Tuesday, August 18, 2009

[Milis_Iqra] seputar masalah bid'ah.

Sumber : http://shalatcenterjabar.org/index.php?option=com_content&task=view&id=91&Itemid=46

Abu Sangkan [SMTP: patrap1@...This e-mail address is being protected from spam bots, you need JavaScript enabled to view it ]wrote :

Kepada Sdr. Akhwan Purwoko Yth,

Assalamu'alaikum Wr, Wb,

Sebelumnya saya menyarankan anda untuk membaca ulang `artikel-artikel yang saya tulis' secara pelan-pelan, terutama Bab Etika Islam.

Sejak awal saya mengatakan kepada seluruh anggota dzikrullah, gunakanlah syariat yang telah anda pahami dan lakukanlah setiap syariat sesuai dengan ilmu yang telah anda peroleh dari guru- guru/ustadz; hanya saja …..roh/jiwa harus hadir atau ihsan, dan kita harus sadari bahwa Allah begitu dekat dan melihat kita, "wa'budullah ka annaka takahu fainlam takuntarahu innahu yaraka" (hadist), sembahlah Allah seolah-olah kalian melihat-Nya, namun apabila kalian tetap tidak mampu, ketahuilah bahwa Allah selalu melihat kalian.

Azas inilah yang harus ada dalam setiap shalat, zakat, dzikir dan seluruh ibadah lainnya, sebab kalau tidak, ia tidak sempurna dalam beragama, karena 'ihsan' merupakan RUKUN (syarat) AGAMA. Ada tiga rukun agama yaitu IMAN, ISLAM dan IHSAN (Al hadist)

Pada setiap artikel saya … saya justru mengajak memurnikan setiap peribadatan, menjauhkan dari khurafat, syirik ataupun washilah, dan cara-cara ibadah yang tidak dituntun Al Qur'an dan Al Hadist.

Kalau anda merasakan ada yang ganjil dalam praktik beribadat dan Mujahadah kepada Allah dan "ternyata bid'ah". Sayang anda tidak menunjukkan secara jelas, peribadatan yang mana?

DZIKIR dan TAFAKUR

Dzikir dan tafakur adalah ibadah yang bebas, yang tidak ada batasan waktu. Dzikrullah dalam kamus bahasa arab "Al Muhith", artinya mengingat Allah – menyebut Asma Allah, dilakukan dalam posisi duduk, berbaring, berdiri atau berjalan. Bahkan tidak boleh meninggalkan dzikir walaupun disibukkan oleh berdagang (bekerja).

Ayat-ayat yang memerintahkan berdzikir dan kecaman bagi yang tidak berdzikir :

"Berdzikir boleh dilakukan dalam posisi duduk, berdiri, berbaring" (QS 4:103)
"Orang yang tidak berdzikir, Allah mengirim syetan di dalam hatinya" (Azzukhruf : 36)
"Orang yang tidak berdzikir, disebut orang sesat yang nyata" (QS.39 ; 22,23)
"Ingatlah Allah dalam hati, dengan rasa rendah hati, dengan perasaan takut, tidak mengeraskan suara "baik pagi maupun petang" Orang beriman selalu ingat Allah kalau ditimpa was-was" (Al A'raf : 201)
"Ingatlah Allah sebanyak-banyaknya" ( Al Jumu'ah : 10)
"Ingatlah akan Aku maka Aku akan ingat kamu .." (Al Baqarah :152)
"Orang yang tidak ingat Allah, kelompk syetan" (Al Mujadalah : 19)

Hadist-hadist yang memerintahkan berdzikir :

"Adalah Rasulullah saw, beliau selalu ingat Allah sepanjang hidupnya" (Hadist Riwayat Muslim)
"Barang siapa tidak memperbanyak dzikir kepada Allah sungguh ia telah terlepas dari iman" (HR Ath Thabrany dalam Al Austath)
"Perumpamaan orang yang tidak berdzikir dengan yang berdzikir, adalah seperti orang mati dengan orang yang hidup" (HR Bukhari…Attaghrib-wattarhib 3:59)
"Perbanyaklah ingat kepada Allah di segenap keadaan" (Shahih)

Ibadah-ibadah yang ditolak bukan hanya yang secara syariat tidak ada tuntunannya saja, akan tetapi juga ibadah-ibadah yang ada tuntunannya bisa saja ditolak, seperti ibadah Shalat : Al Ma'un ayat 4-5

Celaka bagi orang-orang yang shalat Yaitu orang yang lalai dari shalatnya Orang-orang yang berbuat riya

Banyak orang mengartikan sahun (lalai) sebagai mengulur-ulur waktu shalat. Ayat ini tidak bisa ditafsirkan seperti itu, karena ada kata sambung (isim maushul) yang menjelaskan ayat berikutnya. Alladzinahum yuraauna….. (yaitu orang-orang yang berbuat shalat tidak karena mencari keridhaan Allah). Sahun artinya ghafilun = lupa kepada Allah ~ tidak konsentrasi kepada yang dituju yaitu Allah swt. Lihat tafsir karangan Prof. Ali Asshobuny – Beirut

Al Hadist R Ibnu Majah ; Berapa banyak orang shalat yang tidak mendapatkan apa-apa, kecuali hanya capek dan payah.

Jadi : "Ibadah yang ada tuntunannya ternyata tertolak oleh sebab tidak didasari karena Allah"

Al Hadist Shahih Muslim :
"Maka Barang siapa hijrahnya (niat) karena Allah dan Rasulullah, maka hijrahnya akan sampai diterima Allah dan Rasulullah, dan Barang siapa hijrahnya karena dunia atau karena perempuan, maka hijrahnya tertolak pada apa yang ia hijrah kepadanya."

Anda perhatikan peristiwa "HIJRAH", merupakan contoh peribadatan yang dituntun langsung oleh Allah dan Rasulullah, namun peribadatan itu tidak bisa dikatakan "ibadah" apabila roh / jiwanya tidak tertuju kepada Allah (ihsan)

Sembahlah Allah seakan-akan engkau melihatnya. Apabila engkau tidak mampu, sesungguhnya Ia melihat engkau (Shohih). Sikap ini yang disebut ihsan, dan merupakan rukun (syarat) syahnya agama, selain iman dan islam. Apabila salah satu rukunnya agama tidak terpenuhi, maka TIDAK BISA disebut ber-AGAMA/DIEN dan peribadatannya tertolak (lihat BAB ETIKA ISLAM)

Kenapa kita hanya memperhatikan soal-soal syariat fisik saja, padahal syariat ruhiyah begitu banyak yang terabaikan dan merupakan roh-nya Ibadah, dan Allah akan menerima setiap peribadatannya dengan Ikhlas,

Syariat-syariat Ruhiyah :

Iman - percaya itu ada di dalam hati
Ihsan - perasaaan melihat dan dilihat Allah
Ikhlas - rasa pasrah kepada Allah
Sabar - menahan perasaan dari gejolak syahwat
Khusyu' – perasaan sangat dekat dengan Allah dan kepadanya kita kembali (Qs. 2 : 45-46)

Ciri-ciri orang yang beriman :
"Bergetar hatinya, tatkala disebut nama Allah" (Al Anfal : 2)
"Menjerit, tersungkur dan menangis tatkala disebut Allah" (Qs Maryam : 58)

Terima kasih dan mohon maaf kalau dalil-dalil yang saya sajikan kurang lengkap, insya Allah disambung lagi pada waktu yang akan datang, atau kita bisa adakan diskusi khusus dalam forum yang lebih santai (yang akan kami informasikan kemudian)

Wassalamualaikum Wr, Wb,

#Sangkan#

--
Follow me on twitter : http://twitter.com/nugraha212

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
  Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
  Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
     Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

No comments:

Post a Comment