Thursday, July 22, 2010

Re: [Milis_Iqra] Din Syamsuddin: "Haqul Yaqin ESQ tidak Menyimpang"

Terima kasih atas apresiasinya mbak Whe en, namun apa yang ada pada saya semua datang dari Allah, saya pribadi hanya seorang yang umi disegala bidang, untuk itulah dalam milis ini saya labih banyak membaca (mendengar) dari pada berpendapat, sebab pendapat apapun yang keluar dari seseorang selalu akan memperoleh kontra pendapat dari orang lain

Kalau sesekali saya berpendapat saya selalu mengatakan, "tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada....." serta "ini pendapat subyektif saya yang jauh lebih banyak kekeliruannya dari pada kebenarannya"

Mungkin kunci kata itu yang "saya tidak pernah mendapat kontra pendapat yang profokatif" karena saya menghindari hal yang kontra produktif dengan sesama muslim apapun madzab mereka, dan saya punya cara dan jalan sendiri untuk mencari jalan tengah bagi suatu hal yang diperselisihkan yang kemudian saya amalkan dengan cara saya sendiri dengan catatan tidak bertentangan dengan Quran dan Assunah.

Contoh sederhana: Meski cerita soal isra' dan Mi'raj Rasulullah SAW terdapat dalam Shahih Muslim dan Bukhory khususnya mengenai Tawar menawar shalat dari 50 rekaat (waktu) menjadi 17 rekaat (5 waktu) setiap hari namun saya berpendapat bahwa shalat adalah ketetapan yang pasti 5 waktu dan 17 rekaat, berdasarkan :

1. Laa yukalifullaahu ila wus'ahaa (Allah tidak membebani manusia kecuali sekedar
    kemampuannya), Allah pasti amat sangat tahu kemampuan manusia mendirikan shalat ini
    maka tidak mungkin Dia memerintahkan sesuatu diluar kemampuan manusia.
2. Al Baqarah 285. Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari
    Tuhannya,  demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman kepada Allah,
    malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (mereka mengatakan): "Kami
    tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya",
    dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan Kami taat." (mereka berdoa): "Ampunilah
    Kami Ya Tuhan Kami dan kepada Engkaulah tempat kembali."

    Rasul pasti akan lebih taat kepada Allaah ketimbang terhadap Nabi Musa, karena dalam
    peristiwa isra' dan Mi'raj ini seolah Rasulullah SAW lebih taat kepada Nabi Musa
    ketimbang Allah, Disisi lain nabi Musa seolah lebih tahu dari pada Allah tentang
    kemampuan umat Nabi Muhammad SAW.

Serta masih banyak lagi ayat-ayat yang serupa.

Mungkin itu sedikit contoh yang bisa saya kemukaan mbak Whe en, namun itu kan perilaku subyektif saya yang belum tentu pas bila digunakan oleh ornag lain
2010/7/23 whe - en <whe.en9999@gmail.com>
Komentar yang sangat berani pak Andri :-)
hehehehhe
 
Kalau boleh saya mau curhat ke Pak Andri :-)
[saya curhat ke Pak Andri saja loch, yang saya anggap bisa memandang curhatan saya dari konteks yang lebih luas :-) ]
 
Koq saya merasa ada sisi keegoisan manusia sudah ditunjukkan disini ya pak Andri.
Terlepas dari apa keputusan MUI soal sesat atau tidaknya ESQ.
MUI sudah menyatakan bahwa akan meneliti dulu sebelum mengeluarkan fatwa.
Dan inilah memang sikap yang seharusnya dari semua muslim, meneliti dahulu.
Tapi saya merasa ada pengumpulan pendapat tokoh disini.
Entah tokoh tersebut sudah meneliti secara mendalam atau belum, tetapi pendapat tokoh2 tersebut ditunjukkan seakan akan untuk menunjukkan bahwa sesat tidaknya koq berdasarkan pendapat tokoh tokoh.
 
Lanjutan curhatan saya pak Andri,
Jika MUI memfatwakan tidak sesat, pendapat itu akan diikuti dan dishare kemana mana karena sesuai yang dimaui oleh yang bersangkutan,
tapi bagaimana dengan fatwa MUI soal aliran sesat atau tidak yang lain?
MUI pasti sudah meneliti juga secara mendalam,
tetapi yang saya lihat, jika fatwa MUI tidak sesuai dengan pendapat seseorang, fatwa tersebut tidak dipakai.
Contohnya fatwa MUI soal Syiah imamah
Yang percaya keputusan MUI tersebut seperti saya justru diserang habis habisan, padahal dibanding orang per orang, MUI sudah pasti lebih punya sumber daya yang meneliti lebih lengkap dan mendalam.
Contoh lain Fatwa MUI Jakarta (Utara apa Timur yach) soal Salafy yang jelas jelas sesuai ajaran Islam tapi malah orang2 salafy disudutkan di milis ini.
 
suatu pembelajaran yang menarik soal manusia.
Adakah advise pak Andri untuk saya dalam hal ini?
terimakasih 

 
On 7/22/10, andri subandrio <subandrio.andri@gmail.com> wrote:
Hebat juga komentar Sdr. Din Syamsudin, dan saya kagum dengan jumlah ratusan ribu alumnus ESQ, namun dari ratusan ribu tersebut apakah sudah dievaluasi berapa persen peserta muslim dan berapa persen yang non muslim, kemudian dari yang musim berapa persen yang memahami dan kemudian mengubah perilakunya, kemudian lagi dari yang non muslim berapa persen yang mungkin tertarik dengan islam, kalau hanya ratusan ribu alumus namun belum mengubah apapun rasanya kok sayang.

Tentunya kalau dari peserta saya amati kebanyakan dari kalangan yang berduit, karena untuk mengikuti ESQ pun termasuk "mahal" bagi kalangan yang menengah ke bawah, dan orang berduit terbagi menjadi dua pejabat atau orang yang mempunyai kedudukan tertentu dalam instansi pemerintah, serta kalangan executive swasta.

Kalau dari kalangan pemerintah baik executive, legislatif maupun yudikatif, saya merasa belum ada perubahan apapun dibidang mental dan perilakunya, (saya tidak tahu seberapa banyak kalangan ini yang telah mengikuti ESQ)

Kalau dikalangan swasta saya kurang paham, tapi jujur saya banyak tahu pelaku bisnis swasta yang masih menganggap buruh seperti budak, hak-haknya tidak dibayar penuh dan kecurangan lainnya.
2010/7/22 whe - en <whe.en9999@gmail.com>
Yang multi tafsir yang mana mas Akhmad?


 
On 7/22/10, Akhmad Zaeni <masyent@gmail.com> wrote:
bahasanya multi tafsir yaaa ??? walah walah maksude apa ???

Pada 21 Juli 2010 08:16, Armansyah <armansyah.skom@gmail.com> menulis:
> Din Syamsuddin: "Haqul Yaqin ESQ tidak Menyimpang"
=============
 

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

No comments:

Post a Comment