Monday, July 20, 2009

[Milis_Iqra] Ketika Pria Menggoda ("GOMBAL WARNING !!")

Biar adil dan berimbang…. J ……

 

“HATI-HATI AKHWAT RAYUAN IKHWAN, SERINGKALI LEBIH DAHSYAT !”

Gombal, Mau??

Dunia yang sudah cukup tua ini tentu tahu bahwa kegemaran lelaki adalah menggoda kaum hawa. Perempuan dari sudut mana saja dilihat, selalu menarik dan memesona. dari mulai hidungnya yang kembang kempis, sampai jempol kakinya yang mungil yang nyelempit di sela-sela jari kakinya. itulah perempuan yang selalu mempesona mata kaum pria.

Muslimah juga tidak luput dari upaya ini. ya wajar, karena mereka juga perempuan. Mereka juga bagian dari kaum hawa yang selalu punya pesona di balik kemisteriusannya. semakin kalem mereka bersikap, semakn penasaran pria yang melihatnya. Meski mereka seorang akhwat, masih saja ada orang yang iseng menggodanya. apalagi muslimah tersebut berparas cantik dan enak dipandang. tentu saja mengundang orang untuk melihat atau bahkan sampai pada tahp menggodanya bila memungkinkan. Namun, dengan pola pergaulan dan pola penjagaan diri yang mereka miliki, seorang muslmah lebih sering mendapat godaan dari para aktivis ikhwan daripada godaan lelaki liar yang jelalatan

Mereka sudah mengeakan jilbab yana panjang menjuntai menutupi segala keindahan yang ada pada diri mereka. mereka sudah menggunakan banyak cara agar apa yang mereka miliki dapat tertutupi oleh pakaian jilbab syar’i. BIcara mereka juga sudah tidak dibikin-bikin, normal, wajar dan biasa saja. Bahkan terkesan galak (upsst..) Mereka juga tidak menjual murah segenap canda tawa dan senyum riangnya. mereka sudah berupaya menjaga dirinya.

Mata mereka tidak bertarung dengan udara. selalu menunduk dan tidak melihat setiap mata pria yang ada di depannya. mereka menahan diri dari hiruk pikuk dunia yang kadang menawarkan pesona luar biasa. sikapnya pelan, sopan, kalem dan penuh wibawa. itulah akhwat muslimah, kaum hawa yang selalu berupaya taat pada aturan Rabb-nya.

Komunitas tempat mereka bergaul pun sudah dipilih-pilih. yaitu komunitas aktivis dakwah yang diharapkan mampu menjadi pilar terbaik bagi imannya. komunitas Remaja masjid di kampung, atau komunitas lembaga dakwah kampus yang bertebaran di perguruan tinggi dan kampus-kampus. mereka juga sengaja memilih kos-kosan yang nuansa agamanya kental. Asrama bukan Asmara, kos-kosan sederhana dan bukan apartemen, semuanya serba sederhana asalkan mendapat teman-teman yang shalihah, baik dan tidak reseh dengan syariat islam. mereka sudah memilih teman-teman yang baik, para senior yang lebih paham agama, mbak-mbak yang lebih mantap imannya, lebih santun bicaranya dan lebih luas ilmunya. Mereka sudah memilih komunitas-komunitas itu. namun sayangnya, masih saja ada godaan buat merea.

mereka sudah mengisi hari-harinya dengan kegiatan berjubel dan berantai. Dari muai aktivitas wajib kuliah atau bekerja, ditambahi dengan pengajian, taklim, sowan ke ustadz, atau bahkan mengadakan diskusi kecil-kecilan di kamar yang pengap tanpa ventilasi memadai. Dengan sepiring keripik kentang hasil patungan, air mineral dari galon isi ulang 3000-an, mereka berdiskusi hingga hampir larut malam. sesekali tertawa cekikikan menertawakan betapa konyolnya dunia tempat mereka tinggal. Waktu mereka habis dengan itu semua, namun masih ada saja celah yang memungkinkan virus “merah jambu” menyelinap di rongga-rongga dadanya, nangkring! duduk manis di tengah hati yang sedang berpacu dengan amal shalihnya.

Godaan buat mereka tentu saja bukan berupa siul-siulan ala pemuda nongkrong di pinggir jalan, memanggil-manggil penuh nafsu dan kenakalan bertajuk keisengan.

Godaan itu juga bukan kata-kata jorok yang dilontarkan para lelaki genit, mengajak mesum utnuk tujuan pelepasa dahaga kebutuhan manusia, tapi goaan itu justru datang dari teman-teman seprofesi.

Godaan ini justru datang dari mereka yang menyebut dirinya “ikhwan”, atau lelaki yang berusaha shalih di lembaga-lembaga dakwah keislaman. Mereka identik dengan sapaan khas komunitas harakah dan pengajian; ana, antum, akhi, ukhti. Mereka bercita-cita mati syahid di medan laga, tapi berwajah manis dan genitt ketika melihat akhwat yang penuh pesona.

Bukan ikhwan namanya kalau tidak islami. dari makanan hingga pasta gigi semuanya harus sunnah Nabi. Bhakan merayu dan menggoda pun dengan kemasan khusus, islami dan syar’i. betapa gdaan ini dibungkus secara islami. dikemas secara bersih, seolah tak ada noda dan cacat sedikitpun. godaan yang syar’i tak ada bumbu maksiat sedikitpun. Itu Kata mereka.

Godaannya bisa berupa kalimat-kalimat penyemangat, perhatian yang luar biasa besar, bahkan hingga pemberian materi sebagai wujud hadiah yang mengesankan. godaan-godaan yang menggiurkan yang bisa membuat luluh pendirian,bertekuk lutut lemah tak berdaya karena kata-kata ambisius dari para iklhwan yang genit dan kegenitan.….

tapi kita cukup lega, tidak semua akhwat bisa jatuh tergoda. tetapi juga tidak sedikit yang akhirnya kepincut, akhirnya mrucut keluar dari keistiqomahannya. pada saat mereka terkena godaan itu, para akhwat dengan sigap menepisnya dengan sanggahan, ” Gombal banget nih Ikhwan!, di poin ini dia masih tegar dan bagus. meski setelah itu dia melihat ke cermin, hanya sekedar memastikan apakahmemang rayuan si ikhwan benar adanya. “Ukhti, antum cantik sekali pagi ini…” sebuah kalimat meluncr perlahan di layar hape mungilnya yng sudah usang. Senyum kecil mengembang, pipi merona merah tanda malu kebingungan. Ini konyol, tapi hati tak bisa menipu. SMS itu bak hiburan di pagi yang indah. Nggak lucu, tapi memang sedikit membantu.

Gombal kata

dari sekian macam jenisnya ” Gombalisasi” dalam bentuk kata-kata sangatlah kerap terdengar di telinga. baik berupa bait-bait puisi nan indah, pantun yang berirama bagus, tulisan yang menyentuh hati atau bahkan hanya deretan SMS penuh tipu daya yang beredar kemana-mana. kata-kata cukup efektif membuat serang perayu melancarkan misinya. kata-kata bisa menyihir membuat kita tidak sadar dan terlena saat itu juga.

Mesi sebenarnya tidak mudah merangkai kata bisa diambilkan dari buku-buku instan yang sudah ada. tinggal modal “kopasus”; ‘copy -paste tanpa kasus’.

deteksinya lebih mudah. karena kata-kata sangat lugas, bisa dengan mudah dikenali apakah kata-kata itu merupakan rayuan maut atau tidak. “Wajahmu bak melati yang sedang mekar.”

kalimat ini jelas kalimat yang sangat gombal. sebab tidak ada wajah perempuan yang mirip bunga melati, apalagi melatinya mekar. tentu ini permainan kata-kata saja agar semuanya terkesan menjadi sangat natural.

contohnya:

Mungkin kau taktahu siapa presiden zimbabwe

Tapi kau pasti tahu siapa namamu

Mungkin kau tak tahu di mana pasar cisalak

Tapi kau tahu dimana rumahmu

Mungkin kau tak tahu berapa penduduk kosta rika

Tapi kau tahu berapa nomor HP-mu

Mungkin saja ayahmu tukang kebun

Karena wajahmu berbunga-bunga

Mungkin saja Pamanmu Menteri penerangan

Karena wajahmu cerah bercahaya

Mungkin saja kakakmu juragan tebu

Karena wajahmu begitu manis

Mungkin saja ibumu tukang kue

Karena wajahmu enak dipandang

Aku yakin kau belum punya pesawat

Makanya aku yakin kau belum punya pasangan

Aku yakin ka belum punya pulau pribadi

Makanya aku yakin kau belum punya pendamping

Dan akulah yang akan jadi pasanganmu

Dan akulah yang akan jadi pendampingmu

Sapa tahu aku bisa memberimu pesawat dan pulau pribadi

(Oleh Bradley Sewtiadi, dari puisi.org)

 


--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
  Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
  Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
     Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

No comments:

Post a Comment