Friday, October 16, 2009

[Milis_Iqra] Fwd: Paran, Bakka, Arabia dan Mekkah 1



---------- Forwarded message ----------
From: Armansyah ( GMAIL ) <armansyah.skom@gmail.com>
Date: 2006/12/22
Subject: Paran, Bakka, Arabia dan Mekkah 1
To: Milis_Iqra@googlegroups.com


Paran, Bakka, Arabia dan Mekkah Adalah Bukti Kenabian Muhammad SAW Dalam Bible Yang Tak Terbantahkan
 
 

Pertanyaan Kristen :

Sebagai seorang Mesir, Hagar wanita muda yang memiliki anak yang masih kecil (Ismail), KEMANA IA AKAN PERGI JIKA IA DIUSIR oleh Ibrahim?? Secara naluri Hagar pasti akan mengambil rute PULANG ke MESIR, ketempat dimana DIA BERASAL. Jadi sangat masuk akal jika Paran ini adalah rute pulang dari Israel menuju ke Mesir. Sangat tidak masuk akal jika Hagar justru mengambil rute Israel menuju ke YAMAN yang melalui Mekah
 

Jawaban Muslim :
 
Dalam literatur Islam, justru Nabi Ibrahim sangat mencintai nabi Ismail. Kecintaannya terhadap nabi Ismail, karena nabi Ismail adalah anak tunggalnya nabi Ibrahim (karena nabi Ishak belum lahir). Yang mengusir Hajar dan Ismail adalah Sarah yang saat itu diliputi kecemburuan. Karena kecintaan berlebihan nabi Ibrahim kepada Ismail lah maka Tuhan menguji nabi Ibrahim untuk menyembelih anak tunggal (Ismail). Kelahiran nabi Ismail adalah hasil doanya nabi Ibrahim kepada Allah, sedangkan kelahiran Nabi Ishak adalah karunia Allah setelah ia lulus ujian dalam menyembelih sang anak tunggal (Ismail).
 
Ibrahim membawa istri dan anaknya ke daerah tandus tak berpenghuni (Mekkah) karena perintah Allah. Keimanan Ibrahim untuk membawa Hajar dan Ismail ke tanah tandus tak berpenghuni sama dengan dengan keimanan Ibrahim sewaktu Tuhan memberitahu bahwa ia ditakdirkan untuk menjadi bapak dari banyak bangsa-bangsa, bahwa semua wilayah yang dia lintasi dalam perjalanan akan diberikan sebagai warisan kepada keturunannya, dan bahwa "dengan benihnya semua bangsa di muka bumi akan diberkahi"! Janji yang sangat hebat dan unik dalam sejarah agama ini diterima dengan keimanan kuat dipihak Ibrahim.

Dalam memandang Perjanjian Lama (dalam hal ini Taurat) umat Muslim akan senantiasa hati-hati. Bagaimana mungkin Muslim dapat membenarkan segala kontradiksi yang ada dalam Perjanjian Lama dan menelan mentah-mentah sebagaimana yang dilakukan umat Kristen! Dan inilah sikap kami sebagai muslim,

"Apabila ada Ahli Kitab berbicara kepadamu, maka janganlah kamu mendustakannya dan janganlah kamu membenarkannya. Tetapi katakanlah : "Kami beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami (al-Qur'an), dan kami beriman kepada apa yang diturunkan sebelum kami (Taurat, Zabur, Injil). Apabila yang dikatakan itu hak (benar), janganlah kamu mendustakannya. Tetapi apabila (yang dikatakan) itu batil, maka janganlah kamu membenarkannya." (HR Abu Daud, Turmudzi, Muslim)

Sebelum membahas kisah nabi Ismail, ada baiknya melihat kontradiksi Perjanjian Lama mengenai kisah hidup Ibrahim. Karena al-Qur'an tidak menyebut di daerah mana nabi Ibrahim dilahirkan, maka kita akan meneliti Perjanjian Lama. Menurut Perjanjian Lama, Nabi Ibrahim dilahirkan di Ur-Kasdim (Irak),
 
"Lalu Terah membawa Abram (Ibrahim), anaknya, serta cucunya, Lot, yaitu anak Haran, dan Sarai (Sarah), menantunya, isteri Abram, anaknya; ia berangkat bersama-sama dengan mereka dari Ur-Kasdim untuk pergi ke tanah Kanaan, lalu sampailah mereka ke Haran, dan menetap di sana." (Kejadian 11:31)

Kejadian 11:31 ini sangat aneh, karena migrasi Ibrahim dari Ur-Kasdim (Irak) menuju Kanaan (Palestina) sebenarnya akan lebih pendek jarak tempuh perjalanan jika Ibrahim langsung saja berjalan kearah barat menuju Kanaan (Palestina). Namun anehnya Ibrahim sebelum ke Kanaan (Palestina), justru dia transit ke Haran . Haran letaknya di Syam Utara (Turki-Armenia kuno-Syam Utara). Jelas dari sudut logika saja, sulit dimengerti mengapa dan untuk apa Ibrahim transit di Haran yang jelas-jelas menambah waktu dan jarak tempuh menuju Kanaan (Palestina) yang sebenarnya akan lebih pendek jika Ibrahim langsung berangkat kearah barat dan bukan transit ke utara terlebih dahulu.

Sehingga sangat beralasan bagi sebagian umat Muslim bahwa kelahiran Ibrahim sebenarnya bukanlah di Ur-Kasdim (Irak). Kemudian perhatikan bagaimana Perjanjian Lama Kitab Kejadian (pasal 11 dan pasal 12),

"Lalu Terah membawa Abram, anaknya, serta cucunya, Lot, yaitu anak Haran, dan Sarai, menantunya, isteri Abram, anaknya; ia berangkat bersama-sama dengan mereka dari Ur-Kasdim untuk pergi ke tanah Kanaan, lalu sampailah mereka ke Haran, dan menetap di sana. Umur Terah ada dua ratus lima tahun; lalu ia mati di Haran." (Kejadian 11:31-32)

"Tuhan berfirman kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu …… Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan Tuhan kepadanya, dan Lotpun ikut bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima tahun, ketika ia berangkat dari Haran. Abram membawa Sarai, isterinya, dan Lot, anak saudaranya, dan segala harta benda yang didapat mereka dan orang-orang yang diperoleh mereka di Haran; mereka berangkat ke tanah Kanaan, lalu sampai di situ." (Kejadian 12:1-5)

Perhatikan dengan teliti bagaimana Taurat (Kejadian 11:31-32 dan Kejadian 12:1-5) mengisyaratkan "negerimu, sanak saudaramu, dan rumah bapakmu". Dan di Perjanjian Lama juga (Kejadian pasal 24) ada isyarat lain yang menunjukkan lokasi lain sebagai tanah air nabi Ibrahim.

"Adapun Abraham telah tua dan lanjut umurnya, serta diberkati Tuhan dalam segala hal. Berkatalah Abraham kepada hambanya yang paling tua dalam rumahnya, yang menjadi kuasa atas segala kepunyaannya, katanya: "Baiklah letakkan tanganmu di bawah pangkal pahaku, supaya aku mengambil sumpahmu demi Tuhan, Allah yang empunya langit dan yang empunya bumi, bahwa engkau tidak akan mengambil untuk anakku seorang isteri dari antara perempuan Kanaan yang di antaranya aku diam. Tetapi engkau harus pergi ke negeriku dan kepada sanak saudaraku untuk mengambil seorang isteri bagi Ishak, anakku. " (Kejadian 24:1-4)

Lalu dimanakah negeri Ibrahim yang harus dituju si hamba (pelayan) untuk mendapatkan seorang istri untuk Ishak? Apakah di Ur-Kasdim (Irak)? Maka inilah lanjutan cerita Taurat lebih lanjut:

"Kemudian hamba itu mengambil sepuluh ekor dari unta tuannya dan pergi dengan membawa berbagai barang berharga kepunyaan tuannya; demikianlah ia berangkat menuju Aram-Mesopotamia ke kota Nahor." (Kejadian 24:10)

Nahor adalah kakeknya Ibrahim. Disini (Kejadian 24:10), sangat jelas bahwa Aram-Mesopotamia adalah negerinya Ibrahim.

Kemudian kita masih menemukan isyarat lain lagi tentang negeri kelahiran nabi Ibrahim. Dikisahkan nabi Ishak bersikeras menyucikan darah (keturunan) Ibrani dan tidak bercampur dengan darah (keturunan) lain. Oleh karena itu nabi Ishak:

"...memanggil Yakub, lalu memberkati dia serta memesankan kepadanya, katanya: "Janganlah mengambil isteri dari perempuan Kanaan. Bersiaplah, pergilah ke Padan-Aram, ke rumah Betuel, ayah ibumu, dan ambillah dari situ seorang isteri dari anak-anak Laban, saudara ibumu...... dan bahwa Yakub mendengarkan perkataan ayah dan ibunya, dan pergi ke Padan-Aram,..... Maka Yakub berangkat dari Bersyeba dan pergi ke Haran." (Kejadian 28:1,2,7,10)

Satu catatan penting yang harus dibeberkan disini bahwa Aram-Mesopotamia (Nahor), Padan-Aram (Haran) adalah lokasi yang terletak di sebelah utara negeri Syam atau barat laut kalau dari Irak, sangat jauh dari Ur-Kasdim (Irak).

Lalu apa maksud Perjanjian Lama (Taurat kitab Kejadian) memberikan keterangan nama lokasi daerah yang saling kontradiksi ini? Jadi dimanakah sebenarnya negerinya Ibrahim itu, apakah Aram-Mesopotamia, Padan-Aram, Haran ataukah di Ur-Kasdim (Irak) ?

KONTRADIKSI! Sangat jelas blunder yang dilakukan oleh Perjanjian Lama. Dan berdampak pada keseriusan Perjanjian Lama (khususnya Taurat) dalam mencatat nama-nama lokasi sejarah secara tepat.
 
----
 
Pertanyaan Kristen :

Keturunan Ismail tinggal di TIMUR MESIR ke arah ASYUR * Kejadian 25 : 18 : Mereka mendiami daerah dari Hawila sampai Syur, yang letaknya di sebelah timur Mesir kearah Asyur
 
Lokasi Hawila tidak dapat ditentukan secara tepat oleh Arkeologi
 
Lokasi Syur.
* Keluaran 15 : 22 : Musa menyuruh orang Israel berangkat dari laut Teberau lalu mereka pergi ke padang gurun Syur
Setelah keluar dari Mesir, bangsa Israel yang dikejar oleh penguasa Mesir menyeberangi laut Teberau untuk mencapai jazirah Sinai. Jadi Syur berada di jasirah Sinai.
 
Lokasi Asyur
* Kejadian 2 : 14 : Nama sungai yang ketiga ialah Tigris, yakni yang mengalir disebelah timur Asyur …..
Jadi Asyur terletak disebelah barat sungai Tigris dan ini adalah wilayah Irak yang sekarang.
 
 
Jawaban Muslim :
 
Berdasarkan Perjanjian Lama (Taurat), Tuhan memberkati Ismail dengan keturunan yang sangat banyak dimana 12 raja akan terlahir dari keturunan Ismail bin Ibrahim.
 
"Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi sebuah bangsa yang besar." (Kejadian 17:20)

Ismail telah wafat dan menurut Taurat pula, keturunan Ismail akan sangat banyak, ratusan tahun kemudian tibalah saatnya zaman kenabian Musa (kisah eksodus nabi Musa dari tanah Mesir), seperti diceritakan dalam Perjanjian Lama,

"Jadi Musa menyuruh orang Israel berangkat dari Laut Merah lalu mereka pergi ke padang gurun Syur; tiga hari lamanya mereka berjalan di padang gurun itu dengan tidak mendapat air. Sampailah mereka ke Mara, tetapi mereka tidak dapat meminum air yang di Mara itu, karena pahit rasanya. Itulah sebabnya dinamai orang tempat itu Mara." (Keluaran 15:22-23)

Pertama-tama asumsikan dahulu bahwa keturunan Ismail berada di Semenanjung Sinai sesuai keyakinan Kristen. Namun asumsi ini menjadi sangat tidak logis dengan cerita yang dipaparkan Keluaran 15:22-23 bahwa tidak diceritakan sama sekali pertemuan antara Bani Ismail dengan bani Israel di Semenanjung Sinai, bahkan Keluaran 15:22-23 justru mengisahkan kesulitan yang dihadapi nabi Musa dan Bani Israel untuk menemukan air di Semenanjung Sinai (Syur). Akhirnya kami menyimpulkan bahwa asumsi Kristen bahwa keturunan Ismail berada di Semenanjung Sinai adalah TIDAK BENAR!

Dalam perjanjian Lama, Tuhan memberkati bani Ismail.

"Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi sebuah bangsa yang besar." (Kejadian 17:20)

Menurut Kristen, pada peristiwa eksodus dari tanah Mesir, nabi Musa membawa 2.000.000 orang bani Israel. Anehnya di Sinai mereka tak menemukan bani Ismail disana. Artinya Asumsi Kristen bahwa bani Ismail berdomisili di Sinai adalah keliru.
 
Pertanyaan Kristen :

Dan arah Mesir ke Irak ini adalah MELALUI JAZIRAH SINAI.
 
Dari uraian diatas jelas bahwa keturunan ISMAIL TINGGAL DIUJUNG TIMUR JAZIRAH SINAI dan tidak mungkin di sekitar Mekah, karena :
• Mekah tidak terletak di timur Mesir melainkan di selatan Mesir
• Mekah tidak terletak di jalur antara Mesir dan Irak, melainkan jalur Mesir dan Yaman.
 

Jawaban Muslim
 
Sekarang kita akan melihat kembali Taurat kitab Kejadian.
"Sesudah itu Abram berangkat dan makin jauh ia berjalan ke Negeb." (Kejadian 12:9)

"Maka pergilah Abram dari Mesir ke Negeb dengan isterinya dan segala kepunyaannya, dan Lotpun bersama-sama dengan dia." (kejadian 13:1)

"Lalu Abraham berangkat dari situ ke Negeb dan ia menetap antara Kadesh dan Syur. Ia tinggal di Gerar sebagai orang asing." (Kejadian 20:1)

Note :
Negeb (diucapkan : Neh'-gheb) artinya adalah
1. "arah selatan"
2. Gurun Negeb (di Palestina).

Dan makna yang dipercayai oleh muslim adalah Negeb dalam arti "arah selatan". Yang dimaksud "arah selatan" adalah "arah Selatan dari Tanah Kanaan", yang wilayahnya meliputi Gurun Negeb (Israel) dan Arab Saudi.

Ketika Taurat (Kejadian 13:1) menjelaskan bahwa Ibrahim keluar dari Mesir menuju ke Selatan, maka dengan secepat kilat (hanya dengan pemisah satu ayat saja) Taurat terus melanjutkan ceritanya:

"Ia berjalan dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan, dari Selatan sampai dekat Betel, di mana kemahnya mula-mula berdiri, antara Betel dan Ai." (Kejadian 13:3),

Disini (Kejadian 13:1-3) tampak jurang yang sangat besar ditengah-tengah narasi riwayat! Taurat secepat kilat menyatakan nabi Ibrahim telah kembali dari Selatan tanpa memberikan informasi kepada kita: mengapa ia keluar dari Mesir dan langsung menuju Selatan dan untuk tujuan apa ia ke Selatan, apa saja peristiwa yang dialaminya di Selatan, bahkan sekedar menyebutkan berapa lama masa yang dijalaninya di Selatan pun tidak disebutkan, sebagaimana kebiasaan Taurat yang suka memaparkan secara detail kronologis secara berulang-ulang hingga terasa membosankan. Sehingga yang tampak adalah seolah-olah riwayat perjalanan nabi Ibrahim ke Selatan diputus secara sengaja, lalu sang nabi tiba-tiba diceritakan telah kembali dari Selatan menuju ke utara, tepatnya Bethel, dimana mula-mula kemahnya berdiri. Tampak klaim Islam memperoleh justifikasi bahwa nabi Ibrahim pernah pergi jauh ke Selatan yakni Arabia (Hijaz).

Sekarang perhatikan kembali,

"Ia berjalan dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan, dari Selatan sampai dekat Betel, di mana kemahnya mula-mula berdiri, antara Betel dan Ai." (Kejadian 13:3),

Sangat jelas bahwa kalimat "dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan, dari Selatan sampai dekat Betel" menandakan Ibrahim banyak bersinggah dibeberapa tempat dalam perjalanan Selatan menuju Betel. Dan ini menandakan yang dimaksud Selatan bukanlah Gurun Negeb melainkan tempat yang sangat jauh yakni Mekkah.
 
Pertanyaan Kristen :
* Bilangan 13 : 1 - 3 : 'Tuhan berfirman kepada Musa, "Suruhlah beberapa orang mengintai tanah Kanaan yang akan Kuberikan kepada orang Israel …….. Lalu Musa menyuruh mereka dari padang gurun Paran, sesuai dengan titah Tuhan'
 
Apakah nabi Musa menyuruh mengintai Kanaan dari Mekah yang jauhnya sekitar 1400 km dari Kanaan. Tidak masuk akal. Apakah ada ayatnya di Qur'an yang menyebutkan nabi Musa dan umat Israel pergi ke Mekah? Sebaliknya jika Paran ada di timur jazirah Sinai maka penuturan Alkitab sangat masuk akal.
 
* 1 Samuel 25 : 1 : Dan matilah Samuel ; seluruh Israel berkumpul meratapi dia dan menguburkan dia dirumahnya di Rama. Dan Daud berkemas, lalu pergi ke padang gurun Paran.
 
Apa perlunya raja Daud pergi ke Mekah yang jauhnya sekitar 1400 km dari Rama? Tidak masuk akal. Apakah ada ayatnya di Qur'an yang menyebutkan nabi Daud pergi ke Mekah? Sebaliknya jika Paran ada di timur jazirah Sinai maka penuturan Alkitab sangat masuk akal.
 
Jadi kutipan 3 ayat diatas, bisa disimpulkan bahwa PARAN TIDAK MUNGKIN MEKAH KARENA JARAKNYA TERLALU JAUH.
 

Jawaban Muslim
 
Untuk lebih jelaskan perhatikan dibawah ini:
 
More Verses in Paran

Bilangan 10:12
"Lalu berangkatlah orang Israel dari padang gurun Sinai menurut aturan keberangkatan mereka, kemudian diamlah awan itu di padang gurun Paran."

Bilangan 12:16
"Kemudian berangkatlah mereka dari Hazerot dan berkemah di padang gurun Paran."

Bilangan 13:3
"Lalu Musa menyuruh mereka dari padang gurun Paran, sesuai dengan titah Tuhan; semua orang itu adalah kepala-kepala di antara orang Israel."

1 Samuel 25 : 1
Dan matilah Samuel ; seluruh Israel berkumpul meratapi dia dan menguburkan dia dirumahnya di Rama. Dan Daud berkemas, lalu pergi ke padang gurun Paran.

Disini (Bilangan 10:12; 12:16; 13:3 dan 1 Samuel 25:1), padang gurun Paran adalah barat laut Arabia. Gurun Negev yang kini masuk daerah teritorial Israel adalah termasuk dalam wilayah Arabia. Lihat peta Barat Laut Paran (barat laut Arabia) dibawah ini,
 
 
Kejadian 21:21
"Maka tinggallah ia di padang gurun Paran, dan ibunya mengambil seorang isteri baginya dari tanah Mesir."

Sedangkan Kejadian 21:21 Paran disini artinya adalah Arabia di Mekkah.

Jadi yang perlu ditegaskan adalah Makna Padang gurun Paran ada 2 yakni Arabia dan Mekkah. Kisah Eksodus Musa yang melewati padang gurun Paran artinya eksodus Musa melewati Arabia bagian barat laut (daerah Midian yang terletak di barat laut Arab Saudi sekarang) setelah ia membelah Laut Merah.

Sebagian para peneliti menyatakan bahwa Eksodus Musa yang mengakibatkan laut terbelah adalah Laut Mediterania (Laut Tengah). Sementara sebagian peneliti lain menyatakan bahwa Laut yang terbelah adalah Laut Merah (Red Sea) dan setelah bani Israel melewati Laut Merah sampai lah mereka di Barat Laut Arabia.
 
Sekarang kita lihat Ulangan 33:2
"And he said, The Lord came from Sinai, and rose up from Seir unto them; he shined forth from mount Paran, and he came with ten thousands of saints: from his right hand went a fiery law for them.

Kata "RIGHT HAND" bisa diartikan juga "Selatan". Mengapa "Right Hand" artinya "Selatan".

Coba Anda berdiri tegak dengan sikap sempurna menghadap ke Timur, lalu rentangkan kedua tangan Anda. Maka ketika Anda berdiri tegak menghadap ke Timur maka punggung Anda menghadap ke Barat, tangan kiri Anda menghadap ke Utara, dan tangan kanan Anda menghadap ke Selatan.

Mungkin Anda akan bertanya : "Mengapa patokannya harus menghadap ke Timur?"

Jawaban kami adalah Karena Ulangan 33:2 menyebut Tuhan ini diibaratkan matahari yang bersinar. Tentu saja matahari bersinar dari arah Timur dipagi hari.

Sehingga ketika Anda menghadap ke Timur, maka dada Anda menghadap ke Timur, punggung Anda menghadap ke Barat, tangan kiri Anda menghadap ke Utara, tangan kanan Anda menghadap ke Selatan. Silahkan di praktekkan.

Jadi tafsirannya adalah:
"Dan ia berkata, Tuhan datang dari Sinai, dan terbit kepada mereka dari Seir, ia bersinar dari pegunungan Paran, dan ia datang dengan 10.000 orang kudus dari Selatan dengan hukum yang berapi-api." (Ulangan 33:2)

  • Sinai adalah Tempatnya Musa.
  • Seir adalah Palestina, yakni tempatnya Yesus (Isa).
  • Dan di pegunungan Paran, nabi Muhammad datang menaklukkan kota Mekkah beserta 10.000 orang dengan hukum yang berapi-api.


Taurat (Kejadian 25:12-15) mencatat anak-anak Ismail berdasarkan urutan kelahiran yakni : Nebayot (anak sulung Ismael), Kedar, Adbeel, Mibsam, Misyma, Duma, Masa, Hadad, Tema, Yetur, Nafish dan Kedma.

Perjanjian Lama Kitab Yesaya mempertegas bahwa Kedar dan Tema adalah orang Arab (Jazirah Arab) bukan orang Sinai atau Mesir.

Yesaya Pasal 21:13-17
"Ucapan ilahi terhadap Arabia. Di belukar di Arabia kamu akan bermalam, hai kafilah kafilah orang Dedan! Hai penduduk tanah Tema, keluarlah, bawalah air kepada orang yang haus, pergilah, sambutlah orang pelarian dengan roti! Sebab mereka melarikan diri terhadap pedang, ya terhadap pedang yang terhunus, terhadap busur yang dilentur, dan terhadap kehebatan peperangan. Sebab beginilah firman Tuhan kepadaku: "Dalam setahun lagi, menurut masa kerja prajurit upahan, maka segala kemuliaan Kedar akan habis. Dan dari pemanah-pemanah yang gagah perkasa dari bani Kedar, akan tinggal sejumlah kecil saja, sebab Tuhan, Allah Israel, telah mengatakannya."

Note:
Kedar dan Tema : adalah anak Ismail.
Dedan : adalah di Arabia bagian Selatan.

Sudah habis masa peperangan di Arabia dengan menggunakan busur dan anak panah dan kini telah berganti menjadi senjata mesin modern. Dan tidak ada orang Arab yang melarikan diri dan sanggup mengalahkan pengusir hanya dalam tempo 1 tahun, kecuali nabi Muhammad dalam peristiwa Hijrah nabi Muhammad saw yang setahun kemudian berhasil menang atas Perang Badar dan memukul mundur para penyerang.

Kalau bukan nabi Muhammad orang Arab keturunan Ismail lantas siapa lagi?

Yesaya 42:10-12
"Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan dan pujilah dia dari ujung bumi! Baiklah laut bergemuruh serta segala isinya dan pulau-pulau dengan segala penduduknya. Baiklah padang gurun menyaringkan suara dengan kota-kotanya dan dengan desa-desa yang didiami Kedar! Baiklah bersorak-sorai penduduk Bukit Batu, baiklah mereka berseru-seru dari puncak gunung-gunung! Baiklah mereka memberi penghormatan kepada Tuhan, dan memberitakan pujian kepadanya di pulau-pulau."

Kitab Yesaya 42:10-12 juga mendukung kenyataan bahwa saatnya akan tiba ketika bani Kedar dapat memberikan penghormatan kepada Tuhan. Tentu saja hal ini hanya bisa dilakukan melalui seorang nabi dari Arab.

  • Nyanyian baru bagi Tuhan ---> Adzan.
  • Pujilah ----> Shalawat.
  • Padang gurun menyaringkan suara dengan kota-kotanya dan dengan desa-desa yang didiami Kedar!
  • Sejarah hingga kini mencatat "nyanyian" Adzan pemanggil sholat (sembahyang). Dan bukan "nyanyian" Gereja di Jazirah Arabia (Paran).
Nabi Muhammad SAW telah menyatakan dalam haditsnya bahwa nenek moyangnya (yakni nabi Ismail) adalah seorang pemanah. Dalam hal ini telah terjadi pada satu kabilah Aslam beberapa orang dari mereka yang memanah dengan busur, maka Nabi Muhammad SAW berkata kepada mereka: "Panahlah wahai keturunan Ismail, sesungguhnya bapak kamu (Ismail) adalah seorang pemanah." (Bukhori kitab "Al Jihad Wa Sair", Ibnu Majah dalam sunan kitab "Al Jihad").
Pertanyaan Kristen :
Keturunan Ismail tinggal di TIMUR MESIR ke arah ASYUR
* Kejadian 25 : 18 : Mereka mendiami daerah dari Hawila sampai Syur, yang letaknya di sebelah timur Mesir kearah Asyur
Lokasi Hawila tidak dapat ditentukan secara tepat oleh Arkeologi
 
Lokasi Syur.
* Keluaran 15 : 22 : Musa menyuruh orang Israel berangkat dari laut Teberau lalu mereka pergi ke padang gurun Syur
 
Setelah keluar dari Mesir, bangsa Israel yang dikejar oleh penguasa Mesir menyeberangi laut Teberau untuk mencapai jazirah Sinai. Jadi Syur berada di jasirah Sinai.
 
Lokasi Asyur
* Kejadian 2 : 14 : Nama sungai yang ketiga ialah Tigris, yakni yang mengalir disebelah timur Asyur …..
Jadi Asyur terletak disebelah barat sungai Tigris.
Dan arah Mesir ke Irak ini adalah MELALUI JAZIRAH SINAI.
Dari uraian diatas jelas bahwa keturunan ISMAIL TINGGAL DIUJUNG TIMUR JAZIRAH SINAI dan tidak mungkin di sekitar Mekah, karena :
• Mekah tidak terletak di timur Mesir melainkan di selatan Mesir
• Mekah tidak terletak di jalur antara Mesir dan Irak, melainkan jalur Mesir dan Yaman.
 

* Kejadian 37 : 25 : …… kafilah orang Ismail datang dari Gilead …… ke Mesir"
Dimana Gilead?
* 2 Raja 10 : 33 : disebelah timur sungai Yordan dengan merebut seluruh tanah Gilead …..
Jadi Gilead adalah tanah disebelah timur sungai Yordan (daerah Yordania yang sekarang).
 

Jawaban Muslim
 
Diatas telah dipaparkan bahwa keturunan Ismail akan subur (banyak). Mereka tidak hanya berdiam disatu tempat Mekkah saja.

Sekarang kita akan melihat petunjuk Taurat, dimanakah Hawila itu.

Kejadian 10:24-30
"Arpakhsad (yakni cucunya nabi Nuh) memperanakkan Selah, dan Selah memperanakkan Eber. Bagi Eber lahir dua anak laki-laki; nama yang seorang ialah Peleg, sebab dalam zamannya bumi terbagi, dan nama adiknya ialah Yoktan. Yoktan memperanakkan Almodad, Selef, Hazar-Mawet dan Yerah, Hadoram, Uzal dan Dikla, Obal, Abimael dan Syeba, Ofir, Hawila dan Yobab; itulah semuanya keturunan Yoktan. Daerah kediaman mereka terbentang dari Mesa ke arah Sefar, yaitu pegunungan di sebelah timur."
Note :
  • Mesa adalah daerah perbatasan bani Yoktan (Joktan). Joktan adalah anak Eber keturunan Sem (Sam) bin Nuh. Menurut Authorised Version bible, Joktan adalah imam bagi berbagai bangsa-bangsa yang tinggal di Arabia.
  • Sefar adalah sebuah tempat di selatan Arabia.
    Jadi menurut Taurat, Hawila berada di Arabia. Dan hipotesis kami memperkirakan bahwa Arabia yang dimaksud adalah daerah Arabia bagian Selatan (Yaman), karena bunyi Kejadian 10:30 adalah "….Mesa ke arah Sefar….".
 
Lokasi Syur

Syur menurut 1 Samuel 15:7 adalah di sebelah Timur Mesir.

Nabi Musa dalam eksodus (Keluaran 15:22) dari tanah Mesir melewati "CUWPH" (pengucapan: "soof"). CUWPH diperkirakan adalah Laut Merah tempat terbelahnya Laut akibat tongkat Musa dalam peristiwa eksodus. Dalam teks Bible berbahasa Indonesia CUWPH diartikan sebagai Laut Teberau. Dalam teks King James Version Bible CUWPH diartikan sebagai Laut Merah.

Keluaran 15:22
"Musa menyuruh orang Israel berangkat dari Laut Merah, lalu mereka pergi ke padang gurun Syur; tiga hari lamanya mereka berjalan di padang gurun itu dengan tidak mendapat air."

Disini (Keluaran 15:22) ditegaskan bahwa Syur adalah daerah Sinai yang menghadap ke Laut Merah.
 
 
Lokasi Asyur

"..sungai....Tigris....yang mengalir disebelah timur Asyur ….." (Kejadian 2 : 14)

Asyur (Ibrani : Ashshur) adalah Assyiria. Berdasarkan Taurat kitab Kejadian 2:14, Asyur disebelah barat Sungai Tigris, lihat peta dibawah ini,
 
 
JADI KALIMAT

"Mereka (anak-anak Ismail) mendiami daerah dari Hawila sampai Syur yang letaknya di sebelah timur Mesir kearah Asyur" (Kejadian 25 : 18)

NOTE:
Umat Kristen perlu tahu bahwa Pentateuch (Taurat) tidak mengenal tanda pemisah kalimat seperti tanda koma. Dibawah ini adalah halaman dari Leningrad Codex yang memuat naskah kuno Kitab Kejadian (Genesis) berbahasa Ibrani, perhatikan tidak ada tanda pemisah koma (,) antar kalimat.
 
 
Sehingga kami menghapus tanda pemisah koma (,) pada kalimat "dari Hawila sampai Syur, yang letaknya di sebelah timur Mesir kearah Asyur" menjadi "dari Hawila sampai Syur yang letaknya di sebelah timur Mesir kearah Asyur" dimana, kami mengartikan kata "nya" dalam kalimat tersebut adalah "Syur". Tentu saja karena Syur adalah di Timur Mesir, maka kalimat tersebut (disederhanakan) menjadi "dari Hawila sampai Syur kearah Asyur. Lihat peta yang menggambarkan Hawila sampai Syur ke arah Asyur dibawah ini.
 
 
Jadi batas-batas wilayah bani Ismail adalah:
  • Selatan : Hawila (Arabia Selatan atau Yaman)
  • Barat Laut : Syur (Semenanjung Sinai yang menghadap Laut Merah).
  • Utara : Asyur (Asyria) yakni sebelah barat sungai Tigris.


Kesimpulannya
Bani Ismail tinggal di daerah yang sekarang meliputi Arab Saudi, Yaman, Irak bagian Barat, Yordania, Palestina bagian Selatan dan Tenggara.

Lalu Bagaimana dengan kisah kafilah bani Ismail dari Gilead.

Kejadian 37 : 25 : ".....kelihatanlah kepada mereka (sepuluh orang anak-anak nabi Yakub) suatu kafilah orang Ismael datang dari Gilead dengan untanya yang membawa damar, balsam dan damar ladan, dalam perjalanannya mengangkut barang-barang itu ke Mesir.

Kami setuju bahwa Gilead adalah tanah disebelah timur sungai Yordan (daerah Yordania yang sekarang). Dan hal ini sama sekali tidak bertentangan dengan kondisi geografis tempat tinggal bani Ismail. Gilead adalah masih dalam cakupan wilayah "dari Hawila sampai Syur kearah Asyur". (Kejadian 25:18).
 
 
Gilead boleh jadi adalah perbatasan terluar tempat kediamanan bani Ismail. Atau mungkin Gilead (Yordania) adalah persinggahan bani Ismail dari Selatan menuju Mesir dengan transit terlebih dahulu untuk berdagang di Syam (Gilead).
 
Bersambung .... 2
 



--
Salamun 'ala manittaba al Huda



ARMANSYAH

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
  Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
  Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
     Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

No comments:

Post a Comment