Friday, August 7, 2009

[Milis_Iqra] Re: Fw: Mempererat hubungan ayah dan anak

minta penjelasan untuk point 7, kebebasan seperti apakah yg bisa diberikan kepada anak?? apakah setiap anak sama tingkat kebebasannya??? jujur saja, saya dengan ayah saya komunikasinya kurang baik, saya kuliah di bandung, dan saat saya pulang ke garut, seringkali saya tidak bertegur sapa dgn ayah hingga saya kembali ke bandung, padahal juka saya menuntut kebebasan, menurut saya saya sudah bebas, tapi saya merasa ada yg kurang.

Pada 5 Agustus 2009 15:25, Agus Rasyidi <rasidi@wicaksana.co.id> menulis:


----- Original Message -----
From: haryadi
Sent: Saturday, August 01, 2009 10:58 PM

Hasil riset dan para psikologi banyak yang menyatakan bahwa peran ayah
sangat penting dalam pertumbuhan seorang anak. Ikatan emosional antara ayah
dan anak, ditentukan salah satunya oleh interaksi
antara ayah dan anak itu sendiri. Interaksi yang baik antara anak dan ayah
ini, dikatakan sangat mempengaruhi kecerdasan emosional seorang anak yang
membuatnya tumbuh menjadi sosok dewasa yang berhasil.

Bagaimana seorang ayah yang sibuk bekerja di luar tetap bisa mempererat dan
menjalin ikatan emosional ini?

Banyak kendala yang dihadapi seorang ayah untuk meluangkan waktunya merawat
anak karena kesibukan di luar.

Di bawah ini adalah tips-tips bagi Anda.

1. Persiapkan diri Anda sedini mungkin sejak istri Anda hamil

Seorang suami sudah terlibat dalam pembuahan seorang anak, yang menjadikan
istrinya mengandung. Masa kehamilan selama 9 bulan ini dapat Anda gunakan
untuk mempersiapkan diri Anda sebagai seorang ayah.
Berperan aktif lah Anda sebagai seorang suami sekaligus calon ayah dengan
membantu kehamilan istri.

Mengikuti persiapan persalinan berupa senam, membaca buku bersama mengenai
kehamilan, cara merawat bayi atau berbelanja bersama untuk menyambut
kelahiran sang bayi. Bila memungkinkan temanilah istri Anda dalam
persalinan. Melihat langsung perjuangan istri Anda, dan detik-detik
terdengarnya tangisan bayi yang
lahir ke dunia ini, akan menambahkan rasa sayang dan kasih Anda baik kepada
istri maupun anak Anda.

2. Ikut aktif merawat bayi

Sedari awal menjelang kelahiran, cobalah ikut aktif merawat bayi Anda. Salah
seorang peneliti menemukan bahwa para ayah yang mulai mengganti popok,
memandikan, dan mengasuh bayi mereka sejak dini, akan besar kemungkinan
melakukan kegiatan semacam itu pada bulan-bulan selanjutnya.

Kebiasaan ikut aktif sang ayah dalam merawat bayi akan terbentuk. Anda akan
menemukan saat-saat indah dalam masa ini. Anda bisa memandikan, mengganti
popoknya, memberikan susu botol dan meninabobokan. Untuk masa awal, adalah
wajar bila terjadi kesalahan-kesalahan karena yang perlu diingat merawat
bayi perlu pengalaman secara langsung, penuh coba
dan memperbaiki kesalahan. So nothing to loose. Try and you'll enjoy it.

Bayi Anda akan semakin merasakan kehadiran Anda, mengenali sosok wajah Anda,
suara Anda dan bau ayahnya.

Tips bagi ibu...,
biarkanlah suami Anda ikut merawat dan mengasuh dengan
gayanya sendiri, Anda bisa memberikan dukungan dan dorongan agar suami akan
semakin perrcaya diri dalam merawat bayinya. Memberikan masukan dan
membetulkan cara merawat akan menambah smooth.

Bagi keluarga yang mendapatkan pertolongan dari nenek atau saudara lainnya,
usahakan lah jangan sampai menganggu porsi sang ayah dalam ikut aktif
merawat bayi. Give him the space.

3. Bermain bersama

Ketika bayi Anda makin beranjak usia, lewatkan waktu bersama untuk bermain,
membaca buku atau melakukan aktivitas yang menyenangkan bagi bayi Anda yang
mulai merangkak, mulai belajar berbicara atau berjalan. Ciptakanlah
permainan-permainan yang menggairahkan, yang digemari seperti kuda-kudaan,
pesawat terbang atau sembunyi sembunyian.

Sesuaikanlah dengan perkembangan usia anak Anda.

Membaca, mewarnai atau melakukan keterampilan menggunting, menempel secara
bersama-sama.

4. Terlibat dalam kehidupan sosial anak Anda

Ketika anak Anda mulai beranjak usia sekolah, dia akan memulai kehidupan
sosial yang baru. Usahakan terlibat dalam kehidupan sosial anak Anda, dengan
mengenali misalnya nama teman-temannya, dengan siapa dia bergaul, aktivitas
yang dia lakukan bersama temannya atau nama guru TK/SD nya.

5. Jadilah pendengar yang baik

Kesibukan kerja terkadang membuat Anda mengabaikan cerita-cerita anak Anda.
Berikan keseimbangan antar kerja dan keluarga, atau usahakan jangan membawa
pekerjaan ke rumah. Luangkan waktu 5 menit saja untuk
mendengarkan celotehannya dan mengerti betul isi cerita itu.

Jangan hanya 'meng-iyakan' agar cerita anak itu lekas selesai atau mengataka
n nanti ayah sedang sibuk.

Sebersit wajah kecewa akan nampak dan membuat anak akan semakin malas untuk
bercerita pada anda. Akhirnya
kebiasaan bercerita dan sharing dari anak akan menghilang. Jadi jangan Anda
mengeluh bila anak Anda tidak terbuka suatu hari nanti, karena kebiasaan ini
dimulai dari respon Anda sebagai pendengar yang baik atau tidak.

Dengan menjadi pendengar yang baik, disamping keterbukaan, Anda akan
menjadikan anak Anda dapat mengekspresikan dan cakap dalam mengungkapkan
sesuatu.

6. Komunikasi yang baik

Bila Anda dinas luar atau tinggal terpisah berjauhan dengan anak Anda,
usahakan lah tetap menjalin komunikasi dengan baik, melalui telepon atau
chatting internet. Tunjukkan perhatian Anda, rasa sayang Anda melalui
telepon, sms atau melalui surat.

Juga Anda bisa menggunakan moment ini sebagai pendewasaan bagi anak Anda.
Misalnya dengan mengatakan Ayah akan pergi selama beberapa hari, ayah minta
tolong yah agar Arif menjadi
anak baik dan menjaga ibu.

Anak akan merasakan dia dipercaya dan bertanggung jawab atas tugas-tugas
tertentu.

7. Percayai anak Anda dan berikan kebebasan

Jadilah seorang ayah yang memberikan kebebasan dan dapat mempercayai anak
Anda. Kepercayaan Anda akan menjadikan dia tumbuh menjadi anak yang percaya
diri dan mandiri. Janganlah mendikte dia untuk melakukan
A. Tapi cobalah memberikan dia pilihan, misalnya Arif mau A atau mau B?
Dan tetaplah membuka kemungkinan pilihan lain selama pilihan itu tidak
bertentangan dengan hal prinsip.

Dari masalah yang sepele mulai dari pilihan memakai kaos kaki, baju atau
memilih sekolah. Dia akan merasa dihargai dan bertanggung jawab terhadap
pilihannya.

Sebagai seorang ayah, Anda bisa membimbing dan memantaunya.

8. Penuhilah sesuai kebutuhannya.

Bertambah dewasa seorang anak, akan semakin bertambah kebutuhannya, semakin
beragam dan variatif. Jangan Anda paksakan dan menganggap dia masih kecil
sehingga memperlakukan sebagai seorang bayi.

Mereka membutuhkan perlakuan sesuai dengan usianya.

Kebutuhan seorang bayi tentunya berbeda dengan kebutuhan seorang anak usia
sekolah, juga berbeda kebutuhan anak menjelang remaja dengan kebutuhan anak
usia sekolah dan seterusnya. Cobalah Anda memahami kebutuhan anak Anda, dan
tidak menganggapnya sebagai your sweety selalu.

Demikianlah sedikit gambaran mengenai kiat-kiat agar Anda bisa semakin aktif
berinteraksi dengan anak Anda. Jangan lewatkan masa-masa pertumbuhan itu,
you won't get it back if you miss it.

Selamat menikmati menjadi ayah yang baik, bukan sembarang ayah.
sumber: eramuslim







--
Musashi Kojiro

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
  Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
  Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
     Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

No comments:

Post a Comment