Jeritan Etnis Muslim Uighur
Anak-anak Uighur sedang makan siang di sebuah bazar, Sabtu (5/4) di Hotan, daerah otonomi Xinjiang Uighur. Otoritas
Artikel Terkait:
- Rebiya, Ibu Pejuang Uighur
- RI Tidak Akan Campur Tangan Kerusuhan Xinjiang
- Sudah 184 Tewas dalam Kerusuhan di Xinjiang
- China Menolak Xinjiang Dibahas di PBB
- Bisakah Uighur dan Han Kembali Berdampingan?
Senin, 13 Juli 2009 | 06:45 WIB
KOMPAS.com — Kebencian antarras, Uighur yang minoritas dan Han, yang mayoritas sudah punya sejarah tersendiri.
Kebencian itu pernah memuncak dengan keinginan Uighur memisahkan diri. Hal ini bisa diatasi oleh Mao Zedong dengan mengirimkan tentara tahun 1949 ke Xinjiang. Namun, akar kebencian itu tak pernah sirna.
Kini, booming ekonomi yang diiringi peningkatan kesenjangan makin mencuatkan kebencian kultural di antara dua kelompok etnis itu. Buktinya, sepekan lalu merebak bentrokan etnis di
”Hampir semua perusahaan
Dia mengatakan, buruh etnis Han menerima gaji empat kali dari gajinya yang sebesar Rp 1,6 juta per bulan untuk pekerjaan serupa. Kedatangan etnis Han dari sejumlah wilayah di China ke Xinjiang, yang didominasi Muslim Uighur, juga menambah masalah. Pada 1949, porsi etnis Han hanya sekitar enam persen dari total penduduk Xinjiang, sebuah wilayah berpegunungan. Kini persentase Han melejit menjadi 40 persen dari 20,1 juta jiwa penduduk Xinjiang.
”Tak pelak lagi hal ini memperburuk ketegangan etnis, yang makin meningkat akhir-akhir ini,” kata Nicholas Tapp, seorang pakar imigrasi Asia dari Australian National University (ANU),
Kedatangan kelompok etnis Han oleh kelompok etnis Uighur selalu dianggap sebagai niat untuk mencaplok kekayaan minyak, pertambangan, dan pertanian Xinjiang.
Kejengkelan terpendam ini diperburuk lagi dengan perlakuan buruk pada Muslim Uighur. Zabuti, pria Uighur di luar Masjid Zhela,
Namun, ada secercah harapan di wilayah ini. Sejumlah warga Uighur dan Han merasa bisa berbaur. ”Dalam beberapa masa, kelompok minoritas (Uighur) hidup bersama Han,” kata Akbar, etnis Uighur berpendidikan tinggi yang tak paham bahasa
Sejumlah warga Han juga merasakan pembauran sejati. ”Saya suka tempat ini, saya juga suka etnis Uighur,” kata Zhang Xuesheng, etnis Han, seorang akademisi yang sudah pensiun, yang sudah tinggal di
Zhang malah berbicara di distrik Uighur untuk menyatakan rasa solidaritas saat ketegangan memuncak. ”Saya tak takut datang ke sini. Malah penting untuk menunjukkan bahwa etnis Han tidak menakutkan. Kami ingin berteman,” kata Zhang, yang mengatakan banyak persoalan muncul karena perbedaan bahasa. ”Hal ini menyebabkan sikap salah mengerti.”
”Banyak pemuda Uighur merasa kesempatan mereka akan lebih baik jika bisa berbahasa
Kesalahan pemerintah
Namun, keadaan tidak selamanya buruk. Seorang pria Uighur berusia 25 tahun lulusan sebuah universitas di
Hal yang membuat dia kecewa adalah tindakan pemerintah yang berlebihan. ”Saya tidak suka cara pemerintah bertindak,” kata pria yang tidak mau disebutkan namanya itu.
Wenran Jiang, seorang pakar China dari University of Alberta, Kanada, mengatakan, walau ada persoalan, ada juga sebuah kesempatan rekonsiliasi di Xinjiang. ”Meski demikian, akar persoalan harus diatasi. Pertama, pemerintah harus mengatasi akar masalah ketimbang menyalahkan orang lain atas kerusuhan yang terjadi. Kedua, pemerintah harus memiliki rancangan politik yang memberi keberpihakan pada etnis Uighur.”
Seorang pemilik toko di Uighur mengatakan, pemerintah bertindak buruk. ”Kadang tindakan mereka bisa kami pendam, tetapi sering juga tindakan pemerintah tak tertahankan,” kata pemilik toko di
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---
No comments:
Post a Comment