Thursday, July 16, 2009

[Milis_Iqra] Fwd: [Tauziyah] suami saya kejam, sadis dan selingkuh



---------- Forwarded message ----------
From: (BAZ) <bazoki@cbn.net.id>
Date: 2009/7/17
Subject: [Tauziyah] suami saya kejam, sadis dan selingkuh
To: Tauziyah@yahoogroups.com


 

Pertanyaan Ass Wr Wb , saya seorang wanita yang telah menikah awal 2005 dan sekarang allhamdulillah talah dikaruniai putri 20 Bulan, namun pernikahan saya rasanya tak pernah berhenti dari liku-liku dan duri-duri, mohon kiranya dapat membantu saya mencarikan solusi terbaik untuk saya dan pernikahan saya.
Awalnya saat kami masih pacaran suami saya sangat baik, pengertian dan penyayang hingga kedua belah pihak keluarga saling mendukung thd hub kami, kami berpacaran cukup lama 9 tahun,
Namun pada tahun 2003, saya menerima tlp gelap ke kantor saya yang mengabarkan pacar (suami )saya itu selingkuh, namun saya tepis karena menurut pacar(suami ) saya itu hanya godaan dan dia bilang tidak melakukannya dan saya percaya. Hingga terror telpon terus datang ke HP dan ke kantor, saya sempat rebut dan tetap ditepis karena suami saya membuktikannya dengan menikahi saya akhirnya saya menikah pada bulan Feb 2005, saya langsung hamil dan ketika usia kandungan saya 6 bulan mulai lagi telp gelap itu datang lagi dan sikap suami saya mulai berubah, dia gampang sekali marah dan sering meninggalkan saya hingga larut malam.

Rupanya terror tersebut tidak hanya ke HP dan kantor saya tapi ke HP suami saya yang mengabarkan bahwa saya berselingkuh dengan rekan kerja saya dan sering ke hotel tiap jam kerja, sunggu fitnah yang keji dan menyakitkan, semenjak itu suami saya jadi super otoriter dan keras saya sering di kasarin dan di hina dengan perbuatan yang demi allah tidak pernah saya lakukan. Suami saya menjadi sangat membenci saya dan keluarga saya, saya maklum karena kondisi usaha suami saya bangkrut mungkin karena dia kehilangan penghasilannya makanya dia berprilaku kasar pada orang yang paling dekat dengannya.

Hingga saat saya melahirkan putri yang lucu dan sangat mirip dengannya tapi tetap saja dia dengan kecurigaannya saya berselingkuh dll, hingga dia pun tidak cocok dengan kedua orangtua saya yang pada saat sehabis bersalin tinggal di rumah kami untuk Bantu urus bayi saya karena saya masih lemah, suami saya merasa tidak cocok dan merasa menjadi kepala keluarga hingga dia beri saya pilihan usir orang tua saya atau dia yang pergi dari rumah, sebelum saya berfikir suami saya pulang ke orang tuanya pada bulan maret 2006 saat itu bayi kami 4 bulan, hari itu rasanya langit jatuh tepat di atas tubuh saya badan saya lemas tak berdaya hingga bicarapun saya tak mampu saya hanya bisa menagis, orang tua saya pun bulan agustus 2006 akhirnya pulang kampung karena menilai saya sudah kuat dan dirumah sudah ada pembantu

Tak selesai dengan itu suami saya sering maki-maki saya lewat tlp yang menuduh saya mengalalkan segala cara untuk dapat uang, padahal saya kerja banting tulang dari pagi hingga sore untuk makan dan untuk susu anak saya sendirian saya tidak pernah berbuat bodoh apalagi menghianati suami saya yang sangat saya cintai saat itu saya sedih sedih sekali hingga setahun saya terus jadi santapan emosinya saya hanya pasrah dan menjelaskan dengan baik-baik bahwa semua itu hanya fitnah tetap suami saya tak bergeming hingga dia sumpahi saya dan seluruh keluarga saya tertimpa bencana saya terima kutukan itu untuk buktikan bahwa saya tidak berselingkuh Saya pernah mencoba konsultasi pada BP4 tapi suami saya tidak mau datang Pada bulan feb 2007 suami saya mulai luluh dan berbicara baik hingga bulan Maret dia kembali pulang ke rumah saya saya senang walau saya memang harus extra kerja keras karena saya yang menghidupi rumah tangga dari mulai bayar-bayar tagihan hingga keb bulanan, umi selama menikah saya hanya selaki saja diberi uang nafkah, tapi saya tidak mengeluh karena toh saya juga kan kerja dan kondisi suami tidak bekerja.

Bulan April ada lagi duri di antara kami, saya terima tlp dari rekan kerja saya (Pria ) yang menanyakan no Tlp kaka saya karena dia hendak sewa mobil, saya memang salah tidak bilang pada suami saya tapi tanggapan suami saya lain dia menuduh saya telah benar-benar berbohong dia menyiksa saya dan memaksa saya untuk mengakui hal yang tidak pernah saya lakukan hingga besoknya suami saya kekantor dan maki-maki teman kerja saya itu, saya malu sekali … malu tuduhan suami saya sangat diluar batas. Suami saya minta saya untuk mengajukan cerai saja dan itu saya turuti saya adukan ini ke Dep Ag tapi tetap dia tidak datang hingga undangan ke 3, dia tidak mau cerai dengan alasan anak

Badai yang paling menyakitkan adaleh suatu hari di bulan Juni saat itu saya sedang libur dan sedang beres-beres rumah tiba 2 ada seorang wanita sebut saja (J ) datang dan mengajak suami saya pulang kerumahnya. Ternyata (J) itu adalah yang selama ini menjadi duri antara kami suami saya telah menikahinya secara siri di bulan april 2007, saya sangat terpukul hari itu saya merasa dada saya terhunus pedang umi, apalagi saya melihat anak saya menangis saat itu saya mati rasa. Saya ribut besar dengannya hingga saya minta cerai saja karena saya sudah lelah kerja, lelah batin, lelah otak saya sunggung menyerah pada saat itu tapi suami saya ancam anak kami akan dia bawa, mana saya bisa umi anak itu sudah dengan susah payah keringat dan airmata saya besarkan sendiri dan sudah jelas pernah ditinggalkannya sekarang stl dia menikah lagi anak mau dia bawa, saya tidak rela .
Hingga saya bertanya pada suami saya mau dibawa ke mana perkawinan ini, suami saya bilang dia melakukan ini semua karena ulah saya yang menerima tlp pada bulan lalu itu, tidak adil memang suami saya sangat kejam umi, kejam.
Suami saya saat itu bicara bahwa dia mau bercerai dengan (J) dan memulai lembar baru dangan saya dan anak saat itu (J) itu mengiakan ajakan cerai suami saya dan meminta suami saya untuk bicara dengan orangtua (J) saat itu juga suami saya pergi ke rumah (J )
Dan waktu pulah ke rumah dia bilang sudah selesai semuanya sudah baik-baik saja dan saya harus percaya sama suami saya

Suatu hari suami saya tidak pulang kerumah saya telpon ke rumah orangtuanya tidak ada, firasat saya suami saya ada di rumah (J) hingga saya tlp Ibunya (J ) dan mengiyakan suami saya ada di sana, dan setelah saya Tanya bukannya mereka sudah bercerai ibunya (J)bilang bahwa tidak pernah ada perceraian antara suami saya dengan (J). Saya sedih lagi umi saya terus-terus dibohongi, saya tlp ke (J) dia menyangkal suami saya ada di sana dia bilang sudah tidak pernah bertemu lagi tapi dia bilang ini sudah nasib katanya (J) dan suami saya saling mencintai dan tidak ada satu orangpun yang bias menghalangi. Jadi siapa yang bohong ibunya atau (J)

Gelombang baru datang lagi satu minggu lang lalu pembemtu saya pulang tanpa memberi tahukan alasannya kpd saya tapi dia simpan surat yang isinya bahwa selama ini dia ada hub gelap dengan suami saya, saya sangat terhina dan terpukul saya yang menggajiny kok tega suami saya juga dimakannya saya coba tanya dengan pegawai saya yang ada di rumag dan mereka mengiyakan bahkan pembantu saya cerita banyak mengenai hub mereka yang punya rencana akan menikah di kamungnya dan akan membawa anak saya.. saya coba tanya pada suami saya dia marah dan tidak mengakui

Apa yang harus saya lakukan beban hidup saya begitu berat terasa, kesedihan, kesengsaraan dan airmata rasanya telah menjadi teman baik saya, saya sudah cukup menalah dan bersabar tapi suami saya tidak juga berubah apa saya memang harus bercerai? apakah saya bisa mengajukan cerai dengan masalah ini?, saya ingin sekali bahagia seperti teman dan orang sekeliling saya, saya harus bagaimana menghadapi suami saya apa saya harus percaya kalau dia sudah bercerai dengan (J ), apakah hub dengan pembantu itu bisa dimaafkan ?suami saya sangat pemarah dan tidak pernah menunjukan sikap seperti dulu lagi padahal saya tidak pernah mengeluh dalam hal apapun biar saya sakit atau cape sekalipun saya tetap melayani suami dengan baik dalam segala hal.
apakah perceraian siri itu bisa dilakukan hanya dengan lisan di depan saya? rahasia ini tidak ada keluargasaya yang tau saya tidak mau mereka membenci suami saya biar saya telan pil pahit ini sendirian walau terasa sesak didada Sekian dari saya terima kasih wassalam

Jawaban

assalamualaikum wr.wb


alhamdulillah washolatu wasalamu 'ala Rasulillah, waba'du:


pertama: kami cukup prihatin dengan kondisi ibu dan keluarga, begitu banyak permasalahan yang harus ibu hadapi.


kedua : hal penting yang perlu dijadikan pelajaran oleh setiap orang/muslim, bahwa islam melarang umatnya untuk melakukan pacaran sebelum ada ikatan yang sah (nikah). berapa banyak orang yang pacaran itu beralasan bahwa dengan pacaran setiap pasangan akan mengenal lebih dalam calon suami / istri masing2. tapi ternyata setelah sembilan tahun pacaran, watak dasar suami tidak diketahui kecuali setelah menikah. hal itu menunjukkan bahwa selama masa pacaran, yang terungkap adalah bahasa2 kemunafikan, karena masing-masing punya kemauan untuk saling diterima dan dianggap baik sebagai calon suami / istri nantinya. akan tetapi hal itu sudah berlalu, cukuplah untuk dijadikan pelajaran saja. sekarang bagaimana menghadapi kenyataan yang ada.


ketiga: semua permasalahan yang ibu hadapi adalah merupakan ujian dari Allah Swt, dimana ibu dituntut untuk mampu menghadapinya dengan arif, sabar, bijak dan mengharap imbalan baik dari Allah Swt dari segala tindakan yang ibu ambil. sengguh Allah Swt tidak akan menyia-nyiakan usaha baik setiap hamba, dan akan mengganjar hambanya yang mampu bersabar dalam menghadapi cobaan. dalam surat al-Baqarah: 155-156.


ke empat: upayakan dalam setiap tindakan yang ibu ambil, merupakan sosuli yang mempunyai kemaslahatan lebih besar didunia dan akhirat. seandainya sang suami masih ada potensi untuk berubah ke arah yang lebih baik, entah dengan cara datang kerumah salah satu ustadz atau kyai, dimana nasihat mereka bisa membantu suami untuk berubah, maka upayakan untuk tetap mempertahankan keutuhan keluarga. namun, kalau ternyata sulit untuk dipertahankan, dimana suami tetap dalam kondisinya (seperti yang ibu ceritakan), maka lebih baik berpisah.


kelima: jika terjadi perceraian, maka status anak adalah tetap dalam pengasuhan anda sebagai istri, sampai nanti anak mencapai umur dewasa, sang anak punya hak untuk memilih antara ikut ibu atau bapak. oleh karenanya, ibu tidak usah kawatir dengan status anak nanti bila memang harus berpisah dengan suami. dalam undang-undang agama di indonesia, hal ini sudah di atur dan bisa ditanyakan ke pengadilan agama.


ke enam: mengenai cerai, dalam syariat islam, apabila suami mengucapkan kata cerai kepada istrinya, maka telah jatuh talak/cerai, meskipun tidak dilakukan dipengadilan agama. karena pengadilan agama, sebenarnya hanya berfungsi sebagai pemberi legalitas formal dari pemerintah.


ketujuh: ingatlah segala bentuk kesulitan pasti akan datang kemudahan. kemudahan itu bisa dalam bentuk ketenangan hidup bersama anak, jauh dari permasalahan yang banyak muncul dari pihak suami atau orang ketiga yang hendak mengganggu kehidupan rumah tangga ibu. atau bisa pula kemudahan itu, dengan hadirnya suami baru yang sholeh, ta'at, yang mampu membawa keluarga sakinah, mawaddah dan rahmah. tentu itu semua bisa terwujud jika proses dan cara yang ditempuh sesuai dengan aturan dan ridha Allah Swt.


kedelapan; perbanyaklah munajat, mendekatkan diri kepada Allah, serta berdoa, memohon kepadaNya agar diberikan yang terbaik dalam kehidupan di dunia dan akhirat. amin.


wassalam

http://syariahonline.com/kajian.php?lihat=detil&kajian_id=29454

*************************************
Mau belajar Al-Islam dan berita2 sekitar dunia Islam ?? silahkan klik disini : tauziyah-subscribe@yahoogroups.com  Atau mau melihat artikel sebelumnya silahkan kunjungi web-site kami : www.tauziyah.com

__._,_.___
*************************************
Mau belajar Al-Islam dan berita2 sekitar dunia Islam ?? silahkan klik disini : tauziyah-subscribe@yahoogroups.com  Atau mau melihat artikel sebelumnya silahkan kunjungi web-site kami : www.tauziyah.com
Recent Activity
Visit Your Group
Give Back

Yahoo! for Good

Get inspired

by a good cause.

Y! Toolbar

Get it Free!

easy 1-click access

to your groups.

Yahoo! Groups

Start a group

in 3 easy steps.

Connect with others.

.

__,_._,___


--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
  Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
  Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
     Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

No comments:

Post a Comment