Thursday, April 29, 2010

[Milis_Iqra] Armansyah tidak konsisten secara teologis

Semua buku-buku teologi yang ditulis berdasarkan pada falsafah tertentu. Yang mendasarkan tulisannya pada doktrin yang sudah mapan disebut teologi ortodoks atau konservatif. Yang mendasarkan tulisannya pada teologi liberal akan menulis mempertanyakan dan membantah keyakinan yang sudah mapan tersebut. Umumnya buku-buku teologi yang ditulis pasti termasuk pada salah satu dari teologi tersebut, liberal atau ortodoks.
Teolog-teolog liberal menentang segala sesuatu yang bersifat mujizat, keajaiban, dan apapun yang bersifat supra alamiah. Mereka berusaha membuat segala sesuatu dalam ranah agama menjadi masuk akal dan manusiawi. Teologi liberal selalu bersifat humanisme. Teologi liberal berkembang sejalan dengan timbulnya renaisans dalam dunia ilmu pengetahuan di abad ke 19.
Jadi, James Tabor dan Bart Erhman tidak terkecuali. Jelas pandangan tulisan mereka berdasarkan teologi liberal, yang berusaha sekuat tenaga memanusiawikan Yesus dalam segala hal. Bagi mereka Yesus hanyalah manusia biasa, dan dalam tulisan-tulisan mereka jelas mereka berusaha menampilkan Yesus sebagai manusia biasa, dan membuang semua peristiwa2 dalam hidup Yesus yang tidak masuk akal.
Saya melihat Armansyah tidak konsisten secara teologis dengan mengadopsi tulisan-tulisan Tabor dan Erhman ini. Mengapa saya katakan demikian? Karena teologi Armansyah sebagai seorang Islam masih percaya akan hal-hal yang gaib, misteri dan spiritual. Armansyah masih percaya akal hal-hal yang gaib dalam agama Islam. Sedangkan teologi liberal membuang semua hal yang bersifat gaib dan malah menulis menentang hal-hal yang gaib tersebut. Mereka menafsirkan ulang dan kalau perlu merekayasa sejarah untuk membenarkan pandangannya tersebut.
Maka adalah aneh jika Arman memakai argumentasi tulisan teolog-teolog liberal dalam tulisan-tulisannya akan Yesus, namun dalam keyakinan pribadi dan hidup anda sendiri anda percaya akan hal-hal yang bersifat gaib, dan spiritual.
Namun saya memahami ketidak konsistenan Armansyah ini adalah dalam rangka dan bertujuan sama dengan apa yang menjadi sasaran telogi liberal, yaitu berusaha memanusiawikan Yesus. Seperti kata suatu ungkapan, jika anda memusuhi musuh saya, maka anda adalah teman saya. Yang ditentang oleh teolog-teolog liberal dan Armansyah tentang Yesus adalah sama, yaitu ketuhanan Yesus, maka Armansyah dan teolog liberal menjadi berteman dalam hal yang sama ini.
Namun dengan demikian Armansyah menjadi tidak konsisten secara teologis, karena jika teolog-teolog liberal tidak percaya akan mujizat2 yang dibuat oleh Yesus, Armansyah demi Al quran yang mengatakan demikian, harus percaya akan mujizat2 yang dibuat oleh Yesus.
 
Armansyah, karena itu bagi saya kamu tidak konsisten secara telogis dengan mengutip tulisan2 Tabor dan Ehrman dengan keyakinan yang ada pada dirimu sendiri.
Tweet ini saya buat spontan sebelum saya membaca balasan tulisanmu atas tulisan-tulisan saya.Demikianlah saya memandang kamu secara teologis : TIDAK KONSISTEN.

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

No comments:

Post a Comment