From: Kurniawan Santoso <maktabah_abusalim@yahoo.co.id>
Date: 2010/4/6
Subject: [assunnah-qatar] Tegar ditengah badai Musibah dengan mengharap ridho Alloh Azza Wa Jalla
To: assunnah-qatar@yahoogroups.com
TEGAR DITENGAH COBAAN DENGAN MENGHARAP RIDHO ALLOH
Laksana musafir yang singgah sejenak di suatu tempat, sekedar untuk beristirahat dan mengumpulkan bekal, untuk kemudian melanjutkan perjalanannya kembali. Demikianlah hakikat kehidupan manusia di muka bumi ini, bahwa setiap kita hakikatnya adalah musafir yang sedang berjalan menuju kampung kita yang sejati, yaitu negeri akhirat yang kekal.
Setiap manusia bisa saja mengatakan saya beriman sampai datang keputusan Alloh dengan berbagai cobaan di dunia untuk menguji manusia apakah tetap menjadi seorang hamba yang beriman. Setiap cobaan yang ditimpakan tidaklah didalamnya terkandung hikmah yang luar biasa dan hanya kepada Allohlah kita memohon perlindungan dari setiap ujian serta memohon ridhoNya. Setiap kesabaran yang tetap disertai ketaatan pada Alloh akan membuahkan pahala yang mengalir kepada pemiliknya, maka nikmat Rabbmu manalagi yang akan engkau dustakan.
Doha, Abu Salim Salim Al Bontangy ( Sebuah untaian nasehat untuk diriku dan saudaraku yang kucintai di Bumi Alloh yang sedang mengalami cobaan dari sebuah risalah nasehat Al Ustad Yazid bin Al Abdul Qadir Jawas )
"Dan kami pasti akan menguji kalian dengan sedikit ketakutan , kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah – buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang – orang yang sabar"."Yaitu orang – orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata sesungguhnya kami milik Alloh dan kepadaNyalah kami kembali"."Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang – orang yang mendapat petunjuk. ( QS. Al Baqaroh 155 – 157 )
Hidup ini tidak lepas dari cobaan dan ujian, bahkan cobaan dan ujian merupakan sunnatulloh dalam kehidupan. Manusia akan diuji dalam segala sesuatu, dalam hal – hal yang disenanginya dan disukainya maupun dalam hal – hal yang dibenci dan tidak disukainya, Alloh SWT berfirman ;
"Tiap – tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji mengujimu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan ( yang sebenar – benarnya ). Dan hanya kepada kamilah kamu dikembalikan." ( QS. Al Anbiya 35 )
Tentang ayat ini, Ibnu Abbas RA berkata ; Kami akan menguji kalian dengan kesulitan, kesenangan, kesehatan, dan penyakit, kekayaan dan kefakiran, halal dan haram, ketaatan dan kemaksiatan, petunjuk dan kesesatan. Dalam riwayat lain darinya ; kesenangan dan kesulitan merupakan cobaan ( ujian ).
Alloh berfirman ;
"Dan kami pecahkan mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang – orang yang shalih dan ada yang tidak demikian. Dan kami uji mereka dengan nikmat yang baik – baik dan bencana yang buruk –buruk, agar mereka kembali kepada kebenaran"(QS.Al A'raaf : 168 )
Ibnu Jarir rahimahulloh berkata ; "Kami menguji mereka dengan kemudahan dalam kehidupan dan kelapangan rezki. Ini yang dimaksud dengan kebaikan – kebaikan, sedangan yang buruk – buruk adalah kesempitan dalam hidup, kesulitan, musibah, dan sedikitnya harta, agar mereka kembali yaitu kembali taat kepada Rabb, agar kembali kepada Alloh dan bertaubat dari perbuatan dosa dan maksiat yang mereka lakukan.
Bahwasanya cobaan merupakan sunnatulloh yang telah ditetapkan berdasarkan rahmat dan hikmah Nya. Maka ketahuilah wahai saudaraku yang sedang tertimpa cobaan/musibah sesungguhnya Alloh tidak menetapkan sesuatu baik itu takdir kauni atau syar'i melainkan didalamnya terkandung kebaikan dan rahmat bagi hamba Nya. Di dalamnya terkandung hikmah yang amat besar yang tidak mungkin bisa dinalar oleh akal manusia.
Ibnu Qayyim rahimahulloh berkata "Andai kita bisa menggali hikmah Alloh yang terkandung dalam ciptaan dan urusan Nya, maka tidak kurang dari ribuan hikmah. Namun akal kita sangat terbatas, pengetahuan kita terlalu sedikit, pandangan kita terlalu dangkal dan ilmu semua mahluk akan sia – sia jika dibandingkan dengan ilmu Alloh, sebagaimana sinar lampu yang sia – sia dibawah sinar matahari. Dan inipun hanya kira – kira yang sebenarnya tentu lebih dari sekedar gambaran ini.
Berbagai cobaan, ujian, penderitaan, penyakit, kesulitan, dan kesengsaraan mempunyai manfaat dan hikmah yang sangat banyak.
1. Sabar sebagai konsekwensi menghadapi kesusahan dan kesulitan.
Alloh menciptakan mahluk Nya untuk memberikan cobaan dan ujian, lalu menuntut konsekwensi kesenangan yaitu bersyukur dan konsekwensi kesusahan yaitu sabar. Hal ini tidak bisa terjadi kecuali jika Alloh membalikkan berbagai keadaan manusia, sehingga peribadahan manusia kepada Alloh menjadi jelas.
Jika seseorang benar – benar beriman, maka segala urusannya merupakan kebaikan. Jika ia mendapat kesenangan maka ia bersyukur dan ketika susah ia bersabar, Rasululloh SAW bersabda;
"Sungguh menakjubkan urusan orang mukmin, sesungguhnya semua urusannya merupakan kebaikan, dan hal ini tidak terjadi kecuali bagi orang mukmin. Jika dia mendapat kegembiraan maka dia bersyukur dan itu merupakan kebaikan baginya dan jika mendapat kesusahan maka dia bersabar dan ini merupakan kebaikan baginya.
2. Menghapuskan dosa dan kesalahan.
Wahai saudaraku yang sedang tertimpa cobaan/musibah segala apa yang terjadi pada dirimu merupakan sebab pengampunan bagi kesalahan – kesalahan yang pernah engkau lakukan dengan hati, pendengaran, penglihatan, lisan, dan dengan seluruh anggota tubuhmu. Dan terkadang penyakit itu juga merupakan hukuman dari suatu dosa yang pernah dilakukan seseorang, sebagaimana firman Alloh SWT;
"Dan musibah apapun yang menimpa kalian adalah karena perbuatan tanganmu sendiri dan Alloh memaafkan banyak dari kesalahan – kesalahanmu."(QS.Asy Syuura;30)
Dicepatkannya hukuman bagi seorang mukmin didunia justru baik baginya, sehingga dengan itu Alloh akan menghapuskan dosa-dosanya dan ia akan berjumpa dengan Alloh dalam keadaan bersih dan selamat. Rasululloh bersabda ;
"Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit atau sejenisnya melainkan Alloh melainkan Alloh akan menggugurkan bersamanya dosa – dosanya seperti pohon yang mengugurkan daun – daunnya"(HR.Bukhari no.5660/Fathul Baari X/120 dan Muslim no.2571)
"Tidaklah seorang muslim ditimpa keletihan, penyakit, kesusahan, kesedihan, gangguan, kegundahan – gulanaan hingga duri yang menusuknya, melainkan Alloh akan menghapuskan sebagian dari kesalahan – kesalahannya"(HR.Bukhari no.5641 dari sahabat Abu Hurairah dan Abu Said radiyallahuanhuma)
"Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus , kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya melainkan akan menghapuskan dengannya dosa – dosanya."(HR. Muslim no 2573 dari sahabat Abu Sa'id dan Abu Hurairah Radiyallahuanhuma)
3. Ditulis/dicatat berbagai kebaikan dan derajat ditinggikan.
Diantara faidahnya yaitu jika seseorang bersabar ia akan diberi pahala dengan dituliskan kebaikan dan diangkatnya derajat.
Tidaklah seorang hamba ditimpa suatu musibah lalu mengucapkan "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji'un allohumma jur nii fii musiibati wa akhlif lii khoiron minhaa" ( Sesungguhnya kami berasal dari Alloh dan akan kembali kepada Nya. Ya Alloh, berilah aku ganjaran dalam musibahku ini dan berikanlah ganti kepadaku dengan yang lebih baik darinya). Melainkan Alloh memberikan pahala dalam musibahnya itu, dan menggantikan dengan yang lebih baik baginya. (HR. Muslim no.918 )
"Tidaklah seorang muslim tertusuk duri atauyang lebih dari itu, melainkan ditetapkan baginya dengan sebab itu satu derajat dan dihapuskan pula satu kesalahan darinya". (HR. Muslim no.2572 )
Boleh jadi seseorang mempunyai kedudukan yang agung disisi Alloh namun dia tidak memiliki amal yang bisa menghantarkannya kepada kedudukan tersebut. Lalu Alloh mengujinya dengan sesuatu yang tidak disukainya sehingga dia pun layak mendapat kedudukan tersebut.
Dari Abu Hurairah Radiyallahuanhu dia berkata Rasulullah SAW bersabda "Sesungguhnya seseorang benar – benar memilki kedudukan disisi Alloh, namun tidak ada satu amal yang bisa menhantarkannnya kesana. Maka Alloh senantiasa mencobanya dengan sesuatu yang tidak disukainya, sehingga dia sampai pada kedudukan yang dikehendaki Alloh. ( HR. Abu Ya'la no. 6069, Ibnu Hibban no.693 )
4. Jalan menuju Jannah
Jannah tidak bisa diperoleh melainkan dengan sesuatu yang tidak disukai jiwa manusia. " Jannah itu dikelilingi dengan hal – hal yang tidak disukai dan neraka itu dikelilingi dengan berbagai macam syahwat".( HR. Bukhari no.6487 dan Muslim no.2174 )
Alloh SWT berfirman "wahai anak adam jika engkau sabar dan mencari keridhoan pada saat musibah yang pertama maka aku tidak meridhoi pahalamu melainkan jannah.
"Jika anak seorang hamba meninggal dunia, maka Alloh akan berkata kepada Malaikat Nya ; apakah kalian telah mencabut nyawa anak hamba Ku? Para Malaikat menjawab ; Ya benar . Lalu Dia bertanya lagi apakah kalian telah mengambil buah hatinya? Mereka pun menjawab Ya. Kemudian dia berkata Apa yang telah dikatakan hambaku itu?. Mereka menjawab ; dia memanjatkan pujian kepada Mu dan mengucapkan kalimat Istirja' Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun ). Alloh SWT berfirman ; Bangunkan untuk hamba Ku sebuah rumah di Jannah dan namai dengan Baitul Hamd ( rumah pujian )". (HR. At Tarmidzi no.1021 )
Alloh SWT berfirman dalam hadits qudsi "Tidaklah ada suatu balasan (yang lebih pantas) disisi Ku bagi hamba Ku yang beriman, jika Aku telah mencabut nyawa orang kesayangannya dari penduduk dunia kemudian dia bersabar atas kehilangan orang kesayangannya itu melainkan Jannah" ( HR. Bukhari dalam al fath XI.242 ).
Alloh Yang Maha Mulia lagi Maha Agung berfirman "Jika aku menguji hamba Ku dengan dua hal yang dicintainya lalu dia bersabar dan mengharapkan pahala maka aku akan menggantikan keduanya dengan jannah" ( HR Bukhari dalam al fath X/116 ) yang dimaksudkan dua hal yang dicintainya adalah kedua matanya.
Dari Atha berkata kepadaku Ibnu Abbas radiyallahuanhuma "ada seorang wanita terkena penyakit ayan dia minta didoakan oleh nabi agar segera disembuhkan, kemudian nabi SAW besabda kepada Nya "Jika engkau mau engkau bisa bersabar dan bagimu adalah jannah. Dan jika engkau mau aku bisa berdoa kepada Alloh agar memberikan kesembuhan kepadamu. Aku bersabar jawab wanita itu. Lalu ia berkata lagi sesungguhnya aibku itu tersingkap maka doakanlah kepada Alloh bagiku agar aibku tidak tersingkap, maka beliau berdoa bagi wanita itu ( HR. Bukhari no.5652 dan Muslim No.2576 )
Wahai saudaraku yang sedang diuji dengan musibah, bahwa semua itu merupakan sebab yang bisa mengantarkan ke jannah. Semoga Alloh SWT memasukkan kita semua kedalam Jannah dengan rahmat Nya, amien.
5. Mengembalikan hamba kepada Rabb nya dan mengingatkan kelalaiannya.
Diantara faedah penyakit dan berbagai musibah ialah mengembalikan hamba yang tadinya jatuh dan lalai dari mengingat Alloh agar kembali kepada Nya. Kesadaran ini akan membuat dia berhenti dari perbuatan dosa dan maksiat yang biasa dilakukan karena biasanya seseorang apabila dalam keadaan sehat wal afiat, ia suka tenggelam dalam perbuatan dosa dan maksiat dan mengikuti hawa nafsunya dia sibuk dengan urusan dunia dan melalaikan Rabb nya. Syaithon mempergunakan kesempatan ini untuk membuatnya lalai dan menyeretnya kedalam kubangan syahwat dan kedurhakaan. Karena itu jika Alloh mencobanya dengan suatu musibah, maka dia baru merasakan kelemahan, kehinaan, dan ketidak mampuan di hadapan Rabb nya. Dia menjadi ingat kelengahannya sehingga ia kembali kepada Alloh dengan penyesalan dan kepasrahan diri.
Alloh SWT berfirman ; " Dan sesungguhnya kami telah mengutus Rasul – Rasul kepada ummat – ummat sebelummu, kemudian kami siksa mereka dengan menimpakan kesengsaraan dan kemelaratan supaya mereka memohon kepada Alloh dengan tunduk merendahkan diri"(QS. Al An'aam ;42 ).
Dalam menafsirkan ayat ini Ibnu Jarir ath Thabari rahimahulloh berkata ujian yang ditimpakan kepada mereka ialah berupa kemiskinan dan kesempitan dalam pengidupan. Sedangkan ujian yang ditimpakan kepada mereka ialah berupa penyakit dan cacat yang menimpa tubuh, artinya dengan keadaan mereka seperti itu semoga mereka mau tunduk kepada Ku, memurnikan ibadah kepada Ku, dan hanya mencintai Ku bukan mencintai selain Ku dengan cara taat dan pasrah kepada Ku ( Tafsiir Ibni Jarir ath Thabari V/190-191 ).
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata "Musibah yang diterima karena Alloh semata lebih baik bagimu daripada nikmat yang membuat lupa mengingat Nya".
6. Mengingatkan nikmat Alloh yang lalu dan yang ada.
Diantara hikmah musibah adalah mengingat nikmat dan karunia Alloh yang dilimpahkan kepadamu. Berapa banyak nikmat yang diberikan oleh Alloh kepadamu dan berapa banyak musibah yang dihindarkan darimu. Banyak nikmat yang engkau lalaikan tatkala engkau dalam keadaan bersenang – senang dan tenggelam dalam keberadaan nikmat itu , maka musibah yang menimpamu bisa mengingatkanmu terhadap nikmat yang melimpah disekitarmu sehingga dengan begitu engkau semakin bertambah syukur kepada Alloh dan kecintaan kepada Nya semakin bertambah di dalam hatimu, inilah manfaat yang paling besar yang kita rasakan .
Seorang penyair berkata "Seseorang tidak mengenal tanda – tanda sehat selagi dia belum tertimpa sakit".
7. Mengingatkan keadaan saudara – saudara lainnya yang tertimpa musibah.
Kesibukan seseorang dalam hidupnya dalam mencari harta kekayaan dan keadaannya yang segar bugar terkadang membuat seseorang lupa memikirkan keadaan saudara – saudaranya lainnya yang sedang tertimpa musibah lalu dengan musibah yang juga menimpanya menjadikan hatinya terketuk ikut merasakan penderitaan saudara – saudara lainnya tersebut. Sehingga dia pun memenuhi kewajibannya sebagai seorang muslim mengunjungi, membantu keperluannya, meringankan musibah yang menimpanya, menghiburnya dengan nasehat, mendoakannya serta memberikan solusi.
8. Mensucikan hati dari berbagai macam penyakit.
Kehidupan yang serba senang terkadang mengundang seseorang untuk bersikap sombong, bangga dan takjub kepada diri sendiri sebab dalam keadaan seperti itu dia bisa berbuat semaunya. Namun tatkala dating musibah dan penderitaan merundung dirinya maka jiwanya menjadi lunak, hatinya menjadi peka dan lembut, sifat – sifat kurang baik seperti sombong/ujub, takabur, dengki dan besar diri bisa seketika menghilang lalu akhirnya dia tunduk dan pasrah kepada Alloh.
Bersambung….
Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang!
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
No comments:
Post a Comment