From: suryati <y4t12002@yahoo.com>
To: DT-JKT daarut-tauhiid@yahoogroups.com
Cinta Pertama
oleh Panggih Waluyo
===
Seorang wanita terbaring lemas di atas sebuah tempat tidur, nampak
keringat bercucuran mengalir dari sela-sela rambutnya, lalu membasahi
wajahnya yang terlihat pucat dan lemas.
Ia seakan baru saja usai melakukan pertempuran yang teramat dahsyat,
sehingga menguras seluruh tenaganya. Namun, kelelahan itu beranjak
sirna saat seorang wanita berpakaian dinas putih memperlihatkan seorang
bayi mungil yang masih merah, sembari berkata, "Alhamdulillah anak ibu
lahir dengan selamat dan sempurna ibu…". Ia pun tersenyum lembut
bersama aliran air mata di pipinya, "Alhamdulillah ya
Allah….alhamdulillah…., terima kasih ibu bidan".
Seketika itu pula terasa lenyaplah rasa sakit dan lemas ditubuhnya.
Saudaraku,…
Itulah sekilas gambaran perjuangan keras seorang ibu saat melahirkan
kita. Bukan sekedar gambaran perjuangan, namun juga gambaran cinta yang
tulus tanpa pamrih dan gambaran cinta pertama tanpa akhir.
Maka tak berlebihan jika Rasulullah ketika suatu hari ditanya oleh
seorang sahabat tentang orang yang pertama kali berhak mendapat
penghormatan maka jawaban Rasulullah adalah ibumu, hingga sampai
sahabat itu menanyakan tiga kali dengan pertanyaan yang sama, maka
Rasulullah tetap menjawabnya dengan jawaban yang sama, lalu baru
dikatakan bapakmu.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu ia berkata, "Datang
seseorang kpd Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan berkata,
'Wahai Rasulullah, kpd siapakah aku hrs berbakti pertama kali ?' Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, 'Ibumu!' Orang tersebut kembali
bertanya, 'Kemudian siapa lagi ?' Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam
menjawab, 'Ibumu!' Ia berta lagi, 'Kemudian siapa lagi?' Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, 'Ibumu!', Orang tersebut berta
kembali, 'Kemudian siapa lagi, 'Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam
menjawab, 'Bapakmu' "[Hadits Riwayat Bukhari (AL-Ftah 10/401) No. 5971,
Muslim 2548]
Saudaraku yang dirahmati oleh Allah…
Di sela-sela kesibukan yang seakan tak berujung dan di sela-sela
rutinitas yang juga seakan tak mempunyai batas, marilah kita sejenak
merenung dan menjawab pertanyaan ini dengan sejujurnya. Seberapa besar
perhatian kita saat ini kepada seorang wanita yang telah susah payah
mengandung dan melahirkan kita?
Mungkin kita lupa bahwa dalam tumbuh besarnya kita sampai saat ini
ada perasan keringatnya. Mungkin kita lupa, dalam berhasilnya kita
duduk di tempat kerja saat ini adalah karena untaian do'a dan
tangisnya.
Saudaraku, setiap hari kita terus larut dalam kesibukan mencari
penghasilan memenuhi kebutuhan keluarga kita, menyapa rekan kerja
dengan hormat dan lembut. Adakah sapa hangat dan hormat kepada ibu
kita, walau hanya sekadar menelpon beberapa saat ketika itu? Saudaraku,
setiap hari kita mungkin sering kita menanyakan kabar dan keadaan
kepada rekan atau teman spesial kita walau harus sering mengisi pulsa
di handpone kita.
Adakah ketika itu kita mengkhususkan membeli dan menghabiskan pulsa
semata-mata untuk menanyakan kabar dan keadaan ibu tercinta kita?
Saudaraku yang dirahmati oleh Allah,…
Betapa mudahnya terkadang kita melupakan cinta pertama kita dengan
kehadiran orang lain di sisi kita, baik itu istri maupun anak kita.
Betapa mudahnya dengan alasan kesibukan pekerjaan kita, kita lupakan
perasan keringat dan air mata dari seorang wanita lemah yang
semata-mata ia keluarkan untuk kita. Padahal Allah pun telah menyatakan…
"Kami perintahkan kpd manusia supaya beruntuk baik kpd kedua
orang tuanya, ibu mengandung dgn susah payah, dan melahirkan dgn susah
payah (pula)……(QS. Al-Ahqaf : 15).
Imam Adz-Dzhabai dalam kitab Al-Kabair pun berkata :
"Ibumu telah mengandungmu di dalam perut selama sembilan bulan
seolah-olah sembilan tahun. Dia bersusah payah ketika melahirkanmu yg
hampir saja menghilangkan nyawanya. Dan dia telah menyusuimu dari
teteknya, dan ia hilangkan rasa kantuk krn menjagamu. Dan dia cuci
kotoranmu dgn tangan kanannya, dia utamakan dirimu atas diri serta atas
makanannya. Dia jadikan pangkuan sebagai ayunan bagimu. Dia telah
memberikannmu semua kebaikan dan apabila kamu sakit atau mengeluh
tampak dari kesusahan yg luar biasa dan panjang sekali kesedihan dan
dia keluarkan harta untuk membayar dokter yg mengobatimu dan seandai
dipilih antara hidupmu dan kematiannya, maka dia akan meminta supaya
kamu hidup dgn suara yg paling keras…..
Saudaraku,..
Sadar atau tidak sadar, di sana ada seorang wanita yang selalu
mengkhawatirkan kita, dan selalu bertanya dalam hatinya "bagaimana ya
keadaan anakku hari ini?" Ia sangat khawatir dan ingin selalu tahu
keadaan anaknya setiap saat. Betapapun di saat itu tak sedikit pun kita
teringat akan keadannya.
Saudaraku,.. sadar atau tidak sadar, di sana ada seorang wanita yang
selalu melantunkan doanya untuk kita, dan selalu berharap agar kita
selalu dalam keberhasilan. Ia sangat khawatir akan sesuatu kegagalan
jika menimpa anaknya.
Saudaraku, sadarkah kita akan hal itu? Dan terlantunkah doa untuknya
ketika kita meminta kepada Allah agar memberi keberhasilan duniawi?
Saudaraku yang dirahmati oleh Allah,..
Betapa indahnya kehidupan ini apabila setiap hari kita mampu mencium
tangan ibu sebagai tanda hormat dan meminta restu sebelum menjalankan
rutinitas kita. Dan betapa indahnya perjalanan hidup, apabila kita
mampu menelpon dan menanyakan keadaan ibu kita walaupun ia berada nun
jauh di sana.
Dan betapa bahagianya ibu kita mendengar kabar anaknya dalam keadaan
sehat, betapapun kita belum mampu memberikan harta yang berlimpah
kepadanya.
Saudaraku, sesungguhnya tak ada batas untuk kita selalu berbakti dan
mencintai orangtua kita. Rasulullah telah mengatakan bahwa walaupun
orangtua kita telah tiada, kita masih mampu menunjukkan bakti kita
kepada mereka.
Karena kata beliau segala amal manusia akan terputus setelah
kematian kecuali salah satunya adalah do'a anak yang sholeh kepada
orang tuanya. Do'a kita akan sampai kepada orang tua kita yang telah
meninggal dunia, dengan satu syarat yaitu kita menjadi anak yang
sholeh.
Maka ada sebuah pertanyaan yang patut dan harus kita jawab, sudahkah kita berusaha menjadi anak sholeh bagi mereka?
Saudaraku yang dirahmati oleh Allah,
Begitulah keagungan Islam mengatur cinta dan kasih sayang, kepada
cinta pertama setiap anak manusia, hingga sampai mampu menembus batas
antara kehidupan dunia dan akhirat. Maka dari itu, mari kita senantiasa
lantunkan do'a yang telah diajarkan Rasulullah,
"Rabbighfirlii…wali waalidaiya warham huma kamaa rabbayani shogiira….
"Ya Tuhanku ampunilah dosaku, dan dosa kedua orang tuaku dan
kasih sayangilah mereka, sebagaimana mereka mengasihiku di waktu
kecilku."
Sebagai bukti kasih sayang pada cinta pertama kita, dan bukan dengan
cara-cara yang lain seperti Valentine, yang sebenarnya hanyalah sebuah
"pelegalan" mengumbar hawa nafsu dan melupakan kepada siapa seharusnya
kita mencintai.
Wallahu 'alam…
Abu Marwa (mujahiddesa.blogspot.com)
========sumber:eramuslim.com
Jadikanlah Sabar dan Shalat Sebagai Penolongmu. Dan Sesungguhnya Yang Demikian itu Sungguh Berat, Kecuali Bagi Orang-Orang yang Khusyu [ Al Baqarah : 45 ]
http://wheen.blogsome.com/
"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
No comments:
Post a Comment