On 19 Jun, 18:55, rizal lingga <
nyomet...@yahoo.com> wrote:
> Armansyah, saya sekarang sedang di Jakarta lagi, dari tanggal 25 Mei s/d 25 Juni. Tujuan saya kali ini adalah seperti yang sudah beberapa kali kamu lakukan, membuat buku.
>
Rizal, jika buku anda sudah selesai dicetak tolong konfirm kesaya
karena bila menarik, InsyaAllah saya akan pesan.
Just sms saja ...
Masih lama Arman, akhir tahun ini rencananya selesai. Topik buku tentang okultisme. Apakah kamu tertarik dengan okultisme, Arman? Jika tidak, tentu tak akan menarik minatmu.> Tapi okelah, untuk komentar yang seperti biasa panjang lebar dan komprehensif, terima kasih banyak.
you are welcome
>
> Arman, pada abad ke 2 setelah muncul paham gnostik, baru ada yang mempunyai penafsiran lain akan manusia Yesus dan hal penyalibannya. Bagi kaum gnostik, tubuh manusia ini adalah hambatan utama untuk memperoleh GNOSIS (pencerahan).
> mereka begitu memuja dan mendambakan untuk menjadi roh yang murni, lepas dari tubuh yang berdosa.
> Menurut injil Yudas, kematian Yesus diperlukan agar dia mencapai kesempurnaan gnosis, dan karena itu dia minta tolong Yudas agar tujuan itu tercapai. Jadi Yudas menurut injil ini adalah pahlawan yang membuat Yesus menjadi sempurna.
Saya tidak berbicara mengenai Yudas dalam peristiwa penyaliban yesus
karena memang dalam pemahaman saya sosok yudas bukan seseorang yang
disamarkan dan menggantikan yesus ditiang salib. Jadi, maaf, tentang
paham gnosis yang anda sampaikan rasanya tidak ada relevansi dengan
apa yang sudah saya sampaikan sebelumnya.
Ok, lupakan saja cerita tentang paham gnosis ini.>
> Mengapa akhir hidup Yesus menjadi misteri bagi Islam adalah karena Alquran sendiri tidak secara jelas mengatakan bagaimana yang sebenarnya terjadi. Ada dua versi alquran (ayat2nya tentu kamu tahu). satu diubah dan diangkat, satu lagi wafat.
Koreksi : Tidak ada ayat al-Qur'an yang menyebut perubahan terhadap
yesus.
Seperti yang sudah sangat sering saya sampaikan, yang ada hanya
istilah diserupakan atau disamarkan dan ini tidak memiliki persamaan
dengan perubahan. Sebab diserupakan atau disamarkan sama artinya
dengan dimiripkan dan bukan diubah.
Nah, disini kamu mengakui ketidak jelasan alquran dalam mengatakan apa yang sebenarnya terjadi dengan Yesus. Hal ini wajar karena tak ada saksi mata, hanya perkataan Muhammad yang tak pernah melihat hal itu sendiri.
Mengenai pengangkatan-penurunan, coba lihat kembali diskusi terakhir
saya dulu dengan mas Dani Permana ... coba mampir ke
arsiparmansyah.wordpress.com dan cari dengan keyword isa atau
penyaliban. Kalau tidak salah ada lebih dari 8 posting hasil diskusi
saya disana.
> Yang mengatakan bahwa yang diubahkan itu adalah Yudas, hanyalah tafsiran, karena Alquran sendiri tidak ada mengatakan begitu. Kamu benar mengatakan bahwa tafsiran DEPAG RI kurang akurat.
>
> Jadi, ada tiga sumber di Alquran mengenai akhir hidup Isa: Dari Allah, Jibrail, dan Muhammad sendiri.
Bisa lebih jelas maksud anda : Dari Allah, Jibrail, dan Muhammad
sendiri. ?
Karena, Muhammad menerima wahyu dari Allah, yang disampaikan oleh Jibrail. Namun yang diterima oleh pengikut2nya adalah 100% perkataan Muhammad sendiri, sekalipun dia bilang itu wahyu dari Allah. Karena Allah dan Jibrail adalah gaib, maka hanya manusia Muhammad yang dianggap mengatakannya.
yang menjadi keheranan saya adalah, mengapa Allah atau Jibrail tidak
bisa mengatakan kepada Muhammad apa yang sebenarnya terjadi? WHY?
>
> Kita berbicara tentang peristiwa sejarah, penyaliban dan kematian Yesus, dan bukan hanya sekadar keyakinan agama. Keyakinan Kristen berdasarkan peristiwa sejarah yang sudah terjadi. Sedangkan Alquran sendiri tidak bisa tegas akan hal ini.
>
Al-Qur'an bukan buku sejarah yang menjelaskan kejadian demi kejadian
secara rinci, dia adalah kitab yang berisi ajaran untuk menjadi
pedoman hidup. Didalam kitab itupun dinyatakan bahwa ayat-ayatnya ada
yang bersifat Mutasyabihat dan ada yang Muhkamat.
Jadi ayat yang Mutasyabihat merupakan ayat tantangan bagi manusia
untuk menyingkap makna sebenarnya, disinilah perlunya ilmu.
Kamu sendiri yang mengatakan bahwa alquran bukan buku sejarah, dan saya akui benar. Hampir semua ayat2 alquran merupakan diskursus Muhammad dengan orang2 sekitarnya akan berbagai-bagai masalah dan hal. Berbeda dengan alkitab, yang sekalipun juga bukan buku sejarah, namun banyak yang dituliskan disitu bisa diverifikasikan kebenaran cerita dan datanya dari arkeologi. Karena itulah maka kebenaran historis ayat2 alquran menjadi tidak penting, yang penting adalah apa kata ayat2 yang timbul dari banyak konflik Muhamamd dengan orang2 sekitarnya.
> Itulah sebabnya peristiwa penyaliban dan kematian Yesus bagi kalian merupakan Misteri.
Bagi saya InsyaAllah tentang penyaliban dan kematian yesus sama sekali
bukan hal yang menjadi polemik atau misteri.
Nabi Isa sudah wafat jauh sebelum pengutusan Nabi Muhammad yang
berposisi sebagai penutup generasi kenabian.
Demikian secara singkat.
Berarti kamu mengakui kebenaran Yesus wafat, namun bagimana cara wafatnya yang kamu yakini, Arman?
No comments:
Post a Comment