Sunday, July 12, 2009

[Milis_Iqra] Uighur Cerminan Masalah di Tibet - Sent using Google Toolbar

Uighur Cerminan Masalah di Tibet

Jumat, 09 Januari 2009
UIGHUR CERMINAN MASALAH DI TIBET


Rebiya Kadeer pernah menjadi perempuan terkaya di Tiongkok. Kini tengah memperjuangkan penderitaan yang menimpa kaumnya Uighur di Tiongkok, akibat penindasan PKC. (MATTHIAS KEHREIN/THE EPOCH TIMES)
Rebiya Kadeer pernah menjadi perempuan terkaya di Tiongkok. Kini tengah memperjuangkan penderitaan yang menimpa kaumnya Uighur di Tiongkok, akibat penindasan PKC. (MATTHIAS KEHREIN/THE EPOCH TIMES)
(Epochtimes.co.id)

Oleh: MATTHIAS KEHREIN
& FLORIAN GODOVITS
Epoch Times Jerman
 
Warga Uighur, sembilan juta minoritas Muslim, bertempat tinggal di timur Turkistan, regional otonomi Xinjiang, adalah salah satu daerah yang paling ditindas oleh rezim Tiongkok.

Berbeda dengan  masalah Tibet yang banyak diketahui dunia, media dan politikus Barat hanya memberi sedikit perhatian kepada dilema orang-orang ini. Mungkin saja karena manipulasi propaganda Partai Komunis China (PKC) yang hebat, membuat orang percaya bahwa warga Uighur adalah sekutu jaringan Al Qaeda.

Warga Uighur sekarang sudah memilih seorang jurubicara yang punya kharisma seperti pemimpin Tibet – yaitu Rebiya Kadeer. Perempuan ini dulu pernah menjadi perempuan terkaya di Tiongkok. Dia adalah seorang pengusaha terhormat pada 1990-an dipilih untuk berbicara di hadapan Konggres Rakyat National di Beijing mewakili Regional Xinjiang.

Dia memilih untuk tidak mengabaikan masalah warganya di hadapan rezim Tiongkok dan pada akhirnya mengakibatkan dirinya dipenjara di kamar isolasi di kamp kerja paksa Xinjiang, bernama Laogai. Cobaan beratnya berlangsung selama enam tahun. Dia sering mendengar teriakan penderitaan dari anak muda di dalam sel-sel di dekatnya.

Dia berjuang tak kenal lelah demi warganya, kendati menerima banyak ancaman dan intimidasi karena sebelas anaknya telah memilih untuk tetap tinggal di Xinjiang. (lihat addendum pada akhir wawancara ini)

Uighur World Congress diadakan di Berlin, Jerman antara 21 dan 23 April 2008. Rebiya Kadeer berbicara dengan kami tentang keadaan dari warga Uighur, harapannya, pandangannya tentang komunitas internasional, dan kemiripan antara negerinya dengan Tibet.

Epoch Times (ET): Mengapa tidak banyak media Barat melaporkan tentang Uighur dan banyak memberitakan Tibet?

Rebiya Kadeer (RK): Alasan utamanya adalah Dalai Lama, dia telah membuat dunia tahu masalah Tibet dalam beberapa tahun ini. Dia beruntung dapat lari bersama rakyat dan pemerintahannya. Karena dia juga adalah pemimpin spiritual Tibet, orang mengenal dia sebagai pemimpin Tibet.

Bagi kami, Soviet telah memaksa pemimpin Uighur bernegosiasi dengan Mao, dan mengharuskan terbang ke Tiongkok. Saat itu dinyatakan bahwa pesawat yang ditumpangi tujuh pemimpin Uighur meledak dan menewaskan, presiden dan beberapa menteri dikabarkan meninggal. Sejak itu, Soviet dan Tiongkok mengontrol tanah kami. Administrasi politik kami gagal lari.

Setelah itu, rezim Tiongkok mengisolasi semua orang Uighur yang mampu menjadi pemimpin, sehingga akhirnya Uighur tidak mungkin memilih seorang pun yang layak menjadi pemimpin dalam seluruh organisasi Uighur dunia.

Rezim Tiongkok mengirimkan banyak mata-mata dan informan melakukan siasat "pecah belah dan menghancurkan." Tapi kali ini, menghadapi penindasan kejam dan brutal dari PKC, warga Uighur memutuskan untuk bersatu padu. Selama beberapa tahun ini, komunitas dan media internasional telah banyak memberi perhatian mereka kepada Tibet. Sekarang saya adalah suara bagi warga Uighur.

Mengikuti protes warga Tibet, hampir semua wanita Uighur melakukan protes di Hotan pada 23 dan 24 Maret. Warga Uighur percaya bahwa jika Tibet merdeka, mereka juga akan merdeka! Meskipun masalah kami tidak banyak diketahui publik, politisi dan ilmuwan. Bahkan Tiongkok melihat kami sebagai masalah yang sensitif.


ET: Seperti apa kondisinya setelah protes?

RK: Saat ini kondisinya sangat buruk. Agen PKC memburu warga Uighur dan memenjarakan mereka. Terkadang PKC memeriksa dari rumah ke rumah, mengerikan!

ET: Apakah belakangan ini terjadi demonstrasi di Timur-Turkistan?

RK: Warga Uighur melakukan protes sejak PKC menduduki negara kami. Kepala mahkamah agung melaporkan dalam sebuah konferensi 18 Januari 2008 bahwa terjadi 1.013 insiden kekacauan. Itu menunjukan protes serupa telah terjadi. Pemerintah menganggap ini sebagai "anti pemerintah atau kegiatan separatis."

ET: 45 orang Uighur ditangkap dan dituduh merencanakan aktivitas terorisme; apa pendapat Anda?

RK: Tiongkok kehilangan kredibilitas di dunia karena kejadian di Tibet. Sekarang dunia sangat memperhatikan Tiongkok. Sekarang PKC berusaha mengalihkan perhatian dunia terhadap dirinya.

Secara bersamaan, orang-orang Tiongkok juga fokus kepada tindakan rezim itu di dalam negeri, karena PKC berharap dapat mengarahkan perhatian dan sentimen terhadap nasionalisme, mengaburkannya dari permasalahan rezim yang sebenarnya. Drama rezim PKC yang terbaik adalah Uighur. Rezim PKC sekali lagi menipu rakyat Tiongkok percaya bahwa Uighur adalah teroris, menciptakan keseluruhan cerita dengan taktik ini.

Awalnya, rezim PKC mempertahankan bahwa kejadian pesawat yang meledak dan tewasnya para pemimpin Uighur adalah fakta, tetapi gagal menunjukkan bukti-buktinya. Setelah itu mereka menangkap 45 orang kami, menuduh bahwa 45 orang tersebut ingin menculik jurnalis asing, reporter serta turis. PKC berusaha membuat 45 warga Uighur menghilang seperti pengikut Bin Laden. 

Usaha anti-teroris adalah suatu usaha internasional. Karena itu perlu dilakukan penyelidikan internasional untuk membuktikan apakah para teroris yang dituduh itu benar seperti tuduhan PKC.

Meskipun demikian, warga Uighur selalu dihalangi mendapatkan perwakilan hukum untuk membela diri mereka melawan tuduhan yang tak berdasar. Dengan siksaan, rejim PKC memaksa orang mengakui berbagai hal yang tidak pernah mereka lakukan; bahkan warga Uighur yang dipenjara di penjara Guantanamo ditemukan tidak bersalah! Jika 45 orang yang ditangkap itu diadili menurut hukum internasional, saya yakin mereka akan terbukti tidak bersalah.

ET: Apa yang dapat dilakukan Barat untuk menolong Uighur?

RK: Harapan saya ke depan adalah komunitas internasional melihat masalah kami seperti masalah Tibet. Komunitas internasional bisa mengirimkan tim penyelidik dan wartawan untuk melihat apa yang terjadi di Uighur; untuk mendesak Tiongkok dalam dialog bilateral agar menghormati hak-hak kami; agar pemimpin Barat bertemu dengan kami untuk mengekspresikan dukungan mereka terhadap masalah kami; untuk melakukan perundingan dengan rezim PKC dan mengusahakan jalan keluar. Akan sangat baik juga negara Barat bisa mengirimkan tim untuk memeriksa penjara kami dan ruangan eksekusi; untuk menjadi sak-si bagaimana pemerintah PKC menganiaya dan mengeksekusi rakyat kami. Dunia harus tahu ini!

Setelah menjalani hukuman penjara di tangan pemerintah komunis Tiongkok dengan tuduhan punya koneksi dengan aktivitas separatis nasional. Kadeer dibebaskan ke dalam pengawas-an AS pada 15 Maret 2005 dan sejak itu tinggal di Washington DC. bersama keluarganya, kecuali anak-anaknya yang masih di Xinjiang, seperti yang diceritakan di atas.  (Epochtimes/rob)


--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
  Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
  Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
     Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

No comments:

Post a Comment