Tuesday, June 30, 2009

Bls: [Milis_Iqra] Re: Korelasi Antara Bid'ah dan Haram

Memangnya kita sudah sepintar ulama-ulama pendahulu kita ?
tidak akan ada yg akan merasa dan mengakui hal itu a hendy, walaupun terkadang tulisanya mengesankan demikian.dan saya rasa tidak juga ada niatan seperti itu. itu hanya kesan dari tulisan saja. semoga demkian.

kokon katanya islam di jawa ini yg menyebarkan adalah 9 wali itu. yg tadinya tanah jawa ini dipimpin raja-raja yg beragama hindu sehingga hindupun mejadi agam resmi negara.
kemudian 9 wali itu datang dan akhirnya tanah jawa diislamkan oleh mereka.islam masuk kepada penduduk jawa dengan melalui tradisi2 yg sudah ada sebelumnya.ya tradisi seperti tahlilan itu katanya.dengan tradisi2 itulah islam masuk ke penduduk jawa termasuk bapak dan ibu kita.akhirnya kita mengerti islam secara turn temurun dari orang tua kita.
alhamdulillah islam menjadi agama yg kita peluk melalui ibu bapak kita yg meneruskan tradisi dari 9 wali tersebut. coba kalau tidak ada para wali itu, mungkin kita masih memeluk agama hindu.lantas akankah jasa mereka kita anggap tidak ada samasekali bahkan kita angap menyesatkan?

--- Pada Sel, 30/6/09, Ndy Ndy212 <nugraha212@gmail.com> menulis:

Dari: Ndy Ndy212 <nugraha212@gmail.com>
Judul: [Milis_Iqra] Re: Korelasi Antara Bid'ah dan Haram
Kepada: Milis_Iqra@googlegroups.com
Tanggal: Selasa, 30 Juni, 2009, 2:54 PM

Memangnya kita sudah sepintar ulama-ulama pendahulu kita ? Bukan berarti kalimat ini menyatakan bahwa ulama tidak pernah salah apalagi sampai mempertuhankan ulama, namun yg harus kita fikirkan apa ilmu kita sudah setinggi itu ?
Islam masuk dibawa oleh para ulama pendahulu kita.

Nantinya, kalau kita pakai pendapat sendiri salah, copas berdasarkan pendapat para ulama juga salah. Adalagi yang seolah-olah seperti pendekar turun gunung (seperti yg pernah diucapkan salah seorang da'i), baru belajar satu-dua jurus, sudah bilang, ulama ini salah-ulama itu salah. Ujung2nya berkilah, kita kembalikan kepada Alloh dan Rasulnya. Tentu saja kita harus begitu, tetapi itu bisa dilakukan dengan jalan yg berbeda. Contohnya saja tahlil.
Masalah tahlil, sudah berulangkali dibahas, namun selalu aja akan terdapat dua kubu. Masalah lemah-tidaknya (kelihatannya), setau saya bermula dari penjelasan hadis saja. Nabi tidak secara langsung mencontohkan tentang tahlil, tetapi bacaan2nya didapat dari keutamaan bacaan2 yg dicontohkan nabi, bukan mantra2 lagi, semuanya ayat Al-Qur'an.
Bukankah sudah jelas2 ada dalil yang berisi tentang do'a orang2 hidup kepada orang2 mati ? Jangan hanya karena masalah teknis-nya, dengan dalil tidak ada contohnya dari nabi, berarti salah.






__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
  Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
  Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
     Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

No comments:

Post a Comment