Thursday, March 25, 2010

[Milis_Iqra] Gene Netto, Dengan Rasionalitas Menemukan Islam

Sabili - A mailing list for Muslims
Gene Netto, Dengan Rasionalitas Menemukan Islam

Posted by: "Mujiarto Karuk" mkaruk@yahoo.com mkaruk
Thu Mar 25, 2010 11:10 am (PDT)

''Mengapa seseorang harus menanggung dosa orang lain? Masak , hanya dengan
meminta ampun, dosa langsung diampuni tanpa ada perbuatan yang dilakukan
untuk memperbaikinya. Sangat tidak masuk akal.'' Begitulah kalimat yang
disampaikan Gene Netto, mualaf asal Selandia Baru, saat ditanya Republika
alasannya memilih Islam.

Karena kebingungannya memahami maksud yang tidak rasional itu, Gene
memutuskan menjadi seorang yang tidak percaya dengan agama (ateis). Saat
itu, ia baru berusia 10 tahun. Baginya, daripada percaya dengan hal
demikian, lebih baik memikirkan hal yang lain. Namun begitu, ia percaya
Tuhan.

Ketika beranjak dewasa dan menjadi mahasiswa di Universitas Griffith,
Australia, Gene tetap tidak tertarik dengan agama apa pun. Baginya, tidak
ada agama yang mampu menjelaskan masalah pengampunan dosa itu.

Maka, ketika bertemu dengan seorang mahasiswa asal Indonesia yang beragama
Islam dan menjelaskan bahwa hanya Tuhan yang mampu mengampuni dosa asal
orang tersebut tidak mengulanginya lagi, pria kelahiran New Zealand 39 tahun
lalu ini langsung terperangah. ''Benarkah demikian?'' batin Gene.

Padahal, itulah untuk pertama kalinya Gene bertemu dengan orang Islam. Maka,
ia pun banyak bertanya tentang konsep Tuhan dalam Islam. Awalnya, ia
memandang Islam sama seperti agama-agama lainnya. Tidak masuk akal, tidak
rasional.

Namun, setelah bertanya dan membandingkannya, ia mulai menemukan secercah
cahaya dalam Islam. Maka, ia pun terus-menerus mempelajari Islam, berharap
mendapatkan sesuatu yang bisa salah dan keliru. Namun, semakin ia
mempelajari, Gene semakin menemukan sesuatu yang sangat menakjubkan.

Puncaknya adalah saat ia mempelajari Alquran, kitab sucinya umat Islam.
Bukan isinya, melainkan hanya tulisan Arab-nya. Ia membandingkan Alquran
cetakan terbaru dengan cetakan puluhan tahun silam. Hasilnya, tak ada satu
pun huruf yang berubah. Begitu juga dengan Alquran versi Australia, Inggris,
Indonesia, Arab Saudi, Mesir, dan lain sebagainya. Semuanya sama.

Sementara itu, kitab Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama yang ia punya sudah
memiliki perbedaan makna. ''Saya membandingkan cetakan tahun 1960-1990
dengan penerbit yang sama. Ternyata, di dalamnya terdapat perbedaan atau
perubahan. Karena itu, saya semakin yakin, Islam adalah yang benar dan dari
Tuhan. Masak kitab yang difirmankan Tuhan dalam waktu hanya 30 tahun sudah
berubah,'' batinnya.

Suatu hari, ketika berkesempatan ke Indonesia, ia mempelajari budaya
Indonesia sekaligus Islam. Ia mendalami agama Islam melalui buku-buku.
Akhirnya, setelah lebih dari lima tahun mempelajari agama yang dibawa oleh
Nabi Muhammad SAW ini, ia pun mengucapkan dua kalimat syahadat dan menjadi
seorang Muslim.

''Alquran tidak mungkin ditulis oleh Muhammad, tetapi ada yang membimbingnya
dan menjelaskan firman-firman itu, yakni Allah SWT,'' terang Gene yang
pernah menjadi mahasiswa di Universitas Atmajaya dan Universitas Indonesia
ini.

Saat mengucapkan dua kalimat syahadat, Gene hanya dibimbing oleh seorang
teman. Saat itu, Gene mengaku tak ada perasaan khusus apa-apa. Hanya, dia
merasa dirinya lebih lengkap, lebih baik, dan merasa melangkah di jalan yang
benar. ''Sebelumnya, saya tidak beriman. Sekarang, saya jadi beriman dan
merasa lebih baik.''

Hal yang terpikirkan pertama kali saat Gene menjadi mualaf dan tekadnya
pertama kali adalah mau belajar shalat saja. Sebenarnya, hal itu tidak ada
istimewanya, namun dia mengaku bingung, bagaimana memulainya dan bagaimana
caranya. Terlebih lagi, dia tak masuk pesantren atau belajar agama kepada
seseorang.

Belum setahun mualaf ini menjalani Islam dalam kehidupannya, seorang teman
mengajak Gene untuk bertemu dengan KH Masyhuri Syahid, wakil ketua Komisi
Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang wafat tahun 2007 silam.

Dari ulama inilah, Gene menimba ilmu agama. Pelajaran fikih didapatnya tiap
Rabu. ''Saya selalu bingung dan bertanya, mengapa ini benar dan mengapa itu
salah. Dari sisi tafsir dan fikih. Beliau belum pernah tidak tahu berbagai
pertanyaan dari saya. Bahkan, saya pernah iseng-iseng tanya, bagaimana
shalatnya orang di ruang angkasa. Eh, ternyata, beliau menjawabnya dengan
jelas. Beliau membimbing saya terus sampai wafatnya.''

Karena itulah, ia merasa keislamannya kini semakin mantap. Apalagi, Islam
selalu memberikan jawaban yang logis. Mulai dari persoalan emosi, fisik, dan
spiritual. Manusia membutuhkan itu semua. Manusia makan, menangis, marah,
dan lainnya. Tapi, manusia juga butuh kebutuhan spiritual.

Bagaimana memenuhi kebutuhan spiritual itu? ''Harus semakin dekat dengan
Tuhan. Sebab, tidak ada seorang manusia pun di dunia ini yang tidak
membutuhkan Tuhan. Itu sudah ada sejak ribuan tahun silam, termasuk ketika
manusia menciptakan berhala-berhala untuk disembah,'' terang Gene yang kini
semakin sibuk dengan undangan ceramah di berbagai tempat di Indonesia.

''Saya semakin yakin dan mantap dengan agama Islam. Mudah-mudahan, saya bisa
istikamah dalam menjalankan perintah Allah dan mengikuti sunah Rasulullah
SAW,'' harapnya. ed : sya

Saat memutuskan diri menjadi Muslim, Gene merasa semakin lebih baik. Kendati
harus berpisah dengan kedua orang tua dan adik-adiknya di Selandia Baru,
Gene betah di Indonesia. Ia merasa dunia dakwah di Indonesia ini penuh
dengan tantangan.

Gene mengakui, Indonesia adalah negara yang sangat kondusif dalam
menyebarkan dakwah. Karena itu, ia akan senantiasa mengisi dakwah dan
ceramah demi menemui umat dan menyampaikan kebenaran Islam.

''Kalau di Selandia Baru atau Australia, mungkin belum cocok buat saya
berdakwah. Sebab, kalau di sana, mungkin hanya satu-dua orang yang mau masuk
Islam. Tapi, kalau di sini sangat banyak dan bisa memberikan pendalaman
agama kepada orang yang sudah Islam sejak lahir,'' terangnya.

Tak hanya melalui panggung ke panggung, Gene juga berdakwah melalui tulisan
dan media massa, seperti blog , email, dan lainnya. ''Melalui tulisan,
banyak orang yang bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan bisa diakses di
mana saja,'' ujarnya.

''Saya tak berniat pulang kembali ke Australia ataupun Selandia Baru untuk
berdakwah,'' tambahnya.

Ia kini sangat mencintai Indonesia, sama seperti kampung halamannya sendiri.
Namun, Gene kesulitan untuk mendapatkan kewarganegaraan Indonesia. Ia
berharap, ia diberikan kemudahan menjadi warga negara Indonesia (WNI) atau
mengurus visa. Gene kini hanya bergantung pada visa budaya yang harus
diperbaruinya setiap enam bulan.

Pembinaan mualaf

Satu hal penting yang kini menjadi pemikiran Gene adalah pembinaan para
mualaf, orang-orang yang baru masuk Islam. Menurutnya, orang-orang yang baru
masuk Islam itu harus mendapatkan pembinaan khusus untuk memperkuat
pengetahuan keislaman dan keimanan mereka. Tanpa itu, jelas Gene,
dikhawatirkan akan banyak mualaf yang hanya menjadi bahan ledekan
orang-orang non-Muslim yang tak senang dengan Islam. Untuk itu, kata dia,
harus ada lembaga khusus yang menangani mereka.

''Sekarang ini memang ada lembaga yang mewadahi para mualaf. Namun, lembaga
itu masih sebatas tempat berkumpul saja,'' ujarnya.

Diakui Gene, kelompok tersebut juga ada yang membina pengetahuan keislaman
para mualaf. Namun, menurutnya, hal itu masih sangat kurang. ''Saya berharap
lebih menasional dan banyak. Sebab, banyak mualaf ataupun orang yang ingin
belajar Islam dan berada di pelosok daerah, namun mereka kesulitan untuk
mempelajari Islam yang lebih komprehensif,'' jelasnya.

Gene menambahkan, banyak orang yang masuk Islam, tapi tak tahu bagaimana
menjalankan ibadah dan harus ke mana mereka bertanya. Sementara itu, di
daerah tersebut tidak ada lembaga khusus yang menangani mereka.

''Para mualaf itu biasanya akan disingkirkan oleh keluarganya, dijauhi dari
lingkungan asalnya, bahkan dikeluarkan dari tempat kerjanya. Mereka kerap
merasa sendirian. Untuk itulah, dibutuhkan lembaga yang membantu mereka,''
paparnya.

Pengalaman inilah yang dialami Gene Netto. Ia menjelaskan, sewaktu dirinya
sudah menjadi Muslim, anggota keluarganya di Australia sempat menolak
kehadirannya. Namun, setelah diberikan penjelasan secara khusus, barulah
mereka menerimanya.

Karena itu, agar kejadian serupa tidak menimpa kalangan mualaf lainnya, ada
baiknya dibentuk wadah khusus untuk membina dan mewadahi kalangan mualaf
ini.

Gene mengakui, saat ini ada organisasi yang membina kalangan mualaf, seperti
Perhimpunan Muslim Tionghoa Indonesia (PITI) atau Pembina Iman Tauhid
Indonesia. Namun, organisasi ini masih sangat terbatas. Ia berharap,
organisasi semacam ini bisa lebih luas dan menjangkau seluruh Indonesia.

''Apalagi kalau ada dana. Sehingga, ada petugas khusus yang ditempatkan di
masing-masing daerah untuk membina mualaf. Jika ada orang yang ingin
bertanya lebih dalam tentang Islam di suatu daerah, petugas atau ustaz
itulah yang akan menanganinya,'' harapnya.

Ustaz pembina itu, lanjutnya, diharapkan memahami karakter setiap mualaf
atau orang yang mau mempelajari Islam, terutama orang luar negeri (bule).
''Orang bule itu biasanya membutuhkan penjelasan yang sesuai dengan logika
dan akal. Kalau seorang ustaz tidak bisa menjelaskannya dengan logika,
mereka tidak akan tertarik dengan yang disampaikan.

''Kalau A bilang boleh dan B bilang tidak boleh, mereka tak bisa bedakan.
Mereka tidak bisa asal masuk masjid dan minta tolong. Banyak yang tidak tahu
kalau mereka boleh masuk masjid (dalam keadaan non-Muslim). Mereka takut
akan diusir,'' ujar Gene yang sedang mempersiapkan sebuah buku mengenai
perjalanannya menemukan Allah dengan judul, Mencari Tuhan, Menemukan Allah .

Ia berharap lembaga, seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) atau Departemen
Agama, memiliki hal itu sehingga memudahkan calon-calon mualaf mendapatkan
penjelasan tentang Islam yang benar.

Biodata

Nama:
Gene Netto

Lahir:
Selandia Baru, tahun 1970

Masuk
Islam : 1996

Pendidikan
: Universitas Griffith Australia, Universitas Atmajaya, dan Universitas
Indonesia (UI).

Aktivitas
: ceramah, mengajar bahasa Inggris, dan guru di PP Daarul Quran Tebet.

http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/mualaf/10/03/15/106751-gene-ne
tto-dengan-rasionalitas-menemukan-islam


--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

To unsubscribe from this group, send email to milis_iqra+unsubscribegooglegroups.com or reply to this email with the words "REMOVE ME" as the subject.

No comments:

Post a Comment