustad "bilamana membaca Al qur'an tidak didasari dgn tajwid nya maka akan berbeda artinya.maka dari itu kalau ingin solat kita di terima oleh Allah swt   hrus dgn tatacara  sesuai dgn hukum2nya.
 
     mengenai menasehati coba jangan langsung kkpd pokok  permasalahan coba dgn ajak berdiskusi ,bermusywarah atau tukar pikiran mengenai masalah di atas supaya ada saling ber bagi dl mengisi kekurangan masing2.mohon maaf apa bila ada salah kate .
    
    wasalam
2009/9/4 Addin <addinkesmas@gmail.com>

Soal:
Terkadang imam begitu cepat dalam membaca surat (atau bacaan dzikir lainnya) ketika shalat tarawih, sampai hampir-hampir orang yang shalat di belakangnya tidak mampu membaca surat (atau bacaan shalat) atau tidak mampu menyempurnakan bacaan Al Fatihah. Apakah shalat seperti ini sah?

Jawab:
Disyari'atkan untuk memilih imam lain agar bisa betul dalam membaca Al Qur'an secara tartil dan bisa lebih thuma'ninah dalam shalat. Namun jika hal ini tidak bisa dilakukan, maka orang tersebut lebih baik shalat di rumahnya. Dan sudah selayaknya bagi makmum yang pendapatnya bisa didengar oleh imam untuk menasehati imam tersebut agar membaca Al Qur'an secara tartil dan thuma'ninah dalam shalat. Karena Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Agama adalah nasehat (senantiasa mengharapkan kebaikan pada yang lain)."
Wa billahi taufik, wa shallallahu 'ala nabiyyina Muhammad wa alihi wa shohbihi wa sallam.
Yang menandatangani fatwa ini: Abdullah bin Qu'ud dan Abdullah bin Ghodyan sebagai anggota, 'Abdur Rozaq 'Afifi sebagai Wakil Ketua, dan 'Abdul Aziz bin Baz sebagai Ketua.

Jadi nasehat kami:
Jika kita adalah orang yang terpandang dan bisa didengar pendapatnya oleh imam yang cepat bacaannya tadi, maka sudah sepatutnya kita menasehatinya agar lebih thuma'ninah dalam shalat dan lebih tartil dalam membaca surat.
Jika kita adalah orang yang bisa mengganti dan memilih imam lain, maka kita berusaha mencari penggantinya.
Namun, jika kita selaku jama'ah biasa dan pendapat kita tidak mungkin didengar, maka pendapat Lajnah di atas bisa kita ikuti selama tidak terjadi fitnah yang lebih besar di masyarakat atau kita berusaha cari masjid lainnya yang lebih thuma'ninah dalam shalat.
Akan tetapi jika bisa terjadi fitnah, mungkin kita tetap shalat di belakang imam tadi, namun setelah itu kita mengulangi shalat malam tadi di rumah. Wallahu a'lam.

Muhammad Abduh Tuasikal

 

 

From: milis_iqra@googlegroups.com [mailto:milis_iqra@googlegroups.com] On Behalf Of suhu hatori
Sent: 04 September 2009 9:12

Subject: [Milis_Iqra] Re: SAUDARAKU, JANGAN CEPAT-CEPAT SHOLATNYA!

 

bagaimana sikap kita sebagai makmum?

2009/9/3 Dani Permana <adanipermana@gmail.com>

Saya teringat saja, hal ini banyak terjadi dalam shalat-shalat tarawih yang lebih dari 11 Rakaat, KECUALI di Madinah dan Masjidil Haram yang saya ketahui.

 

Memang sangat di sayangkan jika saudara-saudara kita itu lebih mementingkan kuantitas (jumlah Raka'at, 21 Raka'at, 30 raka'at dst)  di banding dengan kualitas (tartil bacaan shalat, tuma'ninah dan tartib shalat).

 

Dan juga teramat amat aneh, shalat yang 11 rakaat lebih lama di banding dengan yang 21 raka'at. Hal ini sering saya alami, ketika saya atau pengurus Musholla lainnya  mengimami shalat tarawih di musholla perumahan tempat saya tinggal dengan imam masjid di RW sebelah, yang lebih dahulu selesai adalah shalat di RW sebelah.

 

Wallahu 'alam mengepa demikian? Padahal Allah telah mengabarkan "Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari salatnya" dan juga beberapa hadist yang telah disampaikan oleh akh wawan…dibawah

 

Ini adalah kerisauan hati saya dari dahulu sampe sekarang… J

 


From: milis_iqra@googlegroups.com [mailto:milis_iqra@googlegroups.com] On Behalf Of wawan™ ? ? ?
Sent: Thursday, September 03, 2009 4:27 PM

To: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: [Milis_Iqra] SAUDARAKU, JANGAN CEPAT-CEPAT SHOLATNYA!

 

SAUDARAKU, JANGAN CEPAT-CEPAT SHOLATNYA!

Kamis, 03-September-2009, Penulis: Abu Utsman Kharisman
 

Sebuah fenomena yang memprihatinkan, ketika seseorang sedemikian tangkas dan cekatannya menyelesaikan sholat dalam waktu yang demikian singkat, sehingga seakan-akan dengan semakin beranjaknya usia merambat, semakin tinggi 'jam terbangnya', semakin terlatih pula ia menyelesaikan sholat dengan catatan waktu tercepat. Subhaanallaah…!

    Semangat beribadah yang tinggi pada bulan Ramadlan, dengan sholat tarawihnya sering dijadikan sebagai sarana olahraga alternatif karena dengan kecepatan di atas rata-rata, amalan sholat-yang seharusnya demikian suci dan mulya- menjadi lebih mirip gerakan-gerakan senam tempo tinggi. Maasyaa Allaah !

Sering pula bacaan AlFatihah dan surat yang dibaca imam demikian cepatnya, sehingga sang imam tidak merasa perlu untuk 'menghidangkan' bacaan tartil yang menghantarkan makmum pada kekhusyu'an. Sang imam juga tidak merasa terbebani untuk memperdengarkan bacaan tersebut karena memang yang ada dalam benaknya adalah sesegera mungkin menyelesaikan rutinitas tersebut.

    Saudaraku kaum muslimin, fenomena yang dipaparkan di atas bukanlah suatu hal yang mengada-ada. Fenomena yang menyedihkan dan merupakan musibah tersebut masih banyak 'mewarnai' lingkungan kita. Bukan hanya pada lingkungan orang-orang awam, di lingkungan pondok pesantren pun bukan suatu hal yang asing jika kita dapati seorang imam mengimami sholat dengan kecepatan yang tinggi. Terlebih lagi pada sholat-sholat sirriyah saat Imam tidak memperdengarkan bacaan-bacaan Qur'annya kepada makmum. Belum sempat makmum menunaikan gerakan ruku', sang imam sudah i'tidal, kemudian sujud 'ala kadarnya' seperti seekor gagak atau ayam yang mematuk biji-bijian. Subhaanallaah!

عَنْ أَبِيْ عَبْدِ اللهِ اْلأَشْعَرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  رَأَى رَجُلاً لاَ يُتِمُّ رُكُوْعَهُ يَنْقُرُ فِي سُجُوْدِهِ وَهُوَ يُصَلِّي فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ مَاتَ هَذَا عَلَى حَالِهِ هَذِهِ مَاتَ عَلَى غَيْرِ مِلَّةِ مُحَمَّدٍٍ يَنْقُرُ صَلاَتَهُ كَمَا يَنْقُرُ الْغُرَابُ الدَّمَ مَثَلُ الَّذِيْ لاَ يُتِمُّ رُكُوْعَهُ وَيَنْقُرُ فِيْ سُجُوْدِهِ مِثْلُ اْلجَائِعِ يَأْكُلُ التَّمْرَةَ وَالتَّمْرَتَانِ لاَ يُغْنِيَانِ عَنْهُ شَيْئًا

" Dari Abu Abdillah al-Asy'ari radliyallaahu 'anhu bahwasanya Rasulullah shollallaahu 'alaihi wasallam melihat seorang laki-laki tidak menyempurnakan ruku'nya, dan waktu sujud (dilakukan cepat seakan-akan) mematuk dalam keadaan dia sholat. Maka Rasulullah shollallaahu 'alaihi wasallam bersabda : 'Kalau orang ini mati dalam keadaan seperti itu, ia mati di luar agama Muhammad. Ia sujud seperti burung gagak mematuk makanan. Perumpamaan orang ruku' tidak sempurna dan sujudnya cepat seperti orang kelaparan makan sebiji atau dua biji kurma yang tidak mengenyangkannya "(H.R Abu Ya'la,al-Baihaqy, at-Thobrony, dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah, dan dihasankan oleh Syaikh AlAlbaany)

 

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ نَهَانِيْ خَلِيْلِيْ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ أَنْ أَنْقُرَ فِيْ صَلاَتِيْ نَقْرَ الدِّيْكِ وَأَنْ أَلْتَفِتَ إِلْتِفَاتَ الثَّعْلَبِ وَ أَنْ أُقْعِيَ إِقْعَاءَ الْقِرْدِ
 

" Dari Abu Hurairah beliau berkata : "Sahabat dekatku, (Nabi Muhamamd shollallaahu 'alaihi wasallam) melarangku sujud dalam sholat (dengan cepat) seperti mematuknya ayam jantan, melarangku berpaling (ke kanan atau ke kiri) seperti berpalingnya musang, dan melarangku duduk iq-aa' seperti kera "

(H.R Thayalisi, Ahmad, dan Ibnu Abi Syaibah, dihasankan oleh Syaikh Al-Albaany)

 

 

أَسْوَأُ النَّاسِ سَرِقَةً الَّذِيْ يَسْرِقُ مِنْ صَلاَتِهِ قَالُوْا يَا رَسُوْلَ اللهِ كَيْفَ يَسْرِقُ مِنْ صَلاَتِهِ قَالَ لاَ يَتِمُّ رُكُوْعَهَا وَلاَ سُجُوْدَهَا

" Seburuk-buruk pencuri adalah seseorang yang mencuri dari sholatnya. (Para Sahabat bertanya) : Bagaimana seseorang bisa mencuri dari sholatnya? (Rasul menjawab) : ' Ia tidak menyempurnakan ruku' dan sujudnya "

(H.R Ahmad dan At-Thobrony, al-Haitsamy menyatakan bahwa para perawi hadits ini adalah perawi-perawi hadits shohih, dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan al-Haakim)

 

Bahkan, tergesa-gesa dalam melakukan sholat sehingga gerakan-gerakan ruku' dan sujud tidak dikerjakan secara thuma'ninah bisa berakibat pada tidak sahnya sholat, sebagaimana disebutkan dalam hadits :


عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ اْلمَسْجِدَ فَدَخَلَ رَجُلٌ فَصَلَّى ثُمَّ جَاءَ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  فَرَدَّ وَقَالَ ارْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ فَرَجَعَ يُصَلِّي كَمَا صَلَّى ثُمَّ جَاءَ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ ارْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ ثَلاَثًا فَقَالَ وَالَّذِيْ بَعَثَكَ بِاْلحَقِّ مَا أُحْسِنُ غَيْرَهُ فَعَلِّمْنِيْ فَقَالَ إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلاَةِ فَكَبِّرْ ثُمَّ اقْرَأْ مَا تَيَسَّرَ مَعَكَ مِنَ اْلقُرْآنِ ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَعْتَدِلَ قَائِمًا ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ جَالِسًا وَافْعَلْ ذلِكَ فِي صَلاَتِكَ كُلِّهَا
 

" Dari Abu Hurairah : bahwasanya Rasulullah shollallaahu 'alaihi wasallam masuk ke dalam masjid, kemudian masuk pula seorang laki-laki, kemudian laki-laki itu melakukan sholat kemudian mengucapkan salam kepada Nabi shollallaahu 'alaihi wasallam. Nabi menjawab salam tersebut kemudian mengatakan kepadanya : 'Kembalilah ulangi sholat, karena sesungguhnya engkau belum sholat'. Maka kemudian laki-laki itu mengulangi sholat sebagaimana sholatnya sebelumnya, kemudian ia mendatangi Nabi dan mengucapkan salam, kemudian Nabi mengatakan : 'Kembali ulangilah sholat karena engkau belum sholat ' (Hal ini berulang 3 kali). Maka kemudian laki-laki itu mengatakan : 'Demi Yang Mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak bisa melakukan lebih baik dari sholatku tadi, maka ajarilah aku'. Rasul bersabda :'Jika engkau berdiri untuk sholat, bertakbirlah, kemudian bacalah yang mudah bagimu dari Al-Qur'an, kemudian ruku'lah sampai engkau thuma'ninah dalam ruku',kemudian bangkitlah dari ruku' sampai engkau thuma'ninah beri'tidal, kemudian sujudlah sampai engkau thuma'ninah dalam sujud, kemudian bangkitlah dari sujud sampai engkau thuma'ninah dalam sujud,kemudian sujudlah sampai engkau thuma'ninah dalam sujud,kemudian bangkitlah sampai engkau thuma'ninah dalam duduk, dan lakukanlah hal yang demikian ini pada seluruh sholatmu "

(H.R Al-Bukhari-Muslim)  

 

    Maka wajib bagi kita untuk mengerjakan sholat dengan thuma'ninah dan tidak tergesa-gesa karena hal tersebut merupakan salah satu syarat sahnya sholat. Dalam hadits di atas Rasulullah memerintahkan kepada seseorang tersebut untuk mengulangi sholatnya. 

    Mari kita kerjakan sholat dengan tenang dan nikmatilah! Semoga Allah memberikan kemudahan bagi kita untuk mempersembahkan amal ibadah yang terbaik kepadaNya, dan menjadikan sholat sebagai sarana penyejuk jiwa, penjernih kalbu, pelapang dada, penghilang kesedihan dan yang mampu mendatangkan ketenangan batin, sebagaimana Rasulullah shollallaahu 'alaihi wasallam menyatakan :


جُعِلَتْ قُرَّةُ عَيْنِيْ فِي الصّلاَةِ
 

" Dijadikan penyejuk jiwaku ada dalam sholat" (H.R Ahmad dan AnNasaa'i, dishohihkan oleh Syaikh AlAlbaany)

Namun yang jauh lebih besar dari itu yang kita harapkan adalah keridlaan, pahala, ampunan, dan rahmat dari Allah Subhaanahu Wa Ta'ala.

Ditulis oleh Abu Utsman Kharisman untuk Situs Darussalaf.or.id

 

 

 




--
#thesuhu





--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
  Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
  Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
     Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

[Milis_Iqra] YANG MEMBATALKAN DAN MENGURANGI KESEMPURNAAN ISLAM

YANG MEMBATALKAN DAN MENGURANGI KESEMPURNAAN ISLAM


Oleh
Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu



Hal-Hal Yang Membatalkan Islam

Dalam agama Islam ada hal-hal yang dapat membatalkan keislaman seseorang apabila ia mengerjakannya. Ia juga berarti melakukan perbuatan syirik yang menghilangkan pahala amal dan akan kekal di Neraka. Allah tidak akan mengampuni dosanya kecuali ia bertaubat. Hal-hal tersebut adalah.

[1]. Berdo'a dan meminta kepada selain Allah, seperti kepada para nabi dan wali-wali yang sudah wafat, atau kepada mahluk hidup yang ghaib. Firman Allah.

"Artinya : Dan janganlah kamu berdo'a kepada selain Allah yang tidak dapat memberi manfaat dan tidak (pula) dapat memberi madharat kepadamu, sebab jika kamu berbuat (yang demikian) itu maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zhalim (musyrik)" [Yunus : 106]

Dan sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.

"Artinya : Barangsiapa mati dalam keadaan menyembah seorang sekutu, selain Allah, niscaya masuk neraka" [Hadits Riwayat Al-Bukhari]

[2]. Merasa kesal hatinya dengan tauhid dan enggan berdo'a kepada Allah serta meminta pertolongan kepada para rasul atau wali-wali yang sudah wafat, atau kepada makhluk hidup yang ghaib. Firman Allah tentang kaum Musyrikin.

"Artinya : Dan apabila hanya nama Allah saja yang disebut,kesallah hati orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, dan apabila nama sembahan-sembahan selain Allah yang disebut, tiba-tiba mereka bergirang hati" [Az-Zumar : 45]

[3]. Menyembelih binatang untuk atau karena seorang rasul atau wali. Berdasarkan firman Allah.

"Artinya : Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan sembelihlah (binatang)" [Al-Kautsar : 2]

[4]. Bernadzar untuk makhluk sebagai pendekatan dan penghambaan kepadanya. Padahal semestinya hanya untuk Allah saja. Firman Allah.

"Artinya : Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menadzarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang shalih dan berkhidmat. Karena itu terimalah (nadzar) itu dariku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui" [Ali-Imran : 35]

[5]. Melakukan thawaf di sekeliling kuburan dengan niat ibadah. Karena thawaf hanya dilakukan di sekliling Ka'bah, berdasarkan firman Allah.

"Artinya : …. Dan hendaklah mereka berthawaf di sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah)" [Al-Hajj : 29]

[6]. Tawakal dan berserah diri kepada selain Allah. Firman-Nya.

"Artinya : …. Maka bertawakkallah kepadaNya saja jika kamu benar-benar orang yang berserah diri" [Yubus : 84]

[7]. Ruku atau sujud dengan niat mengagungkan raja atau para pemimpin, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati, kecuali yang melakukan hal itu bodoh (tidak tahu). Karena ruku dan sujud adalah ibadah untuk Allah saja.

[8]. Mengingkari salah satu rukun Islam, seperti shalat, zakat, puasa dan haji. Atau mengingkari salah satu rukun iman, yaitu iman kepada Allah, para malaikat, kitab-kitab, para rasul, hari akhir dan iman kepada taqdir yang baik dan yang buruk. Atau mengingkari hal-hal lain yang sudah jelas dalam agama.

[9]. Membenci Islam atau sebagian dari ajaran Islam yang sudah merupakan ijma' para ulama,baik yang menyangkut masalah ibadah, muamalah, ekonomi atau akhlak. Firman Allah.

"Artinya : Yang demikian itu adalah karena sebenarnya mereka benci kepada apa yang diturunkan Allah (Al-Qur'an), lalu Allah menghapuskan pahala amal-amal mereka" [Muhammad : 9]

[10]. Berolok-olok dengan ayat Al-Qur'an, hadits shahih atau salah satu hukum Islam yang telah disepakati. Firman Allah.

"Artinya : Katakanlah: apakah dengan Allah, ayat-ayatNya dan rasulNya kamu selalu berolok-olok? Tidak usah kamu minta ma'af, karena kamu telah kafir sesudah beriman …" [At-Taubah : 65-66]

[11]. Mengingkari Al-Qur'an, meskipun sedikit saja, atau hadits shahih. Ini dapat menyebabkan riddah (keluar) dari Islam apabila dilakukan dengan sadar dan sengaja.

[12]. Mencela Allah, menghujat Islam, menghina Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam atau memeperolok keadaan beliau, atau mengkritik ajaran yang dibawanya. Itu semua menyebabkan kafir.

[13]. Mengingkari salah satu asma', sifat atau af'al (perbuatan) Allah yang telah ditetapkan dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah yang shahih, apabila dilakukan bukan karena tidak tahu atau karena ta'wil.

[14]. Tidak mengimani seluruh rasul yang diutus oleh Allah untuk menyampaikan petunjuk kepada manusia, atau mengurangi jumlah mereka. Firman Allah.

"Artinya : Kami tidak membeda-bedakan antara seorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasulNya.." [Al-Baqarah : 285]

[15]. Memutuskan perkara dengan selain hukum Allah, dengan meyakini bahwa hukum Islam tidak sesuai untuk diterapkan, atau membolehkan berhukum dengan selain hukum Islam. Firman Allah.

"Artinya : Barangsiapa yang tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang yang kafir" [Al-Maidah : 44]

[16]. Menjadikan selain Islam sebagai hakim (pemutus perkara), tidak rela atau menolak hukum Islam, atau merasa keberatan dengan hukum Islam. Firman Allah.

"Artinya : Maka demi Tuhanmu, mereka pada hakikatnya tidak beriman sehingga menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan terhadap putusan yang kamu berikan dan mereka menerima dengan sepenuh hati" [An-Nisa : 65]

[17]. Memberikan hak membuat undang-undang dan hukum kepada selain Allah. Seperti system kediktatoran atau system lain yang membolehkan untuk menentukan hukum yang bertentangan dengan hukum Allah. Firman Allah.

"Artinya : Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan agama yang tidak diizinkan Allah untuk mereka..?" [Asy-Syuura : 21]

[18]. Mengharamkan sesuatu yang dihalalkan Allah atau menghalalkan sesuatu yang diharamkanNya. Seperti menghalalkan zina atau riba bukan karena ta'wil. Firman Allah.

"Artinya : …. Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba …" [Al-Baqarah : 275]

[19]. Percaya kepada ajaran-ajaran yang merusak Islam. Seperti : Komunisme, Atheisme, Freemasonry Yahudi, Sosialisme, Marxisme, Sekularisme, Nasionalisme yang lebih mengutamakan orang Arab non-Muslim daripada orang non-Arab yang muslim. Firman Allah.

"Artinya : Barangsiapa mencari agama selain Islam maka tidak akan diterima sama sekali agamanya itu dan dia di akhirat termasuk orang yang rugi" [Ali-Imran : 85]

[20]. Mengubah agama dan pindah dari Islam ke agama lain. Firman Allah.

"Artinya : Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya dan mati dalam keadaan kafir, mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan akhirat…" [Al-Baqarah : 217]

Sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.

"Artinya : Barangsiapa yang mengubah agamanya maka ia harus dibunuh" [Hadits Riwayat Al-Bukhari]

[21]. Membantu orang Yahudi, Nasrani atau Kpmunis serta bahu membahu dengan mereka dalam melawan orang Islam. Firman Allah.

"Artinya : Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi walimu. Mereka itu satu sama lain saling menjadi wali. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi walinya, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka" [Al-Maidah : 51]

[22]. Tidak mau mengkafirkan orang Komunis yang tidak percaya kepada Tuhan, atau orang Yahudi dan Nasrani yang tidak percaya kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. Padahal Allah sendiri telah mengkafirkan mereka. FirmanNya.

"Artinya : Sesungguhnya orang-orang kafir dari ahli Kitab dan orang musyrik akan masuk Neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk" [Al-Bayyinah : 6]

[23]. Pendapat sekelompok orang sufi tentang wihdatul wujud, yaitu bahwa apa yang ada di bumi ini adalah Allah. Sampai ada pemimpin mereka yang mengatakan ;

"anjing dan babi itu tiada lain
kecuali tuhan kita
dan Allah itu tiada lain
kecuali pendeta dalam gereja"

[24]. Berpendapat bahwa agama terpisah dari negara atau Islam tidak mempunyai teori politik. Sebab pendapat ini adalah pendustaan terhadap Al-Qur'an, Al-Hadits dan sirah (sejarah kehidupan) Nabi.

[25]. Berpendapat sebagaiaman yang dianut oleh sekelompok orang sufi bahwa Allah menyerahkan kunci-kunci semua urusan kepada tokoh-tokoh wali. Ini merupakan syirik dalam af'al (perbuatan) Allah dan bertentangan dengan firmanNya.

"Artinya " Allahlah yang memiliki kunci-kunci (perbendaharaan) langit dan bumi…" [Az-Zumar : 63]

Hal-hal yang membatalkan keislaman ini serupa dengan hal-hal yang membatalkan wudhu'. Apabila seorang muslim melakukan salah satu hal tersebut, maka hendaklah ia memperbaharui keislamannya, meninggalkan hal yang membatalkannya dan bertaubat kepada Allah sebelum mati. Bila tidak demikian, maka akan sia-sia dan terhapuslah amalnya serta akan kekal di dalam Neraka Jahannam.

Allah berfirman.

"Artinya : Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalanmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi" [Az-Zumar : 65]

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pun telah mengajarkan kepada kita agar berdo'a.

"Artinya : Ya Allah, kami memohon kepadaMu perlindungan dari perbuatan syirik apapun yang kami ketahui, dan kami memohon kepadaMu ampunan atas perbuatan (dosa) yang tidak kami ketahui" [Hadits Riwayat Ahmad, sanad hasan]

[Disalin dari buku Taujihat Islamiyah Li Ishlahil Fard Wal Mujtama', edisi Indonesia Bimbingan Islam Untuk Pribadi dan Masyarakat, Penulis Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu, Penerbit Akafa Press Jakarta]



--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
  Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
  Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
     Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Friday, September 4, 2009

[Milis_Iqra] Fwd: Gempa Bulan Ramadhan

---------- Forwarded message ----------
From: Erwin Arianto <erwinarianto@gmail.com>
Date: Fri, 4 Sep 2009 09:02:19 +0700
Subject: [eramuslim] Gempa Bulan Ramadhan
To:

Subhanallah, Allahu Akbar, Sebuah Gempa baru saja terasa pada puul 15.30 di
dalam ruang kantor yang berA/C dan nyaman, duduk bekerja di belakang
komputer mengerjakan tugas-tugas yang harus dirasakan, tiba-tiba bangku
ruang saya yang berada di lantai 2 terasa bergetar, sempat berfikir apakah
ini efek dari manufakturing di lantai 1 yang biasa di lewati oleh forklift
yang membawa barang dan menimbulkan getaran, tetapi efeknya berbeda besar
dan membuat pusing kepala.

Gempa bumi adalah fenomena alam lainnya yang jika terjadi secara dahsyat
akan memunculkan bencana besar (disaster).gempa bumi memiliki aspek teologis
yang bersifat apokaliptik dan juga memiliki aspek ilmiah yang bersifat
alami. Para ilmuwan menemukan bahwa gempa bumi bukanlah peristiwa aneh yang
jarang terjadi. Tapi, ia adalah peristiwa yang terjadi setiap hari. Tidak
kurang satu juta kali gempa bumi dengan berbagai ukuran terjadi setiap
tahun.

Tapi sadarkah kita bahwa hal itu adalah sebuah teguran yang diberikan Allah
Kepada hambanya bahwa Tuhan adalah Maha Kuasa yang dapat melakukan apa saja
termaksud membuat sebuah bencana Alam, Dimana di bumi ini manusia di ijinkan
hidup untuk menjalani hari-hari dalam kehidupanya, tetapi karena kecerdasan
dan Hasrat yang terus berkembang maka manusia hidup semakin merusak alam
demi untuk nafsu yang terus menerus. Secara refleks, gempa membuat panik.
Segala ilmu, pengetahuan dan latihan bisa jadi bubar dalam sekejap. Padahal
gempa sudah terjadi di Indonesia sejak manusia belum ada.Manusia hidup di
alam dan bersama alam. Mustahil mengingkarinya. Sudah sepatutnya kita pahami
baik-baik dan sikapi secara bijaksana.

Korban jiwa karena gempa lazimnya terjadi karena terkena runtuhan bangunan.
Penyebab lain adalah sapuan gelombang tsunami. Penyebab sekunder adalah
korban yang jatuh lantaran mobilisasi kepanikan massa yang bisa berupa
tergencet, tertabrak, terinjak-injak dan sejenisnya. jika terjadi gempa
Segera lari ke tempat terbuka, agar tak terkena reruntuhan bangunan. Tak
perlu membawa barang berharga karena jiwa Anda lebih berharga. Sekalian
berlatih untuk tawakal dan tak bersikap mengagungkan kebendaan. Jika Anda
berada dalam gedung bertingkat, turun menggunakan tangga darurat dan jangan
menggunakan lift

Satu hal yang dapat kita pahami dari tragedi Gempa yang baru terjadi adalah
bahwa maut atau ajal sebenarnya lebih dekat daripada urat leher kita
manusia. Jadi, semua manusia dituntut untuk menaati perintah Allah sebagai
pencipta alam semesta dan Tuhan seluruh alam. Masalah ketaatan itu dengan
menjadi Islam atau non Islam, kami kaum muslimin tidak berhak memaksakan
keislaman kepada saudara yang non muslim.

Gempa datang lagi, tepatnya seminggu menjelang masuknya bulan suci Ramadhan.
Meski goncangan 7,3 SR, dengan korban dan kerusakan yang kecil, gempa ini
kembali mengingatkan masyarakat dengan gempa hebat satu hari masuknya
Ramadhan 2007, dua tahun lalu. Bukan ingin menakuti masyarakat, tapi gempa
ini bisa dikatakan sebagai 'pengingat' dari Allah agar masyarakat tidak
melakukan euforia kebablasan menyambut Ramadhan.Semoga kita tetap bisa
ibadah dan meningkatkan keimanan dengan Adanya Gempa Ini sebagai tanda Tuhan
itu masih ada, jadi berbuatlah kebaikan untuk kita semua selama bulan
ramadhan karena Allah SWT mengobral pahala di bulan ini agar kita semakin
dekat

Depok, 2 September 2009
Erwin Arianto


--
Best Regard
Erwin Arianto,SE
エルイン アリアント (内部監査事務局)

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

[Milis_Iqra] Re: SAUDARAKU, JANGAN CEPAT-CEPAT SHOLATNYA!

Maaf baru balas…..

 

[Suhu Satori]

 

bagaimana sikap kita sebagai makmum?

[Dani] Yang pasti, adalah dinasehati jangan terlalu cepat dalam sholatnya, karena dalam  sholat Isya mereka bisa tartil, tuma'ninah dan tartib, tapi mengapa dalam Taraweh tidak bisa, sampaikan saja hadist ini kepada para Imam taraweh tersebut…

 

عَنْ عَلِيِّ بْنِ يَحْيَى بْنِ خَلَّادٍ عَنْ أَبِيْهِ عَنْ عَمِّهِ وَكَانَ بَدْرِيًّا قَالَ كُنَّا جُلُوْسًا مَعَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَدَخَلَ رَجُلٌ فَصَلَّى صَلَاةً خَفِيْفَةً لاَ يُتِمُّ رُكُوْعًا وَلاَ سُجُوْدًا وَرَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَرْمُقُهُ وَنَحْنُ لاَ نَشْعُرُ قَالَ فَصَلَّى ثُمَّ جَاءَ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : (أَعِدْ فَإِنَّكَ لمَ ْتُصَلِّ) قَالَ فَفَعَلَ ذَلِكَ ثَلاَثًا كُلُّ ذَلِكَ يَقُوْلُ لَهُ : (أَعِدْ فَإِنَّكَ لمَ ْتُصَلِّ) فَلَمَّا كَانَ فِي الرَّابِعَةِ قَالَ يَا رَسُوْلَ اللهِ عَلِّمْنِي فَقَدْ وَاللهِ اجْتَهَدْتُ فَقَالَ : (إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلاَةِ فَاسْتَقْبِلِ اْلقِبْلَةَ ثُمَّ كَبِّرْ ثُمَّ اقْرَأْ ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتىَّ تَطْمَئِنَّ قَائِمًا ثُمَّ اسْجُدْ حَتىَّ تَطْمَئِنَّ ثُمَّ اجْلِسْ حَتىَّ تَطْمَئِنَّ جَالِسًا فَإِذَا فَعَلْتَ ذَلِكَ فَقَدْ تَمَّتْ صَلاَتُكَ وَمَا نَقَصَتْ مِنْ ذَلِكَ نَقَصَتْ مِنْ صَلاَتِكَ

Artinya : "Dari Ali bin Yahya bin Khallad dari bapaknya dari pamannya yang merupakan Ahli Badar ia berkata: "Kami sedang duduk bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam lalu masuklah seorang laki-laki dan mengerjakan sholat dengan ringan, ia tidak menyampurnakan rukuk dan sujud. Dan tanpa kami sadari ternyata Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam mengawasinya. Setelah orang itu sholat lalu ia menghampiri Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam dan menyalami beliau. Beliaupun bersabda: "Ulangi (sholatmu) karena sesungguhnya engkau belum sholat. Pada kali yang keempat ia berkata: "Hai Rasulullah ajarilah aku, karena sungguh aku sudah berusaha (sebaik mungkin). Lalu beliau bersabda; "Jika engkau hendak sholat maka menghadaplah ke kiblat lalu bertakbirlah kemudian bacalah (Al Qur'an) kemudian rukuklah hingga engkau thuma'ninah dalam rukukmu, kemudian bangunlah hingga engkau berdiri dengan thuma'ninah, kemudian sujudlah hingga engkau thuma'ninah dalam sujudmu, kemudian duduklah hingga engkau thuma'ninah dalam dudukmu, jika engkau telah melakukan demikian maka telah sempurnalah sholatmu, jika tidak maka berkuranglah nilai sholatmu." (HR. Ibnu Abi Syaibah 1/321) Hadits senada juga diriwayatkan oleh Imam Bukhari No 760 dan Muslim No 911 melalui jalur Abu Hurairah.

Jika dalam sholat berjamaah antum mendapati imam yang cepat dalam bacaan dan gerakan sholatnya maka nasehatilah sang imam dengan cara yang baik, jika ia tidak mau berubah maka carilah masjid atau musholla yang lain yang pelaksanaan sholatnya tidak terlalu cepat, karena thuma'ninah dalam sholat adalah sebuah keharusan dalam sholat dimana jika tidak thuma'ninah maka sholatnya tidak sah, berdasarkan hadits diatas karena Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam memerintahkan sahabat yang tidak thuma'ninah untuk mengulangi kembali sholatnya.

Wallahu'alam bishowab…

 


From: milis_iqra@googlegroups.com [mailto:milis_iqra@googlegroups.com] On Behalf Of suhu hatori
Sent: Friday, September 04, 2009 9:12 AM
To: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: [Milis_Iqra] Re: SAUDARAKU, JANGAN CEPAT-CEPAT SHOLATNYA!

 

bagaimana sikap kita sebagai makmum?

2009/9/3 Dani Permana <adanipermana@gmail.com>

Saya teringat saja, hal ini banyak terjadi dalam shalat-shalat tarawih yang lebih dari 11 Rakaat, KECUALI di Madinah dan Masjidil Haram yang saya ketahui.

 

Memang sangat di sayangkan jika saudara-saudara kita itu lebih mementingkan kuantitas (jumlah Raka'at, 21 Raka'at, 30 raka'at dst)  di banding dengan kualitas (tartil bacaan shalat, tuma'ninah dan tartib shalat).

 

Dan juga teramat amat aneh, shalat yang 11 rakaat lebih lama di banding dengan yang 21 raka'at. Hal ini sering saya alami, ketika saya atau pengurus Musholla lainnya  mengimami shalat tarawih di musholla perumahan tempat saya tinggal dengan imam masjid di RW sebelah, yang lebih dahulu selesai adalah shalat di RW sebelah.

 

Wallahu 'alam mengepa demikian? Padahal Allah telah mengabarkan "Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang salat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari salatnya" dan juga beberapa hadist yang telah disampaikan oleh akh wawan…dibawah

 

Ini adalah kerisauan hati saya dari dahulu sampe sekarang… J

 


From: milis_iqra@googlegroups.com [mailto:milis_iqra@googlegroups.com] On Behalf Of wawan™ ? ? ?
Sent: Thursday, September 03, 2009 4:27 PM

To: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: [Milis_Iqra] SAUDARAKU, JANGAN CEPAT-CEPAT SHOLATNYA!

 

SAUDARAKU, JANGAN CEPAT-CEPAT SHOLATNYA!

Kamis, 03-September-2009, Penulis: Abu Utsman Kharisman
 

Sebuah fenomena yang memprihatinkan, ketika seseorang sedemikian tangkas dan cekatannya menyelesaikan sholat dalam waktu yang demikian singkat, sehingga seakan-akan dengan semakin beranjaknya usia merambat, semakin tinggi 'jam terbangnya', semakin terlatih pula ia menyelesaikan sholat dengan catatan waktu tercepat. Subhaanallaah…!

    Semangat beribadah yang tinggi pada bulan Ramadlan, dengan sholat tarawihnya sering dijadikan sebagai sarana olahraga alternatif karena dengan kecepatan di atas rata-rata, amalan sholat-yang seharusnya demikian suci dan mulya- menjadi lebih mirip gerakan-gerakan senam tempo tinggi. Maasyaa Allaah !

Sering pula bacaan AlFatihah dan surat yang dibaca imam demikian cepatnya, sehingga sang imam tidak merasa perlu untuk 'menghidangkan' bacaan tartil yang menghantarkan makmum pada kekhusyu'an. Sang imam juga tidak merasa terbebani untuk memperdengarkan bacaan tersebut karena memang yang ada dalam benaknya adalah sesegera mungkin menyelesaikan rutinitas tersebut.

    Saudaraku kaum muslimin, fenomena yang dipaparkan di atas bukanlah suatu hal yang mengada-ada. Fenomena yang menyedihkan dan merupakan musibah tersebut masih banyak 'mewarnai' lingkungan kita. Bukan hanya pada lingkungan orang-orang awam, di lingkungan pondok pesantren pun bukan suatu hal yang asing jika kita dapati seorang imam mengimami sholat dengan kecepatan yang tinggi. Terlebih lagi pada sholat-sholat sirriyah saat Imam tidak memperdengarkan bacaan-bacaan Qur'annya kepada makmum. Belum sempat makmum menunaikan gerakan ruku', sang imam sudah i'tidal, kemudian sujud 'ala kadarnya' seperti seekor gagak atau ayam yang mematuk biji-bijian. Subhaanallaah!

عَنْ أَبِيْ عَبْدِ اللهِ اْلأَشْعَرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  رَأَى رَجُلاً لاَ يُتِمُّ رُكُوْعَهُ يَنْقُرُ فِي سُجُوْدِهِ وَهُوَ يُصَلِّي فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ مَاتَ هَذَا عَلَى حَالِهِ هَذِهِ مَاتَ عَلَى غَيْرِ مِلَّةِ مُحَمَّدٍٍ يَنْقُرُ صَلاَتَهُ كَمَا يَنْقُرُ الْغُرَابُ الدَّمَ مَثَلُ الَّذِيْ لاَ يُتِمُّ رُكُوْعَهُ وَيَنْقُرُ فِيْ سُجُوْدِهِ مِثْلُ اْلجَائِعِ يَأْكُلُ التَّمْرَةَ وَالتَّمْرَتَانِ لاَ يُغْنِيَانِ عَنْهُ شَيْئًا

" Dari Abu Abdillah al-Asy'ari radliyallaahu 'anhu bahwasanya Rasulullah shollallaahu 'alaihi wasallam melihat seorang laki-laki tidak menyempurnakan ruku'nya, dan waktu sujud (dilakukan cepat seakan-akan) mematuk dalam keadaan dia sholat. Maka Rasulullah shollallaahu 'alaihi wasallam bersabda : 'Kalau orang ini mati dalam keadaan seperti itu, ia mati di luar agama Muhammad. Ia sujud seperti burung gagak mematuk makanan. Perumpamaan orang ruku' tidak sempurna dan sujudnya cepat seperti orang kelaparan makan sebiji atau dua biji kurma yang tidak mengenyangkannya "(H.R Abu Ya'la,al-Baihaqy, at-Thobrony, dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah, dan dihasankan oleh Syaikh AlAlbaany)

 

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ نَهَانِيْ خَلِيْلِيْ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ أَنْ أَنْقُرَ فِيْ صَلاَتِيْ نَقْرَ الدِّيْكِ وَأَنْ أَلْتَفِتَ إِلْتِفَاتَ الثَّعْلَبِ وَ أَنْ أُقْعِيَ إِقْعَاءَ الْقِرْدِ
 

" Dari Abu Hurairah beliau berkata : "Sahabat dekatku, (Nabi Muhamamd shollallaahu 'alaihi wasallam) melarangku sujud dalam sholat (dengan cepat) seperti mematuknya ayam jantan, melarangku berpaling (ke kanan atau ke kiri) seperti berpalingnya musang, dan melarangku duduk iq-aa' seperti kera "

(H.R Thayalisi, Ahmad, dan Ibnu Abi Syaibah, dihasankan oleh Syaikh Al-Albaany)

 

 

أَسْوَأُ النَّاسِ سَرِقَةً الَّذِيْ يَسْرِقُ مِنْ صَلاَتِهِ قَالُوْا يَا رَسُوْلَ اللهِ كَيْفَ يَسْرِقُ مِنْ صَلاَتِهِ قَالَ لاَ يَتِمُّ رُكُوْعَهَا وَلاَ سُجُوْدَهَا

" Seburuk-buruk pencuri adalah seseorang yang mencuri dari sholatnya. (Para Sahabat bertanya) : Bagaimana seseorang bisa mencuri dari sholatnya? (Rasul menjawab) : ' Ia tidak menyempurnakan ruku' dan sujudnya "

(H.R Ahmad dan At-Thobrony, al-Haitsamy menyatakan bahwa para perawi hadits ini adalah perawi-perawi hadits shohih, dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, dan al-Haakim)

 

Bahkan, tergesa-gesa dalam melakukan sholat sehingga gerakan-gerakan ruku' dan sujud tidak dikerjakan secara thuma'ninah bisa berakibat pada tidak sahnya sholat, sebagaimana disebutkan dalam hadits :


عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَخَلَ اْلمَسْجِدَ فَدَخَلَ رَجُلٌ فَصَلَّى ثُمَّ جَاءَ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  فَرَدَّ وَقَالَ ارْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ فَرَجَعَ يُصَلِّي كَمَا صَلَّى ثُمَّ جَاءَ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ ارْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ ثَلاَثًا فَقَالَ وَالَّذِيْ بَعَثَكَ بِاْلحَقِّ مَا أُحْسِنُ غَيْرَهُ فَعَلِّمْنِيْ فَقَالَ إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلاَةِ فَكَبِّرْ ثُمَّ اقْرَأْ مَا تَيَسَّرَ مَعَكَ مِنَ اْلقُرْآنِ ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَعْتَدِلَ قَائِمًا ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ جَالِسًا وَافْعَلْ ذلِكَ فِي صَلاَتِكَ كُلِّهَا
 

" Dari Abu Hurairah : bahwasanya Rasulullah shollallaahu 'alaihi wasallam masuk ke dalam masjid, kemudian masuk pula seorang laki-laki, kemudian laki-laki itu melakukan sholat kemudian mengucapkan salam kepada Nabi shollallaahu 'alaihi wasallam. Nabi menjawab salam tersebut kemudian mengatakan kepadanya : 'Kembalilah ulangi sholat, karena sesungguhnya engkau belum sholat'. Maka kemudian laki-laki itu mengulangi sholat sebagaimana sholatnya sebelumnya, kemudian ia mendatangi Nabi dan mengucapkan salam, kemudian Nabi mengatakan : 'Kembali ulangilah sholat karena engkau belum sholat ' (Hal ini berulang 3 kali). Maka kemudian laki-laki itu mengatakan : 'Demi Yang Mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak bisa melakukan lebih baik dari sholatku tadi, maka ajarilah aku'. Rasul bersabda :'Jika engkau berdiri untuk sholat, bertakbirlah, kemudian bacalah yang mudah bagimu dari Al-Qur'an, kemudian ruku'lah sampai engkau thuma'ninah dalam ruku',kemudian bangkitlah dari ruku' sampai engkau thuma'ninah beri'tidal, kemudian sujudlah sampai engkau thuma'ninah dalam sujud, kemudian bangkitlah dari sujud sampai engkau thuma'ninah dalam sujud,kemudian sujudlah sampai engkau thuma'ninah dalam sujud,kemudian bangkitlah sampai engkau thuma'ninah dalam duduk, dan lakukanlah hal yang demikian ini pada seluruh sholatmu "

(H.R Al-Bukhari-Muslim)  

 

    Maka wajib bagi kita untuk mengerjakan sholat dengan thuma'ninah dan tidak tergesa-gesa karena hal tersebut merupakan salah satu syarat sahnya sholat. Dalam hadits di atas Rasulullah memerintahkan kepada seseorang tersebut untuk mengulangi sholatnya. 

    Mari kita kerjakan sholat dengan tenang dan nikmatilah! Semoga Allah memberikan kemudahan bagi kita untuk mempersembahkan amal ibadah yang terbaik kepadaNya, dan menjadikan sholat sebagai sarana penyejuk jiwa, penjernih kalbu, pelapang dada, penghilang kesedihan dan yang mampu mendatangkan ketenangan batin, sebagaimana Rasulullah shollallaahu 'alaihi wasallam menyatakan :


جُعِلَتْ قُرَّةُ عَيْنِيْ فِي الصّلاَةِ
 

" Dijadikan penyejuk jiwaku ada dalam sholat" (H.R Ahmad dan AnNasaa'i, dishohihkan oleh Syaikh AlAlbaany)

Namun yang jauh lebih besar dari itu yang kita harapkan adalah keridlaan, pahala, ampunan, dan rahmat dari Allah Subhaanahu Wa Ta'ala.

Ditulis oleh Abu Utsman Kharisman untuk Situs Darussalaf.or.id

 

 

 




--
#thesuhu


--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
  Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
  Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
     Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---