Saturday, June 5, 2010

Re: [Milis_Iqra] Gaza Menuju Kematian

Saya heran mengapa Mesir begitu keras memperlakukan rakyat Palestina. Pepatah mengatakan tiada akibat tanpa sebab. Adakah yang mengetahui apa sejarahnya di masa lalu yang menyebabkan Mesir sekarang kejam terhadap Palestina? Apa rupanya yang telah diperbuat orang2 Palestina di masa lalu yang membuat Mesir masih marah sampai sekarang dan kemudian bertindak keras demikian? Pasti ada sebabnya. Ada yang tahu?

--- On Wed, 5/5/10, rezeki.barokah@gmail.com <rezeki.barokah@gmail.com> wrote:

From: rezeki.barokah@gmail.com <rezeki.barokah@gmail.com>
Subject: [Milis_Iqra] Gaza Menuju Kematian
To: "Milis_Iqra" <milis_iqra@googlegroups.com>
Date: Wednesday, May 5, 2010, 11:10 AM

Susan Barghutsi

dakwatuna.com – Implikasi rezim Mesir dalam mengadopsi proyek
penjajahan Zionis terutama pada kasus blokade rakyat Palestina di
Gaza, berujung pada penghukuman rakyat Palestina. Satu-satunya dosa
atau kesalahan rakyat Palestina di Gaza adalah karena mereka menolak
menyerah.

Pemerintah Mesir pun membangun tembok baja yang tujuan akhirnya untuk
melindungi keamanan regional Mesir. Sebuah pertanyaan, apakah mungkin
rakyat Palestina menjadi ancaman bagi Mesir, padahal sering kali
rakyat Palestina menghadang gerilyawan Zionis yang dengan kemampuannya
yang sederhana dapat mengobok-obok keamanan Mesir. Masalahnya tidak
hanya sampai di sini, bahkan rezim Mesir berupaya mencuci otak
sejumlah orang, bahwa Israel ingin menjadikan wilayah Sinai untuk
relokasi warga Palestina. Inilah rencana musuh Zionis sebenarnya yang
tentu siapapun di antara kita tidak ada yang terima ide negara
alternative bagi Palestina.

Pemerintah Mesir melakukan penangkapan terhadap warga Palestina,
pembunuhan atau penyiksaan. Mereka menerapkan hukuman khusus bagi
warga Palestina, hingga tidak bisa naik banding atau peninjauan ulang
terhadap vonis tersebut. sebagai pra-kondisi untuk vonis hukuman
politik. Namun, pada saat yang sama, pemerintah Mesir rajin menggembar-
gemborkan bahwa mereka para pelindung Palestina. Mereka adalah bangsa
yang realistis dan moderat.

Akan tetapi, terkait dengan para pendukung perlawanan, satu-satunya
cara untuk menghadapi pembunuhan sadis dan biadab oleh Zionis,
pemerintah Mesir justru menangkapinya, menyiksanya dan menghukum para
pahlawan perlawanan, karena mereka telah membantu perlawanan di
Palestina. Sering kali Abu Gaith, menteri luar negeri Mesir, secara
terang-terangan mengatakan, dirinya akan mematahkan setiap kaki rakyat
Palestina yang berani menyeberangi garis perbatasan, walau hanya untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.

Akhir-akhir ini, dan bukan yang terakhir, pemerintah Mesi melalui
pasukan keamananya menyemprotkan gas beracun dan mematikan ke lubang
terowongan yang biasa dilakukan rakyat untuk membeli kebutuhan
pokoknya. Akibatnya, empat warga Palestina dikabarkan meninggal.
Mereka juga menghancurkan sejumlah terowongan padahal di dalamnya
masih ada beberapa orang manusia Gaza.

Pertanyaanya, kenapa rezim Mesir memperlakukan rakyat Palestina seolah-
olah musuh yang mengancam keamanan?. Sementara musuh sebenarnya, bebas
mengobok-obok keamanan dan mengancam rakyat Mesir. Mereka
berkonspirasi untuk mengambil hak rakyat Mesir terkait pengairan
sungai Nil. Seperti Lieberman yang sebelumnya mengancam akan
menghancurkan bendungan Al-Ali. Akan tetapi, masih saja mereka sambut
dengan hangat dan dihormati setinggi-tingginya oleh pemerintah Mesir.

Perlawanan Palestina suatu ketika masuk dalam arena pertempuran pemilu
internal di Mesir. Sejumlah calon kuat dan mumpuni yang berpeluang
menang ternyata melakukan sejumlah kejahatan demi kepentinganya untuk
memantapkan kedudukanya sebagai orang yang paling dekat dengan Amerika
atau Israel. Dan untuk menambahkan kepercayaan ini, mereka akan
melumuri tangan mereka dengan membasmi rakyat Palestina di Gaza.
Seolah hal tersebut merupakan prioritas utama untuk menduduki tahta
kemenangan di masa yang akan datang.

Tampaknya KTT di Sirte Libya kemarin, seolah menutup mata dari semua
tindakan rezim Mesir dan menganggapnya sebagai urusan internal. Dari
semua peserta KTT, tidak ada satupun yang walau dengan malu-malu
mengungkapkan masalah tersebut. Mereka bahkan tak mau menghentikan
normalisasinya dengan Zionis atau berhenti menekan tetangganya sesama
bangsa Arab yang dianggapnya akan menghancurkan Mesir, sebagai imbalan
atas tuntutan perdamaian yang mustahil terwujud.

Sesuatu yang harus diingat bangsa Arab, Gaza adalah bagian dalam
perjanjian dengan Mesir. Artinya Gaza mengikuti Mesir dalam
perjanjianya dengan Israel, hingga negara tersebut kembali menjajahnya
pada tahun 1967. Dengan demikian seharusnya kemerdekaan Gaza harus
dimulai dari Mesir. Tetapi ketika Mesir malah berperan dalam menekan
pihak yang selama ini membela Mesir, maka tindakan tersebut merupakan
kejahatan besar.

Para syuhada yang meninggal kemarin akibat semprotan gas mematikan
oleh keamanan Mesir. Sementara ia memberikan gasnya untuk kehidupan di
Israel. Sangat kontras dan menyakitkan. Bukan karena persaksian dusta
Arab atas kejahatan nazi terbaru yang memakai baju Arab. Namun untuk
generasi yang akan datang yang akan merasakan terhina, akibat
dikirimkanya bau kematian ke Gaza dan kehidupan bagi musuh Zionis.
Bagaimana dunia akan menghormati, siapa pembunuh satu setengah juta
manusia yang hidup di Gaza dan ditahan hak-hak makan maupun obat-
obatannya ?.

Jika tiba masanya para sekutu menodai tempat suci kita dan ketika
mereka memejam matanya dari kerusakan fondasi Masjid Al-Aqsha. Ketika
mereka menghancurkan pemerintahan dengan darah rakyat musuhnya, karena
mereka memilih untuk melawan. Apakah mereka telah melalaikan tanah
Mesir untuk Mossad dan pasukan koalisi serta menyerahkan kemuliaan
rakyatnya ?.

Telah tiba saatnya rakyat Mesir menyadari, bangkit dari aib, dan
membuang ilusi keamanan regional. Tidak ada keamanan bagi Mesir, tidak
ada pula kepercayaan, kedaulatan, kesejahteraan ketika system dirampas
hingga sesuap makanan untuk hidup, termasuk sungai Nil. Seolah,
penjajahan internal lebih dahsyat bagi kita di negara Kinanah (Mesir).
Kita berharap pemerintah Mesir melupakan Palestina dan rakyat
Palestina dan membebaskan mereka dari belenggu hitam. Akan tetapi pada
saat yang sama, kami menyerukan rakyat Mesir ini agar tidak lupa
dengan masalah kita semua, untuk membebaskan tanah airnya sendiri dari
belenggu penjajahan yang mengangkangi kemulian Mesir dan hatinya. (asy/
ip/ut)
http://www.dakwatuna.com/2010/gaza-menuju-kematian/?utm_source=feedburner&utm_medium=email&utm_campaign=Feed%3A+dakwatunacom+%28dakwatuna.com%29

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125

Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63

Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
  Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
  Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
     Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

No comments:

Post a Comment