Sunday, July 25, 2010

[Milis_Iqra] Turki Tak Butuh Lagi Uni Eropa

Turki Tak Butuh Lagi Uni Eropa
Sumber : http://indonesian.irib.ir/index.php/berita/berita/23425.html

Sekjen Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Anders Fogh Rasmussen mengkritik sikap Uni Eropa terhadap Turki yang dinilainya tidak adil dan mendesak organisasi regional itu untuk menerapkan kebijakan nyata untuk memperbaiki hubungan dengan Turki. Sebagaimana dikutip AFP, mantan Perdana Menteri Denmark itu juga mendesak Uni Eropa untuk memberikan peran yang lebih besar kepada Ankara di tubuh Badan Pertahanan Eropa. Rasmussen menilai "tidak adil" mengecualikan Turki dari penelitian militer dan badan pembangunan Eropa, sementara Norwegia tetap dilibatkan meski hanya anggota NATO dan bukan bagian dari Uni Eropa sebagaimana Turki.

Sejatinya, kritikan dan usulan Rasmussen ini merupakan reaksi atas sikap abai Uni Eropa yang selalu ogah menghiraukan permintaan Turki. Suatu masalah yang akhirnya mengubah orientasi politik Ankara ke arah Timur dan tak lagi begitu peduli untuk bergabung dengan Eropa. Kondisi itu bahkan tampak lebih nyata dalam kebijakan politik Turki yang diterapkan oleh Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan saat ini.

Belakangan, perubahan orientasi politik Turki itu terus menjadi bahan analisa banyak kalangan. Koran Die Presse, terbitan Austria baru-baru ini menulis, Turki tengah mencari alternatif seperti Rusia dan Iran sebagai ganti Uni Eropa dan berupaya mengurangi ketergantungannya terhadap Barat. Koran cetakan Wina itu lantas mengajukan pertanyaan mendasar, "Apakah Turki masih memerlukan Uni Eropa?".

April lalu, Presiden Turki, Abdullah Gul melontarkan hipotesa Turki tanpa Uni Eropa. Namun sepertinya, hipotesa tersebut bukan sekedar pemisalan. Suat Kiniklioglu, jurubicara Komisi Luar Negeri Parlemen Turki, terang-terangan menyatakan, Ankara tak lagi butuh Uni Eropa.

Lebih lanjut koran Die Presse dalam analisanya menyatakan, landasan kebijakan luar negeri Turki adalah menjalin hubungan baik dengan negara-negara regional. Sementara integrasi dengan Uni Eropa hanyalah opsi turunan. Poin inilah yang sempat disinggung secara kritis dalam sidang para menteri luar negeri negara-negara Uni Eropa dalam pertemuannya baru-baru ini. Diplomasi baru Turki yang lebih memilih untuk merangkul negara-negara independen seperti Iran dan membuka friksi sengit dengan rezim zionis Israel baru-baru ini menjadi perhatian serius Eropa.

Henry Barkey, analis politik Lembaga Perdamaian Carnegie Endowment, Washington meyakini, Turki kini tengah menerapkan suatu kebijakan integral yang menjadikan kepentingan nasional sebagai prioritas utama. Ia menilai, Ankara kini sedang berupaya memperkuat posisi tawarnya di kancah internasional. Karena itu, wajar jika kemudian sekjen NATO memosisikan dirinya untuk membela Turki. Langkah tersebut sekaligus peringatan bagi Eropa untuk mendekati Ankara kembali. Sebab jika kondisi itu terus berlanjut, Turki pun akan semakin jauh melangkah ke Timur dan Eropa pun bakal kehilangan sekutu strategisnya di Dunia Islam. (IRIB/LV/NA)

--
Salamun 'ala manittaba al Huda



ARMANSYAH

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

No comments:

Post a Comment