Saturday, November 21, 2009

[Milis_Iqra] Bolehnya bermain dan menghibur diri

Teladan kita, Rasulullah SAW, adalah orang yang senang menebarkan kegembiraan dan kebahagiaan dalam kehidupan manusia. Walapun beliau menghadapi berbagai kesusahan yang beraneka ragam, namun beliau juga bergurau dalam batasan tidak berbicara sesuatu kecuali yang haq.

Kita dapatkan bahwa Rasulullah SAW di rumahnya juga bergurau dengan isteri-isterinya dan mendengarkan cerita mereka. Sebagaimana diceritakan di dalam haditsnya Ummu Dzar yang terkenal di dalam shahih Bukhari. Kita lihat juga bagaimana perlombaan Nabi SAW dengan 'Aisyah RA di mana sesekali 'Aisyah menyalipnya dan sesekali Nabi mendahuluinya, maka Nabi bersabda kepadanya, "Ini dengan itu (satu-satu)."

'Aisyah berkata, "Rasulullah SAW dan Saudah binti Zam'ah pernah berada di rumahku, maka aku membuat bubur dan tepung gandum yang dicampur dengan susu dan minyak, kemudian aku hidangkan, dan aku katakan kepada Saudah, 'Makanlah'
Maka Saudah berkata, 'Saya tidak menyukainya,'
Maka aku berkata, 'Demi Allah benar-benar kamu makan atau aku colekkan bubur itu ke wajahmu, '
Maka Saudah berkata, 'Saya tidak mau mencicipinya, '
Maka aku ('Aisyah) mengambil sedikit dari piring, kemudian aku colekkan ke wajahnya. Saat itu Rasulullah SAW menurunkan kepada Saudah kedua lututnya agar mau mengambil dariku, maka aku mengambil dari piring sedikit lalu aku sentuhkan ke wajahku, sehingga akhirnya Rasulullah SAW tertawa."
(HR. Zubair bin Bakkar di dalam kitabnya "Al Fukahah")

Diriwayatkan juga sesungguhnya Dhahhak bin Sufyan Al Kallabi adalah orang yang berwajah buruk. Ketika dibai'at oleh Nabi SAW maka Nabi bersabda, "Sesungguhnya aku mempunyai dua wanita yang lebih cantik daripada si Merah Delima ini ('Aisyah),--ini sebelum turun ayat tentang hijab--,
"Apakah tidak sebaiknya aku ceraikan salah satunya untukmu, kemudian kamu menikahinya?"
Saat itu 'Aisyah sedang duduk mendengarkan, maka Aisyah berkata, 'Apakah dia lebih baik atau engkau?"
Maka Dhahhak menjawab, "Bahkan saya lebih baik daripada dia dan lebih mulia."
Maka Rasulullah SAW tersenyum karena pertanyaan 'Aisyah kepadanya, karena ia laki-laki yang berwajah buruk. '
(HR. Zubair bin Bakkar di dalam "Al Fukaahah")

Diriwayatkan juga bahwa punggung Rasulullah SAW pernah ditunggangi oleh kedua cucunya Hasan dan Husain ketika masih kecil. Beliau dan kedua cucunya menikmati tanpa rasa berat. Ketika itu ada salah seorang sahabat yang masuk dan melihat pemandangan itu, maka sahabat itu berkata, "Sebaik-baik yang kamu naiki adalah yang kamu naiki berdua."
Nabi SAW berkata, "Sebaik-baik yang naik adalah keduanya." 

Dari Abu Hurairah radhiyallah 'anhu ia berkata: "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menjulurkan lidahnya kepada Hasan bin Ali maka anak itu melihat merahnya lidah beliau sehingga ta'ajub dan menarik minatnya lalu ia segera menghampiri beliau".

Dari Ya'la bin Murrah ia berkata: "Kami keluar bersama Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam lalu kami diundang untuk makan. Tiba-tiba Husain sedang bermain di jalan maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam segera (menghampirinya) di hadapan banyak orang. Beliau membentangkan kedua tangannya lalu anak itu lari ke sana kemari sehingga membuat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam tertawa sampai beliau (berhasil) memegangnya lalu beliau letakkan salah satu tangannya di bawah dagu anak tersebut dan yang lain di tengah-tengah kepalanya kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menciumnya".

Anas berkata, "Abu Talhah pernah mempunyai anak bernama Abu 'Umair, dan Rasulullah SAW pernah datang kepadanya lalu berkata, 'Wahai Abu 'Umair apa yang diperbuat oleh Nughair (burung kecil)?' Karena anak burung pipit yang dipermainkan."

Rasulullah SAW juga pernah bergurau dengan nenek-nenek tua yang datang dan berkata, "Doakan aku kepada Allah agar Allah memasukkan aku ke surga."
Maka Nabi SAW berkata kepadanya, "Wahai Ummu Fulan! Sesungguhnya surga itu tidak dimasuki orang yang sudah tua."
Maka wanita tua itu pun menangis, karena ia memahami apa adanya.
Kemudian Rasulullah SAW memahamkannya, bahwa ketika dia masuk surga, tidak akan masuk surga sebagai orang yang sudah tua, tetapi berubah menjadi muda belia dan cantik.

Lalu Nabi SAW membaca firman Allah SWT:
"Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (wanita-wanita surga) itu dengan langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya." (QS Al Waqi'ah: 35-37) 

Ada seorang laki-laki datang ingin dinaikkan unta, maka Nabi bersabda, "Saya tidak akan membawamu kecuali di atas anak unta."
Maka orang itu berkata, "Wahai Rasulullah, apa yang dapat saya perbuat dengan anak unta?" Ingatannya langsung ke anak unta yang masih kecil.
Maka Rasulullah SAW bersabda, "Apakah ada unta yang melahirkan kecuali unta juga?" 

Suatu ketika, Rasulullah saw dan para shahabat ra sedang ifthor. Hidangan pembuka puasa dengan kurma dan air putih. Dalam suasana hangat itu, Ali bin Abi Tholib ra timbul isengnya. Ali ra mengumpulkan kulit kurma-nya dan diletakkan di tempat kulit kurma Rasulullah saw. Kemudian Ali ra dengan tersipu-sipu mengatakan kalau Rasulullah saw sepertinya sangat lapar dengan adanya kulit kurma yang lebih banyak. Rasulullah saw yang sudah mengetahui keisengan Ali ra segera "membalas" Ali ra dengan mengatakan, "Yang lebih lapar sebenarnya siapa?" (antara Rasulullah saw dan Ali ra). Sedangkan tumpukan kurma milik Ali ra sendiri tak bersisa.

Zaid bin Aslam berkata, Ada seorang wanita bernama Ummu Aiman datang ke Rasulullah SAW berkata, "Sesungguhnya suamiku mengundangmu."
Nabi berkata, "Siapakah dia, apakah dia orang yang matanya ada putih-putihnya?."
Ia berkata, "Demi Allah tidak ada di matanya putih-putih!."
Maka Nabi berkata. "Ya, di matanya ada putih-putih."
Maka wanita itu berkata, "Tidak, demi Allah."
Nabi berkata, "Tidak ada seorang pun kecuali di matanya ada putih-putihnya."
(Az-Zubair bin Bakar dalam "Al Fakahah wal Mizah" dan Ibnu Abid-Dunya).
Yang dimaksud dalam hadits ini adalah putih yang melingkari hitamnya bola mata.

Demikianlah sebagian kisah senda gurau bersama Rasulullah. Beliau hidup bersama para sahabatnya dengan kehidupan yang wajar. Beliau ikut bercanda dan bermain dengan mereka, sebagaimana beliau ikut bersusah-payah bersama mereka. (dian)

 --

diambil dari berbagai sumber  [http://www.pks-jaksel.or.id/index.php?name=News&file=article&sid=1116]


--------------------------

Hm, jadi seorang Nabipun tidak selamanya menyibukkan dirinya dengan dzikir dan ritual keagamaan lainnya ... suatu kisah kehidupan yang sangat alamiah dan penuh fitrah kemanusiaan. Bahwa dalam hidup, melakukan sesuatu yang bersifat menghibur diri, meskipun dari sisi amal terkadang itu bisa jadi dianggap tidak bermanfaat apa-apa, adalah sesuatu yang diperbolehkan.


--------------------------


'Aisyah RA pernah menuturkan:

"Rasulullah SAW pernah mengajakku berlomba lari, maka aku pun berhasil mendahului beliau. Itu sebelum badanku gemuk. Lalu aku mengajak beliau berlomba lari setelah aku gemuk, maka beliau berhasil mendahuluiku. Lalu beliau bersabda: "Ini untuk membalas kekalahanku waktu itu". (HR Ibn Hibban di dalam Shahîhnya.)

------------------




Hadis riwayat   Abu Hurairah ra., ia berkata:
Ketika orang-orang Habasyah sedang bermain-main dengan tombak-tombak mereka di hadapan Rasulullah saw. Umar bin Khathab datang. Dia mengambil beberapa kerikil untuk melempari mereka, tetapi Rasulullah saw. mencegahnya: Hai Umar, biarkan mereka!

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 1485
http://hadith.al-islam.com/Bayan/Display.asp?ID=480&Lang=ind


----------------------------------

Sumber : http://hadits.aiconmedia.web.id/-kaca=temahadist&imam=muslim&ID_Bab=425.htm

Telah menceritakan kepadaku Harun bin Sa'id Al `Aili dan Yunus bin Abdul A'la -sedangkan lafazhnya dari Harun- keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepada kami Amru bahwa Muhammad bin Abdur Rahman telah menceritakan kepadanya dari 'Urwah dari Aisyah ia berkata; Suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke dalam rumahku, sementara di tempatku terdapat dua orang budak wanita yang sedang bernyanyi dengan nyanyian Bu'ats, lalu beliau langsung berbaring diatas tempat tidur dengan membalikkan wajahnya. Setelah itu, masuklah Abu Bakar dan langsung marah seraya berkata, "Nyanyian syetan ada di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam?." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun menemuinya dan bersabda: "Biarkanlah mereka berdua." Ketika ia tidak mengindahkan lagi, maka saya pun memberi isyarat pada kedua budak wanita itu sehingga keduanya pun keluar. Kemudian pada hari raya, orang-orang berkulit hitam bermain baju besi dan tombak. Kemungkinan saya yang bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam atau pun beliau yang bertanya padaku, "Apakah kamu ingin melihatnya?" Saya menjawab, "Ya." Maka beliau pun meletakkanku berdiri di belakangnya, pipiku menempel di pipi beliau. Dan beliau bersabda: "Silahkan kalian bermain-main, wahai bani Arfidah (gelar bangsa Habasyah)." Hingga apabila aku bosan, beliau bertanya, "Cukup?" Aku menjawab, "Ya." Beliau berkata, "Pergilah." No. Hadist: 1482 | Sumber: Muslim |



Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab dari Urwah bin Zubair ia berkata, Aisyah berkata; "Saya melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri di pintu kamarku, sementara orang-orang Habasyah sedang bermain tombak di masjid Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau menutupiku dengan kainnya agar aku dapat melihat permainan mereka. Kemudian beliau berdiri (agar aku lebih leluasa melihat), sampai saya sendiri yang berhenti (setelah bosan) melihatnya. Karena itu, berilah keleluasaan kepada anak-anak wanita untuk bermain." No. Hadist: 1481 | Sumber: Muslim


Dan telah menceritakan kepadaku Ibrahim bin Dinar dan Uqbah bin Murqam Al Amiy dan Abdu bin Humaid semuanya dari Abu Ashim -sementara lafazhnya dari Uqbah- ia berkata, Telah menceritakan kepada kami Abu Ashim dari Ibnu Juraij ia berkata, telah mengabarkan kepadaku Atha` telah mengabarkan kepadaku Ubaid bin Umair telah mengabarkan kepadaku Aisyah bahwa ia berkata berkenaan dengan orang sedang bermain-main, "Saya ingin melihat mereka." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berdiri dan saya pun ikut berdiri di atas pintu sehingga saya melihat di antara kedua telinga dan pundak beliau, sementara mereka bermain-main di masjid. Atha` bertanya; Orang-orang Faris ataukah Habasyi? Dan Ibnu 'Atiq berkata kepadaku; Bahkan mereka adalah orang-orang Habasyi. No. Hadist: 1484 | Sumber: Muslim



Dan telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Rafi' dan Abdu bin Humaid -Abdu berkata- telah mengabarkan kepada kami -Ibnu Rafi' berkata- telah menceritakan kepada kami Abdur Razaq telah mengabarkan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari Ibnul Musayyab dari Abu Hurairah ia berkata; Ketika orang-orang Habasyah bermain-main tombak di sisi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba Umar bin Al Khathab masuk dan segera mengulurkan tangannya mengambil tombak kecil untuk melempar mereka. Namun Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam segera bersabda: "Biarkanlah mereka wahai Umar." No. Hadist: 1485 | Sumber: Muslim



--
Salamun 'ala manittaba al Huda



ARMANSYAH

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
  Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
  Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
     Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

No comments:

Post a Comment