Friday, April 9, 2010

[Milis_Iqra] Barokah Tokek

Agus RasyidiBarokah Tokek
Posted by: "Siwi LH" siuhik@yahoo.com siuhik
Thu Apr 8, 2010 10:07 pm (PDT)


Barokah Tokek (setengah fiksi)
by Siu Elha

Sampeyan sudah pernah denger nggak, kalau harga seekor tokek dengan berat
badan tertentu bisa mencapai sepuluh digit? Hmhhh… fenomena konon *konon
adalah sumber yang tidak dapat dipercaya* itu sedikit banyak mengusik para
pemimpi di negeri ini. Salah satunya sebut saja Mas Parjo.
Mungkin karena ngiler mendengar berita (burung) itu akhirnya dia mulai
memutar otak untuk menggapai impian dengan cara instan. Dengan jalan ghoib.
Kalau orang Jawa bilang dimeleki, ditirakati, dipasani. Hingga hal-hal yang
out of nalar pun dilakukannya. Dari melekan 40 hari 40 malam mencari wangsit
keberadaan si tokek, tumpengan di kuburan (?), sampai menanam 4 ekor kepala
sapi (kepalanya thok). Hubungannya apa saya juga ndak tahu. Wong cari tokek
kok menanam kepala sapi? Tapi intinya dia pengen dapet si tokek dengan cara
Ghoib. Jangan tanya nalar pada orang-orang seperti ini.
Melihat kegilaan si adik, kangmasnya Mas Parjo yang notabene religius family
pun jadi mecucu terus setiap didatangi sang adik. Karena topik obrolannya
pasti tak jauh-jauh dari dunia pertokekan. Disindir halus Mas Parjo ini
seperti orang yang tak punya perasaan, disindir kasar akhirnya mereka
bertengkar juga. Pokoknya tidak ada manis-manisnya. Karena bagaimanapun
kutub mereka berbeda.
Hingga suatu hari Kangmasnya Mas Parjo kedhayohan (ketamuan) tamu yang tak
lain dan tak bukan sahabat lamanya Mas Surya. Ndilalah disitu hadir juga Mas
Parjo. Hal itu membuat girang Kangmasnya Mas Parjo karena memang selain
sahabat Mas Surya ini bisa membuat adem suasana.
Dimulailah wadulan dari Kangmasnya Mas Parjo. "Ini lho mas mbok dinasehati
adikku ini, sepertinya kiblate wis keblinger ganti Tokek Jahannam Mas!" kata
Kangmase Mas Parjo. Tapi ternyata Mas Surya malah lebih intens dengerin Mas
Parjo yang sedang kojah dengan impian Tokeknya.
"Nah ini mumpung ada Mas Surya mbok aku dikasih amalan apa yang bisa
munculkan si Tokek ini Mas, syukur-syukur yang guede nanti bisa laku
muahalll mas, wis ta urusan dengan Mas Surya, beres-beres!" kata Mas Parjo
penuh gairah.
"Mas Surya cuma manggut-manggut, "Oh gitu, sakjane gampang kok, modale cuma
air dua liter, gak usah tumpengan, gak usah tanam kepala sapi, cuma
nglakonine (pelaksanaannya) abot!" kata Mas Surya. Demi mendengar kalimat
Mas Surya, kangmasnya Mas Parjo tambah mecucu dua centi, sementara Mas Parjo
semakin berbinar-binar dengan penuh antusias.
"Lo kan, Mas Surya aja mau kok ngasih syarat, sampeyan aja yang riwil
kang!," kata Mas Parjo sambil ngelirik Kangmasnya. "Lha terus syarate apa
mas? Aku sanggup wis! Wong melekan 40 hari 40 malem di Makam Ki Ageng
Semlikithi aja tak lakoni kok, opomaneh syarate sampeyan mas!" tantang Mas
Parjo.
"Yo wis kalau tekad sampeyan sudah bulat, gini… jadi air dua liter tadi buat
wudhunya sampeyan, trus sampeyan tiap malem sholat hajat, do'anya fokuskan
kalau memang si Tokek ini barakah buat sampeyan dunia akherat ya muga-muga
Gusti Allah ngijabahi," kata Mas Surya kalem. Di balik pintu Kangmase Mas
Parjo mesam-mesem penuh arti. Sementara Mas Parjo semakin bergairah karena
ternyata syarate tak seberat yang dibayangkannya.
"Trus aku harus nglakoni berapa hari, berapa bulan, juga berapa rakaat mas
sholate?" tanya Mas Parjo.
"Ya sekuat sampeyan, semakin banyak dan semakin khusyu' ya semakin baik.
Semoga barakahnya si Tokek ya cepat sampai," masih dengan kalem Mas Surya
menjawabnya.
"Yo wis mas aku tak pulang! mulai malem ini tak lakoni syarate sampeyan,"
kata Mas Parjo dengan semangat makantar-kantar.
***
Singkat cerita, tepat seminggu Mas Parjo silaturahmi ke rumah Mas Surya.
"Eh Mas Parjo, monggo…monggo silahkan duduk, wah njanur gunung ki, ada perlu
ini keliatannya? " Mas Surya menemui di ruang tamunya.
"Ngg… Nganu mas, Alhamdulillah… sudah dapet rejeki!" kata Mas Parjo.
"Wah sudah dapet tokek besar ini?" dengan sedikit canda mas Surya
menjawabnya.
"Ngng.. nganu mas… bukan dari tokek, tapi saya dapet orderan jual beli
motor, lumayan seminggu ini sudah laku dua," jawab mas Parjo.
Mas Surya tersenyum puas, sambil menggoda, "Lha jadi tokeknya gimana? "
tanyanya.
"Ah Mas Surya jangan gitu to? Saya malu mas, kalau inget-inget malam itu
nanem kepala sapi, hehehe…kapok Mas!, Alhamdulillah walaupun hasilnya tidak
segede kalau jualan tokek itu tapi hanya di awang-uwung lebih baik begini
mas, sedikit tapi barakah, rasanya adem mas." sahut Mas Parjo dengan wajah
semringah.
***
Pesan moral : saya salut dengan cara Mas Surya menyelesaikan masalah Mas
Parjo yang dengan win-win solution, tidak ada pihak yang merasa digurui
ataupun dinistakan walaupun jelas-jelas Mas Parjo bisa divonis keblinger
*lebih dari salah*. Dan endingnya sangat indah, ketika mas Parjo menemukan
kembali relnya menuju keberkahan…

Ujung 07.04.10 Salam Hebat Penuh Berkah
Siwi LH
cahayabintang. wordpress.com
siu-elha. blogspot.com
YM : siuhik


--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

To unsubscribe, reply using "remove me" as the subject.

No comments:

Post a Comment