Referensinya dari naskah-naskah kuno berbahasa yunani untuk Perjanjian baru dan bhs Ibrani untuk Perjanjian baru. barulah pada konsili nicea naskah-naskah itu dikanonisasi dan dinamakan kitab suci.Jadi bukan dari kitab terjemahan. naskah-naskah itu berbahasa sebagaimana ditulis oleh penulisnya. --- On Tue, 7/7/09, Heriyadi Heriyadi <Heriyadi.Heriyadi@id.flextronics.com> wrote: From: Heriyadi Heriyadi <Heriyadi.Heriyadi@id.flextronics.com> Subject: [Milis_Iqra] Re: Sejarah Nabi Isa Al-Masih A.s To: Milis_Iqra@googlegroups.com Date: Tuesday, July 7, 2009, 8:27 AM Referensinya dari alkitab asli ya bang rizal? Alkitab yang pake bahasa apa? Apakah yang dijadikan referensi jdari alkitab terjemahan juga?kalau ya berarti apa? From: Milis_Iqra@googlegroups.com [mailto: Milis_Iqra@googlegroups.com ] On Behalf Of rizal lingga Sent: Tuesday, June 30, 2009 5:40 PM To: Milis_Iqra@googlegroups.com Subject: [Milis_Iqra] Re: Sejarah Nabi Isa Al-Masih A.s Yang direvisi adalah TERJEMAHANNYA, BUKAN BAHASA ASLINYA. Hal ini disebabkan oleh karena bahasa manusia itu berkembang dinamis, sesudah 50 tahun, banyak kosa kata baru masuk dan kebalikannya banyak kosa kata lama tak dipakai lagi. Kamu tahu artinya ARAKIAN? ini bahasa Indonesia lama. Bahwasanya. Gelojoh. Berhobat/Hobatan. Pakal. Ini sebagai contoh. Istilah2 ini dipakai di Alkitab terjemahan lama, dan karena kata2 tersebut sudah usang, maka Alkitab terjemahan baru diterbitkan tahun 1975. yang direvisi adalah terjemahannya. Paham? --- On Mon, 6/22/09, Guyub Suprayogi <gsuprayogi@gmail.com> wrote: From: Guyub Suprayogi <gsuprayogi@gmail.com> Subject: [Milis_Iqra] Re: Sejarah Nabi Isa Al-Masih A.s To: Milis_Iqra@googlegroups.com Date: Monday, June 22, 2009, 8:08 AM Saya hanya ingin mengomentari kepada Rizal, kalau memang Alkitab atau Injil itu benar dan bukti otentik dengan saksi-saksi mata yang jelas, kenapa selalu ada REVISI? Berarti bagi umat Nasrani yang memiliki Alkitab terbitan jaman baheula atau yang belum di revisi, kitab itu tidak diakui keabsahannya. Sebagai contoh, seorang Jaksa penuntut mendakwakan pasal yang belum di revisi, padahal pasal revisiannya sudah ada, itu berarti bisa dikatakan kasus itu cacat hukum. Apakah hal yang sama terjadi pada kitabmu? Bingungkan umatnya? -----Original Message----- From: Milis_Iqra@googlegroups.com [mailto: Milis_Iqra@googlegroups.com ] On Behalf Of Nandang Sudrajat Sent: Thursday, June 18, 2009 5:15 PM To: Milis_Iqra@googlegroups.com Subject: [Milis_Iqra] Sejarah Nabi Isa Al-Masih A.s om rizal yg baik, saya sih terus terang tidak mengerti alkitab anda, akan tetapi kl bicara saksi darimana juga anda tahu peristiwa sejarah itu benar2 demikian terjadinya seperti yg saksi 2 anda katakan dalam alkitab,sedangkan alkitabpun ditulis setelah sekian ratus tahun lagi setelah peristiwa itu terjadi.pertanyaan saya sekarang adalah apakah alkitab yg sekarang itu merupakan kumpulan bukti otentik dari yg sudah dikatakan para saksi itu,kalau itu merupakan bukti otentik harusnya naskah aslinya masih ada atau apakah ada bukti2 sejarah yg menguatkan para saksi itu ? --- Pada Kam, 18/6/09, rizal lingga <nyomet123@yahoo.com> menulis: Dari: rizal lingga <nyomet123@yahoo.com> Topik: [Milis_Iqra] Re: Sejarah Nabi Isa Al-Masih A.s. Kepada: Milis_Iqra@googlegroups.com Tanggal: Kamis, 18 Juni, 2009, 3:16 PM Makanya sudah dari dahulu saya katakan Allah yang disembah Islam itu beda dengan yang kami sembah, karena Allah yang disembah Muhammad mengatakan kepadanya hal2 yang sudah 600 tahun lebih. Jadi saksi bagi kalian adalah Allah, sedangkan bagi kami suatu peristiwa sejarah saksi2nya adalah manusia2 nyata yang ada pada waktu itu, dimana secara pengadilan manusia universal, kata saksi mata itu diakui sebagai kebenaran peristiwa yang obyektif. --- On Thu, 6/18/09, Ndy Ndy212 <nugraha212@gmail.com> wrote: From: Ndy Ndy212 <nugraha212@gmail.com> Subject: [Milis_Iqra] Re: Sejarah Nabi Isa Al-Masih A.s. To: Milis_Iqra@googlegroups.com Date: Thursday, June 18, 2009, 1:21 PM Saya hanya menanggapi yang ini Pada 18 Juni 2009 11:43, rizal lingga <nyomet123@yahoo.com> menulis: Bandingkan dengan peristiwa Isra Mikraj Muhammad. Tak ada saksi mata, semua peristiwa itu kita ketahui hanya dari penuturan Muhammad sendiri. Namun peristiwa tanpa saksi itu kalian percayai sebagai kebenaran. Kalau yang dimaksud adalah lamanya perjalanan Nabi Muhammad dari Mesjid Haram ke Mesjid Aqsha yang memakan waktu hanya semalam, mungkin analogi ini bisa jadi perbandingan. (Dulu saya pernah membahas hal ini dengan mas Arman). Jika kita hidup di jaman-katakanlah-kerajaan, dimana transportasi sehari-harinya menggunakan kuda/dokar, lalu di masa itu ada yang bilang bahwa suatu saat nanti akan ada kendaraan yang kecepatannya beratus kali lipat dengan kecepatan kendaraan yg ada di masa itu, apakah orang2 dijamannya akan percaya ? Ternyata di zaman ini terbukti dengan bermunculannya berbagai macam kendaraan, mulai dari mobil sampai pesawat terbang, yang tentu saja kecepatannya melebihi kendaraan2 jaman dulu. Jika kalian Muslim meragukan peristiwa sejarah Yesus dari mulai Dia ditangkap sampai Dia disalib, meragukan para saksi mata, maka saya semakin paham cara berpikir Muslim. Ternyata para saksi mata yang begitu penting di pengadilan untuk mengesahkan kebenaran suatu peristiwa, ternyata bagi kalian jadi tak berarti jika sudah diperhadapkan dengan keyakinan agama yang disebut oleh Alquran yang jarak penulisannya lebih dari 600 tahun dari apa yang dikatakannya. Dimana nara sumber kitab suci itu sendiri (Muhammad) tak pernah menyaksikan apa yang dia katakan, karena dia belum lahir pada waktu peristiwa yang disaksikannya itu terjadi. Tentu saja Nabi Muhammad belum lahir, karena jarak yang jauh masanya dgn Nabi Isa. Tapi apakah kamu lupa, bahwa Nabi Muhammad mendapat petunjuk dari Al-Qur'an ? Alloh lah yang menerangkan semuanya, jangankan hanya nabi Isa, jaman Nabi Adam sekalipun bisa diketahui lewat Al-Qur'an. Mungkin sebenarnya perbedaan dalam perincian penulisan adalah manusiawi. Namun, tidak menjadi manusiawi jika sumbernya itu satu, dari Yang Maha Mengetahui. Dengan kata lain, kamu mengakui bahwa dalam injil sendiri banyak kesalahan, dimana hal itu tidak boleh terjadi dalam suatu kitab suci. Wahyu 22 : 18-19 : "Aku kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini : Jikalau seseorang menambahkan sesuatu perkataan- perkataan ini, maka Allah akan menambah malapetaka yang tertulis dalam kitab ini. Dan jikalau seseorang mengurangkan sesuatu dari perkataan nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dair kota kudus seperti yang tertulis dalam kitab ini". Jadi bagi kalian Muslim, jika alquran sudah mengatakannya, maka itu adalah kebenaran, sekalipun tak ada saksinya. That's the way you believe it. So help yourself. Tentu saja, Al-Qur'an adalah kebenaran, karena yang membuatnya adalah Yang Maha Benar, dari pertama sampai sekarang, Al-Qur'an tidak pernah berubah atau ada yang mengubah --- On Thu, 6/4/09, andri subandrio <subandrio.andri@gmail.com> wrote: > From: andri subandrio <subandrio.andri@gmail.com> > Subject: [Milis_Iqra] Re: Sejarah Nabi Isa Al-Masih A.s. > To: Milis_Iqra@googlegroups.com > Date: Thursday, June 4, 2009, 4:05 PM > Asalamu'alaikum, > > Akhwan/Akhwat, > > Saya jadi bingung, apa yang saya baca dari penjelasan > sdr. Wawan adalah berdasarkan dari Bible itu sendiri, > kemudian tuan Nyomet123 menyatakan bahwa itu hanya keyakinan > kita (Muslim), sedangkan keyakinan dia berdasarkan kesaksian > (tahu dari mana bahwa figur tersebut sebagai saksi yang > menyaksikan?) > > > Saya jadi bingung, apakah karena saya terlalu bodoh > dan tuan Nyomet 123 yang terlalu jenius? > > Ada yang dapat menjelaskan? > > Wasalamu'alaikum > > Andri Subandrio > > > > > 2009/6/4 Ndy Ndy212 <nugraha212@gmail.com> > > > > > Pada 4 Juni 2009 14:00, rizal > lingga <nyomet123@yahoo.com> menulis: > > > > > > > > Jadi untuk suatu > peristiwa, keyakinanmu berdasarkan iman. Sedangkan keyakinan > kami berdasarkan narasumber yang adalah saksi > mata. > > If > you want to believe that way, help > yourself. > > > > > Iman dan pembuktian. Banyak ayat2 Al-Qur'an yang > bisa dibuktikan, secara ilmiah sekalipun. Banyak para ahli > yang mengakuinya. > Apakah saksi mata2 itu bisa dipercaya ? Apa jaminannya > ? Bukankah masa lalu paulus pun ada yang suram berdasarkan > injil sendiri ? > I help my self with Islam. > > > > > > > > > > > > > > --- On Tue, 6/2/09, Ndy Ndy212 <nugraha212@gmail.com> > wrote: > > > > From: Ndy Ndy212 <nugraha212@gmail.com> > Subject: [Milis_Iqra] Re: Sejarah Nabi Isa Al-Masih > A.s. > To: Milis_Iqra@googlegroups.com > > Date: Tuesday, June 2, 2009, 2:12 PM > > > > > > > Pada 2 Juni 2009 > 12:02, rizal lingga <nyomet123@yahoo.com> menulis: > > > > > > > Demikianlah > tafsir Islam. Apakah Isa Almasih itu sama dengan Yesus yang > diyakini umat Kristen telah disalibkan, mati, dikuburkan dan > bangkit dari maut pada hari ke 3? > > Barangkali tidak sama. Kalau kalian meyakini Isa tidak > disalibkan, silahkan saja. Tapi bagi kami ada saksi mata > Matius dan Yohanes yang adalah murid2 langsung Yesus. > Keyakinan kami berdasarkan tulisan saksi mata, sedankgan > keyakianan kalian bukan berdasarkan saksi mata, tapi > KATANYA. > > > > > > > > Keyakinan kami (Muslim) berdasarkan Al-Qur'an yang > tidak pernah direvisi karena berasal dari Yang Maha > Benar. > Kalau masih berdasarkan tulisan saksi mata, yaaa sama > aja itu juga KATANYA. > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > > | | Coba Yahoo! Mail baru yang LEBIH CEPAT. Rasakan bedanya sekarang! </a | Legal Disclaimer: The information contained in this message may be privileged and confidential. It is intended to be read only by the individual or entity to whom it is addressed or by their designee. If the reader of this message is not the intended recipient, you are on notice that any distribution of this message, in any form, is strictly prohibited. If you have received this message in error, please immediately notify the sender and delete or destroy any copy of this message |
No comments:
Post a Comment