kok jadi begini yach........
Dari: whe - en <whe.en9999@gmail.com>
Judul: Re: [Milis_Iqra] Pokok-Pokok Keimanan Kepada Hari Akhir
Kepada: milis_iqra@googlegroups.com
Tanggal: Rabu, 24 Februari, 2010, 1:21 AM
Alhamdulillah, Semakin jelas sekarang.
Dulu pendapat saya tentang mas Arman adalah seseorang yang bijaksana dan sabar.
Pengalaman hidup, peristiwa, lingkungan dan keluarga akan mempengaruhi sifat dan karakter seseorang.
Ada rasa senang ketika mas Arman mengungkapkan kalimat dibawah, karena itu menunjukkan siapa mas Arman namun sisi baik saya mengingatkan diri saya untuk menahan diri.
Biarkan milister yang menilai apakah pembicaraan ini masih dalam focus masalah hadits tentang QS Ibrahim 27 atau tidak relevan. Karena penilaian oranglah yang obyektif siapa yang tetap focus, siapa yang menggunakan berbagai cara untuk menjatuhkan lawan diskusi
You are really a nice person mas Arman, setelah terpojok dengan focus pada satu hadits, satu ayat QS Ibrahim 27 yang tidak bisa anda jawab, anda membuat statement yang menunjukkan kebijaksanaan dan pengendalian diri anda. Hal yang tidak saya sangka sama sekali. Saya akan klarifikasi saja namun saya tidak akan berbuat seperti apa yang mas Arman perbuat tersebut. Saya copikan dibawah
[Arman] : Saya sempat mereview sebentar diskusi yang pernah terjalin antara Mbak Whe-En dengan beberepa netter kita diarsip milis_iqra yang ada pada inbox saya dan saya tidak yakin hal itu benar adanya mbak. Bahwa hampir diseluruhnya justru kata-kata yang digunakan --maaf-- agak meruncing dan membuat tidak nyaman, baik dari mbak whe-ennya ataupun dari beberapa netter tersebut. Kita ambil saja diskusi terakhir dengan mas Dani Permana yang lalu melebar dengan beragam kata-kata yang mestinya bisa distop sejak awal tetapi malah terus meningkat sehingga "sempat" sedikit mengganggu stabilitas dan performance kemoderatoran milis. Ini hanyalah base on fact saja, hal seperti itu yang saya tidak mau, terlepas dari status kemoderasian atau yang lainnya. Saya lebih menyukai diskusi yang berujung pada saling pengertian dan kesepahaman.
(whe~en)
- Saya benar benar heran dengan mas arman kenapa begitu yakin saya membenci seseorang, padahal saya benar2 tidak pernah menaruh kebencian pada lawan diskusi saya. Selesai diskusi, buat saya ya sudah.
Tuduhan mas Andi atau mas Alwi dulu, kalimatnya yang memprovokasi emosi, tidak membuat saya membenci mereka,
kang Hendy, tidak pernah saya benci walaupun saya berseberangan pandangan, justru ketika diskusi saya yang meruncing dengan kang hendi malah sangat bermanfaat buat saya. Kang hendy memberikan dalil dalil yang belum pernah saya baca, walaupun tidak saya yakini, kang hendy tetap merupakan orang yang saya hormati karena berdiskusi pada treknya, focus dan penuh referensi dan bukan berdasarkan pada "menurut saya".
Permasalahan saya dengan mas Dani adalah bukan permasalahan moderator, efek yang terjadi hanya akibat kami sama sama moderator dan permasalahan yang lalu sudah selesai.
Saya sangat percaya dengan mas Dani ketika menyatakan melupakan masalah yang lalu dan memulai dari awal. Keimanan dan ilmu mas Dani menjadikan saya percaya hal tersebut. Jika mas Arman mengungkitnya sebagai masalah. Itu masalah mas Arman, bukan masalah saya lagi.
Mengenai diskusi terakhir, hal itu tidak menjadikan saya yang menyebabkan mas Dani off dari milis.
Saya sudah menghubungi mas dani, dan jawaban mas dani bukan saya penyebabnya, tetapi karena kesibukan. Dan mas dani menyetujui saya meng-keep sms tersebut sebagai bukti.
Silahkan menghubungi saya di 0812 94 84 023 jika menginginkan bukti tersebut.
Bagaimana mungkin mas Arman bisa lebih tahu saya membenci seseorang padahal mas Arman tidak tahu kondisi ketika saya menulis email.
Mas Arman mengambil contoh kasus saya dengan mas Dani. Saya tidak bisa membenci seseorang kecuali dengan alasan syar'i. Jadi silahkan bertanya kepada mas Dani apakah ada alasan syar'I yang membuat saya membencinya.
Saya menghormati mas Dani karena ilmunya, salah satu hal yang saya syukuri di milis ini adalah keberadaan mas Dani dan beberapa yang lainnya. Tidak perlu saya sebutkan satu satu. Itupun atas alasan syar'i.
Saya kira kalimat saya yang sedikit pedas wajar saja, namanya juga punya tujuan. ada beberapa alasan yang mungkin saatnya saya sebutkan.
Dalam hal menyampaikan dalil, saya senang dengan karakter mas Dani, lengkap jelas dan mengambil yang shahih. Boleh kan sekali kali saya memanfaatkan ilmu mas Dani agar menyampaikan sesuatu karena saya mungkin lagi malas mencari atau secara tidak langsung membuat mas dani berhadapan dengan lawan diskusi saya pada topik yang sudah ditentukan.
Saya bukannya tidak tahu, ada beberapa orang memandang sebelah mata kepada saya, sehingga menganggap saya bisa dipengaruhi dengan paham mereka. Menggunakan orang lain yang sudah kita tahu pandangannya sama dengan kita saya rasa tidak ada salahnya.
Banyak hal yang tidak bisa kita nilai dari permukaan saja mas Arman.
kalaupun itu mebuat mas dani emosi dsb, namanya juga mas Dani ga tahu tujuan saya, dan saya kadang ga peduli juga, mau apa?
Sorry kalau jadi membawa bawa nama mas Dani karena mas Arman duluan yang mengungkap hal itu.
- Jangan mengharapkan nyaman dalam diskusi yang berseberangan pendapat, karena saya tidak sedang mengobrol. tapi saya mempertahankan keyakinan saya terhadap sesuatu.
- Hal yang saya catat adalah pernyataan mas Arman yang penuh kebijakan tersebut ("sempat" sedikit mengganggu stabilitas dan performance kemoderatoran milis.).
Hal yang perlu diingat adalah mas Arman sebagi owner, hal ini saya catat sebagai statement dari owner.
Jika mas Arman merasa saya mengganggu stabilitas dan performance kemoderatoran, silahkan pecat saya saat itu juga. Jangan menunggu membuat statement ketika tidak ada lagi masalah.
Setelah itu kita lihat apakah benar saya diterima di milis ini karena pemahaman saya yang begitu berbeda dengan mas Arman atau mas Arman akan mendelete saya dari anggota. Dan semua bisa menjadi saksi.
Masalah kemoderatoran selanjutnya akan saya bawa ke forum moderator karena saya merasa ini masalah moderator, tapi jika mas Arman ingin memblow up di depan anggota milis, itu hak mas Arman sebagai owner.
Awalnya saya berharap mas Arman meminta saya mundur dengan baik baik seperti ketika mas Arman meminta saya secara baik baik menjadi moderator dikarenakan kesibukan mas Dani pergi ke HK dan mas Arman ada tugas. Hanya mas Arman yang tahu bisakah mas Arman melakukan itu.
Mungkin itu saja klarifikasi dari saya.
Sekali lagi saya sampaikan bahwa jika mas arman mengharap saya mengerti, sepaham ataupun menerima pemikiran mas Arman, terutama soal diskusi kita Tafsir dan Hadits QS Ibrahim 27, saya tidak bisa melakukannya.
Jika saya mengambil posisi mengerti, paham dengan pemikiran mas Arman, kenapa saya harus berpaham sebaliknya.
Jadi saya siap kehilangan status kemoderatoran saya karena saya tidak bisa sepaham dan mengerti cara pandang mas Arman soal hadits dalam QS Ibrahim 27.
Silahkan mengumumkan pencopotan saya sebagai moderator jika memang itu kehendak mas Arman
Sebaiknya diskusi tentang siksa kubur kita akhiri karena sudah tidak pada track-nya lagi.
Terimakasih.
2010/2/23 Armansyah
<armansyah.skom@gmail.com>
Mas Arman,
terimakasih untuk penjelasan mas Arman.
Cuma ada satu hal yang ingin saya klarifikasi.
saya tidak pernah membenci seseorang karena diskusi, diskusi saya dengan mas Alwi, mas Andi, kang Hendi, bahkan yang terakhir dengan mas Dani,tak pernah membuat saya sakit hati atau membuat saya membenci seseorang.
[Arman] : Saya sempat mereview sebentar diskusi yang pernah terjalin antara Mbak Whe-En dengan beberepa netter kita diarsip milis_iqra yang ada pada inbox saya dan saya tidak yakin hal itu benar adanya mbak. Bahwa hampir diseluruhnya justru kata-kata yang digunakan --maaf-- agak meruncing dan membuat tidak nyaman, baik dari mbak whe-ennya ataupun dari beberapa netter tersebut. Kita ambil saja diskusi terakhir dengan mas Dani Permana yang lalu melebar dengan beragam kata-kata yang mestinya bisa distop sejak awal tetapi malah terus meningkat sehingga "sempat" sedikit mengganggu stabilitas dan performance kemoderatoran milis. Ini hanyalah base on fact saja, hal seperti itu yang saya tidak mau, terlepas dari status kemoderasian atau yang lainnya. Saya lebih menyukai diskusi yang berujung pada saling pengertian dan kesepahaman.
[Whe-En] : Wajar menurut saya dalam diskusi orang ingin membuat tracknya lurus dan fokus, wajar seseorang menuntut jawaban jika tidak dijawabdalam suatu perdiskusian.
Hal inilah yang akan membeberkan mana yang berdasarkan fakta, mana yang berdasarkan dugaan, mana yang berdasarkan pendapat.
Whe~en
http://wheen.blogsome.com/"Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." (QS 20 : 25-28)
"Ya Allah jadikan Aku hamba yang selalu bersyukur dan penyabar"
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
No comments:
Post a Comment