Oleh Armansyah
Allah menjadikan kita pada hakekatnya berfungsi sebagai khalifah-Nya
diatas dunia ini, tugas kekhalifahan inilah yang apabila dijalankan
dengan semestinya dilandasi oleh petunjuk-petunjuk yang Dia sampaikan
dalam bentuk wahyu tekstual maupun pemahaman kita terhadap ayat-ayat
universal-Nya maka akan menjadi ibadah buat kita.
Sistematika kehidupan kita ini dimulai dari setetes mani yang
bercampur untuk kemudian seiring dengan sunnatullah atau hukum alamnya
terus mengalami perkembangan tahap demi tahap sehingga menjadi sosok
manusia sempurna, dan itupun baru pada tahapan bayi kecil tak berdaya,
kembali kita tunduk pada kaidah sunnatullah yang berproses sampai
menjadi dewasa dan tua, demikian seterusnya.
Ini hendaknya menjadi bagian dari pembelajaran atas kedewasaan pola
pikir dan pola pemahaman kita terhadap segala sesuatunya, jika awalnya
kita bertindak hanya karena ikut-ikutan, maka mulailah kita belajar
kenapa kita melakukan sesuatu atau kenapa kita harus mempercayai
sesuatu itu sebagai sebuah kebenaran, demikian pula misalnya dalam hal
ibadah, jika sebelumnya kita beribadah hanya karena mengharap surga
atau takut karena neraka, maka belajarlah untuk mulai menyikapi
fenomena surga dan neraka sebagai motivator kita kepada tingkat ibadah
yang lebih tinggi lagi yaitu tingkat ibadah yang hanya berharap
ridho-Nya Allah.
Dengan demikian maka tingkat keikhlasan kita beribadahpun secara
berangsur-angsur tumbuh dengan sendirinya, karena yang ada dipikiran
kita, ibadah itu untuk menyenangkan Allah, membuat Allah tersenyum
pada kita (ini istilah saya) dan bukan untuk menyenangkan diri kita
(egoistik sebab mengharap kenikmatan surgawi).
Lalu bagaimana bila kita masih mengharap pahala dalam beribadah ? salahkah ?
Salah atau tidak akhirnya kembali kepada seberapa jauh good-will kita
melakukannya, tidak ada yang perlu dipermasalahkan dengan surga dan
nerakanya, tapi mulailah kita belajar untuk mencapai maqam lebih
tinggi dari sekedar itu.
Anggaplah ibadah karena mengharap pahala tertentu itu adalah ibadahnya
anak kecil, dan karena kita sudah tidak lagi kecil, maka kitapun harus
meng-update sasaran ibadah kita, sebab demikianlah yang seharusnya
seperti yang tercantum dalam surah 6 ayat 162.
Katakanlah: "Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku
hanyalah untuk Allah, Robb semesta alam -Qs. al-An'am 6:162
--
Salamun 'ala manittaba al Huda
ARMANSYAH
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---
No comments:
Post a Comment