Friday, June 26, 2009

[Milis_Iqra] Re: Apakah setiap dalil perlu penafsiran ?

[Hendy]

Apa A Dani segitu yakinnya, sehingga menulis A Hendy ga akan bisa jawab ?

[Dani] ahsan A Hendy, Dua pertanyaan saja yang ada keterkaitannya dengan haul... yah? Mudah-mudah  A Hendy bisa memberikan pencerahan..Dan saya mengharapkan saya memberikan pertanyaan secara terstruktur, maka JIKA bisa menjawabnya juga terstruktu, yakni point perpoint, biar tidak acak-acakan... :)

Dalam tulisan yang lalu A Hendy mengkopas seperti ini:

Dalil yang dapat dibuat pegangan dalam masalah ini (Haul) adalah:

قَالَ طَاوُسَ: إنَّ الْمَوْتَى يُفْتِنُوْنَ فِي قُبُوْرِهِمْ سَبْعًا فَكَانُوْا يَسْتَحِبُّوْنَ أنْ يُطْعِمُوْا عَنْهُمْ تَلْكَ اْلأيّاَمِ إلَى أنْ قَالَ عَنْ عُبَيْدِ ابْنِ عُمَيْرِ قَالَ: يُفْتِنُ رَجُلانِ مُؤمِنٌ وَمُنَافِقٌ فَأمَّا الْمُؤمِنُ فَيُفْتِنُ سَبْعًا وَأمَّا الْمُناَفِقُ فَيُفْتِنُ أرْبَعِيْنَ صَبَاحًا

Imam Thawus berkata: Seorang yang mati akan beroleh ujian dari Allah dalam kuburnya selama 7 hari. Untuk itu, sebaiknya mereka (yang masih hidup) mengadakan jamuan makan (sedekah) untuknya selama hari-hari tersebut. Sahabat Ubaid ibn Umair berkata: "Seorang mukmin dan seorang munafiq sama-sama akan mengalami ujian dalam kubur. Bagi seorang mukmin akan beroleh ujian selam 7 hari, sedang seorang munafiq selama 40 hari di waktu pagi."  (Al Hawi lil Fatawa as Suyuti, Juz II hal 178)

PERTANYAAN :
  1. APAKAH perkataan seseorang bisa di jadikan Dalil A Hendy?
  2. Dikemanakan Al Qur'an dan Hadistnya?
  3. Apakah Perkataan Imam tersebut sudah bisa memenuhi unsur Ijtihad dan dalil Qiyas yang digunakan...
PERMASALAHAN KEDUA

A Hendy Meng-kopas

Diriwayatkan pula bahwa para sahabat pun melakukan apa yang telah dilakukan Rasulullah. Berikut ini adalah kutipan lengkap hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi:

وَ رَوَى الْبَيْهَقِي فِي الشَّعْبِ، عَنِ الْوَاقِدِي، قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَزُوْرُ الشُّهَدَاءَ بِأُحُدٍ فِي كُلِّ حَوْلٍ. وَ إذَا بَلَغَ رَفَعَ صَوْتَهُ فَيَقُوْلُ: سَلاَمٌ عَلَيْكُم بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّار


Al-Baihaqi meriwayatkan dari al-Wakidi mengenai kematian, bahwa Nabi SAW senantiasa berziarah ke makam para syuhada di bukit Uhud setiap tahun. Dan sesampainya di sana beliau mengucapkan salam dengan mengeraskan suaranya, "Salamun alaikum bima shabartum fani'ma uqbad daar" –QS Ar-Ra'd: 24– Keselamatan atasmu berkat kesabaranmu.


PERTANYAAN :
Apakah Berziarah Kubur bisa disamakan dengan Tahlilan Kematian yang diadakan pada hari ke 40, 100, dan setahun?

Ada kontradiksi Hadist tersebut diatas dengan menyebutkan ziarah, namun yang sedang dibahas adalah Haul 40,100, setahun...

ZIARAH QUBUR adalah SUNNAH, sedangkan Haul? BISA dijelaskan?

====================================

[Hendy]

Kalau A Dani keukeuh menanyakan tentang dalil membaca Laailaahaillalloh 100 x, ini saya berikan dalilnya :

"Tiada seorang hamba pun yang mengucapkan Laailaahaillalloh seratus kali, melainkan ia akan dibangkitkan Alloh kelak pada hari kiamat dengan wajah cemerlang bagaikan bulan purnama. Dan ketika itu, tidak ada amal seorangpun yang lebih utama dari amal orang tersebut, kecuali orang yang juga membaca ucapan tahlil seratus kali atau lebih banyak lagi." (HR.Imam ath-Thabrani dari Abu Darda'-kitab al-Fath al-Kabir,II/66)

[Dani]  Alhamdulillah A Hendy sudah mendapatkannya.... berikut saya tambahkan A Hendy...

Dari Amru bin Syu'aib, dari ayahnya berkata, "Barangsiapa bertasbih (Subhaanallah) kepada Allah seratus kali ketika pagi hari dan seratus kali ketika sore hari,maka ia seperti orang yang melakukan haji seratus kali. Barangsiapa bertahmid (Alhamdulillah) kepada Allah seratus kali ketika pagi hari dan seratus kali ketika sore hari, maka ia seperti orang yang membawa seratus kuda perang untuk berjihad di jalan Allah. Barangsiapa mengucapkan tahlil (laa ilaaha illallaah) seratus kali ketika pagi hari dan seratus kali ketika sore hari, maka ia seperti memerdekakan seratus budak dari anak cucu Ismail. Barangsiapa mengucapkan takbir (allaahu akbar) seratus kali di pagi hari dan seratus kali di sore hari, maka Allah tidak akan memberikan kepada seseorang sesuatu yang lebih dari apa yang diberikan kepadanya, kecuali orang itu melakukan hal yang sama atau lebih" (HR Tirmidzi)


Satu hal saja A Hendy, Hadits yang A Hendy sebutkan diatas yang diambil dari Kitab "HR.Imam ath-Thabrani dari Abu Darda'-kitab al-Fath al-Kabir,II/66" Bisa meyebutkan sanadnya, Apakah hal itu sabda Rasulullah ?


KARENA Hadist itu bisa berarti ucapan Rasulullah maupun ucapan Sahabat? Saya berikan Contoh hadist tambahan tersebut diatas : "Dari Amru bin Syu'aib, dari ayahnya berkata,..dst" adalah lafazh itu dari ayahnya Amru bin Syu'aib, KEMUDIAN tidak disebutkan bahwa hal itu dari Rasulullah. Dalam ILMU HADIST, hal seperti ini disebut Hadist MAUQUF, yakni hadist yang sanadnya hingga sampai sahabat, atau terhenti hingga sahabat.


MAKA Pertanyaan saya : BISA tidak diberikan yang lebih mendetail hadist yang A Hendy sampaikan itu "Tiada seorang hamba pun yang...dst" siapa sanadnya, apakah itu hadist itu bersifat mauquf atau maushul ?


Prinsip saya, beragama itu harus jelas, meskipun kita mengambil dalil dari sana dan sini terutama dalam hal hadist, namun jika asal ambil dalil dan tidak mengetahui latar belakangnya periwayatan, maka tentu saja kita Mengikuti apa-apa yang kita tidak mengetahui ilmunya.


Hadist Tambahan KEDUA, yaitu


Dan dari Ummu Hani' ra Rasulullah SAW bersabda kepadanya: "Wahai Ummu Hani', ketika pagi hari bertasbihlah kepada Allah seratus kali, bacalah tahlil seratus kali, bacalah tahmid seratus kali, dan bertakbirlah seratus kali, maka sesungguhnya seratus tasbih itu (pahalanya) sama dengan seratus unta yang kau korbankan dan seratus tahlil itu tidak akan menyisakan dosa sebelum dan sesudahnya," (HR Thabrani)


Hadist ini sejalan dengan ayat yang telah A Hendy sampikan terdahulu yakni

"Hai orang2 yang beriman ! Berdzikirlah kamu pada Allah se-banyak2nya, dan bertasbihlah padaNya diwaktu pagi maupun petang !".(Al Ahzab 41-42).


MAKA, Allah dan Rasul-Nya memerintahkan pada waktu yang yang telah ditentukan, Kemudian Hadist Rasulullah ditas memberikan batasan "bertasbihlah kepada Allah seratus kali, bacalah tahlil seratus kali, bacalah tahmid seratus kali, dan bertakbirlah seratus kali,"

Petanyaannya adalah

1. Siapa yang memerintahkan kalau lafazh Laa Illahaillahhu harus ada dalam acara Tahlilan/Kendurian itu?
2. Kemudian siapa yang merangkaian bahwa bacaan tahlil itu ada pada posisi becaan kesekian, misalnya seperti dibawah

QUOTE : bacaan-bacaan ini saya ambil dari buku-buku Tahlilan dan Yasisan yang bisa didapati dimana-mana

[18] Kemudian membaca Hauqalah sebagai berikut : Lahaula wala Quwata illa billah

[19] Kemudian membaca Istighfar 3 X sebagai berikut , astagfirullah dst

[20] Kemudian membaca dzikir sebagai berikut, Afdholudz dzikri fa'lam dst…

[21] Kemudian membaca Tahlil sebagai berikut , Laa ilaa Ha illahu….ada versi 33 X dan versinya A Hendy 100X

[22] Kemudian membaca shalawat sebagai berikut : Allahumma Sholli 'ala Muhammad, wa 'ala alihi Wasallam.

[23] Kemudian membaca tasbih dan tahmid, masing-masing 33 kali

[24] dst...
===========================NANTI KITA BAHASA BACAAN NGENAI TAHLIL SATU PERSATU==============

==============================================================

[Dani Lama] A Hendy tidak menjawab apa yang ditanyakan dan korelasi antar dalil tidak singkon, Hadist-hadist diatas tentang Majlis Dzikir kemudian ditanya "Apakah para sahabat Rasulullah itu sedang mengadakan kenduri kematian A Hendy?"  tapi koq di jawab dengan hadist Ibnu Umar diatas,  Apakah membaca surat Al Baqarah sama dengan hadist-hadist Majlis Dzikir A Hendy?

[Hendy]

"Tidaklah berkumpul orang banyak, lalu sebagiannya berdo'a dan sebagian lagi mengamini do'a itu, melainkan Alloh akan mengabulkannya."
(HR. Imam al-Hakim - Faidh al-Qadir I/343)

[Dani] Bisa disebutkan sanadnya A Hendy? biar jelas gitu :

===============================================

[Hendy]

Kalau A Dani dan orang2 yg kontra tahlil melarang orang2 berkumpul di tempat kematian sesuai hadis yg pernah ditulis dulu, lalu apa pendapat A Dani tentang hadis di atas ?Toh hadis yg A Dani tulis itu tdk menyebutkan aktivitas, yang ada hanya berkumpul di tempat kematian. Bisa saja yg dilarang adalah berkumpul tanpa membaca do'a atau berkumpul yg tidak ada gunanya. Kalau begitu, siapa yg akan memandikan,mengkafani dan menyolatkan jenazah ?

[Dani]  A Hendy mungkin bisa menjelaskan perbedaan PENGURUSAN JENAZAH, SIAPA yang disunnahkan untuk memandikan dan Mengkafani, kemudian siapa yang harus melakukan fardhu Kifayah secara jama'ah?

KEDUA : Jika logikanya adalah "Kalau begitu, siapa yg akan memandikan,mengkafani dan menyolatkan jenazah ?" Maka bisa dijelaskan juga Apa Makna Ta'ziyah dan syarat-syarat Ta'ziyah bagi kaum Muslimin?

Kalau logika A Hendy "Kalau begitu...siapa dst... " akan terjawab dengan sendirinya jika a Hendy menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas?

===================================================================================

[Hendy]

Saya pernah membaca buku Shahih Bukhari Muslim,isinya secara lengkap agak lupa, yang jelas hadist itu berbunyi seperti ini : "Barangsiapa yang bertemu orang kafir, maka desaklah mereka ke jalan yang sempit". (HR. Bukhari-Muslim) 

[Dani Lama] Sanadnya A Hendy? Biar jelas gitu?

[Hendy]
Saya baca dari bulu "KUMPULAN HADIST SHAHIH BUKHARI MUSLIM". Saya beli buku itu tahun 1991.

[Dani]  A Hendy, pertanyaannnya adalah Sanadnya, saya tidak bertanya tentang buku :)

====================================================================================

[Dani Lama] Bisa di beri tahu ayat berapa saja dalam surat Al Baqarah  yang sering dibaca dalam acara Tahlilan itu a Hendy?

[Hendy) Surat Albaqarah yang di baca adalah permulaan ayat sampai dengan ayat ke 5, lalu ayat 163 disambung dengan ayat ke 255 yg biasa disebut ayat kursi.Kemudian membaca 3 ayat terakhir, yaitu ayat ke 284,285 dan 286 dari surat tsb.

Hadisnya : 
"Bergembiralah kamu dengan 2 cahaya yang diberikan kepadamu, yang belum pernah diberikan kepada nabi-nabi yang sebelum kamu, yaitu bacaan surat Al-Fatihah dan akhir surat Al-Baqarah (yaitu 3 ayat) yang jika engkau membaca keduanya, maka permintaanmu akan dikabulkan."
(HR.Nasai)

 Hadis lain :"Segala sesuatu mempunyai puncak kemuliaan. Dan puncak kemuliaan Al-Qur'an adalah surat Al-Baqarah. Di dalamnya ada satu ayat yang menjadi penghulu ayat-ayat Al-Qur'an, yaitu ayat Al-Kursi.")HR.Imam at-Turmudzi dari sahabat Abu Hurairah-Tafsir Ibnu Katsir,I/32)

---CUT---

[Dani]  Nah... Sekarang kita masuk ke permasalahan bacaan, Mengapa bacaan-bacaan itu harus ada dalam Tahlilan/Kenduri kematian? Bisa dijelaskan?

Mengapa yang dibaca hanya beberapa ayat dalam surah al Baqarah saja  yakni "ayat ke 5, lalu ayat 163 disambung dengan ayat ke 255 yg biasa disebut ayat kursi.Kemudian membaca 3 ayat terakhir, yaitu ayat ke 284,285 dan 286 dari surat tsb."

Padahal Rasulullah ketika menjelaskan maanfaat surah Al Baqarah ini adalah secara global... Dalam Musnad Imam Ahmad, Muslim, at Tirmidzi dan an-Nasai, meriwayatkan dari Suhail bin Shalih, dari ayahnya dari Abu Hurairah radiAllahu'anhu, bahwa Rasulullah shalallahu 'alahi wasallam, bersabda:  "Janganlah kalian menjadikan rumaha kalaian sebagai kuburan. Sesungguhnya rumah yang didalamnya dibacakan surat al-Baqarah tidak akan dimasuki syaitan." At-Tirmidzi mengatakan : "Hadist ini hasan Sahih.

Rasulullah tidak memerintahkan membaca surat dengan asal ambil sekehendak hati seperti acara Tahlilan Tersebut diatas? BISA di Jelaskan ?


Demikian A Hendy.
================================================================================
--
http://alhikmah.web.id/
http://it-database.blogspot.com

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
  Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
  Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
     Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

No comments:

Post a Comment