Yang penting ana masih di "parlemen"...he..he..he....
mudah-mudahn nggak begitu yaa...harapan ku...
JAKARTA, KOMPAS.com — Sesaat setelah nama Boediono terungkap ke publik sebagai pasangan calon wakil presiden yang akan mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono sejumlah partai mitra koalisi Partai Demokrat bersuara keras. Salah satu partai yang paling vokal menyatakan keberatannya adalah Partai Keadilan Sejahtera.
Wacana yang dimunculkan ke publik oleh sejumlah fungsionaris partai adalah kemungkinan partai berbasis islam ini meninggalkan koalisinya dengan Demokrat. Namun, toh kegeraman PKS sirna saat bertemu SBY sebelum acara deklarasi pasangan SBY Berbudi di Bandung, Jumat (15/5) malam. PKS kembali merapat ke Demokrat.
Pengamat politik dari Lembaga Survei Indonesia, Burhanudin Muhtadi, melihat hal tersebut sebagai inkosistensi PKS. "Hanya gertak sambal, selama ini PKS yang paling kencang menolak keputusan tersebut," ujarnya dalam diskusi yang bertajuk Koalisi Capres-Cawapres, Jakarta, Sabtu (16/5). Menurutnya, PKS harus bisa menjelaskan kepada publik, mengapa dalam 1 x 24 jam bisa berubah.
Muhtadi berpendapat, PKS hanya mementingkan pembagian kekuasaan. Saat kesepakatan jatah kekuasaan didapat, PKS akan melupakan kekecewaan yang ada.
Hal yang senada juga disampaikan oleh Anton Lesiangi, Ketua DPP Partai Golkar. Di matanya, PKS menjual diri pada Partai Demokrat. "Elite politik adalah pemain politik, dan tidak berdasar pada kepentingan rakyat. Rakyat hanya dijadikan tameng," kata dia.
2009/5/18 Laila <laila.la.14@gmail.com>
"
Kalaupun mau, kenapa partai politik Islam tidak saja bergabung menjadi satu?toch banyak pilihan sebenarnya? cuma kepentingan politis merekalah yang melatarbelakangi kenapa mereka memilih berkoalisi dengan PD.Toch sebenarnya juga masih ada waktu untuk bertindak lepas dari koallisi jika memang keinginannya begitu.Tapi pilihan dengan alasan terpaksa tetap bergabung ke koalisi kan juga merupakan pilihan.seumpama begitu kabar DR. Boediyono cawapres didengar, mereka kan bisa keluar langsung dari koalisi dan langsung membentuk poros dengan Gerindra mengusung Prabowo jadi Capres ataupun pilihan lainnya.Jadi menurut saya, pilihan sebenarnya tetap ditangan mereka koq"i think so.... benar2 mengecewakan!
Pada 15 Mei 2009 12:50, Whe~en (gmail) <whe.en9999@gmail.com> menulis:
Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuhPak Amir Rosyid,Kalau saya baca dari uraian anda, koq seakan - akan selalu pihak PKS dirugikan1. Masalah DPT yang kisruh, bukankah kemungkinannyapun bisa partai lain yang dirugikan? entah itu PDIP, Golkar, Gerindra, Hanura, PAN, dsb, jadi jangan seakan2 PKS sendiri yang dirugikan.2. Bukankah sebelum koalisi harusnya ada MOU juga?Kenapa hal ini tidak diatur dalam MOU? jadi jangan terus merasa dirugikan akhirnya.Saya pikir semua menentukan calonnya terlalu mepet, kelihatannya ini adalah strategi masing - masing partai politik.Kalaupun mau, kenapa partai politik Islam tidak saja bergabung menjadi satu?toch banyak pilihan sebenarnya? cuma kepentingan politis merekalah yang melatarbelakangi kenapa mereka memilih berkoalisi dengan PD.Toch sebenarnya juga masih ada waktu untuk bertindak lepas dari koallisi jika memang keinginannya begitu.Tapi pilihan dengan alasan terpaksa tetap bergabung ke koalisi kan juga merupakan pilihan.seumpama begitu kabar DR. Boediyono cawapres didengar, mereka kan bisa keluar langsung dari koalisi dan langsung membentuk poros dengan Gerindra mengusung Prabowo jadi Capres ataupun pilihan lainnya.Jadi menurut saya, pilihan sebenarnya tetap ditangan mereka koq.Rasanya tidak adil kalo malah sedikit mengkambinghitamkan alotnya koalisi PDIP dengan Gerindra.Gerindra tanpa koalisi dengan partai lain sebesar PDIP ga akan mungkin mengajukan capres, perolehan suara mereka kurang dari 20%.Dengan perbandingan perolehan suara Gerindra dan PDIP bagaimana tidak alot? PDIP jelas akan monolak Prabowo jadi Capres walaupun membutuhkan koalisi.Coba kalau memang mau, waktu itu langsung partai Islam bergabung dengan Gerindra, berapa total suara mereka? lebih 20%, cukup kan untuk mengusung Prabowo jadi Capres?Jadi menurut saya, pilihan tetap di tangan mereka koq, tanpa perlu kambing hitam atau menuduh pihak lain memojokkan siapa. Latar belakang kepentingan merekalah yang akhirnya menentukan ke arah mana sebenarnya mereka.Demikian dari saya.Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh//
Whe~en
http://wheen.blogsome.com/
"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"----- Original Message -----From: "Muhammad Amir Rosyid" <rosyid2007@gmail.com>Sent: Friday, May 15, 2009 10:01 AMSubject: [Milis_Iqra] PKS dan Situasi Politik di Indonesia>
> Assalamu'alaikum wr wb
>
> Melihat PKS dan situasi politik yang terjadi di negara ini sekarang,
> saya melihat ada beberapa konspirasi untuk menghancurkan partai Islam
> dan PKS. Konspirasi ini tidak hanya untuk menghancurkan partai Islam
> pada saat ini , tetapi juga pada saat pemilu berikutnya yaitu pemilu
> 2014. Beberapa poin hasil pengamatan saya :
> 1. Dengan adanya DPT yang kisruh, banyak pemilih PKS yang tidak bisa
> mencontreng sehingga bisa dilihat dengan mekanisme yang sistematis
> maka partai demokrat bisa memenangkan pemilihan legislatif dengan
> sangat fenomenal
> 2. Digiringnya PKS dan partai islam lain ke demokrat (yang notabene
> melihat sosok SBY yang populer) dan kemudian di saat akhir(injury
> time) demokrat dan SBY mengeluarkan pernyataan untuk mencalonkan
> Boediyono sebagai cawapres tanpa berdiskusi dahulu dengan partai Islam
> yang akan mendukung koalisi. Partai Islam seolah dibuat dan dipaksa
> untuk ikut setuju dengan pilihan SBY karena demokrat menganggap
> partai Islam tidak akan bisa bermanuver lagi di saat injury time. Apa
> jadinya ketika partai Islam ini mau berkoalisi dengan SBY yang
> mengusung Boediyono (yang diketahui oleh para ekonom dan masyarakat
> adalah neoliberal), hasilnya adalah nanti di pemilu 2014 partai Islam
> dan PKS akan semakin jeblog suaranya karena kehilangan konstituen
> penting mereka yang tidak setuju dengan sosok boediyono dan
> kebijakan-kebijakan neoliberal yang nanti kemungkinan akan dibuat oleh
> pemerintah dimana PKS dan partai Islam tidak bisa menjadi oposisi
> karena sudah terikat dengan kontrak politik sebelumnya.
> 3. Alotnya atau dibuat alotnya diskusi koalisi antara PDIP dan
> Gerindra menurut saya adalah sebuah skenario lagi untuk memojokkkan
> partai Islam khususnya PKS, dimana PKS dan partai islam lainnya dibuat
> untuk gamang bergabung dengan gerindra karena masih ada PDIP disana.
> Kita bisa lihat di media massa dimana PDIP dan gerindra baru
> mengumumkan apakah berkoalisi atau tidak baru setelah jumat ini (yang
> lagi-lagi injury time). PKS dan partai Islam takut bila bergabung
> dengan gerindra karena ada PDIP dimana nanti akan mengurangi
> kepercayaan konstituennya yang tidak setuju PKS bergabung dengan PDIP
> 4. Bagaimana dengan JK-Wiranto? Ini mungkin bisa menjadi opsi terakhir
> bagi PKS dan partai Islam untuk menentukan arah koalisi. Tapi tentu
> saja bisa kita lihat elektibilitas dai JK-Wiranto tidak sebesar
> elektibilitas SBY atau Prabowo, sehingga apabila PKS dan partai Islam
> bergabung dengan JK-Win kemungkinan besar akan kalah dan agenda PKS
> untuk memperbaiki kabinet dan parlemen di pemilu sekarang bisa gagal
> (sudah kalah di pemilu legislatif masih kalah lagi di pemilu
> presiden).
>
> Sampai saat ini inilah yang bisa saya analisa dari apa yang terjadi
> dengan kondisi politik di Indonesia sekarang.mungkin rekan-rekan ada
> yang punya pendapat lain? Kalau menurut saya sebaiknya PKS, PAN, PPP,
> PMB keluar saja dari koalisi dan membentuk koalisi baru serta
> mengusung presiden baru yang elektibilitasnya tinggi untuk memperbaiki
> bangsa dan negara ini.
>
> wassalamu'alaikum wr wb
>
>
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---
No comments:
Post a Comment