sebenernya La ga tau juga c (seandainya La berada di posisi si cw), itu cuma hal yg mungkin aja terjadi ma La,,, (jawaban tu disamain ma pengalaman La : *****************************************)
ket: *sensor... ga jadi ah, malu!
btw, qo jadi curhat gini yah???
mmm.... kalo menurut La, ada satu pelajaran penting yg bisa diambil: jangan pernah meninggalkan siapapun orang yang "bersalah"
apalagi "kecelakaan"!!! (jadi kangen ma temen n ***** La, sekarang pa kabar yah??? maapin La...yg ga da pas kalian sangat membutuhkan "kehadiran" La)
nb : di dunia ni ada juga hal-hal yang ga bisa kita kendalikan meskipun seharusnya bisa dikendalikan n sangat ingin kita kendalikan.
Pada 14 Mei 2009 23:22, Whe~en (gmail) <whe.en9999@gmail.com> menulis:
(Laila)Tapi itu teori,, mba'whe~en sendiri kan yg nanya? bagaimana jika kita
> yg berada diposisinya?.. sekarang kita bisa bilang harusnya begini
> harusnya begitu. but, saat kita berada disituasi yang sama,, belum
> tentu!(Whe~en)Mba laila,banyak hal yang kita anggap teori tapi ternyata bisa dipraktekkan.Tergantung kita mau menjadi wanita yang tegar atau lemahMasalah dihamili trus diminta pindah agama kan issue lama sekali, mungkin lebih dari puluhan tahun yang lalu.Ketika masih kuliah, saya pernah dekat dengan orang yang beda agama.saya menanyakan hal tersebut, entah mungkin teman saya yang memang baik dalam artian tidak menggunakan cara2 demikian. Kelihatannya samar samar menjawab tidak ada hal begitu.Dengan serius saya bilang "kalau hal begitu sampai terjadi dengan saya, jangan harap kamu bisa menikahi saya, keluarga saya walaupun biasa saja, saya yakin pasti akan membantu membesarkan anak saya"Ok lach, saya memang tidak mengalami hal tersebut, tapi kalimat saya bukankah sudah merupakan benteng bahwa saya tidak bisa diancam dalam keadaan apapaun?Ketika pindah agama, dia-pun harus mengorbankan jilbabnya kan?Mba Laila,ketika minta ijin memakai jilbab ke suami saya, saya penuh perjuangan. Saya tahu suami saya sudah berkorban banyak buat saya. Mau berpindah agama. Kalau saya yang disuruh pindah agama, mendingan saya ga punya suami dia.Saya mengorbankan makan malam di hari ultah saya karena suami saya maunya saya memakai jilbab pas kerja saja.kami tidak bertegus sapa satu malam.Tidak tega mba saya lihat wajah baby facenyatapi saya tetap bilang "jika memang tidak mengijinkan saya memakai jilbab, mungkin kita tidak bisa bersama lagi"Satu kalimat mba, tapi di dada rasanya berat banget, sayapun selalu penuh airmata dibelakang suami saya.Dan akhirnya saya berhasil, bahkan sekarang ketika saya memakai jilbab lebar ketika mengajipun menjadi tidak masalah.memang bukan masalah menang atau kalah, saya tahu kali inipun suami saya banyak pengorbanan karena almost all saudaranya non muslim.Tapi satu hal, bargaining kita besar koq kalau kita mau, jadi jangan sampai karena satu kesalahan kita, kita menderita rugi lebih banyak.Sudah hamil, pindah agama, buka jilbab, anaknyapun jadi non islam, dikasari, ga punya harga diri lagi kan? lha wong diperlakukan begitu saja juga mau koq.Kalau dari awal wanita tersebut memilih menghadapi resiko apa yang dia perbuat, malu tidak punya suami, saya yakin hidupnya jauh lebih baik. daripada mengorbankan aqidah dan harga diri.Makanya saya benci banget dengan wanita yang terlalu bergantung dengan suami. Kita memang makhluk manja, tapi kita kan bisa manja dengan elegan, bukan menjadi pribadi yang tidak bisa apa2 ketika ditinggal. Kita sendirilah yang harus mengusahakan nasib kita.bagaimana mba laila?hehehhe......... panjang banget ya? maklum agak emosi :-DWhe~en
http://wheen.blogsome.com/
"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"----- Original Message -----From: "Laila" <laila.la.14@gmail.com>Sent: Thursday, May 14, 2009 5:29 PMSubject: [Milis_Iqra] Re: Karena Cinta Aku Murtad>
> iya sih.. kalo baca terakhirnya sebbel bgt! (Ni cw apa-apaan sih, da
> kesempatan kabur malah ga kabur! di kasi kesempatan untuk berubah
> malah tetep ditempat!)
>
>
> Tapi itu teori,, mba'whe~en sendiri kan yg nanya? bagaimana jika kita
> yg berada diposisinya?.. sekarang kita bisa bilang harusnya begini
> harusnya begitu. but, saat kita berada disituasi yang sama,, belum
> tentu! mungkin kita juga kan melakukan hal yg sama dengan dia,, coz
> dalam keadaan tersudut, tanpa pegangan sama sekali apalagi dukungan
> dari keluarga dan teman2! seseorang bisa melakukan apa saja yang tidak
> mungkin dilakukan dalam keadaan normal, termasuk dlm masalah
> pengambilan keputusan terpenting sekalipun!
>
>
> Kita ambil hikmahnya za dch.. hati2 berteman dengan cowo noni, berani
> untuk mengatakan tidak dari awal n..perdalam ilmu agama pastinya
>
>
>
No comments:
Post a Comment