Friday, June 26, 2009

[Milis_Iqra] hanya sebuah cerita

sebuah cerita dari yg masih belajar .......boleh dong!!!!!


konon disebuah desa nun jauh disana hiduplah sekelompok penduduk yg masih tradisonil.
tapi seluruh penduduknya sudah berpredikat sebagai muslim..tradisi muslim disana sangat kental seolah kehidupan semua bernafas islam.
bila subuh tiba muadzin menyeru seperti biasa termasuk didalamnya lafadz assholatu khairum minannaum.sholat subuh berjamaah dijalankan dengan membaca qunut yg dipimpin sang imam kampung diaminin para makmum.setiap malam setelah shalat magrib anak2 diajarkan mengaji dan setiap malam juma't diadakan bacaan yasinan.bacaan yasinan di baca tidak hanya setiap malam jum'at tetapi juga malam nisfu saban dan malam ke 3, 5,7,40 ke 100 , ke 1000 setelah orang meniggal. bahkan saat orang menjelang ajal.kebanyakan di dusun itu kalau ada orang yg sudah sakit parah penduduk yg sering di pimpin kyai  kampung hanya bisa berdoa sambil membaca yasinan karena selain jauh untuk kerumah sakit juga biaya nya tidak ada. ditambah karena mereka masih sangat tradisional sehingga mereka belum mengenal dokter, dokter bagi mereka dianggap lebih musyrik dari pada ponari karena sering meyakinkan mereka kalau obat yg dia bawa bisa menyembuhkan tanpa berkata insya allah bahkan tidak pernah menyarankan untuk membaca basmalah sebelum minum obat.sedangkan bagi mereka ponari atau kiayi kampung yg ada disitu masih lebih berkah pengobatanya karena sebelum menyuruh minum air putih sang pasein disuruh membaca basmalah dan meyakinkan mereka bahwa air putih yg diminum adalah bukan yg menyembuhkan tapi yg menyembuhkan adalah hanya Allah semata.padahal baik sang kiai atau ponari belum pernah belajar sanad pengobatan sedangkan dokter belajar sanad pengobatan dari buku2 dan bangku2 sekolah mereka.tapi itulah cara berfikir mereka yg tradisional tidak mau pusing2 memikirkan sang dokter belajar sanad dari mana?.alhasil karena gemlengan yasinan yg terus menerus mereka hafal di luar kepala walaupun hanya surat yasin bukan 30 juz alquran.

singkat cerita pada satu masa,kemajuan ekonomi berkembang teknologi masuk desa, budaya berkembang pesat, sehingga anak2 desa itu berlomba sekolah keluar desanya menuju peradaban yg lebih maju.banyak yg mengejar  cita2 menjadi dokter bahkan banyak juga yg belajar agama yg lebih dalam.termasuk anak pak kiai kampung itu.
yg belajar di kedokteran sibuk mempelari riset untuk menemukan obat2 mutakhir yg bisa menyembuhkan berbagai penyakit sampai2 mereka yakin obat2 merekalah yg nanti bisa menyembuhkan penyakit tidak ada sesuatu yg lain hanya obat mereka lah yg paling benar karena mereka belajar dari litelatur2 yg sanadnya sangat jelas. Dan yg belajar agama sibuk belajar dalil sampai sanad2nya sampai 2 yasin yg hafal diluar kepala mereka sudah lupa karena dikota tidak ada lagi tradisi membaca yasinan.

wal hasil  mereka sudah dewasa banyak yg mengabdikan dirinya di kota karena jerih payah mereka harus terbayar. ada yg jadi dokter terkenal yg bisa mengobati berbagai penyakit, tanpa ilmu dari dia seolah nyawa orang  tidak akan tertolong bahkan mereka berani menabuh genderang perang terhadap kiai2 dan dukun2 yg masih menggunakan cara2 tradisional dalam mengobati orang. ada yg jadi ustadz terkenal. ustadz selebriti tiap hari muncul di berbagai media meceramahi orang2 sampai lupa menceramahi dirinya sendiri.
wal hasil dikampungpun sudah tidak ada lagi tradisi yasinan karena pengaruh orang2 yg belajar di kota sudah tidak membolehhkan lagi tradisi2 itu.karena tradisi itu adalah tradisi nenek moyang yg tidak ada dalam syariat.yg masih mengadakan tradisi yasinan memilih pergi pindah ke desa yg masih menerima tradisi tersebut.begitu juga para kyai kampung dan dukun2 mereka memilih pergi karena sudah tidak laku lagi.

pada suatu masa sang kyai kampung itu sakit karena sudah udzur,tidak ada pengobatan lain, dukun sudah tidak ada kyai2 lain sudah pergi meniggalkan desanya.akhirnya di panggillah dari kota sang dokter untuk mengobati.sudah berbagai obat diberikan sang dokter dari obat generik sampai obat yg termahal sang kyai masih juga belum sembuh. rupanya sang kiai sudah ikhlas menemui ajalnya, tapi sebelum itu dia ada satu permintaan kepada anaknya yg sudah jadi ustadz terkenal yg  mengetahui berbagi dalil beserta sanadnya.itu adalah permintaan terkahirnya dan memang permintaan yg sederhana sebagaimana orang2 dikanmpung dulu yg membacakan yasin saat orang akan menemui ajalnya. juga sebagi rasa kangen dia , sebagai rasa rindu pada masa 2 dahulu ketika semua orang hafal yasin dikampung itu, ketika setiap malam dia merasa tentram karena sering terdengar ayat2 yg dibacakan terutama setiap malam jumat. kebetulan malam itu adalah malam jumat maka sang kiyai meminta pada anaknya untuk dibacakan yasin tanpa harus mengambil alquran .sang anak terdiam seribu basa.dia lupa darimana harus mulai karena lupa sungguh karena lupa. yg dia ingat hanya dalil, dalil dan dalil. malah yg paling dia ingat cuma dalil "Barangsiapa melaksanakan suatu amalan tidak atas perintah kami, maka ia ditolak."
dengan berbagi pertimbangan dan merasa ini adalah permintaan terkahir dan karena memang dia sudah tidak hafal lagi, maka dia memanggil semua orang kampung yg bisa membaca yasin tanpa alquran.ternyata apa yg terjadi tak satupun orang dikampung itu yg masih hafal yasin.  sampai akhirnya sang kiai menemui ajalnya tanpa dipenuhi permintaan terakhirnya.innalillahi wa innalillahi rojiun.

kabar terkahir dari malaikat penjaga neraka belia masuk neraka. cuma sang malaikat tidak menyebutkan kenapa dia masuk neraka.tebakan kita sih mingkin dia sering sesat melakukan bid'ah bahkan sampai menjelang ajalnya atau mungkin juga sebagai sesepuh dia tidak bisa menjaga umatnya untuk tetap mempertahankan semampu dia apa yg dia bisa ,temasuk mempertahankan masyarakatnya untuk tetap membaca alquran termasuk yasin.sehingga alquran diangkat dari kampung itu walaupun yg diangkat hanya surat yasin. wallahu'alambishowab hanya sebuah cerita


No comments:

Post a Comment