Kok ini malah mengarah ke salafy,
Milis semua saya memang gak begitu pinter masalah Agama,saya ikut milis ini juga untuk belajar.
kalau bisa setiap ada ayat Al Quran yang disampaikan mbok yao diberi tafsirannya,asbabul nuzulnya,biar lebih jelas,tidak asal comot,supaya bisa sama2 belajar.
terus saya mau nanya pada semua ya,Saya pernah dengar entah salah atau benar,tolong diluruskan.
dikitab jawahirul balagoh disitu dijelaskan bahwa dalil itu diberikan untuk faidah li taukhid ( maaf kalo salah ).artinya diberikan untuk orang yang yang inkar ( Kafir ).
Sedangkan disini dikit -dikit dalil Al Quran,Padahal disini saya yakin yang Muslim disini adalah percaya semua bahwa yang mbak sampaikan itu benar.apakah kita menganggap orang itu inkar,
terus apa hukumnya mengkafirkan orang.
terus saya mau tanya juga,
Dakwah itu artinya menyampaikan atau memaksakan ya,
artinya kalau kita sudah menyampaikan apakah harus kita paksakan agar orang lain mau melaksanakan apa yang kita sampaikan.
artinya apa,Apakah kalau kita sudah menyampaikan yasinan itu bidah,tapi org tsb gak percaya,masih tetap yasinan,langsung kita jauhin,...
itu saja ya,semoga nanti yang dijelaskan untuk saya lebih belajar lagi
From: milis_iqra@googlegroups.com [mailto:milis_iqra@googlegroups.com] On Behalf Of whe - en
Sent: Wednesday, June 23, 2010 10:30 AM
To: milis_iqra@googlegroups.com
Subject: Re: [Milis_Iqra] Turki Setapak Menjadi Negara Adidaya?
Saya pribadi selama bergaul dengan mereka (kaum salafi) tidak ada masalah.
Tetapi jelas semua tergantung kita, mau membuka diri apa pura pura membuka diri tetapi memaksakan pandangan kita.
Semua berawal dari pikiran kita, ketika menganggap sesuatu negatif, segala hal akan menjadi negatif dan sebaliknya.
Menganggap positif menjadikan kita bisa menilai objectif, tergantung kita pilihan kemana
Saya punya pengalaman,
Ketika ta'lim dengan mereka (salafi), tanpa sadar karena kebiasaan, saya menggunakan kaos kaki favorit saya, warna warni dengan lima kantong jari. Yang menjadi masalah tentusaja bukan itu, tetapi gambar di kaos kali saya seperti wajah orang.
Seorang rekan dengan santun menanyakan apakah ada gambar tersebut, saya langsung sadar dengan salah satu hadits soal dilarangnya ada gambar makhluk hidup, dan saya tidak langsung marah karena toch rekan tersebut menanyakan dengan santun dan saya menjawab pula dengan santun bahwa saya selama ini tidak sadar dengan gambar gambar tersebut. Dan ta'lim ta'lim berikutnya kaos kaki bergambar tersebut tentusaja tidak saya gunakan karena sayapun menghormati saya ta'lim di lingkungan mereka.
Ketika saya tidak ta'lim beberapa saat karena suatu keperluan, mereka menanyakan apakah terjadi sesuatu dengan saya? karena pada intnya bersaudara
Pointnya: mereka mengingatkan saya dengan santun dan penuh perhatian.
Hal tersebut tidak saya temui ketika ibu2 mengadakan yasinan, saya mengungkapkan bahwa saya kurang sreg dengan cara membaca bersama sama, tidak ada yang menyimak, tidak ada yang mengkoreksi,
jawabannya adalah memaksa ikut karena diundang.
(Kalau diundang itu mbok ya datang khawatirnya kalau kita ada acara ga didukung)
Bagaimana mungkin ibadah koq ikut ikutan karena ga enak, bukannya berdasarkan dalil syar'i
Ketika ikut kajian pun tahu tahu diadakan yasinan dengan alasan menunggu ustadzahnya, bersaut sautan, ga ada yang mengoreksi.
Jadi intinya menurut saya, kenalilah orang berbeda pandangan dengan kita dahulu, koreksi diri kita sendiri dahulu, jangan jangan diri kitalah yang tidak bisa menerima pandangan orang lain beda, tetapi menuduh mereka yang kaku.
Demikian dari saya
No comments:
Post a Comment