Saturday, August 15, 2009

[Milis_Iqra] koq artinya jadi "membuat - buat kebiasaan baru"??????????

Kupas tuntas hadist "ومَنْ سَنَّ في الإِسْلامِ سُنَّةً"

 

Hadist ini di terjemahkan oleh artikel yang di forward A Hend, bunyinya seperti ini : ""Barangsiapa membuat-buat kebiasaan baru yang baik dalam Islam"

 

Pertanyaan saya adalah

Apakah lafazh "Sanna/ سَنَّ " diartikan "membuat-buat kebiasaan baru" ?

 

Saya masih belum mengerti dari arah mana jika lafazh "Sanna/ سَنَّ"  diartikan demikian, Mungkin A Hendy dan yang lainnya yang memiliki pengetahuan bahasa Arab bisa membantu saya?

Biar yang benar itu terlihat benar dan yang salah terlihat salah?

 

Karena saya khawatir kesalahan dalam penerjemahan bisa salah persepsi dalam memahami sebuah hadist? JIKA dalam penerjemahan saja sudah salah, maka seterusnya pun akan salah, apalagi dibarengi dengan penafsiran yang mengikuti hawa nafsu.

 

MOHON penjelasannya?

OOT : Saya teringat kasus ini saja, yaitu pada Subject "[Milis_Iqra] Re: Bid'ah yang dipermasalahkan (KULLA)" dikirim Tue, Jun 30, 2009 at 12:24 PM

 

[Hendy]

Pada firman Allah yang berbunyi : وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَآءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ .Lafadz KULLA disini, haruslah diterjemahkan dengan arti : SEBAGIAN. Sehingga ayat itu berarti: "Kami ciptakan dari air sperma, SEBAGIAN makhluq hidup".


[Dani ] Mungkin karena kebodohan saya, jadi saya seperti bingung ketika ada yang menterjemahkan lafazh "Kulla" pada Surha : Al Anbiyya ayat 30 ini, dalam kopasnya A hendy tertulis "
وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَآءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ" yang diplintir artinya menjadi "Kami Ciptakan dari air Sperma, Sebagian Makluk Hidup" MasaAllah, sampai sebegitu jauhnya mengartika lafazh Ayat, padahal hal itu adalah Firman Allah yang tidak seharusnya di pelitir artinya.

PEMBAHASAN

Ayat itu ada pada surah Al An Biyya ayt 30, berikut adalah detail ayatnya  

أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلا يُؤْمِنُونَ

 

Artinya versi Depag : "Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? "

Kesalahan fatal artikel yang A Hendy kopas ADALAH Ayat ini berbicara tentang masalah kebesaran ayat-ayat Allah dan menjabarkan bagaimana dahulunya langit dan Bumi itu bersatu kemudian di pisahkan keduanya dan air itu merupakan sumber kehidupan bagi SEGALA SESUATU yang hidup.


Ibnu Katsir, menjelaskan sebuah Hadist dari Imam Ahmad, sebagai berikut:  

وَقَالَ الْإِمَام أَحْمَد عَنْ أَبِي هُرَيْرَة قَالَ قُلْت يَا رَسُول اللَّه إِنِّي إِذَا رَأَيْتُك طَابَتْ نَفْسِي وَقَرَّتْ عَيْنِي فَأَنْبِئْنِي عَنْ كُلّ شَيْء قَالَ " كُلّ شَيْء خُلِقَ مِنْ مَاء " قَالَ قُلْت أَنْبِئْنِي عَنْ أَمْر إِذَا عَمِلْت بِهِ دَخَلْت الْجَنَّة قَالَ " أَفْشِ السَّلَام وَأَطْعِمْ الطَّعَام وَصِلْ الْأَرْحَام وَقُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّاس نِيَام ثُمَّ اُدْخُلْ الْجَنَّة بِسَلَامٍ"

 Berkata Imam Ahmad, diriwayatkan dari Abu Hurairah : " Aku bertanya kepada Rasulullah shalallhu 'alaihi wasallam, "Sesungguhnya jika aku melihatmu maka tenanglah jiwaku dan segarlah pandanganku. Beritahukalah kami tentang segala sesuatu ." Beliau menjawab, " Segala sesuatu telah diciptakan dari air ." Aku bertanya, "Beritahu kami tentang sesuatu, jika aku mengerjakannya maka aku akan masuk surga."Beliau bersabda." Sampaikan salam, berilah makan, sambunglah silaturahmi (persaudaraan), dan bangunlah di tengah malam tatkala manusia sedang tidur, kemudian masuklah ke surga dengan damai."


Sumber : http://quran.al-islam.com/Tafseer/DispTafsser.asp?nType=1&bm=&nSeg=0&l=arb&nSora=21&nAya=30&taf=KATHEER&tashkeel=0

Jadi artikel yang A Hendy copy Paste itu sudah jauh dari kebenaran sama sekali, ayat itu TIDAK BERBICARA masalah Sperma,

 


From: Milis_Iqra@googlegroups.com [mailto:Milis_Iqra@googlegroups.com] On Behalf Of Whe~en (gmail)
Sent: Thursday, August 13, 2009 10:58 AM
To: Milis_Iqra@googlegroups.com
Subject: [Milis_Iqra] Re: RAHASIA DIBALIK DZIKIR JAHAR

 

ini saya copy paste dari diskkusi di milis ini juga koq

AHen bisa cek di Riyadush Shalihin sendiri

 

 

عَنْ أَبَي عَمروٍ جَرير بنِ عبدِ اللَّه ، رضي اللَّه عنه ، قال : كُنَّا في صَدْر النَّهارِ عِنْد رسولِ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم فَجاءهُ قوْمٌ عُرَاةٌ مُجْتابي النِّمار أَو الْعَباءِ . مُتَقلِّدي السُّيوفِ عامَّتُهمْ ، بل كلهم مِنْ مُضرَ ، فَتمعَّر وجهُ رسولِ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، لِما رَأَى بِهِمْ مِنْ الْفَاقة ، فدخلَ ثُمَّ خرج ، فَأَمر بلالاً فَأَذَّن وأَقَامَ ، فَصلَّى ثُمَّ خَطبَ ، فَقالَ :  {يَا أَيُّهَا الناسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الذي خلقكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدةٍ }  إِلَى آخِرِ الآية: { إِنَّ اللَّه كَانَ عَليْكُمْ رَقِيباً} ، وَالآيةُ الأُخْرَى الَّتِي في آخر الْحشْرِ :  { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمنُوا اتَّقُوا اللَّه ولْتنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمتْ لِغَدٍ} تَصدٍََّق رَجُلٌ مِنْ دِينَارِهِ مِنْ دِرْهَمهِ مِنْ ثَوْبِهِ مِنْ صَاع بُرِّه مِنْ صَاعِ تَمرِه حَتَّى قَالَ : وَلوْ بِشقِّ تَمْرةٍ فَجَاءَ رَجُلٌ مِنْ الأَنْصَارِ بِصُرَّةٍ كادتْ كَفُّهُ تَعجزُ عَنْهَا ، بَلْ قَدْ عَجزتْ ، ثُمَّ تَتابَعَ النَّاسُ حَتَّى رَأَيْتُ كَوْميْنِ مِنْ طَعامٍ وَثيابٍ ، حتَّى رَأَيْتُ وجْهَ رسولِ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، يَتهلَّلُ كَأَنَّهُ مذْهَبَةٌ ، فقال رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « مَنْ سَنَّ في الإِسْلام سُنةً حَسنةً فَلَهُ أَجْرُهَا، وأَجْرُ منْ عَملَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ ينْقُصَ مِنْ أُجُورهِمْ شَيءٌ ، ومَنْ سَنَّ في الإِسْلامِ سُنَّةً سيَّئةً كَانَ عَليه وِزْرها وَوِزرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بعْده مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزارهمْ شَيْءٌ » رواه مسلم .

قَوْلُهُ : « مُجْتَابي النَّمارِ » هُو بالجِيمِ وبعد الأَلِفِ باء مُوَحَّدَةٌ . والنِّمَارُ : جمْعُ نَمِرَة، وَهِيَ : كِسَاءٌ مِنْ صُوفٍ مُخَطَّط . وَمَعْنَى « مُجْتابيها » أَي : لابِسِيهَا قدْ خَرَقُوهَا في رؤوسهم . « والْجَوْبُ » : الْقَطْعُ ، وَمِنْهُ قَوْلُهُ تَعَالَى :  { وثَمْودَ الَّذِينَ جَابُوا الصَّخْرَ بالْوَادِ }  أَيْ : نَحَتُوهُ وَقَطَعُوهُ . وَقَوْلهُ « تَمَعَّرَ » هو بالعين المهملة ، أَيْ : تَغَيرَ . وَقَوْلهُ: « رَأَيْتُ كَوْمَيْنِ » بفتح الكاف وضمِّها ، أَيْ : صَبْرتَيْنِ . وَقَوْلُهُ : « كَأَنَّه مَذْهَبَةٌ» هـو بالذال المعجمةِ ، وفتح الهاءِ والباءِ الموحدة ، قَالَهُ الْقَاضي عِيَاضٌ وغَيْرُهُ . وصَحَّفَه بَعْضُهُمْ فَقَالَ : « مُدْهُنَةٌ » بِدَال مهملةٍ وضم الهاءِ وبالنون ، وَكَذَا ضَبَطَهُ الْحُمَيْدِيُّ ، والصَّحيحُ الْمَشْهُورُ هُوَ الأَوَّلُ . وَالْمُرَادُ بِهِ عَلَى الْوَجْهَيْنِ : الصَّفَاءُ وَالاسْتِنَارُة .

171. Dari Abu 'Amr Jarir bin Abdullah ra., ia berkata : "Suatu siang kami bersama-sama Rasulullah sholallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba datanglah serombongan orang tak beralas kaki, berkemul kain wol yang dilubangi pada bagian kepala dan bersenjatakan pedang. Mereka kebanyakan dari suku Mudhar, bahkan semuanya dari suku Mudhar. Melihat kemiskinan yang mereka derita, berubahlah wajah Rasulullah sholallahu 'alaihi wasallam, beliau kemudian masuk rumah dan segera keluar lagi, kemudian menyuruh bilal untuk mengumandangkan adzan dan ikamah, sesudah menyelesaikan salatnya beliau bersabda: "Wahai sekalian manusia, bertakwalah kalian kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, daripadanya Allah menciptakan istri, dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kamu kepada Allah yang dengan mempergunakan nama-Nya, kalian saling meminta satu sama lain, serta peliharalah hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kalian." Beliau juga menyampaikan firman Allah yang lain yang artinya : "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu semua kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). "Seusai beliau berpidato, ada seseorang yang bersedekah dengan sebagian dinarnya, dirham, pakaian, satu gantang gandul dan dengan satu gantang kormanya sehingga Jarir mengatakan : "Bahkan tidak ada yang ingin ketinggalan sekalipun hanya bersedekah dengan separuh biji kurma." Kemudian datanglah seorang sahabat Anshar yang membawa pundi-pundi besar, hampir saja ia tidak kuat untuk mengangkatnya, yang diikuti oleh para sahabat yang lain. Akhirnya, saya melihat wajah Rasulullah sholallahu 'alaihi wasallam tampak sangat gembira sehingga berkilauan seperti emas, beliau kemudian bersabda :

"Siapa saja yang yang pertama memberi contoh prilaku yang baik dalam Islam, maka ia mendapatkan pahala kebaikannya dan mendapatkan pahala orang-orang yang meniru perbuatannya itu tanpa dikurangi sedikitpun. Dan siapa saja yang pertama memberi contoh perilaku yang jelek dalam Islam, maka ia mendapatkan dosa kejahatan itu dan mendapatkan dosa orang yang meniru perbuatannya tanpa dikurangi sedikitpun."  (HR Muslim), Lihat Riyadhus Sholihin No. 171 disini http://www.al-eman.com/Islamlib/viewchp.asp?BID=245&CID=4#s12

Keterangan :

Sabda Nabi sholallahu 'alaihi wasallam Mujtabin nimar, yaitu dengan jim dan sesudah alif ada ba' bertitik satu. Annimar adalah jama'nya Namirah (Jadi Namirah itu mufrad), artinya pakaian dari bulu yang bergaris-garis (bagaikan macan lurik), sedang makna Mujtabiha ialah mengenakannya sesudah melubangi di bahagian kepala orang-orang yang memakainya. Ini berasal dari kata Al-jaub, artinya memotong, sebagaimana firman Allah Ta'ala:

"Dan kaum Tsamud yang memahat dan memotong (menembus) batu-batu besar di lembah (tanah rendah)."

Sabda beliau sholallahu 'alaihi wasallam Tama'-'ara, dengan 'ain muhmaiah, artinya berubah (wajah serta sikapnya).

Adapun kata Rawi (yang meriwayatkan Hadis ini): Ra-aitu kaumaini, boleh difathahkan kafnya dan boleh pula didhammahkan, artinya "Saya melihat dua buah tumpukan atau dua buah gundukan."

Sabda Nabi sholallahu 'alaihi wasallam: Ka-annabu mudzhabah, itu dengan menggunakan dzal mu'jamah dan fathahnya ha' serta ba' muwahhadah. Demikianlah yang dikatakan oleh al-Qadhi 'lyadh dan lain-lain. Tetapi sebahagian alim-ulama ada yang menulisnya lalu diucapkan Mud-hanah dengan menggunakan dal muhmaiah dan dhammahnya ha' serta nun. Demikian ini yang dibenarkan oleh al-Humaidi. Tetapi yang shahih serta masyhur ialah yang pertama. Adapun artinya menurut kedua macam itu sama saja yakni bersih serta bercahaya.

trus dibahas juga begini ahen:

bahasa Arabnya : {مَنْ سَنَّ في الإِسْلام سُنةً حَسنةً} artinya seharusnya "Siapa saja yang melakukan sunnah (prilaku) yang baik dalam Islam"

Gimana ahen?

koq artinya jadi "membuat - buat kebiasaan baru"??????????

Copy paste saja juga susah kan?

kalo ga pas bisa dikomplain :-D

 

 

Whe~en
http://wheen.blogsome.com/
 
"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"

----- Original Message -----

From: Ndy Ndy212

Sent: Thursday, August 13, 2009 10:34 AM

Subject: [Milis_Iqra] Re: RAHASIA DIBALIK DZIKIR JAHAR

 

 

2009/8/13 Whe~en (gmail) <whe.en9999@gmail.com>

Lach bukan masalah pendapat siapa kale

biasa dicari di kitab aslinya kalau mau

saya cuma info, pernah dibahas 2 kali di milis ini :-D, kebetulan yang posting satu orang hal yang sama, gitu saja

masa diulang lage?

 

gini kang Hendy,

saya jelaskan, itu bukan pendapat

tapi soal redaksi haditsnya

soal asbabul wurudnya

dipostingannya begitu

tapi sebaiknya sich kang hendy cari kitabnya langsung

biar ga nurut pendapat si fulan dan si fulan :-) :-)



 



--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
  Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
  Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
     Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

No comments:

Post a Comment