Thursday, August 5, 2010

[Milis_Iqra] Safari Ramadhan : Ramadhan di Iran

Dear all, saya belum pernah datang ke Iran sama halnya sayapun belum pernah mendatangi Mekkah meski untuk berumrah. InsyaAllah mudah-mudahan yang terakhir ini bisa kesampaian sebelum ajal menjemput, syukur-syukur bisa Haji sekalian sama keluarga. Semoga ada rezeki kearah sana.

Saya mencoba menjelajah sebentar untuk mengetahui suasana Ramadhan di Iran dari mereka-mereka yang pernah tinggal disana.
Saya mendapatkan sebuah pengalaman disalah satu blog berikut ini ... semoga menambah khasanah kita bersama.
Jika ada rekan-rekan lain yang punya pengalaman Ramadhan diberbagai penjuru dunia lainnya, silahkan untuk berbagi melalui posting-postingnya dimilis ini. Saya sebagai pribadi dan mungkin juga rekan-rekan lainnya akan sangat senang untuk membacanya.

Bismillah.,

My Daily Life
Ber-Ramadhan dan Ber-Idul Fitri di Iran
Sumber : http://bundakirana.multiply.com/journal/item/101

Ada beberapa request dari teman-teman (udah lamaaaa..), meminta agar saya bercerita tentang suasana berpuasa dan berlebaran di Iran. Akhirnya, 'mood' itu datang juga, sehingga saya bisa menulis lagi

 

Minimalnya, di mata saya, ada tiga ke-khasan budaya Iran selama Ramadhan.

 

Pertama, tidak ada tarawih berjamaah di masjid-masjid (?!). Kata orang Iran, tarawih berjamaah itu tidak ada pada zaman Rasulullah, tapi baru diselenggarakan pada zaman Khalifah Umar bin Khatab. Itulah sebabnya mereka tidak bertarawih berjamaah, melainkan sholat sendiri di rumah-rumah. Jadi.., malam-malam di sini, sepiiii… beda dengan situasi Ramadhan di Indonesia yang ramai...hiks... (kangen pulaaaaaangggg!!!)

 

Kedua, pada malam ke-19,21, dan 23, masjid-masjid, husainiyah, dan rumah-rumah yang memang menyediakan diri untuk 'open house', penuh sesak dengan orang-orang semalam suntuk. Menurut orang Iran, ada hadis Rasulullah yang menyebutkan bahwa malam Lailatul Qadar kemungkinan datang di antara tiga malam tersebut (jangan tanya saya hadisnya apa, soalnya saya juga tidak tahu). Mereka semalam suntuk akan melakukan berbagai ibadah, terutama membaca doa Jausyan Kabir yang puanjaaaang (1,5 jam baca tanpa ada selingan), tapi bisa lebih lama karena di sela-sela bacaan doa, si pembaca doa akan menyelipkan munajat (rintihan-rintihan atau syair-syair penyesalan atas dosa-dosa di hadapan Allah SWT). Tak heran bila suasana sangat emosional dan isak tangis terdengar di sana-sini.

 
Saya sangat suka datang ke Majelis Lailatul Qadar ini. Doa-doa yang dibacakan dalam majelis itu benar-benar indah dan membuat kita diaduk-aduk oleh berbagai perasaan. Terkadang kita merasa rendah dan hina atas segala dosa, terkadang membuat kita menyadari betapa luar biasa kasih sayang Allah dan betapa Allah sangat dekat dengan kita, terkadang membangkitkan semangat untuk menjadi manusia baru esok hari. Tangisan mengalir begitu saja tanpa terkendali. Benar-benar katarsis, bo.

 
Kekhasan ketiga adalah adanya program nasional Ikramul Aytam (Pemuliaan Anak Yatim). Di Iran ada lembaga amal yang sangat terkemuka, yaitu Komite Imdad (=pertolongan) Imam Khomeini (KIIK). Di tiap bulan Ramadhan, KIIK membuka posko di berbagai kota yang menerima pendaftaran untuk orangtua asuh bagi anak yatim. Daftar anak yatim dari  berbagai kota beserta foto, akan disediakan di posko-posko itu, dan setiap orang dipersilahkan memilih, anak yatim mana yang akan mereka asuh. Tidak berarti anak yatim itu dibawa ke rumah, melainkan tiap bulan, kita menyetor uang ke rekening KIIK untuk nanti disalurkan ke anak yatim tersebut. Hubungan si anak dengan orangtua asuhnya kemudian akan dijalin melalui surat atau pertemuan langsung yang difasilitasi KIIK, sehingga orangtua asuh akan mengetahui perkembangan nilai rapor, kesehatan anak, dll.

 

Hal ini mengagumkan bagi saya karena sulit bagi kita di Indonesia menemukan sebuah lembaga yang menasional dan dipercaya oleh semua kalangan masyarakat. Mungkin karena Indonesia sudah terlalu penuh dengan korupsi, sehingga umumnya, masyarakat sulit bisa percaya pada lembaga apapun. Saya pikir, sumber keberhasilan KIIK adalah kepercayaan masyarakat. Lembaga ini dengan mudah bisa menarik bantuan dari berbagai golongan masyarakat, karena masyarakat merasa yakin, uangnya tidak akan ditilep atau dikorupsi. Kegiatan lembaga ini pun sangat menasional, mulai dari membangun saluran air di desa terpencil, memodali pengangguran agar bisa berusaha sendiri, menyantuni perempuan single parent yang suaminya dipenjara, dll. Khusus di bidang penyantunan anak yatim, karena besarnya animo masyarakat, saat ini di Tehran sudah tidak ada lagi anak yatim yang tidak memiliki orangtua asuh. Jadi, masyarakat Tehran yang ingin mengangkat anak yatim, harus memilih anak dari kota-kota di luar Tehran. Selain itu, saya pikir, kunci kedua keberhasilan KIIK adalah backing penuh dari televisi. Iklan KIIK benar-benar gencar dan televisi pun rajin menayangkan perkembangan kegiatan lembaga ini. Hasilnya, KIIK benar-benar 'melekat' di benak masyarakat, menjadi tempat untuk menyalurkan pertolongan, sekaligus menjadi tempat 'berlindung' bagi mereka yang membutuhkan pertolongan.

 

Sementara itu, berlebaran di Iran...kekhasannya...SEPI.... hiks..(jadi pengen pulaaaaang...hiks...hiks...). Harga barang gak naik, karena memang tidak ada peningkatan konsumsi gila-gilaan kayak di Indonesia. Orang-orang tidak merasa perlu beli baju  baru untuk Lebaran, tidak perlu heboh bikin kue-kue kering. Yah, sedia makanan biasa saja dan beli aja satu atau dua jenis kue di toko kue. Arus mudik pun nggak meningkat tajam seperti di Indonesia. Makanya saya bilang SEPI. Lebaran kali ini, hiks...bakal terpaksa saya lalui lagi dengan sholat Id di tengah suasana dingin...brrrr... (inget dua tahun lalu, tangan saya sampai gemetar kedinginan waktu sholat Id di lapangan dekat sungai, air sungainya sendiri udah jadi es!).

 

OK, sekian dulu, segini juga udah kepanjangan ^_^

--
Salamun 'ala manittaba al Huda



ARMANSYAH

--
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-
Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125
 
Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. -Qs. 4 an-Nisa' : 63
 
Gabung : Milis_Iqra-subscribe@googlegroups.com
Keluar : Milis_Iqra-unsubscribe@googlegroups.com
Situs 1 : http://groups.google.com/group/Milis_Iqra
Mod : moderator.milis.iqra@gmail.com
-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=-=--=-=-=-=-=-=-=-

No comments:

Post a Comment