Assalamu'alaikum, he..he..he... ahwat sepotong yang saya maksud adalah, saya belum bisa sepenuhnya seperti ahwat yang benar-benar berpenampilan menyeluruh, dengan jilbab lebar dan baju yang lebar sampai bawah... saya masih menggunakan celana panjang. walaupun jilbab saya sudah lebar... tuntutan pekerjaan membuat saya memakai celana panjang ini untuk alasan kepraktisan dan keamanan. apa itu dibolehkan? ada nggak hadist yang tegas kalau wanita itu harusnya pakai pakaian yang berbentuk menyerupai rok dan bukan celana panjang misalnya. .Maklumlah saya masih awam. ikut milis ini juga dalam rangka belajar:) ahtong, karena, saya belum bisa bersikap menyeluruh untuk tidak mengobrol dengan teman saya yang laki-laki misalnya, karena sebelumnya tomboy dan temannya kebanyakan laki-laki. any comments? Thanks sebelumnya.
--- On Thu, 7/23/09, Whe~en (gmail) <whe.en9999@gmail..com> wrote:
From: Whe~en (gmail) <whe.en9999@gmail.com> Subject: [Milis_Iqra] Re: Ahtong jadi ahwat To: Milis_Iqra@googlegroups.com Date: Thursday, July 23, 2009, 12:54 AM
Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh Saya mau nanya dulu mba, coz setahu saya, adanya cuma akhwat dan ikhwan maksudnya Akhwat sepotong apa potongan lainnya berupa ikhwan? atau bagaimana? Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh// Whe~en http://wheen.blogsome.com/ "Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28) "Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar" ----- Original Message ----- Sent: Wednesday, July 22, 2009 8:44 AM Subject: [Milis_Iqra] Ahtong jadi ahwat
Assalamu'alaikum , Ada satu pertanyaan menggelitik yang mungkin teman-teman yang mengerti dan bisa bantu, Saya ini jujur saja 'ahwat sepotong' (alias ahtong). Tadinya saya sangat tomboy. contoh kecil saja, untuk memakai pakaian muslimah yang menyeluruh (pakai rok misalnya) saya masih risih. kadang karena faktor kemanan, saya masih menggunakan trousers, agar lebih mudah naik turun metromini, atau supaya mudah lari waktu dikejar orang jahat misalnya (apa ini dibolehkan?) saya masih belum bisa secara total tidak mengobrol berbaur dengan lawan jenis. ketika berbicara dengan yang lebih tua, seperti bapak-bapak yang sudah tua misalnya, saya dengan bebas berbicara karena menganggap seperti orang tua sendiri. (apa ini dibenarkan, karena dia bukan muhrim) Ketika bertutur, intonasi saya belum bisa lemah lembut. sudah berusaha merubahnya, tapi karena sudah terbiasa dari kecil seperti itu. merubah kebiasaan itu sangat sulit rasanya. karena selalu kembali pada kebiasaan semula. Bagaimana caranya, supaya mental saya ini bisa jadi ahwat sejati? Tapi bukan dengan terpaksa....tapi dengan keyakinan. | --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=- Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125 Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63 Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com -=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=- -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---
|
No comments:
Post a Comment