Senin, 2 Agustus 2010
BURAS
Hikayat Negeri 'Kethek Ogleng'!
"ALKISAH dalam pelestarian seni budaya asli rakyat topeng monyet yang
sejatinya bernama kethek ogleng, disajikan hikayat anak negeri paling
populer Sarimin pergi ke sawah!" Gendon berlatih suluk pembuka cerita
gaya opera van televisi sambil memalu genderang gedombrengan.
"Ayo mulai!" entaknya pada monyet yang dia latih, ternyata belum bisa
beraksi seperti diinginkan. "Capilnya dipakai begini, ambil pacul kau
panggul begini, lalu jalan megal-megol keliling lingkaran!"
"Melatih monyet harus sabar!" sela Temon yang asyik melihat usaha
Gendon menata masa depan. "Dituntut lebih sabar lagi ketika dianggap
sudah jadi, karena hasilnya jauh dari memadai! Berbeda dengan lazimnya
karya seni, hasil usaha maksimal mewujudkan keindahan--refleksi
kesempurnaan! Gerak monyet dan bunyi genderang ogleng tak didasari
nilai estetis, orientasinya cuma cari duit!"
"Memang, untuk asal bisa saja sulit sekali!" keluh Gendon. "Padahal,
makanannya sudah kuberi istimewa, berlebih-lebih! "
"Huahaha...! " Temon terbahak. "Monyet kau beri remunerasi, manusia
saja tak dijamin melakukan tugas sesuai diinginkan! Gayus contohnya!"
"Masak mengelola negara seperti kethek ogleng?" timpal Gendon. "Asal
gedombrengan, asal megal-megol, permainannya cuma seolah-olah- -
Sarimin ke sawah, Sarimin ke pasar!"
"Memang begitu! Banyak masalah ditangani cuma seolah-olah! Dikerjakan
asal-asalan, tak sesuai ketentuan atau logika semestinya!" tegas
Temon. "Contohnya pembagian tabung gas 3 kg! Sembilan juta tabung tak
layak pakai, membahayakan jiwa pemakainya, bisa lolos terbagi! Baru
diperiksa dan ditarik kembali setelah tabung gas dan perantinya
meledak di mana-mana, merenggut banyak jiwa dan harta rakyat jelata!"
"Begitulah efek budaya kethek ogleng!" timpal Gendon. "Dalam kasus
Gayus, ada uang suap Rp28 miliar tambah 74 miliar ditemukan polisi di
kotak simpanan, tapi berkas perkaranya dilimpahkan tanpa seorang pun
tersangka penyuapnya-- meski Gayus mengakui menerima dari siapa saja.
Malah menjabarkan secara rinci kapan dan bagaimana! (Kompas, [31-7])
Sebaliknya dalam kasus Anggodo, penyuap disidang tanpa ada bukti uang
dan tersangka penerima suapnya!"
"Lebih dahsyat lagi efrk budaya kethek ogleng itu pada deklarasi bebas
byarpet nasional!" tukas Temon. "Ternyata bebas byarpet nasional juga
cuma seolah-olah! Usai deklarasi, byarpet lagi!"
"Demikianlah hikayat negeri kethek ogleng!" seru Gendon menutup acara.
"Negeri tempat orang suka kerja asal-asalan! Janji dan harapan masa
depan dipenuhi dengan keseolah-olahan belaka!"
H. Bambang Eka Wijaya
--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
No comments:
Post a Comment